Sunday 6 November 2022

Makalah Dasar Kependudukan MIGRASI

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Migrasi secara sederhana adalah sebagai aktivitas perpindahan. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan penduduk kerap sekali terjadi dapat kita temukan dimanapun, dengan satu tujuan yaitu dapat hidup dengan sempurna dan menarik.Karena itulah salah satu sifat manusia melakukan migrasi.Perpindahan penduduk dalam beberapa bagian tertentu selalu dihubungkan dengan kondisi social dan ekonomi.

Migrasi penduduk terjadi karena disebabkan adanya faktor-faktor pendorong dan penarik masyarakat untuk bermigrasi ke daerah yang lebih baik di daerah asal mereka.Faktor penarik adalah faktor yang memberikan nilai yang menguntungkan kalau bertempat tinggal di daerah itu, misalnya terdapat sekolah, adanya kesempatan kerja, adanya sumber daya, besarnya harapan hidup yang tersedia dan iklim yang baik.

 

B. Rumusan masalah

1.      Apakah Pengertian Migrasi?

2.      Bagaimana Sejarah Singkat Migrasi di Indonesia?

3.      Apa Saja Jenis-jenis Migrasi?

4.      Faktor-Faktor Apa Sajakah yang Mempengarauhi Terjadinya Migrasi

 

C. Tujuan

1.      Mengetahui Pengertian Migrasi

2.      Mengetahui dan Memahami Sejarah Singkat Migrasi

3.      Mengetahui Jenis-Jenis Migrasi

4.      Mengetahui Faktor Faktor yang Mempengaruhi Migrasi

  


BAB II

PEMBAHASAN 

A.      Pengertian Migrasi

Pengertian migrasi adalah perpindahan yang relatif menetap dengan waktu yang lama dari suatu wilayah  (negara) ke wilayah (negara) lain. Pergerakan arus migrasi ini berlangsung sebagai proses yang merespon adanya perbedaan  pendapatan antara wilayah perkotaan dan pedesaan, Pendapatan yang dimaksud dalam hal ini bukanlah pendapatan secara aktual, melainkan penghasilan yang diharapkan (expected income). Pemikiran sistematis ini merupakan penerapan dari model penjelasan Todaro mengenai migrasi.

Asumsi dasar yang dianut dalam model ini adalah bahwa para terdapat pertimbangan- pertimbangan oleh para migran seperti membandingkan peluang pasar-pasar tenaga kerja yang tersedia bagi mereka di sektor pedesaan dan perkotaan, serta memilih salah satunya yang dapat mengupayakan optimalnya keuntungan yang diharapkan.

Indikasi besar kecilnya keuntungan yang diharapkan diukur berdasarkan besar kecilnya selisih antara pendapatan bersih dari pekerjaan di kota dan di desa, peluang migran untuk mendapatkan pekerjaan di kota terimplikasi dalam bentuk jumlah pendapatan yang diharapkan.

  1. Pengertian Migrasi Menurut Para Ahli

Adapun pengertian migrasi dari perspektif beberapa ahli sebagai berikut:

Rutman (1970), Migrasi  adalah perpindahan penduduk yang didorong faktor permasalahan kependudukan terutama dalam bidang ekonomi, sosial dan kebudayaan di suatu wilayah tertentu. Tujuan dari migrasi ini adalah untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik sebelumnya.

 

B.       Jenis Migrasi

Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya dengan tujuan menetap. Perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain ini mempunyai beberapa jenis yang berbeda- beda. Dengan demikian, migrasi dibedakan atas beberapa jenis. Jenis- jenis migrasi ini dibedakan atas migrasi antar negara dan juga migrasi dalam negeri. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jenis- jenis migrasi. Berikut ini merupakan beberapa jenis migrasi:

  1. Golongan Migrasi Antar Negara

Jenis migrasi yang pertama adalah golong migrasi antar negara. Maksudnya migrasi antar negara adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lainnya. Sehingga migrasi jenis ini termasuk ke dalam golongan migrasi yang besar, administrasinya lebih kompleks. Beberapa jenis migrasi antar negara antara lain sebagai berikut:

a.       Imigrasi

Barangkali kita sangat sering mendengar kata imigrasi. Imigrasi banyak diberitakan di media cetak maupun media elektronik. Yang dimaksud imigrasi adalah masuknya penduduk dari satu negara ke negara lainnya. Sebagai contoh adalah banyaknya pendatang dari Tiongkok ke Indonesia. Orang yang melakukan imigrasi disebut sebagai imigran. Kita seringkali mendengar berita mengenai imigran ini di televisi. Para imigran melakukan imigrasi atas berbagai kepentingan dan tujuan.

b.      Emigrasi

Selanjutnya adalah emigrasi. Jika imigrasi merupakan masuknya penduduk dari satu negara ke negara lain, maka yang dinamakan emigrasi merupakan keluarnya penduduk suatu negara menuju ke negara lain. Dengan demikian emigrasi ini merupakan kebalikan dari imigrasi. Sebagai contoh emigrasi adalah pindahnya kependudukan seorang warga Indonesia ke Arab Saudi untuk bekerja disana. Banyak sekali kasus emigrasi di Indonesia. Banyak diantaranya adalah para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk  mencari lapangan pekerjaan di luar negeri yang dirasa lebih menjanjikan.

c.       Remigrasi

Yang ketiga adalah remigrasi. Barangkali kita lebih jarang mendengar kata remigrasi dibandingkan dengan imigrasi dan juga emigrasi. Yang dinamakan dengan remigrasi adalah kembalinya penduduk dari negara lain  ke negara asalnya (negaranya sendiri). Hal ini juga banyak terjadi pada tenaga kerja Indonesia yang sudah habis masa kerjanya, kemudian kembali lagi ke Indonesia.

  1. Migrasi dalam Negeri

Berikutnya merupakan migrasi yang dilakukan seseorang di negaranya sendiri. Ya, yang dimaksud dengan migrasi dalam negeri merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya namun masih dalam satu wilayah negara. Migrasi yang seperti ini merupakan migrasi kecil dimana administrasi yang perlu diurus juga tidak sebanyak migrasi antar negara. Migrasi dalam negeri mempunyai beberapa jenis. Jenis- jenis migrasi dalam negeri antara lain sebagai berikut:

a.       Transmigrasi

Jenis migrasi dalam negeri yang pertama adalah transmigrasi. Transmigrasi merupakan hal yang seringkali kita dengar. Yang dinamakan transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau maupun provinsi yang padat penduduknya ke pulau atau provinsi yang jarang penduduknya. Transmigrasi ini biasanya adalah program dari pemerintah untuk memeratakan penduduk di suatu negara yang belum merata atau memiliki ketimpangan penduduk yang tinggi. di Indonesia sendiri, transmigrasi sudah dilaksanakan sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1905. Pada zaman dahulu namanya adalah kolonisasi yang mmepunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan upah yang murah di perkebunan- perkebunan milik Belanda yang berada di luar pulau Jawa. Transmigrasi dibagi menjadi beberapa jenis lagi, diantaranya transmigrasi bedol desa.

b.      Urbanisasi

Selain transmigrasi, migrasi dalam negeri selanjutnya adalah urbanisasi. Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota, dengan tujuan mencari perbaikan penduduk yang lebih tinggi. ada beberapa faktor yang mendorong seseorang melakukan urbanisasi. Faktor- faktor tersebut isa berasal dari daerah tempat asal maupun daerah tujuan. beberapa faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi antara lain sebagai berikut:

1)      Faktor pendorong dari daerah asal, meliputi:

a)      Lahan pertanian di desa yang semakin sempit

b)      Semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan di desa

c)      Upah kerja di desa yang rendah

d)     Kurangnya fasilitas yang mendukung keahlian

2)      Faktor penarik yang berasal dari daerah tujuan, meliputi:

a)      Terdapat banyak lapangan kerja di kota

b)      Terdapat fasilitas yang lengkap, serta sarana dan pra sarana untuk mendukung keahlian

c)      Daerah perkotaan merupakan pusat berbagai macam kegiatan atau aktivitas

d)     Upah kerja yang lebih tinggi di daerah perkotaan

 

C.    Faktor Penyebab Migrasi

Beberapa penyebab terjadinya migrasi adalah sebagai berikut:

  1. Kurangnya lapangan pekerjaan

Salah satu penyebab atau pendorong terjadinya migrasi adalah alasan sedikitnya lapanagn pekerjaan yang ada di daerah asal. Semua orang bisa memenuhi kebutuhan hidup hanya jika mereka bekerja. Bekerja untuk mendapatkan uang dan bisa dibelanjakan kebutuhan sehari- hari. apabila di daerahnya sulit untuk mendapatkan pekerjaan, lalu bagaimana seseorang bisa bekerja. Apabila di daerahnya memang tidak ada lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya dan jika berwirausaha pun dirasa tidak cocok, maka seseorang akan melakukan migrasi. Migrasi ini tentu saja akan mencari tempat yang kiranya banyak tedapat lowongan kerja yang sesuai, atau mampu menjadi tempat starategis untuk menjalankan suatu usaha. Tak heran maka penduduk di Jawa banyak sekali yang migrasi ke luar jawa, hal ini karena luar Jawa belum mempunyai banyak pesaing, jadi jika seseorang membuka usaha di luar Jawa, dia akan mendapatkan untung yang lebih besar.

  1. Kepadatan penduduk

Alasan lainnya seseorang melakukan migrasi adalah karena adanya kepadatan penduduk yang terlalu padat di daerah asal. Kepadatan penduduk ini menyebabkan sesorang hidup kurang nyaman, banyak persaingan sehingga sebagian akan sulit mendapatkan pekerjaan. Karena sulit mendapatkan pekerjaan, maka banyak orang yang akan melakukan berbagai macam tindak kriminal. Selain itu masih banyak pula hal- hal yang dapat terjadi karena kepadatan penduduk yang berlebihan. Karena kelebihan penduduk inilah beberapa orang memutuskan untuk pindah ke daerah yang tidak terlalu padat. Selain akan mendapatkan suasana hidup yang baru, hal semacam ini juga sangat baik untuk mendukung program pemerataan penduduk.

  1. Sumber daya alam yang kurang

Sebagian penduduk yang berpindah ke tempat lain dikarenakan sumber daya alam yang kurang memadai. Misalnya saja di suatu tempat keadaan tanahnya gersang sehingga ketika ditanami tumbuhan maka tidak mudah tumbuh subur atau karena keadaan tanah dan udaranya suatu tempat hanya mempunyai sumber daya alam yang sangat sedikit. hal ini akan menyulitkan apabila digunakan oleh sejumlah banyak orang. Beberapa orang mungkin tidak akan kebagian apabila jumlah sumber daya alam telah habis. Maka dari itulah daripada harus hidup dalam keterbatasan, seseorang mungkin akan lebih memilih pindah ke tempat lain yang memiliki sumber daya alam yang jumlahnya lebih banyak. Dengan demikian kebutuhan akan sumber daya alam tersebut menjadi terpenuhi.

  1. Keinginan memperbaiki taraf hidup

Sebagaian besar atau pada umunya alasan mengapa seseorang lebih memilih pindah tempat tinggal di daerah lain adalah karena alasan ekonomi. Salah satunya adalah keinginan untuk memperbaiki taraf hidup menjadi lebih baik. Hal ini biasanya dirasakan oleh warga desa, dimana ia tidak kunjung mendapatkan pekerjaan. Sudah melamar namun tidak diterima karena persaingan yang ketat, namun lapangan kerjanya sedikit. karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan di desa, maka orang tersebut akan merantau ke kota dengan harapan segera memperoleh pekerjaan. Hal ini bukan hanya pendapat saja, namun fakta. Di Indonesia sendiri, fenomena seperti ini terjadi setiap tahun. Banyak orang dari desa akan pergi ke kota dengan tujuan mencari pekerjaan. Pada awalnya merantau, namun lama kelamaan ia akan mengajak keluarganya dan kemudian mencari tempat tinggal untuk menetap di kota dimana ia bekerja.

  1. Melanjutkan pendidikan

Tujuan lainnya adalah di bidang pendidikan. Keinginan untuk mendapatkan pendidikan bagus dan jenjang yang lebih tinggi membuat seseorang melakukan migrasi. Misalnya di luar Jawa fasilitas pendidikan belum lengkap, dan seseorang ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. Kebetulan jurusan yang diinginkan hanya ada di universitas di Jawa, maka tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan melakukan migrasi. Perpindahan penduduk yang termasuk migrasi, mempunyai minimal waktu sesingkat- singkatnya adalah enam  bulan. Jadi, apabila seseorang pindah selama dia dalam proses pendidikan (artinya beberapa tahun) dan setelah lulus akan kembali lagi ke daerah asalnya, selama dia menetapnya lebih dari enam bulan, maka bisa dikatakan sebagai migrasi.

  1. Perbedaan pendapat dan politik

Ada pula beberapa penyebab masyarakat dalam melakukan migrasi karena hal yang negatif. Misalnya adalah karena seseorang memiliki perbedaan pendapat dengan orang lain atau sebagian besar masyarakat, seperti karena masalah politik, perbedaan partai yang diusung, calon presiden yaang didukung, atau yang lainnya yang menyebabkan masalah mengular dan tak kunjung selesai. Hal ini tentu akan menjadikan orang tersebut tertekan sehingga lebih memilih untuk meninggalkan daerah asal menuju ke daerah lainnya yang mana dia tidak akan merasa terancam. Atau daerah yang mempunyai pendapat yang sama dengannya. Meskipun sedikit berlebihan, namun hal seperti ini terkadang memang kita temui di negara kita.

  1. Hubungan sosial yang tidak baik

            Masih karena hal yang tidak baik, seseorang bisa memutuskan untuk pindah ke tempat lain karena di tempat tinggalnya ia merasa mendapatkan ancaman atau tekanan sehingga membuat hidupnya tidak nyaman dan tidak tenang. Memang benar setiap masalah harus diselesaikan, namun apabila seseorang merasa tidak bisa menyelesaikan, terkadang ia lebih memilih untuk  pergi dari tempat itu dan pindah ke tempat yang lainnya. Hal ini demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

  1. Keadaan geografis yang tidak cocok

Keadaan geografis lingkungan yang kurang cocok juga menjadi salah satu penyebab seseorang melakukan migrasi. Misalnya saja seseorang mempunyai penyakit asma yang akan kambuh apabila dia berada di udara yang dingin. Dan orang itu tinggal di lingkungan pegunungan yang udara paginya sangat dingin. Nah, kemungkinan orang tersebut tiap pagi akan menderita asma bisa saja terjadi. Dengan demikian, orang tersebut mungkin akan berfikir untuk pindah ditempat lain, dimana udara di sekitarnya tidak terlalu dingin. Selain itu, wilayah yang dikepung oleh hutan dengan jalan akses yang sulit juga akan memaksa sesorang untuk berfikir pindah ke tempat lain. Atau contoh yang lainnya

  1. Pemerataan penduduk

Migrasi tak selamanya berasal dari keinginan penduduk. Adakalanya seseorang melakukan migrasi karena menjalankan program dari pemerintah. Misalnya pemerintah ingin memeratakan jumlah penduduk agar tidak terpusat di pulau Jawa. Untuk mencapai tujuan ini maka pemerintah harus mengambil penduduk dari pulau Jawa untuk dibawa ke luar Jawa. Hal ini bisa terealisasi apabila banyak warga masyarakat dari Pulau Jawa bersedia dipindahkan ke luar Jawa.

D.    Perhitungan Migrasi

  1. Ukuran migrasi – angka mobilitas

Rasio atau perbandingan antara (M) banyaknya penduduk yang pindah secara lokal dalam suatu jangka waktu tertentu terhadap (P) total jumlah penduduk yang berisiko pindah

                                              

M =    

 

 Keterangan  :

 m = angka mobilitas

M = jumlah perpindahan

P = jumlah penduduk yang berisiko

K = kontanta (1000)

 

  1. Angka migrasi masuk

Menunjukan banyaknya (I) migran yang masuk per 1000 penduduk di daerah tujuan dalam waktu setahun

  Mi =  

 

Keterangan:

Mi                    : Angka migrasi masuk

In Mig             : Jumlah penduduk masur dalam satu periode

P                      : Jumlah penduduk pada pertengahan periode yang sama

1000                : Angka konstanta

           

  1. Angka migrasi keluar

 


Mo =  

 

 

Keterangan:

Mo                   : Angka migrasi keluar

Out Mig           : Jumlah penduduk keluar dalam satu periode

P                      : Jumlah penduduk pada pertengahan periode yang sama

1000                : Angka konstanta

 

  1. Angka migrasi netto

 


Mo =  

 

Keterangan:

Mn                   : Angka migrasi netto

In Mig             : Jumlah penduduk keluar dalam satu periode

Out Mig           : Jumlah penduduk keluar dalam satu periode

P                      : Jumlah penduduk pada pertengahan

1000                : Angka konstanta

 

  1. Angka migrasi Bruto




Mo =  

 

Keterangan:

Mg                   : Angka migrasi bruto

In Mig             : Jumlah penduduk keluar dalam satu periode

Out Mig           : Jumlah penduduk keluar dalam satu periode

P                      : Jumlah penduduk pada pertengahan

1000                : Angka konstanta

 


BAB III

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa migrasi merupakan salah satu faktor dari ketiga faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Ada dua dimensi penting dalam penelaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.

Adapun konsep dasar tentang migrasi antara lain :

1.    Jenis migrasi antara lain : Migrasi masuk ( In Migration ), Migrasi keluar ( Out Migration ), Migrasi neto ( Net Migration ), Migrasi Bruto, migrasi total (Total Migration), Migrasi Internasional (International migration ), Migrasi semasa hidup ( Life Time Migration ), Migrasi parsial ( Partial migration), Arus migrasi (migration stream), Urbanisasi (urbanization), Transmigrasi ( Transmigration )

2.    Ukuran yang dijadikan dasar dalam migrasi antara lain : Angka mobilitas, Angka migrasi masuk, Angka Migrasi Keluar, Angka Migrasi Neto, Angka Migrasi Bruto

Adapun jenis migrasi yang paling dominan terjadi di Indonesia adalah urbanisasi dan transmigrasi, karena erat kaitannya dengan jumlah penduduk di setiap pulau yang tidak merata. Oleh karena itu peran pemerintah, masyarakat dan semua pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan dan menyelesaikan semua permasalahan yang berhubungan dengan migrasi, baik urbanisasi maupun transmigrasi

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Rozy Munir.1981. Dasar – dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Alfana, M. A. F., Iffani, M., & Hanif, W. A. N. P. (2017). Mortalitas di Indonesia  (Sejarah Masa Lalu dan Proyeksi ke Depan).

https://doi.org/10.31219/osf.io/gyd6q

Ridwan Amiruddin, A.Arsunan Arsin, A. Z. A., & Ida Leida maria, J. A. (2011).

Modul epidemiologi dasar. Ilmu Kesehatan Masyarakat, 1–99.

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/868/modul;jsession id=BDFA1F7950BBE9E1120AA11A98F7003B?sequence=1

 

No comments:

Post a Comment