DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A.
Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.............................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN............................................................................. 2
A.
Sejarah Renang.................................................................................. 2
B.
Risiko................................................................................................. 2
C.
Perlengkapan...................................................................................... 3
D.
Manfaat renang
Bagi Kesehatan. ...................................................... 3
E.
Lapangan........................................................................................... 5
F.
Nomor
perlombaan............................................................................ 12
G.
Prestasi Renang
Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Internasional ... 13
H.
Induk
Organisasi................................................................................ 14
BAB
III PENUTUP..................................................................................... 15
A.
Kesimpulan........................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.
Renang
adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya
renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan
gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang
menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak
semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.Bersama-sama dengan
loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air, peraturan
perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang
Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk
organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
dalam penulisan makalah ini adalah:
1.
Bagaimana
Sejarah Renang?
2.
Apa
yang perlu di persiapkan dalam olah raga renang?
3.
Bagaimanakah
peraturan olah raga renang?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah meliputi beberapa hal diantaranya:
1.
Memenuhi
Salah satu tugas mata pelajaran Orkes Penjaskes
2.
Mengetahui
Seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan Olah raga Renang.
3.
Semoga
bermanfaat bagi para pembacanya sebagai tambahan pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Renang
Manusia sudah dapat
berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah
lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang"
yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang
berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang
berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain.[1] Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama,
Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein
Zwiegespräch über die Schwimmkunst).
Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Saat itu, sebagian besar peserta berenang
dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya
rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen
menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga
dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade.
Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi
gaya dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 1905
B. Risiko
Terdapat berbagai risiko
saat manusia berada di air, baik sengaja maupun tidak sengaja. Kecelakaan di
air dapat menyebabkan cedera hingga kematian akibat tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air,
perenang harus mencari tahu kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang ingin direnangi.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus deras
atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam
pengaruh alkohol dan obat-obatan dilarang untuk berenang.
Kaca mata renang dapat mencegah mata orang yang memakainya dari
iritasi. Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit dan iritasi
mata. Di kolam renang, bakteri penyebab penyakit dikendalikan dengan pemberian kaporit. Pergantian air yang teratur akan meningkatkan kualitas air kolam yang sehat.
C. Perlengkapan
Berenang secara alami
tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian khusus. Manusia dapat berenang
tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi apapun. Berenang yang ditujukan untuk rekreasi
dan olahraga terkadang membutuhkan pakaian dan perlengkapan khusus untuk
membantu memudahkan bergerak di air.
Pakaian yang digunakan
untuk berenang dirancang untuk memudahkan manusia bergerak di air. Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet yang mengikuti bentuk tubuh untuk menghindari
masuknya udara ke dalam pakaian. Pakaian renang juga dirancang untuk mempercepat pergerakan manusia di air, rancangan seperti ini ditujukan bagi
kegiatan berenang untuk kompetisi.
Selain pakaian yang
dirancang khusus, dalam berenang terkadang membutuhkan perlengkapan khusus
seperti kaca mata renang, ban renang, penutup telinga dan hidung, penutup kepala.
Secara umum perlengkapan renang tersebut ditujukan untuk memudahkan berenang
dan menghindari risiko yang timbul akibat berenang.
D.
Manfaat
renang Bagi Kesehatan.
Berenang adalah salah
satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang jg
merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang
terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan
ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga yang
paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil
dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang memiliki
banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara benar dan
rutin, manfaat tersebut antara lain:
1.
Membentuk
otot
Saat
berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari
kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota
gerak bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan
energi lebih besar karena harus melawan massa air yang mampu menguatkan dan
melenturkan otot-otot tubuh.
2.
Meningkatkan
kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan
mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki,
dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya,
berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.
3.
Menambah
tinggi badan
Berenang
secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih
dalam pertumbuhan tentunya).
4.
Melatih
pernafasan
Sangat
dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem
crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih
sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
5.
Membakar
kalori lebih banyak Saat berenang,
Tubuh
akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan
pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24%
kalori tubuh.
6.
Self
safety
Dengan
berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang
tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).
7.
Menghilangkan
stres.
`Secara
psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan
berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon
endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas
gerah.
E.
Lapangan
1.
Kolam
renang
Panjang
kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25
m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang
kolam 50 m dan lebar kolam 25 m.
Kedalaman
kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling
sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start.
Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.
2.
Lintasan
Lebar
lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar
lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali
lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali
lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang
panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat
berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut
warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang
diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat).
Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling
tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di
lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di
bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
3.
Pengukur
waktu
Dalam
perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur
waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini
hanya 1 cm.
Perenang
mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh
pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
4.
Balok
Start
Di
setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan
sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari
balok start.
Tinggi
balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start
adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok
start tidak melebihi 10°.
Gaya Katak atau Gaya Dada
Gaya renang katak atau dada ini memang tergolong salah satu
gerakan renang yang sulit. Namun justru banyak instruktur renang memulai
latihan mereka dengan mengajarkan gerakan katak atau kupu kupu. Pertama
dibiasakan untuk dapat meluncur dan menguasai diri supaya tetap terapung di
kolam. Berikut ini langkah langkah atau cara berenang gaya katak atau gaya dada
:
- Berposisi
tengkurap
- Tekuk kaki
kedalam, lepaskan ke samping dengan lebar, lalu luruskan.
- Berenang bisa
dimulai dari tepi kolam dengan kedalaman sedang dan masih bisa dibuat
berdiri sekitar 1,2 meter.
- Tangan seperti
mendayung kesamping, keluar ke depan, kemudian diluruskan.
- Saat tangan
keluar ke depan diikuti dengan pengambilan napas dengan cara mendongakkan
kepala ke atas.
- Pada gaya
katak, pengambilan napas dilakukan satu kali dalam dua kayuhan tangan.
Posisi awal untuk belajar gaya katak adalah :pegangan pada
sisi kolam renang kemudian gerakan kaki seperti katak sedang berenang, tekuk
lutut, tendang ke belakang, lalu rapatkan dan tekuk kembali. lakukan gerakan
tersebut hingga terbiasaUntuk gerakan tangan dalam berenang : letakan
tangan lurus ke depan di atas kepala dengan posisi telapak tangan saling
menempel tarik tangan ke samping (kanan dan kiri) hingga selebar bahu,
kembalikan tangan ke posisi awal dan ulangi lagi posisi di atas.Untuk
pengambilan napas, perenang bisa mengambil napas saat menggerakan tangan ke
samping, angkat kepala dan ambil napas.
Gaya Bebas
Gaya berenang yang satu ini sangat mudah dipelajari dan
sering dijadikan kompetisi dalam berenang. Gaya ini biasanya diajarkan oleh
instruktur rengan jika sudah menguasai gaya katak. Berikut ini arahan dalam
berenang gaya bebas :
- Berenang
dengan posisi tengkurap
- Gerakkan kaki
keatas dan kebawah secara terus menerus.
- Setelah kaki sudah
benar maka mulai belajar menggerakkan tangannya.
- Gerakan tangan
gaya bebas yaitu menggerakkan tangan satu per satu kesamping seperti
mendayung. Muka mendongak kesamping sambil menghirup udara untuk bernapas.
- Setelah
samping kanan, lakukan gerakan tangan yang sama disamping kiri.
Teknik Renang Gaya Bebas Gerakan Tangan pada
Renang Gaya Bebas :
- Tangan lurus
ke depan dengan jarak yang berdekatan namun tidak saling menempel,
- Tarik tangan
kiri ke bwah hingga berada di belakang, samping pinggang
- Angkat tangan
ke atas permukaan air dan ayunkan ke depan, ketika tangan berada di atas
tekuk siku sedikit (saat berada di dekat telinga)
- Pada tangan
kiri berada di atas, secara bersamaan tarik tangan kanan ke bawah, gerakan
tangan kanan seperti gerakan tangan kiri sebelumnya
- Lakukan
gerakan di atas secara bergantian dan ulangi terus
Gerakan Kaki pada Renang Gaya Bebas
- Kaki lurus
dengan jarak yang berdekatan namun tidak saling menempel
- Gerakan kaki
ke atas – bawah secara bergantian antara kaki kanan dan kiri
- Latihan ini
bisa dilakukan di pinggir kolam renang
Cara Mengambil Napas pada Renang Gaya Bebas
- Ambil napas
ketika kepala miring ke kiri atau ke kanan, saat kepala berada di atas
permukaan air
- Saat kepala
berada dalam air keluarkan udara melalui hidung secara perlahan
- Untuk
menghasilkan kecepatan yang maksimal, perenang harus sesedikit mungkin
mengambil napas
- Pengambilan
napas bisa dilakukan setiap dua kayuhan tangan atau tiga kayuhan tangan
Hal yang perlu diperhatikan dalam renang gaya bebas
- Posisi tubuh
harus sejajar dan sedatar mungkin selama berenang dalam gaya bebas
- Tubuh harus
berputar (oleng ke kanan – kiri) pada garias pusat tubuh atau rotasi
- Hindari
gerakan yang bisa membuat tubuh meliuk – liuk atau naik – turun
- Kaki harus
selalu digerakan walaupun saat perenang mengambil napas
- Tangan kanan –
kiri harus selalau bergerak secara bergantian tanpa jeda.
Gaya Kupu-kupu
Gaya kupu-kupu ini merupakan gaya renang yang paling sulit
menurut sebagian besar perenang. gaya ini memiliki ciri khas sebagai pengukur
kekuatan kita karena menggunakan tenaga yang cukup besar. Berikut ini langkah
gaya kupu kupu :
- Berenang
dengan gaya tengkurap
- Kaki
digerakkan dengan membentuk cekungan kemudian dihentakkan keatas.
- Tangan
bergerak seperti kupu kupu terbang. Menghentak ke depan, kemudian di
dayung kedalam.
- Gerakkan
tangan dan kaki secara bergantian, dengan aturan satu gerakan tangan untuk
dua gerakan kaki.
Teknik Renang Gaya Kupu – Kupu
Gerakan tangan
- Tangan berada
di kepala, lurus, berdekatan tapi tidak perlu menempel antara satu tangan
dengan tangan lainnya
- tarik tangan
ke arah bawah dilanjutkan hingga tangan berada dibelakang (hingga di
samping pinggang)
- angkat tangan
dari air hingga berada dipermukaan air dan ayunkan kembali ke depan hingga
kembali ke posisi awal
Gerakan kaki posisi awal kaki adalah kaki lurus,
lutut tidak boleh ditekuk dengan telapak kaki agak rapat, gerakan kaki secara
bersamaan ke atas hingga keluar permukaan air, jatuhkan kaki hingga mendapat
dorongan ke depan, pinggang mendapat dorongan ke atas, kembali ke posisi awal
dan ulangi kembali gerakan di atas.
Mengambil napas bisa dilakukan ketika kepala terangkat ke atas permukaan air,
ketika tangan berada dalam air. Peluang kepala untuk bebas dari air sangat
cepat sehingga harus dimanfaatkan dengan baik untuk mengambil napas.
Gaya Punggung
Pada saat berenang gaya punggung, orang berenang dengan
posisi punggung menghadap ke permukaan air. posisi muka ada diatas air hingga
orang gampang mengambil napas. tetapi perenang cuma bisa lihat atas serta tidak
dapat lihat ke depan. pada saat berlomba, perenang memperkirakan dinding
pinggir kolam hitung jumlah gerakan. didalam gaya punggung, gerakan lengan
serta kaki sama dengan gaya bebas, tetapi dengan posisi tubuh telentang di
permukaan air. ke-2 belah tangan dengan bergantian digerakkan menuju pinggang
layaknya gerakan mengayuh. mulut serta hidung ada di luar air hingga gampang
mengambil atau buang napas dengan mulut atau hidung.
Teknik Renang Gaya Punggung:
Gerakan Tangan Pada Renang Gaya Punggung :
- Posisi awal
tangan lurus di atas kepala perenang
- Ayunkan tangan
ke belakang, dekat dengan pinggang
- Angkat tangan
ke permukaan air hingga kembali ke posisi awal
- Lakukan hal
yang sama dengan tangan yang satu dan lakukan secara bergantian
- Ketika akan
memasukan tangan ke dalam air, usahakan telapak tangan yang masuk ke dalam
air terlebih dahulu, hal ini ditujukan untuk memperkecil tekanan dari air.
Gerakan Kaki Pada Renang Gaya Punggung
- Posisi kaki
tidak terlalu dekat dengan permukaan air, posisi kaki sebaiknya agak masuk
ke dalam kolam agar kecepatan yang dihasilkan maksimal dan juga memudahkan
kepala untuk tetap berada di atas permukaan air
- Posisi kedua
kaki berdekatan antara kaki yang satu dengan kaki yang lain
- Posisi telapak
kaki agak diluruskan hingga menjadi lurus, sejajar dengan tulang kaki
- Kaki digerakan
naik – turun secara bergantian (kaki kanan – kaki kiri)
- Kaki digerakan
cukup cepat agar arah renang tetap lurus ke depan
- Gerakan kaki
harus konstan, tidak bisa berhenti sejenak agar arah renang tidak berbelok
atau melenceng
Untuk gaya ini perenang tidak
mengalami kesulitan dalam mengambil napas karena kepala menghadap ke atas,
sehingga memungkinkan perenang untuk mengambil napas kapan pun diperlukan.
Kendala dalam gaya punggung
adalah perenang tidak bisa melihat garis finish, untuk mengetahui apakah
perenang sudah dekat garis finish atau belum bisa dihitung dengan langkah atau
ayunan kaki
Peraturan Perlombaan
Dalam Renang
Pada nomor renang gaya
kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas
balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada nomor gaya
punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding
kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start,
sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut
ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh
perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil
para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap
di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam
posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris)
diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat
dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai,
tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
F. Nomor perlombaan
Perlombaan renang
terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan
empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang
diperlombakan dalam Olimpiade:
·
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500
m (putra)
- Gaya
kupu-kupu: 100
m, 200 m
- Gaya
punggung: 100 m, 200 m
- Gaya dada: 100 m, 200 m.
- Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
- Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
- Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
- Marathon 10 km.
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk
nomor-nomor renang:
- Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
- Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek),
200 m, 400 m
- Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m
- Gaya ganti estafet: 4×100 m.
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat
gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya
punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan
100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m
gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing
berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung,
dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh
perenang gaya bebas.
G.
Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia
Internasional
Prestasi peneran
Indonesia baik di tingkat Nasional maupung di tingkat Internasional sangat
kurang. Menurut pengamat olahraga nasional mengenai penyebab menurunnya
prestasi renang, wartawan tabloid olahraga “Bola”, Ignatius Sunito dan para
pengamat olah raga lainnya mengatakan kalau masalah dana adalah penyebab
utamanya. Terbatasnya dana membuat PRSI kesulitan untuk melaksanakan kompetisi
renang tingkat nasional seperti dulu lagi, kurangnya rasa nasionalisme pemain,
kurangnya manajemen dalam Official, kurangnya disiplin. Atlet renang Indonesia
pernah mencapai prestasi yang membawa nama bangsa harum di dunia Internasional.
Pada tahun 1977 sampai tahun 2003, renang Indonesia mampu mengharumkan nama
bangsa, baik itu di tingkat Asean maupun Asia. Setelah itu, tidak ada satupun
medali dan juga prestasi yang diperoleh dari olahraga air ini.
Sebenarnya ada banyak
atlet renang Indonesia yang sudah berpengalaman di ajang pertadingan nasional,
provinsi, maupun kabupaten. Seperti: Glenn Victor, Priadi Fauzi, Guntur Pratama
Putra, dan Nicko yang berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 3 menit
47 detik. Pada Kejuaraan Renang Hongkong Open, Indonesia meraih tiga medali
emas dan dua perak. Medali emas selain dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti juga
dari GlennVictor untuk nomor 50 meter gaya kupu, dan Siman Sudartawan untuk
nomor 50 meter gaya punggung. Medali perak diraih oleh Guntur Pratama Putra
nomor 59 meter gaya kupu dan Glenn Victor untuk nomor 100 meter gaya punggung.
H.
Induk Organisasi
Federasi Renang
Internasional (Fédération
Internationale de Natation, disingkat FINA) adalah induk organisasi
internasional olahraga renang. Organisasi ini diakui oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC). Selain renang, FINA juga merupakan induk
organisasi internasional polo air, selam, renang indah, dan renang perairan terbuka. Markas besar FINA berada di Lausanne, Swiss. Induk organisasi olahraga renang, renang
perairan terbuka, selam, polo air, dan renang indah di setiap negara dan
teritori berhak menjadi anggota FINA. Untuk Indonesia adalah Persatuan Renang
Seluruh Indonesia (PRSI )
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas,
maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1.
Indonesia
adalah Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas daripada daratan.
Oleh sebab itu sudah seharunya banyak muncul atlet renang yang lahir untuk
mendapat prestasi di kancah internasional.
2.
Untuk
meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang perlu diupayakan adalah:
meningkatkan manajemen di official, membangkitkan rasa nasionalisme,
meningkatkan disiplin, dan mengadakan sosialisasi/motifasi di tingkat sekolah
bahwa Indonesia memiliki peluang dalam merah prestasi di kancah internasional.
3.
Olahraga
renang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
1.
"Sejarah". Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Diakses pada 14
November 2009.
2.
"FINA Facilities Rules 2009-2013". Diakses pada 14 November 2009.
3.
"Swimming Rules". FINA.org. Diakses pada 14 November 2009.
4.
"Timing Systems: Swimming System". Seiko. Diakses pada 14 November
2009.
5.
"OMEGA and swimming – a natural partnership". Diakses pada 14
November 2009.
6.
"FINA Swimming Rules 2009-2013". Diakses pada 14 November 2009.
7.
"FINA Swimming Rules 2009-2013". FINA.org. Diakses pada 14 November
2009.
8.
"Swimming All Events". Olympic.org. Diakses pada 14 November 2009.
9.
"FINA Technical Rule SW12.1 dan 12.2". Diakses pada 14 November 2009.
10.
"FINA 2009 List of Approved Swimsuits". Fina.org. Diakses pada 14
November 2009.
http://www.scribd.com/doc/186238363/Makalah-Renang
No comments:
Post a Comment