LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TEKNIK PEMBENIHAN IKAN
GURAMI (Osphronemus gourami) DI UPTD-BAT JANTHO BARU
DI SUSUN
OLEH:
NAMA : BAYHAKKI SAHA
NIM : 09160007
PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH
TAHUN 2013
I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Materi penyuluhan pembenihan ikan gurami ini disusun untuk membantu para petani gurami terutama masyarakat umum yang ingin memulai usaha budidaya ikan gurami namun belum atau kurang mengerti mengenai bagaimana kegiatan budidaya
ikan gurami dilakukan. Materi pembenihan
ini bermanfaat sebagai acuan sehingga para
pelaku utama di lapangan
tidak bingung dalam melakukan penyuluhan untuk
pembudidaya atau masyarakat umum yang ingin memulai kegiatan budidaya ikan,
baik kegiatan pembenihan, kegiatan pendederan maupun kegiatan pembesaran
ikan gurami. Sehingga para
pembudidaya mudah mengerti.
Selain digunakan oleh para pelaku
utama
materi penyuluhan
ini juga bermanfaat sebagai pegangan para pembudidaya di lokasi masing-masing
sehingga para pembudidaya tidak
harus selalu didampingi oleh pelaku utama namun dapat
belajar sendiri hanya dengan
mempelajari materi penyuluhan ini.
Dengan mempelajari
materi
penyuluhan
ini peserta diharapkan mampu membudidayakan ikan gurami dengan baik, sehingga dapat menciptakan sumber
penghasilan
yang baru.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan Praktek Kerja Lapangan yang kami laksanakan di BBI jantho adalah untuk
mempelajari, dan mengembangkan ilmu mengenai budidaya air tawar. PKL juga
bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah di dapat dalam perkuliahan, Dan
untuk mengetahui lebih lanjut tentang
pemijahan ikan gurami.
1.3
Sasaran
Sasaran Praktek Kerja Lapang
ini antara lain :
- Untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang teknik pemijahan ikan
Gurami (Osphronemus goramy)
- Memadukan
teori yang diperoleh dari bangku kuliah maupun studi literatur dalam
penerapannya di lapang.
- Sebagai
sumber informasi untuk penelitian lebih lanjut bagi pengembangan pemijahan
ikan Gurami (Osphronemus goramy)
1.4
Manfaat Praktek
Kerja Lapangan
Manfaat Praktek kerja lapangan adalah untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di lapangan. Dapat meningkatkan
pemahaman dalam masalah pembenihan ikan Gurami. Dapat melakukan pemijahan dan
pendederan dengan baik. dan juga dapat menambah informasi lebih lanjut tentang ikan
Gurami.
1.5 Bentuk
Kegiatan
Praktek kerja lapangan dengan judul teknik pembenihan
ikan gurami (Osphronemus gouramy) di
UPTD-BAT Jantho baru.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Ikan Gurami
Ikan gurami merupakan ikan asli dari perairan Indonesia yang sudah menyebar
ke wilayah Asia Tenggara dan Cina, Ikan gurami adalah salah satu komoditas yang
banyak dikembangkan oleh para petani hal ini dikarenakan permintaan pasar cukup
tinggi, pemeliharaan mudah serta harga yang relatif stabil dan merupakan salah
satu ikan yang memilki labirinth dan secara taksonomi termasuk famili
Osphronemidae. Menurut Jangkaru (2004) klasifikasi ikan
gurame sebagai berikut :
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Subordo : Belontiidae
Famili : Osphronemidae
Genus : Osphronemus
Spesies : Osphronemus gouramy
Gambar .1
Induk Gurami
2.2 Laju Pertumbuhan
Laju pertumbuhan merupakan
peningkatan dalam satuan panjang bobot per unit waktu. Pertumbuhan yang umum di
pakai yaitu bobot. Pertumbuhan ikan tergantung pada ketersediaan oksigen
terlarut, karena dibutuhkan untuk pembakaran (makanan) guna untuk melakukan
aktivitas seperti berenang, pertumbuhan, reproduksi, dan lain-lain.
Ketersediaan oksigen bagi ikan juga menentukan lingkaran aktivitas ikan dan
konversi pakan dengan ketentuan faktor lingkungan (Kordi, 2005).
Pertumbuhan ikan ialah pertambahan ukuran baik panjang maupun
berat. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah faktor
genetik, dan lingkungan(zat hara). Ketiga faktor tersebut saling bekerja sama
mempengaruhi, baik dalam arti saling menunjang maupun saling menghalangi untuk
perkembangan ikan (Fujaya, 2004).
Ikan gurami termasuk ikan yang mempunyai alat
pernafasan tambahan (labirin), yakni dapat hidup dalam air yang kekurangan
oksigen, karena ikan gurame dapat menghisap oksigen dari udara babas. Dengan
kondisi tersebut, petani dapat melakukan usaha pembenihan pendederan ikan
gurame, meskipun tidak mempunyai air yang mengalir (Sitanggang, 1997).
Puspowardoyo dan Djarijah
(1992)
mengungkapkan gurami umumnya hidup dan banyak dipelihara di perairan tawar,
terutama pada perairan yang tenang dan dalam. Gurami dapat tumbuh dan
berkembang pada perairan tropis dan subtropis. Ikan ini mempunyai daya adaftasi
tinggi terhadap lingkungan, tetapi lebih cocok hidup pada ketinggian maksimal
800 m di atas permukaan laut. Selanjutnya keduanya mengatakan, bahwa suhu ideal
untuk pertumbuhan gurami antara 24 – 29 °C,
derajat keasaman (pH) antara 6,5 – 8, kandungan oksigen terlarut 3 – 5 ppm, dan
air yang tidak terlalu keruh
Menurut Susanto (1998) gurami mulai berkembangbiak setelah berumur
2 – 3 tahun, yaitu saat dimana induk betina telah matang telur dan induk jantan
telah menghasilkan sperma. Induk betina akan mengeluarkan telur dari dalam
perutnya ke dalam sarang, yang kemudian diikuti oleh induk jantan dengan
menyermprotkan spermanya. Induk betina dapat menghasilkan telur antara 500 –
3.000 butir. Telur besifat mengapung, karena mengandung gelembung minyak.
Menurut Jangkaru (2004) gurami mempunyai bentuk
badan agak panjang, pipih dan tertutup sisik yang berukuran besar serta
terlihat kasar dan kuat. Punggungnya tinggi dan mempunyai sirip perut dengan
Sirip punggung tidak begitu panjang, atau pendek dan berada hampir di bagian
belakang tubuh. Sirip dada kecil berada di belakang tutup insang. Sirip perut
juga kecil berada di bawah sirip dada. Sirip ekor berada di belakang tubuh
dengan bentuk bulat. Sedangkan sirip dubur panjang, mulai dari belakang sirip
perut hingga pangkal bawah sirip ekor. jari pertama sudah berubah menjadi alat
peraba. Gurame jantan yang sudah tua terdapat tonjolan seperti cula. Mulutnya
kecil dengan bibir bawah menonjol sedikit dibandingkan bibir atas. Pada jantan
bibir bawah relatif tebal. Gurame memiliki lima buah sirip, yaitu sirip
punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur dan sirip ekor.
III.
BAHAN ALAT DAN METODE
3.1
Bahan dan Alat
Adapun alat dan bahan yang digunakan di UPTD-BAT
Jantho Baru diantaranya adalah dapat dilihat
dibawah ini:
3.1.1 Bahan.
Bahan yang digunakan dalam Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di UPTD-BAT Jantho Baru Kabupaten Aceh Besar
adalah :
1.
Induk ikan Gurami (Jantan dan betina)
2.
Kolam pemeliharaan
induk
3.
Kolam Pemijahan
4.
Pupuk Organik dan Anorganik
5.
Kapur tohor untuk menetralkan pH tanah,Membrantas hama
6.
Pipa inlet/outlet
7.
Pakan (pellet FF 999)/daun sente,daun talas
3.1.2 Alat.
Alat-alat yang digunakan dalam Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di UPTD-BAT Jantho Baru Kabupaten Aceh Besar
adalah :
1.
Timbangan
2.
Ember untuk penampungan benih saat panen
3.
Artco sebagai alat tranportasi dalampemindahan induk
4.
Plastik/Karung untuk penangkapan induk
5.
Fiber untuk tempat penampungan induk
6.
Keranjang tempat membuat Sarang.
3.2 Teknik Pengambilan Data
Data
yang diambil dalam Praktek Kerja Lapangan
ini meliputi data primer dan data sekunder.
3.2.1
Data Primer
Data
primer adalah data yang diperoleh secara langsung terhadap gejala obyek yang
diselidiki baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan yang
khusus diadakan (Surachmad, 1985). Untuk memperoleh data primer dapat
menggunakan metode observasi, wawancara dan partisipasi aktif.
a.
Observasi
Pengumpulan
data dengan observasi adalah pengamatan dan pengindraan langsung secara
sistematis terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses atau gejala. Dalam
arti luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang
dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam Praktek Kerja Lapang
observasi dilakukan terhadap berbagai hal, yang berhubungan dengan kegiatan
pembenihan ikan Gurami (Osphronemus
gouramy) yaitu mengenai konstruksi kolam, sistem pengairan, sarana dan
prasarana pembesaran.
b. Wawancara.
Wawancara
merupakan suatu cara mendapatkan data dengan jalan mengajukanpertanyaan kepada
pihak-pihak terkait. Wawancara ini dilakukan pada Praktek Kerja Lapang meliputi
struktur organisasi dan tenaga kerja, permodalan, bentuk usaha, pemasaran dan
permasalahan yang dihadapi.
c.
Partisipasi Aktif
Partisipasi
aktif merupakan suatu tindakan dalam suatu kegiatan yang dilakukan secara
langsung di lapangan guna menambah ketrampilan yang baru.
Menurut
Suryabrata (1983) penelitian tindakan merupakan suatu cara yang bertujuan untuk
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan
memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual
lainnya. Partisipasi aktif dilakukan dengan mengikuti rangkaian kegiatan
sehari-hari, yaitu persiapan kolam, pemberian pakan, pemanenan serta kegiatan lain yang
berhubungan dengan kegiatan pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy)
3.2.2 Data Sekunder
Data
sekunder adalah data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang
di luar dari penyidik sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya
adalah data asli. Sumber sekunder berisi data dari tangan kedua atau dari
tangan kesekian yang baik penyidik tidak mungkin berisi data yang seasli sumber
data primer (Surachmad, 1985).
IV. PELAKSANAAN
KEGIATAN
4.1 Tempat
dan Waktu Praktek kerja lapangan
Praktek Kerja
Lapangan ini dilaksanakan di UPTD-BAT Jantho Baru
yang berlangsung selama 2 bulan mulai tanggal 08 Desember 2012 sampai
dengan 08 Februari 2013.
4.2
Profil Unit
Instansi
Unit Pelaksana Tehnis Dinas Budidaya Air Tawar (UPTD-BAT) Jantho
Baru merupakan Balai Benih Ikan yang
mampu menyelenggarakan pembinaan terhadap petani ikan dalam rangka penigkatan
SDM Perikanan di Provinsi Aceh, sebagai Pusat Penelitian Perikanan Air Tawar
dan menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat melalui pelaksanaan
restocking dan membantu Penyuluhan Perikanan Air Tawar yang maju dan mampu
bersaing.(UPTD-BAT, 2012). Data Primer.
4.3 Awal Mula Berdiri UPTD-BAT
Jantho Baru
Awal mula UPTD-BAT Jantho Baru berasal dari Balai Benih Ikan
(BBI) Blang Ura Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar pada tahun 1999-2001.
Balai Benih Ikan (BBI) Jantho Baru berdiri pada tahun 2002 karena Balai Benih
Ikan (BBI) Blang Ura mengalami kesulitan sumber air yang merupakan permasalahan
utama dalam pembenihan ikan air tawar.
Balai Benih Ikan (BBI) Jantho
Baru terletak 400 meter dari permukaan laut dan 56 km dari pusat kota provinsi Aceh.
Balai Benih Ikan (BBI) Jantho Baru ini memiliki lahan seluas 22.500 meter.
4.4 Letak
Geografis
Letak Unit Pelaksana Tehnis Dinas Budidaya Air Tawar
(UPTD-BAT) Jantho Baru terletak di Desa Jantho Baru – Kota Jantho Kabupaten
Aceh Besar Provinsi Aceh, dengan keadaan sekitarnya sangat mendukung.
UPTD-BAT Jantho Baru terletak antara 5,20 –
5,80 Lintang Utara dengan 95,00 – 95,80 Bujur
Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah barat berbatasan dengan Jalan
Nangka
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Pisang
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Jalan
Pepaya
4.
Sebelah
Utara berbatasan dengan Jalan Semangka. (UPTD-BAT, 2012). Data
Primer.
V.
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Prosedur Kerja
Adapun
cara kerja yang dilakukan di UPTD-BAT Jantho Baru adalah sebagai berikut:
Ø Pengeringan
Kolam
-
Setelah panen, diusahakan air yang ada
dalam kolam dikeluarkan
-
Dikeringkan kolam selama 2-3 hari
Ø Pengapuran
-
Setelah kolam dikeringkan selama 2-3
hari kolam ditebarkan kapur tohor (CaCo) 50 gram/m2
-
Ditimbang terlebih dahulu kapur yang
akan ditebarkan
-
Dimasukkan kapur kedalam kereta sorong
-
Ditambahkan air kedalam kapur tersebut
-
Diaduk hingga merata
-
Ditebarkan kapur secara merata kedalam
kolam dan pinggir kolam
Ø Pemasukan
Air Tahap Pertama
-
Dibuka saluran pemasukan dan ditutupnya
saluran pengeluar
-
Dimasukkan air dengan volume tertentu
Ø Pemupukan
-
Ditimbang terlebih dahulu pupuk yang
akan ditebarkan sebanyak 500 gram/m2
-
Dibawa ke kolam dengan menggunakan
kereta sorong
-
Ditebarkan secara merata kedalam kolam
Ø Pengisian
Air Tahap Kedua
-
Dibuka saluran pemasukan dan ditutupnya
saluran pengeluaran
-
Dimasukkan air dengan ketinggian 80 cm
Ø Peletakan
ijuk di Kolam Pemijahan
-
Dimasukkan ijuk kedalam kolam pemijahan
-
Diletakkan saja pada perairan kolam karena
ikan gurami akan membuat sendiri
sarangnya.
Ø Seleksi
Induk
-
Dikurangi air yang ada dalam kolam induk
-
Ditangkap induk yang sudah matang gonad
-
Dimasukkan kedalam fiber dan di angkut ke kolam pemijahan
-
Pemberian pakan untuk induk berupa daun
sente/talas
Ø Pemantauan
dan pengamatan
-
Pembuatan sarang pada keranjang
-
Pemijahan dan penutupan sarang telur
-
Penetasan larva ikan gurami
Ø Pengeringan
kolam pemijahan
- penangkapan induk gurami
- Dimasukkan ke fiber
- dan
langsung di tebar ke kolam induk gurami
Ø Pendederan
-
Pendederan berlangsung di kolam
pemijahan
-
Setelah seminggu ikan dalam kolam
pendederan baru di beri pakan buatan (pelet) sesuai bukaan mulutnya.
Ø Pemberian
Pakan
-
Dimasukkan pakan dalam tempatnya
-
Diberikan pakan dengan cara ditebarkan
secara merata kedalam kolam
Ø Packing
-
Disediakan kantong plastik dan karet
gelang
-
Dimasukkan air kedalam kantong plastic
-
Dimasukkan benih ikan kedalamnya
-
Dimasukkan oksigen kedalam plastik yang
telah berisi ikan
-
Diikan dengan karet gelang
5.2 Teknik Pemijahan dan Pendederan
Ikan Gurami
Gurami merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya
relatif meningkat setiap saat. Gurami (Osphronemus goramy) adalah sejenis ikan
air tawar yang populer dan disukai sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara dan
Asia Selatan. Gurami termasuk ikan budidaya yang butuh perhatian lebih dalam
pembudidayaannya dibandingkan dengan ikan konsumsi lainnya.
Di
UPTD-BAT Jantho Baru pemijahan ikan gurami telah dilakukan selama 2 bulan
sebelum kami tiba di lokasi tersebut sehingga saya hanya ditugaskan untuk pembenihan
ikan gurami yang telah ada sebelumnya. Namun dalam laporan ini saya akan
membahas sedikit mengenai teknik pemijahan ikan gurami berdasarkan pengetahuan
yang diberikan oleh karyawan di UPTD-BAT Jantho Baru.
a.
Pemilihan
Induk
Ciri-ciri
induk jantan adalah:
·
adanya
benjolan di kepala bagian atas,
·
rahang
bawah yang tebal,
·
tidak
adanya bintik hitam pada kelopak sirip dada,
·
warna
tubuhnya memerah berbintik hitam terang dengan perut membentuk sudut tumpul,
Ciri-ciri induk betina :
·
bentuk
kepala bagian atas datar,
·
rahang
bawah tipis,
·
adanya
bintik hitam pada kelopak sirip dada.
·
warna
tubuh lebih terang dan bentuk perutnya besar bulat,
Gambar 2.
(kiri) induk jantan, (kanan) induk betina.
a.
Pemijahan
Di UPTD-BAT Jantho Baru pemijahan
ikan gurami dilakukan secara alami dengan mencampurkan induk jantan dan betina
yang telah siap untuk dipijahkan ke dalam kolam pemijahan dengan perbandingan
1:3 dan kriteria induk baru bisa dipijahkan pada umur 4 tahun. Ukuran kolam
pemijahan ikan gurami yang terdapat di UPTD-BAT Jantho adalah 15x25 m, dengan
kedalaman air 1 m.
Proses pemijahan biasanya akan
berlangsung dengan diawalinya induk jantan membuat sarang pada 1 minggu
pertama. Biasanya para pembudidaya akan meletakkan ijuk atau rerumputan di
dalam kolam pemijahan tersebut sebagai bahan untuk induk gurami jantan membuat
sarang, dan juga pembudidaya akan menancapkan batang-batang kayu di tepi kolam
untuk menandai sarang ikan gurami. Selanjutnya induk betina yang sudah siap
pijah (memiliki naluri) akan segera berpijah setelah sarangnya siap, terjadinya
proses pemijahan selama 2-3 hari, induk betina segera mengeluarkan
telur-telurnya dan secara bersamaan pula induk jantan menyemprotkan sperma dan
terjadi proses pembuahan telur oleh sperma jantan. Proses perkawinan akan
diakhiri apabila jantan telah menutup sarang. Selama pemijahan, sarang dijaga
induk jantan. Setelah pemijahan selesai maka gantian induk betina yang
menjaganya. Keberhasilan proses pemijahan dapat ditandai dengan keluarnya banyak
minyak dipermukaan air pada pemukaan kolam yang ada sarang guraminya dan
tercium bau amis.
3 minggu kemudian setelah anak-anak
ikan gurami mulai terlihat barulah induk-induknya dipindahkan ke kolam induk.
Induk-induk ikan gurami ini baru dapat dipijahkan kembali setelah 3-4 bulan
kemudian.
b. Penebaran Pestisida
Penebaran
pestisida di dalam kolam gurami bertujuan untuk membunuh hama air yang dapat
memakan larva gurami. Pestisida yang digunakan yaitu “Lebaycid”. Takaran
yang diberikan untuk luas kolam 300 m2 dengan kedalaman air 0,8 m,
maka:
Takaran
“Lebaycid” = Luas kolam x
kedalaman air x 0,25 ppm
= 300 m2 x 1 m x 0,25 ppm
= 75 cc
Takaran
yang dipakai di lapangan yaitu, 1 tutup botol “Lebaycid” = 10 cc larutan, jadi
untuk 1 kolam gurami seluas 300 m2 dibutuhkan 7 setengah tutup botol
“Lebaycid”.
c.
Pakan
dan Kebiasaan Makan
Ikan gurami termasuk ikan permukaan
perairan (pelagis), yakni ikan yang lebih lama
menghabiskan waktunya di lapisan atas perairan untuk mencari makanan.
Selain itu, ikan gurami juga memliki kebiasaan mencari makan pada siang hari,
sedangkan pada malam hari, mereka lebih banyak beristirahat (Sitanggang 1997).
Dilihat dari makanan dan kebiasaan
makannya (foods and feeding habits), gurami termasuk jenis ikan
herbivora, yaitu jenis ikan pemakan tumbuh-tumbuhan. Setiap fase pertumbuhan,
jenis makanannya berbeda. Larva yang baru menetas memakan cadangan makanan
berupa kuning telur yang menempel pada bagian perut larva. Selama 5-7 hari
sisa-sisa kuning telur ini cukup memberikan sumber energi. Setelah itu gurami
kecil memakan tumbuh-tumbuhan kecil berupa phytoplankton. Pada umur 1 bulan,
gurami kecil sudah memakan plankton, yaitu tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan
kecil yang hidup melayang-layang dalam air, dan juga sudah mulai diberikan pakan
tambahan berupa pakan FF-999. Pakan pellet untuk anak gurami diberikan 3 kali
sehari.
Induk gurami yang siap memijah tidak diberikan lagi pakan pellet
karena di dalam pakan pellet terdapat kandungan lemak yang tinggi sehingga
dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan telur karena perutnya terisi dengan
lemak. Oleh karena itu induk gurami hanya diberikan pakan berupa daun keladi.
Daun keladi tidak mengandung lemak namun mengandung protein yang tinggi, untuk
1 kolam pemijahan hanya diberikan 4 daun keladi saja dan diberikan 2 kali
sehari, (Kairuman 2003).
d.
Laju
Pertumbuhan Ikan Gurami
Laju
pertumbuhan ikan gurami dilihat dari pengukuran
panjang dan berat tubuhnya. Pengukuran dilakukan melalui penyamplingan,
yaitu dipilih 10-12 ekor ikan gurami secara acak dari kolam kemudian ditimbang
berat dan diukur panjangnya dengan menggunakan penggaris. Pengukuran ini dilakukan
1 minggu sekali dan kemudian dilihat pertumbuhannya setiap minggu.
Tabel
1.Laju Pertumbuhan Ikan Gurami
Pengukuran Ikan Gurami
|
|||||||
Minggu ke-1
|
Minggu ke-2
|
Minggu ke-3
|
Minggu ke-4
|
Minggu ke-5
|
Minggu ke-6
|
||
1
|
5
|
6.3
|
4
|
8.3
|
8.5
|
6.5
|
|
2
|
5
|
4.8
|
4.8
|
6
|
9
|
9
|
|
3
|
3.4
|
5.3
|
7
|
7.5
|
8.8
|
9.5
|
|
4
|
4.3
|
6.4
|
6.5
|
6.5
|
9.4
|
9.5
|
|
5
|
4.8
|
5.5
|
8
|
5
|
7.5
|
8
|
|
6
|
5.1
|
5.8
|
3.9
|
4.5
|
7.3
|
8
|
|
7
|
4.5
|
4.5
|
5
|
8
|
6
|
8.5
|
|
8
|
4
|
4.3
|
6.1
|
7
|
6.5
|
8.2
|
|
9
|
4.5
|
4.2
|
6.8
|
7
|
5
|
5.7
|
|
10
|
3.7
|
4.3
|
7
|
6.3
|
5
|
6
|
|
11
|
5
|
5.1
|
5.7
|
6.2
|
4
|
6.6
|
|
12
|
5
|
5.2
|
5
|
5.3
|
6
|
7.3
|
|
Panjang Rata-rata
|
4.5
|
5.2
|
5.8
|
6.5
|
6.9
|
7.7
|
|
Berat Rata-rata (gram)
|
1.7
|
2.5
|
3.8
|
5
|
6.7
|
8.3
|
|
Berdasarkan data
hasil pengukuran maka terlihat bahwa ikan gurami mengalami peningkatan
pertumbuhannya setiap Minggu.
VI. KESIMPULAN
DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan tentang pembenihan
ikan gurami dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
- Unit Pelasana Tehnis Dinas Budidaya Air Tawar
(UPTD-BAT) Jantho Baru berbentuk Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah
(BUMPD).
- Kolam
pembenihan ikan gurami berupa kolam beton berbentuk persegi panjang dengan
dasar tanah dan sumber air berasal dari air irigasi.
- Lama
pembenihan untuk mencapai hasil adalah 1 bulan untuk mendapatkan larva.
- Pakan
yang diberikan pada pembenihan ikan gurami berupa daun Sente untuk induk
dan pelet untuk benih ikan gurami.
5. Jenis
hama yang menyerang benih gurami antara lain ikan liar pemangsa, udang, biawak
kecil dan ular air dan cybister (larva capung) Penyakit yang menyerang adalah
jenis parasit Ichtyopthirius multifilis, bakteri Aeromonas sp dan Jamur
Saprolegnia sp.
6.2 Saran
Sebaiknya
dilakukan pembenahan-pembenahan dan peningkatan kualitas usaha budidaya yang
meliputi metoda pembenihan secara intensif dan manajemen kualitas airnya
sehingga dapat meningkatkan hasil benih dan perlu dilakukan penambahan jumlah
kolam di Unit Pelasana Tehnis Dinas
Budidaya Air Tawar Jantho Baru berbentuk Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah
(BUMPD). supaya produksi benih ikan tetap bersirkulasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Fujaya, Genetika dan Pembenihan ikan, Jakarta:
Agromedia 2004
Jangkaru,
Z, Memacu Pertumbuhan Gurami, Jakarta: Penebar
Swadaya, 1998
Khairuman
dan Khairul Amri, Pembenihan dan Pembesaran Gurami, Jakarta: Agromedia Pustaka,
2003
Kordi, Eddy, Pakan dan Pertumbuhan Ikan,
Yogyakarta Kanisius, 2005
Sitanggang,
Maloedyn, Budidaya Gurami, Jakarta: Penebar Swadaya, 1997
Susanto,
Heru, Membuat Kolam Ikan, Jakarta: Penebar Swadaya, 1992
Lampiaran 1. Jadwal
kegiatan selama praktek kerja lapangan di UPTD-BAT Jantho Baru.
Hari/Tanggal
|
Jam
|
Kegiatan di
Lapangan
|
Sabtu
08-12-2012
|
11.00 WIB
12.30 WIB
15.00 WIB
|
-
Tiba di lokasi BBI Janto Baru
-
Isoma
-
Membersihkan tempat penginapan dan sekitar BBI.
|
Minggu
09-12-2012
|
09.00 WIB
12.30 WIB
15.00 WIB
|
-
Gotong royong bersama dan membersihkan lingkungan
BBI
-
Isoma
-
Survei lingkungan BBI
|
Senin
10-12-2012
|
09.00 WIB
11.00 WIB
12.30 WIB
14.00 WIB
|
-
Tatap muka dan temu ramah dengan kepala BBI Jantho
Baru
-
Ke lokasi pematangan gonad induk Ikan Gurami.
-
Isoma
-
Memotong daun sente/talas untuk induk ikan Gurami.
|
Selasa
11-12-2012
|
07.00 WIB
12.30 WIB
16.30 WIB
|
-
Membersihkan pematang kolam pemijahan
-
Isoma
-
Memotong daun sente/talas untuk pakan
|
Rabu
12-12-2012
|
08.00 WIB
11.00 WIB
15.00 WIB
17.00
|
-
Penebaran kapur pada kolam A2
-
Isoma
-
Packing benih panen
-
Memotong daun sente/talas untuk pakan
|
Kamis
13-12-2012
|
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Memotong daun sente/talas untuk pakan
-
Pemasangan Happa untuk tempat pakan Benih ikan mas
-
Isoma
-
Memotong daun sente/talas untuk pakan
|
Jum’at
14-12-2012
|
07.00 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan
-
Pembersihan pematang kolam D4
-
Isoma
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Sabtu
15-12-2012
|
07.30 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pembuatan saluran air keluar
-
Isoma
-
Pengangkutan
Benih ikan nila dari BBI ke
kolam pembesaran Payah Sukon
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Minggu
16-12-2012
|
07.30 WIB
10.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pelepasan induk pada kolam pemijahan
-
Panen Benih ikan mas di BBI Jantho Baru
-
Isoma
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Senin
17-12-2012
|
07.00 WIB
07.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pemasangan keranjang pada kolam gurami
-
Isoma
-
Pemberian pakan
|
Selasa
18-12-2012
|
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan
-
Penanaman padi pada kolam mina padi
-
Isoma
-
Pemberian pakan
|
Rabu
19-12-2012
|
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
16.00 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pemakingan larva ikan nila
-
Isoma
-
Peletakan ijuk pada kolam pemijahan
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Kamis
20-12-2012
|
08.00 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pengapuran
kolam ikan mas
-
Isoma
-
Pemberian pakan
|
Jum’at
21-12-2012
|
07.30 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Gotong royong di sekitar gudang
-
Isoma
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Sabtu
22-12-2012
|
07.30 WIB
10.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
18.00 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Panen larva ikan nila
-
Isoma
-
Pengangkutan dan pemakingan ikan nila
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Minggu
23-12-2012
|
07.30 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pembersihan saluran air
-
Isoma
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Senin
24-12-2012
|
07.30 WIB
10.30 WIB
12.30 WIB
16.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pembuatan pematang kolam
-
Isoma
-
Sempling I Benih ikan mas
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Selasa
25-12-2012
|
07.20 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
16.30 WIB
08.00 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pembersihan lingkungan gudang
-
Isoma
-
Pembersihan lingkungan gudang
-
Pemberian pakan
|
Rabu
26-12-2012
|
07.30 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
14.30 WIB
18.00 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pemasangan Happa untuk penampung ikan mas
-
Isoma
-
Panen perdana ikan mas di kolam pembesaran Payah
Sukon dengan Bupati Aceh Besar
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Kamis
27-12-2012
|
07.30 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pemupukan dan pengapuran kolam lainnya
-
Isoma
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Jum’at
28-12-2012
|
07.30 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pengeringan kolam induk ikan nila
-
Isoma
-
Pemindahan induk ikan nila
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Sabtu
29-12-2012
|
07.30 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pemasangan Happa untuk penampungan ikan mas
-
Isoma
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Minggu
30-12-2012
|
07.00 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pengangkutan Benih ikan nila ke kolam Payah Sukon
-
Isoma
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Senin
31-12-2012
|
07.30 WIB
10.00 WIB
12.30 WIB
17.00 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pengamatan sarang gurami
-
Isoma
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Selasa
01-01-2013
|
07.30 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
16.00 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Persiapan kolam untuk penebaran Benih ikan
nila
-
Isoma
-
Pemasangan Happa untuk penampungan ikan mas
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Rabu
02-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pengeringan kolam untuk dipanen
-
Isoma
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Kamis
03-01-2013
|
07.00 WIB
10.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pembersihan peralatan pascapanen
-
Isoma
-
Pengapuran kolam
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Jum’at
04-01-2013
|
07.00 WIB
08.00 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pengamatan lava ikan gurami
-
Pemindahan induk ikan mas dari kolam induk ke
kolam pemijahan
-
Isoma
-
Pemasangan kakaban pada kolam pemijahan ikan mas
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Sabtu
05-01-2013
|
07.30 WIB
08.30 WIB
10.00 WIB
12.30 WIB
17.00 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pemindahan induk ikan mas ke kolam induk
-
Pemberian malacigrin pada telur ikan mas
-
Isoma
-
Pemberian pakan
|
Minggu
06-01-2013
|
07.00 WIB
08.30 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Persiapan kolam larva ikan mas
-
Isoma
-
Panen Benih ikan nila
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Senin
07-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.00 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Persiapan kolam untuk pemijahan ikan nila
-
Isoma
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Selasa
08-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Persiapan penangkapan induk ikan nila dengan
menggunakan Happa
-
Isoma
-
Melakukan pemijahan ikan nila
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Rabu
09-01-2013
|
07.00 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pembuatan pematang kolam
-
Isoma
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Kamis
10-01-2013
|
07.00 WIB
09.30 WIB
12.00 WIB
16.00 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Persiapan bak untuk pemijahan lele dumbo
-
Isoma
-
Penangkapan induk lele dumbo
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Jum’at
11-01-2013
|
07.00 WIB
08.00 WIB
08.30 WIB
12.30 WIB
14.00 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Striping induk lele dumbo
-
Pemasangan kakaban dan penebaran telur lele dumbo
-
Isoma
-
Pemberian pakan
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Sabtu
12-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
10.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.00 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Panen larva ikan nila
-
Pemasangan Happa untuk penampungan larva ikan nila
-
Isoma
-
Pemakingan dan distribusi ikan nila
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Minggu
13-01-2013
|
07.00 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
18.00 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Panen larva ikan mas
-
Isoma
-
Pemindahan induk ikan nila dari kolam pemijahan ke
kolam induk
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Senin
14-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
16.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pemupukan kolam ikan nila
-
Isoma
-
Pengambilan sempling ke V larva ikan mas
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Selasa
15-01-2013
|
07.30 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
16.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pengapuran kolam ikan nila
-
Isoma
-
Pengisian air ke kolam ikan nila
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Rabu
16-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Penebaran larva ikan nila ukuran 5-8 cm
-
Isoma
-
Pembersihan di sekitar pematang kolam
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Kamis
17-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Penebaran larva lele dumbo ke kolam pembesaran
-
Isoma
-
Panen Benih ikan mas
-
Pemberian
pakan induk Gurami
|
Jum’at
18-01-2013
|
07.00 WIB
08.30 WIB
12.30 WIB
16.00 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pemakingan dan distribusi ikan mas
-
Isoma
-
Pengapuran kolam ikan mas
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Sabtu
19-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
16.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Panen ikan mas
-
Isoma
-
Pengukuran kualitas air
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Minggu
20-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pembuatan kolam yang sedang bocor
-
Isoma
-
Pemberian pakan
|
Senin
21-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
16.30 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Panen benih ikan nila
-
Isoma
-
Melakukan sempling yang terakhir atau sempling
yang ke III
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Selasa
22-01-2013
|
09.00 WIB
17.00 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pemberian pakan
|
Rabu
23-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Packing benih ikan mas
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Kamis
24-01-2013
|
09.00 WIB
16.00 WIB
|
-
Ke kampus unaya mengikuti final mata kuliah
-
Tiba kembali di UPTD-BAT Jantho
|
Jum’at
25-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Packing benih nila
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Sabtu
26-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Pemotongan rumput
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Minggu
27-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
17.30 WIB
|
-
Pemberian pakan induk Gurami
-
Panen benih nila albino
-
Pemberian pakan induk Gurami
|
Senin
28-01-2013
|
07.00 WIB
09.00 WIB
14.00 WIB
|
-
Bangun pagi persiapan mengikuti seminar
-
Memeriksa laporan untuk seminar
-
Seminar di Aula BBI jantho
|
Lampiran
2. Gambar dokumentasi selama praktek kerja lapangan.
Gambar 1.Kapur yang
telah di persiapkan untuk di kapur
Gambar 2. Pengapuran
Gambar 3.Seleksi
Induk
Gambar 4.pengankutan
induk
Gambar 5.Pemberian
pakan induk
Gambar 6.Pemotongan
karung untuk sarang Gurami
Gambar 7. Pemasangan
kerangka sarang
Gambar 8. Mengamati
sarang Gurami
Gambar 9. Sampling
Larva Gurami
Gambar 10. Mengamati
Larva
Gambar 11. Larva
Gurami
No comments:
Post a Comment