Sunday 5 December 2021

LAPORAN BIOLOGI DASAR JARINGAN PADA TUMBUHAN

 

DAFTAR ISI

 

Halaman

DAFTAR ISI.

BAB 1 PENDAHULUAN.. 1

1.      Latar Belakang. 1

BAB II PEMBAHASAN MATERI. 2

2.      Pengertian. 2

A.    Jaringan Meristem.. 2

B.    Jaringan Penyokong. 3

C.    Jaringan Permanen. 5

D.    Jaringan Pengangkut 5

E.    Jaringan Epidermis (Jaringan Pelindung) 6

F.    Jaringan Parenkim.. 8

BAB III PENUTUP.. 9

3.      Kesimpulan. 9

DAFTAR PUSTAKA.. 10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 1
PENDAHULUAN

 

1.      Latar Belakang

Pada awal perkembangan tumbuhan,semua sel melakukan pembelahan diri. Akan tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan selanjunya,pembelahan sel menjadi terbatas hanya di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan khusus tersebut bersifat embrionik dan selalu membelah diri. Jaringan embrionik ini disebut meristem. Pada dasarnya, pembelahan sel dapat pula berlangsung pada jaringan lain selain meristem, seperti pada korteks batang,tetapi pembelahannya sangat terbatas.

Pada proses pembelahan, sel-sel meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan yang tidak lagi mempunyai kemampuan membelah diri. Jaringan inilah jaringan dewasa. Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, manusia artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah , memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda.

Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.

        

 


 

BAB II
PEMBAHASAN MATERI

 

2.      Pengertian

Tumbuhan tersusun atas sel yang selanjutnya akan membentuk jaringan. Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dan terikat oleh bahan-bahan antar sel membentuk satu kesatuan. Awal pembentukan tumbuhan diawali dari jaringan meristem. jaringan meristem tersebut akan terspesialisasi menjadi kelompok yang berbeda-beda yang disebut jaringan sederhana.

Jaringan sederhana ini terdiri dari sel-sel yang strukturnya sama seperti parenkim, kolenkim dan sklerenkim. Jaringan meristem ini selanjutnya akan aktif membelah diri secara mitosis. Kemampuan jaringan bermitosis secara terus menerus menyebabkan terus bertambahnya sel-sel baru sehingga sel mengalami perubahan sifat sel serta mengalami diferensiasi.

Selain itu, akibat dari pembelahan sel ini juga akan membentuk berbagai jaringan kompleks yang tidak memiliki ketidakmampuan untuk membelah diri lagi atau menjadi jaringan yang tidak meristematik.

A.    Jaringan Meristem

Jaringan meristem merupakan jaringan yang sel-selnya aktif membelah diri. Jaringan ini terletak di ujung akar dan ujung batang. Jaringan ini dapat meregang, membesar, dan berdiferensiasi menjadi jaringan lainnya ketika dewasa. Berdasarkan lokasinya, jaringan meristem terdiri dari 3 macam, yaitu apikal (ujung), lateral (samping), dan interkalar (ruas).

  1.Fungsi jaringan meristem.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, jaringan meristem berfungsi dalam pertumbuhan tanaman seperti membentuk akar, batang, cabang, dan daun.
- Jaringan meristem juga dapat memperpanjang dan memperlebar batang serta memperpanjang dan memperkuat akar. Selain itu, jaringan meristem juga mendorong perkecambahan

2.Ciri jaringan meristem

-          Jaringan meristem berada pada bagian tumbuhan yang masih muda seperti pada ujung-ujung akar dan batang.

-          Jaringan meristem tersusun dari sel-sel muda yang berbentuk sama kecil dan bulat. Dinding selnya juga cenderung tipis dan elastis karena masih muda.

-          Selnya memiliki sitoplasma yang padat dan sedikit, vakuola yang kecil, dan plastida yang belum matang.

Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu:

·  Promeristem, telah ada ketika tumbuhan masih dalam masa embrio.

·  Meristem primer, jaringan yang aktif membelah, terdapat pada ujung batang, ujung akar, dan kuncup tumbuhan dewasa. Menyebabkan pertambahan panjang tumbuhan.

·  Meristem sekunder, terbentuk dari jaringan meristem primer. Menyebabkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.

 

Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu :

·  Meristem apikal, terdapat di ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Menghasilkan pertambahan tinggi dan panjang tumbuhan (pertumbuhan primer).

·  Meristem lateral, berada sejajar dengan lingkaran ditemukannya organ. Menghasilkan pertumbuhan sekunder.

·  Meristem interkalar, terdapat diantara ruas-ruas batang menghasilkan pertambahan panjang pada ruas-ruas batang.

 

B.     Jaringan Penyokong

Merupakan jaringan yang memiliki dinding yang tebal untuk menunjang tubuh tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. Jaringan penyokong berfungsi untuk menunjang dan menguatkan bentuk tumbuhan karena sel-selnya memiliki dinding sel yang kuat dan telah terspesialisasi bentuknya. Ada 2 jenis jaringan penyokong yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. Jaringan pengangkut/pembuluh terdiri atas xylem dan floem.

-          Jaringan Kolenkim

Merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang masih aktif dalam pertumbuhan. Struktur Sel Kolenkim sebagai sel yang panjang dengan dinding sel tebal primer. Dinding sel biasanya tidak teratur dan terdiri dari molekul selulosa dan pektin  di beberapa titik, mereka menyerupai sel parenkim yang berubah menjadi sel kolenkim. Ketika beberapa sel menumpuk, tubuh Golgi bersama dengan retikulum endoplasma muncul bersama untuk membentuk dinding sel primer.

Ketika dua sel berfusi, mereka membentuk dinding primer tipis yang tidak berdiferensiasi menjadi sel collenchyma. Oleh karena itu semakin banyak sel menumpuk dan melebur, mereka kemudian membentuk dinding sel primer fungsional yang kuat dan tidak teratur. Sel-sel yang baru terbentuk ini akan memanjang untuk memberikan dukungan bagi tanaman agar dapat tumbuh.

Namun, dinding primer tidak memiliki lignin, kompleks organik polimer yang membentuk jaringan struktural yang kuat dari tanaman vaskular yang memberikannya dukungan yang kuat, terutama pada kayu dan kulit kayu dan juga mencegah pembusukan. Fungsi Sel Kolenkim, diantaranya:

·         Menjadi sel-sel hidup dalam jaringan tanaman, mereka memberikan dukungan ke area tanaman yang tumbuh. Karena dinding sel kekurangan lignin, ia tetap lentur memberikan bagian-bagian tanaman seperti batang muda, akar muda, dan dukungan daun plastik muda (elastis).

·         Mereka menawarkan fleksibilitas dan kekuatan tarik untuk jaringan tanam, memungkinkan tanaman membungkuk.

·         Mereka juga memungkinkan bagian tanaman tumbuh dan memanjang.

·         Kolenkim dapat bergabung dengan kloroplas dan melakukan proses fotosintesis.

 

-          Jaringan Sklerenkim

Sklerenkim merupakan jaringan penguat tumbuhan yang terdiri atas sel-sel mati. Dinding sel sklerenkim sangat kuat, tebal, dan banyak mengandung lignin. Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi dua macam, yaitu serabut dan sel batu (sklereid). Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem dan umumnya terdiri atas sel-sel panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau pita.
Contohnya adalah pelepah daun pisang. Sedangkan sel batu (sklereid) merupakan jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding sel yang mengalami penebalan. Contohnya adalah tempurung kelapa atau kulit biji keras. Ciri-ciri jaringan sklerenkim, diantaranya:

·           Tersusun dari sel-sel mati.

·           Mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya kuat dan keras.

·           Tidak mengandung protoplas.

·           Dinding sel tebal.

·           Berdasarkan bentuknya, sel sklerenkim dibedakan menjadi : Sklereid (sel batu), sel mati, berbentuk bulat, dan berdinding keras (tahan terhadap tekanan).

C.    Jaringan Permanen

Jaringan meristem baik yang merupakan primer atau sekunder akan berdiferensiasi menjadi jaringan permanen. Nantinya, jaringan permanen tidak tumbuh dan memperbanyak diri lagi. Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (xilem dan floem), dan jaringan gabus.

Dalam memahami berbagai macam jaringan tersebut, kamu dapat membaca buku Anatomi Tumbuhan yang dibuat oleh Hasanuddin; Muhibbuddin; Wardiah; Mulyadi, buku ini berisikan berbagai struktur sel dan jaringan serta anatomi dari berbagai tumbuhan berbeda.

D.    Jaringan Pengangkut

Merupakan jaringan yang bertugas untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Jaringan pengangkut terdiri dari Jaringan Xilem (Pembuluh Kayu) yang Tersusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem, parenkim kayu, dan sklerenkim kayu. Berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah menuju daun. Jaringan Floem Tersusun oleh sel tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel parenkim kayu, dan sklerenkim kayu Berfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh.

Xilem dan floem membentuk suatu ikatan pembuluh pengangkut, yaitu Ikatan pembuluh kolateral, xilem dan floem letaknya bersebelahan dalam suatu jari-jari. Berdasarkan keberadaan kambium, ikatan pembuluh kolateral terbagi atas kolateral terbuka, diantara xilem dan floem terdapat kambium. kolateral tertutup, diantara xilem dan floem tidak terdapat kambium. Ikatan pembuluh bikolateral, xilem diapit floem, terletak pada radius yang sama. Ikatan pembuluh konsentris, xilem dan floem berbentuk cincin silindris. Terdapat dua bentuk dalam ikatan pembuluh konsentris, yaitu amfikribal (floem mengelilingi xilem) dan amfivasal (xilem mengelilingi floem) Ikatan pembuluh radial, xilem dan floem letaknya bersebelahan, namun tidak dalam jari-jari yang sama.

·       Pembuluh xilem: Berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah menuju ke daun melalui akar. Xilem disusun oleh trakeid yang memgalami penebalan, trakea, parenkim kayu, dan sklerenkim kayu. Itulah mengapa pembuluh ini biasa disebut pembuluh kayu.

·       Pembuluh floem: Berfungsi untuk mengangkut zat hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Pembuluh ini disusun oleh sel tapis, pembuluh tapis (berbentuk lurus seperti tabung), sel pengiring, parenkim kulit kayu, dan serabut kayu. Perpaduan antara xilem dan floem membentuk suatu jaringan yang disebut pembuluh pengangkut. Secara umum, pembuluh angkut dibentuk oleh empat jenis ikatan. Ikatan pembuluh kolateral, yaitu ikatan yang tersusun atas xilem dan floem secara bersebelahan dengan xilem di sebelah dalam. Ikatan pembuluh bikolateral, yaitu xilem diapit floem pada radius yang sama. Ikatan pembuluh radial, yaitu ikatan yang tersusun atas xilem dan floem yang bersebelahan tetapi tidak berada pada jari-jari tertentu, contoh pada akar. Ikatan pembuluh konsentris, yaitu ikatan yang berbentuk cincin silindris dan tersusun atas xilem yang dikelilingi floem (amfikribal) dan floem dikelilingi xilem (amfivasal).

 

E.     Jaringan Epidermis (Jaringan Pelindung)

Merupakan jaringan terluar yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Ciri-ciri jaringan epidermis diantaranya Tipis, biasanya hanya tersusun dari satu lapis sel saja, Tidak memiliki klorofil, Pada permukaan yang menhadap keluar terlapisi kutin yang menghasilkan kutikula (lapisan dalam), Vakuola besar bisa berisi antosianin, Susunan selnya rapat tanpa ruang antar sel, Dinding sel beragam tergantung dari posisi dan jenis tumbuhannya. Terdapat sitoplasma yang hidup dan mengandung Kristal garam, Kristal silikat, dan garam minyak, Tidak berkloroplas, kecuali bagian sel penutup, hidrofit dan tumbuhan di bawah ruangan.Bentuk sel seperti balok. Umumnya terdiri dari satu lapisan. Terletak pada lapisan paling luar. Tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga stomata. Tersusun atas sel-sel hidup. Dinding sel bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan Berfungsi untuk melindungi jaringan lainnya. Fungsi Epidermis pada Tumbuhan, diantaranya:

·  Pelindung Semua Organ Tumbuhan Fungsi epidermis yang paling utama adalah sebagai jaringan pelindung semua organ tumbuhan, mulai dari batang, daun, akar, atau buah dari segala kondisi dan pengaruh lingkungan luar. Sel-sel yang tersusun dengan deretan yang rapi pada jaringan epidermis memungkinkan prgan bagian dam tubuh tumbuhan terlindungi dari perubahan suhu udara, kelembaban, infeksi pathogen secara langsung, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, jaringan epidermis umumnya memiliki ciri dengan tekstur yang lebih keras dibandingkan dengan jaringan lainnya. Selain itu, epidermis juga dilengkapi dengan kipas, bulu akar, dan spina (duri).

·  Tempat Penyimpanan Cadangan Air Sel-sel yang terdapat pada jaringan epidermis memiliki protoplasma yang pipih dan besar. Nah, inilah yang menjadikan fungsi epidermis sebagai salah satu tempat penyimpanan cadangan air bagi tumbuhan. Di saat musim kemarau dan kadar air tanah sudah tidak tercukupi, air-air yang tersimpan di dalam protoplasma jaringan epidermis akan diambil dan diangkut ke daun untuk kemudian diproses melalui fotosintesis.

·  Membatasi Penguapan pada Tumbuhan Fungsi epidermis selanjutnya adalah sebagai jaringan pengatur proses transpirasi atau penguapan air dan tumbuhan. Fungsi epidermis ini dilakukan oleh stomata yang menjadi salah satu bagian dari jaringan epidermis selain trikomata. Di saat suhu udara sedang tinggi, stomata pada jaringan epidermis akan menutup dengan rapat agar laju transpirasi tanaman dapat dibatasi. Sedangkan saat suhu udara sedang rendah, stomata akan membuka dengan sangat lebar. Hal ini berfungsi agar sebagian air dapat terbuang ke udara dan tidak membeku di dalam jaringan tumbuhan. Pasalnya, seringkali stromata juga menjadi jalan sekresi air dalam tumbuhan melalui proses gutasi.

·  Penyerapan Zat Air dan Unsur Hara Jaringan epidermis yang terletak di akar juga berfungsi sebagai penyerap air dan unsur hara dari dalam tanah. Maka fungsi epidermis disini dilakukan terutama oleh trikomata yang termodifikasi menjadi bulu akar.

·  Difusi Oksigen dan Karbondioksida Fungsi epidermis yang terakhir adalah sebagai tempat proses difusi oksigen dan karbondioksida saat tumbuhan melakukan respirasi dan sekresi hasil fotosintesis. Fungsi ini umumnya hanya terjadi pada daun dengan stomata sebagai organ pelaksananya. Stomata pada daun yang dapat melakukan difusi sering dimanfaatkan petani untuk mengaplikasikan pupuk daun pada tanaman mereka. Unsur hara yang diberikan melalui daun akan terserap sempurna melalui difusi yang dilakukan oleh stomata.

 

F.     Jaringan Parenkim 

Merupakan jaringan yang terbentuk dari meristem dasar dan memiliki bentuk serta fungsi yang bervariasi. Fungsi Jaringan Parenkim diantaranya terkait erat dengan sel epidermis permukaan yang berkontribusi besar terhadap penetrasi dan penyerapan cahaya serta mengatur pertukaran gas. Parenkim palisade yang dikombinasikan dengan sel mesofil sepon yang ditemukan di bawah lapisan jaringan epidermis membantu penyerapan cahaya yang digunakan dalam fotosintesis, Sel parenkim sinar ditemukan dalam kayu yang mengangkut bahan di sepanjang batang tanaman, Sel-sel parenkim juga ditemukan dalam jumlah yang baik di dalam xilem dan floem tanaman vaskular, membantu dalam transportasi air dan bahan makanan.

Beberapa juga terlibat dalam sekresi biokimia nektar dan pembuatan elemen sekunder yang bertindak sebagai bahan pelindung dari pemberian makan herbivora. Dan sel-sel parenkim yang ditemukan dalam umbi-umbian akar seperti kentang, tanaman polongan, membantu dalam penyimpanan makanan. Ciri-ciri jaringan parenkim sendiri diantaranya Sususan sel yang tidak rapat. Tidak selalu berkloroplas. Tersusun atas sel-sel hidup. Letak inti sel mendekati dasar sel.

Mampu bersifat meristematik karena dapat membelah diri. Memilki banyak vakuola. Ukuran selnya besar. Terdapat banyak rongga antarsel. Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:

·       Parenkim palisade, bentuknya memanjang dan tegak.

·       Parenkim bunga karang, bentuknya menyerupai bunga karang.

·       Parenkim bintang, bentuknya menyerupai bintang dengan ujung jaringan saling berhubungan.

·       Parenkim lipatan, bentuk dinding sel melipat ke dalam.

Berdasarkan fungsinya, jaringan parekim dibedakan menjadi :

·       Parenkim fotosintesis, didalamnya terdapat sel yang mengandung krorofil disebut klorenkim.

·       Parenkim penyimpanan bahan makanan. Parenkim penyimpanan air.

·       Parenkim penyimpanan udara, didalamnya terdapat sel yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.

·       Parenkim transportasi.


BAB III
PENUTUP

3.      Kesimpulan

 Struktur utama pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, dan bunga. Yang mana organ-organ tersebut tersusun atas jaringan-jaringan, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu mengalami pembelahan sel membentuk jaringan lain pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah tidak mengalami pembelahan sel, dan sudah mengalami diferensiasi dan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa terbagi menjadi tiga, yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut (vaskuler).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=JARINGAN+PADA+TUMBUHAN
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwj3h4yA1sz0AhWRILcAHXhzA4sQFnoECA8QAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.bola.com%2Fragam%2Fread%2F4550327%2Fjenis-jenis-jaringan-pada-tumbuhan-lengkap-beserta-penjelasannya&usg=AOvVaw1m4rsHm2-lCt7DNFF-WXkx