Monday 25 October 2021

MAKALAH AMPHIBI dan PISCES

 

 

 

KATA  PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR  ISI.............................................................................................................. ii

 

BAB I        PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1    Latar Belakang.................................................................................... 1

 

BAB III     PEMBAHASAN...................................................................................... 3

2.1  Perbedaan Amphibi dengan Pisces...................................................... 3

2.2  Peranan Positif dan Negatif Amphibi dan Pisces di Lingkungan maupun Manusia             3

2.3  Fungsi Tubuh dari Amphibi dan Pisces............................................... 5

2.3.1        Fungsi Tubuh dari Amphibi.................................................... 5

2.3.2        Fungsi Tubuh dari  Pisces....................................................... 8

2.4  Genus dan Species Amphibi serta Pisces........................................... 11

2.4.1        Genus dan Species Amphibi................................................. 11

1.      Ordo Caecilia.................................................................. 11

2.      Ordo Urodela (Caudata)................................................. 11

3.      Ordo Anura..................................................................... 12

4.      Ordo Proanura................................................................. 13

2.4.2        Genus dan Species Pisces..................................................... 14

A.       Kelas Agnatha (A = tidak , Gnathos = rahang )............ 14      

B.       Kelas Chondrichtyes...................................................... 15

C.       Kelas Osteichthyes........................................................ 18

 

BAB III     PENUTUP................................................................................... ......... 21

                   Kesimpulan ............................................................................................. 21

 

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 23


BAB I

PENDAHULUAN

 

 

1.1  Latar Belakang

Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat.Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup.Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air.

Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernafas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernafas dengan paru-paru. Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama kelamaan menghilang. Pada anura, tidak ditemukan leher sebagai mekanisme adaptasi terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara melompat. (Zug, 1993)

Amphibia memiliki kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang baik. Pada mata terdapat membrana nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu, kekeringan dan kondisi lain yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem syaraf mengalami modifikasi seiring dengan perubahan fase hidup. Otak depan menjadi lebih besar dan hemisphaerium cerebri terbagi sempurna. Pada cerebellum konvulasi hampir tidak berkembang.Pada fase dewasa mulai terbentuk kelenjar ludah yang menghasilkan bahan pelembab atau perekat.Walaupun demikian, tidak semua amphibi melalui siklus hidup dari kehidupan perairan ke daratan. Pada beberapa amphibi, misalnya anggota Plethodontidae, tetap tinggal dalam perairan dan tidak menjadi dewasa. Selama hidup tetap dalam fase berudu, bernafas dengan insang dan berkembang biak secara neotoni. Ada beberapa jenis amphibi lain yang sebagian hidupnya berada di daratan, tetapi pada waktu tertentu kembali ke air untuk berkembang biak. Tapi ada juga beberapa jenis yang hanya hidup di darat selama hidupnya. Pada kelompok ini tidak terdapat stadium larva dalam air. (Duellman and Trueb, 1986).

Pisces merupakan kelompok vertebrata yang hidup di perairan dengan menggunakan sirip untuk bergerak dan menjaga keseimbangan tubuh dan memiliki jumlah spesies yang beraneka ragam.

Dikenal 4 kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas Agnathaatau vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah) dan yangmasih ada adalah Cyclostomata (lamprey dan hag fishes), ikan purba berahangkeras Placodermi (punah), kelas Chondrichthyes atau ikan tulang rawan (ikan hiu,pari dan chimaera) dan kelas Osteichthyes atau ikan tulang sejati. Dua kelasterakhir dikelompokkan dalam superkelas pisces. (Sukiya, 2005)Yang termasuk klas Chondrichthyes, misalnya ikan hiu dan ikan pari.Hampir semuanya hidup di laut, hanya sedikit sekali yang hidup di air tawar.Mempunyai rahang yang kuat, pasangan sirip dan kerangka yang tersusun atastulang rawan. Celah insang tampak karena tidak berpenutup insang. Ikan hiumerupakan jenis ikan karnivor yang bisa menyerang manusia.Semua hewan yang termasuk klas Osteichthyes mempunyai kerangka yangtersusun atas tulang biasa. Jumlah jenis beribu-ribu, habitat air tawar atau laut.Yang termasuk klas ini, misalnya : ikan mas, ikan lele, ikan salem. Celah insangtidak tampak karena ditutup oleh operkulum (penutup insang). Siripnya ada yangberpasangan dan ada yang tunggal. Sirip yang berpasangan misalnya sirip dadadan sirip perut. Sirip tunggal misalnya: sirip punggung, sirip ekor dan siripbelakang. Mempunyai gelembung renang yang berfungsi sebagai alat hidrostatik.(Zander,2009)


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1    Perbedaan Amphibi dengan Pisces

Seluruh anggota kelompok ikan hidup didalam air dan bereproduksi secara ovipar. Biasanya sel telur dan sperma disebarkan didalam air atau sarang. Pada kebanyakan ikan bertulang sejati, fertilisasi dan perkembangan embrio berlangsung diluar tubuh induk betina. Ikan terbagi menjadi beberapa kelas, kelas agnatha (ikan tanpa rahang), kelas gnatostomata (ikan berahang), kelas chondrichthyes (ikan bertulang rawan), kelas osteichthyes (ikan bertulang sejati). Pada bahan kajian ini kita akan membahas tentang Kelas Chondrichthyes dan Kelas Osteichthyes.

Amfibia atau amfibi(Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam, yakni di air dan di daratan. Amfibi bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapasdengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.

 

2.2    Peranan Positif dan Negatif Amphibi dan Pisces di Lingkungan maupun Manusia

Di beberapa daerah terutama luar negeri katak dan kodok dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Berbagai masakan berbahan baku katak pun telah banyak tersedia. Melihat hal ini bukan tidak mungkin jika katak dan amfibi ini dijadikan sebagai usaha yang menguntungkan sebagai komoditas ekspor kemancanegara. Beberapa jenis Amfibi pun menarik untuk dijadikan sebagai satwa kesayangan. Beberapa Janis yang umum dijadian sebagai peliharaan diantaranya Pacman(Ceratophrys cranwelli), Dumpy frog(Litoria caerulea), Whitelip frog(Litoria infrafrenata) dan Poison dart frog(Dendrobatids). Namun perlu diingat bahwa pemanfaatan tersebut haruslah diimbangi dengan upaya konservasi agar tidak menurunkan populasi di alam yang nantinya bisa mengganggu kelangsungan hidup satwa tersebut maupun ekosistemnya.

 

Peranan Amfibi dalam kehidupan

a.       Dalam rantai makanan amfibi berperan untuk mengatur populasi serangga.

b.      Amfibi merupakan makanan nagi unvertebrata lain misalnya ular dan burung.

c.       Amfibi digunakan sebagai makanan bagi manusia yaitu untuk memperoleh asupan protein (misalnya katak hijau)

d.      Selain itu dimanfaatkan sebagai objek praktikum dan penelitian.

 

Dalam rantai makanan peranan amfibi cukup penting untuk mengatur populasi serangga. Amfibi juga merupakan makanan bagi berbagai vertebrata lain, misalnya ular atau burung. Sebagian orang menjadikan amfibi sebagai makanan untuk memperoleh asupan protein.

Katak beracun misalnya dapat digunakan oleh orang pribumi Indian untuk meracuni ujung panahnya. Katak transparan biasa digunakan oleh para ilmuwan untuk melakukan penelitian mulai katak tersebut kecil sampai besar. Katak transparan yang berkilau bermanfaat untuk penelitian terhadap perkembangan sel kanker.

Axolotl masih berkerabat dekat dengan tiger salamander. Salamander tersebut adalah salamander yang digolongkan dalam salamander berbahaya karena dapat menyemburkan racun asin dari mulutnya, namun jika kelenjarnya dibuang dengan benar maka hewan ini dapat dijadikan peliharaan yang lucu.

Secara umum, banyak jenis ikan yang dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan pangan. Selain itu dapat pula dimanfaatkan untuk bahan penelitian, kesenangan dan rekreasi. Sebagai bahan pangan ikan merupakan salah satu sumber protein hewani. Di bidang yang lain, memancing ikan merupakan salah satu jenis olahraga (rekreasi) yang banyak digemari dan memelihara ikan hias di dalam akuarius atau kolam termasuk hobi yang dapat memberi hiburan bagi manusia.

Beberapa peranan pisces yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut.

1.            Sumber protein hewani dan vitamin A.

2.            Lemak ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh.

3.            Di California, Filipina, dan Srilanka, sirip ikan cucut dan ikan pari dikeringkan dan direbus, lalu dibuat gelatin untuk penyedap masakan sup.

4.            Bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku, pelapis kotak) atau bahan ampelas dari kulit ikan cucut yang telah dimasak; maka muncullah pabrik penyamak kulit ikan.

5.            Mendorong berdirinya pabrik-pabrik pengawetan ikan (misal ikan asin, ikan dalam kaleng, pindang, asinan telur ikan).

6.            Tulang ikan untuk bahan perekat/lem.

7.            Sisa-sisa ikan dibuat tepung untuk pupuk atau makanan ternak.

8.            Ikan sebagai bahan praktikum atau penelitian demi perkembangan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan.

9.            Usaha tempat rekreasi dengan tempat pemancingan.

10.        Sebagai sumber mata pencaharian, misalnya dengan budi daya ikan di kolam, tambak, pemijahan ikan hias di akuarium.

 

Ada pula jenis ikan yang merugikan karena dapat menyerang dan melukai manusia, misalnya ikan pari memiliki racun pada ekornya. Ikan cucut sering merusak jaring para nelayan. Beberapa ikan besar juga memakan ikan atau Crustacea sehingga merugikan bagi manusia. 

 

2.3    Fungsi Tubuh dari Amphibi dan Pisces

2.3.1        Fungsi Tubuh dari Amphibi

Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat hidup baik dalam air tawar dan di darat.Sebagian besar mengalami metamorfosis dari berudu (akuatis dan bernapas dengan insang) ke dewasa(amfibius dan bernapas dengan paru-paru), namun beberapa jenis amfibia tetap mempunyai insang selama hidupnya (Brotowidjoyo, 1989).

1.        Sistem Otot Amphibi

Sistem otot pada amfibi, seperti sistem-sistem organ yang lain, sebagai transisi antara ikan dan reptil. Sistem otot paada ikan berpusat pada gerakana tubuh ke lateral, membuka dan menutup mulut serta gill apertura (celah insang) dan gerakan sirip yang relatif sederhana.Kebutuhan hidup di darat mengubah susunan ini. Sistem otot pada amfibi masih metamerik seperti pada ikan, tetapai tampak tanda-tanda perbedaan.

Sekat horizontal membagi otot dorsal dan ventral. Bagian dari otot epeksial atau dorsal mempengaruhi gerakan kepala. Otot ventral adalah menjadi bukti dalam pembagian otot-otot setiap segmen tubuh amfibi.

Otot daging mengadakan aktivitas dengan jalan kontraksi yakni memanjang-memendekkan jari;dengan demikian kedua tulang yang terikat olehnya akan bergerak.Otot daging secara umum dibagi atas dua kelompok yang berlawanan. Dibawah ini akan disebutkan tipe umum dari otot-otot daging dengan model aktivitasnya dengan masing-masing contoh:

·         Flexor              : Mengikat satu bagian dengan bagian lain; contoh biceps sebagai pengikat lengan bawah dengan lengan atas.

·         Extensor          : Meluruskan atau memperluas suatu bagian; contoh triceps meluruskan lengan bawah pada lengan atas.

·         Abductor         : Menarik suatu bagian menjauh dari sumbu tubuh (atau anggota); contoh  deltoid menarik lengan ke samping.

·         Adductor         : Menarik satu bagian menuju ke arah sumbu tubuh (atau anggota); contoh atianus dorsi menarik lengan keatas dan kembali.

·         Depressor        : Menurunkan suatu bagian; contoh depresor manbulae menggerakkan kebawah rahang bawah untuk menggerakkan mulut.

·         Levator            : Mengangkat atau meninggikan suatu bagian;contohmasseter mengangkat   rahang untuk menutup mulut.

·         Rotator            : Memutar suatu bagian;contohpyriformis, meninggikan dan memutar femur.

 

Otot daging yang tunduk kepada kemauan dibagian atas tiga bentuk struktur umum:

1.      otot daging lebar dan pipih misalnya obliqus externus dan transversus yang membentuk didnding abdomen,

2.      otot daging gilik (silindris) dengan ujung yang menyisip, misalnya biceps atau deltoid, dan

3.      otot daging sphincter dengan serat melingkar, misalnya sphincter ini yang berfungsi untuk menutup anus.

           

 

2.        Sistem Pencernaan Amphibi

Sistem pencernaan Amphibi hampir sama seperti pada Pisces, meskipun keduanya memiliki makanan yang berbeda. Sistem pencernaan Amphibi lebih rincinya sebagai berikut:

a.         Rongga mulut

Rongga mulut atau cavum oris pada katak dilengkapi dengan gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa.Gigi Amphibi berbentuk V dengan perkembangan yang tidak sempurna.Giginya terdapat pada rahang atas dan rahang bawah.Pada rahang atas disebut gigi maxilaris sedangkan pada rahang bawah disebut gigi vomerin.

b.        Kerongkongan ( esofagus )

Setelah dari dari cavum oris, makanan menuju esofagus yang berupa saluran pendek. Esofagus akan menghasilkan sekresi alkalis  dan mendorong makanan masuk lambung.

c.         Lambung ( ventrikulus )

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan.Berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar.Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus. Bagian muka ventrikulus yang besar disebut cardiac,  sedangkanbagian posterior mengecil dan berakhir di pyloris.

d.        Usus (intestinum)

Usus ( intestinum )Dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum,dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Di dalam usus terjadipenyerapan makanan olehenzim yang dihasilkan pankreas.Makanan masuk ke dalamintestinum melalui ventrikulus melalui klep pyloris.

e.         Usus Besar

Usus besarDi dalam usus besar katak hanya terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa makanan.Bahan makanan yang merupakan sisa dalam intestinum mayor akan menjadi feses.Ususbesar berakhir pada rektum dan akan menuju kloaka.

f.         Kloaka

 KloakaMerupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluranreproduksi, dan urine.

2.3.2        Fungsi Tubuh dari  Pisces

Bentuk tubuh ikan antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda-beda. Perbedaan bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya. Bentuk-bentuk tubuh ikan dibagi menjadi dua yakni:

a.       Simetri bilateral yaitu, ikan yang apabila dibelah di tengah dengan potongan sagital, maka akan mendapatkan hasil yang sama antara bagian kiri dan kanan.

b.      Non simetri bilateral yaitu, ikan apabila dibelah di tengah dengan potongan sagital, maka akan mendapatkan hasil yang berbeda.

 

Kebanyakan ikan memiliki bentuk tubuh streamline dimana tubuh bagian anterior dan posterior mengerucut dan bila dilihat secara transversal, penampang tubuh seperti tetesan air. Penampang tubuh tersebut akan memberikan kemudahan ikan dalam menembus air sebagai media hidup. Bentuk tubuh tersebut biasanya dikatakan sebagai bentuk tubuh ideal (fusiform).

Secara umum bentuk badan ikan terbagi menjadi enam jenis yaitu:

a.       Datar (flat/depressed)

b.      Ideal (Fusiform, streamline)

c.       Eel-like (elongated)

d.      Pipih (ke bawah = depressed dan ke samping = compressed)

e.       Bulat (Rounded)

f.       Pita (ribbon)

 

1)        Bagian kepala

Bagian kepala yakni bagian dari ujung mulut terdepan hingga ujung operkulum (tutup insang) paling belakang. Adapun organ yang terdapat pada bagian kepala ini antara lain adalah : mulut, rahang, gigi, sungut, cekung hidung, mata, insang, operkulum, otak, jantung, dan pada beberapa pisces terdapat alat pernapasan tambahan.

a.       Mulut

Mulut merupakan bagian depan dari saluran pencernaan, yang berfungsi untuk mengambil makanan dan menelan tanpa ada perubahan.  Kelompok Pisces memiliki beberapa jenis bentuk mulut. Bentuk mulut antara jenis satu dengan yang lain berbeda-beda tergantung pada jenis makanan yang dimakan. Secara umum ada empat jenis yaitu sebagai berikut: 

1.      Bentuk seperti tabung (tube like).

2.      Bentuk seperti paruh (beak like).  

3.      Bentuk seperti gergaji (saw like).  

4.      Bentuk seperti terompet.

Di dalam mulut terdapat beberapa organ, yaitu :

b.       Lidah

Lidah pada ikan merupakan suatu pinggiran dari dasar mulut yang diselimuti oleh selaput lendir, tidak bergerak dan tanpa kelenjar. Pada beberapa spesies ikan kadang kala lidahnya ditutupi oleh gigi. Pada langit-langit bagian belakang terdapat organ palatin yang merupakan penebalan dari lapisan mukosa. Organ ini terdiri dari lapisan otot dan serat kolagen.

Fungsi lidah yaitu : dalam proses penelanan makanan dan membantu membuang kelebihan air pada makanan yang dimakan, juga penting dalam proses pemompaan air dari mulut ke bagian rongga insang.

c.       Gigi

Gigi pada ikan berperan dalam mengambil, merobek, memotong, atau menghancurkan makanan. Berdasarkan bentuknya gigi terbagi atas:

·         Gigi insisivus

·         Gigi taring

·         Gigi molariform

·         Gigi viliform

 

d.       Mata

Pada kebanyakan ikan, mata adalah reseptor penglihatan yang sangat sempurna. Retina ikan pada dasarnya tidak berbeda dengan retina vertebrata lainnya. Bayangan dibentuk oleh lensa dan jatuh pada retina. Pada sejumlah besar spesies ikan dengan aneka ragam habitat, retina ikan memperlihatkan struktur yang bervariasi, tergantung tekanan selektif intensitas cahaya dalam lingkungan.

Mata pada ikan bekerja masing-masing dengan bebas, tidak tergantung satu sama lain. Misalnya, mata kiri mengarah ke depan, sedang mata kanan mengarah ke belakang. Ikan tidak memiliki kelopak mata, jadi tidak dapat berkedip (selalu melotot). Dengan demikian air selalu dapat membersihkannya, karena itu matanya selalu bersih.

 

e.        Insang

Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras, dengan beberapa filamen insang di dalamnya. Tiap-tiap filamen insang terdiri atas banyak lamella yang merupakan tempat pertukaran gas. Insang merupakan komponen penting dalam pertukaran gas.

 

2)        Bagian badan

Bagian badan dari ujung operkulum (tutup insang) pada belakang sampai pangkal awal sirip belakang atau sering dikenal dengan istilah sirip dubur. Organ yang terdapat pada bagian ini antara lain:

a)      Sirip

Pada ikan, alat gerak yang utama dalam melakukan manuver di dalam air adalah sirip. Sirip ikan juga dapat digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi karena setiap sirip suatu spesies ikan memiliki jumlah yang berbeda dan hal ini disebabkan oleh evolusi.

Sirip umumnya memiliki fungsi, yaitu :

1)      Sebagai organ gerak bagi ikan

2)      Dapat digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi, karena setiap sirip suatu spesies ikan memiliki jumlah yang berbeda dan mengatur pergerakan dan kecepatan ikan bergerak.

 

3)        Bagian Ekor

Bagian ekor yakni bagian yang berada diantara pangkal awal sirip belakang/dubur sampai dengan ujung terbelakang sirip ekor.

            Adapun organ yang terdapat pada bagian ekor, yaitu :

a)    Anus

            Anus merupakan tempat bermuaranya saluran pencernaan keluar dari dalam tubuh dan merupakan ujung dari saluran pencernaan.

b)   Sirip ekor

2.4    Genus dan Species Amphibi serta Pisces

2.4.1        Genus dan Species Amphibi

Adapun kedudukan amphibia dalam sistem klasifikasi yaitu:

Kerajaan    : Animalia

Filum         : Chordata

Upafilum   : Vertebrata

Superkelas : Tetrapoda

Kelas         : Amphibia

Anggota amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Apoda (Caecilia), Urodela (Salamander), dan Anura ( katak dan kodok), Proanura (telah punah).

1.      Ordo Caecilia

Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor.

Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik. Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara internal. ( Webb et.al, 1981)

Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaitu Dermophinae, Caecilinae dan Typhlonectinae. ( Webb et.al, 1981)

 

2.      Ordo Urodela (Caudata)

Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa.  Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae. ( Pough et. al., 1998)

Paedomorphosis adalah salah satu contoh dari fenomena evolusi yang disebut dengan heterochrony. Herterochorny terkait dengan perubahan waktu dan tingkat dari proses perkembangan (terutama dalam masa embryonik) yang merubah bentuk tubuh hewan dewasanya. Hewan dewasa yang paedomorphic biasanya memiliki habitat aquatic dan memiliki karakteristik larva seperti adanya insang luar, hilangnya kelopak mata serta perubahan pola gigi dewasanya. Paedomorphosis merupakan karakteristik pada beberapa Salamander aquatic seperti Proteidae. Pada family lain, seperti Ambystomatidae, beberapa spesies paedomorphic tetap bermetamorfosis menjadi Salamander dewasa yang terrestrial (Pough et al., 1998).

Cau data atau Urodela mempunya anggota sekitar 350 spesies, tersebar terbatas di belahan bumi utara; Amerika Utara, Amerika Tengah, Asia Tengah (Cina, Jepang) dan Eropa. Bentuk tubuh setiap anggota Salamander sangat berbeda, sehingga mudah untuk mengidentifikasi. Kebanyakan family-family dari urodela terdapat di amerika dan tidak terdapat di Indonesia. Sebagian besar masa hidupnya di darat. Pembuahan ada yang eksternal dan ada yang internal. Reproduksinya ovipar dan ovovivipar. Ciri yang lainnya yaitu tidak memiliki tympanum, mempunyai insang atau tanpa insang dan mata kecil atau mereduksi (Pough et al., 1998).

Salamander merupakan kelompok Amphibia yang berekor. Semua anggota dari family ini memiliki ekor yang panjang, tubuh silinder yang memanjang serta kepala yang berbeda. Sebagian besar memiliki tungkai yang berkembang dengan baik, biasanya pendek tergantung pada ukuran tubuh. Tengkoraknya mereduksi dikarenakan adanya beberapa bagian yang menghilang. Sebagian besar anggotanya memiliki fertilisasi internal meski tak satu pun anggota dari family ini yang memiliki organ kopulasi.

3.      Ordo Anura

Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya.

Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal. (Duellman and Trueb, 1986)

Ordo Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu:

·         Ascaphidae                             Leiopelmatidae

·         Bombinatoridae                      Discoglossidae

·         Pipidae                                   Rhinophrynidae

·         Megophryidae                         Pelodytidae

·         Pelobatidae                             Allophrynidae

·         Bufonidae                               Branchycephalidae

·         Centrolenidae                          Heleophrynidae

·         Hylidae,Leptodactylidae        Myobatrachidae

·         Pseudidae                                Rhinodermatidae

·         Sooglossidae                           Arthroleptidae

·         Dendrobatidae                        Hemisotidae

·          Hyperoliidae                          Microhylidae,

·          Ranidae                                  Rachoporidae

 

4.      Ordo Proanura

Anggota-anggota ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat dikatakan telah punah. Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat akuatik sebagai larva dan hanya sedikit saja yang menunjukkan perkembangan ke arah dewasa.

Ciri-ciri umumnya adalah mata kecil, tungkai depan kecil, tanpa tungkai belakang, kedua rahang dilapisi bahan tanduk, mempunyai 3 pasang insang luar dan paru-paru mengalami sedikit perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan adanya dua bentuk dalam daur hidupnya. (Duellman and Trueb, 1986)

 

2.4.2        Genus dan Species Pisces

Berdasarkan pengklasifikasiannya Pisces di bagi menjadi 3 kelas yaitu:

A.      Kelas Agnatha (A = tidak , Gnathos = rahang )

Hewan yang termasuk Agnatha merupakan ikan primitif belum punya rahang. Hidup secara parasit ataupun pemakan bangkai (Scavanger )          

memiliki mulut pengisap bundar .

1.        Ciri-ciri ikan yang termasuk Agnatha     

a.       Badannya memanjang berbentuk silinder sedangkan ekornya pipih . Kulitnya licin tanpa sisik , dilengkapi kelenjar lendir (mucus ) . Siri tengah dorsal disokong oleh tulang-tulang sirip (tulang rawan ). Matanya ada sepasang.

b.      Mulutnya ventro anterior dan merupakan mulut pengisap, dipingiran terdapat tentakel .          

c.       Kanong hidung terdapat disebelah tengah atas dan jumlahnya hanya satu 

d.      Tengkorak kepala dan lengkung insang terdiri dari tulang rawan dan notochord masih didapati dilengkapi archus neuralis yang tidak sempurna

e.       Jantung terdiri dari dua ruang ( seranbi dan bilik ) . Darah merah berbentuk bulat-bulat dan berinti juga memiliki butir-butir darah putih.          

f.       Insang terdiri dari 6 sampai 14 pasang terdapat di sisi pharynx berbentuk kantong .

g.      Ginjalnya sepasang bermuara di papil urogenitalis.

h.      Temperatur tubuhnya tridak tetap (poikilothermus).

i.        Alat kelamin atau (gonad ) sebuah tidak memiliki saluran kepapilla urogenitalis. Pembuahan terjadi di luar tubuh . Telur yang sudah dibuahi menetas menjadi larva (= ammocoete = pride ) dan ada yang langsung menjadi hewan (anak ) - dewasa.

j.        Otaknya berkembang naik , dengan 8 atau 10 pasang saraf cranial . Mempunyai alat pendengar dengan 1 atau 2 bentuk saluran setengah lingkaran.   

k.      Mempunyai indra pembau.

 

 

 

 

B.       Kelas Chondrichtyes

Chondrichthyes memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau dan kapsul otik tergabung menjadi satu. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Kelas Chondrichthyes yaitu ikan-ikan yang kerangkanya berupa tulang rawan dan sesungguhnya tulang rawan ini bukan menunjukkan keprimitifannya melainkan merupakan ciri sekunder.

Ciri-ciri dari Chondrichthyes diantaranya yaitu :

1.      Rangka tulang rawan  

2.      Ada yang bersisik dan ada pula yang tidak bersisik  

3.      Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang

4.      Letak celah insang lateral dan ventral

5.      Mulut terletak pada sisi ventral

6.      Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak          

7.      Sirip berpasangan

8.      Tidak memiliki gelembung udara

 

ordo Chondrichtyes,yaitu:

1.            Carcharhiniformes   

Spesies           : Triaenodon obesus

2.            Heterodontiformes

Family             : Heterodontidae

Spesies            : Heterodontus japonicas

3.            Rajiformes

Family             : Rhinidae

Spesies            : Rhina ancylostoma

Ciri utama:

a)            Memiliki celah insang pada sisi ventral kepala

b)            b)      Tepi anterior sirip dada berdekatan dengan sisi kepala dan badan

c)            Sirip ekor kecil seperti cambuk

d)           Tubuhnya terlihat pipih

e)            Kulit berlendir

Habitat : Terdapat kira-kira 200 spesies, biasanya terdapat di air tawar dan di lautan

Keunikan : Mempunyai sepasang tanduk di dekat mulut yang berfungsi memasukan air laut yang mengandung plankton makanannya dan bisa di tekuk kedalam air laut.

Penyebaran : Diperairan laut tropis. Asia Tenggara. Dan Amerika Selatan.

4.            Hexanchiformes

Family             : Hexanchidae

Spesies            : Hexanchus griseus  

5.            Lamniformes

Family             : Lamnidae

Spesies            : Carcharodon carcharias

Ciri-ciri:

a)      Di sebut hiu makeral

b)      Warna tubuh putih

c)      Mempunyai rahang besar

d)     Gigi besar lebih kurang 7 inci

Habitat: Hidup di air laut

Keunikan: Suka berjemur dan merupakan hiu berganas

Terdapat di Amerika, Eropa dan Japan.

6.            Orectolobiformes

Family             : Rhincodontidae

Spesies            :  Rhincodon typus

Ciri-ciri:

a). Di sebut sebagai hiu karpet

b). Tubuhnya besar dan terbesar dari semua ikan

Habitat: Hidup di air  laut

Keunikan: Memiliki sungut di tepi lubang hidung

Penyebaran: Di Asia dan Afrika

7.            Squaliformes

Family  :            Squalidae                          

Species :            Squalus acanthias

Ciri-ciri:

a). Mempunyai dua sirip  punggung

b).  Mempunyai sirip berduri 

c). Tidak ada sirip dubur

d). Memiliki gigi untuk memotong

e). Celah insang pada sisi lateral kepala

f). Tepi anterior sirip dada tidak melekat pada sisi tubuh.

Habitat : Hiu hidup di samudra dan lautandi seluruh dunia dan beberapa tumbuh dalam air tawar.

Keunikan : Beberapa keunikan hiu antara lain dapat bertahan hidup setidaknya 6 pekan tanpa makan, dapat merasakan setetes darah dari jarak 2,5 kilometer.

Penyebaran : Tinggal di sebagian besar samudra dan suhu kedalaman laut Amerika Utara.

8.            Squatiniformes

Family             : Squatinidae 

Genus              : Squatina      

Species            : Squatina dumeri

Ciri-ciri :

a)      Tubuhnya rata

b)      Memiliki celah insang disepanjang sisi kepala

c)      Sirip ekor bagian ekor bagian bawah lebih panjang dari sisi atas.

d)     Tanpa sisik dan tanpa spirakulum

e)      Tanpa kloaka, tepi anterior sirip dada tidak melekat pada tubuh.

Habitat : Hidup di lautan

Keunikan : Salah satu contohnya adalah hiu hantu dan yang satu ini adalah seekor hiu hantu dengan mata kuningnya yang besar yang menerangai dalamnya laut dengan lampunya yang suram.

Penyebaran ; Amerika serikat ke teluk Meksiko, Jamaika, Venezuela dan Columbia.

 

 

 

C.      Kelas Osteichthyes

Ciri-cirinya yaitu:

1.      Ikan bertulang sejati.

2.      Di kepala terdapat sepasang mata, selaput pendengaran, celah mulut, lubang hidung, celah insang dan tutup insang.

3.      Alat gerak berupa sirip yang berpasangan, untuk keseimbangan dibantu sirip punggung, untuk kemudi sirip ekor.

4.      Terdapat gurat sisi dan 3 lubang keluar.

 

Tubuh dilindungi kulit tipis, transparan, banyak kelenjar lendir, tertutup sisik.

Contoh: ikan bandeng, ikan mas, ikan tawas, ikan lele, dan ikan kakap.

 

Kelas Osteichtyes atau kelompok ikan yang rangkanya tersusun dari tulang sejati, dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu

a)            Ordo : Pleuronectiformes

Limanda limanda

Ciri-ciri:

a)    Tubuh tidak simetris

b)   Kedua mata pada satu sisi badan

c)    Mulut simetris

d)   Gigi kuat dan tajam

Habitat : Di tengah-tengah vegetasi di pantai indonesia pasifik

Keunikan : Dapat menyamar dengan sesuai lingkungan, memiliki tulang hidung yang membesar memebentuk sebuah mimbar

Penyebaran : Hampir seluruh pelosok dunia

 

b)           Ordo : Pegasiformes

Ablabys macracanthus

Ciri-ciri :

a)    Sirip dada lebar

b)   Sirip berogi dua berduri

c)    Sirip ekor runcing serta warna tubuh coklat

Habitat : Di laut dangkal

Keunikan : Sirip beracun

Penyebaran : Samudra pasifik

 

c)            Ordo : Mastacembeliformes

Familia           : Mastacembellaidae

Spesies           : Mastacembelus sp

Ciri-ciri :

a)        Memiliki tubuh seperti ulartanpa perut sirip

b)        Dubur dan sirip punggung yang memanjang dan tersambung ke sirip ekor.

c)        Warna tubuh coklat, kusam dan perut berwarna coklat

d)       Tubuh juga ditandai dengan pola coklat melingkar

Habitat : Di dataran tinggi sungai, dataran rendah, lahan basah masih perairan, pesisir rawa-rawa dan sungai dengan berpasir atau berbatu, dasar sungai dan berat vegetasi

Keunikan : Dapat bertahan hidup dalamkeadaan kering, sirip punggung di dahului oleh banyak duri yang digunakan untuk melindungi diri dari predator.

Penebaran : Indonesia, Asia, Timur dan selatan, Amerika Tengah dan selatan

 

f)         Ordo : Anguilliformes

Familia           : Muraenidae

Spesies           : Muraena sp

 

e)        Ordo : Symbranchiformes

Spiny Eels

Ciri-ciri :

a)        Tubuh panjang dan gigi menyerupai

b)        Tidak memiliki sisik dan gelembung udara

c)        Sirip ekor, sirip dubur, sirip dorsal dan berhubungan menjadi satu, serta celah insang tunggal dibagian ventral

Habitat : Biasa hidup dibawah sawah-sawah, di rawa-rawa atau lumpur dan di kali-kali kecil

Keunikan : Merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin

Penyebaran : Asia timur dan selatan, juga terdapat di daerah tropis Afrika Barat

 

f)         Ordo : Tetradontiformes

Ostracion cubicus

Ciri-ciri:

a)    Bentuk tubuh gemuk

b)   Warna tubuh kuning

c)    Sisik mengalami modifikasi menjadi spina-spina

d)   Tubuh tertutp oleh lempeng-lempeng tulang, celah insang kecil

e)    Mulut tumpul

Habitat : Hidup di terumbu dangkal,, dasar laut, juga terdapat di daerah berbatu

Keunikan : Memiliki bintik-bintik hitam kecil di punggung, dada, dubur dan sirip ekor, apabila mati akan mengeluarkan racun yang dapat merusak ekosistem

Penyebaran : Asia, Eropa dan Afrika Selatan

 

g)        Ordo : Perciformes

Familia (Aile): Percidae

Ciri-ciri :

a)    Memiliki sirip punggung dua buah

b)   Sirip ventral di daerah, warna kebiru-biruan

Habitat : Hidup di pinggiran yang dangkal dan dasar perairan berlumpur di sungai-sungai. Ikan ini terdistribusi di perairan Benua

Keunikan ; Memiliki filamen pada sirip dada memanjang melewati sirip ekor

Penyebaran : Hampir di seluruh pelosok dunia

Callionymus maculatus (benekli üzgün balık)

 


 

BAB III

KESIMPULAN

 

Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat.Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup.Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air.

Pisces merupakan kelompok vertebrata yang hidup di perairan dengan menggunakan sirip untuk bergerak dan menjaga keseimbangan tubuh dan memiliki jumlah spesies yang beraneka ragam.

Seluruh anggota kelompok ikan hidup didalam air dan bereproduksi secara ovipar. Biasanya sel telur dan sperma disebarkan didalam air atau sarang. Pada kebanyakan ikan bertulang sejati, fertilisasi dan perkembangan embrio berlangsung diluar tubuh induk betina.

Amfibia atau amfibi(Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam, yakni di air dan di daratan. Amfibi bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah.

Peranan Amfibi dalam kehidupan

e.       Dalam rantai makanan amfibi berperan untuk mengatur populasi serangga.

f.       Amfibi merupakan makanan nagi unvertebrata lain misalnya ular dan burung.

g.      Amfibi digunakan sebagai makanan bagi manusia yaitu untuk memperoleh asupan protein (misalnya katak hijau)

h.      Selain itu dimanfaatkan sebagai objek praktikum dan penelitian.

 

Beberapa peranan pisces yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut.

1.      Sumber protein hewani dan vitamin A.

2.      Lemak ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh.

3.      Di California, Filipina, dan Srilanka, sirip ikan cucut dan ikan pari dikeringkan dan direbus, lalu dibuat gelatin untuk penyedap masakan sup.

4.      Bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku, pelapis kotak) atau bahan ampelas  dari kulit ikan cucut yang telah dimasak; maka muncullah pabrik penyamak kulit ikan.

5.      Mendorong berdirinya pabrik-pabrik pengawetan ikan (misal ikan asin, ikan dalam kaleng, pindang, asinan telur ikan).

6.      Tulang ikan untuk bahan perekat/lem.

7.      Sisa-sisa ikan dibuat tepung untuk pupuk atau makanan ternak.

8.      Ikan sebagai bahan praktikum atau penelitian demi perkembangan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan.

9.      Usaha tempat rekreasi dengan tempat pemancingan.

10.  Sebagai sumber mata pencaharian, misalnya dengan budi daya ikan di kolam, tambak, pemijahan ikan hias di akuarium.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Djarubito Brotowidjoyo, Mukayat.1994. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.

 

Campbell, Reece, Michele. 2003. Biologi Edisi Kelima-Jilid III. Jakarta: Erlangga.

 

Tuti Kurniati, M.Pd, Bintarti Yusriana, M.Si, Sumiyati Sa’adah M.Si. 2011. Zoologi  Vertebrata. Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. UIN SGD Bandung.

 

http://202.153.132.136/hadiruntukmu/fahutanipb/BOBY%20DARMAWAN_E34103018.pdf

 

http://zonabawah.blogspot.com/2011/07/sistem-rangka-dari-kelasamfibiamphibia.html

 

http://ksh.biologi.ugm.ac.id/index.php?option=com_content&view=section&layout=blog&id=3&Itemid=14

 

Sakti. 2009. Anatomi dan Biologi Ikan. (online) pada http://smartsains.blogspot.com/ 2008/06/ anatomi-dan-biologi-ikan.html. Kamis 20 Oktober 2009

 

Sakti. 2009. Morfologi. (online) pada http://smartsains.blogspot.com/2009/06/  morfologi.html. Kamis 20Oktober 2009