LAPORAN AKHIR
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA-PENELITIAN
|
UNIVERSITAS
ABULYATAMA
ACEH
BESAR
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Indonesia
merupakan salah satu negara tropis yang memiliki banyak sekali sumber daya yang
bisa dimanfaatkan baik sumber daya alam dan juga sumber daya manusia beserta
keanekaragamannya, maka dari itu dengan sumber daya alam yang besar yang bisa
dimanfaatkan khususnya dalam pengobatan suatu penyakit seharusnya angka
kesakitan dan kematian sumber daya manusia di Indonesia dapat diturunkan
Hipertensi
merupakan salah satu penyebab terbesar kematian diindonesia, Berdasarkan Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, kematian akibat penyakit jantung dan
pembuluh darah di Indonesia sebesar 26,3%. Sebagian besar penderita hipertensi
di Indonesia tidak terdeteksi, sementara mereka yang terdeteksi umumnya tidak
menyadari kondisi penyakitnya1
Buah adalah
salah satu jenis makanan yang memiliki kandungan gizi, vitamin dan mineral yang
pada umumnya sangat baik untuk dikonsumsi setiap hari. Dari sekian banyak
keanekaragaman hayati di tanah air, mentimun dan belimbing yang sering
dikonsumsi sehari-hari ternyata memiliki fungsi lain yakni sebagai penurun
hipertensi, melalui berbagai zat yang dikandungnya. Adapun zat yang terkandung
dalam keduanya adalah kalium dan 90% air serta zat-zat lain yang memicu
pengeluaran air dalam tubuh, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
untuk mengetahui efek kecepatan kerja pada kedua jenis buah tersebut terhadap
hipertensi.
1.2
Perumusan Masalah
Tingkat hipertensi yang masih cukup tinggi di Indonesia
masih sangatlah menghiraukan, adapun pengobatan yang menggunakan obat-obatan
farmakologi memiliki banyak efek samping yang cukup besar, sehingga pengobatan
herbal diharapkan dapat memberikan efek samping yang lebih kecil. Bahan herbal
yang akan diambil adalah buah belimbing dan mentimun dengan melihat efektivitas
dan kandungan zat dari kedua bahan tersebut terhadap hipertensi.
1.3
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh
perbandingan efektifitas dan kecepatan kerja antara zat yang terkandung pada
belimbing serta jeruk dalam perannya sebagai anti-hipertensi.
1.4
Luaran yang diharapkan
Adapun target luaran yang
diharapkan dari penelitian ini adalah :
-
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
pengetahuan khususnya dibidang pengobatan herbal, serta dapat digunakan sebagai
dasar penelitian selanjutnya.
-
Meningkatkan nilai guna dari tumbuhan belimbing
dan mentimun yang tidak hanya dikenal sebagai buah / sayur namun dapat juga
digunakan sebagai salah satu alternatif pengobatan hipertensi.
-
Meningkatkan kreativitas serta kecintaan bagi
para mahasiswa sehingga terciptalah berbagai temuan baru dalam dunia kesehatan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Hipertensi
Hipertensi adalah kondisi
medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara
kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya
tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan
mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah
salah satu faktor resiko untuk stroke, serangan
jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan
penyebab utama gagal jantung kronis.
Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC
Klasifikasi Tekanan Darah Pada
Dewasa
|
||
Kategori
|
Tekanan Darah Sistolik
|
Tekanan Darah Diastolik
|
Normal
|
< 120 mmHg
|
(dan) < 80 mmHg
|
Pre-hipertensi
|
120-139 mmHg
|
(atau) 80-89 mmHg
|
Stadium 1
|
140-159 mmHg
|
(atau) 90-99 mmHg
|
Stadium 2
|
>= 160 mmHg
|
(atau) >= 100 mmHg
|
Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak
menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi
bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal
sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja
terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan
darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak
diobati, bisa timbul gejala berikut:
§sakit
kepala
§kelelahan
§mual
§muntah
§sesak
nafas
§gelisah
§pandangan
menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan
ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami
penurunan kesadaran dan bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang
memerlukan penanganan segera3.
Mentimun (cucumis sativus)
Timun atau mentimun (Cucumis
sativus) adalah tanaman merambat yang mempunyai sulur dahan berbentuk
spiral. Daunnya bertangkai panjang, bentuknya lebar bertaju dengan pangkal
berbentuk jantung, ujungnya runcing dan tepi bergerigi. Batangnya berbulu
halus, bunganya yang jantan berwarna putih kekuningan dan yang betina berbentuk
seperti terompet, buahnya bulat panjang, tumbuh bergantung, warnanya hijau
berlilin putih dan setelah tua warnanya kuning kotor. Panjang buahnya kira-kira
10-30 cm, pangkalnya berbuntil dan banyak mengandung air. Bijinya banyak,
bentuknya lonjong meruncing pipih dan warnanya putih kotor.
Kandungan zat gizi yang terdapat pada mentimun per 100 gram berat badan
adalah energi 12 kalori, protein 0.7 gr, lemak 0.1 gr, karbohidrat 2.7 gr,
kalsium 10 mg, fospor 21 mg, besi 0.3 mg, vitamin A 0 RE, vitamin C 8.0 mg dan
vitamin B1 0.3 mg. Mereka yang menderita hipertensi disarankan untuk
mengonsumsi mentimun. “Dapat mengobati hipertensi karena kandungan mineralnya
yaitu potassium, magnesium, dan pospor. Selain itu mentimun bersifat diuretik
karena kandungan airnya yang tinggi sehingga membantu menurunkan tekanan
darah,” terang Meilinasari, SKM, MKes dari Politeknik Kesehatan Jakarta.
Mentimun juga bermanfaat untuk detoksifikasi. Kandungan air yang sangat
tinggi (hingga 90 persen), membuat mentimun memiliki efek diuretik
(memperlancar buang air kecil), membantu menghilangkan dan menetralkan toksin
(racun), serta membantu menggelontorkan bakteri di sepanjang usus dan dinding
kandung kemih. Kandungan air dan mineral kalium dalam mentimun juga
mengeluarkan kelebihan asam urat dan sisa metabolisme melalui ginjal.
Berikut tabel komposisi gizi yang terdapat
pada mentimun per 100 gram :
Sumber
www.Nutritioanalyser.com
KANDUNGAN GIZI
|
NILAI GIZI
|
KANDUNGAN GIZI
|
NILAI GIZI
|
Energi
(kkal)
|
18,00
|
Niasin
(mg)
|
0,06
|
Protein
(g)
|
0,62
|
Vitamin
B6 (mg)
|
0,01
|
Lemak
(g)
|
0,19
|
Folat
(mkg)
|
1,00
|
Karbohidrat
(g)
|
4,13
|
Vitamin
A (IU)
|
329,00
|
Serat
Pangan (g)
|
1,20
|
Vitamin
E (mg)
|
-
|
Gula
(g)
|
3,51
|
Vitamin
K (mcg)
|
-
|
Kalsium
(mg)
|
9,00
|
Vitamin
C (mg)
|
1,90
|
Besi
(mg)
|
0,53
|
Vitamin
B1 (mg)
|
|
Magnesium
(mg)
|
11,00
|
Vitamin
B2 (mg)
|
|
Fosfor
(mg)
|
21,00
|
Seng
(mg)
|
0,14
|
Kalium
(mg)
|
116.00
|
Tembaga
(mg)
|
0,08
|
Natrium
(mg)
|
18.00
|
Mangan
(mg)
|
0,01
|
Belimbing (Averrhoa carambola)
Belimbing memilik bentuk khas,
seperti bintang lima. Kandungan air dari buah belimbing manis mencapai 90%.
Kandungan asam oksalat pada buah belimbing manis yang rasanya manis adalah 0,7
– 1,7 mg/gram, sedangkan pada buah yang rasanya asam adalah 5,5 – 10 mg/kg, dan
semakin menurun pada saat buah matang. Buah belimbing yang metang mengandung
glukosa, fruktosa, dan sukrosa sehingga rasanya menjadi manis. Buah belimbing
juga mengandung Saponin hingga 0,16%.
Buah belimbing sangat baik
dikonsumsi penderita hipertensi. Suatu makanan dikatakan makanan sehat untuk
jantung dan pembuluh darah, apabila mengandung rasio kalium dengan natrium
minimal 5:1. Buah belimbing mengandung kalium dan natrium dengan perbandingan
66:1, sehingga sangat bagus untuk penderita hipertensi. Cara kerja kalium
adalah kebalikan dengan natrium. Jika natrium meningkatkan tekanan darah, maka
kalium bekerja menurunkan tekanan darah.
Peranan kalium bersama-sama
dengan klorida membantu menjaga tekanan osmotik dan keseimbangan asam basa.
Kalium menjaga tekanan osmotik dalam cairan intraseluler dan sebagian terikat
dengan protein. Kalium juga membantu mengaktivasi reaksi enzim, seperti piruvat
kinase yang dapat menghasilkan asam piruvat dalam proses metabolisme
karbohidrat.
Berikut tabel komposisi gizi yang terdapat
pada buah belimbing :
Sumber
www.Nutritioanalyser.com
KANDUNGAN GIZI
|
NILAI GIZI
|
KANDUNGAN GIZI
|
NILAI GIZI
|
Energi
(kkal)
|
31
|
Niasin
(mg)
|
0,37
|
Protein
(g)
|
1,04
|
Vitamin
B6 (mg)
|
0,02
|
Lemak
(g)
|
0,33
|
Folat
(mkg)
|
12
|
Karbohidrat
(g)
|
6,73
|
Vitamin
A (IU)
|
170
|
Serat
Pangan (g)
|
2,8
|
Vitamin
E (mg)
|
0,15
|
Gula
(g)
|
3,98
|
Vitamin
K (mcg)
|
14,6
|
Kalsium
(mg)
|
3
|
Vitamin
C (mg)
|
34,4
|
Besi
(mg)
|
0,08
|
Vitamin
B1 (mg)
|
0,01
|
Magnesium
(mg)
|
10
|
Vitamin
B2 (mg)
|
0,02
|
Fosfor
(mg)
|
12
|
Seng
(mg)
|
0,12
|
Kalium
(mg)
|
133
|
Tembaga
(mg)
|
0,14
|
Natrium
(mg)
|
2
|
Mangan
(mg)
|
0,04
|
BAB III
METODE PENDEKATAN
-
Jenis dan rancangan
penelitian
Pada awalnya
penelitian
ini menggunakan metode eksperimen laboratorik. Dengan menggunakan tikus putih (mencit) jantan sebagai objek
penelitian dengan pembagian secara acak
menjadi tiga kelompok tikus putih, kelompok pertama digunakan sebagai kelompok
control, kelompok kedua digunakan sebagai perlakuan dengan pemberian ekstrak
timun dan kelompok ketiga digunakan sebagai perlakuan dengan pemberian ekstrak
belimbing dengan masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor mencit dan
dilakukan pengulangan perlakuan sebanyak 3 kali. Namun ditengah perjalanan
peneliti menghadapi kendala teknis dalam pengadaan alat pengukur tekanan darah
pada mencit. Untuk solusi masalah ini, maka peneliti mengganti objek penelitian
dari tikus putih menjadi manusia.
-
Alat dan Bahan
Alat
Adapaun Alat-alat yang
digunakan adalah :
-
Masker - pipet volume -
neraca analitik
-
Handscoon - Labu Ekstraksi - spigmomanometer
-
Soxhlet - Labu Takar - stetoskop
-
Rotary
evaporator - Gelas Ukur - Beker gelas
Bahan
Bahan-bahan yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah :
-
Probandus
-
Ekstrak belimbing dan mentimun
-
Kertas Saring :
Whalman
-
Aquadest
-
Perlakuan dan
Rancangan Percobaan
Pendekatan dan strategi yang ditempuh dalam
penelitian ini adalah membandingkan kecepatan kerja antara belimbing dan timun
sebagai anti-hipertensi. Dengan menggunakan manusia sebagai objek penelitian dengan pembagian 8 orang probandus dan 2 orang kontrol.
-
Variabel Percobaan
Variabel bahan yang dilibatkan dalam percobaan ini
yaitu :
-
Ekstrak belimbing
-
Ekstrak mentimun
-
Prosedur Percobaan
Ekstraksi belimbing dan mentimun
Pada tahap ini zat yang terkandung dalam buah belimbing akan diekstrak.
Zat yang terkandung dalam belimbing diekstrak dengan alcohol sebagai pelarutnya
hingga belimbing berwarna pucat yang menandakan zat yang terkandung telah
habis. Selanjutnya ekstrak dibawa ke rotary evaporator untuk memisahkan antara
alkohol dengan ekstrak belimbing. sementara proses ekstraksi mentimun diberikan
perlakuan yang sama dengan belimbing.
Tahap Pemberian kepada objek
Sebelumnya tiap orang di berikan makanan tinggi natrium yang bertujuan
untuk meningkatkan tekanan darah, kemudian melakukan perhitungan kadar ekstrak
yang akan diberikan terhadap tiap orang, ekstrak di berikan secara peroral atau
diminum. Pemberian ekstrak terhadap probandus di bagi menjadi 3 dosis, adapun
pembagiannya adalah sebagai berikut :
A. Dosis
mentimun
1. 250
gram/orang didapatkan ekstrak sebesar 200 ml/orang.
2. 500
gram/orang didapatkan ekstrak sebesar 320 ml/orang.
3. 750
gram/orang didapatkan ekstrak sebesar 700 ml/orang.
B. Dosis
belimbing
1. 250
gram/orang didapatkan ekstrak sebesar 220 ml/orang.
2. 500
gram/orang didapatkan ekstrak sebesar 355 ml/orang.
3. 750
gram/orang didapatkan ekstrak sebesar 725 ml/orang.
Tahap Analisa
Melihat kecepatan efek yang terjadi pada kelompok objek.
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM
4.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Program
ini dibagi menjadi dua sesi pelaksanaan yakni :
-
Tahap 1
Pembuatan ekstraksi pertama dari bahan baku yakni proses pengambilan
saripati dari kedua jenis sampel (belimbing dan mentimun), dilakukan di
Laboratorium Kimia Dasar Fakultas Tekhnik Kimia Universitas Syiah Kuala dan
dilaksanakan mulai dari tanggal 12 Mei 2011 hingga 20 Mei 2011.
-
Tahap 2
Pemberian kedua jenis sampel kepada probandus, dilakukan di tempat
tinggal para probandus yakni di Asrama M Yatim AR, JL. Blang Bintang Lama km
8,5 Desa Lambro Dayah, Kecamatan Kota Baro Kabupaten Aceh besar NAD dan
dilaksanakan mulai dari tanggal 18 Juni 2011 hingga 26 Juni 2011.
4.2 Tahapan Pelaksanaan
No
|
Rincian
|
Waktu
|
Tempat
|
1.
|
Penerimaan surat tugas dari
DIKTI mengenai pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian melalui
pihak rektorat Universitas Abulyatama.
|
9 April 2011
|
Gedung Rektorat Universitas
Abulyatama
|
2.
|
Rapat intern tim pelaksana
(ketua dan anggota)
|
11 April 2011
|
Kampus Universitas Abulyatama
|
3.
|
Klarifikasi kepada pihak
rektorat mengenai proses pengiriman dana hibah dari DIKTI, penggunaan
rekening terkait serta proses pengambilannya.
|
12 – 18 April 2011
|
Gedung Rektorat Universitas
Abulyatama
|
4.
|
Pengiriman surat balasan kepada
pihak DIKTI yang berisikan kesepakatan kerjasama.
|
18 April 2011
|
POS Indonesia
|
5.
|
Persiapan alat, bahan, tempat
serta konsep penelitian.
|
19-30 April 2011
|
Kampus Universitas Abulyatama
|
6.
|
Pembelian alat dan bahan yang
dibutuhkan pada tahap I (proses ektraksi).
|
5-10 Mei 2011
|
Pasar Ulee Kareng Banda Aceh.
|
7.
|
Proses ekstraksi bahan baku
|
12-20 Mei 2011
|
Laboratorium Kimia Dasar
Fak.Teknik Kimia Univ.Syiah Kuala.
|
8.
|
Penulisan Laporan Kemajuan
Program tahap I
|
12-17 Juni 2011
|
Kampus Universitas Abulyatama
|
9.
|
Proses pembuatan ekstraksi
kedua dan pemberian sampel kepada probandus serta observasi terhadap efek
yang diperoleh.
|
18-26 Juni 2011
|
Tempat tinggal para probandus
|
10.
|
Pengolahan data dan pembuatan
kesimpulan.
|
26-30 Juni 2011
|
Kampus Universitas Abulyatama
|
11.
|
Pembuatan Laporan Akhir
Penelitian
|
26 Juni – 10 Juli 2011
|
Kampus Universitas Abulyatama
|
4.3 Instrumen Pelaksanaan
|
4.4 Rancangan dan Realisasi Biaya
a) Bahan
habis pakai
No
|
Bahan / Alat
|
Jumlah
|
Biaya Satuan (Rp)
|
Tota Biaya (Rp)
|
1
|
Belimbing bintang
|
15 kg
|
13000/kg
|
195.000,-
|
2
|
Mentimun
|
15 kg
|
6000/kg
|
90.000,-
|
3
|
Kertas saring
|
10 lembar
|
25.000,-
|
250.000,-
|
4
|
Alkohol
|
2
|
500.000,-
|
1.000.000,-
|
5
|
Pisau
|
2
|
5000,-
|
10.000,-
|
6
|
Rubber silicon
|
1
|
5000,-
|
5.000,-
|
7
|
Baskom
|
2
|
15.000,-
|
30.000,-
|
8
|
Wadah ekstrak
|
20 botol
|
8.000,-
|
160.000,-
|
Total
|
Rp. 1.740.000,-
|
b) Biaya
Lain-lain
No
|
Uraian Kegiatan
|
Jumlah
|
Biaya Satuan (Rp)
|
Tota Biaya (Rp)
|
1
|
Konsumsi probandus
|
10 orang
|
Rp.12.000,-
|
3 x 6 hari x 10 orang = Rp.2.160.000,-
|
2
|
Sewa probandus
|
10 orang
|
Rp.70.000,-
|
Rp.700.000,-
|
3
|
Sewa Laboratorium
|
6 x
|
Rp.65.000,-
|
Rp.390.000,-
|
4
|
|
|
|
|
5
|
Bensin
|
20 liter
|
Rp.4.500,-
|
Rp.90.000,-
|
6
|
Materai
|
5
|
Rp.7000,-
|
Rp.35.000,-
|
7
|
Konsumsi anggota dan asisten lab
|
11 bungkus
|
Rp.10.000,-
|
Rp.110.000,-
|
8
|
Sewa kendaraan (motor)
|
5 trip
|
Rp.30.000,-
|
Rp.150.000,-
|
9
|
Print dan lain-lain
|
|
|
Rp.63.500,-
|
10
|
Biaya pengiriman laporan
kemajuan, hasil akhir
|
2 x
|
Rp.30.000,-
|
Rp.60.000,-
|
Total
|
Rp. 5.498.500,-
|
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Tabel
Hasil Pengamatan
Dosis ke-1 = Ekstrak Belimbing
2500 gram (@250gram)
PROBANDUS
|
Tekanan
Darah (mmHg)
|
||||||
Setelah
makan
|
Setelah
diberikan perlakuan (setiap 20 menit)
|
||||||
Menit
ke-20
|
Menit
ke-40
|
Menit
ke-60
|
Menit
ke-80
|
Menit
ke-100
|
Menit
ke-120
|
||
I
|
130 / 80
|
110/75
|
110/70
|
100/70
|
100/70
|
110/80
|
120/80
|
II
|
120 / 70
|
110/80
|
116/80
|
110/80
|
100/70
|
104/75
|
110/80
|
III
|
110 / 70
|
110/70
|
110/70
|
105/70
|
95/60
|
92/60
|
100/70
|
IV
|
120 / 80
|
100/70
|
100/60
|
96/60
|
100/70
|
110/80
|
110/80
|
V
|
110 / 70
|
110/70
|
100/70
|
98/68
|
100/70
|
108/70
|
110/76
|
VI
|
110 / 80
|
110/70
|
100/70
|
100/60
|
90/60
|
96/64
|
100/70
|
VII
|
110 / 70
|
110/70
|
100/70
|
96/70
|
100/70
|
110/70
|
110/70
|
VIII (laxmi)
|
120 / 70
|
110/70
|
100/70
|
100/70
|
100/70
|
106/70
|
110/74
|
Kontrol (mela)
|
110 / 70
|
110/70
|
100/70
|
100/66
|
100/70
|
100/70
|
100/68
|
Kontrol (tami)
|
110 / 70
|
120/60
|
90/60
|
80/60
|
80/60
|
90/60
|
90/60
|
Dosis ke-2 = Ekstrak Belimbing 5000 gram (@500 gram)
PROBANDUS
|
Tekanan
Darah (mmHg)
|
||||||||
Setelah
makan
|
Setelah
diberikan perlakuan (setiap 20 menit)
|
||||||||
Menit
ke-20
|
Menit
ke-40
|
Menit
ke-60
|
Menit
ke-80
|
Menit
ke-100
|
Menit
ke-120
|
Menit
ke-140
|
Menit
ke-160
|
||
I
|
120/84
|
110/80
|
100/70
|
100/66
|
98/60
|
100/60
|
100/70
|
110/70
|
106/70
|
II
|
126/78
|
100/60
|
100/62
|
110/80
|
98/68
|
90/60
|
100/60
|
96/60
|
100/70
|
III
|
100/60
|
100/60
|
100/58
|
98/58
|
96/60
|
90/60
|
96/60
|
100/62
|
102/60
|
IV
|
110/70
|
106/60
|
106/60
|
102/60
|
100/60
|
106/60
|
110/70
|
110/78
|
110/70
|
V
|
110/70
|
110/68
|
108/70
|
104/68
|
104/68
|
102/70
|
100/66
|
100/70
|
100/70
|
VI
|
106/60
|
102/64
|
100/66
|
100/60
|
98/64
|
100/60
|
102/60
|
102/60
|
110/64
|
VII
|
110/60
|
108/68
|
108/66
|
108/58
|
100/56
|
96/60
|
110/60
|
100/60
|
98/60
|
VIII
|
100/60
|
110/60
|
105/60
|
102/60
|
100/60
|
100/60
|
104/70
|
106/60
|
106/70
|
Kontrol 1
|
106/66
|
106/70
|
110/70
|
110/70
|
108/72
|
110/68
|
110/70
|
110/66
|
110/68
|
Kontrol 2
|
98/60
|
96/62
|
96/62
|
96/60
|
98/70
|
100/62
|
98/70
|
98/62
|
98/62
|
Dosis 3 = Ekstrak Belimbing 7500 gram (@750 gram)
PROBANDUS
|
Tekanan Darah (mmHg)
|
||||||||
Setelah makan
|
Setelah diberikan perlakuan (setiap 20
menit)
|
||||||||
Menit ke-20
|
Menit ke-40
|
Menit ke-60
|
Menit ke-80
|
Menit ke-100
|
Menit ke-120
|
Menit ke-140
|
Menit ke-160
|
||
I
|
126/88
|
124/80
|
110/80
|
100/76
|
100/76
|
100/78
|
100/76
|
108/78
|
110/80
|
II
|
124/80
|
120/80
|
120/80
|
110/78
|
100/78
|
96/76
|
96/78
|
98/78
|
100/80
|
III
|
128/78
|
124/78
|
114/72
|
110/70
|
110/70
|
110/72
|
114/74
|
118/78
|
114/78
|
IV
|
124/86
|
124/84
|
120/82
|
110/80
|
100/76
|
100/76
|
100/78
|
112/78
|
110/74
|
V
|
118/76
|
118/74
|
96/72
|
96/72
|
92/70
|
90/70
|
94/74
|
98/74
|
100/78
|
VI
|
116/74
|
118/76
|
116/74
|
110/70
|
110/70
|
110/72
|
110/72
|
110/76
|
118/80
|
VII
|
126/78
|
126/74
|
124/72
|
120/70
|
110/78
|
110/70
|
100/68
|
100/68
|
110/78
|
VIII
|
128/80
|
126/78
|
126/78
|
124/78
|
110/70
|
110/70
|
110/70
|
110/74
|
110/78
|
Kontrol 1
|
100/76
|
100/78
|
110/76
|
100/76
|
110/76
|
114/76
|
112/74
|
110/74
|
110/74
|
Kontrol 2
|
98/66
|
100/70
|
110/70
|
100/68
|
98/68
|
100/64
|
100/64
|
98/62
|
98/62
|
Dosis 1 = Ekstrak Mentimun 2500 gram (@250 gr)
PROBANDUS
|
Tekanan Darah (mmHg)
|
||||||||
Setelah makan
|
Setelah diberikan perlakuan (setiap 20 menit)
|
||||||||
Menit
ke-20
|
Menit
ke-40
|
Menit
ke-60
|
Menit
ke-80
|
Menit
ke-100
|
Menit
ke-120
|
Menit
ke-140
|
Menit
ke-160
|
||
I
|
106/70
|
106/70
|
108/76
|
106/74
|
110/70
|
106/68
|
100/60
|
104/60
|
108/70
|
II
|
118/74
|
110/78
|
108/76
|
100/72
|
112/70
|
112/70
|
116/68
|
114/72
|
116/78
|
III
|
114/70
|
106/68
|
98/66
|
96/62
|
102/68
|
100/70
|
106/70
|
110/72
|
110/70
|
IV
|
110/70
|
106/74`
|
102/68
|
106/72
|
108/78
|
110/70
|
110/70
|
108/72
|
108/70
|
V
|
106/74
|
112/70
|
104/78
|
100/76
|
100/70
|
106/74
|
108/72
|
108/72
|
108/68
|
VI
|
110/68
|
98/60
|
98/68
|
98/66
|
100/68
|
100/76
|
100/66
|
100/74
|
100/76
|
VII
|
106/60
|
110/62
|
110/66
|
102/68
|
104/66
|
104/66
|
110/68
|
110/64
|
108/68
|
VIII
|
106/70
|
108/70
|
104/72
|
100/66
|
106/72
|
110/70
|
108/70
|
106/72
|
106/70
|
Kontrol 1
|
98/66
|
98/66
|
98/68
|
96/66
|
98/68
|
100/68
|
98/66
|
98/66
|
96/66
|
Kontrol 2
|
98/68
|
98/66
|
98/66
|
98/64
|
98/66
|
96/66
|
98/68
|
100/64
|
98/66
|
Perlakuan : Ekstrak Mentimun 5000 gram (@500gr)
PROBANDUS
|
Tekanan Darah (mmHg)
|
||||||||
Setelah makan
|
Setelah diberikan perlakuan (setiap 20
menit)
|
||||||||
Menit ke-20
|
Menit ke-40
|
Menit ke-60
|
Menit ke-80
|
Menit ke-100
|
Menit ke-120
|
Menit ke-140
|
Menit ke-160
|
||
I
|
100/80
|
100/70
|
96/68
|
96/68
|
100/70
|
98/70
|
100/70
|
108/78
|
108/74
|
II
|
110/80
|
110/80
|
100/70
|
98/76
|
102/76
|
102/74
|
104/74
|
106/76
|
108/78
|
III
|
110/68
|
110/70
|
98/70
|
96/64
|
98/64
|
98/66
|
100/70
|
106/74
|
104/74
|
IV
|
100/80
|
100/70
|
96/70
|
98/70
|
98/72
|
100/70
|
100/76
|
110/72
|
100/74
|
V
|
100/80
|
110/78
|
100/70
|
102/72
|
106/78
|
108/70
|
108/74
|
104/74
|
108/76
|
VI
|
95/70
|
100/70
|
96/70
|
98/68
|
98/66
|
98/66
|
100/68
|
110/70
|
100/70
|
VII
|
110/80
|
120/70
|
110/68
|
106/68
|
106/68
|
104/64
|
110/68
|
110/70
|
110/74
|
VIII
|
110/70
|
110/78
|
90/70
|
96/70
|
94/80
|
100/76
|
108/78
|
108/76
|
110/80
|
Kontrol
|
100/74
|
100/60
|
106/70
|
102/66
|
102/68
|
108/80
|
110/78
|
110/76
|
110/78
|
Kontrol
|
90/50
|
90/60
|
92/64
|
94/62
|
96/62
|
96/60
|
94/62
|
94/60
|
92/62
|
Perlakuan : Ekstrak Mentimun 7500 gram (@750 gr)
PROBANDUS
|
Tekanan Darah (mmHg)
|
||||||||
Setelah makan
|
Setelah diberikan perlakuan (setiap 20
menit)
|
||||||||
Menit ke-20
|
Menit ke-40
|
Menit ke-60
|
Menit ke-80
|
Menit ke-100
|
Menit ke-120
|
Menit ke-140
|
Menit ke-160
|
||
I
|
110/80
|
108/82
|
100/80
|
96/70
|
94/70
|
98/74
|
100/78
|
100/76
|
110/80
|
II
|
110/70
|
110/70
|
104/78
|
100/70
|
96/72
|
100/68
|
110/70
|
110/70
|
112/76
|
III
|
102/78
|
100/70
|
96/66
|
92/62
|
90/60
|
100/66
|
100/68
|
110/80
|
110/78
|
IV
|
110/76
|
104/86
|
94/70
|
96/72
|
98/72
|
110/74
|
110/70
|
110/76
|
112/80
|
V
|
106/76
|
100/70
|
90/70
|
90/70
|
90/74
|
104/74
|
102/78
|
102/76
|
108/78
|
VI
|
104/70
|
100/70
|
94/68
|
90/68
|
92/66
|
98/70
|
98/74
|
100/76
|
110/74
|
VII
|
112/70
|
106/70
|
96/68
|
94/68
|
90/62
|
104/68
|
108/68
|
108/68
|
110/70
|
VIII
|
115/76
|
106/68
|
102/68
|
100/66
|
100/68
|
110/68
|
110/68
|
114/70
|
118/68
|
Kontrol
|
100/68
|
102/68
|
106/70
|
106/70
|
104/68
|
106/68
|
106/68
|
104/64
|
108/68
|
Kontrol
|
100/76
|
100/70
|
98/70
|
100/70
|
98/68
|
100/70
|
104/68
|
100/68
|
100/64
|
5.2 Pembahasan
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui perbedaan kecepatan
antara mentimun serta belimbing dalam menurunkan tekanan darah. Berdasarkan
dari hasil pengamatan dan data yang telah diperoleh, dapat dilihat bahwa mentimun
lebih cepat memberikan efek terhadap penurunan tekanan darah dibandingkan
dengan belimbing akan tetapi efek yang ditimbukan tidak dapat bertahan lama, sedangkan
belimbing lebih mampu untuk mempertahankan durasi efek yang ditimbulkan. Perbandingan
efek yang ditimbulkan dari kedua jenis
sampel dapat dilihat pada tabel berikut
|
Mentimun
|
Belimbing
|
||||
|
Dosis 250 gr
|
Dosis
500 gr
|
Dosis 750 gr
|
Dosis 250 gr
|
Dosis
500 gr
|
Dosis 750 gr
|
Mulai memberikan efek
|
Menit ke 60
|
Menit ke 40
|
Menit ke 40
|
Menit ke 60
|
Menit ke 60
|
Menit ke 60
|
Durasi efek yang dipertahankan
|
20
menit
|
40 menit
|
60 menit
|
40 menit
|
60 menit
|
80 menit
|
Memang efek dari pemberian ekstrak belimbing dan mentimun adalah
menurunkan tekanan darah namun efeknya keduanya dalam sekali konsumsi tidak
menunjukkan penurunan yang signifikan yang mana penurunan maksimal hanya
berkisar + 20 mmHg akan tetapi penurunannya
bertahan sesuai dengan dosis yang diberikan, semakin tinggi dosis yang
diberikan maka semakin lama efek yang dipertahankan.
Kecepatan penurunan tekanan darah yang ditimbulkan oleh mentimun masih
belum sepenuhnya diketahui, sementara belimbing dapat mempertahankan efek yang
lebih lama dalam menurunkan tekanan darah diduga karena rasio perbandingan
kalium natrium pada belimbing 66:1 sedangkan pada mentimun 6:1. Dikarenakan
banyaknya kalium yang terdapat dalam belimbing, maka semakin tinggi pula
kemampuannya merpertahankan efek yang
ditimbulkannya tersebut.
Jika dilihat dari komposisi elektrolit yang berperan dalam menurunkan
tekanan darah, lebih rendah kadar yang terkandung dalam mentimun dibandingkan
dengan kadarnya pada belimbing.
|
Belimbing
|
Mentimun
|
Kalium (mg)
|
133
|
116
|
Natrium (mg)
|
2
|
18
|
Serat pangan
(g)
|
2,8
|
1,2
|
Magnesium
(mg)
|
10
|
11
|
Suatu makanan dapat dikatakan sebagai makanan yang sehat untuk
jantung dan pembuluh darah apabila
mengandung rasio kalium terhadap natrium minimal 5:1. Kalium diketahui
bermanfaat dalam mengendalikan tekanan darah dengan cara mengatur tekanan
osmosis dengan menjaga cairan agar tidak keluar dari dalam sel sehingga cairan
tidak banyak keluar ke pembuluh darah yang nantinya akan menurunkan beban
jantung sehingga jantung tidak membutuhkan tekanan yang terlalu tinggi untuk
proses pompa jantung. Selain itu peran kalium bersama dengan kalsium berperan
dalam transmisi syaraf dan relaksasi otot.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian telah
dilakukan diketahui bahwa :
1.
Mentimun berefek lebih cepat dalam menurunkan
tekanan darah dibandingkan dengan belimbing. Namun mentimun juga lebih cepat
dalam meningkatkan tekanan darah kembali ke keadaan semula.
2.
Belimbing membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk menurunkan tekanan darah dibandingkan dengan mentimun namun belimbing
dapat lebih lama mempertahankan
penurunan tekanan darah tersebut (durasi efeknya lebih lama).
3.
Mekanisme kerja yang menyebabkan penurunan
tekanan darah pada kedua jenis buah pada dasarnya sama yakni melalui peningkatan
kadar kalium serta efek diuresis yang ditimbulkannya.
6.2 Saran
-
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat
dilakukan terhadap jenis buah-buahan
lain yang dapat menurunkan tekanan darah.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment