KEWIRAUSAHAAN
PADA USAHA BAKSO
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Makanan yang satu ini pasti disukai banyak orang, rasa kuah dan daging dengan bumbu yang has membuat para pecinta bakso sulit melupakan rasa yang aromanya kental dengan kaldu sapi yang ini. Bakso seolah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat di Indonesia, dimanapun tempat kita dapat menemukan banyak warung ataupun restaurant khusus bakso dengan menawarkan ciri khas masing-masing. Tidak hanya konsumen yang dimanjakan dengan rasa nikmat dan enaknya bakso ini, tapi produsen selaku pelaku bisnis makanan bakso ini juga menikmati banyak keuntungan dari menjual bakso ini. Karena terkadang sebuah bisnis menjual bakso bisa menjadi sangat besar dan bahkan diprediksi akan banyak bisnis bakso yang di franchisekan.
Usaha mikro adalah usaha yang bersifat menghasilkan pendapatan dan dilakukan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin, sedangkan pengusaha mikro adalah orang yang berusaha dibidang usaha mikro.
Ciri-ciri usaha mikro:
- Jenis barang komoditi usahanya tidak selalu tetap sewaktu-waktu dapat berganti.
- Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat berpindah tempat.
- Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun, dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha.
- Sumber daya manusianya (pengusahanya) belum memiliki jiwa wirausaha yang memadai.
- Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah.
- Umumnya belum akses kepada pariwisata perbankan untuk sebagian dari mereka sudah akses ke lembaga keuangan non bank.
- Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.
Berdasarkan ciri-ciri kegiatan usaha mikro ini belum disertai analisis kelayakan usaha dan rencana bisnis yang sistematis, namun ditunjkan oleh kerja keras pemilik atau sekaligus pemimpin usaha. Warung bakso merupakan jenis usaha mikro. Jadi, warung bakso perlu diteliti bagaimana cara mengembangkan usaha tersebut agar lebih berkembang.
Warung bakso adalah contoh usaha yang peneliti teliti dalam tugas penelitian ini. Peneliti tertarik untuk meneliti jenis usaha bakso ini karena pelanggan warung bakso ini selalu ramai dan para konsumenya mengatakan bahwa rasa bakso enak rasanya. Jadi peneliti memutuskan untuk meneliti bagaimana cara pemilik menjalankan kegiatan bisnisnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana analisis biaya produksi dan keungan warung bakso ?
2. Bagaimana analisis Break Event Point warung ?
3. Bagaimana analisis SWOT warung bakso ?
C. TUJUAN PENELITIAN
- Untuk mengetahui analisis biaya produksi dan keuangan warung bakso .
- Untuk mengetaui break event point warung bakso .
- Untuk mengetahui analisis SWOT warung bakso .
D. MANFAAT PENELITI
- Peneliti dapat mengetahui dan menambah pengetahuan bagaimana strategi dalam membangun suatu usaha mikro.
- Pembaca dapat mengetahui seperti apa keuntungan dan kelemahan dalam menjalankan usaha.
- Pemilik dapat mengoreksi dimana letak kesalahan atau kekurangan dari usaha yang dijalankan.
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Biaya Produksi
Biaya Tetap (FC) adalah biaya yang besarnya tidsk tergantung pada jumlah produksi
Biaya Vailed (VC) adalah biaya yang besarnya bergantung pada jumlah produksi
Biaya Total (TC)=FC+VC
2.1.2 Analisis Break Event Point dan Keuntungan
BEP merupakan titik dimana perusahaan tidak mengalami kerugian tetapi tidak mengalami kerugian.
Dalam kondisi BEP Total Revenue (TR) = Total Cost (TC) Jika TR=PQ dan TC = TFC+TVC maka dalam keadaan BEP PQ=TFC+TVC
2.1.3 Analisis SWOT
SWOT analysis merupakan analisis yang mengidentifikasi berbagai faktor suatu organisasi secara sistematis untuk merumuskan strategi yang ingin dicapai.
Analysis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:
a. Strengths (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi proyek atau konsep biaya yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
b. Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dslsm orgsnisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
c. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa dating yang terjadi kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri, misalnya kmpetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
d. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
2.2 Profil warung bakso dan pemiliknya
Nama warung : Warung bakso
Pemilik : Bapak Yanto
Tanggal berdiri : 21 Juni 2000
Alamat : Jl. Warakas 1 No. 21 A Jakarta Utara
2.3 Hasil Analisis SWOT terhadap usaha bakso
Faktor-faktor strategi internal |
Bobot |
Rating |
Nilai Skor |
STRENGHTS (S) · Rasa yang alami/non pengawet · Tempat yang strategis · Mempunyai cabang lain · Kemampuan karyawan dalam melayani · Harga terjangkau · Karyawan dapat dipercaya · Pemilik sering mengontrol kegiatan karyawan |
0,20 0,10 0,025 0,06 0,10 0,075 0,10 |
3 4 3 4 4 3 4 |
0,60 0,40 0,075 0,24 0,40 0,225 0,40 |
Sub Total |
0,660 |
2,340 |
|
WEAHNESESS (W) · Ruangan kurang nyaman · Kebersihan lingkungan usaha kurang · Promosi kurang |
0,15 0,14 0,05 |
1 2 1 |
0,15 0,28 0,05 |
Sub Total |
0,34 |
0,48 |
|
TOTAL |
1,000 |
2,820 |
Faktor-faktor strategi Eksternal |
Bobot |
Rating |
Nilai Skor |
OPPORTUNESESS (O) · Berada di tempat strategi · Memperbanyak cabang · Menambah karyawan |
0,20 0,025 0,05 |
4 3 3 |
0,80 0,075 0,15 |
Sub Total |
0,275 |
1,025 |
|
THREATS (T) · Munculnya bisnis sejenis · Adanya isu sara · Adanya isu bahan pengawet |
0,30 0,075 0,25 |
2 1 2 |
0,60 0,075 0,50 |
Sub Total |
0,625 |
1,175 |
|
TOTAL |
1,000 |
2,200 |
Dari table diatas menunjukan bahwa nilai total skor dari masing-masing faktor dapat diperinci Strenghts 2,340, Weakness 0,48, Opportunesess 1,025, dan Threats 1,175. Maka diketahui nilai Strenghts diatas nilai Weakness selisih (+)1,860 dan nilai Opportunesess dibawah nilai Threath selisih (-)0,15.
Dan nilai total masing-masing faktor dapat digambarkan dalam rumusan matrik SWOT seperti dibawah ini.
Rumusan kombinasi Strategi Matrik SWOT
IFAS EFAS |
Strengths (S) |
Weakness (W) |
Opportunesess (O) |
Strategi (SO) = 2,340 + 1,025 = 3,36 |
Strategi (WO) = 0,48 + 1,025 = 1,505 |
Threat (T) |
Strategi (ST) = 2,340 + 1,175 = 3,515 |
Strategi (WT) = 0,48 + 1,175 = 1,655 |
Dari analisis Matrik IFAS dan EFAS pada tabel diatas di susun pula matrikSWOT untuk menganalisis rumusan alternative strategi SO, WO, ST, dan WT yang hasilnya sebagai berikut:
Faktor Internal |
Strenght (S) · Rasa yang alami/non pengawet · Tempat yang strategis · Mempunyai cabang lain · Kemampuan karyawan dalam melayani · Harga terjangkau · Pemilik sering mengontrol kegiatan karyawan |
Weakness (W) · Ruangan kurang nyaman · Kebersihan lingkungan usaha kurang · Promosi kurang |
Faktor Eksternal |
||
Opportunity (0) · Berada di tempat strategis · Memperbanyak cabang · Menambah karyawan |
Strategi (SO) Diversifikasi usaha baik masih utama maupun tidak berhubungan |
Strategi (WO) Melalui perbaikan dalam bidang kenyamanan dengan menambah kipas angin dan kursi serta meja yang aman. Melakukan pembersihan lingkungan sekitar usaha. Melakukan perbaikan untuk bidang promosi dengan membuat situs websait. |
Threat (T) · Munculnya bisnis sejenis · Adanya isu sara · Adanya isu bahan pengawet |
Strategi (ST) Mengoptimalkan pelayanan kepada konsumen dengan memanfaatkan kemampuan karyawan. Mempertahankan rasa dan kealamian yang dimiliki sehingga konsumen tetap merasa puas. |
Strategi (WT) Meningkatkan kualitas SDM baik untuk karyawan maupun pemilik usaha. |
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka peneliti membuat rekomendasi yang mana dapat sebagai motivasi/saran dalam meningkatkan usaha warung bakso , paparannya sebagai berikut:
1. Kurangnya kebersihan lingkungan sekitar usaha
Jika dilihat dari tempat/lokasi didirikannya usaha tersebut sudah strategis. Tetapi alangkah baiknya jika didukung dengan lokasi yang bersih, indah dan sejuk. Sehingga konsumen akan tergiur, dimana pelanggan tersebut yakin bahwa didalam bakso tidak terdapat bakteri-bakteri yang mengganggu kesehatan konsumen. Jika tempat usaha tersebut kurang bersih maka nafsu makan konsumen akan berkurang sehingga konsumen akan beralih ketempat yang lebih bersih.
2. Kurangnya promosi
Promosi sangat dibutuhkan sekali dalam suatu usaha. Dimana promosi berfungsi untuk meningkatkan penjualan laba, tetapi jika dilihat dari sisi promosi. Usaha belum menjalankannya, sehingga hanya masyarakat disekeliling lokasi usaha yang mengenal usaha tersebut. Promosi bisa dilakukan dalam beberapa hal misalnya memberikan bonus kepada pelanggan, diskon harga bagi pelanggan lama.
3. Kurang nyaman ruangan tempat usaha
Dalam mendirikan sebuah usaha tentunya kita mendirikan sebuah usaha yang nyaman bagi konsumen. Sehingga konsumen merasa betah ketika mengunjungi tempat usaha tersebut. Memberikan kenyamanan terhadap pelanggan bukan harus ruangan yang serba mewah tetapi ruangan tetap segar walaupun dalam cuaca panas hal ini bisa dengan menyediakan ruangan usaha yang luas, tersedianya penyegar udara, dan lain-lain.
REKOMENDASI PENELITI
Dengan melakukan promosi dan membenahi kenyamanan dalam berusaha peneliti menyarankan untuk warung membuka cabang yang baru lagi, karena melihat rasa dan usaha bakso yang memiliki khas dari daerah solo. Dan membuka cabang baru melihat keuntungan yang diperoleh cukup menjanjikan.
No comments:
Post a Comment