Wednesday, 2 February 2022

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY. RS DENGAN KEK

 

DAFTAR ISI

 

LEMBAR PENGESAHAN.. 2

KATA PENGANTAR.. 3

DAFTAR ISI. 4

BAB I. 5

PENDAHULUAN.. 5

A.   Latar Belakang. 5

B.    Tujuan. 6

C.    Manfaat 6

BAB II. 7

TINJAUAN PUSTAKA.. 7

A.   Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Kehamilan. 7

1.    Definisi KEK.. 7

2.    Tanda dan Gejala KEK.. 7

3.    Pengaruh KEK terhadap Kehamilan. 7

4.    Penatalaksanaa KEK.. 8

5.    Pengukuran Antropometri Lingkar Lengan Atas (LILA) 8

BAB III. 10

TINJAUAN KASUS. 10

BAB IV.. 13

PENUTUP. 13

A.   Kesimpulan. 13

B.    Saran. 13

Daftar Pustaka. 14

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

 Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim seorang wanita dan merupakan masa kehidupan yang penting (Depkes, 2000). Masalah gizi yang sering dijumpai pada ibu hamil diantaranya Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia (Waryana, 2010).

Kurang Energi Kronis (KEK) adalah keadaan seseorang yang menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang ditandai dengan lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm sehingga mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan. Kurang Energi Kronis (KEK) dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil (Irianto, 2014).

 Prevalensi Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil tahun 2013 secara nasional yaitu sebesar 24,2% dan menurun menjadi 17,3% pada tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Menurut data Dinas Kesehatan DIY, prevalensi ibu hamil yang menderita Kurang Energi Kronis (KEK) di DIY tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan. Prevalensi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) pada tahun 2015 adalah 9,11% dan meningkat pada tahun 2016 sebesar 10,39% dan kembali naik menjadi 10,70% pada tahun 2017 (Dinkes DIY, 2018).

   Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) cenderung melahirkan bayi BBLR dan dihadapkan pada risiko kematian yang lebih besar dibanding dengan bayi yang dilahirkan ibu dengan berat badan yang normal. Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami 3 masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronik (KEK) dan animea. Kejadian KEK dan anemia pada ibu hamil umumnya disebabkan karena rendahnya asupan zat gizi ibu selama kehamilan bukan hanya berakibat pada ibu bayi yang dilahirkannya, tetapi juga faktor resiko kematian ibu (Almatsier, 2014).Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan umur dan pendidikan dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Penelitian telah dilaksanakan di Pustu Lam Hasan Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar pada tanggal 18 - 21 Maret 2020. Jadi jumlah total sampel penelitian ini adalah 40 responden, yaitu 20 sampel kasus (Ibu hamil yang mengalami KEK) dan 20 sampel kontrol (Ibu hamil yang tidak mengalami KEK). Hasil analisis bivariat di dapat bahwa Ibu hamil yang berumur < 20 tahun dan > 35 tahun mempunyai peluang 13,5 kali lebih besar mengalami KEK dibandingkan yang berumur 20 – 35 tahun Ibu hamil yang berpendidikan rendah mempunyai peluang 13,2 kali lebih besar mengalami KEK dibandingkan yang berpendidikan tinggi di Pustu lam Hasan Kecamatan Peukan Bada Aceh Besar tahun 2020

 

B.       Tujuan

1.      Tujuan Umum

Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ny. RS dengan KEK.

2.      Tujuan Khusus

a.       Agar dapat melakukan pengkajian data subjektif pada ibu dengan KEK Puskesmas Kuta Baro.

b.      Agar dapat melakukan pengkajian data objektif pada ibu dengan KEK di Puskesmas Kuta Baro.

c.       Agar dapat menegakkan analisis pada ibu dengan KEK di Puskesmas Kuta Baro.

d.      Agar dapat melakukan penatalaksanaan pada ibu hamil dengan KEK di Puskesmas Kuta Baro.

 

C.      Manfaat

1.      Bagi penulis

a.       Dapat memahami dan menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan KEK di Puskesmas Kuta Baro.

b.      Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan tentang ibu hamil dengan KEK di Puskesmas Kuta Baro.

c.       Dapat meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan KEK di Puskesmas Kuta Baro.

2.      Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai metode penilaian pada para mahasiswa dalam melaksanakan tugasnya dalam menyusun laporan, membimbing dan mendidik mahasiswa agar lebih terampil dalam memberikan asuhan kebidanan

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.      Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Kehamilan

1.      Definisi KEK

Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi. Ibu KEK menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi (Sipahutar, dkk., 2013).

Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi atau keadaan patologis akibat kekurangan secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi (Supariasa, 2013).

Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah kekurangan energi yang memiliki dampak buruk terhadap kesehatan ibu dan pertumbuhan perkembangan janin. Ibu hamil dikategorikan KEK jika Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5 cm (Muliarini, 2015).

 

2.      Tanda dan Gejala KEK

Kekurangan Energi Kronis (KEK) memberikan tanda dan gejala yang dapat dilihat dan diukur. Tanda dan gejala KEK yaitu Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang dari 23,5 cm (Supariasa, 2013).

3.      Pengaruh KEK terhadap Kehamilan

Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada saat kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun pada janin yang dikandungnya.

a.       Terhadap ibu dapat menyebabkan risiko dan komplikasi antara lain : anemia, perdarahan, berat badan tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi.

b.      Terhadap persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), perdarahan.

c.       Terhadap janin dapat mengakibatkan keguguran/abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Waryana, 2016).

 

4.      Penatalaksanaan KEK

Kekurangan Energi Kronik (KEK) dapat dicegah dan ditangani melalui berbagai langkah, antara lain :

a.       Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang berpedoman umum gizi seimbang.

b.      Hidup sehat.

c.       Tunda kehamilan.

d.      Memberikan penyuluhan mengenai gizi seimbang yang diperlukan oleh ibu hamil (Supariasa, 2013).

 

5.      Pengukuran Antropometri Lingkar Lengan Atas (LILA)

a.       Pengertian LILA

Lingkar Lengan Atas (LILA) adalah pengukuran antropometri yang dapat  menggambarkan keadaan status gizi ibu hamil dan untuk mengetahui risiko KEK 8 atau gizi kurang. Kategori KEK adalah LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA (Supariasa, 2013)

 

b.      Tujuan pengukuran LILA

1)      Mengetahui risiko KEK Wanita Usia Subur (WUS), baik ibu hamil maupun calon ibu, untuk menapis wanita yang mempunyai risiko melahirkan bayi berat lahir rendah.

2)      Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih berperan dalam pencegahan dan penanggulangan KEK.

3)      Mengembangkan gagasan baru dikalangan masyarakat dengan tujuan meningkatakan kesejahteraan ibu dan anak.

4)      Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang menderita KEK

5)      Meningkatkan peran dalam upaya perbaikan gizi WUS yang menderita KEK (Supariasa, 2013).

 

c.       Ambang batas

Ambang batas atau cut off point ukuran LILA WUS dengan risiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK (Supariasa, 2013).

 

d.      Cara mengukur LILA

Pengukuran LILA dilakukan melalui urutan-urutan yang telah ditetapkan, pengukuran dilakukan dengan pita LILA dan ditandai dengan sentimeter. Terdapat 7 urutan pengukuran LILA yaitu:

1)      Tetapkan posisi bahu dan siku, yang diukur adalah pertengahan lengan atas sebelah kiri dan lengan dalam keadaan tidak tertutup kain/pakaian.

2)      Letakkan pita antara bahu dan siku.

3)      Tentukan titik tengah lengan, beri tanda.

4)      Lingkarkan pita LILA pada tengah lengan.

5)      Pita jangan terlalu kekat atau longgar.

6)      Cara pembacaan sesuai dengan skala yang benar.

7)      Catat hasil pengukuran LILA (Supariasa, 2013).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

TINJAUAN KASUS

 

MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU ANTE NATAL CARE

 

Hari / tanggal : Rabu, 19 Januari 2022

Pukul: 10.00 wib

Tempat: Puskesmas Kuta Baro

 

S : Ny. RS berusia 28 tahun datang ke Puskesmas Kuta Baro bersama suaminya ingin memeriksakan kehamilannya, ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah, Ny. RS mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama dan belum pernah keguguran. Ny. RS tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik atau keturunan. HPHT : 24-05-2021

O : K/U  : Baik

Kesadaran: composmentis

TTP: 01-02–2022

Tanda tanda vital :

TD : 113/96 mmHg

N   : 84 x/m

R   : 20 x/m

T    : 36,5 °C

HB: 12 gr

BB: 52 kg

TB : 168 cm

Lila : 22 cm

Pemeriksaan penunjang

HB             : 12,8 gr/dl

Protein       : (-)

Glukosa     : (-)

HIV           : (-)

Shifilis      : (-)

Golda        : O  

      Palpasi       :

Leopold 1 : pertengahan antara px dan pusat(26)

TBBJ        : 1.679 gram

Leopold 2: teraba bagian memanjang di kanan (puka) 

Leopold 3: Kepala

DJJ: 120 x/m

 

A: Ibu hamil G1P0A0 dengan usia kehamilan 34 Minggu dengan kehamilan KEK (kekurangan energi kronik ) keadaan ibu dan janin baik

 

P:

-          Memberitahu ibu hasil pemeriksaan

-          Memberitahu ibu nyeri perut bagian bawah terjadi karena pembesaran rahim untuk memberi ruang bagi janin untuk bertumbuh, sehingga menyebabkan tekanan pada otot, sendi,dan pembulu darah di sekitar rahim.

-          Memberitahu ibu cara mengatasi nyeri perut bagian bawah,seperti:

1.      Rutin olahraga ringan

2.      Gunakan kompres hangat

3.      Minum obat pereda nyeri yang aman bagi ibu hamil

4.      Mengurangi aktivitas berat

-          Memberitahu ibu pendidikan tentang kekurangan energi kronis (KEK)

-          Menganjurkan ibu untuk makan-makanan gizi seimbang seperti sayur, buah-buahan, ikan, tahu, tempe, telur, susu dan makan-makanan yang banyak mengandung karbohidrat seperti jagung, ubi, dan kacang-kacangan.

-          Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup minimal 8 jam perhari

-          Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri seperti mandi 2x sehari dan mengganti pakaian

-          Memberikan ibu terapi obat SF 1x1, kalsium 1x1, bcomplex dan melakukan kolaborasi dengan poli gizi agar  memberikan ibu PMT (Pemberian Makanan Tambahan)

-          Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan Trimester 3:

1)   Preeklamsia

2)   Gerakan janin berkurang

3)   Perdarahan pervaginan

4)   Ketuban pecah dini

-          Mengingatkan ibu persiapan persalinan:

1)      Tempat persalinan

2)      Donor darah

3)      Transportasi

4)      Biaya persalinan

-          Menganjurkan ibu untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan

-          Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang atau bila ada keluhan

-          Ibu sudah mengerti dengan penjelasan bidan

 


 

BAB IV

PENUTUP

A.      Kesimpulan

 Berdasarkan data yang di kumpulkan di Puskesmas Kuta Baro di dapatkan Ny.RS berusia  28 tahun datang ke Puskesmas Kuta Baro bersama suaminya pada tanggal 19 Januari 2022 pukul 10.00 wib, di dapatkan data subjektif dengan keluhan mual muntah.

Berdasarkan data objektif di dapatkan keadaan umum baik, tanda tanda vital TD: 113/98mmH, Nadi :84 x/m, R: 20 x/m, T: 36,5 °C, HB :12 gr, BB:52 kg, TB :168 cm, Lila : 22 cm, U/k : 34 Minggu. Sehingga dapat di tegakan analisa ibu hamil dengan kehamilan KEK (Kekurangan energi kronis).

 Penatalaksanaan yang di berikan adalah Memberitahu ibu pendidikan tentang kekurangan energi kronis (KEK), Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi dan seimbang, Memberikan ibu obat Asam folat 1x1 dan B12 1x1 dan memberikan PMT, Memberitahu ibu untuk minum obat dan mengkonsumsi tablet Fe teratur, Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup, Menganjurkan ibu untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan, Memberitahu ibu tanda tanda bahaya pada  kehamilan trimester 3: seperti preeklamsia, Gerakan janin berkurang, perdarahan pervaginan, ketuban pecah dini. Memberitahu ibu rencana persalinan seperti : tempat persalinan, donor darah, transportasi, biaya persalinan, dan Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang atau bila ada keluhan.

B.       Saran

Dengan dibuatnya laporan ini penulis harapkan agar mahasiswa dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif dengan menggunakan dokumentasi SOAP mulai dari pengkajian sampai evaluasi, secara sistematis dan benar sesuai data-data yang di dapat. Sehingga mahasiswa mampu dan mahir dalam melakukan tindakan serta pendokumentasian yang sesuai pada saat berada di lahan praktek.

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

Prawirohardjo, Sarwono. 2010, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta. EGC

Saifuddin. 2010, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal Yayasan Bina Pustaka, Jakarta. EGC

Rustam Mochtar. 2013. Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 3. Jakarta : EGC

Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: P.T Bina Pustaka

Tresnawati, Frisca. 2013, Asuhan Kebidanan. Jakarta : PT. Prestasi Pustakarya.

Nita Norma D, Mustika Dwi S. 2013, Asuhan Kebidanan Patologi Teori dan Tinjauan Kasus. Yogyakarta: Nuha Medika.

Rustam Mochtar. 2013. Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 3. Jakarta : EGC

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment