Saturday 9 May 2020

TUGAS MAKALAH PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA “SISTEM REFRIGERASI (PENDINGINAN)”


DAFTAR ISI



 





KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat, petunjuk, kasih dan karunia-Nya, penyusun diberikan kelancaran dalam membuat makalah ini. Karena semua itu juga, penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan terselesaikan tepat pada waktunya.
            Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan pihak lain baik secara langsung maupun tidak langsung, makalah ini tidak mungkin terselesaikan. Pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan membimbing penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
            Makalah ini disusun berdasarkan berbagai sumber yang berisikan ilmu pengetahuan Perpindahan Panas dan Massa. Maksud dan tujuan penyusun dalam menyusun makalah ini adalah untuk membahas materi yang berkaitan dengan Sistem Refrigerasi (Pendinginan).
            Penyusun menyadari sebagai sebagai manusia biasa yang memiliki keterbatasan, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun, penyusun telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin baik dari segi isi, bentuk, teknik penyajian, bahasa, dan lain-lain. Penyusun sangat berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pihak lain.


Aceh Besar, 16 Januari 2020

Penyusun


BAB I

PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG

Sistem refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup manusia. Kemajuan dalam bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari perkembangan sistem kontrol yang menunjang kinerja dari sistem refrigerasi. Apalikasi dari sistem refrigerasi tidak terbatas, tetapi yang paling banyak digunakan adalah untuk pengawetan makanan dan pendingin suhu, misalnya lemasi es, freezer, cold strorage, air conditioner/AC Window, AC split dan AC mobil. Dengan perkembangan teknologi saat ini, refrigeran (bahan pendingin) yang di pasarkan dituntut untuk ramah lingkungan, di samping aspek teknis lainnya yang diperlukan. Apapun refrigeran yang dipakai, semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing oleh karena itu, diperlukan kebijakan dalam memilih refrigerant yang paling aman berdasarkan kepentingan saat ini dan masa yang akan datang.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa pengertian refrigerasi ?
2.      Apa saja peralatan pada system refrigerasi ?
3.      Apa saja komponen system refrigerasi ?
4.      Bagaimana siklus refrigerasi ?
5.      Apa dasar-dasar refrigerasi ?

C.    TUJUAN

1.      Mengetahui pengertian refrigerasi
2.      Mengetahui peralatan apa saja yang terdapat pada system refrigerasi
3.      Mengetahui apa saja komponen system refrigerasi
4.      Mengetahui siklus refrigerasi
5.      Mengetahui dasar-dasar refrigerasi

BAB II

ISI



A.    PENGERTIAN REFRIGERASI

Refrigeration adalah metode perpindahan panas (method of removing heat). Ilmu pengetahuan refrigeration berdasarkan bahwa suatu zat cair dapat diuapkan pada temperatur berapa saja yang diinginkan dengan merubah tekanan diatasnya.
Refrigerant (bahan pendingin) adalah suatau zat yang mudah menguap dan berfungsi sebagai penghantar panas dalam sirkulasi pada instalasi sistem pendingin. Refrigerant adalah suatu zat yang mudah diubah wujud dari gas menjadi cair atau sebaliknya serta dapat mengambil panas dari evaporator dan membuangnya di condensor. Beberapa contoh refrigerant antara lain gas amoniak, gas SO2, gas Methyl Chloride, gas freon 12, gas freon 22, gas freon 114, dll.


B.     PERALATAN PADA SISTEM REFRIGERASI

Dalam sistem refrigerasi, dibutuhkan peralatan-peralatan yang membentuk suatu sistem refrigerasi yang ideal. Peralatan tersebut antara lain :
1.      Akumulator
Fungsinya untuk menampung atau memisahkan antara cairan refrigerant dan gas refigerant agar refrigerant yang masuk ke dalam kompresor semuanya berbentuk gas refrigerant.
2.      Shock absorber
Fungsinya untuk meradam getaran dari kompresor pada saat sistem berjalan agar tidak menyebabkan pipa dari bagian suction dan discharge menjadi patah.


3.      Liquid receiver
Fungsinya untuk menampung sementara cairan refrigerant yang keluar dari kondensor, agar refrigerant yang mengalir ke katup ekspansi semuanya berbentuk cairan.
4.      Solenoid valve
Fungsinya untuk mengalirkan dan menghentikan refrigerant dalam sistem refrigerasi dan tata udara.
5.      Filter drier
Fungsinya untuk menyaring kotoran dari sistem.
6.      Sight glass
Fungsinya untuk melihat keadaan refrigerant di dalam sistem.
7.      Liquid receiver
Fungsinya untuk menampung sementara cairan refrigerant yang keluar dari kondensor agar refrigerant yang mengalir ke katup ekspansi semuanya berbentuk cairan.


C.    KOMPONEN SISTEM REFRIGERASI


1.      Kompresor
Kompresor merupakan jantung dari sistem refrigerasi. Pada saat yang sama kompresor menghisap uap refrigeran yang bertekanan rendah dari evaporator dan mengkompresinya menjadi uap bertekanan tinggi sehingga uap akan tersirkulasi.
2.      Kondensor
Kondensor juga merupakan salah satu komponen utama dari sebuah mesin pendingin. Pada kondensor terjadi perubahan wujud refrigeran dari uap super-heated (panas lanjut) bertekanan tinggi ke cairan sub-cooled (dingin lanjut) bertekanan tinggi. Agar terjadi perubahan wujud refrigeran (dalam hal ini adalah pengembunan/condensing), maka kalor harus dibuang dari uap refrigeran.
3.      Katup Ekspansi
Setelah refrigeran terkondensasi di kondensor, refrigeran cair tersebut masuk ke katup ekspansi yang mengontrol jumlah refrigeran yang masuk ke evaporator. Ada banyak jenis katup ekspansi; tiga di antaranya adalah pipa kapiler, katup ekspansi otomatis dan katup ekspansi termostatik.
4.      Evaporator
Pada evaporator, refrigeran menyerap kalor dari ruangan yang didinginkan. Penyerapan kalor ini menyebabkan refrigeran mendidih dan berubah wujud dari cair menjadi uap (kalor/panas laten). Panas yang dipindahkan berupa panas sensibel (perubahan tempeataur) dan Panas laten (perubahan wujud).


D.    SIKLUS REFRIGERASI

1.      Kompresor melepaskan refrigerant yang bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah panas yang dihasilkan kompressor saat langkah pengeluran [discharge stroke].
2.      Gas refrigerant mengalir ke dalam condenser. Di dalam kondenser gas refrigerant mengembun kembali menjadi cairan.
3.      Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver yang menyimpan dan menyaring cairan refrigerant sampai evaporator memerlukan refrigerant.
4.      Expansion valve atau pipa kapiler merubah cairan refrigerant menjadi campuran dan cairan yang bertemperatur dan bertekanan rendah.
5.      Selanjutnya cairan refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan rendah tersebut dialirkan ke evaporator .dan disinilah terjadi penguapan ,udara ruang yang dihembuskan oleh fan mengalir melalui rusuk-rusuk coil pendingin sehingga terjadi pertukaran panas .panas dari udara pindah kedalam refrigerant dan selanjutnya dibawa lagi keluar untuk dibuang yang sebelumnya terlebih dahulu melewati kompressor.
Description: Bagian 2 AC

E.     DASAR – DASAR REFRIGERASI

Dalam sistem refrigerasi, refrigerant harus dialirkan ke evaporator atau koil pendingin dalam bentuk cair, karena ia hanya bisa menyerap panas hanya dengan penguapan. Refrigerant akan meninggalkan evaporator dalam bentuk uap, dan ia harus dicairkan kembali agar  bisa digunakan kembali. Untuk mengembunkan uap refrigerant, panas laten yang harus dilepaskan oleh refrigerant selama pengembunan harus dipindahkan ke medium yang lain. Medium yang biasa digunakan adalah air atau udara. Temperatur air atau udara udara yang digunakan harus lebih rendah daripada temperatur pengembunan dari refrigerant.
Uap refrigerant yang meninggalkan evaporator harus dinaikkan tekanannya sampai mencapai suatu tekanan, dimana temperatur pengembunan lebih tinggi dari pada temperatur air atau udara yang tersedia. Setalah tekanan uap refrigerant dinaikkan cukup tinggi, ia akan mencair didalam kondensor dengan menggunakan air atau udara yang temperaturnya relatif agak tinggi. Satu-satunya alasan digunakannya kompresor dan kondensor dalam sistem refrigeration adalah agar refrigerant dapat dipakai berulang-ulang.
Setelah meninggalkan tabung penampung, refrigerant cair mengalir melalui katup ekspansi, yang tidak lain adalah katup jarum. Kompresor mempertahankan perbedaan tekanan refrigerant antara evaporator dan kondensor. Tanpa katup ekspansi, perbedaan tekanan ini tidak bisa dipertahankan. Katup ekspansi memisahkan daerah tekanan rendah dan tekanan tinggi dalam sistem. Katup ekspansi bekerja sebagai alat untuk menurunkan tekanan  (pressure reducing valve) karena tekanan cairan refrigerant turun ketika melewati katup ini.
Cairan yang mengalir melalui evaporator semuanya menguap karena menyerap panas yang mengalir melalui dinding evaporator. Panas ini berasal dari udara atau medium lain yang didinginkan. Setelah meninggalkan evaporator, uap refrigerant mengalir ke kompresor dimana tekanannya dinaikkan sampai suatu titik dimana ia dapat diembunkan dengan air atau udara yang temperaturnya relatif agak tinggi. Setelah ditekan oleh kompresor, uap refrigerant mengalir ke kondensor. Disini dinding dari kondensor didinginkan oleh air atau udara, akibatnya uap menjadi cair. Panas laten dipindahkan dari uap refrigerant yang sedang mengembun ke air atau udara melalui dinding kondensor. Dari kondensor, refrigerant cair mengalir kembali ke receiver dan siklus refrigeration diulang kembali.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM-zX_C3ZotG8mOkZqycVgf_pIecu8ujvRsItzBrMHdCSwgc2m-N3ZHHqXuv01NL13PE-rxtIVZ70hBa3wi0oExpeA_RJrokWwZSstjTaYO5fhln_T_cdTlJIut0vRMM3UXhYUeQDDv6g/s320/sistem+refrigerasi.jpgKeterangan :
1-2       : Evaporasi isobaris
2-3       : Kompresi isentropis
3-4       : Kondensasi isobaris
4-1       : Ekspansi isoentalpi

BAB III

PENUTUP


A.    SIMPULAN


Refrigeration adalah metode perpindahan panas (method of removing heat). Ilmu pengetahuan refrigeration berdasarkan bahwa suatu zat cair dapat diuapkan pada temperatur berapa saja yang diinginkan dengan merubah tekanan diatasnya. Refrigerant (bahan pendingin) adalah suatau zat yang mudah menguap dan berfungsi sebagai penghantar panas dalam sirkulasi pada instalasi sistem pendingin.
Dalam sistem refrigerasi, dibutuhkan peralatan-peralatan yang membentuk suatu sistem refrigerasi yang ideal. Peralatan tersebut antara lain: Akumulator, Shock absorber, Liquid receiver, Solenoid valve, Filter drier, Sight glass, Liquid receiver. Komponen system refrigerasi antara lain kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator.

B.     SARAN

Demikian yang dapat kami paaparkan mengenai materi Sistem Refrigerasi dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penyusun banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembacanya.




DAFTAR PUSTAKA






No comments:

Post a Comment