Sunday 6 November 2022

MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA Gangguan Kebutuhan Aktivitas, Menerima Pasien Baru C. MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA, MEMPOSISIKAN PASIEN

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    LATAR BELAKANG

 Dunia kesehatan tentu tidak asing lagi dengan kata istilah “pasien” yang mana kata itu merujuk kepada seseorang yang mengalami gangguan kesehatan yang memerlukan penanganan dari pihak medis untuk merangsang proses pemulihan agar seseorang tersebut sehat kembali.

 

            Lalu penanganan bagaimana yang harus dilakukan pihak medis agar pasien mereka dapat merasakan kenyamanan terhadap penanganan mereka? Tentunya hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan.

 

            Dalam asuhan keperawatan,menurut Sister Calista Roy (1984) sebagai penerimaan asuhan keperawatan adalah individu,keluarga,kelompok,dan masyarakat yang di pandang sebagai “Holistic Adaftif System” dalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan.Roy mendefinisikan tujuan dari asuhan keperawatan adalah sebagai peningkatan dari respon adaptasi ke empat model adaptasi.Kondisi seseorang sangat ditentukan oleh tingkat adaptasinya,yaitu apakah seseorang berespon secara positif terhadap rangsang interna dan eksterna.

 

            Untuk menjadi tenaga medis bukan hal yang mudah karna kita harus pandai menyesuaikan diri juga berinteraksi dengan pasien agar pasien dapat merasa nyaman dengan tindakan medis  yang kita lakukan terhadap diri mereka.Juga dalam hal melakukan setiap tindakan medis terdapat beberapa langkah atau pun bagian yang harus diperhatikan juga penuh ketelitian dalam melakukannya.Permasalahan yang sering kita temui yakni tidak sedikit dari mereka (pasien) merasa kurang puas terhadap tingkat pelayanan yang disiapkan oleh para tenaga medis.Dalam hal ini tentunya kita harus lebih pandai lagi menyesuaikan diri agar tindakan medis yang dilakukan dapat diterima dengan baik juga pasien dapat merasa senang dengan pelayanan yang dilakukan oleh pihak medis.Terlepas dari proses adaptasi tentu pihak medis juga harus melakukan tindakan yang sesuai dengan ajaran medis yang telah dipelajari agar tidak menimbulkan kekeliruan dan juga dapat berakibat fatal bagi pasien.

 

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud dengan gangguan aktivitas?

2.      Apa saja alat yang diperlukan untuk memindahkan pasien dari bad ke kursi roda?

3.      Bagaimana cara memindahkan pasien dari bad ke kursi roda?

4.      Apa yang dimaksud dengan penerimaan pasien baru?

5.      Hal apa saja yang harus diperhatikan dalam penerimaan pasien baru?

6.      Tujuan penerimaan pasien baru?

7.      Posisi apa saja yang termasuk posisi pasien pada umumnya di dunia medis?

8.      Tujuan posisi pasien?

 

C.    TUJUAN PENULISAN

1.      Untuk memberi informasi kepada pembaca terkait dengan  ganguan aktifitas,penerimaan pasien baru,memindahkan pasien dari bad ke kursi roda juga mengenai posisi pasien

2.      Menyelesaikan tugas pada mata kuliah “KEBUTUHAN DASAR MANUSIA”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Gangguan Kebutuhan Aktivitas

1.      Definisi

Menurut (hariana, 2019) Aktivitosadalan Suatu energi atau keadaan bergerak di mana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidul. Salan Sam tanda kesehatan adalah adanya kemampuan Seseorang thelakukan aktivitas Seperti berdiri, berJaian dan bekerja.

Jadi dapat diartikan banwa gangguan aktivitas merupakan ketidak mampu an Seseorang untuk melakukan kegiatan dalam Memenuhi kebutuhan hidupnya

2.      Etiologi

Menurut (hidayat, 2014) Punyobabgongguan aktivitas adalah sbb:

a.       Kelanan Postur

b.      Gangguan Perkembangan Otot

c.       kerusakan Sistem Sarat Pusat.

d.      trauma langsung Pada Sistem muskuloskeletal / Neuromuscular

e.       kelakuan Otot.

f.       Manifestasi kunik

g.      Pato Fisiologi         

ada tiga hal yang dapat menyebabkan gangguan tersebut.

a.       kerusakan otot.

b.      Gangguan Pada Skelet

c.       Gangguan Pada Sistem Persyaratan.

3.      Pemerasaan Penunjang.

4.      Kompukasi

5.      Pena falak Saraan

 

 

 

 

 

B.     Menerima Pasien Baru

Penerimaan pasien baru adalah suatu cara dalam menerima kedatangan pasien baru pada suatu ruangan.

 Tujuan penerimaan pasien baru:

·         Meneima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan ramah

·         Meningkatkan komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien

·         Mengetahui kondisi dan keadaan pasien secara umum

·         Menurunkan tingkat kecemasan pasien pada saat masuk RS

1.      Tata cara penerimaan pasien                      

a.       Tahap pra penerimaan pasien baru

·         Menyiapkan kelengkapan administrasi

·         Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan

·         Menyiapkan format penerimaan pasien baru

·         Menyiapkan format pengkajian

·         Menyiapkaninformedconsent sentralisasi/pengelolaan obat

·         Menyiapkan nursing kit

·         Menyiapkan lembar tata tertib pasien dan pengunjung ruangan

·         Menyiapkan lembar hak dan kewajiban pasien

·         Menyiapkan kartu penunggu

·         Menyiapkan kuisioner kepuasan pasien

b.      Tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru

·         Pasien datang di ruangan diterima oleh kepala ruangan/KaTim/perawat yang diberi delegasi

·         Perawat memperkenalkan diri kepada klien dan keluarganya.

·         Perawat menunjukkan kamar tempat tidur klien dan mengantar ke tempat yang telahditetapkan. d.Perawat bersama karyawan lain memindahkan pasien ke tempat tidur (apabila pasien datang dengan branchard/ kursi roda) dan berikan posisi yang nyaman.

·         Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan format

·         Perkenalkan pasien baru dengan pasien baru yang sekamar.

·         Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat memberikan informasi kepada klien dan keluarga tentang orientasi ruangan, perawatan (termasuk perawat yang bertanggung jawab dan sentralisasi obat), medis (dokter yang bertanggung jawab dan jadwalvisite), dan tata tertib ruangan.

·         Perawat menanyakan kembali tentang kejelasan informasi yang telah disampaikan

·         Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk menandatangani informedconcent sentralisasi obat.

·         Perawat menyerahkan kepada pasien lembar kuesioner tingkat kepuasan pasien.

 

2.      Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan

·         Pelaksanaan secara efektif dan efisien

·         Dilakukan oleh kepala ruangan atau Katim atau perawat assosiate yang telah diberi wewenang /delegasi.

·         Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi klien

·         Ajak pasien dan keluarga komunikasi yang baik dan berikan sentuhan terapeutik

 

3.      Peran Perawat Dalam Penerimaan Pasien Baru

a)      Kepala ruangan

·         Menerima pasien baru

b)      Ketua Tim

·         Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru

·         Menandatangani lembar penerimaan pasien baru

·         Melakukan pengkajian pada pasien baru

·         Mengorientasikan klien pada ruangan

·         .Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung jawab

·         Memberikan penjelasan tentang sentralisasi obat pada pasien

·         Mendokumentasikan penerimaan pasien baru

c)      Perawat associate

·         Membantu KaTim dalam pelaksanaan penerimaan pasien baru

C.    Memindahkan Pasien Dari Tempat Tidur ke Kursi Roda

1.      Pengertian

Memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan. dilakukan dari tempat yang satu ketempat yang lain.

2.      Tujuan

·         Mengurangi atau menghindarkan pergerakan pasien sesuai dengan keadaan fisiknya.

·         Memberikan rasa nyaman pada pasien.

·         Memenuhi kebutuhan konsultasi atau pindah ruangan.

3.      Persiapan Alat

·         kursi roda dan selimut.

4.      Prosedur Pelaksanaan

·         memberitahu kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.

·         mencuci tangan.

·         meletakkan kursi roda sejajar dengan tempat tidur.

·         mengunci kurst roda dan membuka sandaran kaki.

·         kedua kaki pasien digeser ke pinggir tempat tidur dan dibantu untuk duduk dengan kaki menjuntal.

·         bantu pasien untuk berdiri, kemudian bergerak bersama menuju kursi roda.

·         bantu pasien untuk duduk dan meminta pasien untuk membelakangi kursi roda

·         meletakkan kedua tangan pastendiatas lengan kurst roda atau tetap pada bahu perawat.

·         minta pasten untuk menggeser duduknya sampal pada posisi yang paling aman.

·         turunkan tatakan kaki dan letakkan kedua kaki pasien di atasnya.

·         cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

 

D.    Memposisikan Pasien

Posisi tidur yang baik akan membantu mendukung pemulihan pasien.Selain itu,macam-macam posisi pasien juga dapat memudahkan dalam mengakses lokasi anatomi tertentu selama prosedur perawatan atau pembedahan.Ada beberapa posisi pasien yang digunakan di rumah sakit,tergantung dari kondisi kesehatan masing-masing individu.

Macam macam posisi pasien saat dalam perawatan medis antara lain posisi fowler,dorsal recumbent,knee chest,lateral,litotomi,sims dan trendelenburg.

1.      Posisi fowler

Posisi fowler adalah posisi pasien paling umum  baik untuk pasien rawat inap maupun pasien IGD.Untuk melakukan posisi fowler,pasien diposisikan berbaring setengah duduk dengan kepala tempat tidur membentuk sudut antara 45 hingga 60 derajat dan lutut lurus atau sedikit ditekuk.

·         Posisi pasien ini dapat digunakan pada pasien dengan gangguan pernafasan ringan hingga sedang serta penempatan selang orogastrik dan nasogastik.

·         Dapat memaksimalkan ekspansi dada,meminimalkan ketegangan otot perut,meminimalkan efek gravitasi pada dinding dada.

2.      Posisi dorsal recumbent

Pasien dalam posisi telentang dengan kedua tungkai ditekuk dan sedikit diregangkan sementara kedua telapak kaki menapak pada kasur.

·         Posisi pasien ini dapat digunakan pada saat pemeriksaan ginekologi atau urologi,pengobatan uretra dan kandung kemih serta saat sedang melahirkan.

·         Posisi doral recumbent berguna memberikan rasa nyaman serta memudahkan pemeriksaan dan pelaksanaan tindakan seperti colok dubur,palpasi perut atau irigasi vagina.

3.      Posisi knee chest

Ini adalah posisi pasien dengan sikap menungging dimana kedua kaki ditekuk dandada menempel pada kasur.

·         Posisi ini berguna memudahkan pemeriksaan daerah  rektum dan sigmoid

·         Posisi ini dapat diterapkan pada pasien yang memerlukan tindakan sigmoidoscopy dan rectoscopy

4.      Posisi lateral                         

Posisi pasien yang terbaring miring dengan paha dan lutut menekuk ke arah depan.

·         Kegunaannya untuk memudahkan pengaliran mucus atau lendir dari mulut ke kerongkongan,serta mencegah tekanan pada sacrum di area punggung bawah dan tumit.

·         Dapat diterapkan pada pasien yang terlalu lama berbaring di satu posisi,atau untuk memudahkan makan atau mandi tanpa meninggalkan tempat tidur.Posisi pasien lateral juga mendukung pasien yang salah satu sisi tubuhnya tidak boleh tertindih atau mengalami gangguan sensorik dan motorik.

5.      Posisi litotomi

Posisi pasien terlentang dengan kaki diangkat sekitar 30 hingga 45 derajat di atas bagian perut dengan lutut ditekuk.Bagian lutut biasanya akan disandarkan di bagian ujung kasur.

Posisi ini biasanya digunakan untuk pemeriksaan genital,pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim(AKDR),proses persalinan atau selama operasi ginekologi,rektal,dan urologis.

6.      Posisi sims

Ini adalah posisi setengah telungkup dengan salah satu kaki ditekuk ke arah depan dan satunya lagi lurus.

·         Posisi pasien ini berguna memudahkan dalam melakukan prosedur ataupun pemeriksaan di daerah perineum yang merupakan area di antara kelamin dan anus.

·         Bisa dilakukan untuk memudahkan pengaliran cairan dari kerongkongan

·         Posisi ini dapat diterapkan pada berbagai kondisi termasuk pasien yang tidak sadar,lumpuh,atau akan melakukan pemeriksaan perineum.

 

 

 

7.      Posisi  trendelenburg

Dimana bagian kepala pasien lebih rendah dari bagian kaki atau badan.

·         Posisi ini bermanfaat memperlancar peredaran darah ke otak dan memudahkan operasi pada bagian perut.

·         Kondisi ini dapat diterapkan pada klien yang berada dalam keadaan syok, hipotensi dan memerlukan tindakan tertentu seperti bronchoscopy.

Hal yang perlu diperhatikan saat mengubah posisi pasien:

·         Jelaskan pada pasien apa yang hendak anda lakukan,sehingga pasien dapat mengantisipasi apa yang akan terjadi

·         Jika memungkinkan,naikkan tempat tempat tidur ke tingkat yang dapat mengurangi ketegangan punggung anda.

·         Rapatkan diri anda sedekat mungkin dengan pasien.anda dapat meletakkan lutut di atas tempat tidur jika diperlukan.

·         Letakkan salah satu tangananda di bahu pasien dan tangan lainnya di pinggul pasien.

·         Berdiri dengan satu kaki lebih depan.pindahkan berat badan ke kaki depan saat menarik pinggul pinggul pasien dengan lembut.

·         Pindahkan berat badan ke kaki belakang saat menarik pinggul pasien ke arah anda  dengan lembut.pastikan pergelangan kaki,lutut,dan siku pasien tidak bertumpu satu sama lain.

·         Pastikan kepala dan leher sejajar dengan tulang belakang,tidak terentang ke depan,belakang,atau ke samping.

 


 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dipaparkan di atas,maka kami meyimpulkan bahwa tingkat kepandaian beradaptasi antara tenaga medis dengan pasien sangatlah penting.Karena jika kurang nya interaksi antara kedua belah pihak tersebut maka proses kerja tenaga medis tidak maksimal.

Selain itu,dalam melakukan tindakan medis pihak medis juga perlu mengetahui tindakan apa yang di butuhkan terhadap setiap gejala yang dialami pasiennya.Dengan begitu para pasien juga akan merasa nyaman dengan cara kerja tenaga medis.

B.     Saran

Mempelajari teori tentang kebutuhan dasar manusia sangat penting untuk diterapkan dalam praktik keperawatan.Sebagai perawat kita harus mengetahui kebutuhan dasar dari pasien,karena ini merupakan hal yang mendasar yang harus di penuhi.

Kita juga seharusnya bisa memperioritaskan kebutuhan yang mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu disamping kenutuhan kebutuhan dasar lainnya.

 

 

 

 

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Perry,Potter .2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta.EGC

http://KDM penerimaan klien baru

http//Prosedur Penerimaan Pasien Baru.com

www.google.com

sehatq.com/artikel/po

Ensiklopedia

 

No comments:

Post a Comment