Wednesday, 21 November 2018

LAPORAN AKHIR PENELITIAN

Description: abulyatama

LAPORAN AKHIR
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA-PENELITIAN

Rounded Rectangle: PERBANDINGAN KECEPATAN KERJA 
ANTARA EKSTRAK MENTIMUN DAN EKSTRAK BELIMBING TERHADAP HIPERTENSI
 







Arti Utami Ningsih (09171111, 2009)
Mela Sari                 (09171094, 2009)
Rita Kumita             (10171090, 2010)

 
Oleh :









UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR
2011

BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki banyak sekali sumber daya yang bisa dimanfaatkan baik sumber daya alam dan juga sumber daya manusia beserta keanekaragamannya, maka dari itu dengan sumber daya alam yang besar yang bisa dimanfaatkan khususnya dalam pengobatan suatu penyakit seharusnya angka kesakitan dan kematian sumber daya manusia di Indonesia dapat diturunkan
Hipertensi merupakan salah satu penyebab terbesar kematian diindonesia, Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia sebesar 26,3%. Sebagian besar penderita hipertensi di Indonesia tidak terdeteksi, sementara mereka yang terdeteksi umumnya tidak menyadari kondisi penyakitnya1
Buah adalah salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin dan mineral yang pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. Dari sekian banyak keanekaragaman hayati di tanah air, mentimun dan belimbing yang sering dikonsumsi sehari-hari ternyata memiliki fungsi lain yakni sebagai penurun hipertensi, melalui berbagai zat yang dikandungnya. Adapun zat yang terkandung dalam keduanya adalah kalium dan 90% air serta zat-zat lain yang memicu pengeluaran air dalam tubuh, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui efek kecepatan kerja pada kedua jenis buah tersebut terhadap hipertensi.

1.2              Perumusan Masalah
Tingkat hipertensi yang masih cukup tinggi di Indonesia masih sangatlah menghiraukan, adapun pengobatan yang menggunakan obat-obatan farmakologi memiliki banyak efek samping yang cukup besar, sehingga pengobatan herbal diharapkan dapat memberikan efek samping yang lebih kecil. Bahan herbal yang akan diambil adalah buah belimbing dan mentimun dengan melihat efektivitas dan kandungan zat dari kedua bahan tersebut terhadap hipertensi.

1.3              Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh perbandingan efektifitas dan kecepatan kerja antara zat yang terkandung pada belimbing serta jeruk dalam perannya sebagai anti-hipertensi.


1.4              Luaran yang diharapkan
Adapun target luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
-          Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan khususnya dibidang pengobatan herbal, serta dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya.
-          Meningkatkan nilai guna dari tumbuhan belimbing dan mentimun yang tidak hanya dikenal sebagai buah / sayur namun dapat juga digunakan sebagai salah satu alternatif pengobatan hipertensi.
-          Meningkatkan kreativitas serta kecintaan bagi para mahasiswa sehingga terciptalah berbagai temuan baru dalam dunia kesehatan.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Hipertensi
 Hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor resiko untuk strokeserangan jantunggagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis.

Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC

Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa
Kategori
Tekanan Darah Sistolik
Tekanan Darah Diastolik
Normal
< 120 mmHg
(dan) < 80 mmHg
Pre-hipertensi
120-139 mmHg
(atau) 80-89 mmHg
Stadium 1
140-159 mmHg
(atau) 90-99 mmHg
Stadium 2
>= 160 mmHg
(atau) >= 100 mmHg

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
§sakit kepala
§kelelahan
§mual
§muntah
§sesak nafas
§gelisah
§pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera3.

Mentimun (cucumis sativus)
Timun atau mentimun (Cucumis sativus) adalah tanaman merambat yang mempunyai sulur dahan berbentuk spiral. Daunnya bertangkai panjang, bentuknya lebar bertaju dengan pangkal berbentuk jantung, ujungnya runcing dan tepi bergerigi. Batangnya berbulu halus, bunganya yang jantan berwarna putih kekuningan dan yang betina berbentuk seperti terompet, buahnya bulat panjang, tumbuh bergantung, warnanya hijau berlilin putih dan setelah tua warnanya kuning kotor. Panjang buahnya kira-kira 10-30 cm, pangkalnya berbuntil dan banyak mengandung air. Bijinya banyak, bentuknya lonjong meruncing pipih dan warnanya putih kotor.
Kandungan zat gizi yang terdapat pada mentimun per 100 gram berat badan adalah energi 12 kalori, protein 0.7 gr, lemak 0.1 gr, karbohidrat 2.7 gr, kalsium 10 mg, fospor 21 mg, besi 0.3 mg, vitamin A 0 RE, vitamin C 8.0 mg dan vitamin B1 0.3 mg. Mereka yang menderita hipertensi disarankan untuk mengonsumsi mentimun. “Dapat mengobati hipertensi karena kandungan mineralnya yaitu potassium, magnesium, dan pospor. Selain itu mentimun bersifat diuretik karena kandungan airnya yang tinggi sehingga membantu menurunkan tekanan darah,” terang Meilinasari, SKM, MKes dari Politeknik Kesehatan Jakarta.
Mentimun juga bermanfaat untuk detoksifikasi. Kandungan air yang sangat tinggi (hingga 90 persen), membuat mentimun memiliki efek diuretik (memperlancar buang air kecil), membantu menghilangkan dan menetralkan toksin (racun), serta membantu menggelontorkan bakteri di sepanjang usus dan dinding kandung kemih. Kandungan air dan mineral kalium dalam mentimun juga mengeluarkan kelebihan asam urat dan sisa metabolisme melalui ginjal.

Berikut tabel komposisi gizi yang terdapat pada mentimun per 100 gram :
Sumber www.Nutritioanalyser.com

KANDUNGAN GIZI
NILAI GIZI
KANDUNGAN GIZI
NILAI GIZI
Energi (kkal)
18,00
Niasin (mg)
0,06
Protein (g)
0,62
Vitamin B6 (mg)
0,01
Lemak (g)
0,19
Folat (mkg)
1,00
Karbohidrat (g)
4,13
Vitamin A (IU)
329,00
Serat Pangan (g)
1,20
Vitamin E (mg)
-
Gula (g)
3,51
Vitamin K (mcg)
-
Kalsium (mg)
9,00
Vitamin C (mg)
1,90
Besi (mg)
0,53
Vitamin B1 (mg)

Magnesium (mg)
11,00
Vitamin B2 (mg)

Fosfor (mg)
21,00
Seng (mg)
0,14
Kalium (mg)
116.00
Tembaga (mg)
0,08
Natrium (mg)
18.00
Mangan (mg)
0,01


Belimbing (Averrhoa carambola)
Belimbing memilik bentuk khas, seperti bintang lima. Kandungan air dari buah belimbing manis mencapai 90%. Kandungan asam oksalat pada buah belimbing manis yang rasanya manis adalah 0,7 – 1,7 mg/gram, sedangkan pada buah yang rasanya asam adalah 5,5 – 10 mg/kg, dan semakin menurun pada saat buah matang. Buah belimbing yang metang mengandung glukosa, fruktosa, dan sukrosa sehingga rasanya menjadi manis. Buah belimbing juga mengandung Saponin hingga 0,16%.
Buah belimbing sangat baik dikonsumsi penderita hipertensi. Suatu makanan dikatakan makanan sehat untuk jantung dan pembuluh darah, apabila mengandung rasio kalium dengan natrium minimal 5:1. Buah belimbing mengandung kalium dan natrium dengan perbandingan 66:1, sehingga sangat bagus untuk penderita hipertensi. Cara kerja kalium adalah kebalikan dengan natrium. Jika natrium meningkatkan tekanan darah, maka kalium bekerja menurunkan tekanan darah.
Peranan kalium bersama-sama dengan klorida membantu menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan asam basa. Kalium menjaga tekanan osmotik dalam cairan intraseluler dan sebagian terikat dengan protein. Kalium juga membantu mengaktivasi reaksi enzim, seperti piruvat kinase yang dapat menghasilkan asam piruvat dalam proses metabolisme karbohidrat.

Berikut tabel komposisi gizi yang terdapat pada buah belimbing :
Sumber www.Nutritioanalyser.com
KANDUNGAN GIZI
NILAI GIZI
KANDUNGAN GIZI
NILAI GIZI
Energi (kkal)
31
Niasin (mg)
0,37
Protein (g)
1,04
Vitamin B6 (mg)
0,02
Lemak (g)
0,33
Folat (mkg)
12
Karbohidrat (g)
6,73
Vitamin A (IU)
170
Serat Pangan (g)
2,8
Vitamin E (mg)
0,15
Gula (g)
3,98
Vitamin K (mcg)
14,6
Kalsium (mg)
3
Vitamin C (mg)
34,4
Besi (mg)
0,08
Vitamin B1 (mg)
0,01
Magnesium (mg)
10
Vitamin B2 (mg)
0,02
Fosfor (mg)
12
Seng (mg)
0,12
Kalium (mg)
133
Tembaga (mg)
0,14
Natrium (mg)
2
Mangan (mg)
0,04



BAB III
METODE PENDEKATAN

-          Jenis dan rancangan penelitian
Pada awalnya penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorik. Dengan menggunakan tikus putih (mencit) jantan sebagai objek penelitian dengan  pembagian secara acak menjadi tiga kelompok tikus putih, kelompok pertama digunakan sebagai kelompok control, kelompok kedua digunakan sebagai perlakuan dengan pemberian ekstrak timun dan kelompok ketiga digunakan sebagai perlakuan dengan pemberian ekstrak belimbing dengan masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor mencit dan dilakukan pengulangan perlakuan sebanyak 3 kali. Namun ditengah perjalanan peneliti menghadapi kendala teknis dalam pengadaan alat pengukur tekanan darah pada mencit. Untuk solusi masalah ini, maka peneliti mengganti objek penelitian dari tikus putih menjadi manusia.

-          Alat dan Bahan
Alat
Adapaun Alat-alat yang digunakan adalah :
-          Masker                                    - pipet volume             - neraca analitik
-          Handscoon                  - Labu Ekstraksi          - spigmomanometer
-          Soxhlet                        - Labu Takar                - stetoskop
-          Rotary evaporator       - Gelas Ukur                - Beker gelas
                                                           
Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
-          Probandus
-          Ekstrak belimbing dan mentimun
-          Kertas Saring : Whalman
-          Aquadest

-          Perlakuan dan Rancangan Percobaan
Pendekatan dan strategi yang ditempuh dalam penelitian ini adalah membandingkan kecepatan kerja antara belimbing dan timun sebagai anti-hipertensi. Dengan menggunakan manusia sebagai objek penelitian dengan  pembagian 8 orang probandus dan 2 orang kontrol.

-          Variabel Percobaan
Variabel bahan yang dilibatkan dalam percobaan ini yaitu :
-        Ekstrak belimbing
-        Ekstrak mentimun

-          Prosedur Percobaan

Ekstraksi belimbing dan mentimun
Pada tahap ini zat yang terkandung dalam buah belimbing akan diekstrak. Zat yang terkandung dalam belimbing diekstrak dengan alcohol sebagai pelarutnya hingga belimbing berwarna pucat yang menandakan zat yang terkandung telah habis. Selanjutnya ekstrak dibawa ke rotary evaporator untuk memisahkan antara alkohol dengan ekstrak belimbing. sementara proses ekstraksi mentimun diberikan perlakuan yang sama dengan belimbing.



Tahap Pemberian kepada objek
Sebelumnya tiap orang di berikan makanan tinggi natrium yang bertujuan untuk meningkatkan tekanan darah, kemudian melakukan perhitungan kadar ekstrak yang akan diberikan terhadap tiap orang, ekstrak di berikan secara peroral atau diminum. Pemberian ekstrak terhadap probandus di bagi menjadi 3 dosis, adapun pembagiannya adalah sebagai berikut :
A.    Dosis mentimun
1.      250 gram/orang didapatkan ekstrak sebesar 200 ml/orang.
2.      500 gram/orang didapatkan ekstrak sebesar 320 ml/orang.
3.      750 gram/orang didapatkan ekstrak sebesar 700 ml/orang.
B.     Dosis belimbing
1.      250 gram/orang didapatkan ekstrak sebesar 220 ml/orang.
2.      500 gram/orang didapatkan ekstrak sebesar 355 ml/orang.
3.      750 gram/orang didapatkan ekstrak sebesar 725 ml/orang.

Tahap Analisa
Melihat kecepatan efek yang terjadi pada kelompok objek.




BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM

4.1       Waktu dan Tempat Pelaksanaan
            Program ini dibagi menjadi dua sesi pelaksanaan yakni :
            - Tahap 1
Pembuatan ekstraksi pertama dari bahan baku yakni proses pengambilan saripati dari kedua jenis sampel (belimbing dan mentimun), dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar Fakultas Tekhnik Kimia Universitas Syiah Kuala dan dilaksanakan mulai dari tanggal 12 Mei 2011 hingga 20 Mei 2011.
            - Tahap 2
Pemberian kedua jenis sampel kepada probandus, dilakukan di tempat tinggal para probandus yakni di Asrama M Yatim AR, JL. Blang Bintang Lama km 8,5 Desa Lambro Dayah, Kecamatan Kota Baro Kabupaten Aceh besar NAD dan dilaksanakan mulai dari tanggal 18 Juni 2011 hingga 26 Juni 2011.

4.2       Tahapan Pelaksanaan

No
Rincian
Waktu
Tempat
1.
Penerimaan surat tugas dari DIKTI mengenai pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian melalui pihak rektorat Universitas Abulyatama.
 9 April 2011
Gedung Rektorat Universitas Abulyatama
2.
Rapat intern tim pelaksana (ketua dan anggota)
11 April 2011
Kampus Universitas Abulyatama
3.
Klarifikasi kepada pihak rektorat mengenai proses pengiriman dana hibah dari DIKTI, penggunaan rekening terkait serta proses pengambilannya.
12 – 18 April 2011
Gedung Rektorat Universitas Abulyatama
4.
Pengiriman surat balasan kepada pihak DIKTI yang berisikan kesepakatan kerjasama.
18 April 2011
POS Indonesia
5.
Persiapan alat, bahan, tempat serta konsep penelitian.
19-30 April 2011
Kampus Universitas Abulyatama
6.
Pembelian alat dan bahan yang dibutuhkan pada tahap I (proses ektraksi).
5-10 Mei 2011
Pasar Ulee Kareng Banda Aceh.
7.
Proses ekstraksi bahan baku
12-20 Mei 2011
Laboratorium Kimia Dasar Fak.Teknik Kimia Univ.Syiah Kuala.
8.
Penulisan Laporan Kemajuan Program tahap I
12-17 Juni 2011
Kampus Universitas Abulyatama
9.
Proses pembuatan ekstraksi kedua dan pemberian sampel kepada probandus serta observasi terhadap efek yang diperoleh.
18-26 Juni 2011
Tempat tinggal para probandus
10.
Pengolahan data dan pembuatan kesimpulan.
26-30 Juni 2011
Kampus Universitas Abulyatama
11.
Pembuatan Laporan Akhir Penelitian
26 Juni – 10 Juli 2011
Kampus Universitas Abulyatama

4.3       Instrumen Pelaksanaan
Description: D:\1. PKM-P\Hasil kemajuan tahap 1\Photo085..5.jpg
Description: D:\1. PKM-P\Hasil kemajuan tahap 1\Photo0866.jpg






1.      sokhlet
 


           


Text Box: 2. Rotary Evaporator
 

Text Box: 3. Labu takar




           
Description: D:\1. PKM-P\Hasil kemajuan tahap 1\Photo0878.jpg,Description: E:\4. gallery\My photos\Photo1004.jpg,Description: E:\4. gallery\My photos\Photo1005.jpg
 























4.4       Rancangan dan Realisasi Biaya
a)      Bahan habis pakai
No
Bahan / Alat
Jumlah
Biaya Satuan (Rp)
Tota Biaya (Rp)
1
Belimbing bintang
15 kg
13000/kg
195.000,-
2
Mentimun
15 kg
6000/kg
90.000,-
3
Kertas saring
10 lembar
25.000,-
250.000,-
4
Alkohol
2
500.000,-
1.000.000,-
5
Pisau
2
5000,-
10.000,-
6
Rubber silicon
1
5000,-
5.000,-
7
Baskom
2
15.000,-
30.000,-
8
Wadah ekstrak
20 botol
8.000,-
160.000,-
Total
Rp. 1.740.000,-

b)      Biaya Lain-lain
No
Uraian Kegiatan
Jumlah
Biaya Satuan (Rp)
Tota Biaya (Rp)
1
Konsumsi probandus
10 orang
Rp.12.000,-
3 x 6 hari x 10 orang = Rp.2.160.000,-
2
Sewa probandus
10 orang
Rp.70.000,-
Rp.700.000,-
3
Sewa Laboratorium
6 x
Rp.65.000,-
Rp.390.000,-
4




5
Bensin
20 liter
Rp.4.500,-
Rp.90.000,-
6
Materai
5
Rp.7000,-
Rp.35.000,-
7
Konsumsi anggota dan asisten lab
11 bungkus
Rp.10.000,-
Rp.110.000,-
8
Sewa kendaraan (motor)
5 trip
Rp.30.000,-
Rp.150.000,-
9
Print dan lain-lain


Rp.63.500,-
10
Biaya pengiriman laporan kemajuan, hasil akhir
2 x
Rp.30.000,-
Rp.60.000,-
Total
Rp. 5.498.500,-




BAB V
 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1  Tabel Hasil Pengamatan

Dosis ke-1 = Ekstrak Belimbing 2500 gram (@250gram)
PROBANDUS
Tekanan Darah (mmHg)
Setelah makan
Setelah diberikan perlakuan (setiap 20 menit)
Menit ke-20
Menit ke-40
Menit ke-60
Menit ke-80
Menit ke-100
Menit ke-120
I
130 / 80
110/75
110/70
100/70
100/70
110/80
120/80
II
120 / 70
110/80
116/80
110/80
100/70
104/75
110/80
III
110 / 70
110/70
110/70
105/70
95/60
92/60
100/70
IV
120 / 80
100/70
100/60
96/60
100/70
110/80
110/80
V
110 / 70
110/70
100/70
98/68
100/70
108/70
110/76
VI
110 / 80
110/70
100/70
100/60
90/60
96/64
100/70
VII
110 / 70
110/70
100/70
96/70
100/70
110/70
110/70
VIII (laxmi)
120 / 70
110/70
100/70
100/70
100/70
106/70
110/74
Kontrol (mela)
110 / 70
110/70
100/70
100/66
100/70
100/70
100/68
Kontrol (tami)
110 / 70
120/60
90/60
80/60
80/60
90/60
90/60














Dosis ke-2 =  Ekstrak Belimbing  5000 gram (@500 gram)

PROBANDUS
Tekanan Darah (mmHg)
Setelah makan
Setelah diberikan perlakuan (setiap 20 menit)
Menit ke-20
Menit ke-40
Menit ke-60
Menit ke-80
Menit ke-100
Menit ke-120
Menit ke-140
Menit ke-160
I
120/84
110/80
100/70
100/66
98/60
100/60
100/70
110/70
106/70
II
126/78
100/60
100/62
110/80
98/68
90/60
100/60
96/60
100/70
III
100/60
100/60
100/58
98/58
96/60
90/60
96/60
100/62
102/60
IV
110/70
106/60
106/60
102/60
100/60
106/60
110/70
110/78
110/70
V
110/70
110/68
108/70
104/68
104/68
102/70
100/66
100/70
100/70
VI
106/60
102/64
100/66
100/60
98/64
100/60
102/60
102/60
110/64
VII
110/60
108/68
108/66
108/58
100/56
96/60
110/60
100/60
98/60
VIII
100/60
110/60
105/60
102/60
100/60
100/60
104/70
106/60
106/70
Kontrol 1
106/66
106/70
110/70
110/70
108/72
110/68
110/70
110/66
110/68
Kontrol 2
98/60
96/62
96/62
96/60
98/70
100/62
98/70
98/62
98/62
Dosis 3 = Ekstrak Belimbing  7500 gram (@750 gram)

PROBANDUS
Tekanan Darah (mmHg)
Setelah makan
Setelah diberikan perlakuan (setiap 20 menit)
Menit ke-20
Menit ke-40
Menit ke-60
Menit ke-80
Menit ke-100
Menit ke-120
Menit ke-140
Menit ke-160
I
126/88
124/80
110/80
100/76
100/76
100/78
100/76
108/78
110/80
II
124/80
120/80
120/80
110/78
100/78
96/76
96/78
98/78
100/80
III
128/78
124/78
114/72
110/70
110/70
110/72
114/74
118/78
114/78
IV
124/86
124/84
120/82
110/80
100/76
100/76
100/78
112/78
110/74
V
118/76
118/74
96/72
96/72
92/70
90/70
94/74
98/74
100/78
VI
116/74
118/76
116/74
110/70
110/70
110/72
110/72
110/76
118/80
VII
126/78
126/74
124/72
120/70
110/78
110/70
100/68
100/68
110/78
VIII
128/80
126/78
126/78
124/78
110/70
110/70
110/70
110/74
110/78
Kontrol 1
100/76
100/78
110/76
100/76
110/76
114/76
112/74
110/74
110/74
Kontrol 2
98/66
100/70
110/70
100/68
98/68
100/64
100/64
98/62
98/62

Dosis 1 = Ekstrak Mentimun  2500 gram (@250 gr)
PROBANDUS
Tekanan Darah (mmHg)
Setelah makan
Setelah diberikan perlakuan (setiap 20 menit)
Menit ke-20
Menit ke-40
Menit ke-60
Menit ke-80
Menit ke-100
Menit ke-120
Menit ke-140
Menit ke-160
I
106/70
106/70
108/76
106/74
110/70
106/68
100/60
104/60
108/70
II
118/74
110/78
108/76
100/72
112/70
112/70
116/68
114/72
116/78
III
114/70
106/68
98/66
96/62
102/68
100/70
106/70
110/72
110/70
IV
110/70
106/74`
102/68
106/72
108/78
110/70
110/70
108/72
108/70
V
106/74
112/70
104/78
100/76
100/70
106/74
108/72
108/72
108/68
VI
110/68
98/60
98/68
98/66
100/68
100/76
100/66
100/74
100/76
VII
106/60
110/62
110/66
102/68
104/66
104/66
110/68
110/64
108/68
VIII
106/70
108/70
104/72
100/66
106/72
110/70
108/70
106/72
106/70
Kontrol 1
98/66
98/66
98/68
96/66
98/68
100/68
98/66
98/66
96/66
Kontrol 2
98/68
98/66
98/66
98/64
98/66
96/66
98/68
100/64
98/66




Perlakuan : Ekstrak Mentimun  5000 gram (@500gr)
PROBANDUS
Tekanan Darah (mmHg)
Setelah makan
Setelah diberikan perlakuan (setiap 20 menit)
Menit ke-20
Menit ke-40
Menit ke-60
Menit ke-80
Menit ke-100
Menit ke-120
Menit ke-140
Menit ke-160
I
100/80
100/70
96/68
96/68
100/70
98/70
100/70
108/78
108/74
II
110/80
110/80
100/70
98/76
102/76
102/74
104/74
106/76
108/78
III
110/68
110/70
98/70
96/64
98/64
98/66
100/70
106/74
104/74
IV
100/80
100/70
96/70
98/70
98/72
100/70
100/76
110/72
100/74
V
100/80
110/78
100/70
102/72
106/78
108/70
108/74
104/74
108/76
VI
95/70
100/70
96/70
98/68
98/66
98/66
100/68
110/70
100/70
VII
110/80
120/70
110/68
106/68
106/68
104/64
110/68
110/70
110/74
VIII
110/70
110/78
90/70
96/70
94/80
100/76
108/78
108/76
110/80
Kontrol
100/74
100/60
106/70
102/66
102/68
108/80
110/78
110/76
110/78
Kontrol
90/50
90/60
92/64
94/62
96/62
96/60
94/62
94/60
92/62



Perlakuan : Ekstrak Mentimun  7500 gram (@750 gr)
PROBANDUS
Tekanan Darah (mmHg)
Setelah makan
Setelah diberikan perlakuan (setiap 20 menit)
Menit ke-20
Menit ke-40
Menit ke-60
Menit ke-80
Menit ke-100
Menit ke-120
Menit ke-140
Menit ke-160
I
110/80
108/82
100/80
96/70
94/70
98/74
100/78
100/76
110/80
II
110/70
110/70
104/78
100/70
96/72
100/68
110/70
110/70
112/76
III
102/78
100/70
96/66
92/62
90/60
100/66
100/68
110/80
110/78
IV
110/76
104/86
94/70
96/72
98/72
110/74
110/70
110/76
112/80
V
106/76
100/70
90/70
90/70
90/74
104/74
102/78
102/76
108/78
VI
104/70
100/70
94/68
90/68
92/66
98/70
98/74
100/76
110/74
VII
112/70
106/70
96/68
94/68
90/62
104/68
108/68
108/68
110/70
VIII
115/76
106/68
102/68
100/66
100/68
110/68
110/68
114/70
118/68
Kontrol
100/68
102/68
106/70
106/70
104/68
106/68
106/68
104/64
108/68
Kontrol
100/76
100/70
98/70
100/70
98/68
100/70
104/68
100/68
100/64

5.2  Pembahasan
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perbedaan kecepatan antara mentimun serta belimbing dalam menurunkan tekanan darah. Berdasarkan dari hasil pengamatan dan data yang telah diperoleh, dapat dilihat bahwa mentimun lebih cepat memberikan efek terhadap penurunan tekanan darah dibandingkan dengan belimbing akan tetapi efek yang ditimbukan tidak dapat bertahan lama, sedangkan belimbing lebih mampu untuk mempertahankan durasi efek yang ditimbulkan. Perbandingan efek  yang ditimbulkan dari kedua jenis sampel dapat dilihat pada tabel berikut

Mentimun
Belimbing

Dosis 250 gr
Dosis
500 gr
Dosis 750 gr
Dosis 250 gr
Dosis
500 gr
Dosis 750 gr
Mulai memberikan efek
Menit ke 60
Menit ke 40
Menit ke 40
Menit ke 60
Menit ke 60
Menit ke 60
Durasi efek yang dipertahankan
20  menit
40 menit
60 menit
40 menit
60 menit
80 menit

Memang efek dari pemberian ekstrak belimbing dan mentimun adalah menurunkan tekanan darah namun efeknya keduanya dalam sekali konsumsi tidak menunjukkan penurunan yang signifikan yang mana penurunan maksimal hanya berkisar + 20 mmHg  akan tetapi penurunannya bertahan sesuai dengan dosis yang diberikan, semakin tinggi dosis yang diberikan maka semakin lama efek yang dipertahankan.

Kecepatan penurunan tekanan darah yang ditimbulkan oleh mentimun masih belum sepenuhnya diketahui, sementara belimbing dapat mempertahankan efek yang lebih lama dalam menurunkan tekanan darah diduga karena rasio perbandingan kalium natrium pada belimbing 66:1 sedangkan pada mentimun 6:1. Dikarenakan banyaknya kalium yang terdapat dalam belimbing, maka semakin tinggi pula kemampuannya  merpertahankan efek yang ditimbulkannya tersebut.

Jika dilihat dari komposisi elektrolit yang berperan dalam menurunkan tekanan darah, lebih rendah kadar yang terkandung dalam mentimun dibandingkan dengan kadarnya pada belimbing.
           

Belimbing
Mentimun
Kalium (mg)
133
116
Natrium (mg)
2
18
Serat pangan (g)
2,8
1,2
Magnesium (mg)
10
11
           

Suatu makanan dapat dikatakan sebagai makanan yang sehat untuk jantung  dan pembuluh darah apabila mengandung rasio kalium terhadap natrium minimal 5:1. Kalium diketahui bermanfaat dalam mengendalikan tekanan darah dengan cara mengatur tekanan osmosis dengan menjaga cairan agar tidak keluar dari dalam sel sehingga cairan tidak banyak keluar ke pembuluh darah yang nantinya akan menurunkan beban jantung sehingga jantung tidak membutuhkan tekanan yang terlalu tinggi untuk proses pompa jantung. Selain itu peran kalium bersama dengan kalsium berperan dalam transmisi syaraf dan relaksasi otot.


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN


6.1       Kesimpulan
           
Berdasarkan hasil penelitian telah dilakukan diketahui bahwa :

1.      Mentimun berefek lebih cepat dalam menurunkan tekanan darah dibandingkan dengan belimbing. Namun mentimun juga lebih cepat dalam meningkatkan tekanan darah kembali ke keadaan semula.
2.      Belimbing membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menurunkan tekanan darah dibandingkan dengan mentimun namun belimbing dapat lebih  lama mempertahankan penurunan tekanan darah tersebut (durasi efeknya lebih lama).
3.      Mekanisme kerja yang menyebabkan penurunan tekanan darah pada kedua jenis buah pada dasarnya sama yakni melalui peningkatan kadar kalium serta efek diuresis yang ditimbulkannya.

6.2 Saran

-          Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan terhadap jenis buah-buahan  lain yang dapat menurunkan tekanan darah.



DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita, 2004, Prinsip Dasar Ilmu Gizi,  Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Astawan, Made, 2008, Sehat dengan Buah, Panduan Lengkap Menjaga Kesehatan

          dengan Buah, Dian Rakyat, Jakarta : h. 18-20

Cezz, 2009, Atasi Hipertensi dengan timun,

http://masenchipz.com/atasi-hipertensi-dengan-timun diakses pada tanggal 27 Oktober 2010

Harmanto, Ning, 2001, Klinik Herbal Hipertensi,

http://www.ningharmanto.com/2010/08/hipertensi-darah-tinggi/ diakses pada tanggal 27 Oktober 2010

Madina, 2007, Prevalensi Hipertensi di Indonesia,

http://www.madinask.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=520, diakses pada tanggal 27 Oktober 2010

Wikipedia, 2010, Tekanan Darah Tinggi,

http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi diakses pada tanggal 27 Oktober 2010

 


No comments:

Post a Comment