Saturday 9 May 2020

MAKALAH BENDUNGAN AIR SUSU IBU


MAKALAH BENDUNGAN AIR SUSU IBU


BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang

     Memberi ASI pada bayi merupakan proses alami sebagai kewajiban seorang ibu yang mengasuh anaknya. Karena ASI merupakan makanan utama untuk bayi umur 0-6 bulan pertama kehidupannya. Proses alami untuk memberikan ASI sudah dimulai saat terjadi kehamilan, karena Bersama dengan hamil, payudara telah disiapkan sehingga setelah bayi lahir ibu bisa segera memberikan ASI pada bayinya.
     Sejak hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika ASI secara normal dihasilkan, payudara menjadi sangat penuh . Hal ini bersifat fisiologis dan dengan penghisapan yang efektif dan pengeluaran ASI oleh bayi, rasa penuh tersebut pulih dengan cepat. Namun keadaan ini bisa menjadi bendungan, pada bendungan payudara terisi sangat penuh dengan ASI dan cairan jaringan. Aliran vena dan limfotik tersumbat, aliran susu menjadi terhambat dan tekanan pada saluran ASI dan alveoli meningkat.
     Payudara yang terbendung membesar, membengkak, dan sangat nyeri.Payudara dapat terlihat mengkilat dan edema dengan daerah eritema difus. Putting susu teregang menjadi rata, ASI tidak mengalir dengan mudah, dan bayi sulit mengeyut untuk menghisap ASI, wanita kadang-kadang menjadi demam akibat ASInya tidak keluar dengan baik.
     Keluhan ibu menurut Prawirohardjo, (2005) adalah payudara bengkak, keras, panas dan nyeri. Penanganan sebaiknya dimulai selama hamil dengan perawatan payudara untuk mecegah terjadinya kelainan.
      Bila terjadi  pembendungan ASi maka berikan terapi simptomatis untuk sakitnya (analgetika), kosongkan payudara, sebelum menyusui pengurutan dulu atau dipompa, sehingga sumbatan hilang. Kalau perlu berikan stilbestrol atau lynoral tablet 3 kali sehari selama 2-3 hari untuk membendung sementara produksi ASI.

  
   B. Rumusan Masalah
  
1)       Apa pengertian dari bendungan ASi?
2)       Apa penyebab dari bendungan ASI?
3)       Bagaimana tanda dan gejala bendungan ASI?
4)       Bagaimana pencegahan bendungan ASI?
5)       Bagaimana penatalaksanaan bendungan ASI?

C.    Tujuan   

1)      Untuk mengetahui pengertian dari  bendungan ASI
2)      Untuk mengetahui penyebab dari bendungan ASI
3)      Untuk memahami tanda dan gejala bendungan ASI
4)      Untuk mengetahui cara pencegahan terjadinya bendungan ASI
5)      Untuk mengetahui penatalaksanaan terhadap bendungan ASI










BAB 2
TINJAUAN TEORI

A.    Pengertian
                 Bendungan ASI adalah pembendungan asi susukarena penyempitan ductus laktiferi atau oleh kelenjar – kelenjar tidak di kosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu. Bendungan air susu adalah terjadinya pembengkakan pada payudara karena peningkatan aliran vena dan limfe sehingga menyembakan bendungan ASI dan rasa nyeri di sertai kenaikan suhu badan .( sarwono, 2005 )
            Pembendungan ASI menurut Pritchar (1999) adalah pembendungan air susu karena penyempitan ductus lakteferi  atau oleh kelenjar-kelenjar tidak di kosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada putting susu. (Obstetri Wiliam )
Keluhan ibu menurut Prawirohardjo,(2005) adalah payudara bengkak ,keras ,panas dan nyeri . penanganan sebaiknya di mulai selama hamil dengan perawatan payudara mencegah terjadi kelainan , Bila terjadi juga maka berikan terapi simptomatis untuk sakitnya (analgetika) kosongkan payudara , sebelum menyusui  pengurutan dulu atau pompa ,sehingga sumbatan hilang ,kalau perlu berikan stilbestrol atau lynoral tablet 3 kali sehari selama 2-3 hari untuk membendung sementara produksi ASI .
Pada bendungan, payudara terisi sangat penuh denga nasi dan cairan jaringan alveoli meningkat , payudara menjadi bengkak merah mengkilat , jadi dapat diambil kesimpulan perbedaan kepenuhan fisiologis maupun bendungan ASI pada payudara adalah :
Ø  Payudara yang penuh terasa panas ,berat dan keras .tidak terlihat mengkilat , ASI biasanya mengalir dengan lancar dengan kadang-kadang menetes keluar secara spontan .
Ø  Payudara yang terbendung membesar ,membengkak dan sangat nyeri . payudara terlihat mengkilap dan putting susu teregang menjadi rata , ASI tidak mengalir dengan mudah bayi sulit menghisap ASIsampai bengkak berkurang .

B.     Etikologi
Bendungan air susu dapat terjadi pada hari kedua atau ke tiga ketika payudara telah memproduksi air susu . bendungan disebabkan oleh pengeluaran ketiga ketika payudara telah memproduksi air susu . Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup sering menyusu ,produksi meningkat ,telambat menyusu kan ,hubungan dengan bayi (bonding)kurang baik dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu menyusui . (sarwono 2009)
Pada bendungan ASI payudara yang terbendung membesar ,membengkak dan sangat nyeri , payudara payudara terlihat mengkilap dan putting susu terengang menjadi rata ,ASI tidak mengalir dengan mudah dan bayi dan bayi sulit menghisap ASI sampai kurang bengkak .

Beberapa dapat menyssebabkan bendungan ASI
1.      Pengosongan mamae tidak sempurna yang tidak sempurna (dalam masa laktasi ,terjadi peingkatan produksi ASI pada ibu yang produksi ASI nya berlebihan . apa bila bayinya sudah kenyang dan sudah selesai menyusu dan payudara tdak di kosongkan ,maka masih terdapat sisa ASI didalam payudara ,sisa asi tersebut tidak di keluarkan maka dapat menimbulkan kandungan ASI .
2.      Factor hisapan bayi yang tidak aktif (pada masa laktasi ,bila ibu tidak meyusukan bayinya sesering mungkin atau jika bayinya tidak aktif menghisap maka akan menimbulkan bendungan ASI )
3.      Factor menyusui yang tidak benar dapat mengakibat kan putting susu menjadi lecet dan menimbulkan rasa nyeri saat bayi menyusu 
4.      Putting susu terbenam putting susu tebenam dapat menyulitkan bayi dalam menyusuakibatnya ibunya tidak mau menyusui bayinya dan terjadi bendungan ASI
5.      Putting susu terlalu Panjang ,putting susu yang terlalu Panjang juga menimbulkan kesulitan pada saat bayi menyusu karena bayi tidak dapat menghisap areola .

C.     Tanda dan gejala bendungan ASI
1.      Mamae panas serta keras pada saat perabaan dan nyeri
2.      Putting susu bisa mendatar sehingga bayi sulit menyusu
3.      Pengeluaran air susu kadang terhalang oleh duktus laktifer menyempit
4.      Payudara bengkak keras dan panas
5.      Nyeri bila di tekan
6.      Warnanya kemerahan
7.      Suhu tubuh sampai 38 derajat
D.    Patofisiolog
Sesudah lahir bayi dan plasenta keluar ,kadar estrogen dan progestron turun dalam2-3 hari. Dengan ini faktor dari hipotalamus yang menghalagi prolaktin waktu hamil, dan sagat di pengaruhi oleh estrogen tidak di keluarkan lagi,  dan terjadi  sekresi prolaktin oleh hipofisis.
 Hormon ini menyebabkan alveolus -alveolus kelenjar mammae terisidengan air susu ,tetapi untuk mengeluarkan dibutuhkan relek yang menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel yang mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjar-kelenjar tersebut .
Gejala yang bisa terjadi panda bendungan ASI antara lain payudara penuh terasa panas , berat dan keras ,terlihat mengkilat mesti tidak kemerahan , ASI biaanya mengalir tidak besar ,namun ada pula payudara yang terbendung membesar , membengkak dan sangat nyeri ,putting susu teregang menjadi rata
ASi tidak mengalir dangan mudah dan bayi sulit mengeyut umtuk menghisap ASI , ibu kadang -kadang menjadi demam ,tapi biasanya akan hilang 24 jam (wiknjosaatro,2005)

E.     Diagnosis
1.      Cara inspeksi
Hal ini harus di lakukan pertama dengan tangan di samping dan sesudah itu dengan tangan keatas , selagi pasien duduk kita aka terlihat dilatasi pembuluh -pembuluh-pembuluh bai di bawah kulit akibat pembesaran tumor jinak atau ganas di bawah kulit perlu di perhatikan apakah kulit pada suatu tempat menjadi merah
2.      Cara palpasi
Ibu harus tidur di priksa secara sistematis bagian medial lebih dahulu dengan jari-jari yang harus kebagian lateral .palpasi ini harus meliputi seluruh payudara,dari para sternal kearah garis aksila belakang ,dan dari subklavikular kearah paling stal ,untuk pemeriksaan orang sakit harus duduk, tangan aksila dengan tangan akan di priksa di pegang oleh pemeriksaan dokter pemeriksaan mengandalkan palpasi aksila dengan tangan yang kontralateral dari tangan si penderita

F.      Pencegahan terjadi bendungan ASI
1.      Gunakan teknik menyusui yang benar
2.      Putting susu dan areola mamae harus selalu kering setelah selesai menyusui
3.      Jangan pakai bra yang tidak dapat menyerap keringat
4.      Menyusui dini ,sesu bayi sesering mugkin setelah 30 menit  setelah dilahirkan
5.      Susui bayi tanpa jadwal
6.      Keluarkan asi dengan tangan dan pompa ,bila produksi melebihi kebutuhan bayi
7.      Perawatan payudara pasca
8.      Menyusi yang sering
9.      Hindari tekanan local pada payudara

G.    Penatalaksaan
A.    Penatalaksaan untuk bendungan ASI secara umum
ü  Kompres hangat payudara agar menjadi lebih baik lembek
ü  Keluarkan ASI sehingga putting lebih mudah ditangkap dan dihisap oelh bayi
ü  Sesudah bayi kenyang keluarkan sisa ASI
ü  Untuk menguragi  rasa sakit pada payudara ,berikan kompres air hangat

B.     Penatalaksaan untuk ibu yang menyusui
ü  Sebelum menyusui ,pijat payudara dengan lembut ,mulai dari luar kemudian perlahan -lahan kearah putting susu dan lebih berhati-hati pada area yang mengeras
ü  Menyusi sesering mungkin dengan jangka waktu selama mungkin ,susui bayi dengan payudara yang sakit jika ibu kuat menahan nya,sehingga bisa mengering dengan cara efektif
ü  Lanjutkan dengan mengeluarkan ASI dari payudara itu setiap kali selesai jika bayi belum benar-benar menghabiskan isi payudara yang sakit tersebut
ü  Tempelkan handung halus yang sudah di basahi dengan air hangat beberapa kali di payudara yang sakit dan lakukan pemijatan dengan lembut di sekitar area yang mengalami penyumbatan kelenjar susu
ü  Bila diperlu berikan parasetamol 500mg per oral setiap 4 jam
ü  Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengevaluasi hasilnya.

C.     Penatalaksaan bagi ibu yang tidak menyusui :

1)      Sangga payudara
2)      Anjurkan ibu untuk melakukan post natal breast care
3)      Lakukan pengompresan dengan air  hangat sebelum menyusui dan kompres dengan air dingin setelah menyusui untuk menghilangkan rasa nyeri
4)      Gunakan bh yg menopang

Penanganan sebaiknya di mulai selama hamil dengan perawatan payudara untuk mencegah terjadinya kelainan. Bila terjadi juga,maka kosongkan payudara sebelum menyusui di pompa terlebih dahulu ataupun melakukan pengurutan sehingga sumbatan hilang.  






BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PAADA Ny.R G1P1AO NIFAS 2 HARI DENGAN BENDUNGAN ASI
HARI/ tanggal  : jum’at
Pukul                  : 8:30 wib
Biodata
a.       Nama                  : Ny.R
Umur                 : 26 tahun
Jenis kelamin  : Perempuan
Agama              : Islam
Alamat             : blang bintang
b.      Nama suami    :  Tn.D
Umur               : 28 tahun
Alamat            : blang bintang
Agama             : Islam
S : Ibu dengan nifas 2 hari ,ibu mengatakan sakit bagian  payudara sebelah kiri dan terasa keras di sertai nyeri saat di sentuh, ibu mengatakan bayinnya rewel tidak mau menyusui dikarenakan ASI tidak mau keluar.
O
a)      Vital sign
TD                   : 90/60 mmhg
N                     : 60x/m
RR                   : 20x/m
T                      : 38 oc
b)      Pemeriksaan fisik
Kepala : bersih tidak ada ketobe
Mata                : simetris, kongjungtiva merah muda
Hidung            : bersih, tidak ada secret
Mulut              : bersih , tidak ada caries
Telinga            : bersih, tidak ada serumen
Leher               : tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
Payudara         : simetris, puting susu tidak menonjol (-), bengkak, panas
Abdomen        : tidak ada bekas operasi
Lochea            : rubra ( merah segar )
TFU                 : pertengahan pusat, simpisis
A : P1AO post partum 2 hari dengan bendungan ASI
P :
1.      Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan→hasil tidak normal terjaadi pembengkakan di payudara,
2.      Menjelaskan bendungan ASI yang ibu alami yaitu ASI yang tidak keluar karena adannya sumbatan saluran ASI sehingga kelenjar ASI membesar/ membengkak dan menyebabkan rasa nyeri serta tidak keluar, → penjelasan sudah di sampaikan dan ibu mengerti
3.      Memberitahu ibu terjadi bendungan ASI, memberitaahu ibu bahwa keluhan yang ibu rasakan sekarang ini adalah pengaruh sumbatan ASI tersebut dan ibu akan di berikan pengobatan untuk mengurangi keluhan yang ibu rasakan.→ penjelasan sudah di berikan dan ibu sudah mengerti
4.      Berkloberasi dengan bidan dalam pemberian obat:
a.       Paracetaamol 3x1
b.      Amoxcilin 3x1
c.       Vit C 3x1
d.      Laktavit 2x1 ( mempelancar produksI ASI)
5.      Memberitahu ibu cara mengatasi keluhan yang ibu rasakan :
a.       Sebelum menyusui, pijat payudara denga lembut, mulailah dari luar kemudian perlahan-lahan bergerak ke arah puting susu dan lebih berhati-hati pada area yang mengeras.
b.      Menyusui sesering mungkin dengan waktu selamaa mungkin, susu baayi dengaan paudara yang sakit bila ibu sanggup menahannya, karena bayi akan menyusui dengan penh semangat pada awal sesi menyusui, sehinga bisa mengeringkannya dengan efektif.
c.       Lanjutkan dengan pengeluaran ASI dari payudara itu setiap kali selesai menyusui bayi belum benar-benar menghabiskan isi payudara yang sakit tersebut.
d.      Kompres dingin pada payudara di antara waktu menyusui
e.       Pakai bra yaang dapat menyangga payudara
6.      Ibu mengerti dan faham penyelasan bidan




























BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kita tinjaukan dari kasus di atas tentang bendungan asi ( nifas 2 hari ) di atas adalah :
Ny.R  G1P0A0 adapun petalaksanaan khusus yang harus kita berika kepada ibu ialah :  memberikan koseling kepada ibu tentang cara menanggani cara penyembuhan bendungan ASI, kita ajarkan ibunnya agar selalu memberikan ASI kepada bayinnya, kita ajarkan posisi yang benar saat memberikan ASI pada bayinnya
B.     SARAN
1.      Bagi mahasiswa
Agar mahasiswa dapat mendapatkan pengalaman dalam mempelajari kasus-kasus pada saat praktik dalam bentuk manajemen SOAP serta mendapatakan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan yang telah di tetapkan sesuai kewenangan bidan yang telah di berikan kepada profesi bidan. Serta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan asuhan kebidanan secara koperensif terhadap klien.
2.      Bagi institusi pendidikan
Di harapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa dengan penyedianaan fasilitassaranan yang mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa sehingga bisa mendapatkan bidan yang berkualitas
3.      Bagi pembaca
Diharapkan pembaca dapat mengetahui dan mengerti mengenai penanganan bendungan ASI pada ibu nifas.
4.      Tenanga kesehatan
Diharapkan dapat lebih meningkatkan koseling tentang menyusui dengan eklusif, dan tehni pemberian ASI dengan benar
5.      Bagi pasien
Diharapkan pasien aktif bertanya kepada petugas meskipun belum adaa keluhan,
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono, 2011. Ilmu kebidanan, jakarta : yayasan Bina pustaka.
Mochtar,Rustam,  2010. Sinopsis obsetris : jakarta EGC
Prawirohardjo,Sarwono, 2015. Buku acuan Nasional maternal dan Neonatal. Jakarta : yayasan Bina pustaka.