BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Kejadian sesungguhnya kadang-kadang
menyimpang dari perkiraan(expectation) ke salah satu dari dua arah, artinya,
ada kemungkinan penyimpanganyang menguntungkan dan ada pula penyimpangan yang
merugikan. Menurut Wideman, ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan
menguntungkan dikenaldengan istilah peluang(opportunity), sedangkan
ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah
risiko(risk). Sedangkan kerugianadalah penyimpangan yang tidak diharapkan
karena mengandung risiko. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian terjadi
karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan
terjadi. Secara umum risiko dapat di artikan sebagai suatu keadaan yang
dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan.
Begitupun dalam bidang agrobisnis, segala kegiatan di dalamnya juga mengandung
risiko yang harus ditangani agar tidak menimbulkan kerugian yang fatal. Untuk
menangani risiko tersebut bisa dilakukan dengan manajemen risiko.Oleh karena
itu, melalui manajemen risiko, diharapkan kerugian yangditimbulkan dari
ketidakpastian dapat dikurangi bahkan dihilangkan untuk kelangsungan kegiatan.
1.2
Rumusan Masalah
1.Apa
yang dimaksud dengan konsep resiko?
4.Apa
saja jenis resiko?
1.3
Tujuan Masalah
1.Untuk mengetahui tentang konsep resiko
2.Untuk mengetahui jenis resiko
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Menurut Smith : 1990, manajemen
risiko di definisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol
keuangan dari sebuah risiko yang mengancamaset dan penghasilan dari sebuah
perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada
perusahaan tersebut. Dengan kata lain, manajemen risiko adalah suatu cara dalam
mengorganisir suatu risiko yang akan dihadapi baik itusudah diketahui maupun
yang belum diketahui atau yang tak terpikirkan yaitu dengancara memindahkan
risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efeknegatif risiko,
dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.Manajemen risiko juga
bisa disebut suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman.
Setiap aktivitas mengandung risiko untuk
hasil atau gagal. Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan dan keparahan dari
suatu kejadian. Misalnya dalam ujian masuk perguruan tinggi. Seorang siswa yang
belajar dengan baik memiliki peluang untuk lulus lebi besr dibandingkan dengan
siswa yang tidak belajar dengan baik. Akan tetapi, dampak jika tidak lulus bagi
masing-masing siswa berbeda. Ada siswa yang dengan enteng menerima ketidak
lulusannya. Namun ada siswa yang sangat menderita bahkan ada yang nekad bunuh
diri.
Semakin
besar potensi terjadinya suatu kejadian dan semakin besar dampakyang di
timbulkannya, maka kejadian tersebut dinilai mengandung resiko tinggi.
Resiko
dapat bersifat positif atau menguntungkan dan bersifat negatif ataumerugikan
dalam kegiatan bisnis pada resiko memperoleh keuntungan atau bersifat positif
dan adil kemungkinan menderita rugi atau bersifat negatif.
Dalam
aspek K3,resiko biasanya bbersifat negatif seperti cidera, kerusakan atau
gangguan operasi. Resiko yang bersifat negativ harus di hindari atau di tekan
seminimal mungki.
Menurut
OHSAS 18001, resiko K3 adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian
berbahaya atau paparan dengan keparahan dari cidera atau gangguan kesehatan
yang disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut. Sedangkan manajemen resiko
adalah suatu proses untuk mengelola resiko yang ada pada setiap kegiatan.
Menurut AS/NZS 4360 Risk Management
Standard, Manajemen Risiko adalah “ the culture, process and structures that
are directed towards the efective managemnt of potential opportunitie and
adverse effects”. Manajemen risiko menyangkut budaya, proses, dan struktur
dalam mengelola suatu risiko secara efektifdan terencana dalam suatu sistem
manajemen yang baik. Manajemen ressiko adalah bagian integral dari proses
manajemen yang berjalan dalam perusahaan atau lembaga
2.2 Resiko dan
Ketidakpastian
Di dalam setiap organisasi, tentu
terdapat tujuan dan sasaran yang harus dicapai. Aktivitasaktivitas yang
dijalankan oleh organisasi juga tidak terlepas dari berbagai tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai. Dengan adanya berbagai faktor atau fenomena dalam
menjalankan berbagai aktivitasnya, organisasi menghadapi berbagai
ketidakpastian, baik kecil maupun besar, serta dapat menjadi ancaman atau
bahkan peluang. Untuk me-refresh kembali pengetahuan para pembaca, penulis
mencoba sedikit menjelaskan kembali sebenarnya apa itu ketidakpastian dan apa
keterkaitannya dengan risiko.
Leo J. Susilo, dalam bukunya yang
berjudul Manajemen Risiko Berbasis ISO 31000 mengatakan bahwa “ketidakpastian
adalah keadaan, walaupun hanya sebagian, dari ketidakcukupan informasi tentang
pemahaman atau pengetahuan terkait dengan suatu peristiwa, dampaknya, dan
kemungkinan terjadinya”. Berdasarkan definisi tersebut, keterkaitan antara
ketidakpastian dan risiko dijelaskan dengan definisi risiko seperti yang
tertuang di dalam Standar Internasional Manajemen Risiko ISO 31000. Di dalam
dokumen tersebut, risiko diartikan sebagai efek dari ketidakpastian yang
terdapat pada tujuan organisasi. Lebih lanjut, Leo J. Susilo menerangkan bahwa
risiko sering disebut sebagai kombinasi dari dampak suatu peristiwa (termasuk
dalam hal ini perubahan suatu keadaan) dan digabungkan dengan kemungkinan
terjadinya peristiwa tersebut.
2.3 Jenis-jenis Risiko
Menurut
Hanafi (2006:6), terdapat dua jenis risiko secara umum, yaitu:
a.
Risiko murni (pure risk)
Risiko
murni adalah ketidakpastian terjadinya suatu kerugian atau dengan kata lain
hanya ada suatu peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan. Risiko murni
adalah suatu risiko yang bilamana terjadi akan memberikan kerugian dan apabila
tidak terjadi maka tidak menimbulkan kerugian namun juga tidak menimbulkan
keuntungan. Risiko ini akibatnya hanya ada dua macam: rugi atau break event,
contohnya adalah pencurian, kecelakaan atau kebakaran.
b.
Risiko spekulasi (speculative risk)
Risiko
spekulasi adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu
peluang mengalami kerugian finansial atau memperoleh keuntungan. Risiko ini
akibatnya ada tiga macam: rugi, untung atau break event, contohnya adalah
investasi saham di bursa efek, membeli undian dan sebagainya.
Sedangkan
menurut Jorion (1997), terdapat beberapa tiga jenis risiko pada suatu
perusahaan, yaitu:
a.
Risiko bisnis (business risk)
Risiko
bisnis adalah risiko yang dihadapi oleh perusahaan atas kualitas dan keunggulan
pada beberapa produk pasar yang dimiliki oleh perusahaan. Risiko seperti ini
hadir karena adanya ketidakpastian dari aktivitas-aktivitas bisnis seperti
inovasi teknologi serta desain produk dan pemasaran.
b.
Risiko Strategi (strategic risk)
Risiko
strategi muncul karena adanya perubahan fundamental pada lingkungan ekonomi
atau politik. Risiko strategi sangat sulit untuk dihitung karena berhubungan
dengan hal-hal makro di luar perusahaan, seperti kebijakan ekonomi, iklim
politik dan lain-lain.
c.
Risiko keuangan (financial risk)
Risiko
finansial merupakan risiko yang timbul sebagai akibat adanya pergerakan pada
pasar finansial yang tidak dapat diperkirakan. Risiko ini berkaitan dengan
kerugian yang mungkin dihadapi dalam pasar finansial, seperti kerugian akibat
pergerakan tingkat suku bunga atau adanya kegagalan (defaults) dalam obligasi
finansial.
Berdasarkan
kecenderungan peluang terjadinya risiko (likehood) dan konsekuensi yang
diakibatkan (consequences), risiko dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis,
yaitu:
1. Unacceptable Risk, adalah risiko yang tidak
dapat diterima dan harus dihilangkan atau bila mungkin ditransfer kepada pihak
lain.
2. Undesirable Risk, adalah risiko yang
memerlukan penanganan/ mitigasi risiko sampai pada tingkat yang dapat diterima.
3. Acceptable Risk, adalah risiko yang dapat
diterima karena tidak mempunyai dampak yang besar dan masih dalam batas yang
dapat diterima.
4. Negligible Risk, adalah risiko yang
dampaknya sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Sumber-sumber Risiko
Menurut
Godfrey (1996), terdapat sumber-sumber risiko yang perlu diketahui dan
diidentifikasi sebagai langkah awal penanganan risiko, yaitu sebagai berikut:
1.
Politik (Political). Contohnya: Kebijaksanaan pemerintah, pendapat publik,
perubahan ideologi, peraturan, kekacauan (perang, terorisme, kerusuhan).
2. Lingkungan (Environmental). Contohnya:
Pencemaran, kebisingan, perizinan, opini publik, kebijakan internal/perusahaan,
perundangan yang berkaitan dengan lingkungan, dampak lingkungan.
3. Perencanaan (Planning). Contohnya:
Persyaratan perizinan, kebijakan dan praktik, tata guna lahan, dampak sosial
dan ekonomi, opini publik.
4. Pemasaran (market). Contohnya: Permintaan
(perkiraan), persaingan, keusangan, kepuasan pelanggan, mode.
5. Ekonomi (economic). Contohnya: Kebijakan
keuangan, perpajakan, inflasi, suku bunga, nilai tukar.
6. Keuangan (financial). Contohnya:
Kebangkrutan, keuntungan, asuransi, risk share.
7. Alami (natural). Contohnya: Kondisi tanah di
luar dugaan, cuaca, gempa, kebakaran dan ledakan, temuan situs arkeologi.
8. Proyek (Project). Contohnya: Definisi,
strategi pengadaan, persyaratan unjuk kerja, standar, kepemimpinan, organisasi
(kedewasaan, komitmen, kompetensi dan pengalaman), perencanaan dan pengendalian
kualitas, rencana kerja, tenaga kerja dan sumber daya, komunikasi dan budaya.
9. Teknis (Technic). Contohnya: Kelengkapan
desain, efisiensi operasional, keandalan.
10. Manusia (Human). Contohnya: Kesalahan, tidak
kompeten, kelalaian, kelelahan, kemampuan berkomunikasi, budaya, bekerja dalam
kondisi gelap atau malam hari.
11. Kriminal (Criminal). Contohnya: Kurang aman,
perusakan, pencurian, penipuan, korupsi.
12. Keselamatan (Safety). Contohnya: Peraturan
(kesehatan dan keselamatan kerja), zat berbahaya, bertabrakan, keruntuhan,
kebanjiran, kebakaran dan ledakan.
Secara
umum ada 6 (enam) tujuan risk management dalam perusahaan, diantaranya adalah :
1.
Melindungi Perusahaan
Memberikan
perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang bisa
menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.
2.
Membantu Pembuatan Kerangka Kerja
Membantu
dalam proses pembuatan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas
ririko yang ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi di dalam sebuah
perusahaan.
3.
Mendorong Manajemen Agar Proaktif
Mendorong
manajemen agar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi risiko, dan
menjadikan manajemen risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan kinerja
perusahaan.
4.
Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati
Mendorong
semua individu dalam perusahaan agar bertindak hati-hati dalam menghadapi
risiko perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan bersama.
5.
Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Membantu
meningkatkan kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi tingkat risiko
yang disebutkan dalam peta risiko (risk map). Hal ini juga berguna dalam
pengembangan strategi dan perbaikan proses manajemen risiko secara
berkesinambungan.
6.
Sosialisasi Manajemen Risiko
Membangun kemampuan individu maupun
manajemen untuk mensosialisasikan pemahaman tentang risiko dan pentingnya
manajemen risiko.
Risiko diartikan sebagai ketidakpastian
yang ditimbulkan oleh adanya perubahan. Risiko adalah penyimpangan dari sesuatu
yang diharapkan. Faktor ketidakpastian inilah yang akhirnya menyebabkan
timbulnya risiko pada suatu kegiatan. Sedangkan dari sudut pandang bisnis,
secara umum risiko dapat didefinisikan sebagai potensi, kemungkinan atau
ekspektasi terhadap suatu kejadian yang dapat berpengaruh secara negatif
terhadap pendapatan dan modal.
Ketidakpastian yang dihadapi perusahaan bisa
berdampak merugikan atau mungkin saja menguntungkan. Apabila ketidakpastian
yang dihadapi berdampak menguntungkan maka ini yang dikenal dengan istilah
kesempatan (oppurtunity). Sedangkan ketidakpastian yang berdampak merugikan
dikenal dengan istilah risiko (risk). Jadi dapat disimpilkan bahwa risiko
adalah suatu keadaan yang tidak pasti yang dihadapi seseorang atau perusahaan yang
dapat memberikan dampak yang merugikan.
KESIMPULAN
DAN PENUTUP
Memahami arti, jenis dan contoh, serta
sumber risiko sebagaimana dipaparkan di atas, dapat menjadi panduan bagi anda
dalam melakukan manajemen risiko yang baik guna meminimalisir kemungkinan
risiko yang dihadapi dalam menjalankan usaha dan bisnis Perhatikan kemungkinan
risiko yang dapat saja terjadi dan juga mungkin saja dihadapi dengan melakukan
pendekatan risiko secara keseluruhan. Jenis – jenis risiko ada bermacam – macam
diantaranya ialah risiko murni, spekulatif dan partikular.
Seringkali kia melihat sebuah risiko
selalu datang saat kita memilih sebuah pilihan, baik pilihan terbaik maupun
terburuk seklaipun. Pentingnya sebuah perencanaan yang matang memang
diperlukan. Apalagi terhadap bisnis anda. Selamat Bermanfaat.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.pelatihan-sdm.net/konsep-risiko/
No comments:
Post a Comment