FISOLOGI
SISTEM URINARIA
2019
BAB
I
PENDAHULUAN
I.
LATAR BELAKANG
Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem
yang dapat berubah-ubah kinerjanya. Kemampuan berbagai organ didalam tubuh
serta pengendalian setiap organ secara terkoordinasi dalam suatu sistem, salah
satu misalnya sistem urinaria atau pengeluaran cairan. Sistem urinaria
memiliki peranan penting bagi tubuh. Sistem ini memberi sejuta fungsi
tersendiri bagi manusia khususnya.
Melihat betapa penting kinerja dari sistem tersebut, maka
menarik bagi penulis untuk di bahas dan di diskusikan. Kebetulan penulis
juga mendapat tugas dari mata kuliah histologi yang berkaitan dengan sistem
urinaria. Maka dalam penyusunan makalah ini penulis langsung menyusun karya
ilmiah dengan judul Sistem urinaria
II. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis merumuskan beberapa item
yang akan dibahas diantaranya sebagai berikur :
1.
Pengertian
2.
Susunan Sistem Urinaria
2.1 ginjal
2.2 ureter
2.3 cvesika
urinaria (kandung kemih)
2.4 uretra
3.
Sistem Eksresi
III.
TUJUAN
Untuk mengetahuai system Urinaria
IV. SISTEMATIKA
PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami
serta mengetahui tentang sistem urinaria
BAB II
PEMBAHASAN
I. PENGERTIAN
Urinaria adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat – zat yang tidak tidak
dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat – zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh.
istem urinaria atau saluran kemih
terdiri dari ginjal, kandung kemih, ureter, dan juga uretra (saluran kencing).
Melalui saluran ini, urine dibuang ke luar tubuh. Bagian-bagian pada sistem
urinaria tersebut memiliki fungsi dan peranannya masing-masing
II. SUSUNAN
SISTEM URINARIA
A. Ginjal
Dua ginjal yang Anda miliki merupakan organ yang
memiliki fungsi sangat vital, seperti menyaring darah dan menjaga keseimbangan
kimiawi dalam tubuh. Kerja organ yang berbentuk seperti kacang merah dan
berukuran kira-kira sebesar kepalan tangan ini dapat terganggu oleh berbagai
hal, mulai dari infeksi saluran kemih hingga penyakit ginjal kronik.
Jika ginjal sudah tidak bisa bekerja atau berfungsi
seperti semula, terapi seperti hemodialisis dan transplantasi ginjal dapat
menjadi harapan baru bagi Anda yang mengalami gangguan fungsi ginjal kronik.
1. Fungsi
dan struktur ginjal
Ginjal adalah organ yang memiliki kemampuan yang
luar biasa, diantaranya sebagai penyaring zat-zat yang telah tidak terpakai
(zat buangan atau sampah) yang merupakan sisa metabolisme tubuh. Setiap harinya
ginjal akan memproses sekitar 200 liter darah untuk menyaring atau menghasilkan
sekitar 2 liter ‘sampah’ dan ekstra (kelebihan) air. Sampah dan esktra air ini
akan menjadi urin, yang mengalir ke kandung kemih melalui saluran yang dikenal
sebagai ureter. Urin akan disimpan
di dalam kandung kemih ini sebelum dikeluarkan pada saat Anda berkemih.
Zat-zat yang sudah tidak terpakai lagi atau sampah
tersebut diperoleh dari proses normal pemecahan otot dan dari makanan yang
dikonsumsi. Tubuh akan memakai makanan tersebut sebagai energi dan untuk
perbaikan jaringan. Setelah tubuh mengambil secukupnya dari makanan, sisanya
akan dikirim ke dalam darah untuk kemudian disaring di ginjal. Jika fungsi
ginjal terganggu maka kemampuan menyaring zat sisa ini dapat terganggu pula dan
terjadi penumpukan dalam darah sehingga dapat menimbulkan berbagai manifestasi
gangguan terhadap tubuh.
Protein sangat dibutuhkan untuk membangun semua bagian
tubuh, seperti otot, tulang, rambut dan kuku. Protein-protein yang ada dalam
darah dapat keluar ke urin (bocor) bila unit penyaring ginjal – glomerulus –
sudah mengalami kerusakan. Protein yang terkandung
di dalam urin, disebut dengan albumin.
2. Mengenal struktur ginjal
Ginjal memiliki struktur yang cukup unik, yaitu
pembuluh darah dan unit penyaring.
Proses penyaringan terjadi pada bagian kecil dalam
ginjal, yang disebut dengan nefron. Setiap ginjal memiliki sekitar satu miliar
nefron. Pada nefron ini terdapat pembuluh darah kecil-kecil – kapiler – yang
saling jalin menjalin dengan saluran-saluran yang kecil, yaitu tubulus.
Tubulus-tubulus ini pertama kali menerima gabungan antara
zat-zat buangan dan berbagai kimia hasil metabolisme yang masih bisa digunakan
tubuh. Ginjal akan ‘memilih’ zat-zat kimia yang masih berguna bagi tubuh
(natrium, fosfor, dan kalium) dan mengembalikannya ke peredaran darah dan
mengeluarkan lagi kembali ke dalam tubuh. Dengan cara demikian, ginjal turut
mengatur kadar zat-zat kimia tersebut dalam tubuh.
2.1
Letak dan tampilan:
Terletak di bagian belakang kavum abdominalis di belakang
peritorium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding
belakang abdomen. Berbentuk seperti biji kacang, jumlahnya ada 2 buah kiri dan
kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan, dan pada umumnya ginjal laki
– laki lebih panjang dari ginjal wanita.
Selain membuang sampah-sampah yang sudah tidak terpakai
lagi, ginjal juga berfungsi menjadi ‘pabrik’ penghasil tiga hormon penting,
yaitu:
· Eritropoietin
(EPO), yang merangsang sumsum tulang membuat sel-sel darah merah (eritrosit)
· Renin,
membantu mengatur tekanan darah
b.
Struktur Ginjal
Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis yang terdiri
dari jaringan fibrus berwarna ungu tua, lapisan luar terdapat lapisan korteks,
dan lapisan sebelah dalam bagian medulal berbentuk kerucut yang disebut renal
piramid, yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papila renalis.
Garis-garis yang terlihat pada piramid disebuttubulus
Nefron yang terdiri dari; Glomerulus, Tubulus proksimal, Gelung handle, Tubulus distal dan Tubulus urinarius.
Nefron yang terdiri dari; Glomerulus, Tubulus proksimal, Gelung handle, Tubulus distal dan Tubulus urinarius.
·
Bagian Ginjal:
1.
Jaringan Ikat Pembungkus
a. Fasta Renal ð
Pembungkus terluar.
b. Lemak
Perirenal ð Jaringan adipose yang terbungkus Fasia Ginjal.
c. Kapsul
Fibrosa ð Membran halus transparan yang langsung membungkus Ginjal.
2. Hilus adalah tingkat kecekungan tepi
medial Ginjal.
3. Kaliks adalah Organ atau rongga berbentuk
mangkok.
4. Papilla renalis adalah Ujung pyramid
ginjal yang tumpul.
5. Sinus Ginjal adalah rongga berisi lemak
yang membuka pada hilus.
6. Pelvis Ginjal adalah perluasan ujung
proksimal ureter.
7.
Parenkim Ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal,
Medula terdiri dari piramida ginjal dan papila. Korteks tersusun dari tubulus
dan pembuluh darah Nefron.
8.
Lobus Ginjal terdiri dari satu piramipa ginjal.
9. Ureter adalah fibromuskuler yang
mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.
c. Fungsi Ginjal terdiri dari :
· Ginjal
memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis.
· Mempertahankan
suasana keseimbangan cairan.
· Mempertahankan
keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
· Mengeluarkan
sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum,kreatin dan amoniak.
· Mempertahankan
keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
· Pengaturan
konsentrasi ion-ion penting.
· Menghasilkan
hormone Eritopoetin yang beredar dalam tubuh.
· Pengatur
produksi Sel Darah Merah.
· Pengatur
tekanan darah
·
URETER
Ureter adalah saluran fibromuskular yang mengalirkan urin
dari ginjal ke kandung kemih. Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan
sebagian terletak dalam rongga pelvis. Terdiri dari 2 saluran pipa,
masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria). Lapisan
dinding ureter terdiri dari :
· Dinding
luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
· Lapisan
tengah lapisan otot polos
· Lapisan
sebelah dalam lapisan mukosa
·
VESIKA URINARIA
(Kandung Kemih)
Kandung kemih terletak dibelakang simfisis pubis, didalam
rongga panggul. Bentuknya seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat,
berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis medius. Dapat mengembang dan
mengempis seperti balon karet. Bagian vesika urinaria terdiri dari :
2.5 Fundus, yaitu bagian yang menghadap ke
arah belakang dan bawah.
2.6 Korpus, yaitu bagian antara verteks dan
fundus.
2.7 Verteks, yaitu bagian yang berhubungan
dengan ligamentum vesika umbilikalis.
·
URETRA
Uretra merupakan saluran membranosa
sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih
dari kandung kemih keluar tubuh.
Uretra
pada pria : Berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostate kemudian
menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis ke bagian penis. Digunakan
sebagai tempat pengaliran urine dan system reproduksi. Uretra pada pria terdiri
dari : Uretra prostatia, Uretra membranosa, Uretra kavernosa, Lapisan uretra
pria terdiri dari :
· Lapisan
mukosa (lapisan paling dalam)
· Lapisan
submukosa
Uretra pada wanita : Terletak dibelakang simfisis pubis,
berjalan miring sedikit kearah atas. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan
urine ke bagian luar tubuh. Lapisan
uretra wanita terdiri dari : Tunika muskularis (lapisan sebelah luar), Lapisan
spongeosa, Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).
III. SISTEM EKSRESI
Ekskresi adalah proses pembuangan zat-zat metabolisme dari dalam
tubuh yang berupa gas, air, dan garam-garam mineral.
Fungsi : untuk mengeluarkan zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh kita. Sisa tersebut dapat berupa air, garam-garam mineral, vitamin, urea, dan zat-zat racun lainnya.
Fungsi : untuk mengeluarkan zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh kita. Sisa tersebut dapat berupa air, garam-garam mineral, vitamin, urea, dan zat-zat racun lainnya.
1.
Pembentukan Dan Ekskresi Kemih
1 Urine (Air Kemih)
Sifat fisis air kemih terdiri dari :
a. Jumlah
ekskresi dalam 24 jam ±1.500 cc tergantung dari pemasukan (intake) dan factor
lainnya.
b. Warna :
Bening kuning muda, tergantung dari kepekatan, diet, obat-obatan dan
sebagainya, dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
c. Bau : Khas
air kemih, bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
d. Berat
jenis : 1,015-1,020.
e. Reaksi
: Asam, bila lama-lama menjadi alkalis juga tergantung dari pada diet.
2 Miksi
Air kemih → distensi kandung kemih (±250 cc) → stress reseptors → reflek kontraksi dinding kandung kemih, relaksasi spinter internus, dan relaksasi spinter eksternus → pengosongan kandung kemih. Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter internus dihantarkan melalui serabut-serabut saraf para simpatis.
Air kemih → distensi kandung kemih (±250 cc) → stress reseptors → reflek kontraksi dinding kandung kemih, relaksasi spinter internus, dan relaksasi spinter eksternus → pengosongan kandung kemih. Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter internus dihantarkan melalui serabut-serabut saraf para simpatis.
3 Mikturisi
· Kencing
· Peristiwa
pembuangan urin yang mengalir melalui ureter ke dalam kandung kemih.
· Keinginan
untuk buang air kecil disebabkan penambahan tekanan di dalam kandung kemih.
Penyakit Seputar Sistem Urinaria
Umumnya, urine yang
sehat dan normal berwarna kuning pucat hingga kuning keemasan. Warna itu
berasal dari zat yang disebut dengan urokrom. Namun terkadang, makanan dan obat
tertentu dapat mengubah warna urine Anda.
Adanya masalah pada
sistem urinaria atau saluran kemih tidak hanya ditandai dengan perubahan warna
urine. Beberapa masalah tersebut meliputi:
- Infeksi
saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi pada bagian sistem urinaria, yaitu dari ginjal hingga saluran kemih Anda. Wanita berisiko lebih besar terkena ISK daripada kaum pria.
- Batu saluran kemih
Batu saluran kemih atau dalam istilah medis disebut dengan urolithiatis adalah proses pembentukan batu di sistem urinaria, seperti pada batu ginjal, kandung kemih, atau uretra.
- Inkontinensia urine
Inkontinensia urine adalah kondisi di mana kontrol dalam berkemih mengalami penurunan. Keadaan ini bisa membuat Anda tiba-tiba mengompol ketika batuk atau bersin. Inkontinensia urine sering terjadi pada lansia, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada orang yang lebih muda.
- Uretritis
Uretritis adalah peradangan pada uretra, namun berbeda dengan ISK. Keadaan ini biasanya menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan adanya dorongan yang meningkat untuk buang air kecil. Penyebab utamanya adalah infeksi bakteri.
Jika mengalami
masalah pada sistem urinaria Anda, terlebih jika terdapat keluhan seperti
demam, mual muntah, nyeri pinggang atau punggung yang sangat berat, nyeri saat
berkemih, dan terdapat darah atau nanah pada urine saat berkemih, segera
konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Dari uraian yang penulis bahas dalam makalah diatas
maka penulis menarik beberapa kesimpulan diantaranya :
· Urinaria
adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat – zat yang tidak tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat
– zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
· Susunan
Sistem Urinaria terdiri dari : ginjal, ureter, cvesika urinaria (kandung
kemih), uretra.
· Ekskresi adalah
proses pembuangan zat-zat metabolisme dari dalam tubuh yang berupa gas, air,
dan garam-garam mineral.
· Fungsi Urinaria adalah untuk mengeluarkan zat-zat sisa
yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh kita. Sisa
tersebut dapat berupa air, garam-garam mineral, vitamin, urea, dan zat-zat
racun lainnya.
II. Saran
dan Kritik
Dalam penyusunan makalah ini, mungkin pembahasanya
masih terdapat kekeliruan dan kesalahan, oleh karena itu input rekan-rekan dan
pembaca berupa masukan dan saran sangat penulis harapkan.
No comments:
Post a Comment