Tuesday 12 March 2019

MAKALAH ASAL USUL KEHIDUPAN MENURUT ILMU PENGETAHUAN DAN ISLAM

Paper
ASAL USUL KEHIDUPAN MENURUT ILMU PENGETAHUAN DAN ISLAM




KATA PENGANTAR

           Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul ini yang berjudul “Asal Usul Kehidupan Menurut Ilmu Pengetahuan dan Islam” yang merupakan salah satu bagian dari tugas kami.
            Salawat dan salam kami sanjung pujikan kepada Nabi Muhammad SAW yang mana beliau telah membawa kita dari alam Jahiliyah ke Alam Islamiah, yaitu dari alam kegelapan ke alam yang penuh dengan terang-benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini.
                        Kami menyadari bahwa tulisan ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca dan pengasuh, mudah-mudahan tulisan  ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca lainnya.

Banda Aceh, 07 Agustus 2009

                                                                                     Penulis




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .................................................................................... ..... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. .... ii
BAB I      PENDAHULUAN ......................................................................... .... 1
A.  Latar Belakang Masalah ............................................................. .... 1
B.  Rumusan Masalah ...................................................................... .... 2
BAB II    PEMBAHASAN ............................................................................ .... 3
A.  Asal Usul Kehidupan Menurut Ilmu Pengetahuan .................... .... 3
B.  Perkembangan dan Variabilitas Makhluk Hidup........................ .... 6
C.  Kehidupan Menurut Islam ......................................................... .... 9
BAB III   PENUTUP ...................................................................................... .. 13
A.  Kesimpulan ................................................................................. .. 13
B.  Saran............................................................................................ .. 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... .. 14











BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
          Para ilmuwan hingga saat ini belum dapat menjawab asal mula kehidupan dimuka bumi ini, beberapa ilmuwan telah mengemukakan teori tentang masalah ini, tetapi belum dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan menurut Islam mengungkapkan secara jelas dan tepat tentang hakikat manusia, masih dibutuhkan waktu serta penyelidikan yang sungguh-sungguh. Dari segi pandangan seorang yang beragama dapat dikatakan bahwa untuk mengetahui hal tersebut secara pasti dibutuhkan pengetahuan yang bersumber dari maha Mengetahui atau disebut dengan istilah Devini Revelation.
          Manusia dialam atau dibumi ini mempunyai hubungan yang erat, gambaran yang diberikan oleh Al-Qur’an tentang hubungan manusia dengan alam adalah gambaran tentang hubungan pengertian ataupun persahabatan. Karena keduanya sama tunduk kepada Tuhan seperti yang disebutkan dalam firman Allah yaitu :
¬!ur ßàfó¡o `tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur $YãöqsÛ $\döx.ur Nßgè=»n=Ïßur Íirßäóø9$$Î/ ÉA$|¹Fy$#ur )
Artinya : kepada Allah sujud (tunduk) siapa yang di langit dan di bumi .dengan patuh atau terpaksa, dan sujud pula bayng-bayang mereka waktu pagi dan petang
                                                                                               (QS.Ar-Ra’du : 15).


B.  Rumusan Masalah
          Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil rumusan masalah :
1.    Dari mana asal mula keidupan manusia menurut ilmu pengetahuan modern ?
2.    Bagaimana pendapat atau teori yang mengungkapkan asal mula kehidupan ?
3.    Bagaimana pandangan manusia menurut Al-Qur’an ?



















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Asal Usul Kehidupan Menurut Ilmu Pengetahuan
Ada berbagai pendapat berupa hipotesis maupun teori yang mengungkapkan kehidupan dibumi, antara lain :
1.        Teori Abiogeonesis
Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup itu terbentuk secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya. Contoh : ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus. Faham ini disebut juga abiogenesis artinya makhluk hidup berasal dari benda mati. Faham dipelopori oleh Aristoteles.
2.        Teori Alam
Ada pendapat bahwa makhluk hidup dibumi asal mulanya dari luar bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup ini berbentuk spora yang aktif jatuh ke bumi lalu berkembang biak. Teori ini lemah karena tidak didukung oleh fakta dan tidak menjawab asal mula kehidupan itu sendirinya.
3.                     Omne Vivium Ex Ovo
Farnsisco Redi ( 1626 – 1597 ) membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakkan telurnya dengan sengaja disitu dari berbagai percobaan itu ia mengambil kesimpulan bahwa : asal mula kehidupan adalah telur atau Omne Vivium Ex Ovo.
4.    Omne Ovo Ex vivo
Lazzaro Spalanzani (1729-1799) membuktikan bahwa jasad renik atau mikro-organisme yang mencemari kaldu dengan membusukkan kaldu itu, bila kaldu itu ditutup rapat setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan, ia mengambil kesimpulan bahwa untuk adanya telur harus adanya jasad hidup terlebih dahulu, sehingga muncul teori “ Omne Ovoex Vivo” artinya telur berasal dari makhluk hidup.
5.    Omne Vivium Ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895) melanjutkan percobaan spallanzani dengan percobaan berbagai mikro organisme, tumbuh kehidupan yang baru yang disebut “omne vivium ex vivo” teori ini disebut juga teori biologinisis dengan konsep dasar hidup itu berasal dari hidup juga. Hampir semua para ahli sependapat bahwa asal mula kehidupan ini timbul dibumi bukan dari luar angkasa.
6.    Teori Urey
Harold Urey mengemukakan bahwa atmosfir bumi pada awalnya kaya akan molekul-molekul metana, hydrogen, dan air. Zat-zat itu penting dalam kehidupan makhluk hidup, diduga energy dari aliran listrik, halilintar dan radiasi sinar cosmos unsur itu mengadakan reaksi kimia membentuk zat hidup. Zat ini berjuta-juta tahun berkembang menjadi organisme.
7.    Teori Oparin-Haidane
Oparin mengemukakan pendapatnya tentang “ asal mula kehidupan” namun tak mendapat sambutan para ahli. J.B.S. haldene secara terpisah mempunyai pendapat serupa dengan oparin yaitu” jasad hidup terbentuk dari senyawa kimiawi dalam laut dimana atmosfer bumi belum mengandung oksigen bebas “pendapat itu baru ditanggapi secara serius diterbitkan tahun 1936 dalam berbagai bahasa.


Bedanya makhluk hidup dengan benda mati
a.     Bentuk dan ukuran : makhluk hidup mempunyai bentuk ukurannya tertentu, sedangakan bendaq mati.
b.    Komposisi kimia : makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu terdiri dari karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O) dan unsur-unsur lainnya benda mati komposisi kimianya tidak tertentu.
c.     Organisasi : makhluk hidup terbentuk dari sel-sel. Sel-sel membentuk jaringan, sedang jaringan membentuk organ pada benda mati misalnya batu, susunan seperti itu merupakan hasil dari unsur pokoknya.
d.    Metabolisme : makhluk hidup terjadi pengambilan dan penggunaan makanan respirasi atau pernafasan, sekresi dan ekskresi, benda mati tak mengalami hal-hal tersebut.
e.     Iritabilitas : makhluk hidup memberikan reaksi terhadap perubahan sekitarnya misalnya : cahaya, gerakan misalnya besi yang kena panas akan memuai sesuai panas yang dating.
f.     Reproduksi : makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat makhluk itu lebih banyak, sedangkan pada benda mati tidak.
g.    Tumbuh dan mempunyai daur hidup : makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan daur hidup artinya melalui proses kelahiran tumbuh, dewasa dan mati. Benda mati membesar karena pengaruh luar seperti halnya pada Kristal.




B.       Perkembangan dan Variabilitas Makhluk Hidup
a.    Amitosis yaitu pembelahan sel secara langsung karena tidak melalui tahapan-tahapan atau fase-fase tertentu. Cara pembelahan ini hanya terjadi pada makhluk hidup yang sederhana, misalnya bakteri dan ganggang (bluegreen algae).
b.    Mitosis yaitu pembelahan sel secara tidak langsung yang sama antara sel anak dan sel induk dan terlebih dahulu terjadi perubahan dalam inti sel melalui tingkatan atau fase-fase yang dimaksud : interfrase, profase, metaphase, anaphase, telofase.
Proses mitos pada sel tumbuhan pada hakekatnya sama. Perbedaannya terletak pada :
  • Tumbuhan tidak terdapat santrosom
  • Tingkat telofase sel tumbuhan memperlihatkan terbentuknya dinding sel yang membagi sel menjadi dua sel anak.
  • Perkembangbiakan makhluk hidup bersel banyak yaitu tumbuhan hewan dan manusia. Terdapat dua tipe perkembangbiakan yaitu : Aseksual dan seksual.
Aseksual terjadi pembentukan individu baru dari satu induk tanpa melalui hubungan atau perpaduan antara dua sel kelamin. Yang dimaksud perkembangbiakan aseksual : pembelahan kembar C sel membelah membentuk dua sel anak mempunyai mempunyai jumlah sitoplasma yang sama missal amoeba, kuncupan contoh : Hydra, pembentukan spora, cara vegetatif.
Seksual pembentukan individu baru terjadi melalui peleburan atau perpaduan antara dua sel kelamin. Yang termaksud tipe perkembangbiakan seksual : konjugasi yaitu proses peleburan dua isogamet (dua sel khusus mempunyai bentuk yang sama disebut isogamet), fertilasi yaitu proses peleburan dua heterogamet (yaitu dua sel khusus mempunyai bentuk yang tidak sama).
# Teori Evolusi #
Evolusi yaitu suatu proses perubahan pada makhluk hidup yang berlangsung dari generasi ke generasi dengan sangat lambat dan sederhana.
  1. Sejarah kehidupan dibumi disusun berdasarkan temuan fosil, yaitu sebagai berikut :
·           Zaman azoikum, yaitu zaman sebelum ada kehidupan kira-kira lebih dari lima ribu juta tahun yang lalu.
·           Zaman Archeozoikum, atau zaman purba, bumi dalam keadaan dingin, ada benua, samudra, sungai dan gunung.
·           Zaman Proterozoikum, yaitu zaman dimana hidup berbagai binatang bersel satu atau protozoa.
·           Zaman Paleozoikum, disebut juga zaman primer kira-kira 200 – 600 juta tahun yang lalu.
·           Zaman Mezozoikum, disebut juga zaman sekunder, kira-kira 230 – 235 juta tahun yang lalu.
·           Zaman Kenozoikum, atau zaman Nezoikum atau Zambaru : kira-kira 70 tahun yang lalu sampai sekarang.
Tokoh-tokoh yang mengemukakan gagasan yang terjadinya evolusi :
a.       Teori Lamarok : moyang jerapah berleher pendek karena suka makan pucuk-pucuk daun yang tinggi lama-kelamaan leher jerapah menjadi panjang.
b.      Teori Darwin : moyang jerapah ada berleher panjang dan ada yang berleher pendek, karena seleksi alam jerapah berleher pendek mati, sedangkan jerapah berleher panjang tetap hidup.
c.       Teori Darwin – Weismann : zaman Darwin belum diketahui tentang kromosom dan gen sebagai asal dari sifat keturunan. Weismann melengkapi teori Darwin Evolusi merupakan masalah genetika, yaitu menyangkut masalah bagaimana diwariskannya gen-gen melalui sel-sel kelamin.
d.      Teori De Vries : perubahan-perubahan pada evolusi disebabkan oleh adanya mutasi dari gen yang mengakibatkan perubahan pada keturunannya.
# Keanekaragaman Makhluk Hidup #
a.    Sistem Klasifikasi
Untuk mengklasifikasikan organisme hidup dengan seksama harus dipikirkan adanya susunan sistematik,caranya setiap spesies ( hewan atau tanaman )diberi nama dua kata.
-          Kata pertama adalah nama genus dimana huruf pertamanya ditulis dengan huruf besar.
-          Kata yang kedua adalah penunjuk spesies atau “Ephiteton Spesifecum” misalnya “Homo” adalah nama genus dan “Sapiens” adalah penunjuk spesies sedangkan “Homo Sapiens” adalah spesies yang terdiri atas dua kata.


b.    Dunia Tanaman dan Hewan.
       Semua organisme hidup dibagi dalam dua bagian besar ialah dunia tanaman dan hewan kemudian dibagi lagi dalam plylum (devisio tanaman), kelas, ordo, famili, genus, spesies dan ras, (variates pada tanaman).
c.         Dunia Tanaman
-          Devisio 1 : Thallophyta
-          Devisio 2 : Bryophyta
-          Devisio 3 : Pterodophyta
-          Devisio 4 : Spermatophyta
d.        Dunia Hewan
-          Phylum 1 : Protozoa
-          Phylum 2 : Porifera
-          Phylum 3 : Coelenterata
-          Phylum 4 : platyhleminthen
-          Phylum 5 : Nemathelminthes

C.      Kehidupan Menurut Islam
       Dalam suasana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini. Masalah hakikat manusia dan kehidupan yang sering dibahas. pada hakekatnya kebanyakan pertanyaan yang diajukan oleh mereka yang mempelajari manusia, dari mereka sendiri, hingga kini masih tetap tanpa jawaban, karena terdapat daerah–daerah yang tidak terbatas dalam batin kita yang tidak diketahui.
       Alexis Carrel secara panjang lebar membuktikan bahwa ada tiga factor yang menjadikan pengetahuan kita tentang hakekat manusia sangat terbatas dibandingkan dengan pengetahuan kita dibidang-bidang yang lain. Ketiga faktor tersebut adalah : pertama karena pada mulanya perhatian manusia hanya tertuju penyelidikan tentang alam materi baik pada zaman primitive dimana nenek moyang kita disibukkan untuk menundukkan atau menjinakkan alam sekitar seperti pembuatan senjata, penemuan api, pertanian, peternakan dan sebagainya.
       Faktor kedua cirri khas akal manusia yang lebih cenderung untuk memikirkan hal-hal yang tidak kompleks.
       Faktor ketiga multikompleksnya masalah manusia.
       Ilmu Tubuh Manusia (Anatomi) dan ilmu kedokteran seandainya mengetahui hakikat manusia, pasti tidak menyumbangkan baktinya guna pengobatan dan pencegahan penyakit. Kita yakin bahwa ilmu ini akan terus melangkah maju selama prinsip diatas dipegang teguh, dan sebaliknya perkembangan akan terhenti bila kita mundur. Artinya segala usaha atau penyelidikan dicurahkan kepada pembahasan tentang hakikat kehidupan, rahasia roh dan akal, yang kesemuanya merupakan komponen-komponen hakikat manusia.
1. Apa dan Siapa Manusia
       Aristoteles filsofot Yunani bahwa ada faktor yang lain yang merupakan nilai hakiki yang mengistimewakan manusia dari hewan-hewan lain. Keistimewaan tersebut adalah pikirannya, karena itu ia mendefinisikan manusia sebagai hewan yang berpikir (Thinking Animal). Sebagai antropolog berpendapat bahwa cirri khas manusia adalah kesadaran dan kemampuannya untuk berteknik, membuat sesuatu yang baru dari benda-benda yang telah ada kemudian mengolahnya untuk kemaslahatan dan perbaikan status sosial.


2. Evolusi Biologi
       Teori evolusi biologis ini dianggap oleh sebagian ahli agama mengingkari wujud tuhan karena manusia itu mempunyai kekurangan dan kelebihan, dan dalam keterbatasan itulah terletak bahaya kekeliruan penafsirannya. Sehingga penyelidikan ilmiah yang mereka adakan terbatas pada penyelidikan biologis secara kimiawi dan fisikiawi, sehingga jika dibatasi dalam hal-hal tersebut manusia menjadi semata-mata makhluk fisik yang terlepas dari norma-norma kejiwaan dan spiritual.
3. Komunisme
       Menurut pandangan materjalisme dialektis prinsip ajaran komunisme, manusia adalah makhluk biologis dan ekonomis. Sebagai makhluk yang mempunyai kepala (akal), jiwa dan perut, mereka tidak mengingkari adanya unsur-unsur akal dan jiwa dalam diri manusia, tetapi unsur materi lebih penting daripada unsur kejiwaan.
4.  Pandangan Kristen
       Hakikat manusia dan kehidupan menurut ajaran Kristen Allah telah menciptakan manusia dan menempatkannya dibumi ini dengan mandate dari-Nya secara lengkap melalui panca indera, akal budi, daya cipta dan sebagainya.
       Dalam teologi Kristen ada tiga jabatan manusia : sebagai raja, sebagai nabi, dan sebagai imam.
·         Dijadikannya manusia segambar dengan serupa Allah berarti manusia berkewajiban menguasai dan mengolah dunia sesuai dengan konsep-konsep tuhan.
·         Manusia sebagai nabi berarti berkewajiban menyampaikan kebenaran Allah keseluruh dunia.
·         Manusia sebagai imam berkewajiban pergaulan hidup.
5.  Manusia Menurut Al-Qur’an
       Tidak sedikit ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang manusia salah satunya yaitu dalam firman yang berbunyi :
ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
                                                                                                (QS. Al-Alaq : 1-2).
       Pada ayat lain, dijelaskan pula bahwa sebelum diciptakan manusia, tuhan telah menyampaikan rencana penciptaan ini kepada malaikat yaitu agar makhluk ini menjadi khalifah (kuasa atau wakil) tuhan dibumi (QS. Albaqarah : 30) disini juga jelas disebutkan hakikat wujud perkhalifahan : membangun dan mengolah dunia sesuai dengan kehendak Allah sebagai penyempurnaan nikmat tuhan kepada makhluknya, dianugrahkan kepada oleh tuhan yang mengetahui hakikat manusia. Petunjuk-petunjuk yang disesuaikan dengan hakikat itu, serta disesuaikan pula dengan fungsinya selaku khalifah didunia ini. 
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
       Dari pembahasan diatas maka dapat diambil kesimpulan antara lain :
1.      Beberapa pendapat yang mengungkapkan asal-usul kehidupan dimuka bumi yaitu : Generatio Spontania, Cosmozoa, Omne Vivum Ex Ovo, Omne Ovo Ex Vivo, Omne Vivum Ex Vivo, Teori Uray, Teori Oparin-Haldene.
2.      Dalam suasana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini. Masalah hakikat manusia dan kehidupan yang sering dibahas. pada hakekatnya kebanyakan pertanyaan yang diajukan oleh mereka yang mempelajari manusia, dari mereka sendiri, hingga kini masih tetap tanpa jawaban, karena terdapat daerah–daerah yang tidak terbatas dalam batin kita yang tidak diketahui.
B.       Saran
Berdasarkan pembahasan diatas maka kita sebagai manusia yang mempunyai nilai hakiki, keistimewaan dari hewan-hewan lain, tidak mampu untuk hidup sendiri baik langsung maupu tidak langsung dengan orang maupun pihak lain dengan begitu manusia disebut juga makhluk sosial sehingga kita menghadap diri kepada Allah yang tlah menjadikan kita makhluk yang sempurna.
  

DAFTAR PUSTAKA

Asad Sungguh, Kamus lengkap Biologi, Jakarta : Kurnia Esa, 1979.

Drs. H. Abu Ahmadi, Ir. A. Supratmo, Ilmu Almiah Dasar, Jakarta : Rineka Cipta, 2000.

Drs. Ibnu Mas’ad, Drs. Joko Prayono, Ilmu Alamiah Dasar, Bandung : Pustaka Setia, 1999.

Prof. H. Muhammad Yunus, Terjemahan al-Qur’an al-Karim, Bandung : PT. al-Ma’arif, 1987.

Saktiyono, Seribu Pena Biologi SMU Kelas 3, Jakarta : Erlangga, 1999.