Sunday, 10 October 2021

MAKALAH PENGARUH KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN

 

 


 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.   Latar belakang

 

Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga perawat/bidan yang baru pada hari pertama mereka bekerja, karena perawat/bidan tidak dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagai mestinya. Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui diskusi aktif.

Tindakan disipliner sebaiknya dilakukan, apabila upaya pendidikan yang diberikan telah gagal, karena tidak ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap individu diizinkan untuk melakukan kesalahan dan harus belajar dari kesalahan tersebut. Tindakan indisipliner sebaiknya dilaksanakan dengan cara yang bijaksana sesuai dengan prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan klasifikasinya.

 

 

 

 

 

B.   Rumusan masalah

 

1.      Apa pengaruh kompensasi, disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan

 

C.   Tujuan pembahasan

 

1.      Untuk mengetahui apa saja pengaruh kompensasi, disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

PROUKTIVITAS

1.      Pengertian produktivitas

 

Pada dasarnya, kata produktivitas adalah kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris, yaitu productivity. Namun, productivity itu sendiri adalah gabungan dari dua kata yang digabung menjadi satu, yaitu product dan activity. Jadi berdasarkan asal katanya tersebut, seperti yang dilansir dari laman dictionary.cambridge, arti produktivitas adalah suatu bentuk aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk barang atau jasa.

Sedangkan arti produktivitas secara umum adalah kemampuan setiap orang, sistem atau suatu perusahaan dalam menghasilkan sesuatu yang diinginkan dengan cara memanfaatkan sumber daya secara efektif dan juga efisien.

Arti kata produktivitas sendiri masih memiliki kandungan yang sama dengan daya produksi dan keproduktifan. Kata tersebut biasa digunakan untuk menilai tingkat efisiensi suatu pabrik, mesin, perusahaan, sistem atau seseorang dalam mengubah input menjadi output yang diinginkan.

Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita pahami bahwa produktivitas sendiri mempunyai tiga unsur penting di dalamnya. Pertama, efektivitas yang dijadikan sebagai nilai dari ketepatan dalam memilih cara dalam melakukan sesuatu agar bisa mencapai target.

Kedua, efisiensi yang digunakan untuk menilai ketepatan dalam melaksanakan sesuatu dengan cara menghemat sumber daya yang ada. Ketiga, kualitas yang akan

 

 

menyatakan seberapa jauh tingkat pemenuhan atas berbagai persyaratan, spesifikasi, atau harapan pelanggan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Terdapat delapan faktor yang mampu mempengaruhi produktivitas di dalam ruang lingkup organisasi, yaitu faktor teknis, faktor produksi, faktor organisasi, faktor personel, faktor finansial, faktor manajemen, faktor lokasi, dan faktor pemerintah.

 

1. Faktor Teknis

Beberapa poin yang harus diperhatikan dalam faktor teknis adalah penentuan lokasi, ukuran pabrik, tata letak, mesin produksi, cara menggunakan mesin dan beberapa peralatan lain, pengembangan, dan juga penerapan komputerisasi.

Faktor teknis ini sangat mempengaruhi tingkat produksi suatu perusahaan. Tingkat produktivitas suatu perusahaan akan semakin baik jika mampu menggunakan teknologi terbaru dengan cara yang tepat.

2. Faktor Produksi

Beberapa poin yang masuk dalam faktor produksi antara lain adalah koordinasi, perencanaan, kualitas bahan baku, pengendalian produksi, dan standarisasi proses produksi.

 

 

 

 

 

3. Faktor Organisasi

Terdapat lima poin yang masuk dalam faktor organisasi, antara lain adalah jenis organisasi yang diterapkan, otoritas dan tanggung jawab individu atau departemen, keahlian pekerjaan, serta pembagian atau alokasi pekerjaan, dan pendefinisian organisasi.

 

4. Faktor Personal

Enam poin yang termasuk dalam faktor personal adalah penempatan posisi, kualitas SDM, pelatihan serta pengembangan SDM, kesempatan berkarir, kesempatan dalam memberikan saran atau pendapatan, dan kondisi lingkungan kerja.

5. Faktor Finansial

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa seluruh bisnis akan bisa dijalankan dengan baik jika memiliki kondisi finansial yang baik. Untuk itu, pengelolaan keuangan atau pengendalian keuangan serta modal kerja harus dilakukan dengan penuh perhitungan. Tingkat produktivitas perusahaan atau organisasi akan lebih baik jika mampu menjalankan manajemen keuangan yang baik pula.

 

6. Faktor Manajemen

Manajemen perusahaan harus mampu memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia agar mampu menghasilkan sesuatu dengan biaya yang cukup rendah. Adanya pemanfaatan teknologi terbaru dalam suatu produksi, lingkungan kerja yang baik, dan motivasi yang tinggi terhadap karyawan, juga secara signifikan mampu meningkatkan kegiatan produktivitas perusahaan.

 

7. Faktor Lokasi

Tingkat produktivitas suatu perusahaan juga bisa dipengaruhi dengan lokasi. Beberapa poin yang tergolong dalam faktor lokasi antara lain adalah jarak lokasi dengan sumber bahan baku, jarak dengan pasar, fasilitas infrastruktur, keahlian SDM, dll.

 

8. Faktor Pemerintah

Berbagai peraturan dan kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah juga mampu mempengaruhi tingkat produktivitas suatu organisasi, seperti peraturan ketenagakerjaan, dan kebijakan fiskal.

 

PRODUKTIVITAS KARYAWAN

Produktivitas dapat didefinisikan sebagai pengukuran antara input dan output, dalam hal ini input dan output karyawan  yang bersangkutan. Mengukur produktivitas karyawan akan memperlihatkan seberapa efisien karyawan itu bekerja sebenarnya.

Produktivitas Karyawan artinya keseimbangan antara semua faktor produksi yang akan memberikan hasil yang maksimal dengan usaha sekecil apapun.

Produktivitas adalah sikap pikiran. Ini adalah mentalitas kemajuan, perbaikan terus-menerus dari apa yang ada.

 

 

 

 

Apa tipe produktivitas yang ada dalam perusahaan?

Labor productivity adalah..

Produktivitas tenaga kerja mengukur ratio output tenaga kerja. Tipe produktivitas ini mengukur seberapa efisien tenaga kerja dalam mengubah sesuatu menjadi produk yang bernilai.

Capital productivity adalah..

Produktivitas modal menghitung seberapa baik modal digunakan untuk menyediakan barang dan jasa bagi perusahaan. Pertumbuhan produktivitas modal menunjukkan bagaimana perubahan jumlah aset, seperti gedung, mesin, komputer dan IT, serta tanah, mempengaruhi pertumbuhan output.

Jika ada peningkatan produktivitas modal artinya satu unit modal menghasilkan lebih banyak output daripada periode sebelumnya.  Atau jumlah output yang sama diproduksi dengan input modal yang lebih sedikit.

Material productivity adalah..

Produktivitas material yaitu mengukur perbandiangan antara output terhadap input (sumber daya). Tujuan adanya material productivity adalah agar perusahaan mampu bekerja lebih efisien.

Perusahaan berusaha menghasilkan output yang sama atau lebih banyak, dengan menggunakan lebih sedikit sumber daya material.

Sering kali dalam proses produksi ada konsumsi bahan baku yang berlebihan, yang diakibatkan proses kerja tidak efisien.  Dampak negatifnya yaitu produk cacat, jumlah output lebih sedikit dari yang diharapkan, biaya pengadaan bahan meningkat dan limbah yang merusak lingkungan.

 

Total factor productivity adalah..

TFP adalah perbandingan faktor-faktor di luar input yang digunakan dalam produksi (tenaga kerja, modal dan material), yang mempengaruhi output. Contoh: faktor teknologi, ekonomi, budaya, inovasi, dan kebijakan ekonomi.

Apa saja faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja?

Kenapa perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor ini?

Karena semakin produktif karyawan, semakin baik output yang akan mereka hasilkan untuk perusahaan.

Anda perlu tahu bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas karyawan. Dan banyak juga hal-hal yang membuat karyawan Anda kurang produktif.

Salah satu contohnya adalah suhu udara. Efisiensi karyawan dapat menurun ketika suhu terlalu panas atau terlalu dingin. Contoh lainnya adalah komunikasi yang buruk antara pegawai.

Berikut adalah daftar faktor-faktor dalam perusahaan yang bisa mempengaruhi produktivitas karyawan.

1.      Suhu udara di kantor/pabrik/gudang
2. Pencahayaan yang baik
3. Kualitas udara
4. Peralatan operasional yang memadai
5. Komunikasi antara atasan dan bawahan
6. Layout dan desain kantor
7. Pelatihan untuk pegawai
8. Tempat kerja yang ergonomis
9. Ruang makan dan memasak di tempat kerja
10. Sistem onboarding


11. SOP
12. Alat kolaborasi
13. Keberagaman di tempat kerja
14. Tempat kerja yang aman
15. Ktersediaan air minum

Bagaimana meningkatkan produktivitas karyawan?

Topik worker productivity/employee productivity adalah selalu tentang bagaiman Anda sebagai seorang HRD atau pemilik perusahaan bisa meningkatkan produktivitas tsb.

1. Komunikasi

Sampaikan ekspektasi Anda terhadap setiap karyawan secara jelas dan mendetail sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa tujuan perusahaan dan peran mereka di dalamnya.

Pastikan setiap karyawan tahu apa saja tugas dan tanggung jawab masing-masing yang harus dilakukan demi mencapai tujuan perusahaan. Anda juga harus melakukan evaluasi, penilaian performa serta memberikan feedback mengenai hasil pekerjaan karyawan.

2. Observasi

Perhatikan dan kenali apa saja hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi dan menurunkan produktivitas karyawan. Jika Anda berhasil menemukannya, pastikan Anda memiliki rencana dan strategi untuk memanfaatkan gangguan tersebut.

Misalnya saja ada pertandingan olahraga seperti piala dunia. Daripada melarang karyawan untuk menyalakan televisi, berikan sedikit kebebasan dengan membiarkan mereka menyaksikan pertandingan pada waktu-waktu tertentu (tapi tetap dibatasi).

 

 

Walaupun terkesan membuat karyawan semakin malas, namun cara ini akan membuat karyawan lebih bersosialisasi dan melepaskan penat mereka. Karyawan akan merasa segar dan bersemangat kembali dalam bekerja setelah sedikit melakukan “refreshing”.

3. Reward

Mengenali hasil pekerjaan karyawan dan memberikan reward akan menjaga dan meningkatkan produktivitas karyawan secara konsisten. Berikan bonus tahunan kepada karyawan yang berhasil menyelesaikan proyek tertentu dengan hasil yang baik misalnya.

Memberikan bonus secara berkala akan mengingatkan karyawan bahwa performa mereka terus dipantau dan diperhitungkan oleh perusahaan, dan semua pekerjaan yang selesai dengan baik akan mendapat reward yang setimpal

 

KOMPENSASI

Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima baik berupa fisik maupun non fisik. Kompensasi juga berarti seluruh imbalan yang diterima oleh seorang pekerja/karyawan atas jasa atau hasil dari pekerjaannya dalam sebuah perusahaan dalam bentuk uang atau barang, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Istilah ini amat sangat berhubungan dengan imbalan finansial (financial reward) yang diberikan kepada seseorang atas dasar hubungan pekerjaan. 

 

 

 

 

Dampak Positif

Adanya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawan tentu menimbulkan dampak positif yang mampu memberikan keuntungan, baik untuk perusahaan maupun karyawan. Nah, berikut ini dampak positif yang bisa perusahaan atau organisasi dapatkan:

  1. Membuat karyawan terpacu untuk selalu berprestasi dan bekerja dengan giat. 
  2. Dapat menjadi daya tarik juga bagi para pencari kerja yang berkualitas. 
  3. Citra perusahaan tampak lebih baik dibanding kompetitor. 
  4. Perusahaan bisa mendapatkan pekerja berkualitas. 
  5. Memudahkan proses administrasi dan aspek hukum yang ada.

Tujuan Kompensasi dari Perusahaan untuk Karyawan

Selain dampak-dampak positif yang bisa perusahaan dapatkan, tentu perusahaan juga memiliki tujuan dalam memberikan kompensasi kepada karyawannya. Apa saja tujuannya? Simak ulasannya di bawah ini: 

1. Mempertahankan Karyawan Berprestasi yang Sudah Ada

Tujuan pertama adalah mempertahankan karyawan yang dianggap potensial dan berkualitas untuk bisa tetap bekerja. Hal tersebut juga berguna untuk mencegah tingkat perputaran kerja karyawan yang tinggi. 

2. Mendapatkan Karyawan yang Berkualitas

Salah satu cara agar sebuah perusahaan atau organisasi mendapatkan karyawan atau calon pelamar yang berkualitas adalah dengan memberikan tingkat kompensasi yang cukup kompetitif dibandingkan dengan perusahaan/organisasi lain.

 

 

3. Menjamin Adanya Keadilan dalam Perusahaan

Tujuan lainnya adalah menjamin terpenuhinya keadilan dalam hubungan antara manajemen dan karyawan. Ini juga bertujuan sebagai balas jasa organisasi atas apa saja yang sudah dilakukan atau diabdikan seorang karyawan kepada perusahaan. Jadi, keadilan dalam pemberian upah, bonus, insentif, dll dalam perusahaan mutlak dipertimbangkan oleh perusahaan.

 

4. Mengefisiensi Biaya

Tujuan yang satu ini dimaksudkan, jika sebuah perusahaan merencanakan atau mengadakan program kompensasi yang rasional, maka akan membantu perusahaan atau organisasi tersebut mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusia pada tingkat biaya yang layak. Dengan upah, insentif, bonus, dll yang kompetitif, perusahaan akan memperoleh keseimbangan dari etos kerja karyawan yang meningkat. 

5. Memenuhi Administrasi Legalitas

Dalam administrasi kompensasi yang seharusnya ada di setiap perusahaan juga terdapat batasan legalitas yang diatur oleh pemerintah dalam sebuah undang-undang. Jadi, pengadaan administrasi ini dalam sebuah perusahaan juga bertujuan untuk memenuhi administrasi legalitas.

6. Memicu Adanya Perubahan Perilaku dan Sikap yang Semakin Baik

Tujuan yang diharapkan perusahaan dari adanya kompensasi yang layak dan adil kepada karyawan adalah karyawan dapat memiliki sikap dan perilaku yang baik dan dapat menguntungkan serta mempengaruhi produktivitas kerja. Kerja yang baik, kesetiaan, pengalaman, tanggung jawab dan perilaku-perilaku lainnya yang dapat meningkat berkat dihargai melalui fasilitas yang efektif dari perusahaan/organisasi. 

 

Jenis-Jenisnya

Terdapat beberapa jenis kompensasi yang diberikan kepada karyawan atau member dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Berikut ini jenis-jenis kompensasi yang diberikan kepada karyawan: 

1. Kompensasi Langsung 

Kompensasi langsung adalah segala macam imbalan yang berwujud uang seperti gaji, macam-macam tunjangan, THR, insentif, komisi, bonus, pembayaran prestasi, pembagian laba perusahaan, dan opsi saham. Selain itu, segala jenis pendapatan yang menambah penghasilan bruto tahunan karyawan dan dikenai Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh Pasal 21). 

 

2. Kompensasi Tidak Langsung

Jenis yang satu ini juga berwujud uang yang diberikan perusahaan, namun tidak secara langsung kepada para karyawan, melainkan melalui pihak ketiga. Misalnya, perusahaan mengikutsertakan para karyawannya dalam program perlindungan sosial dan kesehatan.

Jadi, perusahaanlah yang membayarkan premi atas asuransi yang disediakan perusahaan untuk para karyawannya seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi ketenagakerjaan, sehingga karyawan dapat menikmati manfaat dari program-program tersebut. Selain itu, fasilitas seperti mobil dinas, akses internet, voucher, keanggotaan klub, dll.

 

 

 

 

3. Kompensasi Non-Finansial

Kompensasi jenis ini tidak ada kaitannya dengan uang, melainkan kompensasi yang dapat bernilai positif dan berharga untuk karyawan. Misalnya, perusahaan menyediakan pelatihan kecakapan karyawan, lingkungan kerja yang nyaman, memiliki supervisi yang profesional dan kompeten, tim kerja yang solid dan suportif, jenjang karier yang pasti, cuti lebih banyak, jam kerja yang fleksibel, dan penghargaan terhadap prestasi karyawan.

Selain itu, nama besar dari sebuah perusahaan pun dapat menjadi kompensasi non-finansial bagi karyawan. Hal itu karena reputasi perusahaan dapat meningkatkan kredibilitas individual itu sendiri. 

Nah itu tadi penjelasan secara umum tentang kompensasi yang perlu Anda ketahui. Sebagai karyawan, Anda memiliki hak untuk mendapatkan fasilitas tersebut yang disediakan oleh perusahaan sesuai dengan pengabdian dan kinerja maksimal Anda

 

DISIPLIN KERJA

 

disiplin merupakan sikap yang wajib ada dalam diri semua individu. Mengapa? Karena disiplin adalah dasar perilaku seseorang yang sangat berpengaruh besar terhadap segala hal, baik urusan pribadi maupun kepentingan bersama. Untuk mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam mengerjakan sesuatu, dibutuhkan latihan dengan kesadaran dari dalam diri akan pentingnya sikap disiplin sehingga menjadi suatu landasan bukan hanya pada saat berkerja, tetapi juga dalam berperilaku sehari-hari.

Disiplin juga berkaitan erat dengan sangsi yang perlu dijatuhkan kepada pihak yang melanggar.  Dalam hal seorang karyawan melanggar peraturan yang berlaku dalam organisasi, maka karyawan bersangkutan harus sanggup menerima hukuman yang

 

 

telah disepakati. Masalah disiplin anggota organisasi baik dia atasan atau bawahan akan memberikan corak terhadap kinerja organisasi.

Menurut Muchadarsyah Sinungan (1995) disiplin merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku individu, kelompok, atau masyarakat berupa ketaatan terhadap peraturan-peraturan atau ketentuan yang ditetapkan untuk tujuan tertentu.  Sementara itu, kata ‘kerja’ merupakan sesuatu yang dibutuhkan manusia. Kebutuhan itu berkembang dan berubah, bahkan seringkali tidak disadari pelakunya. Seseorang bekerja karena ada yang diharapkan atau yang hendak dicapai, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan yang sebelumnya.

 

Produktivitas dapat didefinisikan sebagai pengukuran antara input dan output, dalam hal ini input dan output karyawan  yang bersangkutan. Mengukur produktivitas karyawan akan memperlihatkan seberapa efisien karyawan itu bekerja sebenarnya.

Produktivitas Karyawan artinya keseimbangan antara semua faktor produksi yang akan memberikan hasil yang maksimal dengan usaha sekecil apapun.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN

 

 

arti produktivitas secara umum adalah kemampuan setiap orang, sistem atau suatu perusahaan dalam menghasilkan sesuatu yang diinginkan dengan cara memanfaatkan sumber daya secara efektif dan juga efisien.

 

Arti kata produktivitas sendiri masih memiliki kandungan yang sama dengan daya produksi dan keproduktifan. Kata tersebut biasa digunakan untuk menilai tingkat efisiensi suatu pabrik, mesin, perusahaan, sistem atau seseorang dalam mengubah input menjadi output yang diinginkan.

 

Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita pahami bahwa produktivitas sendiri mempunyai tiga unsur penting di dalamnya. Pertama, efektivitas yang dijadikan sebagai nilai dari ketepatan dalam memilih cara dalam melakukan sesuatu agar bisa mencapai target.

Kedua, efisiensi yang digunakan untuk menilai ketepatan dalam melaksanakan sesuatu dengan cara menghemat sumber daya yang ada. Ketiga, kualitas yang akan menyatakan seberapa jauh tingkat pemenuhan atas berbagai persyaratan, spesifikasi, atau harapan pelanggan.

 

Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima baik berupa fisik maupun non fisik. Kompensasi juga berarti seluruh imbalan yang diterima oleh seorang pekerja/karyawan atas jasa atau hasil dari pekerjaannya dalam sebuah perusahaan dalam bentuk uang atau barang, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Istilah ini amat sangat berhubungan dengan imbalan finansial (financial reward) yang diberikan kepada seseorang atas dasar hubungan pekerjaan.

 

Jadi dengan Adanya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawan tentu menimbulkan dampak positif yang mampu memberikan keuntungan, baik untuk perusahaan maupun karyawan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Asriyanti. 2012. Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Non Finansial Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia ( PERSERO ) tbk. Wilayah Makasar [Skripsi]. Makasar (ID): Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin

 

Muljani, ninuk. 2002. Kompensasi sebagai motivator umtuk meningkatkan kinerja karyawan .jurnal manajemen dan kewirausahaan.4(2):108-122

 

 

No comments:

Post a Comment