Sunday 6 November 2022

ASUHAN KEBIDANAN PADA KALA III PERSALINAN PADA ASPEK EMOSI DAN PSIKOSOSIAL PADA POST PARTUM DINI

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A . Latar Belakang......................................................................................... 1

BAB II PENBAHASAN........................................................................................ 3

A . Pengetahuan informan tentang tanda-tnda persalinan............................. 3

B . Persiapan informan menjelang persalinan................................................. 3

C . Perawatan payudara informan.................................................................. 3

D . Kemampuan informan merawat bayi........................................................ 4

E . Upaya informan memperbanyak ASI....................................................... 4

F . Perubahan emosional yang dirasakan informan........................................ 4

G . Kekhawatiran perubahan tubuh pada informan....................................... 5

H . Gangguan tidur dan kelelahan fisik pada informan................................. 5

I . Perasaan informan setelah persalinan......................................................... 6...........

J . Dukungan dan keterkaitan keluarga informan........................................... 6

K . Peran pemberian pelayanan perawatan bagi informan.............................. 6

BAB III PENUTUP............................................................................................... 8

A . Kesimpulan .............................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9

 

 

 

 



BAB I

PENDAHULUAN

 

A.                Latar Belakang

Persalinan merupakan proses alamiah yang dialami oleh setiap Wanita. Berbagai reaksi ibu setelah melahirkan akan mempengaruhi sikap, perilaku dan emosional. Tekanan psikologis setelah persalinan merupakan gejala emosional dan perasaan dimana seseorang merasa murung, tidak bisa tidur, pelelahan fisik yang berlebihan, dan tidak mengetahui apa yang bisa dilakukan atas peranannya yang baru. Tekanan psilogis setelah persalinan mempunyai beberapa gejala antara lain gejala fisik dapat berfikir jernih, merasa dikekang oleh suatu keadaan dan tidak dapat keluar dirinya, serta merasa Lelah dan gerak geriknya menjadi lamban. Emosi yang posesif dn hubungn kasih syng kn memperlihatkaan pengruh orang tu terhadap pemelihraan nk. Pengkajian pada ibu dari aspek psikologis merupakan dasar persiapan ibu dalam peran barunya untuk dilaksanakan. Secara teoritis searang Wanita setelah persalinan (post partum) pasti menglmi gangguan psikologis (Maternal Blues), hal ini dipengaruhi oleh perubahan hormonal yang dihasilakan. Hal yang menarik tentang skala perubahan hidup adalah skala ini menyatakan sekaligus peristiwa positif dan negative.

            Proses persalinan adalah peristiwa besar dalam kehidupan individu yang akan mempengaruhi perubahan peran. Peran dan ketegangan peran dikatakan mempengaruhi perkembangan depresi terutama Wanita. Peran baru merupakan krisis yaitu gangguan internal yang ditimbulkan oleh peristiwa yang menegangkan atau ancaman yang dirasakan pada diri seseorang. Krisis mempunyai keterbatasan waktu dan konflik yang berat dan dapat merupkn periode peningktn kerentanan, yang dapat menstimulasikan pertumbuhan personal. Apa yang dilakukan seseorang terhadap krisis akan menentukan pertumbuhan atau di organisasi bagi orang tersebut. perubahan yang menimbulkan stess dan permasalahannya dalam kehidupan adalah normal. Untuk menghindari ketidak keberdayaan kelelahan fisik, peningkatan emosional dan krisis psikologis maka manusia harus belajar menghadapi masalah dengan efektif melalui mekanisme adaptasi atau penyesuaian. Penyesuaian dapat didefinisikan sebagai interaksi manusia yang kontinu dengan diri sendiri, dengan orang lain, dengan dunia Anda. Ketiga faktor ini secara konstan mempengaruhi kehidupan dan hubungan tersebut bersifat timbal balik. Sensasi, persepsi terhadap lingkungan dan lingkungan itu sendiri mempengaruhi penyesuaian. Penyesuaian adalah suatu yang dihadapi manusia setiap waktu dan otomatis bernafas, namun demikian walaupun penyesuaian bersifat alamiah untuk menyelesaikan permasalahan yang tidak harus otomatis.

            Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran dan kematian. Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh perubahan ukuran tubuh, bentuk, penampilan fungsi tubuh dan perubahan fisik berhubungan dengan pertumbuhan normal. Keluarga mempunyai peranan yang besar memberikan bantuan psikologis dan dukungan psikologis pada ibu. Keluarga banyak memberikan pertolongan dan bantuan pada ibu setelahmempunyai peranan yang besar memberikan bantuan psikologis dan dukungan psikologis pada ibu. Keluarga banyak memberikan pertolongan dan bantuan pada ibu setelah persalinan. Semua yang diberikan lebih bersifat kebutuhan fisiologis karena pengetahuan akan ilmu perilaku dan psikologis itu sendiri sedikit atau mungkin tidak dimiliki oleh ibu dan keluarga. Keluarga teman dari orang tua berperan penting dalam sistem sosial pada ibu melahirkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.          Pengetahuan informan tentang tanda-tnda persalinan

Pengetahuan informan tentang tanda-tanda persalinan meliputi kategori fisik, perasaan dan cara mengatasi. Tanda –tanda fisik yang disebut ibu dipengaruhi oleh pengalaman ibu saat persalinan. Tanda fisik meliputi kemeng-kemeng (nyeri), kenceng bagian perut, kemranyas (panas), kesakitan, bade dateng WC (BAB), Medhal Toyo (keluar air), Mules (nyeri), punggung pegel, keluar darah. Perasaan yang terjadi pada informan adalah bingung, takut, dan khawatir. Perasaan takut terjadi pada informan yang baru pertama kali melahirkan, sedangkan khawatir terjadi pada ibu yang pernah mengalami kesulitan persalinan, Cara mengatasi kesakitan dengan berdoa, mantap terhadap pertolongan, menggigit selimut dan merintih, teriak kesakitan.

B.           Persiapan informan menjelang persalinan

Semua informan menyiapkan perlengkapan persalinan dan perlengkapan bayi. Persiapan informan sebelum persalinan meliputi kategori persiapan fisik, waktu persiapan, dan tujuan informan menyiapkan perlengkapan persalinan dan pelengkapan bayi. Kategori persiapan fisik meliputi bedak, baju bayi, gurita, jarit (kain), popok (celana bayi), celana dalam, minyak talon, perlengkapan bayi, gizi. Persiapan yang dilakukan informan pada usia kehamilan dua bulan, delapan bulan, sembilan bulan, saat akan lahir. Tujuan informan menyiapkan perlengkapan bayi adalah supaya gampang (mudah), cepat, tidak terburu-buru.

C.          Perawatan payudara informan

Perawatan payudara meliputi kategori pengetahuan informan, praktik informan dan informasi yang diperoleh. Pengetahuan informan tentang perawatan payudara adalah kebersihan, ngresiki kerak (membersihkan kotoran yang kering), tidak tahu, pernah mbangkaki (keras). Praktik yang dilakukan informan adalah membersihkan puting payudara saat mandi, kompres baby oil (minyak bayi), ngresiki kerak (membersihkan kotoran yang kering), membersihkan dengan minyak kelapa, membersihkan kerak hitam, dilap (dibasuh), tidak melakukan. Pengetahuan informan tentang perawatan payudara karena memperoleh informasi dari Perawat Rumah Sakit Karyadi, tetangga, majalah Ayah-Bunda, baca-baca buku, orang tua. Semua informan tidak melakukan perawatan payudara setelah persalinan, mereka membersihkan puting sejak hamil tetapi belum pernah melakukan massase payudara (breast care).

D.          Kemampuan informan merawat bayi

Jawaban informan mengenai pengetahuan informan tentang merawat bayi meliputi jenis perawatan, tujuan , cara merawat, informasi yang diperoleh oleh informan. Jenis merawat meliputi pusar (tali pusat), bayi butuh ASI, memandikan, kebersihan bayi, makanan bergizi, pendidikan masa depan, pendidikan lebih, kesehatan. Tujuan informan melakukan perawatan adalah ben pupuk (supaya lepas), tidak infeksi, cepat lepas. Jawaban informan mengenai cara merawat bayi adalah dengan alkohol untuk merawat pusar (tali pusat), dibutuhkan susu untuk bayi, dan tergantung mamak (orang tua informan), merawat tali pusat dengan kompres alkohol. Pengetahuan informan tentang perawatan bayi melalui informasi yang diperoleh dari keluarga, bidan, orang tua ibu, pengalaman anak pertama, melihat kakak.

E.           Upaya informan memperbanyak ASI

Jawaban wawancara mendalam pada informan mengenai upaya yang dilakukan untuk memperbanyak ASI meliputi pendapat tentang ASI, cara memperbanyak ASI, dan sumber informasi. Pendapat informan tentang ASI adalah supaya bayi sehat, ASI pertama encer (tidak kental) sehingga dibuang, dan ASI pertama sae (Baik). Jawaban informan mengenai cara memperbanyak ASI adalah minum jamu, maem kathah (makan banyak), minum lancar ASI, makan kacang, makan jagung, makan sayuran, makan telur, tahu, protein, makanan bergizi, banyak buah, kunir asem, saya paksa menyusui. Sumber informasi informan adalah keluarga, orang tua, mahasiswa praktik, bidan dan majalah.

F.           Perubahan emosional yang dirasakan informan

Jawaban wawancara mendalam pada nforman menegani merencanakan kelahiran saat meliputi keinginan tentang persalinan, perasaan setelah bayi lahir, pendapat tentang anak. Keinginan tentang persalinan meliputi belum pingin (belum ingin), jarak dekat, masih repot (banyak masalah), ingin anak perempuan, keinginan suami, mengharapkan, sudah rencanakan. Perasaan informan setelah bayi lahir adalah lego (puas), senang sekali, ayem (tenang), senang, bingung yang dikerjakan. Pendapat informan tentang anak meliputi anak adalah amanat, anak tidak boleh ditolak, anak itu rezeki. Keinginan informan mengenai merencanakan persalinan yang belum direncanakan seperti kutipan berikut :

 

“ sebenarnya belum pingin, ya anak saya biar besar dulu biar momong karena kasihan masih kecil, Setelah saya tahu hamil ya sudahlah memang harus hamil “.

 

G.          Perasaan informan setelah persalinan

Semua informan merasakan lego (puas), senang dan merasa ayem (senang), bila ditunggu suami. Jawaban informan mengenai perasaan ibu setelah persalinan meliputi kategori perasaan selama di rawat, keinginan selama di rawat, penilaian informan tentang emosi. Jawaban informan mengenai perasaan selama dirawat adalah bingung, khawatir jahitan, Lego (puas), ngeri saat persalinan (takut), jarak dekat repot (susah), senang, memikirkan biaya, lelah. Keinginan informan selam dirawat adalah ditunggu suami, pingin tidur (ingin tidur), pengin pulang (ingin pulang). Penilaian ini tentang emosi adalah tidak merasa, capek (lelah), diam, biasa dan bingung.

H.          Gangguan tidur dan kelelahan fisik pada informan

Wawancara mendalam mengenai gangguan tidur dan kelelahan fisik sebagian besar ersponden merasa lelah dan tidak bisa tidur. Jawaban informan mengenai gangguan tidur dan kelelahan fisik meliputi kategori masalah fisik dan penyebab. Masalah fisik adalah mengantuk, belum tidur, tidak bisa tidur, tengah malam terbangun, lelah tidak mengantuk, rasane lelah (rasanya lelah). Menurut informan penyebab gangguan tidur adalah bayi menangis, suasana ramai, suasana berbeda, tidur tidak nyenyak.

 

 

I.             Kekhawatiran perubahan tubuh pada informan

Sebagian informan mengutarakan kekhawatiran akan bentuk tubuh setelah persalinan. Jawaban informan mengani perubahan bentuk tubuh meliputi kategori perubahan fisik dan cara mengatasi. Menurut informan perubahan fisik yang terjadi setelah persalinan adalah menjadi gemuk, perut tidak kencang, mboten sae lemu banget lan kuru (badannya tidak gemuk sekali dan kurus), ingin sehat, tidak gemuk, tidak khawatir, sedang mawon (sedang saja), sekarang gendut (gemuk). Pengetahuan informan mengenai cara mengatasi perubahan bentuk tubuh adalah minum jamu, menggunakan stagen (ikat pinggang), minum jamu susu perut, diolesi air kapur dan jeruk nipis, dibiarkan saja. Jawaban mengenai kekhawatiran informan tentang perubahan tubuh sebagaimana kutipan berikut :

 

         “ Saya pingin badan saya tidak gemuk karena itu saya bakat gemuk, … tapi saya tidak tahu bagaimana biar tetap biasa. Kata orang tua saya ya diberi olesan air kapur ditambah jeruk nipis, terus diberi stagen (pembalut badan)”

 

J.            Dukungan dan keterkaitan keluarga informan

Wawancara mendalam pada informan mengenai dukungan Keterlibatan keluarga meliputi bantuan, keluarga yang berperan, tujuan Keterlibatan keluarga. Menurut informan bantuan yang dikerjakan keluarga adalah bantuan cuci baju, merawat bayi, membuat susu, tidak boleh kerja keras, banyak istirahat. Jawaban informan mengenai keluarga yang berperan adalah keluarga yang menunggu selama dirawat yaitu suami, mamak (ibu informan). Tujuan keluarga menemani adalah ayem (merasa aman), masih lemas (lemah), capek (lelah), belum sembuh.

K.          Peran pemberian pelayanan perawatan bagi informan

Wawancara mendalam informan mengenai peawatan setelah persalinan meliputi kategori fisik, tujuan perawatan, komunikasi yang dilakukan perawat. Menurut informan perawatan setelah persalinan adalah diperiksa tensi (Tekanan darah), diberi obat, diukur suhu, memberi makanan, mengganti infus, memandikan bayi. Jawaban informan tujuan perawatan yang dilakukan perawat adalah biar sembuh, tahu tensi (Tekanan darah) normal tidak, supaya sehat. Menurut informan komunikasi yang pernah dilakukan perawat pada informan adalah ibu harus diukur tensinya, tidak ditanya-tanya apaapa, silahkan ini obatnya, makan dulu ini obatnya. Perawatan setelah persalinan yang dirasakan perawat sebagaimana kutipan berikut :

“ Sejak tadi diperiksa tensi terus, saya sampai bosan. Jahitan untuk melahirkan tidak di apa-apakan. Cara merawat jahitan ya saya tidak tahu.”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1. Responden dengan usia muda menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada keluarga dan ketidaktahuan pada apa yang seharusnya dilakukan. Responden dengan usia 25 tahun lebih menunjukkan kesiapan aspek fisiologis maupun psikologis.

 2. Tingkat pendidikan yang rendah dan sosial ekonomi rendah menunjukkan rasa cemas dan rasa takut dalam hubungan interpersonal.

3. Pengalaman responden akan masa lalu memberikan kekuatan dan merupakan sumber internal responden dalam adaptasi psikologis.

 4. Perasaan bingung, khawatir dan takut adalah perasaan yang dirasakan oleh responden menjelang persalinan.

 5. Pengetahuan responden tentang perawatan Bayi berdasarkan kemampuan alamiah dan ketergantungan pada ibu responden.

 6. Perasaan lega (puas) setelah persalinan merupakan kenyamanan yang dirasakan setelah persalinan dan gangguan tidur serta kelelahan fisik dialami oleh semua responden.

 7. Primipira menunjukkan respon emosional kebahagiaan yang berlebihan, cemas, menghadapi keluhan dan berpikir pada kebutuhan jangka panjang.

 8. Peranan keluarga dalam memberikan dukungan, memberikan bantuan dan selaku menemani responden selama dirawat memberikan rasa aman baik bagi responden maupun keluarga.

 9. Pemberian asuhan keperawatan berfokus pada proses keselamatan dalam persalinan, belum adanya pendekatan psikologis selama responden dirawat.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Anonim. 2003. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang.

Bertens, K. 1991. Psikologi : Memperkenalkan Psikoanalisa. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Bobak, I.R.N, et al.1989. Maternity and Gynecologic Care : The Nurse and the Famiy. Fourth edition. The CV. Mosby. Company, Toronto.

Bunarsa. 1995. Kesehatan Wanita. Makalah Seminar Nasional Sehari Keperawatan. FK UGM Yogyakarta.

      Hardy, M., and Heyes, S. 1985. Pengantar Psikologi Beginning psychology (alih bahasa oleh soenardji). Edisi kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Jonathan, F, et al. 1985. Social Psychology. Fifth edition. Prentice-Hall Inc, London.

Satmoko, R.S. 1995. Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Edisi ketiga (alih bahasa dari buku psychology of adjustment and Human Relationship oleh Calthoun J.F., dan Acocella J.R.). IKIP Semarang Press. Semarang.

No comments:

Post a Comment