Friday 9 December 2022

Makalah KARAKTERISTIK KOMUNIKASI

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang Masalah

Mengapa kita berkomunikasi? Pertanyaan ini menjadi penghantar Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2011: 3) yang kemudian dirumuskan lagi menjadi beberapa pertanyaan seperti: apa yang mendorong kita berkomunikasi? Manfaat apa yang kita peroleh dari komunikasi? Sejauh mana komunikasi memberi andil bagi kepuasan kita? Thomas M. Scheidel sendiri (dalam Mulyana 2011: 4) mengemukakan, kita berkomunikasi untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang disekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain agar merasa berpikir atau berperilaku seperti yang kita inginkan.

Lalu bagaimana defenisi komunikasi itu sendiri? Rogers dan Kincaid (dalam Wiryanto 2004: 6) menyatakan komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam. Komunikasi adalah topik yang amat sering diperbincangkan. Dalam wacana publik, kita sering mendengar kalimat atau frase yang mengandung kata komunikasi atau turunannya. (Mulyana, 2011:45).

Inilah mengapa secara keilmuan, karakteristik komunikasi merupakan salah satu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidislipliner yang mecakup berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi, hukum, politik dan lainnya. Oleh karenanya, menurut Sendjaja (2004: 13) komunikasi dapat terjadi dalam berbagai konteks. Bisa dilakukan secara langsung antara satu orang atau lebih dengan yang lainnya, bisa juga dilakukan melalui media, baik media massa maupun media nirmassa.

 Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun sosial, karena proses komunikasi adalah manusia yang selalu bergerak dinamis. Penjelasan karakteristik komunikasi ini amat terikat dengan fungsinya yakni fungsi sosial, fungsi ekspresif, fungsi ritual dan fungsi instrumental (Mulyana, 2011: 5-33). Selain fungsi, salah satu elemen yang mempengaruhi karakteristik adalah saluran saluran komunikasi seperti vokal, elektronik, dan cetak. Saluran komunikasi inilah yang nantinya mempengaruhi tingkatan komunikasi yakni intrapribadi, antarpribadi, kelompok, publik, organisasi dan massa. Enam tingkatan komunikasi ini pun memiliki karakteristik komunikasi masing-masing.

 

B. Rumusan Masalah

Apa yang menjadi karakteristik komunikasi?

 

C. Tujuan

Mengetahui jenis-jenis karakteristik komunikasi.

 

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Tinjauan Tentang Komunikasi

Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial, melainkan dalam konteks atau situasi tertentu.Secara luas konteks di sini berarti semua factor diluar orang-orang yang berkomunikasi, yang terdiri dari: pertama, aspek bersifat fisik seperti iklim, cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, warna dinding, penataan tempat duduk, jumlah peserta komunikasi, dan alat yang tersedia untuk menyampaikan pesan; kedua, aspek psikologis, seperti: sikap, kecenderungan, prasangka, dan emosi para peserta komunikasi; ketiga, aspek social, seperti: norma kelompok, nilai social, dan karakteristk budaya; dan keempat, aspek waktu, yakni kapan berkomunikasi (hari apa, jam berapa, pagi, siang, sore, malam). (Mulyana, 2011: 77)

Untuk melihat betapa kompleksnya komunikasi, Sasa Djuarsa Sendjaja menjelaskan beberapa karakteristik komunikasi, yaitu :

1.      Komunikasi adalah Suatu Proses

Komunikasi sebagai suatu proses artinya, komunikasi merupakan serangkaian tindakan yang terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Proses komunikasi melibatkan banyak faktor dan unsur, antara lain: komunikator, pesan, saluran, atau alat yang dipergunakan, komunikan, dan dampak dari komunikasi. (Sendjaja, 2004)

Misalnya, dosen memberikan tugas kepada mahasiswa, lalu didengarkan kemudian mengerjakan tugas tersebut sebagai hasil dari mendengarkan pesan tersebut.

Dalam hal ini, dosen sebagai komunikator, vokal sebagai saluran, mahasiswa menjadi komunikan, pesannya bersifat terbatas, dampaknya berupa tugas dikerjakan oleh mahasiswa.

 

 

2.      Komunikasi adalah Upaya yang Disengaja serta Mempunyai Tujuan

Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai komunikator. Sadar artinya kegiatan komunikasi dilakukan dalam keadaan mental psikologis yang terkendalikan. Disengaja maksudnya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan kehendak komunikator. (Sendjaja, 2004)

Contohnya, calon walikota yang mempromosikan dirinya melalui sebuah kampanye dengan tujuan ia dapat terpilih dalam pemilihan umum. Contoh lainnya, lagu-lagu yang diciptakan oleh Iwan Fals menyindir para penguasa rezim orde baru yang terlalu otoriter dan terjadi banyak pelanggaran HAM. Tujuan penciptaan lagu-lagu yang menyindir ini guna untuk menyindir penguasa dan menyadarkan masyarakat untuk memberontak terhadap pemerintah.

 

3.      Komunikasi Menuntut Adanya Partisipasi dan Kerjasama dari Para Pelaku yang Terlibat

Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap pesan yang dikomunikasikan. (Sendjaja, 2004)

Misalnya seorang mahasiswa yang duduk di barisan belakang tertidur merupakan feed back  ketika seorang dosen sedang menerangkan materi saat itu. Dosen tersebut kemudian menggunakan feed back itu dengan mengeraskan suara secara tiba-tiba sehingga membangunkan mahasiswa yang sedang tertidur itu.

 

4.      Komunikasi Bersifat Simbolis

Pada dasarnya, komunikasi merupakan tindakan yang dilakukan dengan mengguakan lambang-lambang seperti; bahasa verbal dalam bentuk kata-kata, kalimat-kalimat, angka-angka, atau tanda-tanda lainnya.

Selain bahasa verbal, terdapat lambang-lambang yang bersifat nonverbal yang dapat dipergunakan dalam komunikasi seperti gerak tubuh, warna, jarak dan lain-lain. (Sendjaja , 2004)

Misalnya rambu-rambu lalu-lintas di jalan raya menunjukkan arah, adanya pom bensin, masjid atau rumah makan di depan, atau kondisi jalan.

 

5.      Komunikasi Bersifat Transaksional

Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yakni memberi dan menerima. Pengertian transaksional menunjuk pada suatu kondisi bahwa keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh satu pihak, tetapi oleh kedua belah pihak yang saling bekerjasama. (Sendjaja, 2004)

Misalnya, ketika sales dengan calon pembeli, komunikasi terjadi bukan saja berdasarkan fakta bahwa calon pembeli menafsirkan apa yang dituturkan sang sales, tetapi juga sales menya, misalnya calon pembeli mengangguk-anggukkan kepala (tampaknya ia mengerti dan setuju), mengerutkan kening (agaknya ia belum memahami atau bingung).

 

6.      Komunikasi Menembus Ruang dan Waktu

Komunikasi menembus ruang dan waktu maksudnya, komunikator dan komunikan yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Hal itu bisa dilakukan dengan bantuan teknologi komunikasi seperti telepon, video text, teleconference dan lain-lain. (Sendjaja, 2004)

Contohnya, komunikasi massa di mana penyiaran berita menggunakan media elektronik. Ketika komunikatornya berada di studio dan komunikannya berada di mana saja.

 

B. Karakteristik Komunikasi

Menurut Deddy Mulyana (2011:78), indikator paling umum untuk mengklasifikasikan karakteristik komunikasi berdasarkan konteksnya atau tingkatnya adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi. Istilah ini dikenal dengan tingkatan komunikasi, yaitu :

1.      Komunikasi Intrapribadi

Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri. Contohnya berpikir. Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antarpribadi dan komunikasi dalam konteks-konteks lainnnya, meskipun dalam disiplin komunikasi tidak dibahas secara rinci dan tuntas. Dengan kata lain, sebelum berkomunikasi dengan orang lain kita biasanya berkomunikasi dengan diri sendiri (mempersepsi dan memastikan makna pesan orang lain), hanya saja caranya sering tidak disadari. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri sendiri.

Sejalan dengan Deddy Mulyana, West dan Turner dalam bukunya Pengantar Teori Komunikasi:Analisis dan Aplikasi ( 2008 : 32) menyatakan komunikasi intrapersonal mencakup saat di mana kita membayangkan, mempresepsikan, melamun, dan menyelesaikan masalah dalam kepala kita. Komunikasi semacam ini melibatkan banyak penilaian akan perilaku orang lain. Contohnya, dosen yang memberikan penilaian terhadap mahasiswanya yang tidak mengerjakan tugas sebagai mahasiswa yang malas. Padahal bisa saja mahasiswa tersebut sedang sakit atau sedang memiliki permasalahan pribadi.

Lanjut West dan Turner, komunikasi intrapersonal juga memberikan kesempatan bagi komunikator untuk menilai dirinya sendiri. Dalam hal ini orang memiliki kemampuan untuk mengevaluasi dirinya sendiri. Contonya, Andi berpikir bahwa ia seorang pasangan yang setia tapi ada saat-saat tertentu ia merasa ia bukan teman yang dapat dipercaya. Jadi, berkomunikasi dengan diri sendiri sering kali berakibat pada penghakiman terhadap diri sendiri. Di sisi lain Virginia Satir (dalam West dan Turner, 2008: 35) berpendapat bahwa dialog-dialog internal dapat membantu individu-individu untuk memperkuat penghargaan diri (self-esteem).

Penelitian dalam komunikasi intrapersonal berfokus pada kognisi, simbol, dan niat yang dimiliki seseorang. Sikap terhadap perilaku tertentu, proses bermimpi, imajinasi, rasa malu terhadap diri sendiri, dan motivasi diri merupakan karakteristik komunikasi intrapersonal. Diskusi mengenai komunikasi intrapersonal lanjut West dan Turner (2008:36), difokuskan pada peranan diri sendiri dalam proses komunikasi. Ketika berkomunikasi dengan diri sendiri. Ketika individu berkomunikasi dengan diri sendiri, proses tersebut dapat sepenuhnya disengaja (seperti mengatakan terhadap diri sendiri, “selera dekorasi saya lumayan juga”) atau tidak disengaja (seperti mengatakan terhadap diri sendiri, “saya sungguh bodoh” setelah terjatuh di tangga). Tanpa memahami diri sendiri, akan sulit memahami diri orang lain.

 

2.      Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal.  Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami-istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan sebagainya. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah: pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal ataupun nonverbal.

Berinteraksi dalam tiap hubungan ini memberikan kesempatan kepada komunikator untuk memaksimalkan fungsi berbagai macam saluran (penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan penciuman) untuk digunakan dalam sebuah interaksi. Dalam konteks ini, saluran-saluran ini berfungsi secara simultan bagi kedua partisipan interaksi. Sebagai contoh, seorang anak mungkin akan menangis sambil berteriak mencari ibunya,danibunya akan menenangkan anaknya dengan elusan dan sentuhan, memandang mata anaknya dan mendengarkan isakannya mereda. (West dan Turner, 2008: 36)

Keberhasilan komunikasi ini menjadi tanggung jawab para peserta komunikasi. Kedekatan hubungan pihak-pihak yang berkomunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan atau repons nonverbal mereka, seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang sangat dekat. Meskipun setiap orang dalam komunikasi antarpribadi bisa saja mengubah topik pembicaraan, kenyataannya komunikasi antarpribadi bisa saja didominasi oleh sutau pihak. Misalnya, komunikasi yang berlangsung saat KBM antara guru dan siswa didominasi oleh guru.

Kita biasanya menganggap pendengaran dan penglihatan sebagai indra primer, padahal sentuhan dan penciuman juga sama pentingnya dalam menyampaikan pesan-pesan bersifat intim. Komunikasi antar pribadi sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat mengggunakan kelima alat indra tadi untuk mempertinggi daya bujuk pesan kita. Kenyataannya komunikasi ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa.

 

3.      Komunikasi Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama (adanya saling ketergantungan) mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut, meskipun setiap anggota boleh jadi punya peran berbeda. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, tetangga, kawan-kawan terdekat; kelompok diskusi; kelompok pemecahan masalah atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.

Komunikasi kelompok dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi antarpribadi, karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok. Terkait ini, West dan Turner (2008: 37) menambahkan  semakin bertambah jumlah orang, semakin besar kesempatan bagi hubungan personal untuk berkembang. Hal ini akan mempengaruhi kelompok dalam hal apakah mereka akan terfokus pada tujuan mereka dan apakah anggota kelompok merasa puas dengan pengalaman mereka. Hal ini berarti komunikasi individu dipengaruhi oleh keberadaan individu lainnya. Salahsatu karakteristik yang paling menonjol dalam komunikasi kelompok adalah tingkat kebersamaan yang tinggi dan ikatan yang kuat.

 

4.      Komunikasi Publik

Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak), yang tidak bisa dikenal satu per satu. Komunikasiini seperti pidato, ceramah atau kuliah umum.

Karakteristik dari komunikasi publik biasanya berlangsung lebih formal dan lebih sulit daripada komunikasi kelompok, karena komunikasi publik menuntut persiapan pesan yang cermat, keberanian dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang. Daya tarik fisik pembicara sering merupakan faktor penting yang menentukan efektivitas pesan, selain keahlian dan kejujuran pembicara. Karakteristik lainnya yakni komunikasi public cenderung pasif. Umpan balik yang mereka berikan terbatas. Ciri-ciri komunikasi publik adalah :

a.       Terjadi di tempat umum (publik), misalnya auditorium, gereja, masjid, dll

b.      Merupakan peristiwa social yang biasanya telah direncanakan, misalnya kampanye pilkada, khotbah pemuka agama, dll

c.       Terdapat agenda

d.      Beberapa orang ditunjuk untuk menjalankan fungsi-fungsi khusus, seperti memperkenalkan pembicara dan sebagainya

e.       Bertujuan memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan atau membujuk

 

5.      Komunikasi Organisasi

Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi sering kali melibatkan komunikasi intrapersonal, komunikasi antarpersonal dan ada kalanya komunikasi publik.

Komunikasi formal dalam konteks ini adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal. Sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada sturktur organisasi. Hal ini dipertegas oleh West dan Turner (2008: 38) yang menyatakan adanya hierarki dalam hampir semua organisasi. Hierarki adalah prinsip-prinsip pengaturan di mana orang diberikan urutan di atas atau di bawah yang lain. Di bawah ini merupakan contoh dari hierarki dalam sebuah universitas.

 



Gambar 1.1

   Contoh hierarki dalam PT

   ( West dan Turner, 2008: 39)

 

 

6.      Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), berbiaya relatif mahal, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim dan heterogen. Salahsatu karakteristik yang menonjol dalam komunikasi ini yakni pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik).

West dan Turner (2008: 40) menambahkan karakteristik komunikasi massa yakni menyasar khalayak dalam jumlah besar. Komunikasi kepada khalayak dalam jumlah besar ini melalui banyak saluran komunikasi. Karakteristik unik dari komunikasimassa disebutkan adalah kemampuan baik pengirim maupun penerima untuk melakukan kontrol. Karakteristik lain yaitu komunikasi massa lebih terkendali dan terbatas. Maksudnya, komunikasi dipengaruhi biaya politik dan kepentingan-kepentingan lainnya.

 


BAB III

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

Dari seluruh uraian dapat disimpulkan :

1.      Komunikasi secara keseluruhan amat terpengaruh oleh karakteristik pada setiap tingkatan komunikasi yang ada.

2.      Karakteristik komunikasi itu sendiri juga dipengaruhi oleh komunikator, pesan , saluran dan khalayak.

3.      Karakteristik komunikasi secara umum dipengaruhi oleh proses, partisipasi, kerjasama, bersifat transaksional dan dapat menembus ruang dan waktu.

 

B. Kritik dan Saran

Karakteristik komunikasi dari masing-masing tingkatan komunikasi mempunyai kelemahannya masing-masing.  Oleh sebab itu, sistem ini tidak sepenuhnya sempurna, dan sebagaimana mungkin telah diketahui, sering kali terdapat overlap atau perpotongan di antara tingkatan-tingkatan ini.

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. 2011. Bandung: Rosda.

 

West, Richard., Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi:Analisis dan Aplikasi. 2008. Jakarta: Salemba Humanika.

 

Mulyadi, Sendjaja. Pengantar Ilmu Komunikasi. 2004. Jakarta: Universitas Terbuka.

 

MAKALAH JARINGAN KOMPUTER

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Zaman sekarang, kebutuhan manusia dalam akses data semakin meningkat, ini disebabkan adanya pola pergeseran hidup manusia ke arah yang lebih berkembang. Dengan pemanfaatan komputer hal ini dapat terfasilitasi dengan cepat. Akibatnya akan terjadi keefisiensian waktu, biaya dan resource sehingga akan menghasikan output yang optimal.

Jaringan komputer adalah kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu. Perangkat yang terhubung dengan jaringan disebut juga sebagai node. Hal ini memungkinkan pengguna dapat bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama, dan menggunakan sumber daya jaringan (hardware dan software) ada.

Sebuah jaringan komputer biasanya terdiri dari 2 buah komputer atau lebih dan melakukan data sharing antar komputer. Informasi dan data bergerak melalui media komunikasi. Media komunikasi yang dipakai dalam membuat jaringan komputer antara lain adalah kabel, jaringan telepon, gelombang radio, satelit, bluetooth atau infra merah. Pemakaian media komunikasi ini akan tergantung pada kegunaan dan ukuran jaringan.

Dengan adanya jaringan komputer, hal ini bisa teratasi. Bukan hanya jarak akan tetapi perbedaan waktupun dapat selalu diakses. Misalkan ketika kita menginginkan informasi yang telah lalu. Internet dan World Wide Web (www) sangat populer di seluruh dunia. Banyak masyarakat yang membutuhkan aplikasi yang berbasis Internet, seperti E-Mail dan akses Web melalui internet. Sehingga makin banyak aplikasi bisnis yang berkembang berjalan di atas internet.


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      Konsep Jaringan Komputer

1.             Pengertian jaringan komputer

Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer  atau  lebih  yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar data/informasi, berbagi resource yang dimiliki seperti: file, printer, media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-rom, flash disk, dll). Data yang berupa teks, audio maupun video, bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel (wireless) sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling bertukar file/data, mencetak pada  printer  yang sama dan menggunakan hardware/software yang terhubung dalam jaringan bersama – sama.

Suatu jaringan komputer terdiri atas media komunikasi, peralatan, dan perangkat lunak yang diperlukan untuk menghubungkan dua atau lebih sistem komputer dan/atau berbagai peralatan. Jaringan komputer merupakan hal penting bagi organisasi modern dengan alasan:

a.       Sistem jaringan komputer memungkinkan organisasi untuk lebih fleksibel dan mudah beradaptasi terhadap kondisi bisnis yang berubah – ubah dengan cepat.

b.      Jaringan memugkinkan perusahaan untuk berbagi perangkat keras, aplikasi komputer, dan basis data antar organisasi.

c.       Jaringan memungkinkan pegawai dan kelompok kerja yang tersebar di daerah yang berbeda untuk berbagi dokumen, ide, pendapat, dan berinteraksi secara lebih efisien dan efektif.

Jaringan meningkatkan link antara sesama perusahaan bisnis ataupun antara perusahaan bisnis dengan pelanggannya.

 

 

 

B.       Klasifikasi Jaringan Komputer

Jaringan komputer atau disingkat Jarkom mempunyai klasifikasi atau pengelompokan jaringan tertentu seperti: klasifikasi berdasarkan jangkaun geografis, klasifikasi berdasarkan topologi jaringan, klasifikasi berdasarkan media transmisi, klasifikasi berdasarkan distribusi sumber data dan klasifikasi berdasarkan peranan komputer atas proses data/informasi. Berikut dipaparkan klasifijkasi jaringan komputer berdasarkan kelompoknya.

 

1.             Berdasarkan jangkauan geografis

·           Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) dapat didefinisikan sebagai kumpulan  komputer  yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. LAN  dapat juga  didefinisikan  berdasarkan pada penggunaan alamat IP komputer pada jaringan. Suatu komputer atau host dapat dikatakan satu LAN bila memiliki alamat IP yang masih dalam satu alamat jaringan, sehingga tidak memerlukan router untuk berkomunikasi. Contoh jaringan LAN seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.



·           Metropolitan Area Network ( MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) merupakan versi LAN  yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi  (swasta)  atau  umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. Contoh jaringan MAN seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.


·           Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah menggunakan media wireless, sarana satelit ataupun kabel serat optik, karena jangkauannya yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antar kota dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau area/wilayah otoritas negara lain. WAN biasanya lebih rumit dan sangat kompleks bila dibandingkan LAN maupun MAN. WAN menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN kedalam komunikasi global seperti  internet, meski demikian antara LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda satu diantara yang lainnya.  Contoh jaringan WAN seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

 

 

·           Internet

Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan – jaringan komputer di seluruh dunia yang merupakan gabungan dari LAN, MAN, dan WAN. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung ke beberapa jalur utama yang  disebut  internet  backbone dan dibedakan satu dengan yang lainnya menggunakan  alamat  unik  yang  biasa disebut dengan alamat Internet Protocol (IP). Contoh jaringan intranet seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

 

2.             Berdasarkan topologi jaringan

Topologi jaringan komputer adalah suatu cara atau konsep untuk menghubungkan beberapa atau banyak komputer sekaligus menjadi suatu jaringan yang saling terkoneksi satu sama lain dimana penggunaan topologi jaringan didasarkan pada kecepatan akses data, biaya serta ukuran maupun tingkat konektivitas yang nantinya akan mempengaruhi kualitas maupun efiensi suatu jaringan. Cara yang umum digunakan saat ini adalah topologi bus, ring, star, dan  tree.

·           Topologi Bus (Linear)

Pada topologi bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan. Keunggulan topologi bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan. Contoh topologi bus seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.




·           Topologi Ring (Cincin)

Pada topologi ring (cincin) semua workstation dan server dihubungkan  sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat - alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan. Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.  Keunggulan  topologi  ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data  seperti  pada  topologi bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat. Contoh topologi ring seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.


·           Topologi Star (Bintang)

Pada topologi star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub. Keunggulan dari topologi star adalah dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi  lainnya.  Contoh topologi star seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.




·           Topologi Tree (Pohon)

Topologi tree merupakan perpaduan antara topologi Bus dan Star, yang terdiri dari kelompok - kelompok dari workstation konfigurasi bintang yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi Bus. Topologi ini memungkinkan untuk pengembangan jaringan yang telah ada, dan memungkinkan mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhannya. Contoh topologi tree dapat dilihat pada gambar di bawah ini.




3.             Berdasarkan media transmisi

·           Jaringan Kabel (Wired Network)

Jaringan kabel (wired network) adalah jaringan yang media transmisinya menggunakan kabel. Data dikirim melalui kabel dalam bentuk sinyal listrik. Contohnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

 

 

·           Jaringan Nirkabel (Wireless Network)

Wireless Network adalah jaringan komputer yang media transmisinya berupa sinyal elektromagnetik untuk menghubungkan setiap perangkat. Contohnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.




4.             Berdasarkan distribusi sumber data

·           Jaringan Terpusat

Jaringan terpusat adalah jaringan yang terdiri dari komputer client dan komputer server dimana komputer client bertugas sebagai perantara dalam mengakses sumber informasi atau data yang berasal dari komputer server.



·           Jaringan Terdistribusi

Jaringan terdistribusi adalah campuran dari jaringan terpusat yang membentuk jaringan tertentu, jadi client tidak langsung tersambung ke server pusat melainkan ke server cabang.


 
5.             Berdasarkan peranan komputer atas proses data/informasi

·           Jaringan Client-Server

Jaringan client-server didefinisikan sebagai suatu arsitektur jaringan komputer dimana perangkat client melakukan proses meminta data, dan server yang memilii tugas untuk memberikan respon berpa data terhadap permintaan tersebut.

·           Jaringan Peer to Peer

Jaringan peer to peer merupakan salah satu model jaringan komputer yang terdiri dari dua atau beberapa komputer, dimana setiap station atau komputer yang terdapat di dalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi.

Contoh dari jaringan client – server  dan jaringan peer to peer dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

 

C.    Keuntungan dan Keterkaitan Jaringan Komputer

Komputer adalah suatu perangkat yang sudah tidak asing lagi dan sudah banyak sekali digunakan pada era modern seperti sekarang ini. Keunggulan dari sebuah komputer adalah adanya jaringan computer, dimana jaringan komputer ini fungsi utamanya adalah untuk bisa menyebarkan data dan informasi dari satu komputer server menuju ke komputer client yang terhubung dengan komputer server itu sendiri.

1.             Keuntungan Jaringan Komputer

Keuntungan menggunakan jaringan komputer ,yang mana keuntungan atau manfaat yang bisa kita dapat dari jaringan komputer adalah sebagai berikut :

·                Bisa saling berbagi informasi serta data secara bersama-sama seperti harddisk, printer, modem dan lain sebagainya. Dan jaringan komputer ini juga memberikan efisiensi terhadap waktu di dalam pengoperasian serta biaya pembelian hardware. 

·                Bisa saling berbagi file dari server ke client maupun juga masing-masing workstation atau komputer client. 

·                Penggunaan yang bisa dilakukan secara bersama-sama atau multi user.

·                Akses untuk bisa masuk ke dalam sebuah jaringan komputer ini memakai sebuah nama, kata sandi maupun juga pengaturan khusus. Dan hak untuk bisa menggunakan data-data rahasia yang terdapat dalam komputer server maupun juga komputer client.

·                Komunikasi yang dilakukan antara pemakai komputer bisa dilakukan melalui email atau lan conference.

·                Pengontrolan yang dilakukan oleh para pengguna komputer dan data yang ada didalamnya bisa dilakukan secara terpusat oleh orang-orang tertentu saja, sehingga hal ini bisa meningkatkan keamanan pada sebuah komputer itu sendiri.

·                Bisa memberikan kemudahan saat melakukan backup data.

·                Data-data yang ada akan selalu update, dikarenakan komputer server yang selalu memutakhirkan data begitu ada data yang masuk yang telah diterima.

·                Data yang masuk tidak bergantung terhadap orang-orang yang menyimpan data tersebut apabila orang tersebut tidak ada, dikarenakan penyimpanan data ini memiliki sifat tersentralisasi.

 

2.             Keterkaitan Sistem dan Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah media yang menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya supaya dapat berbagi file atau data dan juga merupakan media penghubung antara komputer dengan internet. Tanpa jaringan komputer tidak bisa digunakan untuk sharing, komunikasi, integrasi data, tersambung internet serta untuk keamanan.

Sistem komputer adalah suatu jaringan elektronik yang terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras yang melakukan tugas tertentu (menerima input, memproses input, menyimpan perintah-perintah, dan menyediakan output dalam bentuk informasi). Selain itu dapat pula diartikan sebagai elemen-elemen yang terkait untuk menjalankan suatu aktivitas dengan menggunakan komputer.

Maka kaitan antara sistem komputer dengan jaringan komputer yaitu ketika kedua fungsi ini bergabung maka mampu memudahkan untuk mendapatkan informasi dimana salah satu pengaplikasiannya komputer dapat membantu manusia dalam pekerjaan sehari-harinya, pekerjaan itu seperti: pengolahan kata, pengolahan angka, dan pengolahan gambar. Elemen dari sistem komputer terdiri dari manusianya (brainware), perangkat lunak (software), set instruksi (instruction set), dan perangkat keras (hardware). Dengan demikian komponen tersebut merupakan elemen yang terlibat dalam suatu sistem komputer.

 

 


BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Dari pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa jaringan komputer merupakan solusi untuk kebutuhan manusia dalam pengaksesan data, hal ini tercermin dengan meningkatnya penggunaan jaringan komputer, baik dalam scope kecil maupun besar. Pengguna jasa ini pun tidak terkotaki hanya kalangan tertentu saja, akan tetapi telah menjalar hampir keseluruh kalangan penguna komputer. Jaringan komputer saat ini diterapkan hampir dalam semua tempat seperti: bank, perkantoran, universitas, rumah sakit, bidang pariwisata, hotel, dan bahkan rumah. Komputerisasi memberikan kemudahan dalam penyelesaian banyak tugas dan meningkatkan kebutuhan untuk saling berbagi informasi antar bagian yang terkait, dan kebutuhan untuk pengamanan dan penyimpanan data. Kebutuhan tersebut kemudian dijawab oleh teknologi jaringan komputer. Hingga saat ini jaringan komputer sudah menjadi kebutuhan umum masyarakat, dan karna itu pemahaman dasar tentang jaringan komputer diperlukan, terutama bagi orang – orang yang berkecimpung dalam dunia teknologi informasi.

 

B.       Saran

Semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan pengetahuan tentang apa – apa saja jaringan komputer itu. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangatlah dibutuhkan penyusun, mengingat masih banyak kekurangan dari karya ini.

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Sukaridhoto, Sritrusta. 2014. Buku Jaringan Komputer I. Politeknik Elektronika    Negeri             Surabaya (PENS).

Sutanta,Edy. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.