BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Banyak sekali gangguan-gangguan yang dapat mengancam keadaan sistem tubuh
mamalia. Sistem tubuh mamalia memiliki organ-organ yang berfungsi untuk
mempertahankan keadaan sistem tubuh itu sendiri. Keadaan sistem tubuh itu diatur oleh
homeostasis dalam tubuh. Mekanisme homeostasis berkaitan erat dengan keadaan
cairan dalam tubuh, baik dalam hal pengeluaran maupun asupan cairan tubuh.
Mamalia sangat beruntung karena memiliki organ-organ penunjang dalam
mempertahankan keadaan tubuh tersebut, karena apabila hal ini tidak terdapat
dalam sistem tubuh maka semua kegiatan hidup tidak akan berjalan dengan normal.
Akibat dari tidak berfungsinya homeostasis tubuh, mamalia dapat mengalami sakit
atau bahkan akan menuju kematian.
Berkaitan dengan pentingnya keadaan homeostasis dalam mempertahankan kadar
cairan dalam tubuh, maka dalam makalah ini akan dibahas tentang peran
homeostasis beserta mekanismenya.
B. Rumusan Masalah
1.
Mengapa
homeostasis penting bagi mamalia?
2.
Apa
yang dimaksud dengan ekskresi?
3.
Mengapa
limbah nitrogen dan karbondoksida harus dikeluarkan dari tubuh?
4.
Bagaimana
struktur kasar ginjal, detail nefron dan hubungannya dengan pembuluh darah?
5.
Bagaimana
ginjal mengendalikan limbah metabolik, menggunakan terminologi potensial air?
6.
Bagaimana
mekanisme pengendalian kadar air tubuh sebagai contoh mekanisme kontrol umpan
balik negatif?
7.
Bagaimana
struktur selular dari sebuah pulau Langerhans dari pankreas dan garis besar
peran pankreas sebagai kelenjar endokrin?
8.
Bagaimana
konsentrasi glukosa darah diatur oleh mekanisme kontrol umpan balik dengan
mengacu pada insulin dan glukagon?
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk:
1.
Menjelaskan
pentingnya homeostasis pada mamalia.
2.
Mendefinisikan
istilah ekskresi.
3.
Menjelaskan
pentingnya membuang limbah nitrogen dan karbon dioksida dari tubuh.
4.
Menggambarkan
struktur kasar ginjal dan struktur rinci nefron serta hubungannya dengan
pembuluh darah.
5.
Menjelaskan
fungsi ginjal dalam pengendalian limbah metabolik, menggunakan terminologi
potensial air.
6.
Menjelaskan
pengendalian kadar air tubuh sebagai contoh mekanisme kontrol umpan balik
negatif.
7.
Menjelaskan
struktur selular dari sebuah pulau Langerhans dari pankreas dan garis besar
peran pankreas sebagai kelenjar endokrin
8.
Menjelaskan
bagaimana konsentrasi glukosa darah diatur oleh mekanisme kontrol umpan balik
dengan mengacu pada insulin dan glucagon
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Homeostatis
Homeostasis berasal dari bahasa yunani
yaitu, homeo yang berati sama dan stasis yang berati mempertahankan
keadaan. Homeostasis kemudian sering
diartikan sebagai semua proses yang
terjadi dalam organisme hidup untuk mempertahankan lingkungan internal, dalam
kondisi tertentu agar tecipata kondisi
yang optimal bagi kehidupan organisme yang bersangkutan.
Hemeostasis merupakan mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan yang
dinamis di dalam tubuh hewan yang konstan. Dalam homeostasis keadaan konstan
terdapat dua jenis, yaitu yang pertama adalah system tertutup yang dimaksud
dengan system tertutup adalah sebuah keseimbangan statis, yang dimana keadaan
dalam tubuh tidak berubah. Sedangkan yang kedua adalah system terbuka, yang
dimaksud dengan system terbuka adalah kesetimbangan dinamis, yaitu keadaan
dalam tubuh yang konstan, sedangkan system terus berubah. Konsep homeostasis
ini mengacu kepada pemeliharaan suatu keadaan stabil dinamis di dalam
lingkungan cairan internal yang membasuh semua sel tubuh. Karena sel-sel tubuh
tidak berkontak langsung dengan lingkungan luar, kelangsungan hidup sel
bergantung pada pemeliharaan lingkungan cairan internal yang stabil yang
berhubungan langsung dengan sel. Sebagai contoh, di lingkungan internal O2 dan
zat-zat gizi harus terus menerus diganti sesuai kecepatan penggunaannya oleh
sel. Jadi homeostasis dapat disimpulkan sebagai upaya untuk mempertahankan
lingkungan dalam yang stabil.
B. Fungsi Homeostatis
Homeostasis memiliki banyak fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
makhluk hidup, antara lain :
1.
Menstabilkan
cairan disekitar sel-sel oranisme multi sel atau cairan extrasel (CES)
2.
Untuk
kelangsungan hidup sel
3.
Memungkinkan
organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai jumlah dan habitat
yang lebih luas.
4.
Menyediakan
keadaan dalam (lingkungan dinamis dalam badan organisme) yang stabil supaya
sel-sel dapat menjalankan hidup dengan efisien.
5.
Memungkinkan
kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu.
6.
Dan
yang terakhir Memungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimum
C. Faktor faktor yang
mempengaruhi homeostatis
Salah satu fungsi dari homeostasis adalah menstabilkan atau menyeimbangan
cairan, dan faktor yang mempengaruhu keseimbangan cairan tersebut adalah:
1. Usia,
Dengan bertambahnya usia organisme, maka organ yang
mengatur keseimbangan akan menurun fungsinya, dengan begitu hasil untuk
kesimbangan pun akan menurun.
2.
Temperatur
lingkungan
Dengan sesuatu organisme banyak terdapat di lingkungan
yang panas, maka akan terjadi proses evaporasi, sehingga dimungkinkan cairan
banyak yang keluar.
3.
Makanan
4.
Obat-obatan
5.
Stres
Stres dapat mempengaruhi beberapa hal diantaranya adalah,
Mempengaruhi metabolisme sel, meningkatkan gula darah, meningkatkan osmotik dan
ADH akan meningkatkan sehingga urine menurun.
6.
Sakit
Misalnya gagal ginjal, maka organisme akan mengeluarkan
cairan yang banyak sehingga dapat menggau keseimbangan di dalam tubuh organism
tersebut. (Irawan, 2008).
Yang kedua adalah faktor-faktor yang dapat menstabilkan lingkungan
internalnya yaitu :
1. Konsentrasi molekul-molekul
nutrien
2. konsentrasi O2 dan CO2
3. konsentrasi zat-zat sisa
4. pH
5. konsentrasi air, garam dan
elektrolit lain,
D. Mekanisme Homeostatis
Perubahan kondisi lingkungan internal dapat timbul karena 2 hal, yaitu
adanya perubahan aktifitas sel tubuh dan perubahan lingkungan eksternal yang
berlangsung terus- menerus. Untuk menyelenggarakan seluruh aktifitas sel dalam
tubuhnya, hewan selalu memerlukan pasokan berbagai bahan dari lingkungan luar
secara konstan, misalnya oksigen, nutrient dan garam. Sementara itu, aktivitas
sel juga menghasilkan bermacam – macam hasil sekresi sel yang bermanfaat dan
berbagai zat sisa, yang di alirkan ke lingkungan internal yaitu cairan
ekstraseluler (CES). Apabila aktifitas sel berubah pengambilan zat dari
lingkungan internal dan pengeluarran berbagai zat dari dalam sel ke lingkungan
internal juga berubah. Perubahan aktifitas sel semacam itu akan mengubah
keadaan lingkungan internal. Perubahan lingkungan internal yang ditimbulkan
oleh sebab manapun ( penyebab pertama atau kedua ) harus selalu dikendalikan
agar kondisi homeostasis selalu terjaga.
Mekanisme pengendalian kondisi homeostasis pada hewan berlangsung melalui
system system umpan balik. Akan tetapi, kita tidak boleh lupa bahwa ada 2 macam
system umpan balik, yaitu umpan balik positif dan negative. Sistem umpan balik
yang berfungsi dalam pengendalian kondisi homeostasis pada tubuh hewan adalah
system umpan balik negative.
E. Sistem Umpan Balik
Sistem umpan balik dapat didefinisikan sebagai perubahan suatu variable
yang dilawan oleh tanggapan yang cenderung mengembalikan perubahan tersebut
dalam keadaan semula. Didalam proses umpan balik, informasi indrawi tentang
variabel suhu atau pH misalnya, digunakan untuk mengendalikan proses dalam sel
dan jaringan serta organ yang berpengaruh terhadap level variabel tersebut.
Mekanisme homeostasis yang utama adalah diatur oleh hipotalamus. System umpan
balik ada dua macam, yaitu system umpan balik positif dan system umpan balik
negative. Tetapi system umpan balik yang befungsi dalam pengendalian kondisi
homeostasis pada tubuh hewan adalah adalah system balik negative. Mengapa yang
digunakan dalam proses pengendalian kondisi homeostasis, hanya menggunakan
umpan balik negative, karena sistem umpan balik negative didefinisikan sebagai
perubahan suatu variable yang dilawan oleh tanggapan yang cenderung
mengembalikan perubahan tersebut ke keadaan semula. Juga perlu diketahui umpan
balik negative dalam pengendalian homeostasis sesungguhnya merupkan
keseimbangan antara input dan output.
Terdapat dua macam pengaturan umpan balik dalam homeostasis, yaitu
1. Umpan balik negatif (negative feedback)
Sebagai gambaran tentang umpan balik negatif adalah dengan mengamati
bekerjanya thermostat yang dipasang dalam akuarium untuk menjaga agar suhu air
dalam akuarium tersebut berada pada suhu yang diinginkan. Bilamana suhu air
medium lebih rendah dari suhu yang diinginkan, sensor memberikan informasi agar
pemanas memanaskan medium. Jadi pengaturan suhu tubuh membutuhkan “thermostat”
yang informasinya harus diberikan pada sistem pengendali suhu. Jika informasi
yang sampai pada sistem pengendali suhu adalah bahwa suhu tubuh lebih rendah
dari yang semestinya, maka sistem pengendali akan meningkatkan suhu tubuh
sampai kondisi semestinya dan pemanasan berhenti sampai terjadinya penurunan
suhu lebih rendah dari yang semestinya.
Pada mamalia yang senantiasa mempertahankan suhu tubuh konstan, meningkatnya
suhu tubuh menghasilkan respon yang mengembalikan suhu tubuh sebagaimana
kondisi yang semestinya. Jadi, umpan balik negatif mengarahkan pada stabilitas
sistem fisiologis. Hal ini merupakan kebalikan dari sistem umpan balik positif
dimana perubahan awal suatu variable menghasilkan perubahan lebih lanjut.
Sebagai contoh, peristiwa yang terjadi pada burung dan mamalia pada waktu mempertahankan suhu tubuhnya supaya
tetap konstan. Peningkatan suhu tubuh sebesar 0,5o C akan mendorong timbulnya
tanggapan yang akan mengembalikan suhu tubuh ke suhu awal, yaitu suhu
seharusnya. Pada mamalia, suhu seharusnya adalah 37o C dengan demikian, system
umpan balik negative pada contoh di atas akan selalu membawa system fisiologis
kepada suhu tubuh 37o C.
2. Umpan Balik Positif (Positive Feedback)
Peristiwa yang terjadi pada system umpan balik positif berlawan dengan
peristiwa yang terjadi pada system umpan balik negative. Pada system umpan
balik positif, perubahan aawal suatu variable akan menghasilkan perubahan yang
semakin besar, misalnya proses pembekuan darah. proses pembekuan darah
sebenarnya bekerja melalui mekanisme system umpan balik positif, yang bertujuan
untuk menghentikan pendarahan. Namun, hasil dari proses tersebut selanjutnya
bermakna sangat penting untuk memepertahankan volume darah yang bersirkulasi
agar tetap konstan.
Mekanisme umpan balik posistif tidak terlibat dalam proses menjaga kondisi
homeostasis, tetapi terlibat dalam penyelenggaraan fungsi fisiologis
tertentu (proses pembekuan darah dan fungsi
sel saraf.) Mekanisme umpan balik positif dalam mengendalikan fungsi fisiologis
pada hewan dapat berbahaya.Misalnya, suhu tubuh mamalia meningkat, jika
gangguan awal ini kemudian mengalami umpan balik positif maka hasilnya adalah
peningkatan suhu tubuh lebih lanjut yang tentunya berbahaya bagi hewan
tersebut. Contoh lain umpan balik positif adalah pada fungsi saraf. Jika terdapat rangsang pada sel syaraf akan
menyebabkan perubahan permeabilitas selaput yang memungkinkan adanya aliran ion
sodium (Na+) masuk kedalam neuron. Aliran masuk ion Na+ pada fase awal
terjadinya potensial aksi menghasilkan respon depolarisasi yang menyebabkan
aliran masuk ion Na+ lebih lanjut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Homeostasis
berasal dari bahasa yunani yaitu, homeo
yang berati sama dan stasis yang berati mempertahankan keadaan.
2.
Faktor
yang mempengaruhi homeostatis yaitu : Menstabilkan cairan disekitar sel-sel
oranisme multi sel atau cairan extrasel (CES), Untuk kelangsungan hidup sel,
Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai jumlah
dan habitat yang lebih luas. Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis
dalam badan organisme) yang stabil supaya sel-sel dapat menjalankan hidup
dengan efisien. Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat
tertentu. Dan yang terakhir Memungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya
dengan optimum
3.
Faktor
yang mempengaruhi terdiri atas faktor eksternal meliputi usia, temperatur
lingkungan, makanan, obat-obatan dan stress. Faktor internal yaitu konsentrasi
molekul-molekul nutrien, konsentrasi O2 dan CO2, konsentrasi zat-zt sisa, PH,
dan konsentrasi air, garam, dan elektrolit lain.
4.
Mekanisme
Homeostatis terdiri atas sistem umpang balik negatif dan sistem umpang balik
positif.
B. Saran
Dengan melalui makalah ini kami selaku penyusun mengharapkan khususnya
semua mahasiswa dan mahasiswi pendidikan biologi dan para pembaca sekalian dapat mengetahui
serta memahami apa itu homeostatis, fungsi homeostatis, faktor homeostatis dan
mekanisme homeostatis.
DAFTAR PUSTAKA
Isnaeni, wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius.
Yogyakarta
file:///C:/Users/NICOM/Pictures/Senja%20di%20Sore%20itu%20%20HOMEOSTASIS.htm.
Akses (22 oktober 2013)
Guyton.A.C,
1996.Textbook of Medical Physiology, Philadelpia: Elsevier saunders
D:\!Jurnal
Biologi\Functional Anatomy of the Endocrine Pancreas.htm.
Prihandayani,
Dini.2008. Uji Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah Ekstrak Heksana Herba Daun
Sendok (Plantago mayor L.)pada kelinci Jantan yang Dibebani Glukosa.(online)
http://www.skripisiindonesia.
D:\!Jurnal
Biologi\A-Level Biologi Tengah
Konsep Kontrol, koordinasi dan
homeostasis - Wikibooks, buku terbuka untuk dunia yang terbuka.htm.
Yusnia, Pengaturan
kadar gula Darah, (on line) www.yusnia-bio.webs.com.
No comments:
Post a Comment