Wednesday, 20 March 2019

MAKALAH PENGOBATAN PADA IBU MENYUSUI

PENGOBATAN PADA IBU MENYUSUI

KATA PENGANTAR



     Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang sederhana ini ” Pengobatan Pada Ibu Menyusui”

     Kami berharap agar setelah membaca makalah kami pembaca dapat memahami dan mendapatkan pengetahuan yang lebih baik sebagai mana tujuan kita bersama sehinga dapat diaplikasikan untuk mengembangkan kompetensi dalam bidang keperawatan.

     Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kami membuka diri untuk menerima berbagai saran dan kritik demi perbaikan dimasa mendatang.





                                                                                     Banda Aceh, 7 Juni 2011



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
BAB II PENGOBATAN PADA IBU MENYUSUI.......................................................................... 2
Antibiotik...................................................................................................................... 3
Obat-obat Yang Tidak  Aman di Konsumsi oleh Ibu Menyusui.................................... 5
SARAN.................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 9



BAB I

PENDAHULUAN
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa aktifitas menyusui bayi bisa membantu ibu untuk menurunkan berat badannya atau fatloss secara bertahap, setidaknya selama 6 bulan setelah kelahiran. Dalam proses ini sejumlah hormon akan dilepaskan ke dalam tubuh, hormon-hormon inilah yg akan membantu rahim untuk mengembalikan tubuh ke bentuk semula seperti sebelum hamil. ketika menyusui membakar kalori sebesar 200 hingga 500 kalori perhari. Jumlah kalori yg sama jika anda berenang selama beberapa jam atau naik sepeda selama satu jam.
Sebagian besar obat-batan belum diuji pada wanita menyusui sehingga belum diketahui secara pasti bagaimana pengaruhnya terhadap anak yang disusuinya. Karena sangat sedikit masalah yang telah dilaporkan, maka meminum obat yang dijual bebas dan obat yang diresepkan, dalam jumlah tidak terlalu banyak dan hanya jika diperlukan, akan aman.
Bahkan ibu-ibu yang harus meminum obat secara rutin setiap hari untuk penyakit yang dideritanya (misalnya epilepsi, diabetes atau hipertensi) biasanya bisa menyusui anaknya. Meskipun demikian, ibu masih tetap harus berkonsultasi dengan dokter anaknya. Untuk meminimalkan pemaparan obat-obatan pada bayi yang disusui, ibu sebaiknya meminum obat setelah menyusui atau sebelum bayi tidur.
Jika ibu menyusui memerlukan terapi obat dan obat yang diberikan merupakan obat yang relatif aman maka obat tersebut sebaiknya dikonsumsi 30 – 60 menit setelah menyusui dan 3 – 4 jam sebelum waktu menyusui berikutnya. Waktu tersebut umumnya sudah mencukupi dimana darah ibu sudah relatif bersih dari obat dan konsentrasi obat dalam ASI juga sudah relatif rendah.








BAB II
Pengobatan Pada Ibu Menyusui
Menyusui
Kadang-kadang kondisi sedang menyusui membuat kita ragu  untuk mengkonsumsi obat, takut obat bakal berpengaruh terhadap ASI  atau bayi. Padahal banyak obat yang boleh dikonsumsi untuk ibu-ibu yang hamil dan menyusui mulai dari tingkat L1 (safest) sampai L4. Sebaiknya obat hanya dikonsumsi pada kondisi terpaksa,  jika masih bisa home therapy, sebaiknya obat tidak dikonsumsi. Salah satu obat paling aman untuk ibu menyusui adalah acetaminophen atau parasetamol.
Hampir semua obat yang dikonsumsi ibu menyusui akan dikeluarkan juga melalui ASI, dalam kadar rendah atau tinggi, sehingga obat tersebut dapat masuk ketubuh bayi.
Oleh karena itu sebaiknya ibu yang menyusui sedapat mungkin menghindari mengkonsumsi obat2an yang tidak begitu perlu, seperti jamu pegel linu, sakit kepala, batuk bersin dan lain sebagainya. Minumlah obat yang memang sangat diperlukan untuk menyembuhkan suatu penyakit dan obat harus diresepkan oleh dokter.
Beberapa jenis obat yang sering kita pakai yang perlu dihindari selama menyusui adalah :
1.      Obat anti alergi atau antihistamin, misalnya promethasin, difenhidrami, dan dexklorfeniramin, obat-obat ini bisa mentebabkan bayi yang sedang disusui menjadi gelisah.
2.      Obat migre, obat ini tiadak boleh digunakan jika berefek pada bayi dan juga dapat menggurangi ASI.
3.      Obat tidur dan obat penenang, yang harus dihindari adalah semacam barbiturate(luminal), bensodiazepin(valium), dan meprobamate.
4.      Obat anti muntah : ondasentro.
5.      Obat gout (sakit persendian) : kolkosin
Aspirin juga perlu dihindari karena dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah, mengganggu fungsi trombosit dan mengurangi prothrombin (salah satu faktor pembekuan darah)
Hormon
Semua jenis hormon jagan diminum selama menyusui, terutama hormon androgen, karena dapat menyebabkan maskulinisasi pada bayi wanita dan pubertas dini pada bayi lalki-laki, dan juga mengurangi jumlah ASI. Danasol dan estrogen(termasuk pil KB) juga perlu dihindari
Antibiotik
Beberapa jenis antibiotik juga perlu dihindari , antara lain tetrasiklin  (menghambat pertumbuhan tulang dan mewarnai gigi), kloramfenicol (menekan sumsum tulang bayi), klindamisin, metronidazol, sulfonamide dan kotrimoksasol (menyebabkan anaemia hemolitik dan mata jadi kuning).
Pada prinsipnya pengobatan TB(Tubercolusis: yang dsebabkan oleh mikobakterium tuberculosis yang hampir seluruh organ dapat terserang olehnya yang paling banyak pada paru-paru, TB adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobakterium tuberculosis dengan gejala yang sangat berfariasi(mansjor 1999)) pada ibu menyusui tidak berbeda dengan pasien pada umumnya. Semua jenis OAT aman diminum oleh ibu menyusui. Sedangkan pada ibu hamil, semua jenis OAT yang diminum aman, sedangkan obat yang berupa suntikan tidak dianjurkan. Seorang ibu hamil atau menyusui harus mendapatkan pengobatan TB secara adekuat.
Sampai saat ini masih banyak ibu hamil atau menyusui yang menghentikan pengobatannya karena mereka kawatir akan keselamatan janin atau bayinya. Justru yang sangat disayangkan adalah, mereka menghentikan obat TB setelah berkonsultasi dengan bidan desa. Dengan tulisan ini, semoga tenaga kesehatan dan PMO (pengawas Minum Obat) mengetahui bahwa obat TB aman diminum oleh wanita hamil atau ibu menyusui.
Perlu dijelaskan pada ibu hamil atau  menyusui bahwa keberhasilan pengobatan sangat penting artinya. Pada ibu hamil bertujuan supaya proses persalinan berjalan lancer dan bayi yang dilahirkan akan terhindar dari kemungkinan tertulat TB. Sedangkan pada ibu menyusui, pengobatan TB sampai sembuh adalah cara terbaik untuk menghindari penularan dari ibu kepada bayinya. Sebagaimana kita ketahui bahwa penularan kuman TB karena percikan dahak pada waktu kita batu, bersin, bicara bahkan pada saat kita bernafas. Ibu menyusui boleh tetap menyusui bayinya asalkan memakai masker pada saat berdekatan
Perlu dijelaskan pada ibu hamil atau  menyusui bahwa keberhasilan pengobatan sangat penting artinya. Pada ibu hamil bertujuan supaya proses persalinan berjalan lancer dan bayi yang dilahirkan akan terhindar dari kemungkinan tertulat TB. Sedangkan pada ibu menyusui, pengobatan TB sampai sembuh adalah cara terbaik untuk menghindari penularan dari ibu kepada bayinya. Sebagaimana kita ketahui bahwa penularan kuman TB karena percikan dahak pada waktu kita batu, bersin, bicara bahkan pada saat kita bernafas. Ibu menyusui boleh tetap menyusui bayinya asalkan memakai masker pada saat berdekatan dengan bayi yang disusuinya, agar terhindar dari hal yang tidak di inginkan pada bayi.


Obat-obatan yang digunakan secara eksternal – misalnya obat-obatan untuk asthma, obat-obatan yang dioleskan di mata atau hidung – secara umum aman digunakan selama masa menyusuAnestesi local atau regional tidak akan terserap pencernaan bayi dan aman untuk digunakan. Anestesi general akan terserap di dalam ASI dalam jumlah yang sangat sedikit, seperti umumnya obat-obatan lain dan tidak akan menimbulkan efek samping pada bayi. Obat-obatan anestesi memiliki masa tinggal yang sangat pendek dalam tubuh ibu dan dapat dihilangkan dengan sangat cepat dari tubuh. Ibu dapat kembali menyusui sesaat setelah ibu sadar dan nyaman untuk menyusui.
Beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum meresepkan obat tertentu kepada ibu menyusui, antara lain:
  1. Apakah terapi obat tersebut benar-benar diperlukan?
  2. Memilih obat yang paling aman bagi ibu menyusui.
  3. Bila ada kemungkinan bahwa obat yang akan diberikan dapat berpengaruh pada bayi, perlu dipertimbangkan pengukuran konsentrasi obat di dalam darah pada bayi yang menyusu tersebut.
  4. Paparan terhadap obat bagi bayi dapat diminimalisasi dengan meminta ibu untuk meminum obatnya setelah menyusui bayinya.
Obat-obatan yang aman dikonsumsi oleh ibu menyusui
Pada bulan Januari 1994, The American Academy of Pediatrics telah mengeluarkan daftar obat yang biasanya bisa diberikan pada ibu menyusui :
  • Asetaminofen
  • Antibiotik
  • Anti-epilepsi (Primidon harus dibawah pengawasan)
  • Antihistamin
  • Alkohol dalam jumlah terbatas (dalam jumlah banyak, pada bayi, alkohol bisa menyebabkan ngantuk, kelemahan dan penambahan berat badan abnormal)
  • Anti-hipertensi
  • Aspirin (harus dibawah pengawasan)
  • Kafein
  • Dekongestan
  • Ibuprofen
  • Insulin
  • Kuinin
  • Obat tiroid.


Obat-obatan yang tidak aman dikonsumsi oleh ibu menyusui
Obat-obatan radioaktif yang digunakan untuk pemeriksaan diagnostik tertentu (misalnya Gallium-69, Iodine-125, Iodine-131 atau Technetium-99m) bisa digunakan asalkan untuk sementara waktu ibu berhenti menyusui.
Obat-obatan yang sebaiknya tidak  boleh diminum oleh ibu menyusui adalah:
  • Bromokriptin (obat untuk penyakit Parkinson, juga menyebabkan berkurangnya pembentukan ASI)
  • Sebagian besar obat-obat kemoterapi untuk kanker (obat ini membunuh sel-sel di dalam tubuh ibu sehingga bisa melukai bayinya)
  • Ergotamin (untuk sakit kepala migren, karena menyebabkan muntah, diare dan kejang pada bayi)
  • Litium (untuk penyakit manik-depresif, karena dikeluarkan melalui ASI)
  • Metotreksat (untuk artritis, karena bisa menekan sistem kekebalan bayi)
  • Obat-obatan yang disalahgunakan.
  • Merokok tembakau. Ibu menyusui sebaiknya tidak merokok. Nikotin bisa menyebabkan muntah, diare dan gelisah pada bayi, juga akan mengurangi pembentukan ASI. Ibu menyusui yang merokok aktif maupun pasif, bisa meningkatkan resiko terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS, sindroma kematian bayi mendadak) dan infeksi saluran pernafasan dan telinga.
Beberapa jenis obat, seperti kokain dan PCP, bisa menimbulkan keracunan pada bayi. Amfetamin, heroin dan marijuana bisa menyebabkan iritabilitas, pola tidur yang buruk, tremor dan muntah. Bayi juga menjadi ketagihan terhadap obat-obat tersebut.
Panduan untuk memberikan obat kepada ibu yang sedang menyusui:
1.      Gunakan obat jika emang diperlukan
2.      Beriakan dosis terkecil yang efektif dan untuk waktu yang sesingkat mungkin
3.      Pilih obat yang kadar didalam ASI lebih rendah dari pada kadar dalam plasma. Rasio ASI/PALASMA kurang dari 1
4.      Hindari obat dengan masa paruh panjang
5.      Hindari obat yang time-released
6.      Jadwalkan pemberian obat misalkan segera setelah menyusui atau sebelum waktu tidur panjang bayi sehingga kadar obat didalam ASI sangat rendah saat menyusui
7.      Perhatikan gejala obat pada bayi, seperti kemerah- merahan pada kulit, kegelisahan, sukar tidur, malas minum dsb

1. Obat yang di anjurkan untuk tidak diberikan kepada ibu yang menyusui
Nama obat
Alasan
Bromocriptine
Menekan laktasi, dapat berbahaya bagi ibu
Cocaine
Intoksikasi
Heroin
Tremor, gelisah, muntah, kesulitan minum
Nicotine (merokok)
Muntah, diare, gelisah, menekan produksi ASI
Amphetamine
Gelisah, sukar tidur
Cyclophosphamide
Neutropenia, menekan daya tahan
Cyclosporine
Menekan daya tahan
Methotrexate
Menekan daya tahan
Ergotamine
Muntah, diare, kejang
Phenindione
Meningkatkan masa protrombin
Phencyclidine
Halusinasi
Lithium
Kadar tinggi di dalam ASI


2. Zat radioaktif yang memerlukan penghentian pemberian ASI untuk sementara
Nama zat
Waktu penghentian pemberian ASI yang dianjurkan
Cuprum 64
Radioaktivitas masih terdapat di dalam ASI setelah 50 jam
Gallium 67
Radioaktivitas masih terdapat di dalam ASI setelah 2 minggu
Indium 111
Pada 20 jam terdapat sangat sedikit di dalam ASI
Iodine 123
Radioaktivitas masih terdapat di dalam ASI sampai 36 jam
Iodine 125
Radioaktivitasnya terdapat di dalam ASI selama 12 hari
Iodine 131
Radioaktivitasnya terdapat dalam ASI selama 14 hari

Apabila ibu memerlukan pemeriksaan menggunakan zat radioaktif, maka ASI sementara tidak diberikan kepada bayi, walaupun tetap harus dikeluarkan (dibuang) agar produksi ASI jangan terhenti. Lama penghentia menyesui tergantung dari masa paruh obat, dianjurkan untuk menghentikan penyusuan selam 5 kali masa paruh atau sesuai anjuran.

3. Obat-obatan yang pemberiannya perlu berhati-hati karena mungkin mempunyai efek terhadap bayi
Nama Obat
Alasan
Chlorpromazine
Letargi dan rasa kantuk
Chloramphenicol
Supresi sumsum tulang
Metronidazole
In vitro adalah mutagen; bila ibu memerlukan hanya dosis tunggal, pemberian ASI dapat dilanjutkan setelah 24 jam
Salicylate
Asidosis metabolik
Phenobarbital
Sedasi, methemoglobinemia
Primidone
Sedasi, masalah minum
Caffeine (bila berlebihan)
Iritabel, sulit tidur
Pil kontrasepsi yang mengandung estrogen
Mengurangi jumlah ASI dan kandungan proteinnya
Dexbrompheniramine maleate
Banyak menangis, iritabel, kurang tidur
Indomethacin
Kejang
Yodium
Mengganggu keaktifan kelenjar tiroid
Povidon iodine
Bau yodium pada kulit bayi
Nalidixic acid
Hemolisis pada bayi dengan defisiensi enzim G-6-PD
Nitrofurantoin
Hemolisis pada bayi dengan defisiensi enzim G-6-PD
Phenytoin
Methemoglobinemia
Golongan Sulfa
Adalah “bilirubin displacer”  Ikterus
Tolbutamide
Ikterus


Saran
Bagi wanita hamil dan menyusui, konsumsi obat-obatan harus benar-benar diperhatikan. Sebab, kandungan zat-zat dalam obat tersebut dikhawatirkan dapat mempengaruhi janin atau bayi yang sedang disusui. American Academy of Family Physicians memberikan saran mengenai beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum wanita hamil dan menyusui mengonsumsi obat-obatan, antara lain:
* Jika harus mengonsumsi obat yang diminum, lakukan setelah menyusui. Hal itu perlu dilakukan agar obat-obatan memiliki waktu untuk berada dalam sistem tubuh beberapa saat.
* Secara umum, obat jenis asetaminophen merupakan pereda rasa sakit yang aman bagi ibu menyusui. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.
* Jangan minum obat jenis aspirin selama menyusui karena bisa menyebabkan pendarahan pada ibu dan ruam kulit pada bayi.
* Hindari juga konsumsi obat jenis antihistamine untuk jangka panjang selama menyusui.
* Cek apakah ada kemungkinan efek samping dari obat yang dikonsumsi ibu pada bayi. Terutama gejala awal seperti sulit bernapas atau ruam kulit.












DAFTAR PUSTAKA

(cfs/merckmanual/aap.org/medphram.co.za)


No comments:

Post a Comment