Peningkatan Motorik Halus Melalui Media Pelantang Suara 5-6 Tahun
DAFTAR
ISI
ABSTRAK......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A.
Latar Belakang........................................................................................................ 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................................... 2
A.
Peningkatan
Motorik Halus..................................................................................... 2
B.
Motorik Halus
Pada Anak Usia 5-6 Tahun............................................................. 3
C.
Media
Pelantang Suara............................................................................................ 7
D.
Anak Usia Dini
....................................................................................................... 7
E.
Pendidkan Anak
Usia Dini ..................................................................................... 8
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................. 9
A.
Rancangan
Penelitian.............................................................................................. 9
B.
Subjek
Penelitian..................................................................................................... 9
C.
Lokasi
Penelitian..................................................................................................... 9
D.
Deskripsi
Lokasi Penelitian..................................................................................... 9
E.
Desain
Penelitian..................................................................................................... 10
F.
Proses
Pelaksanaan Tindakan.................................................................................. 11
G.
Teknik
Pengumpulan Data...................................................................................... 13
H.
Teknik
Analisis Data............................................................................................... 14
I.
Indikator
Keberhasilan............................................................................................ 14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................... 16
A.
Deskripsi
Hasil Penelitian........................................................................................ 16
B.
Pembahasan ............................................................................................................ 22
BAB V PENUTUP............................................................................................................ 25
A.
Kesimpulan ............................................................................................................. 25
B.
Saran........................................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 27
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Sarana dan Prasarana RA Fathun Qorib Kota
Banda Aceh............................. 10
Tabel 3.2 Rincian
Guru RA Fathun Qarib Kota Banda Aceh........................................ 10
Tabel 3.3 Lembar Observasi............................................................................................. 13
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian (Nana Sudjana,2008:3)........................................................ 15
Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Anak Pra siklus................................................................... 17
Tabel 4.2 Hasil Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui
Pembuatan Media Pelantang Suara Pertemuan I.......................................................................................................................... 17
Tabel 4.3 Hasil Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui
Pembuatan Media Pelantang Suara Pertemuan II.......................................................................................................................... 20
Tabel 4.4 Hasil Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui
Pembuatan Media Pelantang Suara Pertemuan III.......................................................................................................................... 21
Tabel 4.5 Perbandingan Pada Setiap Pertemuan.............................................................. 22
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Penelitian Tindakan Kelas Model
Kemmis dan Mc Taggar....................... 11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pembentukan kualitas
SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologi sangat bergantung
dari peroses tumbuh dan kembang pada usia dini. Perkembangan anak adalah segala
perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik
perubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psikososial
yang terjadi dalam usia anak (infancy
todderhood di usia 0-3 tahun, early
childhood usia 3-6 tahun, dan middele chidhood usia 6-11 tahun).
Masing-masing aspek motorik kasarnya, anak sudah bisa menggerakkan tangan dan
kakinya. (Surya, 1985:51).
Masa balita adalah masa
emas (golden age) dalam rentang
perkembangan seorang individu. Pada masa ini anak mengalami tambuh kembang yang
luar biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif, maupun psikososial.
Perkembangan anak berlangsung dalam proses holistic atau menyeluruh. Karena itu
pemberian stimulasinya pu perlu berlangsung dalam kegiatan yang holistik
Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik kasar anak
usia 5-6 tahun melalui garakan sehat. Perkembangan motorik kasar anak usia 5-6
tahun berbeda dari setiap induvidu. Ada orang yang perkembangan motoriknya
sangat baik, seperti para atlit, ada juga yang tidak seperti orang yang
memiliki keterbatasan fisik. Dengan kata lain, ada tahap-tahap umum tertemtu
yang proses sesuai dangan kematangan fisik anak.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Peningkatan
Motorik Halus
1.
Pengertian
Motorik Halus
Motorik halus merupakan salah satu kemampuan dasar yang
harus dikembangkan pada anak usia
dini. Kegiatan motorik
halus seringkali dilakukan dengan kegiatan, menulis, meremas,
menggunting, mencocok, melipat maupun kegiatan lain yang menggunakan
gerakan-gerakan yang memerlukan koordinasi mata dan tangan.
Menurut Dini P dan Daeng Sari (1996:72) Motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas
otot-otot kecil atau halus gerakan
ini menuntut koordinasi mata dan tangan serta pengendalian gerak yang baik yang
memungkinkannya melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerak.Perkembangan motorik halus anak lebih lama dari pada motorik kasar,
misalnya anak akan lebih dulu menendang atau melempar benda-benda yang ukuran
kecil dari pada ukuran yang besar. Karena anak lebih suka menggunakan gerakan seluruh tubuh untuk kemampuan motorik
kasaarnyanya, seperti melompat, menangkap dan lain-lain.
Berdasarkan uraian
diatas dapat ditegaskan bahwa an berbgai tubuh atas perintah otak dan
macarm-macar pengrauh dari luar dan dalam. Motorik halus sangat penting
dikuasai oleh seseorang karena bisa melakukan aktrvitas sehari-hari, tanpa
memiliki gerak yang bagus akan ketinggalan dari orang lain, seperti menulis,
menggunting, melipat dan lain sebagainya, kegiatanitu memerlukan dan
menggunakan otot-otot kecil pada tubuh seseorang.
Dangan demikian yang
dimaksud motorik halus dalam penelitian
ini adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi bagian tubuh anak sepert mata
tangan dan aktivitas ototjari- jemari, dalam menggunting,melipat,menlem menulis dan
lainsebagainya saat pemnuatan media Pelantang Suara.
2.
Unsur-Unser Keterampilan Metorik Halus
Keterampilan motorik
setiap orang pada dasarnya berbeda-beda
pada banyaknya gerkan yang dikuasai Memperhatikan penjelasan di atas bahwa
keterampilan motorik halus unsur unsur yang di kembangkan dalam kebugaran
jasmani pada umumnya. Hal ini sesuai pendapat Depdiknas (2008;1) bahwa perkembangan
motorik merupakan perkembangan unsur
kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Ada hubungan yang saling mempengaruhi
antara kebugaran tubuh,keterampilan,dan kontrol motorik.
Djoko Pekik Inanso
Pekik (2000: ) menyatakan bahwa kebugaran dapat dikolompokkan menjadi tiga
yaitu. (8) kebugaran staustik, (b) kebugaran dinamis, (c) kebugaran motorik.
Bambang Sudjono (2007 3-6) mengemukakan bahwa unsur-unsur kesegaran jasmani
meirputi kekustan, daya tahan, kecepata, kelinchan, kelenturan, koordinasi,
ketepatan dan kescimbangan.
Barrow Hold M, dan Mc
Gee, Rosemari (1997 120) menyatakan bahwa unsur-unsur ketrampilan motorik
terdiri atas: kekustan, kecpatan, power ketahanan, kelincahan keseimbangan,
fleksibilitas, dan koordinasi, hal mu juga dijelaskan oleh tokok cbilik Mutohir
dan Gusril (2004:50-51) bahwa unsur-unsur keterampilan motorik diantaranya:
a.
Kekuatan adalah
keterampilan sekelompok otot untuk memmbulkan tenaga sewaktu konrtaksi. Kekuatan otot harus dimiliki anak
sejak dir. Apabila anak tidak memiliki otot tentu anak tidak dapat melakukan
aktivitas bermain yang menggunakan fisik seperti: berlari, melimpat, melempar,
memenjat, bergantung, dan mendorong.
b. Koordinasi
adalah keterampilan untuk mempersatukan atau memisahkan dalam suatu
tugas yang komplek. Dengan ketentuan bahwa gerakan koordinasi meliputi
kesempurnaan waktu antara otot dan sistem saraf.
c. Kelincahan
adalah keterampilan seseorang mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan
tepat pada waktu bergerak dari titik ke titik lain.
B.
Motorik
Halus Pada Anak Usia 5-6
Tahun
I.
Pengertian Peningkatan Motorik Halus
Peningkatan motorik
pada setiap anak mengalami perbedaan, ada anak yang mengalami perkembangan
motoriknya sangat baik seperti yang dialami para atiet, tetapi anak yang
mengalami keterbatasan. Selain itu juga dipengaruhi adanya jenis kelamin.
Perkembangan motorik anak prasekolah yang adalah bahwa suatu perubahan, baik
fisik maupun psikis, sesuai dengan masa pertuambuhannya, keberadaan
perkembangan motorik anak juga dipengaruhi hal lain diantaranya asupan Gizi,
status kesehatan dan perlakuan motorik sesuai dangan masa perkembangan
(Dipdiknas, 2008:6). Kegiatan dalam perkembangan fisik motorik lebih membuat
anak enjoi karena lebih banyak kegiatan bermainnya.
Seperti halnya pendapat
Davit Elkind (Soemorti padmonodewon, 2003:15) menyatakan bahwa anak-anak
membutuhkan dukungan yang kuat untuk bermain dan kegiatan yang dipilih sendiri
dengan tujuan untuk bertahan dalam stres yang ada sekarang dalam lingkungan
anak.
Menunjukan kesadaran
untuk menilai batas tingkah laku yang berbahaya dengan lebih baik, tetapi masih
membutuhkan pengawasan dijalan atau perlindungan diri pada aktivitas yang
penting. Dan Menunjukkan peningkatan
daya tahan lama periode yang lebih lama, kadang-kadang selalu bersemangat dan
kehilangan kotrol diri dalam kegiatan kolompok.
Gerakan motorik anak
dapat berkembang dengan baik bila mendapat kesempatan untuk melakukan dengan
leluasa untuk mencoba dan dapat bantuan serta peralatan yang dibutuhkan serta
bimbingan dari orang dewasa atau pendidik motorik halus anak kolompok B RA Fathun
Qarib kota Banda Aceh, untuk pengembangan motorik halus dilakukan dengan
permainan dengan alat yaitu meremas,melipat dan lainnya.
2.
Tujuan Peningkatan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun.
Saputra dan Rudyanto
(2005:115), menjelaskan tujuan ketrampilan motorik halus yaitu:
1.
Mampu memfungsikan otot-otot kecil seperti
gerakan jari tangan
2.
Mampu mengkoordinasikan kecepatan tangan
dengan mata
3.
Mampu mengendalikan emosi
Hal yang sama dikemukakan
oleh Sumantri (20005:145) yang mengatakan bahwa aktivitas motorik halus anak
usia Taman Kanak-kanak bertujuan untuk melatih kemampuan koordinasi mata dan anak.
Koordinasi antara mata dengan tangan dapat dikembangkan melalui kegiatan
bermain, membentuk memanipulasi dari tanah liat atau lilin, adonan, mewarnai,
menempel, memalu, menggunting, merangkai benda dengan benang (meronce),
memotong, menjiplak bentuk.Kemampuan daya lihat merupakan kegiatan kemampuan
motorik halus lainnya melatih kemampuan anak melihat ke arah kiri dan kanan,
atas bawah yang penting untuk persiapan membaca awal.
Berdasarkan acuan di atas
penulis menyimpulkan bahwa tujuan perkembangan motorik halus adalah:
1.
Saat anak mengembangkan
kemampuan motorik halusnya diharapkan anak dapat menyesuaikan lingkungan sosial
dengan baik serta menyediakan kesempatan untuk mempelajari ketrampilan
sosialnya karena setiap perkembangan tidak dapat terpisah satu sama lain,
2.
Meningkatkan
keterampilan motorik halus anak kelompok B, agar mampu mengembangkan
ketrampilan motorik halus khususnya koordinasi mata dan tangan secara optimal,
dan
3.
Semakin
banyak anak melakukan sendiri suatu kegiatan maka semakin besar juga rasa
kepercayaan dirinya.
Pengembangan motorik Halus
pada anak usia dini bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan halus,
meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi,
serta mengkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat, sehingga dapat
menunjang pertumbuhan jasmani yang hebat, kuat dan terampil. Sesuai dengan
tujuan pengembangan jasmani tersebut, anak didik dilatih gerakan-gerakan dasar
yang membantu perkembangan motoriknya kelak (Depdiknas, (2008:2).
Pengembangan kemampuan
dasar anak dilihar dari kemampuan motoriknya, sehingga guru-guru RA Fathun
Qarib Kota Banda Aceh perlu membantu mengembangkan keterampilan motorik anak dalam hal memperkelkan dan
melatih gerakan motorik Halus anak, meningkatkan kemampuan mengelola,
mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan ketrampilan tubuh
dan cara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang
kuat, sehat dan terampil. Kompetensi anak RA Fathun Qarib Banda Aceh yang
diharapkan dapat dikembangakan guru saat anak memasukki lomba persekolah adalah
anak mampu melakukan aktifitas motrik secara terkoor dinasi dalam rangka
kelenturan dan kesiapan untuk menulis, keseimbangan, dan melatih kebersihan
(Siti Aisya,2008:43).
3.
Fungsi Pengembanan Motorik Halus Pada Anak Usia 5-6 Tahun
Sumantri (2010: 146)
menyatakan bahwa fungsi perkembangan motorik halus anak adalah untuk mendukung
perkembangan aspek lain yaitu bahasa, kognitif dan sosial emosional karena satu
aspek dengan aspek perkembangan lain saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan.
Hurlock (1978: 163)
mengemukakan bahwa fungsi-fungsi pengembangan motorik halus adalah sebagai berikut:
1.
Keterampilan untuk membantu diri sendiri
2.
Keterampilan bantu social
3.
Keterampilan bermain
4.
Keterampilan sekolah.
4.
Metode Pengingkatan Motorik Halus Anak Usia 8-6 Tahun
Metode merupakan cara
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Untuk mengembangkan motorik anak,
guru dapat menerapkan metode-metode yang akan menjamin anak tidak cedera dan
menyesuaikan dengan karateristik anak usia dini. Hal-hal yang perlu dilakukan
guru dalam pemilihan metode untuk meningkatkan motorik anak usia dini adalah
manciptakan lingkungan yang aman dan kegiatan yang menentang, meyediakan
tempat, bahan dan alat yang dipergunakan dalam keadaan baik, serta
membimbing anak mengikuti kegiatan tanpa menimbulkan rasa takut dan cemas dalam
menggunakan nya. Untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai tujuan
pengembangan motorik anak. Selain itu, metode yang akan dipilih harus
memungkinkan anak bergerak dan bermain lebih leluasa, kerena gerak adalah unsur
utama pengembangan motorik anak.
Metode bermain adalah
metode pembelajaran anak usia prasekolah dimana anak-anak diajak untuk
melakukan kegiatan bersama yang berupa: kegiatan yang menggunakan alat dan atau
melakukan kegitan (permainan) baik secara sendiri aupun secra bersama
teman-temannya, yang mendatangkan kegembiraan, rasa dalam upaya mengembangkan
motorik anak kolompok B RA Fathun Qarib Kota Banda Aceh.
5.
Karateristik Peningkatan Motorik Anak Usia 5-6 Tahun
Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik
secara fisik, sosial, dan moral serta tidak sama dengan karakteristik orang
dewasa. Anak merupakan
makhluk unik yang kaya akan fantasi dan imajinasi.
Karakteristik anak usia dini dikemukakan oleh Hartani
(2005: 8-9) sebagai berikut:
1.
Memiliki rasa ingin tahu yang besar
2.
Merupakan pribadi yang unik
3.
Suka berfantasi dan berimajinasi
4.
Masa paling potensial untuk belajar
5.
Menunjukkan sikap egosentris
6.
Memiliki rentang daya konsentrasi yang
pendek.
Caughlin,
2001 (Sumantri, 2005:105-106) memaparkan tentang pengembangan kegiatan motorik
halus anak berdasarkan
kronologis usia yaitu:
1.
Memegang pensil dengan benar antara ibu
jari dan dua jari
2.
Menjiplak persegi panjang, wajik dan
segitiga
3.
Memotong bentuk-bentuk sederhana
4.
Menggambar orang termasuk: leher, tangan,
mulut, rambut dan hidung.
Dalam pemilihan metode
untuk mengembangkan keterampilan motorik anak, guru perlu menyesuaikan dengan
karateristik anak PAUD yang selalu bergerak, susah untuk diam, mempunyai rasa
ingintahu yang kuat, senang berksperimen dan menguji, maupun mengekpresikan diri
secara kreatif, mempunyai imajinasi dan senang berbicara anak usia 5-6 tahun
sudah dapat melakukan aktifitas berikut ini:
a. Menggulung karton
dengan baik.
b. Memegang Pensil
dengan baik dan benar
c. Melipat dengan Baik
dan Benar
d. Memegang gunting
dengan baik dan benar
e. Menempel atau merekatkan dengan baik dan
benar
C.
Media Pelantang Suara
Alat untuk melantangkan suara. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), arti kata pelantang adalah
alat untuk melantangkan suara. Pelantang berasal dari kata dasar
lantang.
Media pelantang suara adalah media yang digunaakan oleh anak untuk bermain
disamping itu dengan pembuatan media tersebut dapat melatih motorik anak saat
proses pembuatan, bukan hanya motorik saja yang dilihat perkembangannya akan
tetapi ada kemampuan lain yang terdapat didalam nya seperti sosial
emosional,kemandirian,kerjasama dan lain sebagainnya.
D.
Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah anak yang sedang mengalami
perkembangan fisik dan mental. Dikatatan anak usia dini sejak anak berusia 5-6
tahun atau anak ketika sedang TK. Anak usia dini masih mempunyai sifat dan
mental yang masih labii, maka dari itu anak usia dini masih memerlukan media
pembelajaran baik itu faktor dari dalam dirinya sendiri dan faktor dari luar
yang seperti orang tua, lingkungan, maupun teman sekitarnya.
E.
Pendidkan
Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia
dini (PAUD) ialah satu peroses pertimbangan tubuh kembang anak usia lahir
hingga 6 tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan nonfisik,
dengan memberikan ransangan dengan perkembangan jasmani, rohani (moral dan
spirittual), motorik, akal pikir, emosional, dan sosial yang tcpat agar anak
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Adapun upaya dilakukan mencakup
stimulasi intelektual, pemeliharaan kesehatan pembelian nutrisi, dan penyediaan
kesempatan yang luas untuk mengekspolarasi dan belajar aktif.
Dengan demikian PAUD
dapat mendekskripsikan sebagai berikut: pertama pendidikan anak usia dini
(PAUD) adalah pemberian upaya untuk mengstimulasi, pembimbing penguasa dan
pemberiann kegiatan pembelajaran yang akan mengahasilkan kemampuan dan
keterampilan pada anak. Kedua, pendidikan anakdim (PAUD) merupakan salah aatu
bentuk penyelenggara yang metkberatkan pada peletakkan dasar kearah pertumbuhan
dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar) kecerdasan, (daya
pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual),
sosio-emosional, (sikap perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi. Ketiga,
sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan pendidikan anak usia dini (PAUD) sesuai
dengan tahap-tahap perkembangan yang dimulai oleh anak usia dini.
PAUD merupakan suatu
upaya pembinaan yang di tunjukan bagi anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang
dilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
perkembangan jasmani dan rihani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
lebuh lanjut.
Dapat disimpulkan
bahwasanya pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan
bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rensangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasukki pendidikan lebih
lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, non formal, dan informal.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Rancangan
Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian
Tindakan Kelas, yang dapat dapat dilakukan oleh guru atau pengajar atau sebagai
pengelola program pendidikan. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action rescarch) adalah penelitian tindakan yang
dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu peraktik pembelajaran.
Penelitian ini memilih metode penelitian tindakan kelas karena mempertimbangkan
: (1) masalah yang dihadapi adalah masalah yang timbul dalam proses
pembelajaran, (2) tidak mengganggu jalannya pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang diajarkan, (3) ingin melihat perkembangan sampai adanya
peningkatan motorik halus anak melalui kegiatan membuat pelantang suara yang digunakan dalam subjek penelitian.
Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan secara
kolaboratif partisipatif, yaitu penelitian dengan melakukan kolaborasi
kerjasama antara guru dengan peneliti. Proses tindakan yang dilakukan dalam
penelitian ini diupayakan agar masalah yang terjadi dapat teratasi, sekaligus
untuk mengingatkan motorik halus anak melalui pembuatan media Pelantang suara di kelas tersebut.
B.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah anak usia 5-6 tahun di RA Fathun
Qarib Banda Aceh tahun ajaran 2020/2021. Adapun jumlah
subjek penelitian di maksud adalah 20 0rang anak. Penelitian ini di lakukan
dengan 2 siklus.
C.
Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian
di RA Fathun Qorib kota Banda Aceh alas an
peneliti mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan dekat dari
tinggal peneliti. Sehingga memudahkan peneliti dalam mencari data penelitian
dan memudahkan dalam mengumpulkan data dalam penelitian.
D.
Deskripsi
Lokasi Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan pada RA Fathun
Qorib kotaBanda Aceh. RA ini
berdiri sejak tahun 2003 dengan nama RA Fathun
Qorib Kota Banda Aceh hingga
sekarang.
RA
Fathun Qorib Kota Banda Aceh merupakan
lingkungan yang terjangkau bagi orang tua untuk mengantarkan anak-anaknya,
posisi ini sangat memudahkan bagi orang tua.
1. Saranan
dan Prasarana
Sarana
dan Prasarana RA Fathun
Qorib Banda Aceh sudah memadai dan tenaga pengajar yang sudah mencukupi serta
tenaga administrasi yang cukup berpengalaman dibidangnya. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 3.1 Sarana dan Prasarana RA Fathun
Qorib Kota Banda Aceh
No |
Ruang |
Jumlah |
1 |
Kelas |
5 |
2 |
Ruang Kepala Sekolah |
1 |
3 |
Ruang Guru |
1 |
4 |
Ruang Bermain |
1 |
5 |
Mushallah |
1 |
6 |
Kamar Mandi/WC |
2 |
Sumber:
RA Fathun Qorib kota Banda
Aceh 2021
2. Guru
dan Karyawan
RA
Fathun Qorib Kota Banda Aceh mempunyai
guru dan Karyawan 11
orang dengan rincian seperti tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Rincian Guru RA Fathun Qarib Kota Banda Aceh
Ijazah Terakhir |
Jumlah |
Jumlah |
||
Guru Tetap |
Guru Kontrak |
Guru Tidak Tetap |
||
S1 |
10 |
- |
- |
10 |
DII |
1 |
- |
- |
1 |
Jumlah |
11 |
- |
- |
11 |
Sumber:
RA Fathun Qorib Kota Banda Aceh 2021
E.
Desain
Penelitian
Metode
penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
spiral. Kemmis dan Mc. Taggar (Arikunto, 2006:16) menjelaskan bahwa “model
spiral terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaaan tindakan,
observasi atau pengamatan dan refleksi”. Model spiral merupakan model siklus
berulang dan berkelanjutan, dengan harapan pada setiap tindakan menunjukan
peningkatan sesuai perbaikan yang ingin dicapai.
Penelitian
ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri dari tindakan penulis terhada
proses pembelajaran. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan
kelas (class room action research)
yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran di dalam
kelas. Rancangan penelitian yang dilaksanakan adalah teknik siklus berbentuk
spiral yang mengacu pada teknik Kemmis dan Taggart.
Agar
lebih jelas dalam memperoleh gambaran tentang bagaimana penelitian ini
dilaksanakan dengan menggunakan model spiral, maka dapat dilihat pada gambar
berikut
a 1 2 3 4 0 b 7 6 8 5 Keterangan 0 : Pratindakan 1 : Rencana
siklus 1 2 : Pelaksanaan siklus 1 3 : Observasi
siklus 1 4 : Refleksi
siklus 1 5 : Rencana
siklus 2 6 : Pelaksanaan
siklus 2 7 : Observasi siklus 2 8 : Refleksi siklus 2 a : Siklus 1 b : Siklus
2
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model
Kemmis dan Mc Taggar
F.
Proses
Pelaksanaan Tindakan
Proses
pelaksanan tindakan dilaksanakan dalam rangkaian
langkah-langkah dan siklus dimana siklus tersebut terdiri dari
tahap perencanaan (planning),
tindakkan (Action), pengamatan (Observasion), dan refleksi (Reflection) dan begitu selanjutnya
samapi mencapai hasil yang diharapkan. Untuk lebih jelas dapat di uraikan
sebagai berikut:
1. Tahap
Perencanaan (Planning)
Rencana penelitian tindakan kelas ini pada persiapan awal
penulis merencanakan kegiatan dengan menyusun rencana kegiatan harian (RKH) dan
rencana kegiatan mingguan (RKM), penetapan waktu, cara penyajian, media
pembelajaran berupa mengenal macam-macam pekerjaan yang digunakan untuk
mengukur tingkat kemandirian, kemampuan, pemahaman dan partisipasi anak,
mencantumkan alternatif tindakan yang diharapkan dapat dicapai, menyusun
rencana tindakan, serta menyiapkan pedoman pengamatan tentang peningkatan
kemandirian anak melalui alat permainan edukatif.
2.
Tahap Tindakan (Acting)
Adapun
tahap-tahap persiapan dalam melakukan penelitian ini:
a.
Mengadakan observasi
dengan pihak sekolah dan teman sejawat yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan
penelitian.
b.
Merancang alat evaluasi
(lembar kegiatan belajar)
c.
Menganalisis hasil anak
setelah diadakan evaluasi.
3.
Tahap Observasi (Observasion)
Tahap
observasi adalah seluruh proses tindakan terkait pengaruhnya (yang disengaja dan yang tidak disengaja).
Pada saat tindakan berlangsung peneliti mengamati pristiwa atau hal apa saja
yang terjadi selama tindakan berlangsung misalnya, pada saat pembelajaran
berlangsung, prilaku dan sikap anak, penyampaian atau pemberian penjelasan guru
pada anak, penyerapan anak pada saat melaksanakan pembelajaran yang diberikan.
4.
Tahap Refleksi (Reflection)
Tahap refleksi adalah upaya
evaluasi yang dilakukan dengan menganalisis masalah dan menganalisis proses
kegiatan. Hasil refleksi dijadikan patokan untuk rencana selanjutnya. Melalui
diskusi antara guru dengan peneliti refleksi memberikan dasar perbaikan untuk rencana
selanjutnya. Refleksi adalah kegiatan yang mengulas secara kritis tentang
perubahan yang terjadi pada anak, pada saat pembelajaran, dan guru. Berdasarkan
hasil refleksi tersebut peneliti mencoba untuk mengatasi kekurangan dan
kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan, jika ditemukan
cara atau strateginya maka, diperlukan rencana untuk melaksanakan tindakan
selanjutnya.
G.
Teknik
Pengumpulan Data
Dalam
penelitian ini,metode pengumpolan data yang di gunakan adalah sebagai berikut:
1. Dokumentasi
Metode
dokumentasi yang di gunakan dalam penelitian adalah di gunakan mengambil gambar
pada saat anak melakukan proses pembelajaran.Gambar ini berupa foto yang dapat
menggambarkan secara nyata ketika anak beraktifitas pada pembelajaran peningkatan
motifasi belajar melalui media pembelajaran visual. Dengan dokumentasi maka
akan di peroleh suatu bukti otentik terhadap penelitian yang di lakukan.
2. Observasi
Metode
Observasi ini di pilih dengan alasan observasi merupakan metode yang efektif
apabila di gunakan dalam penelitian tindakan kelas. Teknik observasi digunakan
untuk mengamati tingkat peningkatan motifasi belajar anak melalui media
pembelajaran visual,dalam observasi.
Observasi
pada pengamatan dilakuakan pada saat:
a.
Sebelum ada
tindakan,yang berfungsi untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar anak
melalui media pembelajaran visual
b.
Pada saat proses
pembelajaran setelah ada tindakan,agar dapat di ketahui mengenai peningkatan
motifasi belajar anak melalui media pembelajaran visual ke arah positif sesuai
dengan perkembangan yang di harapkan.
c.
Pada saat akhir dari
proses pembelajaran,agar dapat di ketahui bagaimana peningkatan motivasi
belajar anak melalui pembelajaran visual setelah dilakukan beberapa kali proses
tindakan.
Tabel
3.3 Lembar Observasi
No |
Aspek Yang ingin
Dicapai |
Skor Penilaian |
Ket |
|||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
|||
1 |
Anak
mampu menggulung karton berbentuk pelantang suara/kerucut |
|
|
|
|
|
2 |
Anak mampu melipat
dan menempel |
|
|
|
|
|
3 |
Anak mampu menggunting dengan
rapi |
|
|
|
|
|
Sumber:
Kurikulum RA/BA/TA Kementrian Agama RI Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Direktorat
Pendidikan Madrasa 2012
Keterangan :
BB = Belem Berkembang
MB = Mulai Berkembang
BSH
= Berkembang Sesuai
Harapan
BSB = Berkembang Sangat Baik
H.
Teknik
Analisis Data
Suatu
data yang telah dikumpulkan dalam penelitian akan menjadi tidak bermakna
apabila tidak dianalisis yakni diolah dan diinterpretasikan.
Menurut
Wina Sanjaya (2009:106) analisis data adalah suatu proses mengolah dan
mengintepretasi data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai
dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan
penelitian.
Data
dalam penelitian ini diperoleh melalui dokumentasi dan observasi langsung pada
proses pembelajaran upaya peningkatan motorik halus anak melalui pembuatan media Pelantang suara
di RA Fathun Qorib Banda Aceh.
Observasi langsung dilakukan pada saat kondisi kegiatan inti pembelajaran dan pada saat
tindakan kelas yang berupa Pembuatan
media Pelantang Suara.
Analisa
data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif
kuantitatif dengan persentase. Perhitungan dalam analisis data menghasilkan
persentase pencapaian yang selanjutnya diinterperstasikan dengan kalimat.
Menurut Anas Sudjiono (2005:43) rumus yang digunakan untuk mencari persentase
adalah sebagai berikut:
P
=
Keterangan:
P
: Angka Persentase
F:
Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N:
Jumlah responden (anak)
I.
Indikator
Keberhasilan
Hasil
belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Keberhasilan dalam
penguasaan keterampilan dalam pembuatan
Media Pelantang Suara di bagi menjadi
beberapa kategori,antara lain:
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian (Nana Sudjana,2008:3)
No |
Kategori |
Skor
(%) |
1 |
BB (Belum Berkembang) |
0-40 |
2 |
MB (Mulai Berkembang) |
41-55 |
3 |
BSH (Berkembang
Sesuai Harapan) |
56-70 |
4 |
BSB (Berkembang
Sangat Baik) |
71-100 |
Sumber:
Kurikulum RA/MA/TA Kementrian Agama
RI Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Direktorat
Pendidikar, Madrasa 2009
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
RA Fathun Qorib kotaBanda Aceh. Dari tanggal 04 s/d 16 November 2021. pelaksanaan
penelitian ini diawali dengan menjumpai kepala sekolah untuk mendapatkan izin penelitian. Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan dalam pembuatan media pelantang
suara pada usia 5-6 tahun .dalam hal ini peneliti menyiapkan instrumen penilaian yang telah di desain sedemikian rupa
dan telah di konsultasi dengan kepala sekolah dan dosen dalam pembelajaran
sebelumnya.
1. Observasi
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi awal dengan guru
kelas yang dilakukan pada hari senin sampai hari rabu 04 /16 November 2021 diidentifikasi
adanya beberapa masalah yang muncul yang
meliputi:
a.
Kondisi peningkatan
motorik halus anak usia 5-6 tahun di
RA Fathun Qarib
Banda Aceh masih rendah hal ini terlihat dengan kemampuan anak dalam pembuatan media
pelantang suara, anak juga kebingungan dengan keberadaan
pembelajaran pembuatan media Pelantang
Suara, hal ini terlihat ketika anak baru memulai
membuat media yang akan
diajarkan. Dalam membuat
media pelantang suara
anak baru bisa membuatnya sebisa
dan belum begitu sempurna.
b.
Metode pembelajaran
peningkatan motorik halus
anak usia 5-6 tahun di RA Fathun Qarib
Banda Aceh lebih terfokus pada penjelasan yang disampaikan oleh guru, melihat serta mempraktekkannya secara perlahan
.
c.
Alat yang digunakan
untuk peningkatan motorik halus anak
usia 5-6 tahun sudah baik. Untuk
pembelajaran motorik halus anak melalui pembuatan media pelantang suara
guru menyampaikan cara pembuatan ,
pembelajaran sederhana yang dibuat oleh guru, seperti melihat proses pembuatan.
Proses pembelajaran tidak melibatkan semua anak.
2. Langkah-langkah Pembuatan media
pelantang suara Anak Usia 5-6 Tahun.
Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi dengan guru kelas
maka, untuk meningkatkan motoric halus
anak melalui kegiatan pembuatan pelantang
suara usia 5-6 tahun di RA Fathun Qarib bersama guru kelas
merancang suatu kegiatan yang
dapat meningkatkan motorik halus anak melalui pembuatan media pelantang suara
Sebelum tindakan dilaksanakan terlebih dahulu peneliti dan guru kelas membuat
langkah-langkah pelaksanaan di awali dengan mempersipakan alat-alat yang akan
digunakan, membuat rancangan kegiatan harian (RPPH) yang akar dilaksanakan
dalam pembelajaran. Berikut ini adalah langkah-langkah dan alat serta cara
pembuatan pelantang suara yang akan
dilakukan dalam meningkatkan motorik halus anak melalui kegiatan pembuatan
media pelantang suara usia 5-6 tahun Fathun Oorib Kota Banda Aceh.
Alat yang digunakan
dalam membuat pelantang suara Karton, Gunting, Pensil, Lem, Kertas HVS. Langkah-
langkah yang digunakan yaitu: Gulung
kertas cover berbentuk kerucut, Rekatkan gulungan dengan lem, Kemudian rapikan
bentuk kerucut dengan gunting, Gulung kertas HVS bentuk memanjang rekatkan
gulungan dengan lem, Tekuk gulungan kertas bentuk memanjang, Rekatkan dengan
gulungan bentuk kerucut untuk gagangnya, Pelantang suara sudah selesai.
Penelitian ini
dilakukan dengan dua siklus pembelajaran yang dilakukan pada proses belajar
mengajar di kelas. Pada penelitian ini di dampingi oleh guru Kelas RA Fathun
Qarib Kota Banda Aceh sebagai pengamat,tahapan-tahapannya sebagai berikut:
1.
Hasil Penelitian Pra Siklus
Sebelum
dilakukan tindakan kelas, terlebih dahulu guru dan peneliti mengamati anak me lalui pembuatan
media Pelantang Suara pada kegiatan pendahuluan sebelum pada kegiatan pertemuan
pertama dengan jumlah anak 20 anak.
Tabel 4.1.Hasil Pengamatan Anak Pra siklus
No |
Aspek Yang ingin
Dicapai |
Skor Penilaian |
|||||||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
||||||
f |
% |
f |
% |
f |
% |
f |
% |
||
1 |
Anak
mampu menggulung karton berbentuk pelantang suara/kerucut |
10 |
50 |
6 |
30 |
2 |
10 |
2 |
10 |
2 |
Anak mampu melipat
dan menempel |
11 |
55 |
6 |
30 |
1 |
5 |
2 |
10 |
3 |
Anak mampu menggunting dengan
rapi |
14 |
70 |
2 |
10 |
3 |
15 |
1 |
5 |
4 |
Membuat
pelantang suara dengan baik/benar dan rapi |
15 |
75 |
3 |
15 |
1 |
5 |
1 |
5 |
Rata-Rata |
62,5 |
21,25 |
8,75 |
7,5 |
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, maka dapat
dilihat bahwa dari 20 anak yang menjadi subyek penelitian (7,5%) yang masuk
dalam kategori berkembang sangat baik, (8,75%) yang masuk dalam kategori
berkembang sesuai harapan, sedangkan masuk dalam kategori mulai berkembang (21,25%), dan yang masuk dalam kategori belum berkembang
(62,5%). Dengan demikian persentase yang diperoleh pada pengamatan pra siklus
sama sekali belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan, yakni minimal 70%
anak yang masuk dalam kategori berkembang sangat baik.
Berdasarkan hasil penilaian sebelum
tindakan, dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran untuk upaya
meningkatkan motorik kasar anak belum dapat terwujudkan secara optimal karena
disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1. Kurangnya rasa percayadiri anak dalam mengikuti
pembelajaran
2. Motorik halus anak yang di harapkan belum optimal
3. Prilaku sosial anak yang kurang menghargai hasil karya
orang lain
4. Anak kebanyakan bermain dan kurang fokus
2. Hasil Penelitian Siklus I
a. Perencanaan
Sebelum mengadakan
penelitian, peneliti merencanakan tindakan yang diperlukan dalam siklus I Pada
tahap awal perencanaan yaitu dengan mempersiapkan segala keperluan dan
langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian. Langlah awal yang dilakukan
peneliti adalah mempersiapkan konsep materi yang dijadikan bahan pembelajaran
yaitu seperti RKH. Kemudian mempersiapkan instrumen yang diperlukan dalam proses
belajar mengajar berlangsung.
b.
Pelaksanaan
Pada tahap siklus I
dimulai dengan kegiatan pembukaan yaitu berdoa bersama mengkoordinasikan untuk
duduk dan membuat lingkaran dan berdoa dengan sikap yang baik. Setelah kegiatan
pembukaan selesai sampailah pada kegiatan inti yang dimulai guru dengan
memberikan apresiasi yaitu mem alat-alat yang akan digunakan, anak diminta
menyebutkan alat alat pembuatan media pelantang suara yang telah dipersiapkan.
Guru memperlihatkan perlengkapan media pelantang suara yang akan diajarkan hari
ini, selain itu anak diminta untuk memilih bahan yang digunakan sesuai
kebutuhan.
c. Refleksi
Berdasarkan pengamatan
atau hasil observasi pada siklus I motorik halus anak sudah mulai menunjukan
peningkatan. Hal ini terlihat pada perhatian guru pada kemampuan masing masing
anak, guru lebih ekpresif dalam menjelaskan kegiatan yan guru juga sudah bisa
membagi kegiatan sesuai dengan kemampuan anak sehingga semua anak bisa
mengikuti kegistan tampa harus merasa kecewa karna tidak bisa. Antusias,
semangat dan rasa ingin tahu snak juga semakin bagus hal ini terlihat pada saat
kegiatan berlangsung anak berusaha mengikuti kegiatan dengan baik dan benar secara berkelompok maupun
sendiri-sendiri, anak berusaha melaksanakan dengan hati-hati agar dapat
melaksanakannya dengan baik dan benar sesuai dengan apa yang telah
diintruksikan oleh guru, semua anak melaksanakannya dengan semangat dan
berusaha untuk jadi yang terbaik.
Tahap kedua anak
mencoba mengulangi pembelajaran membuat media pelantang suara yang telah
dipelajari sebelumnya untuk lebih memahami apa yang telah dijelaskan oleh
gurunya. Guru memotivasi dan memberikan semangat agar mau berusaha dan mejadi
yang terbaik dan melaksanakan dengan baik dan benar. Anak-anak sangat
bersemangat mengikuti kegiatan. Hal ini ditandai dengan cara memulai pembuatan
media pelantang suaradari pertama sampai selesai walaupun tidak dijadikan
perlombaan namun anak sudah termotivasi untuk melaksanakannya dengan baik dan
benar dan setiap anak ingin menjadi yang terbaik.
Berdsarkan pengamatan
sudah terlihat perubahan dalam meningkatkan motorik halus anak melalui pembuatan
media pelantang suara, anak mampu membuat media pelantang suara, anak sudah bisa membuat media pelantang suara dengan baik
dan teratur, anak mampu membuat media pelantang suara dan terampil dalam
melakukannya, mengapresiakan diri dalam pembuatan media pelantang sura,
keaktifan guru dan anak dalam kegiatan sudah sangat baik. Dengan demikian tindakan
siklus ini dinyatakan sudah ada peningkatan dalam peningkatan motorik halus
anak melalui pembuatan media pelantang suara. Keberhasilan ini tidak terlepas
dari setiap guru yang responsif dan ekspresif dalam menjelas kegiatan, guru
mulai sabar dalam mengenalkan pembelajaran pembuatan media pelantang suara pada
anak, guru terus memotivasi dan memberikar banyak pujian puda saat proses
kegiatan sehinyga anak lebih percaya diri, yakin dan tidak merasa takut. Pada
siklus I Ini dinyatakan telah meningkat dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus
selanjutnya.
Tabel 4.2 Hasil Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Pembuatan Media
Pelantang Suara Pertemuan I
No |
Aspek Yang ingin
Dicapai |
Skor Penilaian |
|||||||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
||||||
f |
% |
f |
% |
f |
% |
f |
% |
||
1 |
Anak
mampu menggulung karton berbentuk pelantang suara/kerucut |
2 |
`10 |
4 |
20 |
6 |
30 |
8 |
40 |
2 |
Anak mampu melipat
dan menempel |
4 |
20 |
2 |
10 |
6 |
30 |
8 |
40 |
3 |
Anak mampu menggunting dengan
rapi |
3 |
15 |
4 |
20 |
7 |
35 |
6 |
30 |
4 |
Membuat
pelantang suara dengan baik/benar dan rapi |
1 |
5 |
3 |
15 |
9 |
45 |
7 |
35 |
Rata-Rata |
12,5 |
16,25 |
35 |
36,25 |
Berdasarkan hasil
observasi yang diperoleh anak pada pertemuan pertama hasil peningkatan motorik halus
anak dapat dilihat pada indikator berkembang sangat baik dan berkembang sesuai
harapan pada pertemuan pertama ini yang
diperoleh anak berkembang sesuai harapan 35% dan berkembang sangat baik 36,25%.
Dari hasil penelitian
pada siklus I pertemuan pertama dapat disimpulkan bahwa sudah ada peningkatan
berkembang sangat baik dan berkembang sesuai harapan.
Tabel 4.3
Hasil Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Pembuatan Media Pelantang Suara
Pertemuan II
No |
Aspek Yang ingin
Dicapai |
Skor Penilaian |
|||||||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
||||||
f |
% |
f |
% |
f |
% |
f |
% |
||
1 |
Anak
mampu menggulung karton berbentuk pelantang suara/kerucut |
1 |
`5 |
2 |
10 |
5 |
25 |
12 |
60 |
2 |
Anak mampu melipat
dan menempel |
2 |
10 |
2 |
10 |
4 |
20 |
12 |
60 |
3 |
Anak mampu menggunting dengan
rapi |
1 |
5 |
3 |
15 |
5 |
25 |
11 |
55 |
4 |
Membuat
pelantang suara dengan baik/benar dan rapi |
1 |
5 |
1 |
5 |
3 |
15 |
15 |
75 |
Rata-Rata |
6,25 |
10 |
21,25 |
62,5 |
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh anak pada
pertemuan kedua hasil peningkatan motorik halus anak dapat dilihat pada
indikator berkembang sangat baik dan berkembang sesuai harapan. Pada pertemuan
ini yang diperoleh anak berkembang sesuai harapan 21,25% dan berkembang sangat
baik 62,5%.
Dari hasil penelitian pada siklus I pertemuan kedua dapat
disimpulkan bahwa sudah ada peningkatan berkembang sangat baik dan berkembang
sesuai harapan.
Tabel 4.4 Hasil Peningkatan Motorik Halus Anak Melalui Pembuatan
Media Pelantang Suara Pertemuan III
No |
Aspek Yang ingin
Dicapai |
Skor Penilaian |
|||||||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
||||||
f |
% |
f |
% |
f |
% |
f |
% |
||
1 |
Anak
mampu menggulung karton berbentuk pelantang suara/kerucut |
- |
`0 |
- |
0 |
8 |
35 |
13 |
65 |
2 |
Anak mampu melipat
dan menempel |
- |
0 |
- |
0 |
6 |
30 |
14 |
70 |
3 |
Anak mampu menggunting dengan
rapi |
- |
0 |
- |
0 |
6 |
30 |
14 |
70 |
4 |
Membuat
pelantang suara dengan baik/benar dan rapi |
- |
0 |
- |
0 |
3 |
15 |
17 |
85 |
Rata-Rata |
0 |
0 |
27,5 |
71,25 |
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh anak pada
pertemuan ketiga hasil peningkatan motorik halus anak dapat dilihat pada indikator berkembang
sangat baik dan berkembang sesuai harapan. Pada pertemuan ini yang diperoleh
anak berkembang sesuai harapan 27,5% dan berkembang sangat baik 71,25%.
Dari hasil penelitian pada siklus 1 pertemuan ketiga
dapst disimpulkan bahwa sudah ada peningkatan berkembang sangat baik dan
berkembang sesusi parapan. Dengan demikian penelitian ini telah berhasil pada
siklus satu dan tidak perlu dilakukan pada siklus selanjutnya,
Refleksi
atau simpulan dari siklus I di atas merupakan akhir dari tindakan kegiatan. Peningkatan Motorik Halus Melalui Media Pelantang
Suara 5-6 Tahun Di RA Fathun Qarib Banda Aceh sudah mencapai peningkatan
motorik halus anak dan bisa membuat media pelantang suara dengan baik dan benar
baik secara berkelompok maupun individu tanpa arahan dari guru. Kegiatan yang
dirancang pada siklus I merupakan alternatif dan cara memecahkan masalah yang
dianggap tepat dan disepakati bersama antara peneliti dan guru.
B. Pembahasan
Pembahasan difokuskan pada hasil penelitian melalui
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang sudah dilaksanakan. Pembahasan setiap
temuan berada dalam fokus masalah yang akan dipaparkan berdasarkan tahapan
penelitian. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama tiga hari yang
dibuat dalam tiga pertemuan dapat di lihat pada Tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Perbandingan Pada Setiap Pertemuan
No |
Siklus |
Pengamatan III |
|||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
||
1 |
Prasiklus |
62,5 |
21,25 |
8,75 |
7,5 |
2 |
Pertemuan
I |
12,5 |
16,25 |
35 |
36,25 |
3 |
Pertemuan
II |
6,25 |
10 |
21,25 |
62,25 |
4 |
Pertemuan
III |
0 |
0 |
27,5 |
71,25 |
Rata-Rata |
20,31 |
11,87 |
23,12 |
44,31 |
Berdasarkan Tabel 4,5
di atas dapat dilihat perbandingan hasil penentuan yang di mulai dari pra
siklus sampai dengan pertemuan ke tiga selama penelitian yang telah
dilaksanana. Dengan demikian kondisi objektif peningkatan motorik halus anak usia 5-6 tahun memalui pembuatan
media pelantang suara di RA Fathun Qarib Banda Aceh sebelumnya masih rendah,
Anak masih memasuki tahap pengenalan tentang media pelantang suara, beberapa
anak juga masih kesulitan dalam membuat media pelantang suara, Sebelum
dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, proses motorik halus anak mulai diberikan melalui
media pelantang suara, belajar sambil memperaktekan pembuatan media pelantang
suara secara berkelompok.
Alat-alat yang
digunakan untuk motorik halus anak yang dimiliki sekolah sudah mencukupi. Untuk
kegiatan pembelajaran motorik halus anak guru hanya menyampaikan dan melakukan peraktek yang baik dan benar, seperti
menunjukan cara pembuatannya. Proses pembelajaran terlihat formal dan proses
pembelajaran juga melibatkan keseluruhan anak. Setelah melihat
kondisi awal di lapangan, peneliti dan guru kelas bekerja sama menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan yitu :
1. Membuat
Kegiatan Harian (RKH).
2. Menyiapkan
alat-alat perlengkapan untuk membuat media
yang akan digunakan seperti karton,kertas HVS,lem dan gunting
.
3. Bekerja
sama dengan guru melaksanakan kegiatan yaitu
membuat media pelantang suara.
Setelah melakukan
penelitian berdasarkan satu siklus untuk meningkatkan motorik halus anak usia
5-6 tahun di RA Fathun Qarib Banda Aceh melalui pembuatan media pelantang suara.
Hasil yang dicapai menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan hal ini nampak
dari respon anak pada setiap kegiatan yang dilaksanakan, anak tidak terlihat
tertekan atau terbebani sebaliknya anak mengikuti kegiatan dengan semangat dan
antusias, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dengan berbagai kegiatan yang
akan diintruksikan oleh guru hal ini menjadi pengalaman baru bagi anak.
Peningkatan motorik halus
anak setelah melalui pembelajaran pembuatan media pelantang suara mengalami
perubahan yang meningkat dan membawa nilai positif pada proses pembelajaran di
RA Fathun Qarib Banda Aceh. Hal ini terlihat dari sikap guru yang sebelumnya
guru kesulitan memilih cara atau metode yang tepat untuk menerapkan
pembelajaran peningkatan motorik halus anak.
Sekarang cara guru memili metode menjadi lebih menyenangkan bagi anak, seperti
memperlihatkan beberapa langkah atau gambaran yang akan diajarkan kepada anak.
Dalam melakukan pembuatan media
pelantang suara anak dapat menerima banyak rangsangan selain dapat membuat dirinya
senang juga dapat menambah pengetahuan anak tentang pelantang suara.
Sikap guru dalam
membimbing anak juga sangat mempengaruhi keberhasilan peneningkatan motorik halus
anak yang sebelumnya guru kurang sabar membimbing anak, kurang memberikan motivasi dan kurang memahami motorik halus
anak, tidak selalu sama dengan anak yang lainnya dan kurang eksperesif dalam
menjelaskan sesuatu menjadi lebih sabar menghadapi kesulitan anak memberikan
motivasi, semangat dan pujian, ekspresif, dan memberikan pembelajaran sesuai
dengan apa yang diharapkannya sehingga anak menjadi lebih bersemangat dan tidak
mudah menyerah dan kecewa.
Respon anak dalam
mengikuti pembelajaran juga sangat baik, kemampuan anak untuk bisa membuat
mediapelantang suara, dan sikap antusias anak terhadap pembelajaran yang baru,
dan peningkatan motorik halus anak mulai terlihat perkembangan yang baik, anak
sebelumnya baru bisa melihat cara pembuatran media pelantang suara menjadi bisa
melakukannya dengan baik dan benar baik secara berkeompok. Walaupun
keberhasilan peningkatan motorik halus anak jauh dari sempurna namun kegiatan
pembelajaran terhadap anak melalui pembuatan media pelantang suara menunjukkan banyak perubahan yang positif
menuju ke arah yang lebih baik.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Uraian berikut
merupakan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dengan Satu siklus
dengan tiga kali pertemuan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
Penelitian ini
merupakan suatu kajian tentang Pembuatan Media Pelantang Suara dalam
Meningkatkan Motorik halus anak usia 5-6 tahun di RA Fathun Oarib kota Banda
Aceh. Penelitian ini bertujuan (1) tujuan umum penelitian adalah bagaimana
peningkatan motorik halus anak usia 5-6 tahun melalui pembuatan media pelantang
suara pada RA Fathun Qarib Kota Banda Aceh dalam usaha pembinaan dan
mengembangkan mutu pengajaran Pendidikan Anak Usia Dini, dan (2) Secara khusus,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan dalam pembuatan media
pelantang suara anak usia 5-6 tahun di RA Fathun Qarib kota Banda Aceh.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data hasil
penelitian diperoleh dengan observasi aktivitas anak. Peningkatan motorik halus
anak melalui pembuatan media pelantang suara pra siklus dilakukan pada
pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Dari hasil pertemuan pertama nilai
Tata-rata anak berkembang sesuai harapan yakni 76,25%, dan berkembang sangat
baik 36,25% pada pertemuan kedua peningkatan motorik halus anak semakin
meningkat dengan nilai rata-rata berkembang sesuai harapan 21,25% dan
berkembang sangat baik 62,5% pada saat pertemuan terakhir kecerdasan anak
semuanya mengalami peningkatan yang sangat luar biasa yakni berkembang sesuai
harapan 27,5% dan berkembang sangat baik 71,25%.dengan demikian peningkatan
motorik halus anak melalui kegiatan pembuatan media pelantang suara pada
pertemuan ketiga telah mencerminkan hasil berkembang sangat baik dan berkembang
sesuai harapan, maka penelitian ini dinyatakan telah ada peningkatan pada
siklus I ini dan tidak perlu dilakukan pada siklus selanjutnya.
B.
Saran
Adapun beberapa saran
yang ingin peneliti kemukakan bagi kemajuan pendidikan selanjutnya sebagai
berikut :
1. Bagi
Guru, Guru diharapkan dapat
memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
motorik halus anak di RA Fathun Qarib Banda Aceh
diantaranya:
a)
Guru diharapkan
variatif dalam memilih metode dan dapat menggunakan sterategi
yang
menarik dan menyenangkan bagi anak. Salah satu sterategi yang dapat
dilaksanakan yaitu membuat media
pelantang suara, karena dunia anak tidak terlepas dari
dunia
bermainnya.
b) Dalam
setiap melaksanakan kegiatan pembelajaran khususnya untuk menggunakan media yang tepat dan
menarik sesuai dengan metode kebutuhan anak, salah satu adalah dengan memanfaatkan pembuatan media sederhana.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2006. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Bambang,
2007. Metode Pengembanagan Fisik (Edisi
Revisi), Jakarta : Universitas Terbuka.
Depdiknas,
2008. Model Pengembangan Motorik Anak
Prasekolah. Jakarta: Bagian Proyek Olah Raga Masyarakat, Direktorat Olah
Raga Masyarakat.
Djoko
Pekik Irianto, 2000. Pedoman Praktis
Berolah Raga. Yogyakarta: Andi Offsiet.
Dwi Yulianti.
(2010). Bermain sambil
Belajar Sains di
Taman Kanak-kanak. Jakarta: PT
Indeks.
Endang
Rini Sukamti, 2007. Diktat Perkembangan
Motorik. Yogyakarta: FIK UNY.
Hibama S Rahman.
(2002). Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia
Dini. Yogyakarta: Galah.
Kemenak, 2012. Kurikulum
RA/BA/TA Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Pendidikan Islam Direktorat
Pendidikan Madrasa. Jakarta.
Rianto.
Mulan. 1996. Dasar-Dasar Statistik
Deskripptif. Jakarta: Niversitas Terbuka
Sanjaya, Ina.
2010. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : Kencana Persada Group.
Siti Aisyah, dkk, 2008. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakart:
Universitas Tebuka.
Soemiarti Padmonodewo. 2003. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta : PT. Rieneka Cipta.
Sujiono, dkk.
2005. Mencerdaskan Perilaku
Anak Usia Dini. Jakarta:
Elexmedia Computindo.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) 1
RA
Fathun Qarib Kota Banda Aceh
Tahun Pelajaran 2021/2022
Semester/Bulan/Minggu |
: |
I/Oktober/IV |
Kelompok/Usia |
: |
Abu Bakar Ash
Shiddiq/5-6 Tahun |
Hari/Tanggal |
: |
28 / Oktober 2021 |
Alokasi Waktu |
: |
6 JTM |
Tema/Sub Tema |
: |
Lingkunganku/ Mesjid |
Sub-sub Tema |
: |
Pelantang
suara |
Karakter |
: |
Mandiri dan
kreatif |
Kompetensi
Dasar (KD):
1.1 |
Mengenal
Allah SWT melalui ciptaanNya |
2.4 |
Memiliki
perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri. |
3.3 |
Mengenal
anggota tubuh untuk pengembangan motorik
kasar dan halus. |
4.3 |
Menggunakan
anggota tubuh untuk pengembangan motorik
kasar dan halus. |
3.6 |
Mengenal
benda-benda di sekitarnya (nama,warna,bentuk,ukuran,pola,sifat
dan suara) |
4.6 |
Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang di
kenalnya (nama,warna, bentuk, ukuran, pola,sifat, suara , tekstur, funfsi,dan
ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya. |
3.7 |
Mengenal lingkungan sosial (keluarga,teman,tempat
tinggal,tempat ibadah,budaya,transportasi) |
4.7
|
Menyajikan
berbagai karya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,gerak tubuh, dan
lain-lain tentang lingkungan social (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
ibadah, budaya, dan transportasi) |
3.9 |
Mengenal dan menggunakan teknologi
sederhana (Peralatan rumah tangga,peralatan
bermain,peralatan pertukangan dll) |
4.9 |
Menggunakan teknologi sederhana (Peralatan rumah tangga,peralatan
bermain,peralatan pertukangan dll) |
3.12 |
Mengenal
keaksaraan awal melalui bermain |
4.12 |
Menunjukkan
kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya |
3.15 |
Mengenal
dan menghasilkan berbagai karya dan aktifitas seni |
4.15 |
Menunjukan
karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media |
Indikator:
1.1.14 |
Terbiasa mengucapkan dan menghafalkan
surat-surat pendek dalam Alquran. |
1.1.17 |
Terbiasa mengucapkan, menyebutkan, dan menghafalkan doa sehari-hari. |
1.1.4 |
Terbiasa mengucapkan asmaul husna. |
1.1.5 |
Terbiasa mengucapkan dan menyebutkan Rukun
Iman |
1.1.11 |
Terbiasa mengucapkan dan menyebutkan hadits
nabi. |
2.4.2 |
Berani tampil didepan teman, guru, orang
tua, dan lingkungan sosial lainnya. |
4.3.5 |
Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri
dalam berbagai aktivitas (missal : mengancing baju,menggambar, menali sepatu,
menempel, menggunting pola, meniru bentuk, menggunakan alat makan). |
4.6.3 |
Menghubungkan
atau menjodohkan nama benda dengan tulisan sederhana melalui
berbagai aktivitas |
4.9.2 |
Membuat
alat-alat teknologi sederhana |
4.12.1 |
Menunjukkan bentuk-bentuk simbol (pra
menulis). |
4.15.2 |
Menampilkan
hasil karya seni baik dalam bentuk gambar |
Tujuan:
1)
Anak mampu membaca surah pendek di awal
kegiatan
2)
Anak mampu mengucapkan hadits, doa dan
asmaul husna
3)
Anak mampu mengucapkan dan menyebutkan rukun iman
4)
Anak mampu menghubungkan titik-titik berangka untuk
menyempurnakan gambar
5) Anak mampu membuat
pelantang suara
6)
Anak mampu menulis pelantang suara
Materi:
1.
Surat AlAshr,doa
masuk Masjid,hadist larangan marah dan asmaul husna 41-45
2.
Mampu menghubungkan titik-titik berangka
untuk menyempurnakan gambar
3. Membuat
pelantang suara
4.
Menulis pelantang suara
Media : Pelantang Suara
Alat :
Pensil,buku bergaris,karton,lem,gunting,kertas HVS,lk siswa
Sumber Belajar :
Juz
amma, Buku doa-doa harian,buku hadist
Strategi
pembelajaran : Tanya jawab, pemberian tugas,
demontrasi,
Teknik penilaian :
Observasi, penugasan, unjuk kerja,hasil karya
Kegiatan
Pembelajaran
A.
Kegiatan
Pembiasaan
ü SOP
Kedatangan
ü One
day one ayat
ü Baris
berbaris (Baca doa masuk kelas Shalawat)
B.
Kegiatan
Awal (60 menit)
ü Anak Melafadhkan doa masuk mesjid
ü Anak menghafalkan surah AlAshs
ü Anak mengucapkan hadist larangan marah
ü Anak mengucapkan asmaul husna 41-45
ü Anak mengucapkan dan menyebutkan rukun iman
Apersepsi:
ü Menjelaskan
tentang tema lingkunganku (mesjisku)
ü Memiliki
sikap mengikuti aturan saat masuk mesjid
C. Kegiatan Inti (60 menit)
ü Menghubungkan titik-titik berangka untuk
menyempurnakan gambar
ü Membuat pelantang
suara
ü Menulis pelantang suara
D.
Istirahat/Makan
(30 menit)
ü SOP
cuci tangan
ü SOP
makan
ü SOP
bermain
E. Kegiatan Akhir (30 menit)
ü Mendiskusikan
pengalaman main yang dilakukan hari ini dan mainan yang paling disukai.
Recalling:
ü Menanyakan
apa yang sudah di pelajari anak hari ini
ü Menguatkan
pemahaman yang telah dipelajari anak
ü Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
ü Menyanyikan
lagu pulang
ü Memberikan
motivasi kepada anak agar lebih bersemangat dalam belajar
ü Berdoa,
shalawat dan mengucapkan salam
ü SOP
kepulangan
Mengetahui: Banda
Aceh, 28 Oktober 2021
Kepala
RA Fathun Qarib Guru
Kelompok Abu Bakar Ash Shiddiq,
Yusnawati,
S. Pd. I
Septa Lena, S. Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) 2
RA Fathun Qarib Kota Banda Aceh
Tahun Pelajaran 2021/2022
Semester/Bulan/Minggu |
: |
I/Oktober/IV |
Kelompok/Usia |
: |
Abu
Bakar Ash Shiddiq/5-6 Tahun |
Hari/Tanggal |
: |
06 / November / 2021 |
Alokasi Waktu |
: |
6
JTM |
Tema/Sub Tema |
: |
Lingkunganku/ Mesjid |
Sub-sub Tema |
: |
Lingkungan
Mesjid |
Karakter |
: |
Sopan
Santun,Kreatif,Mandiri |
Kompetensi
Dasar (KD):
1.1 |
Mengenal
Tuhan melalui ciptaanNya |
2.4 |
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
kreatif. |
3.3 |
Mengenal anggota tubuh untuk pengembangan
motorik kasar dan halus. |
4.3 |
Menggunakan
anggota tubuh untuk pengembangan motorik
kasar dan halus. |
3.6 |
Mengenal benda-benda di sekitarnya (nama,warna,bentuk,ukuran,pola,sifat dan suara) |
4.6 |
Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang di kenalnya
(nama,warna, bentuk, ukuran, pola,sifat, suara , tekstur, funfsi,dan
ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya. |
3.7 |
Mengenal lingkungan sosial (keluarga,teman,tempat
tinggal,tempat ibadah,budaya,transportasi) |
4.7
|
Menyajikan
berbagai karya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,gerak tubuh, dan
lain-lain tentang lingkungan social (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
ibadah, budaya, dan transportasi) |
3.9 |
Mengenal dan menggunakan teknologi sederhana (Peralatan rumah tangga,peralatan bermain,peralatan pertukangan
dll) |
4.9 |
Menggunakan teknologi sederhana (Peralatan rumah tangga,peralatan bermain,peralatan pertukangan
dll) |
3.12 |
Mengenal keaksaraan awal melalui bermain |
4.12 |
Menunjukkan
kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya |
3.15 |
Mengenal dan menghasilkan berbagai karya dan aktifitas seni |
4.15 |
Menunjukan
karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media |
Indikator:
1.1.14 |
Terbiasa mengucapkan dan menghafalkan
surat-surat pendek dalam Alquran. |
1.1.17 |
Terbiasa mengucapkan, menyebutkan, dan menghafalkan doa sehari-hari. |
1.1.4 |
Terbiasa mengucapkan asmaul husna. |
1.1.5 |
Terbiasa mengucapkan dan menyebutkan Rukun
Iman |
1.1.11 |
Terbiasa mengucapkan dan menyebutkan hadits
nabi. |
2.4.2 |
Berani tampil didepan teman, guru, orang
tua, dan lingkungan sosial lainnya. |
4.3.5 |
Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri
dalam berbagai aktivitas (missal
: mengancing baju,menggambar, menali
sepatu, menempel, menggunting pola, meniru bentuk, menggunakan alat makan). |
4.6.3 |
Menghubungkan
atau menjodohkan nama benda dengan tulisan sederhana melalui berbagai aktivitas |
4.9.3 |
Melakukan proses kerja sesuai dengan
prosedurnya |
4.12.3 |
Mengenal
arti kata dari gabungan beberapa huruf konsonan dan vokal. |
4.15.2 |
Menampilkan
hasil karya seni baik dalam bentuk gambar |
Tujuan:
1. Anak
mampu membaca surah pendek di awal kegiatan
2. Anak
mampu mengucapkan hadits, doa dan asmaul husna
3. Anak
mampu mengucapkan dan menyebutkan rukun iman
4. Anak mampu mewarnai gambar pelantang suara
5. Anak mampu menciptakan pelantang suara dari bahan sederhana
6.
Anak mampu menyusun kartu huruf menjadi kata pelantang suara
Materi:
5.
Surat AlAshr,doa
keluar masjid,hadist kasih sayang dan asmaul husna 41-45
6.
Mewarnai gambar pelantang suara
7.
Membuat pelantang suara
8.
Menyusun kartu huruf menjadi kata
pelantang suara
Media : Pelantang Suara
Alat : Pensil warna, kartu
huruf, gunting,HVS,karton,lem,lk siswa
Sumber Belajar
: Juz
amma, Buku doa-doa harian,buku hadist
Strategi pembelajaran : Tanya jawab, pemberian tugas, demontrasi,
Teknik penilaian :
Observasi, penugasan, unjuk kerja,hasil karya
Kegiatan
Pembelajaran
F.
Kegiatan
Pembiasaan
ü SOP
Kedatangan
ü One
day one ayat
ü Baris
berbaris (Baca doa masuk kelas Shalawat)
G.
Kegiatan
Awal (60 menit)
ü Shalat Dhuha
berjamaah
ü Anak Melafadhkan doa keluar masjid
ü Anak menghafalkan surah AlAshs
ü Anak mengucapkan hadist kasih sayang
ü Anak mengucapkan asmaul husna 41-45
ü Anak mengucapkan dan menyebutkan rukun iman
Apersepsi:
ü Menjelaskan
tentang tema lingkunganku (mesjisku)
ü Memiliki
sikap mengikuti aturan saat melakukan kegiatan di kelas.
H. Kegiatan Inti (60 menit)
ü Mewarnai gambar pelantang suara
ü Membuat
pelantang suara
ü Menyusun kata pelantang suara dari kartu huruf
I.
Istirahat/Makan
(30 menit)
ü SOP
cuci tangan
ü SOP
makan
ü SOP
bermain
J. Kegiatan Akhir (30 menit)
ü Mendiskusikan
pengalaman main yang dilakukan hari ini dan mainan yang paling disukai.
Recalling:
ü Menanyakan
apa yang sudah di pelajari anak hari ini
ü Menguatkan
pemahaman yang telah dipelajari anak
ü Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
ü Menyanyikan
lagu pulang
ü Memberikan
motivasi kepada anak agar lebih bersemangat dalam belajar
ü Berdoa,
shalawat dan mengucapkan salam
ü SOP
kepulangan
Mengetahui: Banda
Aceh, 06 November 2021
Kepala
RA Fathun Qarib Guru
Kelompok Abu Bakar Ash Shiddiq,
Yusnawati,
S. Pd. I
Septa Lena, S. Pd.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) 3
RA Fathun Qarib Kota Banda Aceh
Tahun Pelajaran 2021/2022
Semester/Bulan/Minggu |
: |
I/Oktober/IV |
Kelompok/Usia |
: |
Abu
Bakar Ash Shiddiq/5-6 Tahun |
Hari/Tanggal |
: |
15 / November / 2021 |
Alokasi Waktu |
: |
6
JTM |
Tema/Sub Tema |
: |
Lingkunganku/ Mesjid |
Sub-sub Tema |
: |
Bagian
Luar Mesjid |
Karakter |
: |
Sopan
Santun,Kreatif,Mandiri |
Kompetensi
Dasar (KD):
1.1 |
Mengenal
Tuhan melalui ciptaanNya |
2.4 |
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
kreatif. |
3.3 |
Mengenal anggota tubuh untuk pengembangan
motorik kasar dan halus. |
4.3 |
Menggunakan
anggota tubuh untuk pengembangan motorik
kasar dan halus. |
3.6 |
Mengenal benda-benda di sekitarnya (nama,warna,bentuk,ukuran,pola,sifat dan suara) |
4.6 |
Menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang di kenalnya
(nama,warna, bentuk, ukuran, pola,sifat, suara , tekstur, funfsi,dan
ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya. |
3.7 |
Mengenal lingkungan sosial (keluarga,teman,tempat
tinggal,tempat ibadah,budaya,transportasi) |
4.7
|
Menyajikan
berbagai karya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi,gerak tubuh, dan
lain-lain tentang lingkungan social (keluarga, teman, tempat tinggal, tempat
ibadah, budaya, dan transportasi) |
3.9 |
Mengenal dan menggunakan teknologi sederhana (Peralatan rumah tangga,peralatan bermain,peralatan pertukangan
dll) |
4.9 |
Menggunakan teknologi sederhana (Peralatan rumah tangga,peralatan bermain,peralatan pertukangan
dll) |
3.12 |
Mengenal keaksaraan awal melalui bermain |
4.12 |
Menunjukkan
kemampuan keaksaraan awal dalam berbagai bentuk karya |
3.15 |
Mengenal dan menghasilkan berbagai karya dan aktifitas seni |
4.15 |
Menunjukan
karya dan aktivitas seni dengan menggunakan berbagai media |
Indikator:
1.1.14 |
Terbiasa mengucapkan dan menghafalkan
surat-surat pendek dalam Alquran. |
1.1.17 |
Terbiasa mengucapkan, menyebutkan, dan menghafalkan doa sehari-hari. |
1.1.4 |
Terbiasa mengucapkan asmaul husna. |
1.1.5 |
Terbiasa mengucapkan dan menyebutkan Rukun
Iman |
1.1.11 |
Terbiasa mengucapkan dan menyebutkan hadits
nabi. |
2.4.2 |
Berani tampil didepan teman, guru, orang
tua, dan lingkungan sosial lainnya. |
4.3.5 |
Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri
dalam berbagai aktivitas (missal
: mengancing baju,menggambar, menali
sepatu, menempel, menggunting pola, meniru bentuk, menggunakan alat makan). |
4.6.8 |
Menggunakan
lambang bilangan untuk menghitung. |
4.6.2 |
Mengenal
konsep besar-kecil, banyak-sedikit, panjang-pendek, berat-ringan,
tinggi-rendah dengan mengukur menggunakan
ukur tidak baku. |
4.12.2 |
Menunjukkan
bentuk-bentuk simbol (pra menulis). |
4.15.2 |
Menampilkan
hasil karya seni baik dalam bentuk gambar |
Tujuan:
·
Anak mampu membaca surah pendek di awal
kegiatan
·
Anak mampu mengucapkan hadits, doa dan
asmaul husna
·
Anak mampu mengucapkan dan menyebutkan rukun iman
·
Anak mampu mengurutkan gambar dari besar ke yang kecil
(pelantang suara)
·
Anak mampu menghitung jumlah kubah yang ada di gambar masjid
·
Anak mampu menulis tulisan masjid
Materi:
·
Surat AlAshr,doa keluar masjid,hadist
kasih sayang dan asmaul husna 41-45
·
Anak mampu mengurutkan gambar dari besar ke yang kecil
·
Anak mampu menghitung jumlah kubah yang ada di gambar masjid
·
Anak mampu menulis tulisan masjid
Media : Pelantang Suara
Alat : Pensil warna, kartu
huruf, gunting,HVS,karton,lem,lk siswa
Sumber Belajar
: Juz
amma, Buku doa-doa harian,buku hadist
Strategi pembelajaran : Tanya jawab, pemberian tugas, demontrasi,
Teknik penilaian :
Observasi, penugasan, unjuk kerja,hasil karya
Kegiatan
Pembelajaran
K.
Kegiatan
Pembiasaan
ü SOP
Kedatangan
ü One
day one ayat
ü Baris
berbaris (Baca doa masuk kelas Shalawat)
L.
Kegiatan
Awal (60 menit)
ü Shalat Dhuha
berjamaah
ü Anak Melafadhkan doa keluar masjid
ü Anak menghafalkan surah AlAshs
ü Anak mengucapkan hadist kasih sayang
ü Anak mengucapkan asmaul husna 41-45
ü Anak mengucapkan dan menyebutkan rukun iman
Apersepsi:
ü Menjelaskan
tentang tema lingkunganku (mesjisku)
ü Memiliki
sikap mengikuti aturan saat melakukan kegiatan di kelas.
M. Kegiatan Inti (60 menit)
ü
Mengurutkan gambar dari besar ke
yang kecil
ü
Menghitung jumlah kubah yang ada di
gambar masjid
ü
Menulis tulisan masjid
N.
Istirahat/Makan
(30 menit)
ü SOP
cuci tangan
ü SOP
makan
ü SOP
bermain
O. Kegiatan Akhir (30 menit)
ü Mendiskusikan
pengalaman main yang dilakukan hari ini dan mainan yang paling disukai.
Recalling:
ü Menanyakan
apa yang sudah di pelajari anak hari ini
ü Menguatkan
pemahaman yang telah dipelajari anak
ü Menginformasikan kegiatan untuk esok hari
ü Menyanyikan
lagu pulang
ü Memberikan
motivasi kepada anak agar lebih bersemangat dalam belajar
ü Berdoa,
shalawat dan mengucapkan salam
ü SOP
kepulangan
Mengetahui: Banda Aceh, 15 November 2021
Kepala
RA Fathun Qarib Guru
Kelompok Abu Bakar Ash Shiddiq,
Yusnawati,
S. Pd. I
Septa Lena, S. Pd.
Tabel Hasil Penilaian Kegiatan Membuat Media Pelantang Suara Di RA Fathun
Qarib Kota Banda Aceh ( I )
Tema/sub tema : Lingkunganku/ Masjid/Pelantang Suara
Hari/Tanggal
: 28 Oktober 2021
Petunjuk
: beri tanda cek (√) pada kolom yang di sediakan sesuai dengan hasil pengamatan
No |
Nama
anak |
Aspek
yang dinilai |
|||||||||||||||
Anak
mampu menggulung karton berbentuk pelantang suara/kerucut |
Anak mampu melipat
dan menempel |
Anak mampu menggunting dengan
rapi |
Membuat
pelantang suara dengan baik/benar dan rapi |
||||||||||||||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
BB |
MB |
BSH |
BSB |
BB |
MB |
BSH |
BSB |
BB |
MB |
BSH |
BSB |
||
1 |
Ahmad Zahid Arza |
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
2 |
Ahsan Faris Maulana |
|
|
√ |
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
3 |
Aisyah Nur
Azizah |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
4 |
Alika Keisha Ramadhani |
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
5 |
Ahmad Fudhail Mubarak |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
6 |
Balqis Adzra |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
7 |
Fildzah Qasdina |
|
|
√ |
|
√ |
|
|
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
8 |
Lanvisamalaha |
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
|
√ |
9 |
Muhammad Azis |
|
√ |
|
|
|
|
|
√ |
√ |
|
|
|
|
|
√ |
|
10 |
Muhammad Ilham |
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
√ |
|
|
|
11 |
Muhammad Aymanshah |
|
|
√ |
|
√ |
|
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
12 |
Nur Izzati Mahdi |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
|
|
|
|
√ |
13 |
Putri Nafeza Ramadhani |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
|
|
|
|
√ |
|
14 |
Salwani Fitri |
|
|
|
√ |
√ |
|
|
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
15 |
Salman Alfarisi |
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
16 |
Salwa Nadhifa |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
17 |
Siti Aisyah |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
18 |
Shaqilla Afifa |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
19 |
Alifa Hibbatillah Akmal |
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
20 |
Zahwa Aqila Putri Wijaya |
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
Keterangan:
BB |
: |
Belum Berkembang (apabila anak
melakukannya masih harus dengan bimbingan atau dicontohkkan oleh guru) |
MB |
: |
Mulai Berkembang (apabila anak
melakukannya masih harus dengan diingatkan atau dibantu oleh guru) |
BSH |
: |
Berkembang Sesuai Harapan (apabila anak
dapat melakukannya secara mandiri dan sesuai dengan yang sebenarnya) |
BSB |
: |
Berkembang sangat baik ( apabila anak
dapat melakukan secara mandiri dan sangat baik) |
Mengetahui Banda Aceh, 28 Oktober 2021
Kepala RA Fathun Qarib Guru Kelompok Abu Bakar Ash-Shiddiq
Yusnawati, S.
Pd. I Septa Lena, S. Pd.
Tabel Hasil Penilaian Kegiatan Membuat Media Pelantang Suara Di RA
Fathun Qarib Kota Banda Aceh ( II )
Tema/sub tema : Lingkunganku/ Masjid/Pelantang Suara
Hari/Tanggal
: 06 November 2021
Petunjuk
: beri tanda cek (√) pada kolom yang di sediakan sesuai dengan hasil pengamatan
No |
Nama
anak |
Aspek
yang dinilai |
|||||||||||||||
Anak
mampu menggulung karton berbentuk pelantang suara/kerucut |
Anak mampu melipat
dan menempel |
Anak mampu menggunting dengan
rapi |
Membuat
pelantang suara dengan baik/benar dan rapi |
||||||||||||||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
BB |
MB |
BSH |
BSB |
BB |
MB |
BSH |
BSB |
BB |
MB |
BSH |
BSB |
||
1 |
Ahmad Zahid Arza |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
2 |
Ahsan Faris Maulana |
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
3 |
Aisyah Nur
Azizah |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
4 |
Alika Keisha Ramadhani |
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
5 |
Ahmad Fudhail Mubarak |
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
6 |
Balqis Adzra |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
7 |
Fildzah Qasdina |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
8 |
Lanvisamalaha |
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
|
√ |
9 |
Muhammad Azis |
|
√ |
|
|
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
10 |
Muhammad Ilham |
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
√ |
|
|
11 |
Muhammad Aymanshah |
|
|
|
√ |
|
√ |
|
|
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
12 |
Nur Izzati Mahdi |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
13 |
Putri Nafeza Ramadhani |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
14 |
Salwani Fitri |
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
15 |
Salman Alfarisi |
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
16 |
Salwa Nadhifa |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
17 |
Siti Aisyah |
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
18 |
Shaqilla Afifa |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
19 |
Alifa Hibbatillah Akmal |
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
20 |
Zahwa Aqila Putri Wijaya |
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
Keterangan:
BB |
: |
Belum Berkembang (apabila anak melakukannya
masih harus dengan bimbingan atau dicontohkkan oleh guru) |
MB |
: |
Mulai Berkembang (apabila anak
melakukannya masih harus dengan diingatkan atau dibantu oleh guru) |
BSH |
: |
Berkembang Sesuai Harapan (apabila anak
dapat melakukannya secara mandiri dan sesuai dengan yang sebenarnya) |
BSB |
: |
Berkembang sangat baik ( apabila anak
dapat melakukan secara mandiri dan sangat baik) |
Mengetahui Banda Aceh, 06 November 2021
Kepala RA Fathun Qarib Guru Kelompok Abu Bakar Ash-Shiddiq
Yusnawati, S. Pd. I Septa Lena, S. Pd.
Tabel Hasil Penilaian Kegiatan Membuat Media Pelantang Suara Di RA
Fathun Qarib Kota Banda Aceh ( III )
Tema/sub tema : Lingkunganku/ Masjid/Pelantang Suara
Hari/Tanggal
: 15 November 2021
Petunjuk
: beri tanda cek (√) pada kolom yang di sediakan sesuai dengan hasil pengamatan
No |
Nama
anak |
Aspek
yang dinilai |
|||||||||||||||
Anak
mampu menggulung karton berbentuk pelantang suara/kerucut |
Anak mampu melipat
dan menempel |
Anak mampu menggunting dengan
rapi |
Membuat
pelantang suara dengan baik/benar dan rapi |
||||||||||||||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
BB |
MB |
BSH |
BSB |
BB |
MB |
BSH |
BSB |
BB |
MB |
BSH |
BSB |
||
1 |
Ahmad Zahid Arza |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
2 |
Ahsan Faris Maulana |
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
3 |
Aisyah Nur
Azizah |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
4 |
Alika Keisha Ramadhani |
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
5 |
Ahmad Fudhail Mubarak |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
6 |
Balqis Adzra |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
7 |
Fildzah Qasdina |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
8 |
Lanvisamalaha |
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
9 |
Muhammad Azis |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
10 |
Muhammad Ilham |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
11 |
Muhammad Aymanshah |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
12 |
Nur Izzati Mahdi |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
13 |
Putri Nafeza Ramadhani |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
14 |
Salwani Fitri |
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
15 |
Salman Alfarisi |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
16 |
Salwa Nadhifa |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
17 |
Siti Aisyah |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
18 |
Shaqilla Afifa |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
19 |
Alifa Hibbatillah Akmal |
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
|
20 |
Zahwa Aqila Putri Wijaya |
|
|
|
√ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
|
√ |
Keterangan:
BB |
: |
Belum Berkembang (apabila anak
melakukannya masih harus dengan bimbingan atau dicontohkkan oleh guru) |
MB |
: |
Mulai Berkembang (apabila anak
melakukannya masih harus dengan diingatkan atau dibantu oleh guru) |
BSH |
: |
Berkembang Sesuai Harapan (apabila anak
dapat melakukannya secara mandiri dan sesuai dengan yang sebenarnya) |
BSB |
: |
Berkembang sangat baik ( apabila anak
dapat melakukan secara mandiri dan sangat baik) |
Mengetahui Banda Aceh, 15 November 2021
Kepala RA Fathun Qarib Guru Kelompok Abu Bakar Ash-Shiddiq
Yusnawati, S. Pd. I Septa Lena, S. Pd.
Melipat kertas
HVS untuk pembuatan gagang pelantang suara Proses
penggulungan karton membentuk kerucut atau corong pelantang suara Proses Ketika
proses pembuatan media pelantang suara selesai Kegiatan
menggunting atau merapikan ujung pelantang suara Proses pemasangan
atau perekatan gagang pelantang suara Proses melem
untuk pembuatan gagang pelantang suara
No comments:
Post a Comment