ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN
KARDIOMIOPATI KONGESTIF (DILATED
CARDIOMYOPATHY)
A.
PENGERTIAN
Kardiomiopati adalah penyakit yang
mengenai miokardium seara primer dan bukan sebagai akibat dari hipertensi,
kelainan kongenital, katub, koroner, arterial dan perikardial (Lili Imudiarti
Rilantono, dkk, 2001, hal 249).
Cardiomiopati kongestif disebut
juga dengan nama Dilated Cardiomyopathy (A.H Markum, dkk, hal 615). Bentuk
kardiomiopati ini digolongkan berdasarkan patologi, fisiologi dan tanda
klinisnya. Penyakit ini ditandai dengan adanya dilatasi atau pembesaran rongga
ventrikel bersama dengan adanya penipisan dinding otot, pembesaran atrium kiri
dan stasis darah dalam ventrikel. (Susanne, C Smelzer, 2002, hal
833)
B.
ETIOLOGI
Laporan Gugus Tugas WHO/ISFC tentang
defisiensi dan klasifikasi kardiomiopati tahun
1980, berdasarkan etiologinya
digolongkan menjadi 2 macam yaitu:
1.
Tipe primer: terdiri dari
penyakit otot yang tidak diketahui penyebabnya.
a.
Idiopatik
b.
Familial
2.
Tipe sekunder : terdiri dari
penyakit otot jantung dengan sebab yang diketahui atau berhubungan dengan
penyakit yang mengenai sisitem organ lain.
a.
Infektif
·
Miokarditis virus
·
Miokarditis bakteri
·
Miokarditis jamur
·
Miokarditis protozoa
·
Miokarditis metazoa
b.Metabolik
c.
Penyakit familial
·
Penyakit glikogen
·
Mukopolisakaridosis
d.
Defisiensi
·
Elektrolit
·
Nutrisi
e.
Kelainan jaringan ikat
·
Lupus eritematosis sistemik
·
Poliartritis nodusa
·
Arthritis reumatoid
·
Skleroderma
·
Dermatomiositis
f.
Infiltrasi dan granuloma
·
Amiloidosis
·
Sarkoidosis
·
Keganasan
·
Hematokromatosis
g.Neuromuskular
·
Distrofi otot
·
Distrofi miotonik
·
Ataksia friedriech
·
Penyakit refsom
h.Reaksi toksik dan sensitifitas
·
Alkohol
·
Radiasi
·
Obat
i.
Penyakit jantung peripartum
·
Kehamilan multipara
·
Usia lebih 30 tahun
(Lili Imudiarti Rilantono, dkk, 2001, hal 249).
C.
PATHWAYS
D.
MANIFESTASI KLINIK
·
Sesak napas
·
Lemah
·
Orthopnea
·
Dyspnea paroksimal nocturnal
·
Edema perifer
·
Palpitasi
·
Nyeri dada ( yang tidak khas
bisa timbul)
·
Angina pectoris ( jika penyakit
korner menyertainya)
(Lili Imudiarti Rilantono, dkk, 2001, hal 251)
E.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.
Rontgen
·
Menunjukkan pembesaran jantung
sedang-besar
·
Hipertensi vena pulmonalis
2.
EKG : menunjukkan kelainan ST-T
3.
Ekokardiogram : berkesan
dilatasi dan disfungsi ventrikel kiri
4.
Radionuklir : menunjukkan
dilatasi dan disfungsi ventrikel kiri ( RVG = ; ventrikulogram radionuklid ; TI
= thaliun 201)
5.
Kateterisasi jantung
·
Dilatasi dan disfungsi
ventrikel kiri dan kanan
·
Curah jantung menurun
6.
Angiografi : berkesan ventrikel
kiri hipokinetik difus serta dilatasi, sering disertai dengan regurgitasi
mitral
7.
Biopsi Endomiokard transvenus
·
Digunakan pada kondisi seperti
infiltrasi miokard oleh amiloid
·
Berkesan inflamasi sel bundar
miokardium
(Lili Imudiarti Rilantono, dkk, 2001, hal 250-251)
F.
PENATALAKSANAAN
- Tirah baring (terutama untuk penyebab yang tidak
diketahui)
- Menghindari aktivitas jasmani
yang berat
- Medikamentosa:
·
Anti koagulan untuk embolisasi
sistemik
·
Kardiotonika seperti: amrinaon
dan milrinon untuk menambah perbaikan klinik
·
Kortikosteroid untuk
antiinflamasi
·
Antiaritmia untuk aritmia yang
serius atau simtomatis.
- Tranplantasi jantung, harus
dipertimbangkan dan dilakukan bila tidak ada kontra indikasi terhadap
prosedur tersebut
(Lili Imudiarti Rilantono, dkk, 2001, hal 251)
G.
KOMPLIKASI
Gagal jantung
(Susanne, C Smelzer, 2002, hal 835)
H.
FOKUS PENGKAJIAN
WAWANCARA
1.
Keluhan utama (chief complaint)
A alasan
datang
2.
Keluhan dan keterangan tambahan
(present illness)
3.
Riwayat penyakit dahulu
4.
Riwayat keluarga
5.
Riwayat sosio ekonomi
PEMERIKSAAN FISIK
·
KU: usia, kesadaran dan keadaan
emosi kenyamanan, distress, sikap dan tingkah laku klien.
·
Tanda- tanda vital
- Pernafasan
frekuensi: bradipnea?, takipnea?
Keteraturan: reguler?, irreguler?
(cheyne stoke, asmatik?)
amplitudo
- Nadi
frekuensi
regularitas
amplitudo: besarnya isi sekuncup
bentuk/ contour
isi (volume)
perabaan arterià
keadaan dinding arteri
Pada tingkat lanjut tekanan nadi kecil
3. Tekanan darah
nilai normal bergantung: umur, jenis kelamin
Nilai rata- rata sistolik: 110-140 mmHg
Diastolik: 80-90 mmHg
4.
Suhu badan
Metabolisme menurun, suhu menurun
Head to toe examination
- Kepala
- Mata: konjungtiva: anemia?
sklera, ikterus?
- Mulut: tanda infeksi?
- Kuping
- Muka; ekspresi, anemia?
- Leher: KGB? Tekanan vena jugularis
externa meningkat
- Dada: deformitas?gerakan dada?
- Pemerikasaan perut:
asites?perabaan hati dan limpa?
- Ekstremitas
Lengan- tangan:refleks. Warna dan tekstur kulit, edema,
clubbing
bandingkan arteri radialis kiri dan kanan
Pemeriksaan Khusus Jantung
1.
Inspeksi
A Mid Sternal line
A Mid clavikular line
A Anterior aksilar line
A Para sternal line
2.
Palpasi Jantung
A Pulsasi ventrikel kiri
A Pulsasi ventrikel kanan
A Getar jantung
Didapatkan adanya berbagai tingkat pembesaran jantung.
3.
Auskultasi
Biasanya terdengar bunyi jantung ketiga dan keempat .
Juga dapat timbul bising diastolik.
No comments:
Post a Comment