Tuesday, 1 December 2020

LAPORAN TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KURMA DI PERKEBUNAN KURMA BARBATE ACEH BESAR

 

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN KURMA DI PERKEBUNAN KURMA BARBATE ACEH BESAR

KATA PENGANTAR

 

Bismillahhirrahmannirrahim

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah Subnanawata’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis dalam menyelesaikan laporan praktek lapang yang berjudul “Teknik budidaya tanaman kurma di perkebunan kurma Barbate Aceh BesarSalawat dan salam kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad  sebagai pembawa  Risalah Islam dan ilmu pengetahuan untuk kebahagiaan umat di dunia dan akhirat. Penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat kurikulum pada Fakultas Pertanian Universitas Abulyatama, Aceh Besar.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan baik dari segi penyajian maupun materi pembahasan. Untuk itu penulis mangharapkan kritikan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan laporan penelitian ini. Akhir kata semoga laporan ini bermanfaat bagi semua. Amin yarabbal’ alamin.

 

 

Aceh Besar, Januari 2020

 

Penulis

 

 

Fitriana

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR.. i

DAFTAR ISI. ii

 

BAB I. PENDAHULUAN.. 1

1.1   Latar Belakang. 1

1.2   Tujuan Praktek Lapang. 3

1.3   Manfaat Praktek Lapang. 3

 

BAB II     TINJAUAN KEPUSTAKAAN.. 4

2.1                                                                         Taksonomi Tanaman Kurma. 4

2.2                                                                         Klasifikasi Tanaman Kurma. 4

2.3                                                                          Morfologi Tanaman Kurma. 4

2.4                               Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Buah Kurma. 5

2.5                                                                  Syarat Tumbuh Tanaman Kurma. 6

2.6                                                                                            Manfaat Kurma. 8

 

BAB III.   METODE PELAKSANAAN.. 9

3.1                                                                                       Lokasi Perkebunan. 9

3.2                                                                                       Tempat dan Waktu. 9

3.3                                                                                            Bahan dan Alat 9

 

BAB IV.   HASIL DAN PEMBAHASAN.. 10

4.1                                                                                           Persiapan Lahan. 10

4.2                                                                                                    Pembibitan. 10

4.3                                                                                                   Penanaman. 11

4.4                                                                     Pemeliharaan Tanaman Kurma. 11

4.5                                                                                                   Pemupukan. 12

4.6                                                                                                   Pembuahan. 13

4.7    Pemanenan........................................................................................... 13...........                        

 

BAB V.    KESIMPULAN DAN SARAN.. 14

5.1                                                                                                   Kesimpulan. 14

5.2                                                                                                             Saran. 14

 

DAFTAR PUSTAKA.. 15

LAMPIRAN.. 16

 


BAB I. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Kurma merupakan salah satu pohon tertua di wilayah Arab dan secara ekstensif dibudidayakan sebagai buah yang memiliki rasa manis yang dapat dikonsumsi oleh semua orang. Karena sudah sejak lama dibudidayakan, distribusi asli kurma tidak diketahui secara pasti namun diduga berasal dari suatu daerah digurun Afrika Utara dan Asia Barat Daya (baloch 2014). Kurma telah menjadi makanan pokok bagi masyarakat di Timur tengah selama ribuan tahun lamanya, kurma dapat dikonsumsi oleh segala umur,baik anak anak, dewasa hingga lanjut usia. Dewasa ini kurma tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat di Timur tengah saja, namun juga oleh masyarakat di seluruh dunia, baik di benua Asia, Eropa, Australia, Afrika, hingga Amerika. Negara penghasil kurma terbesar di dunia adalah Mesir dan jumlah produksi kurma segar tahunan pada tahun 2017 mencapai 1.084.529 ton, kemudian diikuti oleh Iran dengan total produksi 947.809 ton dan Arab Saudi dengan total produksi 836.983 ton (wordatlas.com.2017) Manickavasagan (2012) menyebutkan bahwa tiga negara pengimpor kurma terbesar di dunia pada tahun 2017 adalah India, Maroko, dan prancis. Indonesia merupakan negara ketujuh yang mengimpor kurma paling banyak di dunia yaitu dengan total impor sebesar 12.005 ton atau 2,5% dari total impor dunia bertambah sebanyak 2.233 ton atau 40% dari rentang tahun 2000-2007.

Pemerintah Indonesia melakukan impor kurma dari berbagai negara di dunia untuk memenuhi permintaan kurma didalam negeri, sehingga harus didatangkan diluar negeri, sebagai negara yang agraris, Indonesia sebenarnya mampu untuk memproduksi kurma sebagaimana dijelaskan oleh pakar buah dari Bogor yaitu Dr.mohammad Reza tirtawisata ms dalam info agrobisnis.com. Indonesia sangat berpeluang untuk melakukan budidaya kurma tropis. Hal ini disebabkan karena kondisi dari agroklimat di Indonesia sangat mirip dengan Thailand yang sudah terlebih dahulu melakukan budidaya kurma.

Pada tahun 2015, Indonesia telah melakukan budidaya kurma di Aceh tepatnya di desa data makmur kecamatan Blang bintang kabupaten Aceh besar. Perkebunan kurma ini dinamai dengan kebun kurma Barbate.

Mahdi menjadi pelopor perkebunan kurma disana, mantan kepala Bank Indonesia. Sebelum mulai berkebun, Mahdi pernah menjelajahi perkebunan kurma di sejumlah negara seperti Thailand, Turki, Uni Emirat Arab dan lainnya. Usai pulang dari sana, tekad Mahdi untuk mengelola kebun kurma semakin besar. Selain itu kurma merupakan salah satu buah yang memiliki posisi yang sangat istimewa dalam Al-Quran sebagaimana terbukti dengan banyaknya ayat Alqur'an dan hadits yang membahas tentang kurma. Al-Quran menyebutkan mengenai anjuran bertanam dan mengkonsumsi kurma"Dan kami turunkan air dari langit dengan sesuatu ukuran, lalu kami jadikan air itu menetap di bumi, dan pasti kami berkuasa melenyapkannya. Lalu dengan (air )itu kami tumbuhkan untukmu​ kebun-kebun kurma dan anggur, disana kamu memperoleh buah-buahan yang banyak dan sebagian dari (buah-buahan) itu kamu makan" (Qs Al mu'minun :18-19).

Muhammad bin Umar bin Al Hasan Ar Razi menyebutkan dalam tafsirnya bahwa kurma salah satu buah yang harus ditanami dan di rawat. Ayat ini mengisyaratkan bahwa, buah yang  ditanami akan menjadi makanan pokok dan Allah menyebutkan kalimat kurma dalam ayat ini karena kurma bukan sekedar pelengkap makanan tapi juga makanan pokok bagi manusia (Ahmad, 2014).

Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk berbudidaya kurma seperti yang disebutkan oleh salah satu hadist yang diriwayatkan dalam Musnad Ahmad "jika hari kiamat datang pada diri kalian sedangkan ditangan kalian ada bibit kurma, maka tanamlah! "

Al Qur'an dan hadist di atas secara tersirat menyebutkan bahwa islam memerintahkan umatnya untuk bertanam kurma. Perintah tersebut tidak ditujukan hanya pada bangsa Arab saja, namun pada hakikatnya juga diperuntukkan untuk seluruh umat Islam didunia. Hal ini dapat diartikan bahwa kurma juga bisa tumbuh ditempat-tempat lain seperti di Aceh sekarang ini.

 

1.2  Tujuan Praktek Lapang 

a.       Mengetahui teknik budidaya tanaman kurma.

b.      Dapat melakukan kegiatan budidaya kurma  secara langsung.

c.       Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mengenai teknik budidaya kurma.

 

1.3  Manfaat Praktek Lapang

a.       Bagi penulis, praktek lapang ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan  tentang teknik budidaya kurma.

b.      Bagi akademik, dapat menambah referensi mengenai teknik budidaya kurma.

 

 

 

 


BAB II.  TINJAUAN KEPUSTAKAAN

 

2.1  Taksonomi Tanaman Kurma

Kurma (Phoenix dactylifera) adalah sejenis tumbuhan palem yang buahnya dapat dimakan karena rasanya manis. Tanaman Kurma ditemukan oleh seorang ilmuwan palem yang bernama Erdowardo Bakari. Pohon kurma memiliki tinggi sekitar 15-25 m dan daun yang menyirip dengan panjang 3-5 meter (Satuhu, 2010)

 

2.2  Klasifikasi Tanaman Kurma

Kingdom         :    Plantae

Sub kingdom  : Tracheobionta

Super devisi    :    Spermatopyta

Divisi               :    Magnoliophyta

Kelas                :    Liliopsida

Subkelas          :    Arecidae

Ordo                :    Arecales

Famili              :    Arecaceae

Genus              :    Phoenix

Spesies            :    Phoenix dactylifera L.

Buah kurma memiliki karakteristik bervariasi, antara lain memiliki berat dua hingga enam puluh gram, panjang tiga sampai tujuh sentimeter, konsistensi lunak sampai kering, berbiji dan berwarna kuning kecoklatan, coklat gelap dan kuning kemerahan ( Sucipto, 2010)

 

2.3  Morfologi Tanaman Kurma

Morfologi tanaman kurma dapat dilihat berdasarkan ciri pohon kurma, umumnya adalah:

1.      Batang

Pohon kurma berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-25 m, bentuk batang bulat, tidak merata dan memiliki diameter mencapai 30-45 cm bahkan lebih. Tumbuh secara tunggal atau membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah akar tunggal.

2.      Daun

Daun pohon kurma memiliki panjang 3-5 meter, dengan duri pada tangkai daun menyirip dan memiliki sekitar 150 pucuk daun muda yang berukuran dengan panjang 30 cm dan lebar 2 cm.

3.      Bunga

Bunga pohon kurma memiliki dua ruma dengan tinggi sekitar 16-20 cm dan tidak memiliki percabangan pada batangnya secara morfologis, bunga jantan dan betina sulit dibedakan. Rentangan penuh mahkotanya berkisar dari 6-10 m.

4.      Buah dan biji

Buah kurma berbentuk lonjong dengan ukuran 2-7,5 cm dengan warna yang bermacam-macam misalnya agak gelap, kemerahan, kuning muda dan berbiji. Biji buah kurma berbentuk memanjang, dengan panjang mencapai kurang lebih 1 cm, berwarna coklat muda (Rostita, 2009)

 

2.4  Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Buah Kurma

Seperti buah-buahan lainnya, kematangan buah kurma dapat dibagi menjadi 5 stadium pertumbuhan dan perkembangan buah kurma yaitu:

1.    Stadium hababouk

Hababouk adalah kondisi dimana kondisi buah kurma mulai membentuk, buah masih tertutup kelopak daun dan buah akan terus berkembang hingga warna hijau.

2.    Stadium kimri

Bentuk buah yang cenderung bulat berubah memanjang ( bentuk oval) namun warna buah masih didominasi warna hijau tua sedikit kekuningan.

3.    Stadium khalal

Bergantung pada varietasnya, buah kurma pada tahapan khalal akan mengalami perubahan warna dari hijau kekuningan menjadi kuning, orange, hingga merah tua dan daging buah masih cukup keras.

4.    Stadium rutab

Pada tahapan ini, daging buah tidak lagi keras dan warna buah cenderung lebih tua. Buah kurma dianggap matang sempurna pada tahap ini dengan bobot buah, kadar gula dan padatan yang maksimal.

5.    Stadium tamar

Terdapat penurunan kadar air yang cukup signifikan pada tahap ini sehingga kadar gula mencapai 50% atau lebih. Kurma benar-benar matang dan warnanya berubah menjadi cokelat atau hampir hitam (Rahmadi, 2010).

 

2.5  Syarat Tumbuh Tanaman Kurma

1.    Ketinggian tempat

Tanaman kurma memiliki daya adaptasi yang tinggi, tumbuh dari daratan tinggi hingga daratan rendah. Thailand membudidayakan kurma dengan ketinggian yang bervariasi mulai dari 50-700 m dpl, diantaranya terdapat di Suphanburi, Ayutthaya, Nakhon, dan chiagmai, dilokasi tersebut kurma berbuah dengan optimal yaitu mampu berproduksi sebanyak 250 kg per pohon pada umur tujuh tahun(Apriyanti et al,2015) . Kondisi yang sama juga terdapat di Aceh besar dimana Aceh besar memiliki ketinggian dari 0-800 m dpl, ketinggian di Aceh besar ini memenuhi syarat tumbuh dan produksi kurma.

2.    Kualitas tanah

Kurma dapat tumbuh dan berproduksi diberbagai jenis tanah baik tanah yang sangat berpasir maupun tanah liat. Kurma sangat tahan pada kondisi tanah yang marginal sebagaimana selama ini ditunjukkan dengan tumbuh tegar dipadang pasir.

3.    Suhu

Apriyanti et al(2015) menyebutkan bahwa kurma lazim dibudidayakan di tanah kering dan semi kering yang ditandai dengan musim panas yang panjang, tidak ada atau sangat sedikit hujan dan tingkat kelembaban yang relatif sangat rendah selama periode pematangan buah. Meskipun kurma adalah jenis tanaman yang tumbuh pada suhu 32-38°c, namun kurma toleran pada rentang suhu yang panjang.

4.    Curah hujan

Curah hujan merupakan salah satu faktor penting syarat tumbuh dan produksi kurma. Kurma lazim dibudidayakan di daerah yang memiliki rata rata curah hujan tahunan 50 mm, dengan kondisi lingkungan yang kering, petani dapat memanen buah kurma pada fase rutab dan fase tamar langsung dari pohon. Hujan berpengaruh pada periode pembentukan buah, fase rutab dan tamar merupakan tahap yang paling sensitif terhadap hujan karena dapat menyebabkan buah busuk dan rontok.

5.    Kelembaban udara

Kelembaban udara berhubungan erat dengan curah hujan. Biasanya setelah terjadinya hujan, kelembaban udara juga akan meningkat, kelembaban yang tinggi akan memicu perkembangan penyakit yang menggangu tanaman seperti penyakit bercak daun oleh cendawan Graphiola phoenicis, sementara pada kelembaban yang rendah akan munculnya​ hama dan tungau.

6.    Angin

Kecepatan angin berefek pada tanaman kurma muda dan efisien polinasi pada tanaman dewasa. Perakaran yang belum kuat membuat pohon kurma yang masih muda rentan terhadap angin kencang. Angin lembut berguna dan membantu proses penyerbukan, sementara angin berkecepatan tinggi akan meniup jauh serbuk sari terutama pohon yang berada dipinggir jalan.

7        Cahaya

Sama dengan tanaman buah yang lain, pohon kurma membutuhkan cahaya matahari untuk proses fotosintesis. Kurma membutuhkan lama pencahayaan matahari yang panjang untuk bisa berbunga, agar tumbuh dengan baik diperlukan pencahayaan sekitar 16 jam sehari dengan intensitas 10.000-12000 footcandle, kondisi ini dapat tercapai pada saat cuaca cerah dengan awan sedikit atau cuaca tidak mendung.

 

2.6   Manfaat Kurma

Pilihan kurma sebagai makanan sehat di bulan puasa ternyata dapat dibuktikan secara ilmiah. Kalori tinggi dan kandungan gulanya yang dicerna membuat kurma dapat mengatasi kekurangan kalori akibat penggunaan energi saat beraktivitas di bulan puasa. Namun kurma masih memiliki banyak khasiat lain yang baik untuk kesehatan, diantaranya:

1.    Kurma mengandung asam salisilat yang bersifat mencegah pembekuan darah,dan menghilangkan rasa ngilu ataupun​ rasa nyeri.

2.    Kandungan kalium sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah karena berfungsi untuk menstabilkan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot jantung, sekaligus mengatur tekanan darah.

3.    Kurma mengandung banyak serat yang baik bagi usus sehingga mencegah sembelit dan melancarkan buang air besar.

4.    Serat juga dapat menurunkan kolesterol dalam darah.

5.    Kurma dapat membantu pertumbuhan tulang karena mengandung kalsium, fosfor, dan magnesium yang sangat diperlukan untuk memelihara kesehatan tulang dan gigi.

6.    Kurma juga mengandung vitamin yang dapat membantu menguatkan saraf, melancarkan peredaran darah, membersihkan usus, serta memelihara dari radang dan infeksi (Satuhu, 2010)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB III. METODE PELAKSANAAN

 

3.1  Lokasi Perkebunan

Kebun kurma Barbate merupakan perkebunan kurma yang terletak di desa Data makmur kecamatan Blang bintang kabupaten Aceh besar. Perkebunan ini sudah ada sejak akhir tahun 2015, Mahdi kini tak sendiri membuka kebun kurma dibarbate. Mahdi dan 78  orang lainnya sudah membentuk koperasi petani kurma lembah  berbate . Mereka punya lahan dengan keseluruhan mencapai 320 hektar, namun sekarang baru lahan milik Mahdi dan Syukri Syafi'i  yang sudah ditanami kurma.

Pemilihan lokasi ini didasarkan pada keadaan infrastruktur yang baik seperti adanya jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, lokasi dekat dengan kota yaitu sekitar 13 km dari Bandara internasional Iskandar muda, dan lahan yang dibeli petani yaitu sekitar Rp 50.000.000 hingga 100.000.000 per hektar, tergantung dari jarak lahan dengan jalan raya, semakin dekat dengan jalan raya semakin tinggi harga tanahnya.

 

3.2  Tempat dan Waktu

Praktik lapang ini dilakukan di Desa Data Makmur kecamatan Blang bintang kabupaten Aceh Besar, waktu praktek lapang ini mulai tanggal 10 Desember s/d 10 Januari 2020.

3.3    Bahan dan Alat

3.1.1        Bahan

1.      Bibit kurma

2.      Kotoran kambing atau domba

3.      Limbah ikan

4.      Bioaktivator kompos

5.      Kotoran sapi dan ayam

3.1.2        Alat

Alat yang digunakan dalam praktek lapang ini yaitu traktor, parang, cangkul,  alat angkut dan camera untuk dokumentasi.

 


BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

 

Perkebunan kurma Barbate ini merupakan milik seorang petani kurma yang bernama Mahdi Muhammad, SE,AK. Kurma dibudidayakan karena kurma merupakan buah yang paling banyak disebutkan dalam Al-Quran, yaitu sebanyak 21 kali diantaranya terdapat pada Qs yaasin(36):34, Qs Maryam (19):23,25, Qs Al Kahfi (18):32, dan Qs Al mu'minun(23):19.

 

4.1    Persiapan Lahan

Persiapan lahan kurma berupa pembersihan lahan budidaya tanaman kurma dari semak dan batu, pembuatan lubang tanam, dan membangun instalasi irigasi. Pembersihan lahan bertujuan agar tidak ada gangguan pada saat pengolahan tanah. Pohon-pohon liar, semak belukar, serta sampah yang ada dibersihkan pada lahan yang akan ditanami tanaman kurma. Hal ini karena tanaman kurma memerlukan sinar matahari penuh untuk pertumbuhan dan produksinya​. Selain itu pembersihan lahan juga dilakukan untuk mencegah kontaminasi dari zat yang terkandung dalam sampah kaleng maupun plastik.

 

4.2    Pembibitan

Bibit yang digunakan pada perkebunan kurma ini merupakan bibit kultur jaringan yang didapatkan langsung dari laboratorium tissue culture di Inggris, yaitu Date Palm Development (DPD). Date palm Development (DPD) merupakan salah satu laboratorium kultur jaringan kurma tertua di dunia dan merupakan pemasok bibit kurma yang dibudidayakan di Thailand yang terkenal dengan kurma tropisnya serta pemasok bibit kurma pada 30 negara di dunia termasuk negara negara di Timur tengah. Bibit kurma seharga 700.000 per batang.

Varietas bibit kurma yang dibudidayakan oleh kebun Kurma Barbate merupakan bibit varietas barhee, medjol, sukari, dan ajwa. Varietas yang digunakan di kebun kurma ini mayoritas barhee. Varietas barhee merupakan varietas yang paling banyak dibudidayakan oleh perkebunan kurma Barbate karena merupakan jenis kurma yang paling sesuai dengan iklim dan lahan di Indonesia. Varietas barhee yang berasal dari Irak ini memiliki bentuk bulat, berwarna kuning, berdaging buah tebal dan memiliki rasa yang manis. Barhe memiliki produktivitas yang tinggi yaitu mencapai 350 kg per pohon. Jenis kurma ini merupakan jenis yang paling populer dikonsumsi dalam bentuk segar atau dalam bentuk khalal.

 

4.3    Penanaman

Penanaman pohon kurma ini sebenarnya tidak sulit karena pohon kurma ini juga tahan kering dan dapat bertahan hingga 100 tahun. Pohon-pohon kurma ditanam dengan jarak antara 8 hingga 10 meter. Proses perawatannya​tidak jauh beda dengan tanaman lain yaitu menggunakan pupuk organik. untuk menghemat biaya pupuk, pemilik kebun kurma ini mengakalinya dengan memelihara puluhan domba yang dilepas dilokasi perkebunan setiap hari. Kurma tetap dapat berbuah dengan syarat bibitnya harus betina dan memiliki pohon kurma jantan sebagai penyerbuk. Yang berbuah itu bibit kurma betina.

 

4.4    Pemeliharaan Tanaman Kurma

4.4.1     Penyiraman

Penyiraman dilakukan pada umur 1-6 bulan setelah penanaman dan dilakukan sekali dalam 2 hari, tanaman usia 7-12 bulan dilakukan penyiraman sekali dalam 4 hari, sedangkan untuk tanaman yang sudah dewasa dilakukan sekali dalam seminggu atau menurut kondisi tanah.

4.4.2        Penyiangan

Penyiangan dilakukan bila pada tanaman terdapat gulma. Penyiangan dimaksudkan untuk menghindari kompetisi unsur hara antara tanaman kurma dan gulma .

4.4.3        Pengendalian Hama dan Penyakit

            Pengendalian hama dilakukan pada  saat terlihat aktivitas hama pada tanaman. Upaya pengendaliannya secara manual dengan cara mengambilnya dari tanaman atau menggunakan cangkul.

 

4.4.4        Penyulaman

Penyulaman dilakukan jika ada tanaman yang mati atau yang terkena penyakit dan dilakukan satu minggu setelah tanam mengganti dengan bibit umur yang sama dan bibit yang pertumbuhannya normal.

 

4.5    Pemupukan

Pupuk merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan oleh berbagai jenis tanaman, terutama untuk pertumbuhan akar, batang, daun, bunga dan buah . Pupuk yang digunakan pada perkebunan kurma ini ada dua fase

1.    Fase vegetatif         

Pemupukan pada fase ini berupa bahan organik yang terdiri dari kotoran ayam dan kotoran sapi yang difermentasikan dengan bioaktivator. Bioaktivator adalah bahan aktif biologi yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator bukanlah pupuk, melainkan bahan yang mengandung mikroorganisme efektif yang secara aktif dapat membantu : mendekomposisi dan memfermentasi limbah ternak, menghambat pertumbuhan hama dan penyakit tanaman dalam tanah, membantu meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman, memperbaiki kualitas tanah, dan meningkatkan kualitas pertumbuhan vegetatif tanaman.

Mikroorganisme yang terkandung dalam bioaktivator dapat mempercepat laju proses pengomposan bahan organik sehingga kandungan fosfat dapat dimanfaatkan langsung oleh tumbuhan (Sutoro, 2010).

2.    Fase generative

Pemupukan pada fase ini berupa kotoran kambing dan limbah ikan.

Kotoran kambing memiliki beberapa manfaat, diantaranya:

1.         Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman

2.         Meningkatkan produktivitas tanaman

3.         Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun

4.         Menggemburkan dan menyuburkan tanah

5.         Penyediaan unsur hara makro dan mikro

Limbah ikan mengandung berbagai nutrien yaitu : N (Nitrogen), P (Phospor), K (Kalium) yang merupakan komponen penyusun pupuk organik.  Dengan proses hidrolisis, limbah ikan diolah menjadi pupuk organik dengan konsentrasi tinggi.

 

4.6    Pembuahan

Pohon kurma akan berbunga dan dari sini akan terlihat pohon kurma jantan dan betina dengan ciri-ciri bunga jantan berwarna keputih-putihan dan berukuran kecil dilapisi serbuk seperti tepung, sedangkan bunga betina berwarna kuning cerah seperti bunga kelapa. Bunga pohon kurma betina harus dibuahi bunga pohon jantan secara manual yaitu dengan memotong kulit mayang bagian ujung pohon kurma jantan, kemudian diselipkan diantara bunga betina dan diikat selama 1-2 hari. Untuk memaksimalkan buah kurma, perlu dilakukan penjarangan atau memotong buah kurma yang berukuran kecil dan lambat berkembang agar buah yang besar dapat berkembang secara maksimal dan lebih besar lagi. Buah kurma perlu dibungkus dengan wadah plastik atau kain untuk menghindari berbagai hama dan penyakit.

 

4.7    Pemanenan

Tanaman kurma mulai berbuah pada umur empat tahun. Pada umur empat tahun, tanaman kurma dapat dipanen namun produksinya belum optimal. Tanaman kurma akan berproduksi optimal pada tahun ke 7 hingga tahun ke 50. Setelah umur tanaman kurma lebih dari 50 tahun, kurma masih menghasilkan buah namun dalam jumlah yang lebih kecil serta biaya perawatan yang lebih besar. Pemanenan kurma dilakukan satu tahun sekali. Kurma dipanen dalam tiga fase, yaitu fase khalal (buah segar), fase rutab (matang panuh) dan fase tamar( semi kering atau kering).

Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tunas janjang buah dan bersihkan bekas potongan sampai pangkal pohon​, ini berguna untuk mempercepat persiapan pohon kurma untuk berbuah lagi.


BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

 

5.1    Kesimpulan

Dari hasil laporan praktek lapang ini, dapat disimpulkan bahwa teknik budidaya tanaman kurma ini tidaklah sulit  karena tanaman kurma ini tidak membutuhkan air yang banyak dan dapat bertahan hidup hingga 100 tahun. Tanaman kurma ini juga merupakan tanaman surga yang sering disebutkan dalam Al-Quran sebanyak 21 kali  diantaranya terdapat pada Qs yaasin(36):34, Qs Maryam (19):23,25, Qs Al Kahfi (18):32, dan Qs Al mu'minun(23):19.Varietas bibit kurma yang dibudidayakan oleh kebun Kurma Barbate merupakan bibit varietas barhee, medjol, sukari, dan ajwa. Varietas yang digunakan di kebun kurma ini mayoritas barhee. Varietas barhee merupakan varietas yang paling banyak dibudidayakan oleh perkebunan kurma Barbate karena merupakan jenis kurma yang paling sesuai dengan iklim dan lahan di Indonesia​.

 

5.2    Saran

Diharapkan dapat dilakukan penelitian atau praktek lebih lanjut tentang teknik budidaya tanaman kurma di perkebunan kurma Barbate Aceh besar, dengan adanya praktek lapang ini diharapkan dapat memikat daya tarik petani lainnya untuk memanfaatkan lahan tandus.

 

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ahmad, Ahmad syamil Bin. 2013. Keistimewaan kurma dalam Al-Quran ditinjau dari perspektif ilmu kesehatan. Skripsi pada universitas negeri Sultan Syarif kasim, Riau.

Apriyanti, dkk. 2016. Kurma dari gurun ke tropis. Depok: PT trubus swadaya.

Apriyanti et al, 2015. Buah sakit dari surga. Yogyakarta: Balqist.

Rahmadi, A (2010). Kurma.hal.http://www.academia.edu/8658088/kurma.

Http://1001budidaya.com/klasifikasi-morfologi-kurma.

Rostita (2009). khasiat dan keajaiban kurma. Bandung: PT Mizan pustaka. Halaman 24.

Satuhu,S.2010.kurma, khasiat dan olahannya. Jakarta: penebar swadaya. Hal 7-10.

Sucipto (2010). Klasifikasi tanaman kurma. Bandung: penebar swadaya. Hal 27

Sutoro,dkk.2010. kapang pereduksi fosfat dari berbagai bioaktivator (reducing phosphates mold from various bioaktivators). institut teknologi sepuluh November. Surabaya.

USDA.     Plant profil: Date palm ( Phoenix dactylifera). http:// plant. usda. Gov /java/ profil?symbol:phda4. Diakses pada tanggal 20 juni 2017.

Wahyono,s (2010) bioakti vator komposting. http: // sriwah yono. blogspot. com/2010/06/ bioak tivator- komposting- apakah -itu. html, diakses pada tanggal 17 April 2013.

                                                                              

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

 





Gambar 1.  penyiangan tanaman kurma

 

 


Gambar 2. Pengamatan pertumbuhan tanaman kurma

 


Gambar 4. Tanaman kurma jantan

 

 


Gambar 3. Tanaman Kurma Betina

 

 

No comments:

Post a Comment