Monday 9 August 2021

LAPORAN BUKU METODE PENELITIAN SOSIAL BAGONG SUYANTO & SUTINAH

 

Hasil Laporan Metode Penelitian Sosial

 

Identitas Buku

Judul buku      : metode penelitian sosial

Pengerang       : bagong suyanto & sutinah

Penerbit           : kencana

Tahun terbit     : 2005

Cetakan           : ke 1 agustus 2005

Kota terbit       : Jakarta

Halaman          : 317

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

GARIS BESAR ISI BUKU

 

BAB 1 Berfikir Ilmiah – nyoman naya sujana

            Bentuk-Bentuk Pemikiran Ilmiah

            Pohon Pengetahuan Ilmiah ( Dari Realitas Ke Konsep)

            Jenis-Jenis Logika  Dan Proses Logika Ilmiah

            Kesalahan-Kesalahan Dalam Berpikir Ilmiah

            Penutup

BAB 2 Menetapkan Fokus Dan Merumuskan Masalah Yang Layak Diteliti – Bagong Suyato

            Kepekaan Dan Jarak

            Membatasi Ruang Lingkup

            Masalah Yang Layak Diteliti

            Pertanyaan Dalam Penelitian

BAB 3 Teori Dalam Penelitian Ilmu Sosial – Ramlan A. Surbakti

            Manfaat Teori Dalam Penelitian

            Teori Dan Penjelasan

            Bukan Teori

BAB 4 Unsur-Unsur Penelitian Survey – I.B.Wirawan

            Unsur-Unsur Penelitian Ilmiah

            Teori Dan Hipotetis

            Jenis Hipotetis Penelitian

            Variable Penelitian

            Konsep Dalam Penelitian Sosiologis

            Definisi Operasional

            Proposisi

BAB 5 Prosedur Penelitian

            Tehnik Penarikan Sampel

            Tehnik Pengumpulan Data

            Pengolahan Dan Analisis Data

BAB 6 Penyusunan Instrument Penelitian – Bagong Suyanto & Karnaji

            Jenis Instrument Penelitian

            Cara Pengendalian Data Dangan Kuesioner

            Jenis Pertanyaan Dalam Kuesioner

            Isi Pertanyaan

            Petunjuk Penyusunan Pertanyaan

            Uji Coba Kuesioner

BAB 7 Penulisan Laporan Penelitian – Basis Susilo

            Jenis-Jenis Laporan Penelitian

            Prinsip-Prinsip Laporan Penelitian

            Abstrak

            Rumusan Masalah

            Tinjauan Pusaka

            Teori Dan Metode Yang Di Gunakan

            Temuan Dan Interpretasi

            Kesimpulan

             

 

 


 

RANGKUMAN BUKU

 

BAB 1

BERPIKIR ILMIAH

            Metode berpikir ilmiah paada daasarnya adalah sejumlah pengetahuan yang berkaitan dengan cara dan jalan yang ditempuh oleh pikiran manusia untuk mencapai kesimpulan atauu keputussan yang sah dan benar ( valid and true judgment). Dalam uraian yang ringkas ini alangkah baiknya kita kembali memenuhi ciri-ciri atau karakter scientific knowledge ( pengetahuan ilmiah ) anatara lain pengetahuan:

1.      Aposterioris

2.      Rasional – empiris

3.      Logikal

4.      Verifikatif aposterioris

5.      Objektif

6.      Konsepsional

7.      Netral/ bebas nilai

8.      Terbuka

Bentuk-Bentuk Pemikiran Ilmiah

      Pembincangan berikut ini dimulai dengan membedakan antara berpikir dan menalaryang terjadi dalam khazanah ilmu pengetahuan. Berpikirr ( thinking) adalah suatu preoses atau aktivitas kejiawaan pada seseorang yang mencoba menghubungkan segala pengertian dan pengalaman yang di milikinya, untuk mencapai kesimpulan yang sah dan benar. Dalam berpikir mesih terjadi proses kejiaan yang umum.

Menalar (reasoring) adalah suatu proses atau aktivitas kejiwaan dalam dirii seseorang, dimana seseorang yang berpikir dengan menggunakan asas-asas atau pola pikir tertentu, utuk memperoleh kesimpulan yang benar. Dalam filsafat logika, proses berpikir dapat dibedakan menjadi:

1.      Berpikir formal

Berpikir formal adalah berpikir yang mendasarkan premis-premis dari bentuk pengetian(aspek eksternal).

2.      Berpikir material

Berpikir material yaitu berpikir yang mendasarkan premis-premis dari bentuk pengertian ( aspek internal).

            Dari bentuk berpikir kemudian kita melangkah kea rah pembicaraan tentang pola umum dalam berpikir ( belaku untuk semua pengetahuan). Paling tidak terdapat dua pola umum berpikir yaitu deduksi dan induksi.

 

Pohon Pengetahuan Ilmiah ( Dari Realitas Ke Konsep)

            Pengetahuan adalah segala hasil tangkapan manusia (rasio dan indra) terhadap objek tentang realita. Berikut ini penulisan mencoba mmbuat pemahaman tentang pengetahuan umum mmanusia dan realita sebagai suatu pohon itu. Rincian pohon itu (mulai dari akar-akarnya pada realitas hingga puncaknya pada paradigma) ialah:

1.      Realitas

2.      Gejala, apa saja yang ditangkap manusia

3.      Tanda, manusia memberikan suatu sign

4.      Simbol, manusia memberikan makna, arti dan nilai pada tanda sehingga manusia menjadi pengertian.

5.      Istilah, diberikan sesuatu pada simbol itu.

Jenis-Jenis Logika Dan Proses Logika Ilmiah

            Terdapat beberapa jenis logika yang dipergunakan dalam metode berpikir ilmiah seperti: (1) tradisonal (2) simbolik (3) modern atau logika matematik. Namun ada juga membedakan logika dengan cara lain yaitu: (1) tradisional (2) simbolik, (3) logika kuantikasional (4) deduktif (5) induktif.

            Pandangan yang lain dikemukakan oleh jujun suriasumantri yang menyatakan bahwa proses keimuhan kalau dilihat dari logika adalah merupakan suatu logicohipotetetico-verifikatif. Proses keilmuan ini merupakan langkah-langkah yang memenuhi prosedural  seperti:

1.      Perumusan masalah

2.      Penyusunan kerangka berpikir

3.      Penyusunan hipotesis

4.      Pengujian hipotesis

5.      Penarikan kesimpulan.

Kesalahan-Kesalahan Dallam Berpikir Ilmiah

            Hendaknya kita berumur dalam dunia ilmu tidak terjadtuh dalam sikap yang serba deterministik atau serba absolut. Kita banyak menemukan sumber yang mendatangkan kesesatan dalam berpikir ilmiah, yaitu:

1.      Bahasa

2.      Hal yang tak relavan ( irrelevant)

3.      Konsep dan proposisi

4.      Pro-causal non-causal

5.      Definisi dan komposisi

6.      Asa petition-principii

7.      Asas ignoraation- elenchi

 

 

Penutup

            Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa metode berpikir ilmiah adalah suatu proses berpikir dengan asas-asas atau prinsip-prinsip logical untuk mencapai suatu keputusan akal atau kesimpulan yang benar dan sah. Metode berpikir ilmiah adalah komponen penting dalam ilmu pengetahuan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 2

MENETAPKAN FOKUS DAN MERUMUSKAN

MASALAH YANG LAYAK DITELITI

 

Memilih topik dan merumuskan fokus pertanyaan dalam proses penelitian adalah tahap awal yang harus dilakukan seeseorang peneliti sebelum memulai melakukan rentanan kegiatan peneliti berikut. Tanpa didahului dengan penentuan topik dan fokus pertanyaan yang jelas, rinci dan layak diteliti, tahap-tahap berikutnya dalam proses penelitian yang dilakukan niscaya tidak akan berkembang liar sekedar mengikuti perkembangan lapangan, tetapi tidak menjawab secara mendalam topik dan fokus penelitian yang telah dirumuskan.  

Kepekaan Dan “Jarak”

            Bagi kebanyakan penelitian pemula memiliki masalah yang layak diteliti acap kali menjadi kesulitan tersendiri. Persoalan nya bukan karna tidak ada topik masalah penelitian yang dapat dipilih, melainkan lebih disebabkan mereka kesulitan memilih atau kurang peka terhadap berbagai topik masalah sosial yang sebenarnya banyak tersebar disekitarnya.

Membatasi Ruang Lingkup

            Menyebutkan apa objek penelitian yang hendak dikaji atau sekedar menyebutkan topik umum, di kalangan peneliti bukanlah hal yang terlampau sukar. Masalah sosial peneliti dapat dicari melalui berbagai cara: mungkin dari pengetahuan atau pengalaman diri sendiri atau orang lain, maupun dari karya-karya tulis ilmiah yang sudah terpublikasi ( wasito 1991).

Menurut Neuman (2000) secara garais besar cara untuk menyeleksi topik penelitian sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian adalah:

1.      Personal experience (pengalaman pribadi)

2.      Curiosity based on something in the media ( keingintahuan yang didasarkan pada suatu di media)

3.      The state of knowledge in a field (pengetahuan di lapangan)

4.      Solving a problem ( penyelesain suatu masalah)

5.      Sosial premiums (hadiah sosial)

6.      Personal value (nilai pribadi)

7.      Everyday life (kehidupan sehari-hari).

Masalah Yang Layak Teliti

            Dalam berbagai penelitian sering terjadi pemilihan masalah yang dikaji dadasarkan pada area of interest dan pemilahkan normatif dari peneliti, yang bersangkutan. Dalam memiliki dan merumuskan masalah faktor yang biasanya mempengaruhi pemilihan masalah yang berdekatan yang berkembang seorang peneliti tak pelak adalah paradigma dan  nilai yang dii anut peneliti yang bersangkutan.

            Berikut ini akan diutarakan beberapa petunjuk elementer yang dijadikan patokan untuk menentukan apakah sebuah masalah sosial itu layak di teliti atau tidak.

Pertama, masalah yang diteliti benar-benar memiliki nilai tersendiri baik dalam segi kemustahiran isu yang dipilih, spesifikasi masalah yang dikaji, kelangkaan topik studi, maupun dari seri sumbangan teoristik dan pragmatisnya bagi pembangunan.

Kedua, masalah yang dirumuskan hendaknya up to date, memiliki nilai keasllian, dan sejauh mungkin harus menghindari terjadinya duplikasi topik penelitian.

Ketiga, masalah yang dirumuskan hendaknya dapat diuji secara emperitis melalui ektivitas penelitian dilapangan. Sebuah masalah semenarik apapun tidak aka nada artinya apabila data dan metode yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan yang diajurkan tidak ada atau sangat sulit dikendali.

Pertanyaan Dalam Penelitian

            Dalam penelitian ketika seorang peneliti sudah menetapkan topik  dan fokus penelitian, maka langkah berikutnya harus dilakukan adalah meneruskan sebuah pertanyaan, mengenai maslah yang hendak di kemukakan jawabannya itu. Permasalahan dan pertanyaan yang layak diteliti (researchable question) pada dasarnya memiliki dua sifat dasar yaitu:

1.      Permaslahan sebuah penelitian biasa nya dibatasi dalam skop waktu, tempat, dan kondisi tertentu. Pertanyaan yang layak diteliti biasanya adalah pecahan atau bagian dari permasslahan yang lebihh besar.

2.      Permaslahan  peneliti yang layak diteliti harus menunjukan bahwa fakta yang ada dicari jawabnya itu benar-benar dapat observasi, nyata, dihitung/diiukur atau data yang dicarin dengan pertanyaan yang relavan.

 

Ciri-Ciri Pertanyaan Penelitian Yang Buruk           

Beberapa peneliti yang belum berpengalaman terkadang tanpa sadar mereka terjebak merumuskan pertanyaan penelitian yang tidak layak teliti alias buruk.

1.      Pertanyaan penelitian yang dirumuskan bukan merupakan pertanyaan ilmiah sehingga tak di uji secara empiritis ( non empirically testable, non-scienfic questions).

2.      Pertanyaan penelitian yang dirumuskan terlalu umum, kurang spesifik, sehingga tidak layak diteliti (general topik, not research question).

3.      Pertanyaan peneliti yang dirumuskan masih berupa sekumpulan variable, dan bukan merupakan pertanyaan yang dapat dikaji secara empiris di lapangan ( set of variable, not question)

4.      Pertanyaan peneliti yang dirumuskan tidak jelas terlalu semar-semar sehingga membuat peneliti salah mengartikan maksud pertanyaan yang dirumuskan(too vague ambiguous).

5.      Pertanyaan peneliti yang dirumuskan masih bisa diperinci lebih lanjut atau dispesifikkan (need to be still more specific).

Ciri-Ciri Pertanyaan Peneliti Yang Baik

      Dalam merumuskkan pertanyaan penelitian yang baik syarat yang penting pertanyaan itu harus benar-benar jelas, fokus, memuat, terminology akademik dalam bidang ilmu yang di teliti dan dapat dikaji dilapangan. Dalam penelitian eksplanasi pertanyaan penelitian yang dirumuskan umumnya lebih spesifik, yakni menguji hubungan dan berpengaruh variable tertentu dan variable lain. Kalau kita mau jujur, sesungguhnya tidak ada metode yang terlalu baku atau cara-cara yang bersifat instan yang dapat dirujuk untuk menentukan dan meraih maslah yang layak teliti. Yang penting kemahiran dan kepekaan para peneliti  dalam memilih dan merumuskan masalah yang layak diteliti, sudah tentu baik dan banyak ditentukan  oleh kesediiaan kita untuk belajar dan berpraktik langsung dari pada sekedar merenung-renung tanpa kemauan untuk mencoba menuangkanya kedalam tulisan nyata.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 3

TEORI DALAM PENELITIAN ILMU SOSIAL

 

Manfaat Teori Dalam Penelitian

            Kita melakukan kegiatan penelitian sosial secara ilmiah karna ingin memahami dunia yang kompleks ini, baik demi memuaskan rasa ingin tahu maupun untuk mengatisipasi peristiwa yang akan terjadi ataupun mengontrol peristiwa yang terjadi. Suatu yang kita ketahui dapat dibedakan menjadi dua tingkat yaitu:

Pertama, suatu pertanyaan yang belu diketahui jawabanya sama sekali. Misalnya apakah betul remaja masa kini telah melakukan hubungan seks sebelum menikah ( free sex)? Jawaban pertanyaan ini akan berupa deskripsi dan kesimpulan data darisebuah variabel.

Kedua, suatu pertanyaan telah ddiiketahui jawabannya tetapi masih meragukan kebenarannya. Misalnya bentukan kontrol sosial yang lemah merupakan penyebab praktik free sex dikalangan remaja (penjelasan yang di kemukakan zainudin M.Z di Surabaya post 2. November 1992).

Teori Dan Penjelasan

            Apabila konsep merupakan pertanyaan what sehingga yang dilakukan pada konseptualisasi tiada lain merupakan deskripsi realita baik secara denotatif ( keluasan) maupun secara konotif ( kedalaman), maaka teori merupakan pertanyaan why sehingga yang dilakaukan dalam teoristik ialah menjelaskan mengapa suatu gejala terjadi seperti itu.

            Kalau teori diartikan sebagai hubungan kasual, logis,dan sistematis atara dua atau lebih konsep maka teori tiada kata lain penjelasan suatu gejal konsep atau variabel pengaruh. Oleh karena itu penjelasan (explanandum). Unsur tersebut menjelaskan terdiri atas dua jenis pertanyaan generalisasi/konsep dan kondisi anticendent  atau yang menyebabkan generalisasi/konsep tersebut.

Bukan Teori

            sebelum kita membahas bagaimana menggunakan teori, ada baiknya terlebih dahulu menjernihkan penggunaan kata teori yang baik dan tepat.

            Pertama, perbedaan yang sering di buat antara teori dan praktik: that is fine in theory , buy it work in practice. Oleh karena itu persyaratan teori tersebut sukar dipenuhi oleh ilmu sosial, yang diajurkan adalah prinsip (parsimony) yaitu daya cukup tinggi teori yang bersyarat.

 

 

 

 

BAB 4

UNSUR-UNSUR PENELITIAN SURVEI

 

Unsur-Unsur Penelitian Ilmiah

            Penelitian survei sebagai suatu metode penelitian ilmiah telah mengalami perkembangan sedemikian rupa yang dapat dilihat dari dasar-dasar pemikirannya., prosedur yang digunakan dengan tehnik-tehnik khusus yang dikembangkan sekaligus mebedakan metode penelitian.

            Pada tahap pennalaran atau proses teoretisasi misalnya, penelitian harus memahami persoalan-persoalan di seputaran teori, proporsisi dan konsep agar ia dapat hubungan logis dan gejala yang akan diteliti.

Teori Dan Hipotesis

            Kedudukan keduaa unsur penelitian ini ( teori dalam hipotesis) sangat penting dan setral di dalam penelitian survei. Teori dalam penelitian ini sepeerti dibutuhkan sebagai pengan pokok ( kerangka berpikir) secara umum sedangkan hipotesis dibutuhkan sebagai sarana untuk menjelaskan permasalahan yang sedang dicarikan permaslahannya (surakhmad,1990: 63).

            Pandangan dari sudut ini bersifat penting dalam hipotesis penelitian dapat kiranya di tunjukan sebagai berikut:

1.      Setiap hipotesis adalah merupakan kemungkinan jawaban terhadap permasalah yang akan diteliti.

2.      Hipotesis harus muncul ada hubungan dengan teori dan masalah yang akan diteliti.

3.      Hipotesis haruslah dapat di uji tersendiri untuk dapat menetapkan hipotesis yang paling besar kemungkinan nya untuk didukung data empiris yang dikumpulkan  menurut prosedur tertentu.

Jenis Hipotesi Penelitian

             Sebagaimana yang telah dijelaskan dimuka, bahwa hipotesis merupakan jawaban tentatife ( teori sementara) yang diperoleh hasil deduksi tersebut.

Hipotesis Nol (H0)

            Hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel indenpenden (X) dan variabel denpenden (Y).

Hipotesis Kerja (H1)

            Hipotesis kerja biasanya menyatakan adanya hubungan antara variabel indenpeenden dan variabel denpenden yang teliti. Oleh karena itu sifatnya sedemikian itu, hipotesis kerja sering disebut pula disebut dengan hipotesis altenatif, selanjutntya untuk hipotesis kerja ini dapat dibedakan lagi menjadi dua yaitu :

1.      Hipotesis kerja terarah

2.      Hipotesis kerja tak terarah

Klasifikasi Yang Lain

      Dilihat banyak nya variabel (komplesitas hubungan variabel) yang memuat dalam rumusan sebuah hipotesis suatu penelitian, biasanya penelitian perlu memecah lagi hubungan-hubungan varibel kedalam hipotesis-hypotesis yang lebih sederhan.

 

Variabel Penelitian

      Variabel dapat di jelaskan sebagai ciri suatu aspek dari fakta sosial yang dapat dibuat berfariasi dengan kata lain, variabel adalah fakta utama sosial yang memiliki lebih dari satu.

Jenis-Jenis Variabel

Variabel kuantitattif

      Jika ciri suatu fakta sosial dapat dinilai dengan angka maka dinamakan variabel kualititatif. Contoh variabel kuantitatif :

1.      Umur penduduk desa X dalam ukuran tahun

2.      Penghasilan guru-guru SLTP pertahun dalam ukuran rupiah

3.      Tinggi badan para atlet penahan dalam ukuran

4.      Jumlah ku njungan ibu-ibu apsektor KB ke pukesmas dalam 6 bulan terahir.

Variabel Kualitatif

      Variabel kualitatif dapat dibedakan menjadi dua variabel kualitatif yang tidak dapat dikuatifikasikan.

Klasifikasi Lain-Lain

1.      Variabel penelitian juga bisa dibedakan menurut kedudukannya dalam hipotesis penelitian, menjadi variabel indenpenden dan variabel dependen.

2.      Disamping klasifikasi indenpenden dan dependen ada pula klasifikasi lain seperti variabel: intervening, extraneous, komponen, antecedent, suppressor, dan variabel yang menyebabkan distorsi.

 

Konsep Dalam Penelitian

Fungsi Konsep

Dilihat dari fungsi nya ada empat macam fungsi konsep yang tergolong utama yaitu:

1.      Kognitif, yaitu mengoganisasi observasi dan menata hasilnya,( disebut juga fungsi menata)

2.      Evaluatif, yaitu mengevaluasi apa yang telah dipersepsi.

3.      Operasional, yaitu mengendalikan dan mengarahkan perilaku individual.

4.      Komunikasi artinya konsep harus memungkinkan komunikasi.

 

Definisi Operasional

            Dalam penelitian lapangan konsep yang releven dan berkendudukan sentral dan peneliti lebih terdahulu harus dibuat operasional. Mungkin atau tidaknya definisi operasional bagi suatu konsep memang ditentukan oleh kenyataan, apakah konsep itu mempunyai rujukan empiris ataukah tidak.

Proposisi

            Proposisi adalah suatu pertanyaan realitas. Oleh karena itu mengenai hal ihwal realitas dan bukan mengenai nilai ataupun pendapat, proposisi dapat di uji untuk menentukan apakah benar apakah salah.

            Proposisi tidak hanya meyatakan perihal satu realitas konseptual saja, tetapi kebanyakan proposisi menyatakaan hubungan antara dua atau lebih konsep ( realitas). Proposisi hanya memuat satu konsep variabel. Istilah yang sering pula digunakan untuk menyebut proposisi ini adalah “teorema”. Teorema dalam garis besarnya bermakna sama dengan proposisi , sebenarnya diambil dari kepustakaan matematika (logikal).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 5

PROSEDUR PENELITIAN

 

Tehnik Penarikan Sampel

Tehnik penarikan sampel dalam penelitian sosial pada dasarnya meliputi tehnik random dan nonrandom. Harus diakui bahwa menarik sampel dari suatu populasi yang terdiri dari sekelompok manusia (baca: perilaku) merupakan pekerjaan yang membutuhkan kesibukan.

Tehnik Random

            Penarikan sampel secara random ini meliputi empat macam yaitu:

1.      Simple random sampling

2.      Stratified random sampling

3.      Cluster random sampling

4.      Interval atau  systematik random sampling.

Tehnik Pengumpulan Data

            Data kalau digolongkan menurut asal sumbernya dapat dibagi menjadi dua :

1.      Data primer , yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti (responden).

2.      Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau institusi tertentu, seperti Biropusat statistk, dapartemen, pertanian, dan lain-lain.

Pengolahan Dan Analisis Data

            setelah data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data tersebut yang sesuai dengan kebutuhan analisis yang akan dikerjakan. Proses awal pengolahan data itu dimulai dengan melakukan editing setiap data yang masuk. Dalam editing yang akan dikerjakan adalah meneliti : lengkap tidaknya kuesioner yang akan diisi, keterbacaan tulisan, kejelasan makna jawaban, kesesuaian atau keejakan antara pertanyaan satu dengan pertanyaan lainnya, relevasi jawaban, dan keseragaman suatu kata.

            Senmentara itu apabila data diperoleh berjumlah besar dan mudah diklasifikasi dalam lembaga katagori maka analisis kuantitatif lebih cocok digunakan. Analisis kuanlitataif juga disebut dengan analisa statistik. Cara penggunaan analisis model kuantitatif ini acapkali bagi menjadi tiga tahap yaitu:

1.      Pengolahan data

2.      Pengorganisasi data

3.      Penemuan hasil.

 

 

BAB 6

PENYUSUN INSTRUKMEN PENELITIAN

 

Jenis Instrukmen Penelitian

            Dalam pengertian ilmu sosial dikenal dengan dua jenis instrukmen penelitian yakni kuesioner dan pedoman wawancara atau intervieuguide. Kedua jenis instrumen penelitian ini sama-sama berisi daftar pertanyaan untuk menjaring serangkaian jawaban respondent pengenai suatu hal ssesuai dengan pokok permasalahan dan tujuan penelitian.

            Biasanya interview guide digunakan secara terbatas untuk beberapa responden penelitian yang terpilih, seperti tokoh masyarakat, informal leader, atau key person. Penelitian ini bersifat kualitatif, lebih banyak menggunakan iinterview guide ini. Sedangkan kueisoner digunakan untuk responden dalam jumlah lebih banyak dan ssesuai dengan ketentuan tehnik penarikan sampel yang terpilih.

Cara pengendalian data dengan kuesioner

1.      Melalui wawancara langsung

2.      Kuisiner diisi oleh responden

3.      Dengan sistem angket yang diposkan

4.      Melalui wawancara via telepon

Jenis Pertanyaan Dalam Kuesioner

Pertanyaan Tertutup

Untuk pertanyaan jenis ini option jawaban sudah di tentukan selurunya terlebihh dahulu , responden tidak diberi kesempatan untuk memberikan jawaban lain.

Contoh:

Pada hari minggu lalu anda pergi kemana?

a.       Ke lurahan lain, kecamatan sama

b.      Ke camatan lain , kabupaten /kodya sama

c.       Ke kabupaten/kodya lain, provinsi sama

d.      Di luar provinsi, dalam negri RI

e.       Ke luar negeri

f.       Tidak berpergian.

Pertanyaan terbuka

            Untuk pertanyaan jenis ini kemungkinan jawaban tidak diberikan sama sekali tidak di berikan terlebih dahulu. Responden diberikan seperti sepenuhnya untuk mengemukakan pendapat masing-masing.

 

Contoh:

Pada hari minggu anda pergi kemana?

Jawaban…….

Tanpa option jawaban demikian itu, responden bebas menjawab , misalnya: ke Lamongan, ke rumah dewi, ke tempat pesta, membesuk orang sakit.

Pertanyaan Semiterbuka

            Untuk pertanyaan jenis ini jawaban sudah tersusun, tetapi kepada responden masih diberi kesempatan memberikan jawaban lain.

Apakah pekerjaan pokok bapak?

1.      PNS

2.      ABRI

3.      Wiraswasta

4.      Petani

5.      ………( sebutkan)

 

Isi Pertanyaan

            dalam kuesioner isi pertanyaan yang diajurkan biasnya berkisar pada emppat hal yaitu: (singarimbun dan effendi 1985:131).

1.      Pertanyaan tentang fakta konkret mengenai diri pribadi responden.

2.      Pertanyaan tentang pendapat dan sikap

3.      Pertanyaan tentang infoormasi, yaitu pertanyaan yang memang menyangkut apa yang diketahui oleh responden dan sejauh mana hal tersebut diketahui.

4.      Pertanyaan tentang persepsi diri.

 

Pertunjuk Penyususnan Pertanyaan

            Untuk menyusun  kuesioner yang baik komunikatif, ada beberapa persyaratan yang harus di penuhi yaitu:

1.      Pilihan kata sederhana dan dimengerti oleh semua responden.

2.      Usahakan pertanyaan diajurkan dalam bentuk kalimat yang jelas dan tidak mengandung makna ganda dan mendua.

3.      Usahakan pertanyaan disampaikan secara sopan dan tidak berkesan ingin menguji kemampuan responden.

4.      Hindarkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengandung sugesti dan sakan-akan sudah mengiringi responden untuk memberikan jawban tertentu.

5.      Susunan pertanyaan usahakan berjennjang mulai dari pertanyaan yang mudah menuju ke pertanyaan semakin sulit.

6.      Sususnan pertanyaan usahakan sistematis  dan sudah terklasifikasi permasalah.

7.      Pilihan jawaban dari berbagai pertanyaan yang diajurkan jangan diberi urutan abjad, tetapi gunakan penomoran angka.

Uji Coba kuesioner

            Sebelum kuesiner benar-benar di pakai dalam sebuah penelitian, sayogiannya dilakukan uji coba atau pre-test.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 7

PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

 

Jenis-Jenis Laporan Penelitian

            Panjang-pendek , jenis dan cara melaporkan hasil penelitian tergantung kebutuhan. Jenis-jenis laporan penelitian sebagai berikut:

1.      Laporan lengkap

2.      Catatan penelitian pendek untuk keperluan publikasi singkat dalam jurnal akademik. 1-5 halaman spasi dua.

3.      Monografi atau woking paper.

4.      Makalah/artikel untuk dipublikasi dalam jurnal akadmik.

5.      Makalah/artikel untuk dijadikan press release.

6.      Buku.

Prinsip-Prinsip Laporan Penelitian

            Apapun jenisnya, laporan penelitian adalah penjelasan tentang penelitian yang sudah dilakukan. Oleh karena itu perlu diperhatikan dalam hal mengacu pada kejelasan seperti berikut:

1.      Laporan penelitian bukanlah proposal penelitian

2.      Laporan penelitian sebenarnya menjelaskan tentang unsur-unsur penelitian yang sudah dilakukan secara jujur, objektif, apa adanya tidak dikurangi dan di tambah.

3.      Laporan penelitian harus lugas atau apa adanya.

4.      Laporan penelitian harus singkat tetap padat.

5.      Laporan penelitian harus taat pada asumsi dasar, kerangka teoretis, dan jangkauan penelitian yang telah ditentukan( dipilih).

6.      Laporan penelitian harus dapat di teliti ulang oleh peneliti lain, bila dengan kerangka teoritis dan metode yang sama, harus ditemukan data yang sama.

7.      Laporan penelitian harus konsisten.

Abstrak

            Abstrak berisi uraian singkat tentang permasalahan, teori dan metode yang di pakai dan temuan data. Abstrak memudahkan pembaca untuk mengetahui garis besar persoalan, metode, dan temuan data yang ada dilaporan peneliti itu.

Rumusan Masalah

            Masalah yang di teliti harus dilaporkan dengan jelas. Apakah permasalahan itu bersifat deskriptif, ekpoloratif, atau eksplanatif, haruslah di nyatakan secara jelas.

Tinjauan Pusaka

            Tinjauan pusaka berisi uraian tentang penilaian-penilaian sebelumnya, tentang permaslahan yang sama atau yang serupa. Setiap penelitian dan hasilnya haruslah di tempatkan dalam konteks body of knowledge-nya.

 

Teori Dan Metode Yang Digunakan

            Temuan-temuan dan kesimpulan-kesimpulan dapat membuat orang lain frustrasi bila mereka dapat secara jelas kerangka teoretis, ruang lingkup penelitian, metode dan tehnik-tehnik memperoleh temuan-temuannya.

Temuan Dan Interpretasi

            Prestasi temuan data dan interprtasi harus terintegrasikan dalam keseluruhan pemikiran yang logis. Ini amat penting bagi pengembangan ilmu. Tapi, ppembaca harus mudah membedakan temuan-temuan data dengan interprestasi atas temuan-temuan data itu.

Kesimpulan

            Kesimpulan merangkum hasil penelitian. Dalam kesimpulan tidaklah di tampilkan penjelasan rinci, tetapi ditampilkan temuan-temuan yang penting, dan (bila ada) hubungan antara temuan data dengan hipotesis. Kesimpulan berisi pernyataan apa yang sudah ditemukan tentang objek yang di teliti dengan konteks kerangka teori. Kendala-kendala apa yang dihadapi dan saran-saran untuk menunjukan secara mengatasinya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kelebihan Buku

Pemilihan judul buku ditulis secaara singkat dan berkaitan dengan isi buku, desain cover-nya ppun sederhana dan terlihat minimalis. Buku ini ditulis secara sistematis dan menjelaskan secara detail langkah-langkah metode penelitian sosial. Materi yang disajikan mudah dipahami oleh pemula atau mahasiswa baru yang ingin belajar metode penelitian serta contoh-contoh kasus dan penyelesaian nya.

Kekurangan Buku

Kekurangan buku ini adalah beberapa rumus pada buku ini tidak disertai dengan contoh pembahasan soal dan menggunakan Bahasa terlalu padat dan rumit.