Thursday, 15 March 2018

KONSEP DESINFEKSI


Makalah

KONSEP DESINFEKSI





Disusun
Oleh:

CUT ERNA YUNITA
ZAIRA SAFRIANA
KHAIRULLAH
NAZARUDDIN


















AKADEMI KEPERAWATAN ABULYATAMA
BANDA ACEH
2017

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Lingkup bidang keperawatan memberikan asuhan keperawatan baik pada pasien yang berisiko terinfeksi atau telah terinfeksi. Pengetahuan mengenai bagaimana terjadinya infeksi sangat penting dikuasai untuk membatasi dan mencegah terjadinya penyebaran infeksi. Selain itu diperlukan juga cara untuk mengurangi atau bahkan mengatasi infeksi tersebut secara keseluruhan.
Sejalan dengan itu, program patient safety yang sekarang sedang digalakkan oleh semua rumah sakit, dimana salah satu tujuan patient safety yaitu untuk melindungi pasien dari penularan infeksi yang bisa saja terjadi. Oleh sebab itu perlu tindakan untuk pencegahan infeksi.
Beberapa tindakan pecegahan infeksi yang dapat dialakukan adalah sebagai berikut.
  1. Aseptik, yaitu tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan, istilah ini dipakai untuk menggambarkan semua usaha yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatakan infeksi. Tujuan akhirnya dalah menggurangi atau menghilangkan jumlah mikroorganisme, baik pada permukaan benda hidup maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat dengan aman digunakan.
  2. Antiseptik, yaitu upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat perubahan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.
  3. Dekontaminasi, tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian dilakukan. Contohnya adalah meja pemeriksaan, alat-alat kesehatan, dan sarung tangan yang terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh disaat prosedur bedah/tindakan dilakukan.
  4. Pencucian, yaitu tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh, atau setiap benda asing seperti debu dan kotoran.
  5. Sterilisasi, yaitu tindakan menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri , jamur, parasit, dan virus) termasuk bakteri endospora dari benda mati.
  6. Desinfeksi, yaitu tindakan menghilangkan sebagian besar(tidak semua) mikroorganisme penyebab penyakit dari benda mati. Desinfeksi tingkat tinggi dilakukan dengan merebus atau menggunakan larutan kimia. Tindakan ini dapat menghilangkan semua mikroorganisme, kecuali beberapa bakteri endospora
Pada makalah ini, kami akan membahas secara spesifik mengenai salah satu tindakan pencegahan infeksi yaitu tindakan desinfeksi.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah dalam makalah ini dirumuskan menjadi enam pertanyaan.
  1. Apa yang dimaksud dengan desinfeksi?
  2. Apa saja jenis desinfeksi?
  3. Bagaimana cara desinfeksi?
  4. Apa saja macam desinfektan?
  5. Bagaimana cara kerja desinfektan?
  6. Bagaimana cara membuat larutan desinfektan?

C.      Tujuan
Berdasarkan latar belakang, tujuan makalah ini yaitu untuk mengetahui:
  1. apa yang dimaksud dengan desinfeksi;
  2. jenis desinfeksi;
  3. cara desinfeksi;
  4. macam-macam desinfektan;
  5. cara kerja desinfektan;
  6. cara membuat larutan desinfektan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Desinfeksi
Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada objek yang tidak hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri (A. Aziz Alimul H., 2012). Desinfeksi juga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen tetapi tidak dengan membunuh spora yang terdapat pada alat perawatan ataupun kedokteran. Desinfeksi dilakukan menggunakan bahan desinfektan melalui cara mencuci, mengoles, merendam dan menjemur dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi dan mengondisikan alat dalam keadaan siap pakai.
Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada objek yang tidak hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri. Desinfeksi juga dikatakan suatu tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen tetapi tidak dengan membunuh spora yang terdapat pada alat perawatan ataupun kedokteran.
Kemampuan desinfeksi ditentukan oleh waktu sebelum pembersihan objek, kandungan zat organik, tipe dan tingkat kontaminasi mikroba, konsentrasi dan waktu pemaparan, kealamian objek, suhu dan derajat keasaman (pH).
Desinfeksi dilakukan dengan menggunakan bahan desinfektan melalui cara mencuci ,mengoles , merendam dan menjemur dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi, dan mengondisikan alat dalam keadaan siap pakai.
Kriteria Desinfeksi yang ideal adalah :
1.      Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar
2.      Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organic, pH, temperature dan kelembaban
3.      Tidak toksik pada hewan dan manusia
4.      Tidak bersifat korosif
5.      Tidak berwarna dan meninggalkan noda
6.      Tidak berbau
7.      Bersifat biodegradable / mudah diurai
8.      Larutan stabil
9.      Mudah digunakan dan ekonomis
10.  Aktivitas berspektrum luas
Dalam proses desinfeksi sebenarnya dikenal dua cara yaitu cara fisik ( pemanasan ) dan cara kimia ( penambahan bahan kimia ).

B.       Jenis Desinfeksi
1.      Desinfeksi Tingkat Tinggi
Desinfeksi tingkat tinggi (DTT) dapat membunuh semua organisme kecuali spora bakteri. DTT dapat dilakukan dengan merebus, mengukus atau menggunakan bahan kimia.
a.       DTT dengan merebus
1)      Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih
2)      Merebus selama 20 menit dalam panci tertutup
3)      Seluruh alat harus terendam
4)      Jangan menambah alat apapun ke air mendidih
5)      Pakai alat sesegera mungkin atau simpan dalam wadah tertutup dan kering yang telah di DTT, maksimal satu minggu
b.      DTT dengan mengukus
1)      Kukus alat selama 20 menit
2)      Kecilkan api sehingga air tetap mendidih
3)      Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap
4)      Jangan pakai lebih dari 3 panci uap
5)      Keringkan dalam kontainer DTT
c.       DTT dengan kimia
1)      Desinfektan kimia untuk DTT
2)      Klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid 2%
3)      Lakukan dekontaminasi dengan cuci dan dibilas lalu keringkan
4)      Rendam semua alat dalam larutan desinfektan selama 20 menit
5)      Bilas dengan air yang telah direbus dan dikeringkan di udara
6)      Segera pakai atau disimpan dalam kontainer yang kering dan telah di DTT
2.      Desinfeksi Tingkat Sedang
Desinfeksi tingkat sedang dapat membunuh bakteri, kebanyakan jamur kecuali spora bakteri.
3.      Desinfeksi Tingkat Rendah
Desinfeksi tingkat rendah dapat membunuh kebanyakan bakteri, beberapa virus dan beberapa jamur tetapi tidak dapat membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil tuberkel dan spora bakteri.

C.      Cara Desinfeksi
Menurut A. Aziz Alimul H. (2012), desinfeksi dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu sebagai berikut.
  1. Cara desinfeksi dengan mencuci
Prosedur kerja:
a.       Cucilah tangan dengan sabun lalu bersihkan, kemudian siram atau membasahi dengan alkohol 70%
b.      Cucilah luka dengan H2O2, betadine, atau larutan lainnya
c.       Cucilah kulit/jaringan tubuh yang akan dioperasi dengan yodium tinktur 3%, kemudian dengan alkohol.
d.      Cucilah vulva dengan larutan sublimat atau larutan sejenisnya.
  1. Cara desinfeksi dengan mengoleskan
Prosedur kerja:
a.        Oleskan luka dengan merkurokrom atau bekas luka jahitan menggunakan alkohol atau betadine
  1. Cara desinfeksi dengan merendam
Prosedur kerja:
a.       Rendamlah tangan dengan larutan lisol 0,5%
b.      Rendamlah peralatan dengan larutan lisol 3-5% selama 2 jam
c.       Rendamlah alat tenun dengan lisol 3-5% kurang lebih 24 jam
  1. Cara desinfeksi dengan menjemur
Prosedur kerja:
a.       Jemurlah kasur, tempat tidur, urinal, pispot, dan lain-lain dengan masing-masing permukaan selama 2 jam

D.      Macam-macam Desinfektan
Desinfektan merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi dengan membunuh jasad renik (bakterisid), terutama pada benda mati. Proses desinfeksi dapat menghilangkan 60% - 90% jasad renik. Desinfektan digunakan secara luas untuk sanitasi baik di rumah tangga, laboratorium, dan rumah sakit. Berikut ini merupakan bahan-bahan desinfektan.
  1. Alkohol
Etil alkohol atau propel alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi untuk mendesinfeksi permukaan.
  1. Glutaraldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang popular pada kedokteran gigi , baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Glutaraldehid merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan.
  1. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh biguanid yang digunakan secara luas dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik kontrok plak.
  1. Fenol
Larutan jernih tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organik.Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah.Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.
  1. Klorsilenol
Merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai antiseptik, aktivitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya dettol).
Kriteria desinfektan yang ideal adalah bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar; aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organic, pH, temperature dan kelembaban; tidak toksik pada hewan dan manusia; tidak bersifat korosif; tidak berwarna dan meninggalkan noda; tidak berbau; bersifat biodegradable/mudah diurai; larutan stabil; mudah digunakan dan ekonomis; serta aktivitasnya berspektrum luas.

E.       Cara Kerja Desinfektan
Menurut  prosesnya, cara kerja desinfektan yaitu sebagai berikut.
1.      Denaturasi protein mikroorganisme, yaitu dengan mengubah struktur mikroorganisme hingga sifat-sifat khasnya hilang.
2.      Pengendapan protein dalam protoplasma (zat-zat halogen, fenol, alcohol, dan garam logam).
3.      Oksidasi protein(Oksidanasia).
4.      Mengganggu sistem dan proses enzim (zat-zat halogen, alkohol ,dan garam logam).
5.      Modifikasi dinding sel atau membran sitoplasma (desinfektasi dengan aktivitas permukaan).

F.       Cara Membuat Larutan Desinfektan
Berikut ini adalah cara membuat larutan desinfektan dengan bahan berupa sabun, lisol/kreolin, dan savlon.
1.      Sabun
Alat/bahan:
a.       Sabun padat/krim/cair
b.      Gelas ukuran
c.       Timbangan
d.      Sendok makan
e.       Alat pengocok
f.       Air panas/hangat dalam tempatnya
g.      Baskom
Prosedur kerja:
a.       Masukkan 4 gram sabun padat atau krim ke dalam 1 liter air panas/hangat, kemudian diaduk sampai larut.
b.      Masukkan 3 cc sabun cair ke dalam 1 liter air panas/hangat kemudian diaduk sampai larut.
Larutan ini dapat digunakan untuk mencuci tangan atau peralatan medis.
2.      Lisol dan kreolin
Alat/bahan:
a.       Larutan lisol/kreolin
b.      Gelas ukuran
c.       Baskom berisi air
Prosedur kerja:
a.       Masukkan larutan lisol/kreolin 0,5% sebanyak 5 cc ke dalam 1 liter air. Larutan ini dapat digunakan untuk mencuci tangan.
b.      Masukkan larutan lisol/kreolin 2% sebanyak 20 cc atau larutan lisol/kreolin 3% sebanyak 30 cc ke dalam 1 liter air. Larutan ini dapat digunakan untuk merendam peralatan medis.
3.      Savlon
Alat/bahan:
a.       Savlon
b.      Gelas ukuran
c.       Baskom berisi air secukupnya
Prosedur kerja:
a.       Masukkan larutan savlon 0,5% sebanyak 5 cc ke dalam 1 liter air
b.      Masukkan larutan savlon 1% sebanyak 10 cc ke dalam 1 liter air.

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada bab II dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.      Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada objek yang tidak hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri.
2.      Berdasarkan jenisnya, desinfeksi dibagi menjadi tiga yaitu desinfeksi tingkat tinggi, desinfeksi tingkat sedang dan desinfeksi tingkat rendah.
3.      Desinfeksi dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu cara desinfeksi dengan mencuci, cara desinfeksi dengan mengoleskan, cara desinfeksi dengan merendam dan cara desinfeksi dengan menjemur.
4.      Macam-macam desinfektan yaitu alkohol, glutaraldehid, biguanid, fenol, dan klorsilenol.
5.      Cara kerja desinfektan menurut prosesnya yaitu dengan denaturasi protein mikroorganisme, pengendapan protein dalam protoplasma, oksidasi protein, mengganggu sistem dan proses enzim, dan modifikasi dinding sel atau membran sitoplasma
6.      Cara membuat larutan desinfektan dengan bahan berupa sabun, lisol/kreolin, dan savlon terlampir pada bab II.

B.       Saran
Berdasarkan uraian pada bab II, penulis mengusulkan saran kepada pihak terkait sebagai berikut.
1.      Kepada semua pihak yang terkait di pelayanan kesehatan baik klinik, puskesmas, rumah sakit dan lain-lain, agar menerapkan metode desinfeksi sesuai prosedur untuk mencegah terjadinya penularan infeksi. Karena angka penularan infeksi merupakan salah satu indikator penerapan patient safety.

DAFTAR PUSTAKA


Hidayat, A. Aziz Alimul. 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Http://ahmadmuzaki47.blogspot.co.id. 2011. Desinfeksi.Diunduh 15 Oktober 2015. Pukul 16.00 WIB.
Http://www.scribd.com. Desinfeksi, Sterilisasi, Aseptik dan Antiseptik. Diunduh 15 Oktober 2015. Pukul 16.05 WIB.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat,taufik dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok dalam membuat makalah yang berjudul “KONSEP DESINFEKSI.”  Makalah ini disusun sebagai bahan diskusi kelompok kami.
Makalah ini disususun berdasarkan hasil diskusi kelompok kerja kami dan pengupulan data dari beberapa buku panduan  yang ada, serta dengan bantuan dari dunia maya yaitu melalui situs internet, dan yang lainnya.
kami menyadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu dengan adanya bantuan dari semua pihak yang terkait.
Dalam penyusunan makalah ini kami sudah berusaha menyajikan semaksimal mungkin, namun kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini, maka kami mengharapkan masukan ataupun saran dari Dosen pembimbing serta teman-teman lainnya dalam menyempurnakan penulisan makalah kami agar dapat bermamfaat bagi seluruh pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.


Aceh Besar,    Desember  2017


Penulis


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.    Latar Belakang............................................................................................. 1
B.    Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C.    Tujuan........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.    Desinfeksi..................................................................................................... 3
B.    Jenis Desinfeksi............................................................................................ 4
C.    Cara Desinfeksi............................................................................................ 5
D.    Macam-macam Desinfektan......................................................................... 6
E.     Cara Kerja Desinfektan................................................................................ 7
F.     Cara Membuat Larutan Desinfektan............................................................ 7

BAB III PENUTUP............................................................................................... 9
A.    Kesimpulan................................................................................................... 9
B.    Saran............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 10


No comments:

Post a Comment