Wednesday, 21 November 2018

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TEKNIK PEMBENIHAN IKAN GURAMI


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TEKNIK PEMBENIHAN IKAN GURAMI (Osphronemus gourami) DI UPTD-BAT JANTHO BARU


DI SUSUN


OLEH:


NAMA : BAYHAKKI SAHA
NIM : 09160007










PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA ACEH
TAHUN 2013



I.PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Materi penyuluhan  pembenihan ikan gurami ini disusun untuk membantu para petani gurami terutama masyarakat umum yang ingin memulai usaha budidaya ikan gurami namun belum atau kurang mengerti mengenai bagaimana kegiatan budidaya ikan gurami dilakukan. Materi pembenihan  ini bermanfaat sebagai acuan sehingga para pelaku utama di lapangan tidak bingung dalam melakukan penyuluhan untuk pembudidaya atau masyarakat umum yang ingin memulai kegiatan budidaya ikan, baik  kegiatan  pembenihan,  kegiatan  pendederan  maupun  kegiatan  pembesaran ikan gurami. Sehingga para pembudidaya mudah mengerti.
Selain  digunakan  oleh  para  pelaku  utama  materi  penyuluhan  ini  juga bermanfaat sebagai pegangan para pembudidaya di lokasi masing-masing sehingga para pembudidaya tidak  harus selalu didampingi oleh pelaku utama namun dapat belajar sendiri hanya dengan mempelajari materi penyuluhan ini.
Dengan  mempelajari  materi  penyuluhan  ini  peserta  diharapkan  mampu membudidayakan ikan gurami dengan baik, sehingga dapat menciptakan sumber penghasilan yang baru.









1.2     Tujuan
          Adapun tujuan Praktek Kerja Lapangan yang kami laksanakan di BBI jantho adalah untuk mempelajari, dan mengembangkan ilmu mengenai budidaya air tawar. PKL juga bertujuan untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah di dapat dalam perkuliahan, Dan untuk mengetahui lebih lanjut tentang  pemijahan ikan gurami.
1.3 Sasaran
          Sasaran Praktek Kerja Lapang ini antara lain :
  1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang teknik pemijahan ikan Gurami (Osphronemus goramy)
  2. Memadukan teori yang diperoleh dari bangku kuliah maupun studi literatur dalam penerapannya di lapang.
  3. Sebagai sumber informasi untuk penelitian lebih lanjut bagi pengembangan pemijahan ikan Gurami (Osphronemus goramy)
1.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Manfaat Praktek kerja lapangan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di lapangan. Dapat meningkatkan pemahaman dalam masalah pembenihan ikan Gurami. Dapat melakukan pemijahan dan pendederan dengan baik. dan juga dapat menambah informasi lebih lanjut tentang ikan Gurami.
1.5 Bentuk Kegiatan
Praktek kerja lapangan dengan judul teknik pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy) di UPTD-BAT Jantho baru.




II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Klasifikasi Ikan Gurami
Ikan gurami merupakan ikan asli dari perairan Indonesia yang sudah menyebar ke wilayah Asia Tenggara dan Cina, Ikan gurami adalah salah satu komoditas yang banyak dikembangkan oleh para petani hal ini dikarenakan permintaan pasar cukup tinggi, pemeliharaan mudah serta harga yang relatif stabil dan merupakan salah satu ikan yang memilki labirinth dan secara taksonomi termasuk famili Osphronemidae.  Menurut Jangkaru (2004) klasifikasi ikan gurame sebagai berikut :
Filum               : Chordata
Kelas               : Actinopterygii
Ordo                : Perciformes
Subordo          : Belontiidae
Famili              : Osphronemidae
Genus              : Osphronemus
Spesies            : Osphronemus gouramy

Gambar .1 Induk Gurami

2.2     Laju Pertumbuhan
Laju pertumbuhan merupakan peningkatan dalam satuan panjang bobot per unit waktu. Pertumbuhan yang umum di pakai yaitu bobot. Pertumbuhan ikan tergantung pada ketersediaan oksigen terlarut, karena dibutuhkan untuk pembakaran (makanan) guna untuk melakukan aktivitas seperti berenang, pertumbuhan, reproduksi, dan lain-lain. Ketersediaan oksigen bagi ikan juga menentukan lingkaran aktivitas ikan dan konversi pakan dengan ketentuan faktor lingkungan (Kordi, 2005).
Pertumbuhan ikan ialah pertambahan ukuran baik panjang maupun berat. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah faktor genetik, dan lingkungan(zat hara). Ketiga faktor tersebut saling bekerja sama mempengaruhi, baik dalam arti saling menunjang maupun saling menghalangi untuk perkembangan ikan (Fujaya, 2004).
Ikan gurami termasuk ikan yang mempunyai alat pernafasan tambahan (labirin), yakni dapat hidup dalam air yang kekurangan oksigen, karena ikan gurame dapat menghisap oksigen dari udara babas. Dengan kondisi tersebut, petani dapat melakukan usaha pembenihan pendederan ikan gurame, meskipun tidak mempunyai air yang mengalir (Sitanggang, 1997).
Puspowardoyo dan Djarijah (1992) mengungkapkan gurami umumnya hidup dan banyak dipelihara di perairan tawar, terutama pada perairan yang tenang dan dalam. Gurami dapat tumbuh dan berkembang pada perairan tropis dan subtropis. Ikan ini mempunyai daya adaftasi tinggi terhadap lingkungan, tetapi lebih cocok hidup pada ketinggian maksimal 800 m di atas permukaan laut. Selanjutnya keduanya mengatakan, bahwa suhu ideal untuk pertumbuhan gurami antara 24 – 29 °C, derajat keasaman (pH) antara 6,5 – 8, kandungan oksigen terlarut 3 – 5 ppm, dan air yang tidak terlalu keruh
Menurut Susanto (1998) gurami mulai berkembangbiak setelah berumur 2 – 3 tahun, yaitu saat dimana induk betina telah matang telur dan induk jantan telah menghasilkan sperma. Induk betina akan mengeluarkan telur dari dalam perutnya ke dalam sarang, yang kemudian diikuti oleh induk jantan dengan menyermprotkan spermanya. Induk betina dapat menghasilkan telur antara 500 – 3.000 butir. Telur besifat mengapung, karena mengandung gelembung minyak.
Menurut Jangkaru (2004) gurami mempunyai bentuk badan agak panjang, pipih dan tertutup sisik yang berukuran besar serta terlihat kasar dan kuat. Punggungnya tinggi dan mempunyai sirip perut dengan Sirip punggung tidak begitu panjang, atau pendek dan berada hampir di bagian belakang tubuh. Sirip dada kecil berada di belakang tutup insang. Sirip perut juga kecil berada di bawah sirip dada. Sirip ekor berada di belakang tubuh dengan bentuk bulat. Sedangkan sirip dubur panjang, mulai dari belakang sirip perut hingga pangkal bawah sirip ekor. jari pertama sudah berubah menjadi alat peraba. Gurame jantan yang sudah tua terdapat tonjolan seperti cula. Mulutnya kecil dengan bibir bawah menonjol sedikit dibandingkan bibir atas. Pada jantan bibir bawah relatif tebal. Gurame memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur dan sirip ekor.





III. BAHAN ALAT DAN METODE
3.1 Bahan dan Alat
Adapun  alat dan bahan yang digunakan di UPTD-BAT Jantho Baru diantaranya adalah  dapat dilihat dibawah ini:
3.1.1  Bahan.
                  Bahan yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) di UPTD-BAT Jantho Baru Kabupaten Aceh Besar adalah :

1.      Induk ikan Gurami (Jantan dan betina)
2.      Kolam  pemeliharaan induk
3.      Kolam Pemijahan
4.      Pupuk Organik dan Anorganik
5.      Kapur tohor untuk menetralkan pH tanah,Membrantas hama
6.      Pipa inlet/outlet  
7.      Pakan (pellet FF 999)/daun sente,daun talas
3.1.2 Alat.
                  Alat-alat yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) di UPTD-BAT Jantho Baru Kabupaten Aceh Besar adalah :
1.        Timbangan
2.        Ember untuk penampungan benih saat panen
3.        Artco sebagai alat tranportasi dalampemindahan induk
4.        Plastik/Karung untuk penangkapan induk

5.        Fiber untuk tempat penampungan induk
6.        Keranjang tempat membuat Sarang.
3.2 Teknik Pengambilan Data
Data yang diambil dalam Praktek Kerja Lapangan  ini meliputi data primer dan data sekunder.
 3.2.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung terhadap gejala obyek yang diselidiki baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan yang khusus diadakan (Surachmad, 1985). Untuk memperoleh data primer dapat menggunakan metode observasi, wawancara dan partisipasi aktif.
a. Observasi
Pengumpulan data dengan observasi adalah pengamatan dan pengindraan langsung secara sistematis terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses atau gejala. Dalam arti luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam Praktek Kerja Lapang observasi dilakukan terhadap berbagai hal, yang berhubungan dengan kegiatan pembenihan ikan Gurami (Osphronemus gouramy) yaitu mengenai konstruksi kolam, sistem pengairan, sarana dan prasarana pembesaran.


b. Wawancara.
Wawancara merupakan suatu cara mendapatkan data dengan jalan mengajukanpertanyaan kepada pihak-pihak terkait. Wawancara ini dilakukan pada Praktek Kerja Lapang meliputi struktur organisasi dan tenaga kerja, permodalan, bentuk usaha, pemasaran dan permasalahan yang dihadapi.
c. Partisipasi Aktif
Partisipasi aktif merupakan suatu tindakan dalam suatu kegiatan yang dilakukan secara langsung di lapangan guna menambah ketrampilan yang baru.
Menurut Suryabrata (1983) penelitian tindakan merupakan suatu cara yang bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau cara pendekatan baru dan memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual lainnya. Partisipasi aktif dilakukan dengan mengikuti rangkaian kegiatan sehari-hari, yaitu persiapan kolam, pemberian pakan,  pemanenan serta kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan pembenihan ikan gurami (Osphronemus gouramy)
3.2.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang di luar dari penyidik sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data asli. Sumber sekunder berisi data dari tangan kedua atau dari tangan kesekian yang baik penyidik tidak mungkin berisi data yang seasli sumber data primer (Surachmad, 1985).

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Tempat dan Waktu Praktek kerja lapangan
Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di UPTD-BAT Jantho Baru yang berlangsung selama 2 bulan mulai tanggal 08 Desember 2012 sampai dengan  08 Februari  2013.
4.2  Profil Unit Instansi 
Unit Pelaksana Tehnis Dinas Budidaya Air Tawar (UPTD-BAT) Jantho Baru merupakan Balai Benih Ikan yang mampu menyelenggarakan pembinaan terhadap petani ikan dalam rangka penigkatan SDM Perikanan di Provinsi Aceh, sebagai Pusat Penelitian Perikanan Air Tawar dan menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat melalui pelaksanaan restocking dan membantu Penyuluhan Perikanan Air Tawar yang maju dan mampu bersaing.(UPTD-BAT, 2012). Data Primer.
4.3  Awal Mula Berdiri UPTD-BAT Jantho Baru
      Awal mula UPTD-BAT Jantho Baru berasal dari Balai Benih Ikan (BBI) Blang Ura Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar pada tahun 1999-2001. Balai Benih Ikan (BBI) Jantho Baru berdiri pada tahun 2002 karena Balai Benih Ikan (BBI) Blang Ura mengalami kesulitan sumber air yang merupakan permasalahan utama dalam pembenihan ikan air tawar.
Balai Benih Ikan (BBI) Jantho Baru terletak 400 meter dari permukaan laut dan 56 km dari pusat kota provinsi Aceh. Balai Benih Ikan (BBI) Jantho Baru ini memiliki lahan seluas 22.500 meter.


4.4 Letak Geografis
Letak Unit Pelaksana Tehnis Dinas Budidaya Air Tawar (UPTD-BAT) Jantho Baru terletak di Desa Jantho Baru – Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh, dengan keadaan sekitarnya sangat mendukung.
UPTD-BAT Jantho Baru terletak antara 5,20 – 5,80 Lintang Utara dengan 95,00 – 95,80 Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
1.      Sebelah barat berbatasan dengan Jalan Nangka
2.      Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Pisang
3.      Sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Pepaya
4.      Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Semangka. (UPTD-BAT, 2012). Data Primer.














V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1     Prosedur Kerja
Adapun cara kerja yang dilakukan di UPTD-BAT Jantho Baru adalah sebagai berikut:
Ø    Pengeringan Kolam
-                      Setelah panen, diusahakan air yang ada dalam kolam dikeluarkan
-                      Dikeringkan kolam selama 2-3 hari
Ø    Pengapuran
-                     Setelah kolam dikeringkan selama 2-3 hari kolam ditebarkan kapur tohor (CaCo) 50 gram/m2
-                      Ditimbang terlebih dahulu kapur yang akan ditebarkan
-                      Dimasukkan kapur kedalam kereta sorong
-                      Ditambahkan air kedalam kapur tersebut
-                      Diaduk hingga merata
-                     Ditebarkan kapur secara merata kedalam kolam dan pinggir kolam
Ø    Pemasukan Air Tahap Pertama
-                      Dibuka saluran pemasukan dan ditutupnya saluran pengeluar
-                      Dimasukkan air dengan volume tertentu
Ø    Pemupukan
-                     Ditimbang terlebih dahulu pupuk yang akan ditebarkan sebanyak 500 gram/m2
-                      Dibawa ke kolam dengan menggunakan kereta sorong
-                      Ditebarkan secara merata kedalam kolam


Ø    Pengisian Air Tahap Kedua
-                      Dibuka saluran pemasukan dan ditutupnya saluran pengeluaran
-                      Dimasukkan air dengan ketinggian 80 cm
Ø    Peletakan ijuk di Kolam Pemijahan
-                      Dimasukkan ijuk kedalam kolam pemijahan
-                     Diletakkan saja pada perairan kolam karena ikan gurami akan membuat sendiri  sarangnya.
Ø    Seleksi Induk
-                      Dikurangi air yang ada dalam kolam induk
-                      Ditangkap induk yang sudah matang gonad
-                      Dimasukkan kedalam  fiber dan di angkut ke kolam pemijahan
-                      Pemberian pakan untuk induk berupa daun sente/talas
Ø    Pemantauan dan pengamatan
-                      Pembuatan sarang pada keranjang
-                      Pemijahan dan penutupan sarang telur
-                      Penetasan larva ikan gurami
Ø    Pengeringan kolam pemijahan
-                        penangkapan induk gurami
-            Dimasukkan ke fiber
-           dan langsung di tebar ke kolam induk gurami
Ø    Pendederan
-                      Pendederan berlangsung di kolam pemijahan
-                     Setelah seminggu ikan dalam kolam pendederan baru di beri pakan buatan (pelet) sesuai bukaan mulutnya.

Ø    Pemberian Pakan
-                      Dimasukkan pakan dalam tempatnya
-                      Diberikan pakan dengan cara ditebarkan secara merata kedalam kolam
Ø    Packing
-                      Disediakan kantong plastik dan karet gelang
-                      Dimasukkan air kedalam kantong plastic
-                      Dimasukkan benih ikan kedalamnya
-                      Dimasukkan oksigen kedalam plastik yang telah berisi ikan
-                      Diikan dengan karet gelang
5.2 Teknik Pemijahan dan Pendederan Ikan Gurami
Gurami merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat. Gurami (Osphronemus goramy) adalah sejenis ikan air tawar yang populer dan disukai sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Gurami termasuk ikan budidaya yang butuh perhatian lebih dalam pembudidayaannya dibandingkan dengan ikan konsumsi lainnya.
Di UPTD-BAT Jantho Baru pemijahan ikan gurami telah dilakukan selama 2 bulan sebelum kami tiba di lokasi tersebut sehingga saya hanya ditugaskan untuk pembenihan ikan gurami yang telah ada sebelumnya. Namun dalam laporan ini saya akan membahas sedikit mengenai teknik pemijahan ikan gurami berdasarkan pengetahuan yang diberikan oleh karyawan di UPTD-BAT Jantho Baru.
a.      Pemilihan Induk
Ciri-ciri induk jantan adalah:
·         adanya benjolan di kepala bagian atas,
·         rahang bawah yang tebal,
·         tidak adanya bintik hitam pada kelopak sirip dada,
·         warna tubuhnya memerah berbintik hitam terang dengan perut membentuk sudut tumpul,
Ciri-ciri induk betina :
·         bentuk kepala bagian atas datar,
·         rahang bawah tipis, 
·         adanya bintik hitam pada kelopak sirip dada.
·         warna tubuh lebih terang dan bentuk perutnya besar bulat,
Gambar 2. (kiri) induk jantan, (kanan) induk betina.

a.      Pemijahan
Di UPTD-BAT Jantho Baru pemijahan ikan gurami dilakukan secara alami dengan mencampurkan induk jantan dan betina yang telah siap untuk dipijahkan ke dalam kolam pemijahan dengan perbandingan 1:3 dan kriteria induk baru bisa dipijahkan pada umur 4 tahun. Ukuran kolam pemijahan ikan gurami yang terdapat di UPTD-BAT Jantho adalah 15x25 m, dengan kedalaman air 1 m.
Proses pemijahan biasanya akan berlangsung dengan diawalinya induk jantan membuat sarang pada 1 minggu pertama. Biasanya para pembudidaya akan meletakkan ijuk atau rerumputan di dalam kolam pemijahan tersebut sebagai bahan untuk induk gurami jantan membuat sarang, dan juga pembudidaya akan menancapkan batang-batang kayu di tepi kolam untuk menandai sarang ikan gurami. Selanjutnya induk betina yang sudah siap pijah (memiliki naluri) akan segera berpijah setelah sarangnya siap, terjadinya proses pemijahan selama 2-3 hari, induk betina segera mengeluarkan telur-telurnya dan secara bersamaan pula induk jantan menyemprotkan sperma dan terjadi proses pembuahan telur oleh sperma jantan. Proses perkawinan akan diakhiri apabila jantan telah menutup sarang. Selama pemijahan, sarang dijaga induk jantan. Setelah pemijahan selesai maka gantian induk betina yang menjaganya. Keberhasilan proses pemijahan dapat ditandai dengan keluarnya banyak minyak dipermukaan air pada pemukaan kolam yang ada sarang guraminya dan tercium bau amis.
3 minggu kemudian setelah anak-anak ikan gurami mulai terlihat barulah induk-induknya dipindahkan ke kolam induk. Induk-induk ikan gurami ini baru dapat dipijahkan kembali setelah 3-4 bulan kemudian.
b.      Penebaran Pestisida
Penebaran pestisida di dalam kolam gurami bertujuan untuk membunuh hama air yang dapat memakan larva gurami. Pestisida yang digunakan yaitu “Lebaycid”. Takaran yang diberikan untuk luas kolam 300 m2 dengan kedalaman air 0,8 m, maka:
Takaran “Lebaycid”          = Luas kolam x kedalaman air x 0,25 ppm
                                                = 300 m2 x 1 m x 0,25 ppm
                                                = 75 cc
Takaran yang dipakai di lapangan yaitu, 1 tutup botol “Lebaycid” = 10 cc larutan, jadi untuk 1 kolam gurami seluas 300 m2 dibutuhkan 7 setengah tutup botol “Lebaycid”.
c.       Pakan dan Kebiasaan Makan
Ikan gurami termasuk ikan permukaan perairan (pelagis), yakni ikan yang lebih lama  menghabiskan waktunya di lapisan atas perairan untuk mencari makanan. Selain itu, ikan gurami juga memliki kebiasaan mencari makan pada siang hari, sedangkan pada malam hari, mereka lebih banyak beristirahat (Sitanggang 1997).
Dilihat dari makanan dan kebiasaan makannya (foods and feeding habits), gurami termasuk jenis ikan herbivora, yaitu jenis ikan pemakan tumbuh-tumbuhan. Setiap fase pertumbuhan, jenis makanannya berbeda. Larva yang baru menetas memakan cadangan makanan berupa kuning telur yang menempel pada bagian perut larva. Selama 5-7 hari sisa-sisa kuning telur ini cukup memberikan sumber energi. Setelah itu gurami kecil memakan tumbuh-tumbuhan kecil berupa phytoplankton. Pada umur 1 bulan, gurami kecil sudah memakan plankton, yaitu tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kecil yang hidup melayang-layang dalam air, dan juga sudah mulai diberikan pakan tambahan berupa pakan FF-999. Pakan pellet untuk anak gurami diberikan 3 kali sehari.
Induk gurami yang  siap memijah tidak diberikan lagi pakan pellet karena di dalam pakan pellet terdapat kandungan lemak yang tinggi sehingga dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan telur karena perutnya terisi dengan lemak. Oleh karena itu induk gurami hanya diberikan pakan berupa daun keladi. Daun keladi tidak mengandung lemak namun mengandung protein yang tinggi, untuk 1 kolam pemijahan hanya diberikan 4 daun keladi saja dan diberikan 2 kali sehari, (Kairuman 2003).




d.      Laju Pertumbuhan Ikan Gurami
Laju pertumbuhan ikan gurami dilihat dari pengukuran  panjang dan berat tubuhnya. Pengukuran dilakukan melalui penyamplingan, yaitu dipilih 10-12 ekor ikan gurami secara acak dari kolam kemudian ditimbang berat dan diukur panjangnya dengan menggunakan penggaris. Pengukuran ini dilakukan 1 minggu sekali dan kemudian dilihat pertumbuhannya setiap minggu.
Tabel 1.Laju Pertumbuhan Ikan Gurami
Pengukuran Ikan Gurami
Minggu ke-1
Minggu ke-2
Minggu ke-3
Minggu ke-4
Minggu ke-5
Minggu ke-6
1
5
6.3
4
8.3
8.5
6.5
2
5
4.8
4.8
6
9
9
3
3.4
5.3
7
7.5
8.8
9.5
4
4.3
6.4
6.5
6.5
9.4
9.5
5
4.8
5.5
8
5
7.5
8
6
5.1
5.8
3.9
4.5
7.3
8
7
4.5
4.5
5
8
6
8.5
8
4
4.3
6.1
7
6.5
8.2
9
4.5
4.2
6.8
7
5
5.7
10
3.7
4.3
7
6.3
5
6
11
5
5.1
5.7
6.2
4
6.6
12
5
5.2
5
5.3
6
7.3
Panjang Rata-rata
4.5
5.2
5.8
6.5
6.9
7.7
Berat Rata-rata (gram)
1.7
2.5
3.8
5
6.7
8.3

Berdasarkan data hasil pengukuran maka terlihat bahwa ikan gurami mengalami peningkatan pertumbuhannya setiap Minggu.


VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1  Kesimpulan
Dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan  tentang pembenihan ikan gurami dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
  1. Unit Pelasana Tehnis Dinas Budidaya Air Tawar (UPTD-BAT) Jantho Baru berbentuk Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah (BUMPD).
  2. Kolam pembenihan ikan gurami berupa kolam beton berbentuk persegi panjang dengan dasar tanah dan sumber air berasal dari air irigasi.
  3. Lama pembenihan untuk mencapai hasil adalah 1 bulan untuk mendapatkan larva.
  4. Pakan yang diberikan pada pembenihan ikan gurami berupa daun Sente untuk induk dan pelet untuk benih ikan gurami.
5.      Jenis hama yang menyerang benih gurami antara lain ikan liar pemangsa, udang, biawak kecil dan ular air dan cybister (larva capung) Penyakit yang menyerang adalah jenis parasit Ichtyopthirius multifilis, bakteri Aeromonas sp dan Jamur Saprolegnia sp.
6.2  Saran
Sebaiknya dilakukan pembenahan-pembenahan dan peningkatan kualitas usaha budidaya yang meliputi metoda pembenihan secara intensif dan manajemen kualitas airnya sehingga dapat meningkatkan hasil benih dan perlu dilakukan penambahan jumlah kolam di Unit Pelasana Tehnis Dinas Budidaya Air Tawar Jantho Baru berbentuk Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah (BUMPD). supaya produksi benih ikan tetap bersirkulasi.



DAFTAR PUSTAKA

Fujaya, Genetika dan Pembenihan ikan, Jakarta: Agromedia 2004
Jangkaru, Z, Memacu Pertumbuhan Gurami, Jakarta: Penebar  Swadaya, 1998
Khairuman dan Khairul Amri, Pembenihan dan Pembesaran Gurami, Jakarta: Agromedia Pustaka, 2003
Kordi, Eddy, Pakan dan Pertumbuhan Ikan, Yogyakarta Kanisius, 2005
Sitanggang, Maloedyn, Budidaya Gurami, Jakarta: Penebar Swadaya, 1997
Susanto, Heru, Membuat Kolam Ikan, Jakarta: Penebar Swadaya, 1992










Lampiaran 1. Jadwal kegiatan selama praktek kerja lapangan di UPTD-BAT Jantho Baru.
Hari/Tanggal
Jam
Kegiatan di Lapangan
Sabtu
08-12-2012
11.00 WIB
12.30 WIB
15.00 WIB
-        Tiba di lokasi BBI Janto Baru

-        Isoma

-        Membersihkan tempat penginapan dan sekitar BBI.

Minggu
09-12-2012
09.00 WIB
12.30 WIB
15.00 WIB

-          Gotong royong bersama dan membersihkan lingkungan BBI
-          Isoma

-          Survei lingkungan BBI
Senin
10-12-2012
09.00 WIB
11.00 WIB
12.30 WIB
14.00 WIB
-          Tatap muka dan temu ramah dengan kepala BBI Jantho Baru
-          Ke lokasi pematangan gonad induk Ikan Gurami.
-          Isoma

-          Memotong daun sente/talas untuk induk ikan Gurami.
Selasa
11-12-2012
07.00 WIB
12.30 WIB
16.30 WIB
-          Membersihkan pematang kolam pemijahan
-          Isoma

-          Memotong daun sente/talas untuk pakan
Rabu
12-12-2012
08.00 WIB
11.00 WIB
15.00 WIB
17.00
-          Penebaran kapur pada kolam A2

-          Isoma

-          Packing benih panen

-          Memotong daun sente/talas untuk pakan


Kamis
13-12-2012
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
-          Memotong daun sente/talas untuk pakan

-          Pemasangan Happa untuk tempat pakan Benih ikan mas
-          Isoma

-          Memotong daun sente/talas untuk pakan

Jum’at
14-12-2012
07.00 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan

-          Pembersihan pematang kolam D4

-          Isoma

-          Pemberian pakan induk Gurami

Sabtu
15-12-2012
07.30 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pembuatan saluran air keluar

-          Isoma

-          Pengangkutan  Benih  ikan nila dari BBI ke kolam pembesaran Payah Sukon
-          Pemberian pakan induk Gurami

Minggu
16-12-2012
07.30 WIB
10.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
-          Pelepasan induk pada kolam pemijahan

-          Panen Benih  ikan mas di BBI Jantho Baru
-          Isoma

-          Pemberian pakan induk Gurami

Senin
17-12-2012
07.00 WIB
07.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pemasangan keranjang pada kolam gurami
-          Isoma

-          Pemberian pakan

Selasa
18-12-2012
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan

-          Penanaman padi pada kolam mina padi

-          Isoma

-          Pemberian pakan

Rabu
19-12-2012
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
16.00 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami


-          Pemakingan larva ikan nila


-          Isoma

-          Peletakan ijuk pada kolam pemijahan

-          Pemberian pakan induk Gurami
Kamis
20-12-2012
08.00 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-           Pengapuran kolam ikan mas

-          Isoma

-          Pemberian pakan

Jum’at
21-12-2012
07.30 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Gotong royong di sekitar gudang

-          Isoma

-          Pemberian pakan induk Gurami
Sabtu
22-12-2012
07.30 WIB
10.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
18.00 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Panen larva ikan nila

-          Isoma

-          Pengangkutan dan pemakingan ikan nila

-          Pemberian pakan induk Gurami
Minggu
23-12-2012
07.30 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pembersihan saluran air

-          Isoma

-          Pemberian pakan induk Gurami

Senin
24-12-2012
07.30 WIB
10.30 WIB
12.30 WIB
16.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pembuatan pematang kolam

-          Isoma

-          Sempling I Benih ikan mas

-          Pemberian pakan induk Gurami
Selasa
25-12-2012
07.20 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
16.30 WIB
08.00 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pembersihan lingkungan gudang

-          Isoma

-          Pembersihan lingkungan gudang

-          Pemberian pakan

Rabu
26-12-2012
07.30 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
14.30 WIB

18.00 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pemasangan Happa untuk penampung ikan mas
-          Isoma

-          Panen perdana ikan mas di kolam pembesaran Payah Sukon dengan Bupati Aceh Besar

-          Pemberian pakan induk Gurami
Kamis
27-12-2012
07.30 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pemupukan dan pengapuran kolam lainnya
-          Isoma

-          Pemberian pakan induk Gurami
Jum’at
28-12-2012
07.30 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pengeringan kolam induk ikan nila

-          Isoma

-          Pemindahan induk ikan nila

-          Pemberian pakan induk Gurami
Sabtu
29-12-2012
07.30 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pemasangan Happa untuk penampungan ikan mas
-          Isoma

-          Pemberian pakan induk Gurami
Minggu
30-12-2012
07.00 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pengangkutan Benih ikan nila ke kolam Payah Sukon
-          Isoma

-          Pemberian pakan induk Gurami
Senin
31-12-2012
07.30 WIB
10.00 WIB
12.30 WIB
17.00 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pengamatan sarang gurami

-          Isoma

-          Pemberian pakan induk Gurami
Selasa
01-01-2013
07.30 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
16.00 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Persiapan kolam untuk penebaran Benih ikan nila 
-          Isoma

-          Pemasangan Happa untuk penampungan ikan mas
-          Pemberian pakan induk Gurami
Rabu
02-01-2013
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pengeringan kolam untuk dipanen

-          Isoma

-          Pemberian pakan induk Gurami
Kamis
03-01-2013
07.00 WIB
10.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pembersihan peralatan pascapanen

-          Isoma

-          Pengapuran kolam


-          Pemberian pakan induk Gurami
Jum’at
04-01-2013
07.00 WIB
08.00 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pengamatan lava ikan gurami

-          Pemindahan induk ikan mas dari kolam induk ke kolam pemijahan
-          Isoma

-          Pemasangan kakaban pada kolam pemijahan ikan mas
-          Pemberian pakan induk Gurami
Sabtu
05-01-2013
07.30 WIB
08.30 WIB
10.00 WIB
12.30 WIB
17.00 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pemindahan induk ikan mas ke kolam induk
-          Pemberian malacigrin  pada telur ikan mas
-          Isoma

-          Pemberian pakan
Minggu
06-01-2013
07.00 WIB
08.30 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Persiapan kolam larva ikan mas

-          Isoma

-          Panen Benih ikan nila

-          Pemberian pakan induk Gurami
Senin
07-01-2013
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.00 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Persiapan kolam untuk pemijahan ikan nila
-          Isoma

-          Pemberian pakan induk Gurami
Selasa
08-01-2013
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Persiapan penangkapan induk ikan nila dengan menggunakan Happa

-          Isoma

-          Melakukan pemijahan ikan nila

-          Pemberian pakan induk Gurami
Rabu
09-01-2013
07.00 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pembuatan pematang kolam

-          Isoma

-          Pemberian pakan induk Gurami
Kamis
10-01-2013
07.00 WIB
09.30 WIB
12.00 WIB
16.00 WIB
17.30 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Persiapan bak untuk pemijahan lele dumbo
-          Isoma

-          Penangkapan induk lele dumbo

-          Pemberian pakan induk Gurami
Jum’at
11-01-2013
07.00 WIB
08.00 WIB
08.30 WIB
12.30 WIB
14.00 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Striping induk lele dumbo

-          Pemasangan kakaban dan penebaran telur lele dumbo
-          Isoma

-          Pemberian pakan

-          Pemberian pakan induk Gurami
Sabtu
12-01-2013
07.00 WIB
09.00 WIB
10.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.00 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Panen larva ikan nila

-          Pemasangan Happa untuk penampungan larva ikan nila
-          Isoma

-          Pemakingan dan distribusi ikan nila

-          Pemberian pakan induk Gurami
Minggu
13-01-2013
07.00 WIB
09.30 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
18.00 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Panen larva ikan mas

-          Isoma

-          Pemindahan induk ikan nila dari kolam pemijahan ke kolam induk
-          Pemberian pakan induk Gurami
Senin
14-01-2013
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
16.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pemupukan kolam ikan nila

-          Isoma

-          Pengambilan sempling ke V larva ikan mas
-          Pemberian pakan induk Gurami
Selasa
15-01-2013
07.30 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
16.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pengapuran kolam ikan nila

-          Isoma

-          Pengisian air ke kolam ikan nila

-          Pemberian pakan induk Gurami
Rabu
16-01-2013
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Penebaran larva ikan nila ukuran 5-8 cm

-          Isoma

-          Pembersihan di sekitar pematang kolam

-          Pemberian pakan induk Gurami
Kamis
17-01-2013
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
15.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Penebaran larva lele dumbo ke kolam pembesaran
-          Isoma

-          Panen Benih ikan mas

-           Pemberian pakan induk Gurami
Jum’at
18-01-2013
07.00 WIB
08.30 WIB
12.30 WIB
16.00 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pemakingan dan distribusi ikan mas

-          Isoma

-          Pengapuran kolam ikan mas

-          Pemberian pakan induk Gurami
Sabtu
19-01-2013
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
16.30 WIB
17.30 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Panen ikan mas

-          Isoma

-          Pengukuran kualitas air

-          Pemberian pakan induk Gurami
Minggu
20-01-2013
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pembuatan kolam yang sedang bocor

-          Isoma

-          Pemberian pakan
Senin
21-01-2013
07.00 WIB
09.00 WIB
12.30 WIB
16.30 WIB
17.30 WIB
-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Panen benih ikan nila

-          Isoma

-          Melakukan sempling yang terakhir atau sempling yang ke III
-          Pemberian pakan induk Gurami
Selasa
22-01-2013
09.00 WIB
17.00 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pemberian pakan
Rabu
23-01-2013
07.00 WIB
09.00 WIB
17.30 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Packing benih ikan mas

-          Pemberian pakan induk Gurami
Kamis 
24-01-2013

09.00 WIB
16.00 WIB
-          Ke kampus unaya mengikuti final mata kuliah
-          Tiba kembali di UPTD-BAT Jantho
Jum’at
25-01-2013
07.00 WIB
09.00 WIB
17.30 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Packing benih nila

-          Pemberian pakan induk Gurami
Sabtu
26-01-2013
07.00 WIB
09.00 WIB
17.30 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Pemotongan rumput

-          Pemberian pakan induk Gurami

Minggu
27-01-2013

07.00 WIB
09.00 WIB
17.30 WIB

-          Pemberian pakan induk Gurami

-          Panen benih nila albino

-          Pemberian pakan induk Gurami
Senin
28-01-2013
07.00 WIB
09.00 WIB
14.00 WIB
-          Bangun pagi persiapan mengikuti seminar

-          Memeriksa laporan untuk seminar

-          Seminar di Aula BBI jantho










Lampiran 2. Gambar dokumentasi selama praktek kerja lapangan.

Gambar 1.Kapur yang telah di persiapkan untuk di kapur
Gambar 2. Pengapuran
Gambar 3.Seleksi Induk
Gambar 4.pengankutan induk
Gambar 5.Pemberian pakan induk
Gambar 6.Pemotongan karung untuk sarang Gurami
Gambar 7. Pemasangan kerangka sarang
Gambar 8. Mengamati sarang Gurami
Gambar 9. Sampling Larva Gurami
Gambar 10. Mengamati Larva
Gambar 11. Larva Gurami









No comments:

Post a Comment