Sunday 6 November 2022

MAKALAH ETIKA BISNIS

 

daftar isi

 

kata pengantar .......................................................................................... ii

daftar isi.......................................................................................................... iii

bab i pendahuluan...................................................................................... 1

A.    Latar Belakang.............................................................................................. 1

B.     Rumusan Masalah......................................................................................... 1

C.     Tujuan Masalah............................................................................................. 1

Bab ii pembahasan........................................................................................ 2

A.    Etika Bisnis................................................................................................... 2

B.     Definisi Etika Bisnis .................................................................................... 2

C.     Jenis-jenis Etika Bisnis ................................................................................. 3

D.    Prinsip-prinsip Etika Bisnis........................................................................... 5

E.     Peran dan Manfaat Etika Bisnis ................................................................... 6

F.      Manfaat Etika Bisnis..................................................................................... 7

G.    Keuntungan Etika Bisnis.............................................................................. 8

Bab iii penutup................................................................................................ 9

A.    Kesimpulan................................................................................................... 9

B.     Saran ............................................................................................................ 9

Daftar pustaka........................................................................................... 10

 

 

 

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

 Dunia kerja merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untukmenjadi semakin baik. Pekerjaan bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau gaji,jabatan atau kekuasaan, melainkan untuk mengekspresikan dirinya. Oleh karena itu,dalam menjalankan pekerjaan kita dituntut untuk menjadi manusia yang disiplin,bertanggung jawab, jujur, tekun, pantang menyerah, punya visi/misi, tetapi sering kaliyang terjadi sebaliknya karena itu etika bisnis sangat dibutuhkan.Etika bisnis adalah wujud dari penerapan serangkaian prinsip-prinsip etikanormatif ke dalam perilaku bisnis.

Terutama lebih ditekankan untuk menghayati prinsip-prinsip ethos kerja, menggunakan atau mengelola waku dengan baik dan efisien,melaksanakan kewajiban-kewajiban pokok sebagai karyawan maupun atasan, menghayatibudaya organisasi atau perusahaan, meningkatkan mutu pelayanan di tempat kerja, danmeningkatkan profesionalitas kerja sebagai jawaban atas berbagai perubahan yang ada dimasyarakat, yang telah membawa dampak pada tingginya tuntutan dalam dunia kerja.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan etika bisnis itu?

2.      Apa saja jenis-jenis etika bisnis?

 

C.    Tujuan Masalah

Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud dengan etika bisnis dan apa saja pembagiannya.

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Etika Bisnis

B.     Definisi Etika Bisnis

Etika berasal dari kata Yunani ethos yang menurut Keraf (1998) adalah adat istiadat atau kebiasaan. Perpanjangan dari adat istiadat membangun suatu aturan kuat di masyarakat, yaitu bagaimana setiap tindak dan tanduk mengikuti aturan-aturan, dan aturan-aturan tersebut ternyata telah membentuk moral masyarakat dalam menghargai adat istiadat yang berlaku. Pengertian moral menurut Velasquez (2005) bahwa moral memang mampu mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan. Sehingga etika dan moralitas berbeda, etika perlu dipahami sebagai sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Terdapat banyak versi dari definisi etika bisnis dari berbagai pihak, dan berikut adalah beberapa definisi etika bisnis:

· Menurut Laura Nash (1990), etika bisnis sebagai studi mengenai bagaimana norma moral personal diaplikasikan dalam aktivitas dan tujuan perusahaan (dalam Sutrisna, 2010).

· Etika bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu organisasi (Griffin & Ebert, 2007).

 · Menurut Velasques (2005), etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.

 · Menurut Irham Fahmi (2013), etika bisnis adalah aturan-aturan yang menegaskan suatu bisnis boleh bertindak dan tidak boleh bertindak, dimana aturan-aturan tersebut dapat bersumber dari aturan tertulis maupun aturan yang tidak tertulis. Dan jika suatu bisnis melanggar aturan-aturan tersebut maka sangsi akan diterima. Dimana sangsi tersebut dapat berbentuk langsung maupun tidak langsung

C.    Jenis-jenis Etika Bisnis

Ø    Etika Utilitarianisme

 Etika Utilitarianisme menurut John S. Mill dalam buku kamus filsafat mengatakan bahwa etika utilitarianisme merupakan teori etika yang mengatakan bahwa hal-hal yang baik merupakan hal yang bermanfaat, berguna, dan menguntungkan. Sebaliknya hal-hal yang jahat dan tidak baik merupakan hal-hal yang merugikan, tidak bermanfaat dan tidak menguntungkan, dari karena itu baik atau buruknya sesuatu ditentukan berdasarkan manfaat yang diperoleh, berguna atau tidak berguna dan menguntungkan atau tidak menguntungkan (Bagus, 2000). Etika Utilitarianisme mengungkapkan bahwa suatu tindakan dikatakan baik jika mampu memberikan manfaat bukan kepada satu atau dua masyarakat saja melainkan masyarakat besar. Perumusan etika utilitarisme yang terkenal adalah the greatest happiness of the greatest number. (Bertens,2000).

Ø     Etika Hedonisme

Hedonisme berlaku kaidah, bertindaklah sedemikian rupa sehingga mencapai kenikmatan yang paling besar bagimu atau hindari semua ketidaknikmatan (Sutrisna, 2010). Menurut Sutrisna (2010), etika hedonisme memiliki dorongan untuk mencari kenikmatan, kegembiraan, atau kesenangan dan sebaliknya menauhi serta mencegah rasa sakit atau ketidaksenagan dalam hidup manusia adalah sesuatu yang manusiawi.

Ø      Etika Evolusionisme

 Etika Evolusionisme adalah suatu etika yang merupakan hasil dari suatu evolusi (Sunoto,1992). Bapak dari gerakan evolusionisme adalah Herbert Spencer. Menurutnya, manusia hanya mampu mengenal suatu gejala-gejala, walaupun dibelakang gejala-gejala tersebut terdapat suatu dasar absolut. Namun manusia tidak mampu mengenal dasar absolut tersebut. (Bertens, 1998). Sehingga suatu etika yang berkembang di suatu tempat merupakan suatu evolusi pada tempat tersebut. Kondisi ini menyebabkan kepastian dan kebenaran berbeda-beda yang mengatakan secara tidak langsung semuanya benar yang pada hakikatnya mengatakan semuanya salah. Evolusi sendiri merupakan suatupengintegrasian dari sesuatu, dimana selama pengintegrasian tersebut sesuatu itu berpindah dari suatu kebersamaan yang tak tertentu, yang tanpa gabungan, ke dalam suatu keanekaragaman tertentu, yang menampakkan hubungan dan di mana gerak yang menyertainya juga mengalami perubahan yang sama (Hadiwijono, 2011).

 

Ø    Etika Pragmatisme

Etika Pragmatisme adalah aliran filsafat yang berprinsip bahwa pengetahuan dicari bukan sekedar untuk tahu demi tahu, melainkan untuk mengerti masyarakat dan dunia, sehingga dalam menilai pemikiran, gagasan, teori, kebijakan, dan pernyataan tidak cukup hanya berdasarkan aspek-aspek logis dan bagus suatu rumusan, tetapi juga harus berdasarkan dapat atau tidaknya dibuktikan, dilaksanakan, dan apakah mendatangkan hasil atau tidak, jadi sesuatu yang baik adalah yang dapat dilaksanakan, dipraktekkan, dan mendatangkan sesuatu yang positif demi kemajuan hidup. (Wibowo,2009). Etika pragmatisme adalah suatu prinsip dimana suatu tindakan dikatakan baik jika mudah, cepat, memberikan hasil yang positif. (Darmaputera, 2008).

 

Ø    Etika Situasionisme

            Etika Situasionisme adalah suatu etika yang mempertimbangkan keadaan khusus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari masing-masing situasi, dengan tetap menggunakan prinsip-prinsip mendasar sebagai petunjuk atau pedoman, sehingga tidak ada kebenaran dan kesalahan yang mutlak karena semuanya berdasarkan dari kondisi saat itu (Parsons, 2004). Etika situasionisme menurut Joseph Fletcher berarti saat berhadapan dengan masalah-masalah nyata, suara hati merupakan variabel-variabel situasional yang perlu diberikan bobot sama besar dengan tetapan-tetapan normatif yang dengan kata lain bisa menghilangkan etika- etika lain (Magnis, 2006).

 

Ø    Teori Deontologi (Etika Kewajiban)

 Teori deontologi menurut Keraf, merupakan suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik dari tindakan tersebut, 10 Universitas Kristen Petra melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri (dalam Fahmi, 2013). Atas dasar itu, etika deontologi sangat menekankan motivasi, kemauan baik, dan watak yang kuat dari pelaku (Sutrisna, 2010). Atau sebagaimana dikatakan Immanuel Kant, kemauan baik harus dinilai baik pada dirinya sendiri terlepas dari apapun juga (dalam Sutrisna, 2010). Menurut Sutrisna (2010) Ada tiga prinsip yang harus dipenuhi dalam menerapkan teori deontologi, yaitu:

a. Supaya suatu tindakan punya nilai moral, maka tindakan itu harus dijalankan berdasarkan aturan, prosedur, atau kewajiban.

 b. Nilai moral dari suatu tindakan tidak ditentukan oleh tujuan atau hasil yang dicapai, melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakn tersebut.

c. Sebagai konsekuensi dari dua prinsip tersebut, kewajiban adalah hal yang penting dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal.

Dalam uraian teori etika bisnis maka, dalam penelitian ini menegaskan memakai teori deontologi. Hal ini terbukti bahwa deontologi memiliki banyak kelebihan dibandingkan teori-teori etika yang lain. Dalam suatu perbuatan pasti ada konsekuensinya, dalam hal ini konsekuensi perbuatan tidak boleh menjadi pertimbangan. Perbuatan menjadi baik bukan dilihat dari hasilnya melainkan karena perbuatan tersebut wajib dilakukan. Deontologi menekankan perbuatan tidak dihalalkan karena tujuannya. Tujuan yang baik tidak menjadi perbuatan itu juga baik. Dalam hal ini, tidak boleh melakukan suatu perbuatan jahat agar sesuatu yang dihasilkan itu baik. Misalkan tidak boleh mencuri, berdusta untuk membantu orang lain, mencelakai orang lain melalui perbuatan ataupun ucapan, karena dalam teori deontologi kewajiban itu tidak bisa ditawar lagi karena ini merupakan suatu keharusan dan memiliki pendirian yang teguh pada prinsip yang taat.

 

D.    Prinsip-prinsip Etika Bisnis

 Menurut Keraf (1998), prinsip-prinsip etika yang berlaku dalam bisnis adalah (dalam Sutrisna, 2010) :

· Prinsip otonomi: sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggap baik untuk dilakukan.

            · Prinsip kejujuran: terkait dengan kepercayaan. Kejujuran relevan dalam bisnis berkaitan dengan pemenuhan syarat-syarat kontrak atau perjanjian, penawaran barang dan jasa yang meliputi mutu dan harga yang sebanding, dan hubungan kerja internal.

 · Prinsip keadilan: prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara adil sesuai dengan criteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

 · Prinsip saling menguntungkan: dalam bisnis kompetitif, tetap harus diupayakan terjadinya win-win solution.

 · Prinsip integritas moral: sebagai tuntutan moral dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar dalam menjalankan bisnisnya senantiasa menjaga nama baik perusahaan.

 

E.     Peran dan Manfaat Etika Bisnis

 Peran Etika Bisnis Peranan etika dalam kegiatan bisnis antara lain, sebagai berikut:

            · Etika harus menjadi pedoman dalam kegiatan masyarakat, dan seharusnya juga menjadi pedoman bagi pebisnis. Mana tindakan yang tepat, benar dan boleh dilakukan dalam bisnis yang diharapkan menguntungkan semua pihak yang terlibat (Satyanugraha, 2003).

            · Etika berperan sebagai penghubung pelaku bisnis. Pelayanan purna jual tentu merupakan refleksi nilai atau etika bisnis yang diterapkan perusahaan untuk menjaga loyalitas konsumennya (Tjiptono, 2005).

· Etika juga berperan sebagai syarat utama untuk kelanggengan atau konsistensi perusahaan. Loyalitas konsumen akan dapat membantu perusahaan agar tetap bisa bertahan (Tjiptono, 2005).

· Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma perilaku sebelumaturan (hukum) perilaku dibuat dan laksanakan, atau aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan hukum (Arman, 2011).

            · Sebagai kontrol terhadap individu. Pelaku dalam bisnis yaitu melalui penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran, bertanggung jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi (Arman, 2011).

            · Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral, tidak merupakan komitmen individual saja, tetapi tercantum dalam suatu kerangka sosial (Arman, 2011).

 

F.     Manfaat Etika Bisnis

 Perubahan yang cepat pada era globalisasi saat ini, menimbulkan masalah-masalah yang berkaitan dengan etika dalam berbisnis dan mengundang pro dan kontra dengan berbagai alasan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa manfaat etika bisnis menurut Sutrisna (2010) adalah sebagai berikut:

 · Sebagai moralitas, etika bisnis membimbing tingkah laku manusia agar dapat mengelola kehidupan dan bisnis menjadi lebih baik.

 · Dapat mendorong dan mengajak orang untuk bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan berdasarkan pendapatnya sendiri, yang dapat dipertanggungjawabkannya.

 · Dapat mengarahkan masyarakat untuk berkembang menjadi masyarakat yang tertib, teratur, damai, dan sejahtera dengan menaati norma-norma yang berlaku demi mencapai ketertiban dan kesejahteraan sosial. · Sebagai ilmu pengetahuan, etika bisnis memberikan pemenuhan terhadap keingintahuan dan menuntut manusia untuk dapat berperilaku moral secara kritis dan rasional.

 

 

 

G.    Keuntungan Etika Bisnis

            Adapun pendapat Sinour (2009) bahwa etika bisnis memberikan keuntungan dan membantu para pebisnis. Keuntungan yang dimaksud Sinour adalah sebagai berikut :

 · Etika bisnis menyadarkan para pebisnis tentang adanya dimensi etis yang melekat dalam perusahan yang dibangun.

· Etika bisnis memampukan para pebisnis untuk membuat pertimbangan- pertimbangan moral dan pertimbangan-pertimbangan ekonomis secara memadai.

 · Etika bisnis memberi arah yang tepat bagi para pebisnis ketika akan menerapkan pertimbangan-pertimbangan moral-etis dalam setiap kebijakan dan keputusan bisnis demi tercapainya tujuan yang ditargetkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Istilah kata etika sering kita dengar, baik diruang kuliah maupun dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya dalam segi perbisnisan, yang dimaksud dengan etika bisnis adalah sebagai studi mengenai bagaimana norma moral personal diaplikasikan dalam aktivitas dan tujuan perusahaan.

B.     Saran

Semoga dengan adanya etika bisnis ini sehingga dengan mudah menyerap dan membentuk nilai etika lainnya baik di bidang perdanganggan maupun di bidang Kesehatan yang dapat diberikan kepada  masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Dewey, Petra .2014. Etika. Jakarta .repository.

No comments:

Post a Comment