Wednesday 13 October 2021

MAKALAH HUKUM DASAR TEORI DALAM PENDIDIKAN

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

 

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A.    Latar Belakang............................................................................................. 1

B.    Rumusan Masalah........................................................................................ 1

C.    Tujuan........................................................................................................... 2

 

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3

A.    Pengertian Teori Pendidikan........................................................................ 3

B.    Macam-Macam Teori Pendidikan................................................................ 4

C.    Hukum – hukum Dasar Teori Dalam Pendidikan........................................ 6

 

BAB III PENUTUP............................................................................................... 8

A.    Kesimpulan................................................................................................... 8

B.    Saran............................................................................................................. 8

 

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Pendidikan bukan hanya soal mengajari atau belajar bersama, pendidik memiliki acuan dalam mendidik, serta teori-teori pendidikan yang diajari dalam mata kuliah ilmu pendidikan. Selain itu kita dapat mempelajari pendidikan secara teoritis melalui perenungan – perenungan yang mendalam yang mencoba melihat makna pendidikan dalam suatu konteks yang lebih luas yang disebut teori pendidikan, maupun dapat juga mempelajari pendidikan secara praktis melalui kegiatan akademis dan empiris yang bersumber dari pengalaman – pengalaman pendidikan yang disebut praktik pendidikan.

Teori dan konflik pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, hal-hal tersebut memiliki hubungan komplementer yang saling mengisi satu sama lainnya. Praktik pendidikan seperti pelaksanaan pendidikan dalam lingkungan keluarga, pelaksanaan pendidikan di sekolah, pelaksanaan pendidikan di masyarakat, dapat dijadikan sumber dalam penyusuanan suatu teori pendidikan. Suatu teori pendidikan dapat dijadikan sebagai suatu pedoman dalam melaksanakan praktik pendidikan.

Kenyataannya, banyak orang yang belum mengetahui atau mempelajari suatu teori pendidikan, tapi ia juga dapat menjadi seorang pendidik yang baik, berhasil dalam membimbing murid-muridnya. Sebaliknya juga dapat terjadi, seorang teori ahli pendidikan, belum dapat dijamin bahwa ia akan menjadi seorang pendidik yang baik.

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud teori pendidikan?

2.      Macam-Macam Teori Pendidikan

3.      Hukum – hukum Dasar Teori Dalam Pendidikan

 

 

C.    Tujuan

1.      Mengetahui yang dimaksud teori pendidikan

2.      Mengetahui macam-macam teori pendidikan. 

3.      Mengetahui Hukum-hukum Dasar Teori Dalam Pendidikan


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Teori Pendidikan

Teori pendidikan adalah teori yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Salah satu penerapan teori belajar yang terkenal adalah teori dari John Dewey yaitu teori “learning by doing”. Teori belajar ini merupakan sub ordinat dari teori pendidikan. Karenanya sebelum membahas teori belajar tersebut, perlu diuraikan pengertian teori pendidikan.

Teori pendidikan merupakan seperangkat  penjelasan yang rasional sistematis membahas tentang aspek- aspek penting dalam pendidikan sebagai sebuah sistem. Mudyahardjo (2002) menjelaskan bahwa teori pendidikan adalah sebuah pandangan atau serangkaian pendapat ihkwal pendidikan yang disajikan dalam sebuah sistem konsep. Pendidikan sebagai sistem mengandung arti suatu kelompok tertentu yang setidaknya memiliki hubungan khusus secara timbal balik  dan memiliki informasi.

Pengertian teori pendidikan memiliki perbedaan mendasar dibandingkan dengan teori dalam sains. Teori pendidikan pada awalnya mengambil sedikit saja dari tahap  pengamatan atau eksperimen melalui metodis sistematis terhadap sesuatu yang berhubungan dengan konsep dan proses pendidikan. Teori pendidikan yang dikemukakan  tokoh-tokoh pendidikan klasik seperti Plato, Rousseau, atau Froebel misalnya berakar pada asumsi khusus tentang apa yang dapat dilakukan atau harus dilakukan dalam pendidikan, dan berdasarkan asumsi tersebut memberikan rekomendasi tentang apa yang harus dilakukan oleh guru atau pihak lain terhadap pendidikan.

Karenanya pada awalnya pandangan terhadap pendidikan seperti yang diungkapkan oleh Plato, Roesseau serta lainnya tidaklah berdasar pengamatan empirik dan karenanya tidak pula dapat di cek kebenarannya melalui pengujian metode ilmiah. Teori pendidikan tidaklah bekerja seperti teori ilmiah, dan akibatnya tidak bisa pula mengambil validitas dari metode ilmiah. Kebenaran dari sebuah teori pendidikan tidaklah ditentukan berdasarkan paradigma ilmiah, tetapi memiliki cara dan polanya tersendiri.

Ruang lingkup dari teori pendidikan pun terdiri dari teori umum dan teori khusus. Moore (2001) menjelaskan yang dimaksud teori khusus pendidikan membahas secara mendalam aspek pedagogis, seperti bagaimana cara yang paling efektif untuk belajar dan mengajar. Teori belajar merupakan salah satu dari teori khusus pendidikan. Sedangkan teori umum pendidikan adalah teori yang luas dari segi cakupan dan tujuannya. Teori umum pendidikan tidak hanya sebuah rekomendasi tentang kondisi pembelajaran yang efektif tetapi juga rekomendasi untuk membentuk dan menghasilkan tipe manusia tertentu, kadang-kadang juga tipe masyarakat ideal. Teori umum pendidikan memperhatikan masalah sekitar membentuk manusia ideal dan pembahasannnya tidak hanya bertumpu pada apa yang dianggap sebagai cara terbaik mengajar tetapi meluas pada persoalan apa yang harus diajarkan dan untuk tujuan apa.

 

B.     Macam-Macam Teori Pendidikan

1.      Teori Koneksionisme

Edward Lee Thorndike adalah tokoh psikologi yang mampu memberikan pengaruh besar terhadap berlangsungnya proses pembelajaran. Teorinya dikenal dengan teori Stimulus-Respons. Menurutnya, dasar belajar adalah asosiasi antara stimulus (S) de¬ngan respons (R). Stimulus akan memberi kesan ke-pada pancaindra, sedangkan respons akan mendorong seseorang untuk melakukan tindakan. Asosiasi seperti itu disebut Connection. Prinsip itulah yang kemudian disebut sebagai teori Connectionism.

Thorndike merumuskan teorinya ke dalam tiga hukum dasar (Suwardi, 2005: 34-36), sebagai berikut:

a.       Hukum Kesiapan (The Law of Readiness)

Hukum ini memberikan keterangan mengenai kesiapan seseorang merespons (menerima atau menolak) terhadap suatu stimulan. Pertama, bila sese¬orang sudah siap melakukan suatu tingkah laku, pelaksanaannya akan memberi kepuasan baginya sehingga tidak akan melakukan tingkah laku lain. Kedua, bila seseorang siap melakukan suatu tingkah laku tetapi tidak dilaksanakan, maka akan timbul kekecewaan. Akibatnya, ia akan melakukan ting¬kah laku lain untuk mengurangi kekecewaan. Ketiga, bila seseorang belum siap melakukan suatu perbuatan tetapi dia harus melakukannya, maka ia akan merasa tidak puas. Akibatnya, orang tersebut akan melakukan tingkah laku lain untuk menghalangi terlaksananya tingkah laku tersebut. Keempat, bila seseorang belum siap melakukan suatu tingkah laku dan tetap tidak melakukannya, maka ia akan puas.

b.      Hukum Latihan (The Law of Exercise)

Hukum ini dibagi menjadi dua, yaitu hukum penggunaan (the law of use), dan hukum bukan penggunaan (the law of disuse). Hukum penggunaan menyatakan bahwa dengan latihan berulang-ulang, hubungan stimulus dan respons akan makin kuat. Sedangkan hukum bukan penggunaan menyatakan bahwa hubungan antara stimulus dan respons akan semakin melemah jika latihan dihentikan.

c.       Hukum Akibat (The Law of Effect)

Hubungan stimulus-respons akan semakin kuat, jika akibat yang ditimbulkan memuaskan. Sebaliknya, hubungan itu akan semakin lemah, jika yang dihasilkan tidak memuaskan. Maksudnya, suatu perbuatan yang diikuti dengan akibat yang menyenangkan akan cenderung untuk diulang. Tetapi jika akibatnya tidak menyenangkan, akan cenderung ditinggalkan atau dihentikan. Hubungan ini erat kaitannya dengan pemberian hadiah (reward) dan sanksi (pun¬ishment).

2.      Teori Classical Conditioning

Tokoh yang mengemukakan teori ini adalah Ivan Petrovich Pavlov, warga Rusia yang hidup pada tahun 1849-1936. Teorinya adalah tentang condi¬tioned reflects. Lewat penemuannya, Pavlov meletakkan dasar behaviorisme sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi berbagai penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori belajar.

Prinsip belajar menurut Pavlov adalah sebagai berikut:

a.       Belajar adalah pembentukan kebiasaan dengan cara menghubungkan/ mempertautkan antara perangsang (stimulus) yang lebih kurang dengan perangsang yang lebih lemah.

b.      Proses belajar terjadi apabila ada interaksi antara organisme dengan lingkungan.

c.       Belajar adalah membuat perubahan-perubahan pada organisme/individu.

d.      Setiap perangsang akan menimbulkan aktivitas otak.

e.       Semua aktivitas susunan saraf pusat diatur oleh eksitasi dan inhibitasi.

 

C.    Hukum – hukum Dasar Teori Dalam Pendidikan

Usaha pendidikan dilakukan atau diusahakan manusia berdasarkan keyakinan tertentu. Keyakinan ini didasarkan atas suatu pandangan, baik filosofi maupun teoritis (ilmiah). Asas demikian merupakan titik tolak yang wajar. Artinya, tiap orang akan melakukan suatu pekerjaan jika tujuan dan hasil pekerjaan itu mereka yakini dapat menacapai tujuan ?. Demikian pula pendidikan secara melembaga.

Keyakinan ini disebut para ahli sebagai hukum – hukum dasar dan teori – teori pendidikan. Dapat juga kita nyatakan sebagai ide – ide dalam filsafat pendidikan yang meliputi :

  1. Teori (hukum) Empirisme

Ajaran filsafat empirisme yang diperoleh oleh John Locke (1632 – 1704) mengajarkan bahwa perkembangan, terutama pendidikan, John locke berkesimpulan bahwa tiap individu lahir sebagai kertas putih, dan lingkungan itulah yang “ menulis “ kertas putih itu.

  1. Teori (hukum) Nativisme

Ajaran filsafat Nativisme yang dapat digolongkan filsafat idealisme berkesimpulan bahwa perkembangan pribadi hanya ditentukan oleh faktor hereditas, faktor dalam yang berarti kodrati tokoh Nativisme Arthur Sehopenhever (1788 – 1860) mengumbap pembawaan yang bersifat kodrati dari lahir, yang tidak dapat diubah oleh pengaruh alam sekitar atau pendidikan itulah kepribadian manusia.

  1. Teori (hukum) Konvergensi

Teori ini dikemukakan oleh Wiliam Sterm (1871 – 1938) menggambarkan bahwa perkembangan pribadi sesungguhnya adalah hasil proses kerjasama kedua faktor (potensi – hereditas) maupun faktor eksternal (lingkungan, pendidikan). Tiap pribadi adalah hasil konvergensi faktor – faktor internal dan eksternal.

Ketiga teori tersebut dikenal sebagai asas – asas filsafat pendidikan aliran – aliran empirisme, idealisme dan realisme, masing – masing mempunyai penganut hingga sekarang dengan segala variasinya sejalan dengan perkembangan ilmu jiwa, ilmu pendidikan dan filsafat.

 


BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Intinya teori adalah keterkaitan antara konsep-konsep.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Teori pendidikan adalah teori yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Macam-macam teori tersebut adalah :

1.      Teori Koneksionisme

2.      Teori Classical Conditioning

 

B.     Saran

Setelah membaca uraian di atas, hendaklah kita sebagai calon guru mempelajarai Ilmu Pendidikan khusunya teori-teori pendidikan karena akan bermanfaat bagi diri sendiri khususnya dan peserta didik kita dalam kegiatan belajar mengajar.


DAFTAR PUSTAKA

 

Gunansyah, Ganes.  Hand out. Dasar-dasar Pendidikan. 2008.

Nurani Soyomukti. 2010. Teori-Teori Pendidikan: Tradisional, (Neo)Liberal, Marxis-Sosialis, Postmodern. Ar-ruzzmedia, Yogyakarta. Cetakan: I,

S, Nasution. 2004.  Didaktik Asas-asas Mengajar.Cet-3. Jakarta. Bumi Aksara.

Surya, Muhammad. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy,2004

Syah, Muhibbin. 2008 Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Cet-13. Bandung. Rosdakarya.

Syaripudin, Tatang. 2006. Landasan Pendidikan. Bandung. Sub Koordinator MKDP Landasa Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Iniversitas Pendidikan Indonesia.

http://id.wikipedia.org

http://silverhawk.student.umm.ac.id/category/teori-teori-pendidikan/

http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-teori-pendidikan.html