Makalah
Ilmu Dasar Keperawatan II
GANGGUAN SISTEM NEUROLOGI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah
dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul, “GANGGUAN SISTEM NEUROLOGI”
dalam mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan II.
Adapun makalah ini berisi 3 Bab yakni Bab 1 berupa
pendahuluan dari pembuatan makalah, Bab 2 berupa pembahasan dari gangguan sistem
.
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk makalah ini. Akhir kata, semoga segala informasi
yang terdapat di dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 4
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar
belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan
masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan
...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A. Definisi sistem neurologi.......................................................................... 2
B. Gangguan sistem neurologi secara umum................................................ 3
C. Spesifik
stroke iskemik dan stroke hemoragik............................................ 9
BAB III PENUTUP............................................................................................... 15
3.1 Ringkasan
................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tubuh manusia merupakan satu kesatuan
dari berbagai sistem organ. Suatu sistem organ terdiri dari berbabagai organ
tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam melaksanakan kegiatan fisiologisnya
diperlukan adanya hubungan atau kerjasama anatara alat-alat tubuh yang satu
dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun atas
banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka diperlukan adanya
sistem pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut sebagai sitem
koordinasi.
Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem
saraf, sistem indera, dan sistem endokrin. Pengaruh sistem saraf yakni dapat
mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan lingkungan yang
merangsangnya. Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur oleh sistem
saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh, susunan
saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan pesan-pesan
rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan selanjutnya memberikan
tanggapan atau reaksi terhadap rangsang tersebut. Impuls saraf tersebut dibawa
oleh serabut-serabut saraf. (Kus Irianto. 2004)
B.
Rumusan Masalah
a. Jenis-jenis
gangguan neurologi secara umum ?
b. Spesifik
gangguan stroke iskemik dan hemoragik ?
C.
Tujuan
a. Mengetahui
jenis-jenis gangguan neurologi secara umum.
b. Mengetahui
spesifik tentang gangguan stroke iskemik dan hemoragik.
B.
Definisi Sistem Neurologi
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan
tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemprosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan
rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf ialah sel saraf atau
neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas
memungkinkan makhluk hidup bisa menyesuaikan diri dan menanggapi
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas yaitu
kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf
perifer (sistem saraf tepi). Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum
tulang belakang dan sistem saraf perifer terdiri atas sistem saraf somatik dan
sistem saraf otonom. Sistem saraf memiliki tiga fungsi utama, yakni menerima
informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang
diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.
A.
Gangguan sistem neurologi secara umum
A.
Stroke
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah
ke otak terganggu. Ketika pasokan darah ke otak terganggu, sel-sel otak tidak
mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen, akibatnya beberapa menit kemudian sel-sel
pada sebagian area otak mati. Hal itu menyebabkan bagian tubuh yang
dikendalikan oleh area otak yang sudah mati mengalami kerusakan permanen yang
sangat membahayakan hidup penderita. Pasokan darah terganggu bisa karena
penyumbatan yang menimbulkan stroke iskemik, bisa juga akibat pecahnya pembuluh
darah yang menimbulkan stroke hemoragik.
Gejala stroke biasanya muncul tiba-tiba dan harus
mendapatkan penanganan darurat agar tidak sampai merusak sel otak. Gejala
stroke dapat diperingkas menjadi FAST agar mempermudah diagnosa oleh orang
awam. Karena stroke harus segera ditangani setelah gejala muncul. Gejala
tersebut adalah Face (wajah, yang saat tersenyum ada bagian yang tidak
terangkat normal), Arms (lengan, kesulitan mengangkat dan menekuk salah satu
atau kedua tangan), Speech (perkataan, tidak terdengar jelas atau bahkan tidak
dapat berbicara), Time (waktu, stroke adalah keadaan darurat sehingga harus
dibawa ke rumah sakit).
Penyebab stroke antara lain tekanan darah tinggi
(hipertensi), diabetes mellitus, kadar kolesterol tinggi, obesitas, gangguan
pembuluh darah, dan gaya hidup yang buruk. Cara mengobati stroke adalah dengan
latihan untuk mempertahankan kekuatan otot seperti latihan berjalan dan
berbicara. Meskipun tidak bisa sembuh sepenuhnya karena kerusakan pada otak
sudah permanen.
B.
Epilepsi
Epilepsi adalah kondisi yang membuat penderitanya
kejang-kejang. Dalam bahasa Indonesia sering disebut ayan. Ada dua jenis
epilepsi, yaitu epilepsi idiopatik dan epilepsi simptomatik. Penyebab epilepsi idiopatik
tidak diketahui namun ada dugaan kaitannya dengan genetika, meskipun penelitian
belum dapat membuktikannya. Sedangkan penyebab epilepsi simptomatik umumnya
adalah cedera kepala parah, tumor otak, stroke, infeksi otak, kekurangan
oksigen ketika dilahirkan, kecanduan minuman beralkohol, dan penyalahgunaan
obat. Cara mengobati epilepsi adalah dengan mengendalikan kejang-kejang dengan
terapi obat atau operasi epilepsi. Ketika gejala timbul, segera baringkan
penderita dalam posisi miring dan buka rahangnya untuk membuka jalur
pernapasan. Jangan menahan kejang-kejang atau memberi makan dan minum kepada
penderita.
1.
Gejala
epilepsi
a)
Kejang
berlangsung lebih dari 5 menit
b)
Pernafasan
atau kesadaran tidak kembali setelah kejang berhenti
c)
Demam
tinggi
d)
Kelelahan
akibat panas
e)
Gemetar
atau kejang pada bagian anggota tubuh
2.
Tanda
epilepsi
a)
Kebingungan
sementara
b)
Kekakuan
otot
C.
Radang Otak (Ensefalitis)
Ensefalitis adalah peradangan pada otak yang disebabkan
oleh infeksi virus. Ensefalitis berbeda dengan meningitis (radang selaput
otak). Virus yang menyebabkan radang otak antara lain virus herpeks simpleks,
varicella zoster, epstein-barr, campak, rabies, dll. Penyakit ini sangat serius
karena bisa menyebabkan kematian. Gejala ensefalitis umumnya mirip dengan
gejala flu. Segera periksa ke dokter apabila mengalami gejala flu yang disertai
dengan perubahan kondisi mental. Cara mengobati ensefalitis berbeda-beda
tergantung jenis radang otaknya, namun umumnya dilakukan untuk menghentikan
infeksi dan mencegah komplikasi.
·
Gejala
radang otak
Kejang-kejang,perubahan
kondisi mental,halusinasi,kelumpuhan pada wajah,gangguan pada kemampuan
bicara,leher yang kaku,pergerakan mata yang tidak terkontrol,pandagan kabur
atau bahkan kehilangan penglihatan.
·
Tanda-tanda
radang otak
1. Mudah marah
2. Sensitivitas terhadap cahaya
3. Mengalami masalah dengan kemampuan
mendengar
4. Nafsu makan menurun
D.
Amnesia
Amnesia adalah kondisi yang ditandai hilang ingatan akan
kenyataan, informasi, dan pengalaman. Umumnya amnesia tidak sampai membuat
penderita lupa akan identitas dirinya sendiri. Penyebab amnesia adalah usia
atau kecelakaan yang melibatkan benturan pada kepala. Cara mengobati amnesia
adalah dengan terapi kognitif. Sel saraf pada otak tidak memiliki kemampuan
memulihkan diri dengan baik sehingga cukup sulit untuk diobati.
·
Gejala
amnesia
Kehilangan memori
baru atau memori eksplisit,kehilangan memori iplisit,kebingungan,tak mampu
mengenal tempat,sulit mengenali wajah-wajah,tak berkaitan dengan
kecerdasan,sulit mempelajari hal baru.
·
Tanda-tanda
amnesia
1. Ganguan kemampuan untuk mempelajari informasi baru setelah
terjadinya amnesia(anterogradeamnesia)
2. Gangguan kemampuan untuk mengingat masa lalu dan informasi
sebelumnya yang sudah biasa terjadi(amnesiaretrograde)
E.
Migrain
Migrain adalah nyeri kepala yang terasa berdenyut dan
hanya mengenai salah satu sisi kepala sehingga seringkali disebut sakit kepala
sebelah. Migrain dapat berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa hari.
Migrain dapat mengganggu fungsi tidur dan aktivitas harian. Penyebab migrain
umumnya kopi, MSG, tidur berlebihan, kurang tidur, tidak makan, perubahan cuaca
atau tekanan udara, stress, asap rokok, dll. Cara mengobati migrain adalah
dengan istirahat atau tidur. Jika sampai mengganggu aktivitas, minum
parasetamol.
·
Gejala
migrain
a) Berkeringat
b) Merasa sangat atau sangat dingin
c) Sakit perut
d) Diare
e) Sulit konsentrasi
·
Tanda
migrain
a) Lekas marah
b) Hidung tersumbat atau mata berair
c) Menginginkan sesuatu seperti sedang ngidam
d) Nyeri berdenyut
e) nyeri pada mata
F.
Meningitis (Radang Selaput)
Meningitis adalah infeksi pada meninges (selaput
pelindung otak dan saraf tulang belakang). Infeksi menyebabkan pembengkakan
yang dapat merusak otak dan sistem saraf.
·
Gejala
umumnya
a) demam,sakit kepala, dan leher yang terasa
kaku.
b) Penyebab meningitis adalah infeksi virus,
bakteri, atau jamur.
c) Cara
mengobat meningitis tergantung pada penyebabnya.
d) Meningitis sangat berbahaya karena seringkali
menyebabkan kematian.
·
Tanda-tanda
a) Ruang merah pada kulit
b) Sensitiv terhadap cahaya
c) Iritabilitas
d) Mengantuk
e) Kelesuan
f) Denyut jantung cepat
G.
Sindrom Reye
Sindrom reye adalah kondisi serius yang menyebabkan
pembengkakan pada hati dan otak. Sindrom ini biasanya muncul setelah diberi
aspirin ketika anak-anak menderita cacar air atau flu. Penyebab sindrom reye
masih belum diketahui, meskipun mengarah pada hubungan antara infeksi virus dan
penggunaan aspirin. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak berusia 4 sampai
14 tahun, meskipun sangat langka.
·
Gejala
sindrom reye
Muntah
terus menerus atau berkelanjutan,diare,nafas cepat,kantuk yang tidak
biasa,kejang.
·
Tanda-tanda
sindrom reye
1. Prilaku agresif atau marah
2. Kebingungan atau halusinasi
3. Kelesuan berlebihan
4. Penurunan tingkat kesadaran
H.
Sakit Kepala
Sakit kepala adalah rasa sakit yang muncul di sekitar
kepala. Penyakit ini adalah penyakit umum dan dapat ditangani dengan mudah
seperti meminum obat pereda sakit (contoh: parasetamol), minum air, dan
perbanyak istirahat. Penyebab sakit kepala umumnya adalah reseptor nyeri yang
terlalu aktif di kepala yang disebabkan oleh aktivitas kimia yang terjadi di
otak.
·
Gejala
sakit kepala
Rasa sakit kepala
saat bangun dari berbaring,nyeri pada otot,resah,konsentrasi terganggu,serta
sensitive terhadap cahaya atau suara bising,memilikikesulitan untuk tidur atau mudah
terbangun ketika tidur,otot kulit kepala,leher,dan bahu terasa lunak
·
Tanda-tanda
sakit kepala
1. Sakit kepala,sulit bicara dan mati rasa
2. Sakit kepala dan gangguan penglihatan
3. Sakit kepala yang tidak mempan diobati
4. Sakit kepala dengan demam dan leher kaku
5. Sakit kepala mual
6. Sakit kepala muncul tiba-tiba
7. Sakit kepala setelah aktivitas tertentu
8. Sakit kepala sangat parah kalau berganti posisi
I.
Polio
Polio adalah penyakit menular yang menyerang sistem
saraf, khususnya pada balita yang belum melakukan vaksinasi polio. Akibatnya,
otot menjadi lumpuh sehingga tidak dapat menggerakan kaki bahkan mempengaruhi
kemampuan bernapas dan menelan. Tidak ada cara mengobati polio, tetapi bisa
dicegah dengan memberi imunisasi polio.
·
Gejala-gejala
polio
Flu yang berlangsung selama beberapa hari atau
minggu,Demam,Sakit tenggorokan,Sakit kepala,Muntah,Kelelahan,Sakit punggung dan
leher,Kekakuan lengan,Kejang kaki,nyeri otot,Dan meningitis
·
Tanda-tanda
polio
Tanda polio adalah kelumpuhan pada otot
J.
Penyakit Parkinson
parkinson adalah kelainan saraf yang terus memburuk
setiap tahun. Umumnya penyakit parkinson dimulai dari tangan bergetar, kemudian
otot kaku dan gerakan motorik melambat. Faktor penyebab penyakit parkinson
adalah genetika, pencemaran lingkungan, usia, dan adanya lewy body (jumlah
protein yang tidak normal pada sel saraf). Hingga saat ini belum ditemukan cara
mengobati penyakit parkinson.
·
Gejala
parkinson
Tremor,gerak
tubuh melambat,dan kaku otot
·
Tanda-tanda
parkinson
1. Hilangnya indra penciuman
2. Sulit tidur
3. Mengalami sembelit atau masalah berkemih
4. Kurangnya ekspresi wajah
5. Nyeri pada leher
6. Lambat saat menulis
7. Perubahan suara
8. Lengan tidak berayun bebas
9. Berkeringat secara berlebihan
10. Perubahan suasana hati dan kepribadian
K.
Neuritis
Neuritis adalah peradangan saraf perifer. Saraf perifer
adalah saraf yang berada di luar otak dan sumsum tulang. Akibatnya, saraf
perifer tidak berfungsi dengan baik. Gejala neuritis adalah otot yang melemah,
masalah pendengaran, sampai masalah penglihatan. Penyebab neurititis adalah
cedera, tumor, konsumsi minuman beralkohol, dan infeksi tertentu termasuk
lepra. Cara mengobati neuritis adalah dengan memberi vitamin B, bedah, dan
terapi medis.
1. gejala neuritis
a) pengelihatan menurun
b) berkurangnya kemampuan untuk melihat
perbedaan warna
c) ruang pandang menyempit
tanda-tanda neuritis
a) penurunan ketajaman penglihatan
b) kebutaan
L.
Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah keadaan ketika terjadi penumpukan
cairan pada rongga otak yang menyebabkan ventrikel di dalam otak membesar dan
menekan struktur otak dan sekitarnya. Penyebab hidrosefalus adalah adanya
penyumbatan yang mencegah cairan serebrospinal mengalir normal yang merupakan
cacat bawaan atau kelainan genetik. Cara mengoba
ti hidrosefalus adalah dengan operasi untuk membuang
kelebihan cairan serebrospinal pada otak.
·
Gejala
hidrosefalus
Sakit kepala,pandangan ganda maupun buram,,sering
mengantuk,sulit untuk bangun dari tempat tidur,mual atau muntah,keseimbangan
tubuh tidak stabil,koordinasi yang buruk,nafsu makan berkurang,kejang
·
Tanda-tanda
hidrosefalus
Tanda hidrosefalus adalah
pembesaran abnormal pada kepala,gangguan berbicara.
M.
Vertigo
Vertigo adalah suatu keadaan ketika penderitanya
merasakan sensasi berputar secara tiba-tiba seolah-olah lingkungan di
sekitarnya berputar-putar. Hal itu membuat penderita kehilangan keseimbangan.
Penyebab vertigo adalah cedera pada otak. Faktor tertentu meliputi penuaan,
migrain, dan beberapa jenis obat-obatan. Cara mengobati vertigo adalah dengan
terapi rehabilitasi vestibular.
·
Gejala
vertigo
Mual,muntah,pergerakan bola mata yang tidak
normal (nistagmus),berkeringat,hilangnya
pendengaran,tinnitus.
·
Tanda-tanda
vertigo
1. Migrain yang ditandai dengan sakit kepala yang tak tertahankan
2. Adanya gangguan dibagian kepala seperti tumor
3. Obat-obatan tertentu yang bisa mengakibatkan tidak berfungsinya
bagian telinga
4. Adanya trauma atau luka dikepala atau leher
5. Mengidap penyakit mariere yaitu gangguan pada telinga bagian
dalam
6. Adanya vestibular neuronitis yang merupakan inflamasi saraf
vestibular ditelinga bagian dalam
N.
Alzheimer
Alzheimer (demensia) adalah kondisi kelainan yang
ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan
berbicara, dan perubahan perilaku pada penderita. Penyakit ini merusak jaringan
otak secara bertahap seiring berjalannya waktu. Penyebab alzheimer adalah
adanya protein dalam darah yang disebut ApoE (apoliproprotein E). Penyakit ini
tidak bisa disembuhkan, namun bisa diperlambat perkembangannya dengan
obat-obatan tertentu.
·
Gejala
alzheimer
Tidak
mampu lagi beraktivitas normal akibat hilangnya ingatan mengenai tahapan
melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi,makan,dan buang air besar
·
Tanda-tanda
alzheimer
1.
Kesulitan
makan dan menelan(disfagia)
2.
Kesulitan
untuk mengubah posisi atau bergerak tampa bantuan
3.
Perubahan
emosi dan sifat
O.
Penyakit Huntington
Penyakit Huntington adalah penyakit turunan yang
menyebabkan penurunan kemampuan sel saraf di otak secara bertahap hingga sel
tersebut mati. Penyakit ini disebabkan oleh adanya gen yang cacat. Penyakit ini
mempengaruhi gerakan tubuh, fungsi kognitif, dan perilaku penderita. Dalam
istilah bahasa Inggrisnya disebut Huntington’s chorea. Chorea berarti “menari”
dalam bahasa Yunani karena penderita sering melakukan gerakan tak terkendali
seperti tarian. Gejala tersebut muncul pada usia 40 sampai 50 tahun dan dimulai
sebelum usia 20 tahun. Tidak ada cara untuk mengobati penyakit Huntington,
namun ada beberapa obat yang mengurangi gejala gangguan gerakan tersebut.
1.
Gejala
huntington
a)
Lambat
dalam memahami suatu maksud pembicaraan atau mengalai kesulitan menemukan kata
yang diucapkan
b)
Sulit
mengutamakan mengatur atau fokus pada suatu pekerjaan
c)
Kesulitan
mempelajari suatu informasi
d)
Tidak
sadar terhadap perilaku dan kemampuan diri sendiri
2.
Tanda-tanda
huntington
a)
Mata
yang bergerak lambat
b)
Sulit
berbicara atau menelan
c)
Gangguan
keseimangan
d)
Otot
terasa kaku
P.
Transeksi
Transeksi adalah penyakit rusaknya salah satu segmen dari
sumsum tulang belakang. Penyebab transeksi adalah kecelakaan yang mengakibatkan
benturan keras. Apabila transeksi terjadi di bagian sumsum tulang belakang di
dekat kepala, dapat menimbulkan kematian. Sedangkan apabila terjadi di bagian
bawah, dapat menimbulkan kelumpuhan. Cara mengobati transeksi belum ditemukan.
1. Gejala transeksi
a) Menjadi lemah
b) Mati rasa
2. Tanda-tanda transeksi
a) Tidak mampu
memindah kan barang
Q.
Neurasthenia
Neurasthenia adalah salah satu gangguan jiwa yang
ditandai dengan kelelahan fisik dan mental. Penyakit neurasthenia tidak
diketahui. Banyak yang menduga faktor stres karena pekerjaan dan usia menjadi
penyebabnya. Terkadang dikira sebagai depresi. Ciri-ciri neurasthenia adalah
nyeri otot, pusing, sakit kepala, gangguan tidur, tidak dapat santai, dan cepat
marah.
·
Gejala
neurasthenia
a) Nyeri otot
b) Pusing
c) Sakit kepala
d) Gangguan tidur
e) Tidak dapat santai
f) Lekas marah
·
Tanda-tanda
neurasthenia
a) Seluruh badan letih
b) Tidak bersemangat
c) Perasaan tidak enak
d) Sebentar –bentar ingin marah
e) Tidak sanggup berpikir tentang sesuatu
persoalan
R.
Kelumpuhan (Paralisis)
Paralisis adalah kelumpuhan akibat gangguan saraf
motorik. Gangguan saraf motorik dapat menyebabkan hilangnya fungsi otot pada
bagian tubuh. Penyakit ini bisa berlangsung sementara atau permanen. Gejala
paralisis adalah bagian tertentu tubuh sulit digerakan, mati rasa, kesemutan,
kesulitan bicara, kesulitan menelan, dll. Penyebab paralisis bisa datang dari
stroke, sklerosis, cedera, tumor otak, dll. Cara mengatasi paralisis adalah
dengan menjalankan fisioterapi.
1. Gejala kelumpuhan
a) Kesulitan bergerak
b) Sensasi kesemutan atau mati rasa
2. Tanda-tanda kelumpuhan
a) Telapak dan jari jari tangan menjadi melengkung
b) Kelumpuhan otot
S.
Tumor Otak
Tumor otak adalah pertumbuhan sel secara abnormal pada
otak. Gejala tumor otak bervariasi mulai dari pusing, kejang-kejang, mudah
mengantuk, berhalusinasi, perubahan karakter, kelumpuhan, sulit bicara,
gangguan pendengaran dan penglihatan, sampai gangguan keseimbangan tubuh.
Penyebab tumor otak bisa dari genetika, zat kimia tertentu, infeksi virus, dan
faktor lingkungan. Cara mengobat tumor otak mulai dari operasi, terapi radiasi,
kemoterapi, dll.
1. Gejala tumor otak
a) sakit kepala yang semakin memburuk ketika
beraktivitas dan dipagi hari setelah bangun tidur
b) kejang atau epilepsi
c) kedutan otot
d) kehilangan kesadaran dan kontraksi otot
e) kehilangan kendali terhadap fungsi tubuh
2. Tanda-tanda tumor otak
a) Mual muntah
b) Penglihatan kabur
c) Badan lemah dan lesu tanpa sebab
d) Sering ceroboh
Sedangkan pemeriksaan penunjangnya yaitu seperti Computerized
Tomography (CT) scan,Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI),Elektroensefalogram
(EEG),Positro Emmision Tomography (PET), dan Biopsi (pengambilan sampel
jaringan)
T.
Multiple Sclerosis
Sklerosis ganda adalah penyakit progresif (makin hari
makin parah) akibat sistem kekebalan tubuh yang keliru sehingga menyerang
selubung mielin pada saraf dalam otak dan sumsum tulang belakang. Gejala
multiple sclerosis adalah gangguan penglihatan, gangguan keseimbangan,
kelelahan kronis, kesemutan, mati rasa, penurunan fungsi kandung kemih,
gangguan kognitif, otot kaku, dan kejang-kejang. Penyakit ini tidak dapat
disembuhkan, tetapi dapat diberikan obat untuk mengurangi gejala dan
memperlambat perkembangan penyakit.
1. Gejala multiple sclerosis
a) gangguan penglihatan
b) pusing
c) rasa kebas atau lemas
d) otot yang kejang atau kaku
e) gangguan mental
f) masalah seksual
2. Tanda-tanda multiple sclerosis
A. Cara bicara yang tidak jelas atau kacau
B. Gangguan keseimbangan
C.
Spesifik stroke iskemik dan stroke
hemoragik
A.
Stroke Iskemik
a)
Definisi
Stroke iskemik terjadi saat arteri yang mengangkut
oksigen dan nutrien ke otak tersumbat.Ada dua jenis stroke iskemik yaitu
trombotik dan embolik. Sekitar 50% dari seluruh kasus stroke merupakan stroke
trombotik. Kondisi ini terjadi saat arteri otak tersumbat oleh darah yang
menggumpal di otak. Di sisi lain, stroke embolik disebabkan oleh gumpalan darah
yang terbentuk di bagian tubuh lain (seringkali di jantung). Gumpalan darah
akan bergerak mengiringi aliran darah dan tersangkut di dalam arteri otak.
Gumpalan darah menghalangi darah yang mengalir ke otak. Tanpa pasokan oksigen
dan nutrien yang cukup, sel-sel otak akan segera berhenti bekerja. Dalam beberapa
menit, sel tersebut dapat mati kecuali jika aliran darah ke otak lancar
kembali.
Stroke
iskemik adalah jenis stroke yang paling umum. Sebanyak 88% kasus stroke berupa
stroke iskemik. Serangan stroke umumnya menyerang pasien berusia 55 tahun atau lebih,
terutama pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, penyakit
jantung dan merokok.
Setiap
tahun hampir 800,000 orang di Amerika Serikat menderita stroke dan 130,000 di
antaranya meninggal akibat stroke. Penyakit ini merupakan penyebab kematian
terbesar ke-lima di negara tersebut dan penyebab utama cacat jangka panjang.
b)
Etiologi
Stroke iskemik terjadi saat arteri yang memasok darah ke
otak tersumbat. Kondisi ini dapat disebabkan oleh :
a)
Emboli
atau trombus (penggumpalan darah)
b)
Ateroskelorosis
– Kondisi arteri yang menyempit karena penumpukan plak. Ketika banyak plak yang
menumpuk di satu tempat, darah tidak dapat mengalir dengan baik.
Ateroskelorosis dapat terjadi pada arteri lain, bukan hanya yang mengalir ke
otak. Jika terjadi pada arteri koroner, atau pembuluh yang memasok darah ke
jantung, maka kondisi tersebut dapat berujung pada serangan jantung.
c) Patofisiologis
Stroke iskemik terjdi apabila terjadi penyempitan oklusi atau
penyempitan pembuluh darah yang dapat
menghambat aliran darah ke otak dimana otak membutuhkan oksigen dan glukosa
sebagai sumber energy agar fungsinya tetap baik.(price 2006)
1) Tanda-tanda dan gejalanya
F
(Face/Wajah): Saat Anda tersenyum, apakah satu sisi wajah Anda
turun ke bawah (senyum mencong)? Apakah ada rasa baal di sekitar mulut ?
A
(Arms/Lengan): Bila Anda mengangkat kedua lengan, apakah salah satu
lengan terkulai lemas jatuh ke bawah?
S
(Speech/Bicara): Apakah ucapan Anda tidak jelas — suara
pelo/parau/cadel/sengau? Apakah ada perubahan dari volume suara Anda? Apakah
Anda sulit untuk bicara?
T
(Time/Waktu): Jika Anda mengalami gejala ini, segera hubungi 119
atau pergi ke UGD terdekat. Hal ini diperlukan agar Anda dapat menerima
perawatan di unit stroke rumah sakit dalam waktu 3 jam sejak kedatangan.
2) Gejala
a)
Kelumpuhan wajah atau paralisis
b)
Mendadak bingung dan sulit berbicara atau memahami
c)
Hilang koordinasi atau keseimbangan
d)
Gangguan penglihatan mendadak
e)
Sakit kepala berat yang mendadak
f)
Sulit berjalan atau terjatuh tanpa sebab
3) Pemeriksaan fisik
1. Penurunan GSC
2. Kelumpuhan saraf kranial
3. Kelemahan saraf motorik
4. Defisit sensorik
5. Gangguan otonom
6. Gangguan neurobehaviour
Pada
pemeriksaan fisik yang baik, seharusnya diagnosis topikal letak lesi bisa
ditentukan secara klinis.
4) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
Radiologis pada stroke a. CT scan Pada kasus stroke, CT scan dapat membedakan
stroke infark dan stroke hemoragik. Pemeriksaan CT scan kepala merupakan gold
standar untuk menegakan diagnosis stroke. (Rahmawati, 2009) 10 b. Magnetic
Resonance Imaging (MRI) Secara umum pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging
(MRI) lebih sensitive dibandingkan CT scan. MRI mempunyai kelebihan mampu
melihat adanya iskemik pada jaringan otak dalam waktu 2-3 jam setelah onset
stroke non hemoragik. MRI juga digunakan pada kelainan medulla spinalis.
Kelemahan alat ini adalah tidak dapat mendeteksi adanya emboli paru, udara
bebas dalam peritoneum dan fraktur. Kelemahan lainnya adalah tidak bisa
memeriksa pasien yang menggunakan protese logam dalam tubuhnya, preosedur pemeriksaan
yang lebih rumit dan lebih lama, serta harga pemeriksaan yang lebih mahal
(Notosiswoyo, 2004). 6. Pemeriksaan Laboratorium Pada pasien yang diduga
mengalami stroke perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Parameter yang
diperiksa meliputi kadar glukosa darah, elektrolit, analisa gas darah,
hematologi lengkap, kadar ureum, kreatinin, enzim jantung, prothrombin time
(PT) dan activated partial thromboplastin time (aPTT). Pemeriksaan kadar
glukosa darah untuk mendeteksi hipoglikemi maupun hiperglikemi, karena pada
kedua keadaan ini dapat dijumpai gejala neurologis. Pemeriksaan elektrolit
ditujukan untuk mendeteksi adanya gangguan elektrolit baik untuk natrium,
kalium, kalsium, fosfat maupun magnesium (Rahajuningsih, 2009). 11 Pemeriksaan
analisa gas darah juga perlu dilakukan untuk mendeteksi asidosis metabolik.
Hipoksia dan hiperkapnia juga menyebabkan gangguan neurologis. Prothrombin time
(PT) dan activated partial thromboplastin time (aPTT) digunakan untuk menilai
aktivasi koagulasi serta monitoring terapi. Dari pemeriksaan hematologi lengkap
dapat diperoleh data tentang kadar hemoglobin, nilai hematokrit, jumlah
eritrosit, leukosit, dan trombosit serta morfologi sel darah. Polisitemia vara,
anemia sel sabit, dan trombositemia esensial adalah kelainan sel darah yang
dapat menyebabkan stroke (Rahajuningsih, 2009).
5) Penanganan/pengobatan stroke iskemik
a)
Embolektomi
kateter
Penggunaan kateter untuk meraih penyumbatan dan mengangkatnya
secara manual menggunakan alat khusus seperti pembuka tutup botol wine yang
dipasang di ujung kateter.
b)
Kraniotomi
dekompresi
Pembukaan sedikit
tengkorak pada area pembengkakan.
6)
Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan
yaitu dengan merubah gaya hidup sehat,pencegahan paska stroke biasanya focus
pada peningkatan kesehatan jantung. Ini berarti
menurunkan tekanan darah atau mengelola kolesterol dan asam lemak (lipid)
dengan lebih baik.
B. Stroke hemoragik
Stroke hemoragik adalah kondisi pecahnya salah satu
arteri dalam otak yang memicu perdarahan di sekitar organ tersebut sehingga
aliran darah pada sebagian otak berkurang atau terputus. Tanpa pasokan oksigen
yang dibawa sel darah, sel otak dapat cepat mati sehingga fungsi otak dapat
terganggu secara permanen.
Perdarahan saat pecahnya pembuluh darah dalam otak
disebut dengan perdarahan intraserebral, sedangkan perdarahan pada pembuluh
darah pada ruang di antara lapisan pembungkus otak bagian tengah dan dalam disebut
dengan perdarahan subarachnoid.
a)
Tanda-tanda Gejala Stroke Hemoragik
Gejala
yang muncul karena serangan stroke hemoragik dapat berbeda-beda, tergantung
seberapa besar jaringan yang terganggu, lokasi, serta tingkat keparahan
perdarahan yang terjadi.
Tanda-tanda
F (Face/Wajah): Saat Anda tersenyum, apakah satu sisi wajah Anda turun ke
bawah (senyum mencong)? Apakah ada rasa baal di sekitar mulut?
A (Arms/Lengan):
Bila Anda mengangkat kedua lengan, apakah salah satu lengan terkulai lemas
jatuh ke bawah?
S (Speech/Bicara):
Apakah ucapan Anda tidak jelas — suara pelo/parau/cadel/sengau? Apakah ada
perubahan dari volume suara Anda? Apakah Anda sulit untuk bicara?
T (Time/Waktu): Jika
Anda mengalami gejala ini, segera hubungi 119 atau pergi ke UGD terdekat. Hal
ini diperlukan agar Anda dapat menerima perawatan di unit stroke rumah sakit
dalam waktu 3 jam sejak kedatangan.
Gejala stroke hemoragik intraserebral
(perdarahan otak), di antaranya adalah:
a) Sakit kepala berat.
b) Mual dan muntah.
c) Penurunan kesadaran.
d) Kejang.
Gejala lainnya yang dapat terjadi adalah lemah,
kelumpuhan pada satu sisi tubuh, gangguan berbicara, mata tidak dapat
digerakkan menuju arah tertentu, gangguan penglihatan, dan terlihat bingung.
Sementara itu, stroke hemoragik subarachnoid (perdarahan
subarachnoid) ditunjukkan dengan gejala awal berupa penglihatan ganda dan sakit
kepala yang terjadi tiba-tiba. Gejala tersebut terjadi sebelum pembuluh darah
pecah. Setelah pecahnya pembuluh darah, beberapa gejala yang dapat muncul
antara lain:
a) Nyeri di daerah wajah atau sekitar mata.
b) Penglihatan kabur.
c) Leher kaku.
d) Penurunan kesadaran.
Gejala pada perdarahan subarachnoid dapat memburuk dalam
waktu 24 jam, di mana cairan serebrospinal mengiritasi selaput pelindung otak
(meningens) sehingga mengakibatkan gejala kaku leher, nyeri punggung, pusing,
serta dapat diikuti dengan muntah. Gejala perdarahan berat hingga penurunan
kesadaran dapat terjadi secara mendadak, sehingga penderita harus segera
dilarikan ke rumah sakit. Tidak jarang penderita menjadi koma atau bahkan
meninggal sebelum sampai di rumah sakit.
b) Penyebab Stroke Hemoragik
Penyebab stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah
di dalam otak. Beberapa faktor yang dapat menjadi pemicunya, antara lain
adalah:
1) Tekanan darah tinggi (hipertensi).
2) Cedera kepala berat.
3) Ketidaknormalan pembuluh darah di otak
sejak lahir (cacat bawaan berupa malformasi pembuluh darah arteri dan vena).
4) Aneurisma otak.
5) Penyakit liver.
6) Kelainan darah, contohnya penyakit anemia
sel sabit dan hemofilia.
7) Tumor otak.
8) Efek samping penggunaan obat antikoagulan
atau pengencer darah, seperti warfarin.
c)
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dimulai dengan evaluasi kepala akan
adanya luka, kontusio,atau fraktur.pemeriksaan masilofasialis,vetebra
sevikalis,thoraks, abdomen,perineum,muskuloskeletal dan pemeriksaan neurologis
juga harus dilakukan dalam secondary survey.
d)
Pemeriksaan penunjang Stroke Hemoragik
Seorang pasien dapat didiagnosis mengalami stroke
hemoragik berdasarkan gejala, yang ditunjang dengan pemeriksaan. Pemeriksaan
penunjang yang dilakukan adalah:
CT scan atau MRI untuk mengetahui seberapa besar
kerusakan jaringan pada otak, serta angiografi otak untuk mengetahui
perkembangan perdarahan yang terjadi.
Pemeriksaan cairan serebrospinal dengan mengambil cairan
dari area otak dan tulang belakang. Pemeriksaan ini hanya dilakukan jika hasil
CT scan atau MRI masih tidak memadai.
e) Patofisiologi
Pendarahan intracranial meliputi
pendarahan di parenkim otak dan pendarahan subaraknoid.peningkatan tekanan
darah yang tiba-tiba menyebabkan pecahnya penetratring arteri. Keluarnyan darah
dari pembuluh darah kecil membuat efek penekanan pada arteriole dan pembuluh
kapileryang akhirnya membuat pembuluh ini pecah juga.(capian 2009)
f) Pengobatan Stroke Hemoragik
Pengobatan stroke hemoragik dilakukan berdasarkan
penyebab, tingkat keparahan, serta lokasi di mana perdarahan tersebut terjadi.
Penderita stroke hemoragik akan dirawat di unit rawat intensif agar dapat
dipantau kondisinya secara ketat.
Penanganan stroke hemoragik bertujuan untuk mengendalikan
perdarahan dan mencegah terjadinya komplikasi.
Penanganan dilakukan dengan pemberian obat. Dalam kasus
stroke hemoragik, pasien yang rutin mengonsumsi obat pengencer darah, akan
dihentikan sementara, karena akan memperparah perdarahan. Bahkan bila perlu,
diberikan obat untuk membantu pembekuan darah. Di antaranya adalah pemberian
vitamin K, transfusi darah trombosit, atau faktor pembekuan.
Obat pereda nyeri juga bisa diberikan pada pasien guna
meredakan sakit kepala. Namun, obat antiinflamasi nonsteroid tidak dianjurkan
untuk pasien stroke hemoragik karena hanya akan memperburuk perdarahan. Selain
itu, obat pencahar juga dapat diberikan guna mencegah pasien mengejan terlalu
keras saat BAB, yang dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di rangka
kepala.
Untuk mencegah perkembangan perdarahan yang lebih parah,
dokter dapat memberi obat seperti antagonis kalsium. Pengobatan ini bertujuan
untuk menjaga tekanan darah tetap rendah agar tidak terjadi perdarahan kembali.
Jika pasien mengalami kejang, maka obat antikonvulsan akan diberikan.
Pada penderita perdarahan subarachnoid, dapat dilakukan
pemasangan selang dalam otak untuk mengeluarkan cairan serebrospinal. Tindakan
ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan mencegah hidrosefalus.
Untuk kasus stroke hemoragik yang sangat parah,
dibutuhkan tindakan operasi guna memperbaiki pembuluh darah dan menghentikan
perdarahan, terutama jika stroke terjadi karena malformasi (kelainan)
arteri-vena. Namun demikian, tindakan ini perlu diperhitungkan baik-baik karena
operasi sendiri dapat menyebabkan kerusakan otak lebih lanjut.
Setelah menjalani pengobatan, pemulihan pasien tergantung
dari tingkat keparahan stroke dan kerusakan jaringan otak yang terjadi. Bagi
penderita stroke hemoragik yang tidak mengalami komplikasi, dapat pulih dalam
waktu beberapa minggu setelah pulang dari rumah sakit. Tapi bagi pasien stroke
hemoragik di mana telah terjadi kerusakan jaringan, dibutuhkan terapi tambahan,
seperti terapi fisik, kegiatan, atau terapi bicara. Terapi-terapi tersebut
dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi jaringan yang rusak sehingga dapat
bekerja secara normal kembali.
g) Komplikasi Stroke Hemoragik
Komplikasi
yang dapat ditimbulkan pada penderta stroke hemoragik adalah:
1) Kejang.
2) Gangguan dalam berpikir dan mengingat.
3) Masalah pada jantung.
4) Kesulitan dalam menelan, makan, atau minum.
h)
Pencegahan Stroke Hemoragik
Risiko terkena stroke hemoragik bisa dicegah dengan cara
menghindari faktor-faktor yang dapat memicunya. Misalnya apabila Anda memiliki penyakit
darah tinggi atau hipertensi, maka tangani dengan menggunakan obat-obatan yang
diresepkan oleh dokter dan menjalani gaya hidup sehat yang dianjurkan.
Misalnya, mengonsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga. Lakukan pemeriksaan
secara berkala untuk memastikan tekanan darah tetap normal.
Selain itu, karena stroke hemoragik juga bisa disebabkan
oleh cedera di kepala, maka berhati-hatilah saat melakukan berbagai aktivitas,
baik di dalam maupun di luar rumah. Misalnya ketika Anda mengendarai sepeda motor,
selalu gunakan helm dengan standar yang dianjurkan (SNI) dan selalu taati
peraturan berlalu lintas. Begitu pula jika Anda mengendarai mobil, selalu
gunakan sabuk pengaman dan berhati-hati dalam berkendara.
Terkait dengan risiko stroke hemoragik bagi pengguna obat
warfarin, selalu taati aturan dan dosis yang telah ditetapkan oleh dokter.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gangguan neurologi adalah gangguan system saraf.Ada berbagai jenis
gangguan neurologi secara umum seperti:tumor otak ,ayan(epilepsi) ,stroke
,meningitis ,dll.
Stroke
adalah sindrom klinis yang ditandai dengan berkembangnya secara tiba-tiba
deficit neurologis persisten focus sekunder terhadap peristiwa pembuluh
darah.stroke dibagi menjadi 2,yaitu;
1.
Stroke iskemik
Stroke iskemik adalah stroke yang terjadi karena
penyumbatan pembuluh darah.
2.
Stroke hemoragik
Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena
pecahnya pembuluh darah.
DAFTAR
PUSTAKA
1) http:/www.academia.edu/gangguan_system_saraf
2) http:/www.alodokter.com/stroke_hemoragik
3) http:/www.scribd.com/doc/212707925/makalah_stroke_iskemik.
No comments:
Post a Comment