DAFTAR ISI
C. Jenis – jenis kelenjar
dalam sistem endokrin
D. Macam-macam penyakit
endokrin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Endokrin berasal dari bahasa Yunani
yang artinya “sekret ke dalam”.masuk sirkulasi ke dalam darah yaitu hormon (
merangsang). Sistem endokrin adalah control kelenjar tanpa saluran ( ductiess )
yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan di
bawah oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh yang selanjutnya akan
menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu tindakan.(Evi L. D, 2014).
Sistem endokrin terdiri atas badan-badan
jaringan kelenjar,seperti tiroid,tapi juga terdiri atas kelenjar yg ada di
dalam suatu organ tertentu,seperti testis,ovarium,dan jantung. Sistem endokrin
menggunakan hormon untunk mengendalikan dan mengatur fungsi tubuh sama seperti
sistem saraf menggunakan sinyal listrik kecil. Kedua sistem berinteraksi di
otak dan saling melengkapi,tapi mereka cenderung berkerja dengan kecepatan yang
berbeda. (Philip E.P, 2001). Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi,
maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga
mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan
setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat.. (Philip E.P, 2001).
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan fungsi dasar sistem
Endokrin.
2. Bagaimana Struktur Fisiologi dan
Anatomi dari sistem Endokrin.
3. Apa saja penyakit yang disebabkan
oleh gangguan pada sistem Endokrin.
C. Tujuan
1.
Memahami
fungsi dasar sistem endokrin.
2.
Memahami
Struktur Fisiologi dan Anatomi dari sistem endokrin.
3.
Memahami
penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada sistem endokrin.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Endokrin
Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yang
mengirim hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan,
kelenjar ini tidak memiliki saluran tapi mensekresi (mengeluarkan) hormon
langsung ke dalam darah sehingga dapat mencapai setiap sel darah di dalam
tubuh. Hormon bekerja pada sasaran jaringan atau organ tertentu dan mengatur aktivitas
mereka.Hormon mengatur proses seperti pemecahan subtansi kimia dalam
metabolisme,keseimbangan cairan dan produksi urin,pertumbuhan dan perkembangan
tubuh,serta reproduksi seksual. Hasil kerja hormon dari suatu kelenjar dapat di
pengaruhi oleh beberapa faktor termasuk kadar zat dalam darah dan masukan dari
sistem saraf,karena hormon mengalir dalam darah, setiap hormon dapat mencapai
setiap bagian tubuh. Namun demikian bentuk molekul khusus dari setiap hormon
harus bisa masuk kedalam reseptor (penerima) pada jaringan atau organ sasaran
nya saja (Syafuddin.2009).
Gambar Sistem Endokrin
B. Fungsi Sistem Endokrin
Gambar Fungsi Sistem Endokrin
Seiring dengan saraf, sistem endokrin
berfungsi untuk mempertahankan hemostasis selama istirahat dan olahraga. Saraf
dan sistem endokrin juga bekerja sama unttuk memulai dan mengendalikan gerakan,
dan semua gerakan yang melibatkan proses fisiologis. Dimana sistem saraf
bertindak cepat (hamper seketika) menyampaikan pesan impulls saraf , sistem
endokrin memiliki respon lebih lambat tapi lebih tahan lama dari impuls sistem
saraf. (Pearsce, Evelyn C. 2011).
Sistem endokrin mengatur pertumbuhan,
perkembangan dan reproduksi dan menambah kapasitas tubuh untuk menangani stress
fisik dan psikologis.
Secara keseluruhan, masing-masing
kelenjar yang terdapat dalam tubuh memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung
dari mana kelenjar tersebut dihasilkan. Akan tetapi, secara umum fungsi
kelenjar endokrin adalah:
1. Penghasil Hormon – Kelenjar
endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai macam jenis hormon yang nantinya
akan disalurkan ke darah apabila diperlukan oleh jaringan tubuh tertentu.
2. Mengontrol Aktivitas – Kelenjar
endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari kelenjar tubuh agar dapat
berfungsi dengan normal dan maksimal.
3. Merangsang Aktivitas – Kelenjar
endoktrin juga bertugas untuk merangsang aktivitas kelenjar tubuh untuk
kemudian disampaikan ke sistem saraf dan menciptakan suatu efek dari rangsangan
tersebut.
4. Pertumbuhan Jaringan – Kelenjar
endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan jaringan pada manusia agar jaringan
tersebut berfungsi maksimal.
5. Mengatur Metabolisme – Kelenjar
endoktrin juga berfungsi untuk mengatur metabolisme dalam tubuh, sistem
oksidasi tubuh serta bertugas untuk meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh
dan pada usus halus.
6. Metabolisme Zat – Kelenjar
endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi metabolisme lemak, vitamin,
metabolisme
protein, mineral, air dan hidrat aranga dalam tubuh untuk agar
optimal.
Sedangkan fungsi dari hormone adalah :
1. Mengendalikan proses-proses dalam
tubuh manusia seperti proses metabolism, proses oksidatif, perkembangan
seksual.
2. Menjaga keseimbangan fungsi tubuh
(hemeotasis).
Pada umumnya, sistem hormonal ( sistem
endikrin ) terutama berhubungan denagn pengaturan sebagai fungsi metabolisme
tubuh, mengatur kecepatan reaksi kimia di dalam sel atau trnspor zat-zat
melalui membran selatau aspek-aspek metabolisme sel lainnya seperti pertumbuhan
dan sekresi. (Philip E.P, 2001)
C. Jenis – jenis kelenjar dalam sistem
endokrin
Kelenjar dari sistem endokrin adalah sama
pada pria dan wanita kecuali untuk testis, yang hanya ditemukan pada laki-laki,
dan ovarium, yang hanya ditemukan pada wanita.
1.
Hipotalamus
Gambar Hipotalamus
Hipotalamus sebenarnya adalah bagian
dari otak (lihat Gambar di bawah), tetapi juga mengeluarkan hormon. Beberapa
hormon yang “memberitahukan” kelenjar hipofisis baik untuk mengeluarkan atau
menghentikan mensekresi hormon tersebut. Dengan cara ini, hipotalamus
menyediakan link antara sistem saraf dan endokrin. Hipotalamus juga menghasilkan hormon yang secara
langsung mengatur proses tubuh. Hormon-hormon ini melakukan perjalanan ke
kelenjar pituitari, yang menyimpan mereka sampai mereka dibutuhkan. Hormon
termasuk hormon antidiuretik dan oksitosin. Hormon antidiuretik merangsang
ginjal untuk menghemat air dengan memproduksi urine lebih pekat. Oksitosin
merangsang kontraksi persalinan, diantara fungsi lainnya. Hipotalamus dan
kelenjar hipofisis adalah terletak berdekatan di bagian bawah otak. (Syamsuri
Istamar.2004).
2.
Kelenjar pituitari
Kelenjar pituitari seukuran kacang melekat pada hipotalamus oleh tangkai tipis (lihat Gambar di atas). Ini terdiri dari dua lobus seperti bola. Lobus posterior (belakang) menyimpan hormon dari hipotalamus. Lobus anterior (depan) mengeluarkan hormon hipofisis. Beberapa hormon hipofisis dan efek mereka tercantum dalam Tabel di bawah ini. Kebanyakan hormon hipofisis mengendalikan kelenjar endokrin lainnya. Itu sebabnya hipofisis sering disebut “master gland” dari sistem endokrin. (Syafuddin.2009).
Gambar Kelenjar Pituitari
3.
Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis terletak di dasar
otak besar. Kelenjar hipofisis disebut juga master gland karena sekresinya
berperan mengatur sekreasi kelenjar endokrin lainya. (Evelyn C, 2002).
1.
Lobus
anterior hipofisis
Lobus anterior hipofisis menghasilkan bermacam-macam hormon
sebagai berikut:
·
Somatotrophic
Hormone (STH)
Somatotrophic hormone (hormon somatotrofik) disebut juga
hormon pertumbuhan (growth hormone/GH) karena berfungsi untuk pertumbuhan.
·
Luteotropin
Hormone (LTH)
Hormon
ini disebut juga prolaktin. Fungsinya merangsang kelenjar air susu untuk
menyekresikan air susu.
·
Thyroid
Stimulating Hormone (TSH)
Hormon ini berfungsi merangsang sekresi kelenjar tiroid.
·
Adrenorcoticotrophic
Hormone (ACTH)
Fungsi hormon ini untuk mengendalikan kelenjar korteks
adrenal.
·
Gonadotropic
Hormone (GH)
Gonadotropic hormone merupakan kelenjar
kelamin yang terdiri atas follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH). Pada pria,FSH berfungsi mempengaruhi spermatogenesis,sedangkan
pada wanita berfungsi merangsang pemasakan folikel dalam ovarium.
2.
Lobus
Intermedia Hipofisis
Bagian ini menghasilkan melanocyte
stimulating hormone (MSH) yang berfungsi mengatur perubahan warna kulit.
3.Lobus Posterior Hipofisis
Bagian ini menghasilkan dua bagian
hormon, yaitu Vasopresin yang mempengaruhi tekanan darah serta Oksitosin yang
berfungsi membantu proses kelahiran pada wanita.
4. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar tiroid terletak di kiri dan di
kanan trakea di daerah faring, dekat jakun. Kelenjar ini menghasilkan hormon
tiroksin, triidotironin, dan kalsironin. Hormon_hormon ini berfungsi
mempengaruhi metabolisme sel, mempengaruhi pertumbuhan, dan mempengaruhi
perubahan tiroksin.
Kelebihan (hipersekresi) tiroksin pada
orang dewasa akan mengakibatkan penyakit morbus basedow. Tanda_tanda penyakit
ini, antara lain metabolisme meningkat, denyut jantung cepat, gugup, emosional,
pelupuk mata melebar, dan bola mata menonjol. Hipersekresi tiroid pada
anak_anak menyebabkan gigantisme (pertumbuhan raksasa). Sementara itu,
kekurangan (hiposekresi) tiroksin pada orang dewasa menyebabkan miksedema. Gejala
ini ditandai dengan kegemukan yang luar biasa (obesitas) dan kecerdasan
menurun. Hiposekresi tiroksin pada anakanak menyebabkan kretinisme , yaitu
pertumbuhan kerdil dan kemunduran mental.
Hormon tiroksin mengandung banyak
yodium. Kekurangan yodium dalam jangka panjang dapat menyebabkan pembengkakan
kelenjar tiroid. Hal itu terjadi kerena kelenjar tiroid harus bekerja keras
memproduksi tiroksin dengan bahan baku (yodium) yang kurang. Pembengkakan
kelenjar tiroid menimbulkan penyakit gondok.
Hormon kalsitonin berfungsi menjaga
keseimbangan ion kalsium (Ca2+) dalam darah. Jika ion Ca2+ dalam darah
meningkat, hormon kalsitonin juga meningkat dan akan mendapatkan ion Ca2+
tersebut dalam tulang (Philip E.P, 2001).
5. Kelenjar Paratiroid (kelenjar Anak Gondok)
Apabila kadar Ca dalam darah rendah,parathormon
akan mempengaruhi zat kapur dalam tulang agar larut dan masuk dalam darah
menjadi ion Ca2+.
Hipersekresi parathormon menyebabkan Ca
dalam darah naik sehingga mengakibatkan pengendapan zat kapur pada ginjal (batu
ginjal). Namun, apabila terjadi hiposekresi parathormon akan menyebabkan
tetanus. (Philip E.P, 2001).
6. Kelenjar Epifisis
Gambar Kelenjar Epifisis
7. Kelenjar Timus
\Gambar kelenjar Tymus.
Fungsi kelenjar timus, untuk menimbun hormon somatotropin
(hormon pertumbuhan) dalam masa pertumbuhan. Kelenjar timus berhenti bekerja
setelah masa remaja (Rubin , M. R. & J. Sliney Jr. 2014).
8. Kelenjar Suprarenalis (Kelenjar Anak Ginjal/Kelenjar Adrenal)
Gambar Kelenjar Adrenal Kelenjar terdiri atas dua bagian, yaitu korteks dan medulla.
1. Korteks (Bagian Kulit)
Bagian
ini menghasilkan
a.
Mineralokortikoid
yang berfungsi menyerap ion Na dari darah dan mengatur reabsorpsi air pada
ginjal.
b.
Glukokoritikoid,
yang berperan menaikkan kadar glikogen.
c.
Androgen,
yang bersama- sama dengan kelenjar gonad menentukan sifat kelamin sekunder pada
pria.
2. Medula (Bagian Dalam)
Bagian
ini menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) yang berfungsi
a.
memacu
aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit serta kelenjar mukosa.
b.
mengendurkan
otot polos batang tenggorok sehingga melapangkan pernapasan.
c.
menaikkan
kadar gula darah dan memengaruhi pemecahan glikogen dalam hati
(glikogenolisis).
9.
Kelenjar Langerhans
Gambar Kelenjar Langerhans
10.
Kelenjar Kelamin (Gonad)
Gambar Kelenjar Gonad
1. Kelenjar Kelamin Pria
Kelenjar kelamin pria adalah testis.
Fungsinya menghasilkan sperma, hormon androgen, dan hormon testosteron. Hormon
androgen berfungsi mendukung pembentukan sperma, mendorong perkembangan dan
pemeliharaan karakteristik seks sekunder jantan. Adapun fungsi hormon
testosteron hampir sama dengan androgen. Selain itu, testosteron juga
bertanggung jawab terhadap percepatan pertumbuhan remaja. Testosteron berfungsi
dalam spermatogenesis dan berefek negative terhadap sekresi LH (Luteinizing
Hormon).
2. Kelenjar Kelamin Wanita
Kelenjar kelamin wanita berupa ovarium
yang menghasilkan hormon estrogen, hormon progesterone, dan sel telur (ovum).
Fungsi estrogen untuk merangsang pertumbuhan dinding uterus, mendorong
perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder betina. Fungsi
progesterone untuk mengatur pertumbuhan plasenta, menghambat sekresi FSH, dan
melancarkan air susu bagi ibu yang menyusui (Syafuddin, 2006).
D. Macam-macam penyakit endokrin
Ada berbagai jenis penyakit pada sistem
endokrin. Diabetes adalah penyakit pada sistem endokrin yang paling umum
didiagnosis. Gangguan endokrin lainnya termasuk:
1.Insufisiensi adrenal
Penyakit ini disebabkan karena kelenjar
adrenal merilis terlalu sedikit hormon kortisol dan kadang-kadang, aldosteron.
Gejala termasuk kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan kulit.
Penyakit Addison adalah jenis insufisiensi adrenal.
2. Penyakit Cushing
Kelebihan hormon kelenjar hipofisis
menyebabkan kelenjar adrenal terlalu aktif. Kondisi serupa disebut sindrom
Cushing dapat terjadi pada manusia, terutama anak-anak, yang mengkonsumsi obat
kortikosteroid.
3. Gigantisme (akromegali) dan
masalah hormon pertumbuhan lainnya
Jika kelenjar pituitari memproduksi
hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang anak dan bagian tubuh dapat tumbuh
dengan cepat. Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu rendah, seorang anak dapat
mengalami pertumbuhan yang lambat.
4. Hipertiroidisme
Kelenjar tiroid menghasilkan terlalu
banyak hormon tiroid, yang menyebabkan penurunan berat badan, denyut jantung
yang cepat, berkeringat, dan gelisah. Penyebab paling umum untuk tiroid yang
terlalu aktif adalah gangguan autoimun yang disebut penyakit Grave.
5. Hipotiroidisme
Kelenjar tiroid tidak menghasilkan
hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan
depresi. Kelenjar kurang aktif dapat menyebabkan perkembangan melambat pada
anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme hadir pada saat lahir.
6. Hipopituitarisme
Rilis kelenjar hipofisis sedikit atau
tidak ada hormon. Ini mungkin disebabkan oleh sejumlah penyakit yang berbeda.
Wanita dengan kondisi ini mungkin berhenti mendapatkan siklus menstruasi
mereka.
7. Multiple Neoplasia Endokrin I dan
II (MEN I dan II MEN)
Penyakit ini disebabkan kondisi genetik
yang diturunkan melalui keluarga. Mereka menyebabkan tumor dari paratiroid,
adrenal, dan kelenjar tiroid, menyebabkan kelebihan hormon.
8. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Kelebihan androgen mengganggu
perkembangan telur dan pembebasan mereka dari indung telur perempuan. PCOS
adalah penyebab utama infertilitas.
9. Pubertas prekoks (dini)
Abnormal pubertas dini yang terjadi
ketika kelenjar memberitahu tubuh untuk melepaskan hormon seks terlalu cepat
dalam hidup ( Evelyn C. 2011) .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem endokrin adalah control kelenjar
tanpa saluran ( ductiess ) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh
melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak
sebagai “pembawa pesan” dan di bawah oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan” tersebut menjadi suatu
tindakan.
Organ endokrin yang terdapat berikut:
·
Kelenjar
Hipofisis, lobus anterior dan posterior.
·
Kelenjar
Tiroid dan Paratiroid,
·
Kelenjar
Suprarenal,kortek dan medula, dan
·
Kelenjar
timus dan barang kali juga badan Pineal.
Macam-macam penyakit endokrin
1. Insufisiensi adrenal
2. Penyakit Cushing
3. Gigantisme (akromegali) dan
masalah hormon pertumbuhan lainnya
4. Hipertiroidisme
5. Hipotiroidisme
6. Hipopituitarisme
7. Multiple Neoplasia Endokrin I dan
II (MEN I dan II MEN)
8. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
9. Pubertas prekoks (dini)
B. Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai
macam gangguan dan kelainan, baik karena bawaan maupun karena faktor luar,
seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan
anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Luwita, Dwisang Evi, S.Si.2014.
Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan Paramedis.Tangerang Selatan.
Pack, E Philip, Ph. 2001. Anatomi dan
Fisiologi .Bandung.
Pearsce, Evelyn C. 2011. Anatomi Dan
Fisiologi Untuk Paramedis – Jakarta. Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi dan
Fisiologi untuk Paramedis – Jakarta.
Rubin , M. R. & J. Sliney Jr. 2014.
Therapy of hypoparathyroidism with intact parathyroid hormone. Jurnal
Keperawatan Bina Medika, Jakarta.
Syamsuri Istamar.(2004). Biologi Untuk
SMA. Jakarta.
Syafuddin. 2006. Anatomi fisiologi
untuk mahasiswa perawat edisi 3.Jakarta.
No comments:
Post a Comment