Wednesday, 24 November 2021

MAKALAH KONSEP RESIKO PADA KESELAMATAN KERJA

 

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

          Kejadian sesungguhnya kadang-kadang menyimpang dari perkiraan(expectation) ke salah satu dari dua arah, artinya, ada kemungkinan penyimpanganyang menguntungkan dan ada pula penyimpangan yang merugikan. Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenaldengan istilah peluang(opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko(risk). Sedangkan kerugianadalah penyimpangan yang tidak diharapkan karena mengandung risiko. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian terjadi karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Secara umum risiko dapat di artikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Begitupun dalam bidang agrobisnis, segala kegiatan di dalamnya juga mengandung risiko yang harus ditangani agar tidak menimbulkan kerugian yang fatal. Untuk menangani risiko tersebut bisa dilakukan dengan manajemen risiko.Oleh karena itu, melalui manajemen risiko, diharapkan kerugian yangditimbulkan dari ketidakpastian dapat dikurangi bahkan dihilangkan untuk kelangsungan kegiatan.

 

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan konsep resiko?

4.Apa saja jenis resiko?

 

1.3 Tujuan Masalah

 1.Untuk mengetahui tentang konsep  resiko

 2.Untuk mengetahui jenis resiko

 


                                                                   BAB II

                                                               PEMBAHASAN

 

2.1 Pengertian

           Menurut Smith : 1990, manajemen risiko di definisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah risiko yang mengancamaset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut. Dengan kata lain, manajemen risiko adalah suatu cara dalam mengorganisir suatu risiko yang akan dihadapi baik itusudah diketahui maupun yang belum diketahui atau yang tak terpikirkan yaitu dengancara memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efeknegatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.Manajemen risiko juga bisa disebut suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman.

  Setiap aktivitas mengandung risiko untuk hasil atau gagal. Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan dan keparahan dari suatu kejadian. Misalnya dalam ujian masuk perguruan tinggi. Seorang siswa yang belajar dengan baik memiliki peluang untuk lulus lebi besr dibandingkan dengan siswa yang tidak belajar dengan baik. Akan tetapi, dampak jika tidak lulus bagi masing-masing siswa berbeda. Ada siswa yang dengan enteng menerima ketidak lulusannya. Namun ada siswa yang sangat menderita bahkan ada yang nekad bunuh diri.

Semakin besar potensi terjadinya suatu kejadian dan semakin besar dampakyang di timbulkannya, maka kejadian tersebut dinilai mengandung resiko tinggi.

Resiko dapat bersifat positif atau menguntungkan dan bersifat negatif ataumerugikan dalam kegiatan bisnis pada resiko memperoleh keuntungan atau bersifat positif dan adil kemungkinan menderita rugi atau bersifat negatif.

Dalam aspek K3,resiko biasanya bbersifat negatif seperti cidera, kerusakan atau gangguan operasi. Resiko yang bersifat negativ harus di hindari atau di tekan seminimal mungki.

Menurut OHSAS 18001, resiko K3 adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan dari cidera atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut. Sedangkan manajemen resiko adalah suatu proses untuk mengelola resiko yang ada pada setiap kegiatan.

         Menurut AS/NZS 4360 Risk Management Standard, Manajemen Risiko adalah “ the culture, process and structures that are directed towards the efective managemnt of potential opportunitie and adverse effects”. Manajemen risiko menyangkut budaya, proses, dan struktur dalam mengelola suatu risiko secara efektifdan terencana dalam suatu sistem manajemen yang baik. Manajemen ressiko adalah bagian integral dari proses manajemen yang berjalan dalam perusahaan atau lembaga

 

2.2 Resiko dan Ketidakpastian

Di dalam setiap organisasi, tentu terdapat tujuan dan sasaran yang harus dicapai. Aktivitasaktivitas yang dijalankan oleh organisasi juga tidak terlepas dari berbagai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Dengan adanya berbagai faktor atau fenomena dalam menjalankan berbagai aktivitasnya, organisasi menghadapi berbagai ketidakpastian, baik kecil maupun besar, serta dapat menjadi ancaman atau bahkan peluang. Untuk me-refresh kembali pengetahuan para pembaca, penulis mencoba sedikit menjelaskan kembali sebenarnya apa itu ketidakpastian dan apa keterkaitannya dengan risiko.

             Leo J. Susilo, dalam bukunya yang berjudul Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000 mengatakan bahwa “ketidakpastian adalah keadaan, walaupun hanya sebagian, dari ketidakcukupan informasi tentang pemahaman atau pengetahuan terkait dengan suatu peristiwa, dampaknya, dan kemungkinan terjadinya”. Berdasarkan definisi tersebut, keterkaitan antara ketidakpastian dan risiko dijelaskan dengan definisi risiko seperti yang tertuang di dalam Standar Internasional Manajemen Risiko ISO 31000. Di dalam dokumen tersebut, risiko diartikan sebagai efek dari ketidakpastian yang terdapat pada tujuan organisasi. Lebih lanjut, Leo J. Susilo menerangkan bahwa risiko sering disebut sebagai kombinasi dari dampak suatu peristiwa (termasuk dalam hal ini perubahan suatu keadaan) dan digabungkan dengan kemungkinan terjadinya peristiwa tersebut.

 

2.3 Jenis-jenis Risiko

Menurut Hanafi (2006:6), terdapat dua jenis risiko secara umum, yaitu:

a. Risiko murni (pure risk)

Risiko murni adalah ketidakpastian terjadinya suatu kerugian atau dengan kata lain hanya ada suatu peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan. Risiko murni adalah suatu risiko yang bilamana terjadi akan memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi maka tidak menimbulkan kerugian namun juga tidak menimbulkan keuntungan. Risiko ini akibatnya hanya ada dua macam: rugi atau break event, contohnya adalah pencurian, kecelakaan atau kebakaran.

b. Risiko spekulasi (speculative risk)

Risiko spekulasi adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu peluang mengalami kerugian finansial atau memperoleh keuntungan. Risiko ini akibatnya ada tiga macam: rugi, untung atau break event, contohnya adalah investasi saham di bursa efek, membeli undian dan sebagainya.

Sedangkan menurut Jorion (1997), terdapat beberapa tiga jenis risiko pada suatu perusahaan, yaitu:

a. Risiko bisnis (business risk)

Risiko bisnis adalah risiko yang dihadapi oleh perusahaan atas kualitas dan keunggulan pada beberapa produk pasar yang dimiliki oleh perusahaan. Risiko seperti ini hadir karena adanya ketidakpastian dari aktivitas-aktivitas bisnis seperti inovasi teknologi serta desain produk dan pemasaran.

b. Risiko Strategi (strategic risk)

Risiko strategi muncul karena adanya perubahan fundamental pada lingkungan ekonomi atau politik. Risiko strategi sangat sulit untuk dihitung karena berhubungan dengan hal-hal makro di luar perusahaan, seperti kebijakan ekonomi, iklim politik dan lain-lain.

c. Risiko keuangan (financial risk)

Risiko finansial merupakan risiko yang timbul sebagai akibat adanya pergerakan pada pasar finansial yang tidak dapat diperkirakan. Risiko ini berkaitan dengan kerugian yang mungkin dihadapi dalam pasar finansial, seperti kerugian akibat pergerakan tingkat suku bunga atau adanya kegagalan (defaults) dalam obligasi finansial.

 

Berdasarkan kecenderungan peluang terjadinya risiko (likehood) dan konsekuensi yang diakibatkan (consequences), risiko dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu:

1.    Unacceptable Risk, adalah risiko yang tidak dapat diterima dan harus dihilangkan atau bila mungkin ditransfer kepada pihak lain.

2.    Undesirable Risk, adalah risiko yang memerlukan penanganan/ mitigasi risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima.

3.    Acceptable Risk, adalah risiko yang dapat diterima karena tidak mempunyai dampak yang besar dan masih dalam batas yang dapat diterima.

4.    Negligible Risk, adalah risiko yang dampaknya sangat kecil sehingga dapat diabaikan.

Sumber-sumber Risiko

Menurut Godfrey (1996), terdapat sumber-sumber risiko yang perlu diketahui dan diidentifikasi sebagai langkah awal penanganan risiko, yaitu sebagai berikut:

1. Politik (Political). Contohnya: Kebijaksanaan pemerintah, pendapat publik, perubahan ideologi, peraturan, kekacauan (perang, terorisme, kerusuhan).

2.  Lingkungan (Environmental). Contohnya: Pencemaran, kebisingan, perizinan, opini publik, kebijakan internal/perusahaan, perundangan yang berkaitan dengan lingkungan, dampak lingkungan.

3.  Perencanaan (Planning). Contohnya: Persyaratan perizinan, kebijakan dan praktik, tata guna lahan, dampak sosial dan ekonomi, opini publik.

4.  Pemasaran (market). Contohnya: Permintaan (perkiraan), persaingan, keusangan, kepuasan pelanggan, mode.

5.  Ekonomi (economic). Contohnya: Kebijakan keuangan, perpajakan, inflasi, suku bunga, nilai tukar.

6.  Keuangan (financial). Contohnya: Kebangkrutan, keuntungan, asuransi, risk share.

7.  Alami (natural). Contohnya: Kondisi tanah di luar dugaan, cuaca, gempa, kebakaran dan ledakan, temuan situs arkeologi.

8.  Proyek (Project). Contohnya: Definisi, strategi pengadaan, persyaratan unjuk kerja, standar, kepemimpinan, organisasi (kedewasaan, komitmen, kompetensi dan pengalaman), perencanaan dan pengendalian kualitas, rencana kerja, tenaga kerja dan sumber daya, komunikasi dan budaya.

9.   Teknis (Technic). Contohnya: Kelengkapan desain, efisiensi operasional, keandalan.

10.  Manusia (Human). Contohnya: Kesalahan, tidak kompeten, kelalaian, kelelahan, kemampuan berkomunikasi, budaya, bekerja dalam kondisi gelap atau malam hari.

11.  Kriminal (Criminal). Contohnya: Kurang aman, perusakan, pencurian, penipuan, korupsi.

12.  Keselamatan (Safety). Contohnya: Peraturan (kesehatan dan keselamatan kerja), zat berbahaya, bertabrakan, keruntuhan, kebanjiran, kebakaran dan ledakan.

 

Secara umum ada 6 (enam) tujuan risk management dalam perusahaan, diantaranya adalah :

1. Melindungi Perusahaan

Memberikan perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang bisa menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.

2. Membantu Pembuatan Kerangka Kerja

Membantu dalam proses pembuatan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas ririko yang ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi di dalam sebuah perusahaan.

3. Mendorong Manajemen Agar Proaktif

Mendorong manajemen agar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi risiko, dan menjadikan manajemen risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan.

4. Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati

Mendorong semua individu dalam perusahaan agar bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan bersama.

5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi tingkat risiko yang disebutkan dalam peta risiko (risk map). Hal ini juga berguna dalam pengembangan strategi dan perbaikan proses manajemen risiko secara berkesinambungan.

6. Sosialisasi Manajemen Risiko

Membangun kemampuan individu maupun manajemen untuk mensosialisasikan pemahaman tentang risiko dan pentingnya manajemen risiko.

Risiko diartikan sebagai ketidakpastian yang ditimbulkan oleh adanya perubahan. Risiko adalah penyimpangan dari sesuatu yang diharapkan. Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan timbulnya risiko pada suatu kegiatan. Sedangkan dari sudut pandang bisnis, secara umum risiko dapat didefinisikan sebagai potensi, kemungkinan atau ekspektasi terhadap suatu kejadian yang dapat berpengaruh secara negatif terhadap pendapatan dan modal.

 Ketidakpastian yang dihadapi perusahaan bisa berdampak merugikan atau mungkin saja menguntungkan. Apabila ketidakpastian yang dihadapi berdampak menguntungkan maka ini yang dikenal dengan istilah kesempatan (oppurtunity). Sedangkan ketidakpastian yang berdampak merugikan dikenal dengan istilah risiko (risk). Jadi dapat disimpilkan bahwa risiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti yang dihadapi seseorang atau perusahaan yang dapat memberikan dampak yang merugikan.

 


KESIMPULAN DAN PENUTUP

 

 

Memahami arti, jenis dan contoh, serta sumber risiko sebagaimana dipaparkan di atas, dapat menjadi panduan bagi anda dalam melakukan manajemen risiko yang baik guna meminimalisir kemungkinan risiko yang dihadapi dalam menjalankan usaha dan bisnis Perhatikan kemungkinan risiko yang dapat saja terjadi dan juga mungkin saja dihadapi dengan melakukan pendekatan risiko secara keseluruhan. Jenis – jenis risiko ada bermacam – macam diantaranya ialah risiko murni, spekulatif dan partikular.

Seringkali kia melihat sebuah risiko selalu datang saat kita memilih sebuah pilihan, baik pilihan terbaik maupun terburuk seklaipun. Pentingnya sebuah perencanaan yang matang memang diperlukan. Apalagi terhadap bisnis anda. Selamat Bermanfaat.

 

 


DAFTAR PUSTAKA

https://www.pelatihan-sdm.net/konsep-risiko/

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment