BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Pada era globalisasi ini, perusahaan-perusahaan
semakin ketat dalam bersaing antara satu dengan yang lain untuk terus
mengembangkan bisnisnya. Untuk mencapai hal itu. Perusahaan sebaik mungkin
untuk membuat pekerjaan di perusahaan tersebut agar dapat saling bekerja sama
untuk mencapai visi dan misinya,. Maasalah lain yang juga perlu diperhitungkan
adalah bagaimana perusahaan bias menyampaikan visi dan misi perusahaan mereka
pada setiap pekerjaannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Prosedur penutupan buku
Adalah penting bahwa manajemen diperlangkapi dengan
informasi ikhtisar untuk berbagai priode operasi bulan, kuartal, dan tahan.
Keputusan-keputusan manajemen banyak yang di dasarkan pada pengalaman yang
lalu, tendensi-tendensi, dan hasil-hasil yang sebenarnya dalam hubungan dengan
potensi atau rencana. Makin mutakhir
informasi, akan makin baik pula kesempatan untuk mengambil tindakan yang
efektif dan segera. Manajemen biasanya berkepentingan untuk memperoleh
pokok-pokok informasi segera setelah priode operasi berakhir disertai
analisa-analisa terperinci yang akan disususn kemudian.
Manajemen
terutama memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
- Volume penjualan
yang sebenarnya dihubungkan dengan rencana, budget, atau quota dan
dibandingkan dengan priode sebelumnya dan dengn priode yang sama pada
tahun yang lalu.
- Marjin operasi perbagian utama dari
perusahaan dan dibandingkan dengan rencana.
- Laba bersih dan pertanggung jawab
manajemen
- Ikhtisar
faktor-faktor keuangan yang penting seperti biaya pengolahan yang
berlebihan, pengeluaran-pengeluaran modal, dan rasio-rasio penting.
- Posisis keuangan
Pertimbangan-pertimbangan Dalam Memilih Tahun
Fiskal
Meskipun controller tidak seiring
menghadapi seleksi tahun fiskal, tapi dia harus mempertimbangkan ketetapan dri
basis yang sedang dipergunakan. Basis yang paling umum mungkin adalah tahun
kalender dan berakhir pada tanggal 31 Desember.
Beberapa
contoh sebagai berikut;
1.Opname
fisik persediaan
2.Penyiapan
laporan keuangan
3.Penyiapan
laporan keuangan yang lebih informatif
4.Formulasi
kebijaksanaan
5.Memperoleh
kredit
6.Pemeriksaan
tahunan
PENETAPAN
NATURAL BUSINESS YEAR
Menetapkan
natural business year merupakan suatu hal yang relatif sederhana. Hal ini di
sebebkan controller mungkin telah mengenal dengan baik saat-saat memuncaknya
dan merendahnya kegiatan-kegiatan perusahaan. Namun kita dapat mempergunakan
suatu cara pendekatan yaitu dangan mentabulasikan data bulanan untuk menetapkan
pada bulan apa kegiatan atau investasi paling rendah dalam unsur-unsur brikut
paling kecil:
Nilai
produksi
Persediaan
Bahan baku
Barang dalam pengolahan
Barang jadi
Penjualan
Piutang
Utang
PEMLIHAN
METODE OPERASI
Kebanyakan perusahaan mempergunakan
bulan kalender sebagaai suatu dasar untuk mengikhtisarkan dan melaporkan
hasil-hasil oprasi dalam tahun fiskal. Ada keuntungan-keuntungan tertentu yang
dapat dipertimbangkan dalam hal ini.para eksekutif sering berpikir menurut
bulan kalende dan statistik yang berhubungan dengn perusahan pada umumnya lazim
dibuat untuk bulan-bulan kalender. Banyak biaya seperti gaji dan upah, biasanya
adalah diddasrkan pada buln kalender dan sering ditetapkan perbulan, demikian
pula perhitungan kepda pelangggan sering dilakukan perbulan. Hubungan-hubungan
dengan para pelanggan dan penjual mugkin juga menurut bulan kalnder sbagai
basis kalkulasi.
BERBAGAI
KEUNGGULAN PELAPORAN YANG SEGERA
Laporan kontroller makin lama makin
menjadi kekuatan pngemudi dalam mengarahkan perusahaan dan dalam pengendalian
biaya dan laba. Suatu analisa yang teliti mengenai fakta diharapkan dari
departemen akuntansi, tetapi data akan kehilangan nilai nya apabila tidak tepat
pada waktunya. Apabila laporan-laporan terlambat maka tidak saja manajemen yang
tidak memiliki fakta yang di inginkan tetapi juga timbul pemborosan biaya
adminitrasi.
Banyak
informasi dapat dilaporkan dengan segera tanpa melalui penutupan buku bulanan.
Laporan harian jam kerja, laporan harian permintaan bahan yang berlebihan,
laporan mingguan tentang upah, bahan pembantu, bahan sisa, penjualan atau
perusahaan merpakan contoh-contoh dari laporan-laporan yang sangat independen
dari prosedur peenutupan buku bulanan.
Informasi lain yang terutama
berhubungan dengan penetapan rugi/laba biasanya hanya dapat diperoleh setelah
selesai prosedur penutupan. Jadi mugkin filsafat akuntansi seharusnya adalah
pertama harus menyiapkan laporan dan kemudian baru menyelesaikan penutupan buku
secara formal. Mungkin arus informasi harus demikian rupa sehingga laporan itu
sendiri berlaku sebagai basis untuk pembukuan formal.
Selain dapat melaksanakan fungsi
controllershipnya secara wajar kontroller akan menenemukan berbagai keuntungan
insidentil dari suatu program yang di rancang dengan baik, yang melaporkan
hasil-hasil dengan segera. berbagai keuntungan tersebut adalah sebagai berikut;
- Manajemen dapat
lebih mudah memahami kebutuhan akan informasi akuntansi, komunikasi
menjadi lebih baikdan lebih banyak pedoman akuntansi yang di minta.
- Para eksekutif
operasi menjadi lebih sadar akan
biaya (cost conscious) dan motivasi laba apabila data di sediakan denfgan
segera.
- Biasanya di
peroleh kehematan karena kelancaran prosedur dan efisiensi yang lebih
besar.
- Memperbaiki moral
akuntasni dari tenaga bagian akunstansi, karena mereka merasa dirinya
merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan dan melihat bahwa
informasi akuntansiny benar-benar di pergunakan.
5.
Memungkinkan perbaikan
pengadilan menyeuruh dengan tindakan yang segera dalam hampuir semua fase dari
proses pengendalian akuntansi.
5.Perhitungan
dangan pelanggan sering lebih cepat di sertai pengaruh yang memuaskan terhadap
arus kas
MENGEMBANGKAN
PROSEDUR PENUTUPAN
Adalah penting bahwa fakta-fakta yang
berhubungan di laporkan kepada manajemen tempat pada waktunya. Dengan adanya
komputer, kontroller mempunyai kemampuan untuk menyediakan kepada para
eksekutif laporan-laporan bulanan atas dasar realtime. Dalam kebanyakan
perusahaan, informasi tersedia dalam
waktu beberapa hari setelah akhir priode. Kontroller harus mengnalisa setip
langkah dalam prosedur penutupan mulai dari pmbukuan transaksi sampi pada
pengikhtisiaran data untuk laporan tertinggi.
Bidang-bidang
yang perlu dievaluasi dalam mengembangkan proseedur- prosedur penutupan buku
adalah sebagai berikut:
- Mengembangkan
suatu bagan perkiraan yang praktis dan seragam.
- Menetapkan suatu
jadwal tanggal berlakunya laporan manajemen yang pasti darimana dapat
menetapkan cutoff dari berbagai jenis transaksi dan pencatatan accrual
(apabila dapat dilakukan).
- Apabila
laporan-laporan yang dihasilkan komputer tidak di pergunakan, siapkan
lebih dulu formulir-formulir laporan.
- Menyakinkan
kebenaran data untuk priode yang sedang dibuat laporannya berdasarkan
suatu dasar yang konsisten dengan data yang sejajar.
- Sejauh dapat
dilaksanakan, pergunakan pelaporan “perkecualian/penyimpangan” untuk
menghemat waktu manajemen dan juga biaya untuk meghasilkan laporan-laporan
yang banyak.
- Tanggal-tanggal cutoff yang elastis harus
ditetapkan untuk cabang-cabang, operasi-operasi dan lokasi-lokasi yang
jauh.
- Sampai batas-batas
yang praktis, sistem yang ada harus meliputi pengecekan yang
self-blancing, sehingga pengecekan ketidak cermatan kecil-kecil yang dapat
dianggap sebagai suatu fungsi yang dilakukan setelah menutup buku.
- Siapkan pembekuan tertentu atas dasar
stndar dan secara priodik disesuaikan seperti dalam hal depresiasi,
asuransi dan lain-lain.
- Staf akuntansi
harus terlatih dengan baik dan didik dalam prosedur-prosedur penutup buku.
10. Melakukan
suatu pemeriksaan secara priodik untuk menetapkan bahwa prosedur-prosedur telah
di ikuti dalam mencri perbaikan lebih lanjut dalam sistem.
2.2
PENYIAPAN DAN PEMELIHARAAN BUKU PEDOMAN
Suatu pedoman dapat melayani kebutuhan
penting manajemen dengan menyediakan pedoman kebijaksanaan dan prosedur yang
terorganisasi bagi seluruh perusahaan, bagian utama grup fungsional atau
operasional, kepala departemen, atau kadang-kadang juga suatu pekerjaan khusus.
Buku pedoman tersebut merupakan suatu alat komunikasi pada semua jenjang
manajemen yang memberi informasi kepada mereka yang berhubungan mengenai
kebijaksanaan –kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan metode-metode yang telah
disetujui.
TUJUAN
DAN KEGUNAAN DARI BUKU PEDOMAN (MANUAL)
Terdapat kebutuhan nyata akan buku
pedoman dalam semua perusahaan dengan ukuran dan jenis organisasiyang
bagaimanapun. Buku pedoman melayani tujuan yang berguna dalam menetapkan
kebijaksanaan-kebijaksanaan dasar bagi perisahaan, dimulai dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang ditetapkan oleh yang ditetapkan oleh dewan komisaris atau para pemikil
utama dari sebuah perusahaan.
Buku pedoman kebijaksanaan dan
prosedur biasanya disiapkan untuk unit-unit fungsional seperti teknik,
kepegawaian, pengadaan, produksi, pengawasan kualitas, pembiayaan dan
akuntansi. Disamping buku pedoman fungsional, buku-buku pedoman operasi yang
lebih terperinci biasanya juga dikembangkan untuk unit-unit perusahaan yang
melakanakan tanggung jawab yang limpahkan. Untuk pengendalian prosedur adalah
penting bahwa setiap buku pedoman harus konsisten dengan tujuan-tujuan yang
luas dari perusahaan, tetapi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan
spesifik dari fungsi atau organisasi yang khusus.
ORGANISASI
DAN TANGGUNGJAWAB UNTUK PEDOMAN PROSEDUR
Pedoman prosedur julas harus
disiapkan oleh mereka yang paling memenuhi syarat untuk tugas tersebut. Ada
berbagai cara pendekatan untuk mengorganisasi dan melimpahkan tanggung jawab
untuk pekerjaan prosedur. Kadang-kadang tugas penyiapan prosedur ditugaskan
kepada masing-masing departemen yang terutama berhubungan dalam kesempatan lain
tanggungjawab itu dilimpahkan kepada suatu unit departemen yang diorganisasi
dan diperlengkapi terutama untuk tujuan tersebut, tetapi bagaimanapun kerjasama
dari seluruh organisasi perlu diperoleh untuk menjamin adanya keberhasilan.
Ukuran perusahaan mungkin akan menentukan dimana akan diletakkan tanggungjawab
untuk penyimpanan prosedur-prosedur. Dalam perusahaan-perusahaan yang lebih
kecil fungsi prosedur dapat dilaksanakan oleh seseorang individu dibawa
pengarahan dari controller.
Ada
berbagai alasan bagi keterlibatan controller dalam tugas prosedur dimanapun
tanggungjawab itu diletakkan yaitu:
- Pengendalian
intren merupakan suatu bagian yang terpadu dengan proses manajemen dan
merupakan pertimbangan penting dalam pengembangan prosedur, dan tenaga
akuntansi yang terlatih jelas menyadari
kebutuhan-kebutuhan ini.
- Banyak prosedur
antar-departemen melibatkan arus dokumen yang menjadi perhatian langsung
bagi departemen akuntansi.
- Diperlukan suatu
cara pendekatan yang menyeluruh, dan bukan perdepartemen, dan departemen
controller biasanya terlibat dalam transaksi-transaksi yang melintasi
batas-batas departemen.
- Banynk dan
prosedur-prosedur semata-mata menyangkut atau langsung berhubungan dengan
transaksi-transaksi akuntasnsi seperti gaji, hutang, kas/bank, harta
tetap, dan pembelian.
- Fungsi controller
perlu menjamin bahwa pengecekan dan keseimbangan telah terjalin ke dalam
prosedur-prosedur dan juga adalah konsisten dengan sasaran-sasaran dan
tujuan-tujuan perusahaan.
LANGKAH-LANGKAH
YANG DITEMPUH DALAM PENYIAPAN PEDOMAN
Adalah hal yang fundamental bahwa suatu
cara pendekatan yang terorganisir harus di pergunakan dalam menyiapkan buku
pedoman atas setiap prosedur. Manajemen harus memutuskan tentang
pedoman-pedoman spesifik yang diperlukan dan menyatakan dengan jelas tujuannya
masing-masing.
Berbagai faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menyiapkan buku pedoman, antara lain adalah sebagai
berikut;
- Tetapkan melalui
suatu pertemuan dengan mereka yang berhubungan, siapa dan bagaimana
mempergunakan buku pedoman.
- Siapkan outline
umum dari buku pedoman.
- Dalam penyiapan
suatu prosedur spesifik, rumuskan secara jelas masalahnya dalam bentuk
yang singkat dan pastikan bahwa semua aspek telah tercakup.
- Tinjau dan analisa
praktek-praktek yang ada dan peroleh sebanyak mungkin latar belakang
tentang masalah-masalah, dan teliti semua dokumen yang berhubungan dengan
suatu prosedur spesifik.
- Siapkan konsep
naskah (draft) dari prsedur yang diusulkan.
- Peroleh
komentar-komentar atas naskah dari semua departemen yang berkepentingan
dan semua fungsi yang berhubungan.
- Siapkan konsep
(draft) yang telah direvisi yang merekonsiliasikan sudut-sudut pandangan
yang bertentangan dan masukan saran-saran sejauh dapat di lakukan.
- Siapkan suatu
konsep akhir (final draft) untuk persetujuan pelaksanaannya.
- Tetapkan daftar
distribusi, dengan memastikan bahwa mereka yang layak menerima, akan
menerima tembusannya.
- Siapkan dan
distribusikan buku pedoman.
PENYIAPAN
DAN PEMELIHARAAN BUKU PEDOMAN
Dalam
penyiapan konsep naskah (draft), harus diberikan pertimbangan khusus hal-hal
sebagai berikut:
- Prosedur-prosedur
harus sesingkat mungkin.
- Judul harus
deskriptif mengenai subyeknya.
- Nama jabatan harus
dipergunakan untuk menggantiknan nama pribadi.
- Dikehendaki
penggunaan bentuk outline secara ekstensif.
- Konsep naskah
harus menyediakan ruangan yang cukup untuk adanya perubahan-perubahan.
- Dalam naskah hars
tersedia ruangan untuk tanda adanya persetujuan.
ASPEK-ASPEK
ADMINISTRATIF DEPARTEMEN CONTROLLER
Kian akan berbeda-beda sesuai dengan
ukuran unit perusahaan, sifat perusahaan, dan struktur organisatoris; namun
namun contoh-contoh subyek yang akan dicakup adalah sebagai berikut:
Ø Tujuan
dan kegunaan dari buku pedoman.
Ø Metode-metode
untuk melakukan dan menyetujui adanya perubahan-perubahan.
Ø Bagan
organisasi-fungsi akuntansi serta finance (pembiayaan) dan juga suatu referensi
terhadap seluruh organisasi.
Ø Bagan
dan teks perkiraan-perkiraan, termasuk klasifikasi dan uraian umum mengenai
setiap perkiraan.
Ø Garis-garis
besar fungsional dari semua unit akuntansi.
REVISI
BUKU PEDOMAN
Adalah merupakan keharusan bagi
perusahaan untuk memutakhirkan buku pedoman yang telah disusun dan membuatnya
sejajar dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan terbaru dari perusahaan. Buku
pedoman harus dimutakhirkan untuk menghindarkan terjadinya perselisihan,
kesalahan, dan konflik. Aspek lain yang perlu mendapat fokus perhatian adalah
mengeluas pedoman untuk prosedur-prosedur biaya efektif. Apabila telah tersedia
teknik dan teknologi-teknologi baru, maka prosedur-prosedur perlu dimutahirkan
untuk mengambil keuntungan dari padanya ditinjau dari sudut biaya efektif.
Tanggung jawab untuk merevisi prosedur
harus diletakkan pada unit-unit perusahaan yang terlibat dalam organisasi buku
pedoman. Langkah-langkah untuk melakukan revisi secara umum mengikuti
langkah-langkah yang sama dalam mengembangkan suatu prosedur atau praktek
standar yang baru, termasuk adanya persetujuan yang resmi. Saran-saran berikut
berhubungan dengan revisi terhadap suatu prosedur atau buku pedoman yang telah
ada:
- Revisi harus
ditangani atas dasar yang terjadwal secara sistematis.
- Semua prosedur
harus ditinjau secara periodik untuk menetapkan memutakhirkan.
- Perubahan akan
memakan biaya yang mahal, sehingga evalusi sesuai harus dilakukan mengenai
keperluan untuk mengadakan perubahan.
- Perubahan-perubahan
atau revisi-revisi harus dikoordinasikan dengan semua unit yang
terpengaruh, terutama organisasi pemakai buku pedoman atau prosedur.
- Untuk memudahkan
tinjauan, perubahan-perubahan spesifik terhadap suatu prosedur yang telah
ada harus di tunjukkan dalam naskah.
- Revisi harus
menunjukkan tanggal mulainya yan efektif dan menunjukkan bahwa hal itu
adalah merupakan suatu revisi.
- Dokumentasi revisi
disertai komentar-komentar bahasan, masalah-masalah dan tujuan dari
perubahan harus diarsipkan oleh unit prosedur untuk keperluan referensi di
masa yang akan datang.
DISTRIBUSI
DARI BUKU PEDOMAN
Unit prosedur (penyiapan prosedur) harus
memelihara suatu daftar induk yang mutakhir mengenai distribusi dari semua
pedoman yang telah disetujui. Daftar tersebut harus di tinjau secara periodik
untuk memastikan bahwa distribusi-distribusi hanya dilakukan kepada mereka yang
benar-benar memerlukan.
ILUSTRASI PEDOMAN
Bentuk yang tepat dari pedoman prosedur akan
berbeda dari perusahaan yang satu ke perusahaan yang lain, tergantung kepada
pemakaiannya, lingkupnya, frekuensi dari revisi, dan faktor-faktor lainnya.
Ukuran, cara penerbitan, penomoran, dan pengurutan alphabetis, akan tergantung
kepada masing-masing penggunaan atau lingkupnya.
BUKU PEDOMAN AKUNTANSI YANG SERAGAM
Salah satu tujuan utama dari buku
pedoman akuntansi dari sebuah perusahaan adalah menciptakan adanya keseragaman
dalam prinsip-prinsip, praktek-praktek, dan prosedur-prosedur akuntansi yang
diterapkan dalam seluruh perusahaan. Ini akan mengahasilkan laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima yang
diterapkan secara konsisten.
IKHTISAR
Penggunaan
buku pedoman produser yang efektif tergantung dari faktor-faktor sebagai
berikut:
- Ornag yang mampu
untuk mengembangkan prosedur-prosedur, apakah sebagai suatu tanggung jawab
fungsional atau staf.
- Kerja sama dari
semua orang atau departemen yang berhubungan, termasuk staf prosedur dan
unit-unit operasi serta rekonsilisasi dari pandangan-pandangan yang
bertentangan.
- Disiplin manajemen
yang perlu untuk memastikan adanya ketatan terhadap buku pedoman prosedur
yang telah diterbitkan.
- Melakukan revisi
secara mutakhir terhadap prosedur-prosedur untuk menjaminadanya
konsistensi dalam keputusan-keputusan operasi.
- Suatu audit
mengenai ketaatan dengan mengadakan observasi atau melalui suatu fungsi
audit yang terstuktur.
2.3
PEMELIHARAAN DAN PEMUSNAHAN CATATAN
Salah satu aspek khusus dari penyimpanan
catatan adalah pemeliharaan dn pemusnahan catatan yang sudah tidak aktif lagi.
Catatan merupakan memori, sejarah dan cerita tentang perusahaan dan
transaksi-transaksinya. Saat ini merupakan keharusan bagi semua perusahaan
untuk menerapkan program manajemen catatan yang mencakup penyimpanan dan
pemusnahan catatan yang tidak aktif dan sudah usang. Program yang
dikembangkdengan baik untuk penyimpanan catatan dan rencana penyimpanan dapat
sangat banyak menekan biaya penyimpanan catatan.
Kebijaksanaan untuk menahan semua
dokumen dalam jangka waktu tak terbatas dapat menjadi sangat mahal. Jelaslah,
program manajemen catatan harus efektif dalam biaya, dan semua biaya untuk
memelihara catatan harus diketahui dan dipertimbangkan: biaya gudang dan
ruangan, investasi untuk peralatan dan fasilitas khusus, asuransi,
pengangkutan, serta biaya administrasi dan kepegawaian untuk mengoperasikan
sistem penyimpanan catatan yang berhasil. Tugas menentukan mana catatan yang harus
ditahan adalah sangat sukar dan memerlukan banyak pertimbangan. Kebutuhan masa
depan dan nilai catatan harus ditinjau terhadap biaya penggudangan dan
penyimpanan catatan tersebut.
TANGGUNG
JAWAB PENYIMPANAN DAN PENGATURAN CATATAN
Manajemen harus memastikan bahwa tanggungjawab
atas program penyimpanan dan pengaturan catatan yang besar telah dibebankan
kepada eksekutif fungsional tertentu. Ada beberapa cara pendekatan untuk
masalah:
Ø Membentuk
komite
Ø Melimpahkan
tanggungjawab kepada pejabat tertentu.
Ø Mendesentralisasikan
tanggung jawab kepada kepala divisi atau departemen.
Ø Menentukan
tanggungjawab sebagai fungsi staf dan menggunakan konsultan.
Ø
Controller mempunyai peran yang penting untuk
pelaksanaannya terlepas dari siapa pun yang diserahi tanggungjawab terebut:
dalam banyak hal dialah yang ditunujuk. Ia mempunyai tanggungjawab unt
menyimpan catatan akuntansi resmi dari perusahaan yang secara benar
menggambarkan transaksi-transaksi; jadi dialah yang membuat banyak dokumen dan
catatan yang terlibat.
Ringkasnya, ada beberapa cara untuk
melimpahkan tanggungjawab dan mencapai saran; tetapi, controller biasanya
dilibatkan atau ditugaskan bersama dengan eksekutif lain untuk memikul
tanggungjawab guna menentukan periode penyimpanan catatan dan guna mengijinkan
pemusnahannya.
PROSEDUR
- Penyimpanan
persediaan yang lengkap dari semua dokumen dan catatan, bersama dengan
infoemasi pendukung yang cukup guna memungkinkan evaliasi
pengaturan.Penyiapan
- rencana
penyimpanan dan pemusnaan semua catatan.
- Provisi untuk
pengauran catatan yang tidak terckup dalam jadual penyimpanan.
- Provisi untuk
rencana perwatan, pemutakhiran (peng-update-an) dan perbaikan catatan jika
diperlukan.
- Pembentukan pusat
penyimpanan catatan yang ekonomis dan efesien.
- Prosedur untuk
proses administratif mentransfer catatan ( penyimpanan, pencairan kembali,
serta pemusna dokumen yang telah kadaluarsa.
- Perawatan catatan
yang memadai berkenaan dengan tidak lanjut, transfer dan pemusnahan.
- Adanya audit
berkala guna menentukan kesesuaian dengan program
FAKTOR-FAKTOR
YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENYIMPANAN CATATAN
Ø Tanggal
kadaluarsa.
Ø Persyaratan
berdasarkan peraturan pemerintah atau undang-undang.
Ø Sifat
catatan atau dokumen itu sendiri.
Ø Jenis
usaha.
Ø Persyaratan
kontrak.
Sifat
catatan merupakan faktor penting dalam menentukan pengaturan atau penyimpanan
catatan. Sebagai contoh, sertifikat perusahaan adalah sangat berbeda dengan
salinan ketiga dari faktur penjualan. Aspek-aspek yang dapat mempengaruhi nilai
suatu catatan meliputi yang berikut.
- Nilai dokumen
dipandang dari segi operasi perusahaan dimasa yang akan datang.
- Ketersediaan
salinan yang serupa yang identik.
- Sejauh mana data
dapat diringkaskan atau dimasukkan kedalam dokumen lain.
- Sejauh mana
catatan merupakan bukti asli suatu transaksi tertentu-dokumen pokok.
Persyaratan
kontrak dapat menentukan bahwa catatan tertentu harus disimpan sampai
pembayaran terakhir pada kontrak atau dapat membuat perusahaan tunduk pada
undang-undang atau peraturan tertentu yang mensyaratkan penyimpanan yang ebih
lama. Ini misalnya jika pelanggan mempunyai hak kontrak untuk mengaudit catatan
biaya selama periode waktu tertentu setelah penyelesaian kontrak.
MENGELOMPOKKAN
CATATAN UNTUK PENYIMPANAN
Salah satu langkah pertama dalam
pengembangan prosedur catatan adalah klasifikasih catatan berdasarkan mana yang
perlu disimpan secara permanen; mana yang perlu disimpan selama jangka waktu
tertentu- barangkali dalam bentuk mikrofilm-dan kemudian dimusnahkan; dan mana
yang perlu disimpan untuk sementara waktu dan kemudian dimusnahkan.
Masing-masing jenis catatan perlu dipertimbangkan dalam kaitannya dengan
kemungkinan keperluan referensi dimasa yang akan datang seperti berikut.
Ø Mendukung
hak kepemilikan hak atas suatu harta kekayaan.
Ø Mendukung
pembayaran yang dilakukan kepada pihak lain.
Ø Mendukung
klaim terhadap pihak luar.
Ø Diharuskan
oleh komisi perundangan atau undang-undang publik lainnya.
Ø Memberikan
perlindugan terhadap klaim pajak diwaktu yang akan datang.
Ø Memberikan
data statistik operasional yang penting.
Ada
beberapa cara untuk mengelompokkan catatan, tetapi disarankan untuk menggunakan
satu cara yang membaginyamenjadi lima kelompok: (1)Vital atau sangat penting,
(2)Bernilai, (3)Penting, (4)Berguna, dan (5)Tidak pokok.
Catatan vital tidak bisa digantikan atau
tidak bisa digantikan dengan segera dan dibutuhkan untuk kelangsungan operasi
perusahaan.
Akte
pendirian perusahaan
Anggaran
dasar atau perjanjian monopoli .
Catatan
saham modal.
Konstitusi,
anggaran rumahtangga, dan amandemen
Sertifikat
hak milik dan sewa
Buku
catatan direktur
Daftar
dan mandat pemegang saham
Saham
Kekuasaan
pengacara
Hak
cipta, paten, dan pengesahan, merek dagang
Formula
dan analisis produk
Cetak
biru, gambar, dan sketsa
Buku
jurnal umum
Buku
besar
Catatan
yang bernilai adalah catatan yang diperlukan untuk mencegah kerugian keuangan
atau untuk memperoleh kembali uang atau kekayaan.
Buku
piutang
Buku
harta tetap
Berkas
klaim
Catatan
persediaan
Polis
asuransi
Kontrak
Pengembalian
SPT dan laporan pajak
Laporan
audit
Catatan
penting adalah alat administratif yang dapat diperoleh setelah usaha atau
penundaan yang hebat dan tidak akan mempunyai pengaruh yang merugikan operasi
pokok sampai tingkat yang serius. Hasil penelitian biaya dan ringkasan catatan
akuntansi termasuk dalam kategori ini.
Penelitian
biaya dan kemampuan
Laporan
kredit
Catatan
harga
Data
operasi
Catatan
data pelanggan
Catatan
personalia dan pembayaran gaji (selain yang diharuskan oleh undang-undang)
Buku
pedoman (Manual) dan petunjuk kebijakan
Cek
mundur
Laporan
pemerintah
Dokumen
pengiriman (shipping documents).
Ctatan
yang berguna adalah catatan yang yidak diperlukan untuk operasi saat ini tetapi
berguna untuk referensi dan kegunaan serupa. Catatan seperti ini biasanya akan
dimusnahkan bila kegunaannya telah berakhir.
Catatan tidak pokok adalah catatan yang boleh
dimusnahkan dengan segera dan tidak mempunyai nilai jangka panjang
RENCANA
PENYIMPANAN
Salah
satu tahap yang paling penting dalam perawatan catatan jadwal atau rencana
penyimpanan. Untuk menyiapkan rencana seperti itu pemeriksaan persediaan dan
analisis catatan harus dilakukan.
PERSYARATAN
PEMERINTAH
Dalam mempertimbangkan penyimpanan,
perawatan dan pengaturan catatan, berbagai persyaratan dari banyak badan
pemerintah harus ditinjau secara terinci untuk memastikan pemenuhannya. Dengan
makin kompleks dan abarangkali makin tidak difinitifnya persyaratan tersebut,
bisnis harus menerapkan peryimbangan yang bijak sana dalam mengembangkan
program manajemen catatan mereka.
MENTRANSFER CATATAN
Komentar singkat adalah patut mengenai
transfer catatan kepenyimpanan tak aktif. Beberapa perusahaan mentransfer
berkas mereka sekali setahun dan menata beras baru untuk tahun berjalan.
Kecenderungannya adalah untuk mengirim semua berkas ke kotak
penyimpanan,berharap dapat mempunyai waktu untuk memusnahkan yang tidak berguna
lagi nantinya. Banyak material yang bersifat sementara di masukkan kedalam
berkas yang seharusnya tidak perlu diberkaskan pertama kali. Contohnya adalah
surat pengiriman, laporan dan formulir sementara dan alain-lain.
TEMPAT PENYIMPANAN
a. Daerah
gudang sebaiknya merupakan kontruksi tahap api.
b. Cadangan
ruang yang cukup perlu disediakan untuk keperluan yang akan datang.
c. Gang-gang
dalam daerah penyimpanan harus diberi angka atau huruf untuk memungkinkan
identifikasi yang cepat jika lokasinya cukup besar;
d. Tiap-tiap
lemari harus diberi tanda/label yang jelas untuk menunjukkan isi: nama catatan,
periode yang dicakup, departemen, dan sebagainya.
e. Catatan
rahasia mungkin memerlukan fasilitas yang dilengkapi dengan kunci.
f. Tanggungjawab
untuk menjaga arsip material harus dengan jelas ditetapkan, dan arsip material
hanya boleh diperoleh dengan pemerintaan yang sudah disetujui.
g. Kotak
tertutup lebih dianjurkan; tong terbuka dan rak biasanyatidak memuaskan.
INDEKS
CATATAN TAK AKTIF
Sekedar menyimpan catatan tak aktif
dengan cara yang cocok tidaklah cukup. Bilamana catatan ini dibutuhkan, maka
harus dapat ditemukan dengan segera dan mudah. Untuk memudahkan pencarian
dokumen ini, saatu indeks yang sederhana dapat mempunyai fungsi ganda:
(1)catatan lokasi dan tempat penyimpanan, (2)catatan yang menunjukkan tanggal
pemusnahan
PEMUSNAHAN AKHIR DARI CATATAN
Berkas
indek untuk catatan tak aktif dapat digunakan sebagai berkas pengigat untuk
mengeluarkancatatan yang dijadualkan untuk dimusnakan, selain juga menjadi
catatan tunggal pemusnahan untuk materia yang suda dihancurkan.
Penggunaa
rencana pemusnahan tampaknya merupakan prosedur yang sudah mapan pada banyak
perusahaan untuk menghancurkan catatan secara kurang lebih otomatis setelah
priode penyimpanan berakhir.
PENGGANDAAN
CATATAN
Banyak
perusahaan yang menggunakan metode mikrofilm sebagai cara untuk mereproduksi
catatan mereka. Ini merupakan cara yang bermanfaat untuk mereka mengolah,
menyimpan dan mencari kembali data dalam bentuk yang diperkecil.
Ada
banyak keunggulan teknik ini, seperti:
·
Memerlukan ruang
penyipanan yang kecil.
·
Cara ini cepat dan
relatif murah jika digunakan dalam volume besar.
·
Ketepatan-citra aktual
dokumen
·
Relatif bersifat
permanen.
·
Penyederhanaan produser.
·
Dalam beberapa keadaan
dapat digunakan sebagai pengganti untuk dokumen asli.
·
·
BAB
III
KESIMPULAN
penting bahwa manajemen diperlangkapi dengan
informasi ikhtisar untuk berbagai priode operasi bulan, kuartal, dan tahan.
Keputusan-keputusan manajemen banyak yang di dasarkan pada pengalaman yang
lalu, tendensi-tendensi, dan hasil-hasil yang sebenarnya dalam hubungan dengan
potensi atau rencana.
Buku
panduan adalah buku yang menyajikan informasi dan memandu atau memberikan
tuntunan kepada pembaca untuk melakukan apa yang disampaikan di dalam buku
tersebut. Sebuah buku panduan dikatakan berhasil apabila panduan yang
disampaikan di dalam buku tersebut dapat dipahami dan diterapkan dengan baik
oleh pembacanya.
DAFTAR
PUSTAKA
James
D. Wilson, CPA telah bepengalam selama 40 tahun sebagai Auditor, Controller dan
Manajemen Keuangan. Beliau telah menjabat beberapa posisi keungan dilima
perusahaan raksasa di Amerika Serikat, termasuk 15 tahun sebagai direktur
keuangan di Northrop Cooperatian, salah satu produsen kapal terbang dan
peralatan militer terbesar didunia. Selain buku ini tuan Wilson telah menulis
buku Internal Auditing manual pada tahun 1986. Tuan wilson pensiun tahun 1986
dan sekarang menjadi Konsuntal keuangan di Beverly Hills, California. Beliau
mendapat gelar B.S dan M.B.A (Accounting) dari Ohio State University dan salah
satu murid Prof, Heckert, pengarang pertama buku ini.
John
B. Campbell lahit tahun 1924 dan berijasa CPA dan berpengalaman luas sebagai
akuntan publik. Pada tahun 1952 beliau diundang bekerja di Northrop Corporation
dan setelah menjalin beberapa jabatan, pada tahun 1972 tuan Cambell terpilih
sebagai Controller dan salah satu direktur perusahaan tersebut sampai sekarang.
No comments:
Post a Comment