Saturday 9 May 2020

MAKALAH KONSEP PESAN DALAM KEPERAWATAN


KONSEP PESAN DALAM KEPERAWATAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT berkat limpahan rahmat dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah yang berjudul Konsep Pesan Dalam Keperawatan  ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah.
Akhir kata penulis menyadari makalah ini masih banyak kesalahan, baik dalam penulisan maupun informasi yang terkandung didalam makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan dimasa yang akan datang.

Aceh Besar,   September 2019


Penulis


                                                               

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.    Latar Belakang............................................................................................. 1
B.    Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2
C.    Rumusan Masalah........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.    Pengertian Pesan Dalam Keperawatan......................................................... 3
B.    Syarat Pesan Dalam Komunikasi................................................................. 4
C.    Bentuk Bentuk Pesan dalam Keperawatan.................................................. 5
D.    Hambatan-Hambatan Dalam Konsep Pesan Dalam Keperawatan............... 5

BAB III PENUTUP............................................................................................... 7
A.    Kesimpulan................................................................................................... 7
B.    Saran............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam dunia kesehatan informasi kesehatan dan teknologi kesehatan sudah tidak asing lagi dan dijadikan sebagai sarana penunjang dalam penerapannya.Era globalisasi dan informasi telah dijadiakn penunjang di segala sektor dalam Negara kita.Salah satunya dalam dunia kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini.Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun tentunya  tidak luput dari hambatan-hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan system informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologiinformasi kesehatan. Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada kecepatan, kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan yang berarti juga pelayanan keperawatan. Pelayanan yang bersifat medis khususnya di pelayanan keperawatan mengalami perkembangan teknologi informasi yang sangat membantu dalam proses keperawatan dimulai dari pemasukan data secara digital ke dalam komputer.
Dunia keperawatan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan meningkatnya strata pendidikan keperawatan di Indonesia, disamping akses informasi yang sangat cepat di seluruh dunia. Hal itu membawa efek pada kemajuan yang cukup berarti di keperawatan (Jasun, 2006). Tenaga perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, seorang perawat harus mampu melaksanakan askep sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai dengan evaluasi.
Oleh karena itu dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, maka perlu dibuat suatu mekanisme pendokumentasian yang mudah dan cepat berkaitan dengan dokumentasi proses keperawatan

B.     Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu menganalisis perkembangan teknologi keperawatan atau teknologi kesehatan yang dapat dimanfaatkan oleh keperawatan.Serta mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif dan dapat memepermudah bagi perawat dalam memonitor klien.

C.    Rumusan Masalah
1.      Apakah Konsep Pesan Dalam keperawatan?
2.      Apakah Jensi Konsep Pesan Dalam keperawatan?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pesan Dalam Keperawatan
Yang dimaksud dengan pesan adalah informasi yang akan kita kirimkan kepada komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran. Pesan yang kita kirimkan dapat berupa pesan-pesan verbal maupun pesan nonverbal. Agar pesan menjadi efektif, maka komunikator harus memahami sifat dan profil komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran, kebutuhan khalayak sasaran, serta harapan dan kemungkinan respon yang diberikan oleh komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran terhadap pesan yang dikirimkan.
Hal ini sangat penting baik dalam komunikasi tatap muka maupun komunikasi bermedia. Tanpa adanya pesan, maka kita tidak memiliki alasan untuk melakukan komunikasi. Jika kita tidak dapat mengemas informasi dengan baik, maka kita belum siap untuk memulai proses komunikasi
Pesan adalah informasi yang dikirimkan atau diekspresikan oleh pengirim. Pesan yang paling efektif harus jelas dan terorganisasi serta diekspresikan dengan cara yang dikenal baik oleh orang yang menerimanya. Misalnya jargon profesional (terminologi teknis yang digunakan oleh pemberi perawatan kesehatan) harus disiapkan untuk interkasi antara profesional dan bukan antara perawat dan klien .  pesan mungkin terdiri dari simbol bahasa verbal dan nonverbal (misalnya,kata-kata yang diucapkan,ekspresi wajah,atau gerakan tubuh). Sayangnya tidak semua simbol memiliki makna yang universal. Oleh karena itu kesulitan dalam komunikasi mungkin terjadi pada pesan tersebut jika pengirim tidak waspada terhadap faktor ini dan tidak mencoba untuk menjelaskan.
Message (pesan atau berita) merupakan yang disampaikan oleh perawat melalui pembicaraan, gerakan dan sebagainya. Dirumah sakit pesan ini biasanya berupa nasehat dokter atau perawat pada pasien, hasil konsultasi pada status pasien, laporan, dan sebagainya. Isi pesan ini juga yang menentukan untuk klien memberikan respon dan mengubah perilakuya.
Message atau pesan adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui sandi, lambang, pembicaraan, gerakan dan sebagainya. Message bisa berupa gerakan, sinar, suara, lambaian tangan, kibaran bendera, tanda-tanda lain, dengan interpretasi yang tepat akan memberikan arti dan makna tertentu. Di Rumah Sakit message ini dapat berupa nasehat perawat, hasil konsultasi pada status pasien, laporan dll. Message mengandung arti ganda : pesan dikirim untuk menciptakan arti tetapi bisa juga di gunakan secara defensif.
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan adalah isi stimulus yang dikeluarkan oleh komunikator (sumber) kepada komunikasi penerima.
Pesan dapat disampaikan dengan cara langsung atau lisan, tatap muka, dan dapat pula melaui media atau saluran. Sedangkan materi atau isi pesan dapat bersifat informative, dan koersif.
Pesan yang disampaikan harus tepat dan mengena sasaran, dengan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Pesan harus direncanakan dengan baik sesuai kebutuhan.
Penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti oleh kedua belah pihak.
Pesan harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima serta menimbulkan kepuasan.

B.     Syarat Pesan Dalam Komunikasi
Pesan harus memenuhi syarat-syarat :
1.      Pesan harus direncanakan secara baik-baik, serta sesuai dengankebutuhan kita.
2.      Pesan tersebut dapat menggunakan bahasa yang dapat dimengertikedua belah pihak.
3.      Pesan harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima serta menimbulkan kepuasan.
4.      sesuai konteks (situasi komunikasi).
5.      singkat dan jelas
6.      menggunakan saluran yang mudah dipahami oleh komunikator dan komunikan memungkinkan pengulangan dan penegasan pesan

Syarat pesan yang baik :
1.      Sesuai Konteks (Situasi Komunikasi)
2.      Singkat Dan Jelas
3.      Menggunakan Saluran Yang Mudah Dipahami Oleh Komunikator Dan Komunikan
4.      Memungkinkan Pengulangan Dan Penegasan Pesan

C.    Bentuk Bentuk Pesan dalam Keperawatan
1.      Message atau pesan adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui sandi, lambang, pembicaraan, gerakan dan sebagainya.
2.      Message bisa berupa gerakan, sinar, suara, lambaian tangan, kibaran bendera, tanda-tanda lain, dengan interpretasi yang tepat akan memberikan arti dan makna tertentu.
3.      Di Rumah Sakit message ini dapat berupa nasehat perawat, hasil konsultasi pada status pasien, laporan dll.
4.      Message mengandung arti ganda : pesan dikirim untuk menciptakan arti tetapi bisa juga di gunakan secara defensif.

D.    Hambatan-Hambatan Dalam Konsep Pesan Dalam Keperawatan
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum (publik) karena ditujukan pada khalayak umum dan menyangkut kepentingan umum. Dengan demikian, majalah organisasi, film documenter, dan televise kabel tidak dapat di katakana sebagai komunikasi massa. Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang tidak menyangkut kepentingan umum, misalnya, berita pernikahan artis, undangan seminar khusus  alumni sekolah, dan sebagainya. Pemberitaan dengan tema-tema ini dalam bidang jurnalistik disebut human interest, kisah yang oleh media massa dianggap menarik untuk diketahui masyarakat.
Hambatan-hambatan dalam penyampaian pesan dapat berasal dari
1.      Hambatan bahasa (language factor)
2.      Hambatan  teknis (noice factor).
Sedangkan pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat berbentuk: pengetahuan, pengalaman masa lalu, perasaan, atau posisi dalam system sosiokultural.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam dunia kesehatan informasi kesehatan dan teknologi kesehatan sudah tidak asing lagi dan dijadikan sebagai sarana penunjang dalam penerapannya.Era globalisasi dan informasi telah dijadiakn penunjang di segala sektor dalam Negara kita.Salah satunya dalam dunia kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini.Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk mengembangkan kualitas pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi
Yang dimaksud dengan pesan adalah informasi yang akan kita kirimkan kepada komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran. Pesan yang kita kirimkan dapat berupa pesan-pesan verbal maupun pesan nonverbal. Agar pesan menjadi efektif, maka komunikator harus memahami sifat dan profil komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran, kebutuhan khalayak sasaran, serta harapan dan kemungkinan respon yang diberikan oleh komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran terhadap pesan yang dikirimkan.
Pesan adalah informasi yang dikirimkan atau diekspresikan oleh pengirim. Pesan yang paling efektif harus jelas dan terorganisasi serta diekspresikan dengan cara yang dikenal baik oleh orang yang menerimanya. Misalnya jargon profesional (terminologi teknis yang digunakan oleh pemberi perawatan kesehatan) harus disiapkan untuk interkasi antara profesional dan bukan antara perawat dan klien .  pesan mungkin terdiri dari simbol bahasa verbal dan nonverbal (misalnya,kata-kata yang diucapkan,ekspresi wajah,atau gerakan tubuh). Sayangnya tidak semua simbol memiliki makna yang universal. Oleh karena itu kesulitan dalam komunikasi mungkin terjadi pada pesan tersebut jika pengirim tidak waspada terhadap faktor ini dan tidak mencoba untuk menjelaskan.
B.     Saran
Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar dan mutu sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan teknologi karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih sangat tertinggal.Untuk membenahi hal tersebut maka harus di butuhkan solusi cerdas

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito.  (1985).  Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B.  Lippincott Co.,. Philadephia .
Hariyati, S. T. (1999). Hubungan antara pengetahuan aspek hukum dari perawat dan karakteristik perawat terhadap kualitas dokmentasi keperawatan di RS.Bhakti Yudha, Tidak dipublikasikan
http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON%20LINE.doc. Perawat dan Teknologi Informasi, diakses dari tanggal 12 Maret 2008
Jasun, (2006),  Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC dan NIC Dalam Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Di Banyumas
Mundakir.(2006). Komunikasi keperawatan. Yogyakarta. Graha Ilmu
Suryani, S.Kp, MHSc.2006. Komunikasi Terapeutik. Jakarta. EGC


No comments:

Post a Comment