Sunday 6 November 2022

MAKALAH DASAR KEPENDUDUKAN MORTALITAS

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu  di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Kedua komponen demografi yang lainnya adalah fertilitas (kelahiran) dan migrasi. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. (Palmore, J.A, 2011)

Data kematian sangat di perlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perencanaan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa-jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga di perlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program-program kebijaksanaan pendududk. (Pollard, A.H, 2005)

 

B.     Rumusan Masalah

           Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai:

1.      Apa yang di maksud dengan mortalitas ?

2.      Sebutkan Faktor Penentu dari Mortalitas ?

3.      Sebutkan beberapa penyebab kematian ?

4.      Sebutkan ukuran dasar dari Mortalitas?

 

C.    Tujuan

            Dalam makalah ini kami bertujuan untuk:

1.      Mengetahui pengertian Mortalitas secara luas

2.      Dapat mengetahui faktor penentu dari Mortalitas

3.      Dapat mengetahui penyebab dari kematian

4.      Mengetahui ukuran dasar dari Mortalitas


BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Pengertian Mortalitas

Sebelum kita mengetahui pengertian mortalitas terlebih dahulu kita harus mengetahui arti dari pada Demografi, karena mortalitas adalah bagian dari demografi itu sendiri. Demografi di definisikan dari bahasa yunani, dari kata DEMOS yang artinya rakyat ( penduduk ) dan GRAFEIN yang artinya menulis. Jadi demografi artinya Tulisan / karangan tentang rakyat / penduduk yang mempelajari tentang jumlah, pesebaran territorial dan komposisi penduduk serta perubahan – perubahannya dan  sebab – sebab perubahan tersebut. Adapun bagian demografi, salah satunya adalah tentang mortalitas. (Barclay, G.W, 2022)

Mortalitas atau kematian dapat menimpa siapa saja, tua, muda, kapan dan di mana saja. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. (Barclay,G.W, 2022)

Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas  khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individual yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.

Mortalitas adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkat kematian suatu daerah. Dalam hal ini, mortalitas terbagi atas tiga tingkatan antara lain : tingkat kematian kasar, tingkat kematian khas umur, tingkat kematian bayi. Mortalitas ( kematian ) ini tidak bisa kita hindari seiring dengan waktu, semua makhluk hidup akan mati.


B. Faktor Penentu  dalam Mortalitas

Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:

1.    Faktor langsung (faktor dari dalam), faktor tersebut antara lain dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu:

a.  Umur,

b. Jenis kelamin,

c.  Penyakit,

d. Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri.

2.    Faktor tidak langsung (faktor dari luar), faktor tersebut antara lain dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu:

a.  Tekanan, baik psikis maupun fisik,

b. Kedudukan dalam perkawinan,

c.  Kedudukan sosial-ekonomi,

d. Tingkat pendidikan,

e.  Pekerjaan,

f. Beban anak yang dilahirkan,

g. Tempat tinggal dan lingkungan,

h. Tingkat pencemaran lingkungan,

i.  Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,

j.  Politik dan bencana alam.

 

C. Penyebab kematian

Kematian dewasa umumnya di sebabkan karena penyakit menular, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistem pernapasan bagian atas (ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit karena infeksi kuman. Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita di sesuatu daerah.

Di samping itu juga terdapat, faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gisi dan kesehatan lingkungan, kepercayaan, nilai-nilai, dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga, mempengaruhi mortalitas  dalam masyarakat (Budi Oetomo, 1985). Tingginya kematian ibu merupakan cerminan dari ketidak tahuan masyarakat mengenai pentingnya perawatan ibu hamil dan pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan.

 

D. Ukuran Dasar  indikator mortalitas atau tingkat kematian yang umum

Indikator mortalitas merupakan angka atau indeks, yang di pakai sebagai dasar untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian suatu penduduk. Ada berbagai macam ukuran kematian, mulai dari yang paling sederhana sampai yang cukup kompleks. Namun demukian perlu di catat bahwa keadaan kematian suatu penduduk tidaklah dapat diwakili oleh hanya suatu angka tunggal saja. Biasanya berbagai macam ukuran kematian di pakai sekaligus guna mencerminkan keadaan kematian penduduk secara keseluruhan. Hampir semua ukuran kematian merupakan suatu “rate” atau “ratio”. Rate merupakan suatu ukuran yang menunjukkan terjadinya suatu kejadian (misalnya: kematian, kelahiran, sakit, dan sebagainya) selama peroide waktu-waktu tertentu.

Kematian (mortalitas) adalah peristiwa hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi tiap saat setelah kelahiran hidup. (Budi Utomo, 1985). Morbiditas (penyakit/kesakitan) adalah kondisi penyimpangan dari keadaan yang normal, yang biasanya dibatasi pada kesehatan fisik dan mental. Pada kasus tertentu morbiditas ini terjadi secara terus menerus (morbiditas kumulatif) yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian pada penderitanya.

Ada beberapa cara pengukuran angka kematian diantaranya adalah:

1.      Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate)

adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.

 

 

CDR = D/P x 100

 

Dimana :

D = jumlah kematian pada tahun X

Pm = jumlah penduduk pada pertengahan tahun x k          = konstanta 1000

Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut: Tingkat kematian Golongan

> 18 Tinggi

14-18 Sedang

9-13Rendah

 

2.      Tingkat Kematian Menurut Umur ( Age Specific Death Rate )

adalah jumlah kematian penduduk pada tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.

 

 

ASDR = Di/Pmi x k

 

Dimana :

Di = Jumlah kematian pada kelompok umur (i)

Pmi = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun pada kelompok umur (i) k         = Angka konstan (1000)

 

3.      Tingkat Kematian Bayi { Infant Death Rate (IDR) /Infat Mortality Rate (IMR)

Bayi (infant) merupakan orang yang berumur 0 (nol) tahun atau dalam kata lain anak-anak yang masih belum sampai pada hari ulang tahunnya yang pertama. Angka kematian bayi merupakan variable sosial ekonomis dan demografis yang sangat penting karena data tersebut dapat menunjukan banyaknya fasilitas medis dan taraf kehidupan penduduk.

 

Text Box: IMR = D0/B x 1000

Dimana :

Do = Jumlah kematian bayi pada tahun tertentu B = Jumlah lahir hidup pada tahun tertentu

k = bilangan konstan (1000)

Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi:

Tingkat kematian bayi Golongan

> 125 Sangat Tinggi 75-125 Tinggi

35-75 Sedang

<35 Rendah

 

4.      Tingkat Kematian Anak

Tingkat kematian anak didefinisikan sebagai jumlah kematian anak berumur 1 sampai 4 tahun selama 1 tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun. Dengan demikian, angka kematian anak tidak menyertakan angka kematian bayi. Angka kematian anak lebih merefleksikan kondisi kesehatan lingkungan yang langsung mempengaruhi tingkat kesehatan anak.

 

5.      Angka Kematian Ibu

Adalah jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan, dan nifas dalam satu tahun dibagi dengan jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama dengan persen atau permil.

Rumus:

Text Box: AKI = Pf/P x 100

 

AKI = Jumlah kematian ibu karena kehamilan, kelahiran dan nifas X100 P          = Jumlah kelahiran hidup pada tahun yang sama

 

6.      Sumber Data Mortalitas

Cara mengetahui sumber data kematian dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, antara lain :

a.       Sistem registrasi vital

Apabila sistem ini bekerja dengan baik merupakan sumber data kematian yang ideal. Di sini, kejadian kematian dilaporkan dan dicatat segera setelah peristiwa kematian tersebut terjadi. Di Indonesia, belum ada sistem registrasi vital yang bersifat nasional, yang ada hanya sistem registrasi vital yang bersifat bersifat lokal, dan hal ini tidak sepenuhnya meliputi semua kejadian kematian pada kota-kota itu sendiri. Dengan demikian di Indonesia tidak mungkin memperoleh data kematian yang baik dari sistem registrasi vital.

b.      Sensus dan survei penduduk

Sensus dan survei penduduk merupakan kegiatan sesaat yang bertujuan untuk mengumpulkan data penduduk, termasuk pula data kematian. Berbeda dengan sistem registrasi vital, pada sensus atau survei kejadian kematian dicacat setelah sekian lama peristiwa kejadian itu terjadi. Data ini diperoleh melalui sensus atau survei dapat digolongkan menjadi dua bagian :

Bentuk langsung (Direct Mortality Data)

Data kematian bentuk langsung diperoleh dengan menanyakan kepada responden tentang ada tidaknya kematian selama kurun waktu tertentu. Apabila ada tidaknya kematian tersebut dibatasi selama satu tahun terakhir menjelang waktu sensus atau survei dilakukan, data kematian yang diperoleh dikenal sebagai ‘Current mortality Data’.

Bentuk tidak langsung (Indirect Mortalilty Data)

Data kematian bentuk tidak langsung diperoleh melalui pertanyaan tentang ‘Survivorship golongan penduduk tertentu misalnya anak, ibu, ayah dan sebagainya. Dalam kenyatana data ini mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan dengan data bentuk langsung. Oleh sebab itu data kematian yang sering dipakai di Indonesia adalah data kematian bentuk tidak langsung dan biasanya yaitu data ‘Survivorship’ anak. Selain sumber data di atas, data kematian untuk penduduk golongan tertentu di suatu tempat, kemungkinan dapat diperoleh dari rumah sakit, dinas pemakaman, kantor polisi lalu lintas dan sebagainya.

c.       Penelitian

Penelitian kematian penduduk biasanya dilakukan bersamaan dengan penelitian kelahiran yang disebut dengan penelitian statistik vital.

d.      Perkiraan (estimasi)

Tingkat kematian dapat diperkirakan menggunakan pendekatan tidak langsung. Pendekatan tidak langsung tersebut dilakukan dengan cara mengamati tahapan kehidupan dari waktu ke waktu. Pendekatan tidak langsung ini memiliki tiga kesulitan utama yaitu terbatasnya sumberdaya untuk memastikan data dan disertai kesalahan pada sampling, tingkat mobilitas remaja yang tinggi menyebabkan remaja terhindar dari sampling, dan tidak perkiraan struktur kematian yang tidak mudah (Wood dan Nisbet, 1990).

 

 


BAB III

PENUTUP

 

A.      Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan  di atas, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut bahwa Mortalitas adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkat kematian suatu daerah. Dalam hal ini, mortalitas juga dapat di ukuran dengan jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas  khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat  950 kematian per tahun.

 

B.       Saran

Dengan terbentuknya makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi pembaca agar bisa memahami dan mempelajari demografi khususnya dalam hal mortalitas, karena dari sana kita dapat mengetahui konsep mati, penyebab kematian,dan Bermacam-macam indikator mortalitas atau tingkat kematian yang umum di pakai dalam ilmu geografi.

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Barclay, G.W. : Techniques of population Analysis. John Wiley dan Sons, Inc. New York, London, Sidney, Eight Printing 2012

Palmore, J.A.: Measuring Mortality : a self teaching guide to elementary measures, papers of the East – west population Institute No. 15. Honolulu, Hi 2011

Pollard, A.H. Yusuf, F. , pollard, G.N. : Demographic Techniques pergamon press( Australia ), 2005

Sembiring, DR.RK. : Demographic Fakultas Pasca Sarjana IKIP( Jakarta), 2015

 

No comments:

Post a Comment