DAFTAR ISI
A. Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Kehamilan
3. Pengaruh KEK terhadap Kehamilan
5. Pengukuran Antropometri Lingkar Lengan Atas (LILA)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam
rangka melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang tumbuh di dalam
rahim seorang wanita dan merupakan masa kehidupan yang penting (Depkes, 2000).
Masalah gizi yang sering dijumpai pada ibu hamil diantaranya Kurang Energi
Kronis (KEK) dan anemia (Waryana, 2010).
Kurang Energi Kronis
(KEK) adalah keadaan seseorang yang menderita kekurangan makanan yang
berlangsung menahun (kronis) yang ditandai dengan lingkar lengan atas (LILA)
< 23,5 cm sehingga mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan. Kurang Energi
Kronis (KEK) dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil (Irianto,
2014).
Prevalensi Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu
hamil tahun 2013 secara nasional yaitu sebesar 24,2% dan menurun menjadi 17,3%
pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Menurut data Dinas Kesehatan DIY, prevalensi
ibu hamil yang menderita Kurang Energi Kronis (KEK) di DIY tahun 2015 sampai
dengan tahun 2017 mengalami peningkatan. Prevalensi ibu hamil Kurang Energi
Kronis (KEK) pada tahun 2015 adalah 9,11% dan meningkat pada tahun 2016 sebesar
10,39% dan kembali naik menjadi 10,70% pada tahun 2017 (Dinkes DIY, 2018).
Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami KEK (Kurang Energi
Kronis) cenderung melahirkan bayi BBLR dan dihadapkan pada risiko kematian yang
lebih besar dibanding dengan bayi yang dilahirkan ibu dengan berat badan yang
normal. Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami 3 masalah gizi
khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronik (KEK) dan animea. Kejadian
KEK dan anemia pada ibu hamil umumnya disebabkan karena rendahnya asupan zat
gizi ibu selama kehamilan bukan hanya berakibat pada ibu bayi yang
dilahirkannya, tetapi juga faktor resiko kematian ibu (Almatsier, 2014).Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan umur dan pendidikan dengan
kejadian KEK pada ibu hamil. Penelitian telah dilaksanakan di Pustu Lam Hasan
Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar pada tanggal 18 - 21 Maret 2020.
Jadi jumlah total sampel penelitian ini adalah 40 responden, yaitu 20 sampel
kasus (Ibu hamil yang mengalami KEK) dan 20 sampel kontrol (Ibu hamil yang
tidak mengalami KEK). Hasil analisis bivariat di dapat bahwa Ibu hamil yang
berumur < 20 tahun dan > 35 tahun mempunyai peluang 13,5 kali lebih besar
mengalami KEK dibandingkan yang berumur 20 – 35 tahun Ibu hamil yang
berpendidikan rendah mempunyai peluang 13,2 kali lebih besar mengalami KEK
dibandingkan yang berpendidikan tinggi di Pustu lam Hasan Kecamatan Peukan Bada
Aceh Besar tahun 2020
B.
Tujuan
1. Tujuan
Umum
Mampu melaksanakan
asuhan kebidanan pada ny. RS
dengan KEK.
2. Tujuan
Khusus
a. Agar
dapat melakukan pengkajian
data subjektif pada ibu dengan KEK
Puskesmas Kuta Baro.
b. Agar
dapat melakukan pengkajian
data objektif
pada ibu dengan KEK di Puskesmas Kuta Baro.
c. Agar
dapat menegakkan
analisis
pada ibu dengan KEK di Puskesmas Kuta Baro.
d. Agar dapat melakukan penatalaksanaan pada ibu hamil
dengan KEK di Puskesmas Kuta Baro.
C.
Manfaat
1. Bagi
penulis
a. Dapat
memahami dan menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan KEK di Puskesmas Kuta Baro.
b. Dapat
menambah pengalaman dan pengetahuan tentang ibu hamil dengan KEK di Puskesmas Kuta Baro.
c. Dapat
meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan KEK di Puskesmas
Kuta Baro.
2. Bagi
Institusi Pendidikan
Sebagai metode
penilaian pada para mahasiswa dalam melaksanakan tugasnya dalam menyusun
laporan, membimbing dan mendidik mahasiswa agar lebih terampil dalam memberikan
asuhan kebidanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada Kehamilan
1.
Definisi KEK
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah salah satu
keadaan malnutrisi. Ibu KEK menderita kekurangan makanan yang berlangsung
menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu
secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi (Sipahutar, dkk., 2013).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah salah satu
keadaan malnutrisi atau keadaan patologis akibat kekurangan secara relatif atau
absolut satu atau lebih zat gizi (Supariasa, 2013).
Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah kekurangan
energi yang memiliki dampak buruk terhadap kesehatan ibu dan pertumbuhan
perkembangan janin. Ibu hamil dikategorikan KEK jika Lingkar Lengan Atas (LILA)
< 23,5 cm (Muliarini, 2015).
2.
Tanda dan Gejala KEK
Kekurangan Energi Kronis (KEK) memberikan tanda dan
gejala yang dapat dilihat dan diukur. Tanda dan gejala KEK yaitu Lingkar Lengan
Atas (LILA) kurang dari 23,5 cm (Supariasa, 2013).
3.
Pengaruh KEK terhadap
Kehamilan
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada saat kehamilan
dapat berakibat pada ibu maupun pada janin yang dikandungnya.
a. Terhadap
ibu dapat menyebabkan risiko dan komplikasi antara lain : anemia, perdarahan,
berat badan tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi.
b. Terhadap
persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya (prematur), perdarahan.
c. Terhadap
janin dapat mengakibatkan keguguran/abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) (Waryana, 2016).
4.
Penatalaksanaan KEK
Kekurangan Energi Kronik (KEK) dapat dicegah dan
ditangani melalui berbagai langkah, antara lain :
a. Menganjurkan
kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang berpedoman umum gizi seimbang.
b. Hidup
sehat.
c. Tunda
kehamilan.
d. Memberikan
penyuluhan mengenai gizi seimbang yang diperlukan oleh ibu hamil (Supariasa,
2013).
5.
Pengukuran Antropometri
Lingkar Lengan Atas (LILA)
a. Pengertian
LILA
Lingkar Lengan Atas
(LILA) adalah pengukuran antropometri yang dapat menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan
untuk mengetahui risiko KEK 8 atau gizi kurang. Kategori KEK adalah LILA kurang
dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA (Supariasa, 2013)
b. Tujuan
pengukuran LILA
1) Mengetahui
risiko KEK Wanita Usia Subur (WUS), baik ibu hamil maupun calon ibu, untuk menapis
wanita yang mempunyai risiko melahirkan bayi berat lahir rendah.
2) Meningkatkan
perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih berperan dalam pencegahan dan
penanggulangan KEK.
3) Mengembangkan
gagasan baru dikalangan masyarakat dengan tujuan meningkatakan kesejahteraan
ibu dan anak.
4) Mengarahkan
pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang menderita KEK
5) Meningkatkan
peran dalam upaya perbaikan gizi WUS yang menderita KEK (Supariasa, 2013).
c. Ambang
batas
Ambang batas atau cut
off point ukuran LILA WUS dengan risiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm.
Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya
wanita tersebut mempunyai risiko KEK (Supariasa, 2013).
d. Cara
mengukur LILA
Pengukuran LILA
dilakukan melalui urutan-urutan yang telah ditetapkan, pengukuran dilakukan
dengan pita LILA dan ditandai dengan sentimeter. Terdapat 7 urutan pengukuran
LILA yaitu:
1) Tetapkan
posisi bahu dan siku, yang diukur adalah pertengahan lengan atas sebelah kiri
dan lengan dalam keadaan tidak tertutup kain/pakaian.
2) Letakkan
pita antara bahu dan siku.
3) Tentukan
titik tengah lengan, beri tanda.
4) Lingkarkan
pita LILA pada tengah lengan.
5) Pita
jangan terlalu kekat atau longgar.
6) Cara
pembacaan sesuai dengan skala yang benar.
7) Catat
hasil pengukuran LILA (Supariasa, 2013).
BAB III
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU ANTE
NATAL CARE
Hari / tanggal : Rabu, 19 Januari 2022
Pukul: 10.00 wib
Tempat: Puskesmas Kuta Baro
S : Ny. RS berusia 28 tahun datang ke Puskesmas Kuta Baro bersama
suaminya ingin memeriksakan kehamilannya, ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah,
Ny. RS mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama dan belum pernah
keguguran. Ny. RS tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik atau keturunan.
HPHT : 24-05-2021
O : K/U : Baik
Kesadaran: composmentis
TTP: 01-02–2022
Tanda tanda vital :
TD :
113/96 mmHg
N : 84 x/m
R : 20 x/m
T : 36,5 °C
HB:
12 gr
BB:
52 kg
TB :
168 cm
Lila : 22 cm
Pemeriksaan penunjang
HB : 12,8 gr/dl
Protein : (-)
Glukosa : (-)
HIV : (-)
Shifilis : (-)
Golda : O
Palpasi :
Leopold 1 :
pertengahan antara px dan
pusat(26)
TBBJ : 1.679 gram
Leopold 2:
teraba bagian memanjang di kanan
(puka)
Leopold 3: Kepala
DJJ: 120 x/m
A: Ibu hamil G1P0A0 dengan usia kehamilan 34 Minggu
dengan kehamilan KEK (kekurangan energi kronik ) keadaan ibu dan janin baik
P:
-
Memberitahu
ibu hasil pemeriksaan
-
Memberitahu
ibu nyeri perut bagian bawah terjadi karena pembesaran rahim untuk memberi
ruang bagi janin untuk bertumbuh, sehingga menyebabkan tekanan pada otot,
sendi,dan pembulu darah di sekitar rahim.
-
Memberitahu
ibu cara mengatasi nyeri perut bagian bawah,seperti:
1.
Rutin
olahraga ringan
2.
Gunakan
kompres hangat
3.
Minum
obat pereda nyeri yang aman bagi ibu hamil
4.
Mengurangi
aktivitas berat
-
Memberitahu
ibu pendidikan tentang kekurangan energi kronis (KEK)
-
Menganjurkan ibu untuk makan-makanan
gizi seimbang seperti sayur, buah-buahan, ikan, tahu, tempe, telur, susu dan
makan-makanan yang banyak mengandung karbohidrat seperti jagung, ubi, dan
kacang-kacangan.
-
Memberitahu
ibu untuk istirahat yang cukup minimal 8 jam perhari
-
Menganjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan diri seperti mandi 2x sehari dan mengganti pakaian
-
Memberikan
ibu terapi
obat SF 1x1, kalsium 1x1, bcomplex dan melakukan kolaborasi dengan poli gizi
agar memberikan ibu PMT (Pemberian
Makanan Tambahan)
-
Memberitahu
ibu tanda-tanda
bahaya pada kehamilan Trimester 3:
1)
Preeklamsia
2)
Gerakan
janin berkurang
3)
Perdarahan
pervaginan
4)
Ketuban
pecah dini
-
Mengingatkan
ibu persiapan persalinan:
1)
Tempat
persalinan
2)
Donor
darah
3)
Transportasi
4)
Biaya
persalinan
-
Menganjurkan
ibu untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan
-
Memberitahu
ibu untuk kunjungan ulang atau bila ada keluhan
-
Ibu
sudah mengerti dengan penjelasan bidan
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan data yang di kumpulkan di Puskesmas Kuta Baro di dapatkan Ny.RS berusia 28
tahun datang ke Puskesmas
Kuta Baro bersama suaminya pada tanggal 19 Januari 2022 pukul 10.00 wib, di dapatkan data
subjektif dengan keluhan
mual muntah.
Berdasarkan
data objektif di dapatkan keadaan umum baik, tanda tanda vital TD: 113/98mmH, Nadi :84 x/m, R: 20 x/m, T: 36,5 °C, HB :12 gr, BB:52 kg, TB :168 cm, Lila : 22 cm, U/k : 34 Minggu. Sehingga dapat di
tegakan analisa ibu hamil dengan kehamilan KEK (Kekurangan energi kronis).
Penatalaksanaan yang di berikan adalah Memberitahu ibu pendidikan tentang kekurangan energi
kronis (KEK),
Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi dan seimbang,
Memberikan ibu obat Asam
folat 1x1 dan B12 1x1 dan memberikan PMT, Memberitahu ibu untuk minum obat dan mengkonsumsi
tablet Fe teratur, Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup,
Menganjurkan ibu untuk rutin
melakukan pemeriksaan kehamilan, Memberitahu ibu tanda tanda bahaya pada kehamilan trimester 3: seperti
preeklamsia, Gerakan janin
berkurang, perdarahan pervaginan, ketuban pecah dini. Memberitahu ibu rencana
persalinan seperti : tempat persalinan, donor darah, transportasi, biaya
persalinan, dan Memberitahu
ibu untuk kunjungan ulang atau bila ada keluhan.
B.
Saran
Dengan
dibuatnya laporan ini penulis harapkan agar mahasiswa dapat lebih meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara
komprehensif dengan menggunakan dokumentasi SOAP mulai dari pengkajian sampai
evaluasi, secara sistematis dan benar sesuai data-data yang di dapat. Sehingga
mahasiswa mampu dan mahir dalam melakukan tindakan serta pendokumentasian yang
sesuai pada saat berada di lahan praktek.
Daftar Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono.
2010, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina
Pustaka, Jakarta. EGC
Saifuddin.
2010, Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal Neonatal Yayasan Bina Pustaka, Jakarta. EGC
Rustam Mochtar. 2013. Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 3.
Jakarta : EGC
Prawirohardjo,
Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T Bina Pustaka
Tresnawati, Frisca.
2013, Asuhan Kebidanan. Jakarta : PT.
Prestasi Pustakarya.
Nita
Norma D, Mustika Dwi S. 2013, Asuhan
Kebidanan Patologi Teori dan Tinjauan Kasus. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rustam Mochtar. 2013. Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 3.
Jakarta : EGC
No comments:
Post a Comment