Friday 9 December 2022

MAKALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN

 


 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam setiap perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuannya sering kali masalah juga datang. Karena tidak ada masalah yang tidak terduga dalam melaksanakan  proses untuk mencapai tujuan. Ketika sedang ada masalah harus bisa menyelesaikan permasalahan tersebut dengan baik. Dapat diselesaikan melalui komunikasi dan kerja sama yang baik untuk mengambil keputusan yang tepat. Karena permasalahan yang ada tidak hanya dari internal tetapi juga ada yang dari eksternal. Ketika menyelesaikan masalah itu juga bisa menjadi tolak ukur keberhasilan karier manajemen.

Pengambilan keputusan juga termasuk ke dalam cara untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di dalam perusahaan atau organisasi. Di sini seorang individu harus mampu berpikir kritis untuk memecahkan masalah. Karena dalam menyelesaikan masalah sangat dibutuhkan individu yang berpikir kritis untuk dapat menganalisis masalah tersebut. pengambilan keputusan juga tidak hanya dipikirkan oleh satu individu saja tetapi juga bisa dalam berkelompok dengan membangun komunikasi yang baik. Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam setiap pengambilan keputusan. Dengan ini di harapkan dapat mengambil keputusan secepatnya tetapi juga tepat.

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud Pengambilan Keputusan konsumen?

2.      Apa saja yang ada dalam Pengambilan Keputusan konsumen?

3.      Bagaimana konsep dalam pengambilan keputusan konsumen?

C.    Tujuan Penulisan Makalah

1.      Agar dapat mengetahui yang di maksud dengan pengambilan keputusan konsumen

2.      Agar bisa memahami cara mengambil keputusan yang tepat

3.      Dapat mengetahui konsep yang ada di pengambilan keputusan


 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Definisi Pengambilan Keputusan konsumen

Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making ) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :

1.      Menurut George R. Terry

Pengambilan keputusan konsumen adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.

2.      Menurut S.P. Siagian

Pengambilan keputusan konsumen adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

3.      Menurut James A.F. Stoner

Pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah  suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak terutama konsumen.

B.     Gaya Pengambilan Keputusan Konsumen

Secara teoritis ada 4 gaya pengambilan keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pemimpin. Keempat gaya tersebut adalah:

1.      Gaya Direktif

      -Cenderung bersifat efisien, logis, pragmatis, dan sistematis dalam  memecahkan masalah

      -Berfokus pada fakta dan penyelesaian masalah secara lebih cepat

     -Cenderung berfokus jangka pendek

     -Gemar menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, secara umum menggambarkan kekeuasaan yang otokratik

2.      Gaya Analitik

-Hasil keputusan didasarkan atas inputan hasil analisis

-Lebih banyak mempertimbangkan beragam informasi dan alternetif dibandingkan gaya direktif

-Pengambilan keputusan diambil dalam jangka waktu agak lama

-Menggambarkan pemimpin yang otokratik

3.      Gaya Konseptual

-Memecahkan masalah dengan pandangan yang luas

-Suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan masa depan

-Melibatkan banyak orang untuk memperoleh beragam informasi dan banyak menggunakan intuisi dalam peng keputusan

-Berani mengambil resiko dan seringkali menemukan solusi yang kreatif

-Ketidakpastian dalam pengambilan keputusan

4.      Gaya Perilaku

-Cenderung bekerja dengan orang lain dan terbuka dalam pertukaran pendapat

-Cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat

-Suka informasi yang verbal dan menghindari konflik serta peduli pada kebahagiaan org lain

-Terkadang, keputusannya tidak tegas dan sulit mengatakan tidak jika keputusan tersebut akan berdampak kerugian pada orang lain.

C.    Tahap -Tahap Pengambilan Keputusan Konsumen

Tahap-tahap pengambilan keputusan yaitu:

a.  Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang, atau mudah untuk dimengerti.

b.  membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunnya secara prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan terkendali.

c. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara lebih spesifik.

d. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-masing yang kemudian selanjutnya dibarengi dengan menggunakan model atau alat uji yang akan dipakai.

e. Memastikan kembali bahwa alat ujian dipergunakan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada umumnya.

Simon (1960) mengatakan, pengambilan keputusan berlangsung melalui empat tahap yaitu intelligence, design, choice, dan implementation. Intelligence adalah proses pengumpulan informasi yang bertujuan mengidentifikasi permasalahan. Design adalah tahap perancangan solusi terhadap masalah. Choice adalah tahap mengkaji kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam alternatif yang ada dan memilih yang terbaik. Implementation adalah tahap pengambilan keputusan dan melaksanakannya.

D.    Proses Pengambilan Keputusan konsumen

Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter proses pengambilan keputusan merupakan serangkaian tahap yang terdiri dari 8 langkah yang meliputi mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi kriteria keputusan, memberi bobot pada kriteria, mengembangkan alternatif-alternatif, menganalisis alternatif, memilih satu alternatif, melaksanakan alternatif tersebut, dan mengevaluasi efektivitas keputusan. Pengambilan keputusan konsumen merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan ini meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif sebelum pembelian, pembelian, konsumsi, dan evaluasi alternatif setelah melakukan pembelian (Engel,1995).

E.     Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan konsumen

1.      Internal organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan peralatan, teknologi, dan sebagainya. Biasanya faktor ini berada di dalam suatu organisasi itu sendiri untuk terciptanya suatu keputusan dalam organisasi.

2.      Eksternal organisasi seperti keadaan sosial politik, hukum, dan sebagainya. Faktor ini berasal dari luar yang terkait dalam organisasi.

3.      Ketersediaan informasi yang diperlukan. Seberapa banyaknya informasi yang ada atau seberapa lengkap dan akuratnya informasi yang didapatkan untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang tepat.

4.      Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan. Dalam faktor ini dibutuhkan kebijaksanaan dan ketegasan dalam mengambil keputusan dengan tidak bersifat merugikan.

5.      Pengalaman

Pengalaman seorang pembuat keputusan adalah hal yang sangat penting, karena banyaknya pengalaman orang tersebut maka ia akan berani dalam menentukan keputusan. Hal ini juga berkaitan terhadap keahlian yang dimiliki oleh pemimpin atau anggota karena pengalaman yang pernah dialaminya.  Pengalaman juga dapat dijadikan suatu pelajaran dalam mengambil keputusan yang tepat bagi organisasi.

F.     Perubahan dalam Keputusan

Dampak perubahan keputusan dikelompokkan menjadi dua kelompok perubahan yaitu:

a. Incremental change

Incremental change merupakan dampak perubahan keputusan yang dapat diperkirakan berapa presentase perubahan yang akan terjadi kedepannya berdasarkan data-data yang terjadi di masa lalu (historis).

b. Turbulence change

Turbulence change merupakan pengambilan keputusan dalam kondisi perubahan yang sulit untuk diperkirakan. Contohnya bencana alam, perubahan kondisi politik, dan sebagainya. Walaupun data-data tersebut ada namun kejadian seperti itu belum tentu memiliki kesamaan kondisi dan situasi seperti dulu. Contohnya seperti jatuh dan bergantinya presiden di Irak baik sebelum Saddam Hussein maupun pada saat Saddam Hussein ditangkap atau diturunkan posisinya dari presiden Irak secara paksa oleh tentara Amerika dan sekutunya.

Data keputusan yang terlalu lama sulit untuk dijadikan sebagai data prediksi ke depan dan jika ke depan terlalu jauh untuk diprediksi maka ketepatan prediksi juga menjadi bagian yang dilakukan hasilnya.

G.    Kualitas Keputusan

Kualitas merupakan mutu dari pekerjaan atau hasil yang telah dicapai dengan proses yang dilakukan. Kualitas keputusan merupakan mutu yang dihasilkan dari hasil keputusan yang telah diaplikasikan secara maksimal dan terlihat hasilnya secara maksimal serta dinilai secara maksimal juga. Jika keputusan tersebut adalah dipakai untuk bidang ilmu ekonomi, teknik, kedokteran, dan sosiologi maka itu harus berlandaskan pada asas dan aturan-aturan pada bidang ilmu yang bersangkutan dengan maksud nantinya selalu saja keputusan tersebut berpatokan dan tetap berada pada koridor ilmu yang bersangkutan. Ini ditujukan dengan maksud guna menghindari terjadinya tumpang tindih atau kekacauan dalam aplikasi keputusan itu nantinya.

Kekacauan yang sering timbul adalah pada saat setiap bidang tersebut tidak bergerak atau juga tidak diberikan keleluasaan bergerak secara independen sesuai dengan garisnya. Dan ini berdampak pada pembentukan keputusan yang tidak berlangsung secara profesionalisme.

H.    Pengambilan Keputusan dalam Berbagai Kondisi

Secara umum informasi yang masuk kadangkala terjadi dalam berbagai kondisi, seperti kondisi pasti, kondisi tidak pasti, dan kondisi konflik.  dalam kondisi pasti proses pengambilan keputusan yang dilakukan adalah berlangsung tanpa ada banyak alternatif, keputusan yang diambil sudah jelas pada fokus yang dituju. Teknik yang bisa dipergunakan yaitu menggunakan program linier atau secara aljabar linear, dan analisis jaringan kerja (secara critical path method/CPM dan Project evaluation and review technique/PERT).

Pada kondisi tidak pasti proses lahirnya keputusan lebih sulit atau lebih komplek dalam artian keputusan yang dibuat belum diketahui nilai probabilitas atau hasil yang mungkin diperoleh. Untuk menghindari timbulnya masalah sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu mencari informasi sebanyak mungkin dan mempergunakan beberapa metode pengambilan keputusan yang paling sesuai dengan setiap kondisi masalah yang mungkin timbul, seperti metode laplace (proses pengambilan keputusan dengan asumsi bahwa probabilitas terjadinya berbagai kondisi adalah sama besarnya), metode maximax (proses pengambilan keputusan dengan hanya mengutamakan hasil yang paling optimistis dengan mengabaikan sisi lain yang mungkin terjadi), metode maximin (proses pengambilan keputusan dengan memilih alternatif yang minimalnya paling besar), metode regret (proses pengambilan keputusan dengan didasari pada hasil keputusan yang maksimal berdasarkan data pada masa lalu sebagai bahan perbandingannya), metode realisme (proses pengambilan keputusan dengan menggabungkan metode maximax dan maximin).

Pada kondisi konflik maka pengambilan keputusan yang dilakukan akan menimbulkan dampak yang mungkin saja bisa merugikan salah satu pihak. Untuk menyelesaikan masalah biasanya dilakukan pendekatan secara teori permainan dalam dunia bisnis teraplikasi dalam bentuk tawar-menawar harga dan hingga terealisasinya suatu kontrak atau kesepakatan.

I.       Risiko Keputusan

 

Pengambilan keputusan yang beresiko adalah dihasilkannya suatu keputusan yang mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil berdasarkan beberapa alternatif keputusan yang diambil, dan karena terdapat beberapa alternatif maka otomatis terdapat pula beberapa peluang yang sama besarnya. Untuk mengatasi resiko dalam suatu organisasi baik yang bersifat profit maupun yang non profit adalah dengan menerapkan manajemen resiko. Dalam manajemen risiko ini dibahas Bagaimana mengelola resiko agar bisa memberikan keuntungan bukan sebaliknya, bahwa jika resiko itu bisa dikelola secara sistematis maka ia akan memberikan keuntungan yang sistematis juga begitu juga sebaliknya.

J.      Karakteristik Pengambil Keputusan dan Pengaruhnya bagi Perusahaan

 

Dalam pengambilan keputusan ada faktor yang turut mempengaruhi yaitu karakteristik sang pengambil keputusan. Karakteristik tersebut secara umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

a. Takut pada Risiko

Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya menghindari resiko yang akan timbul Jika keputusan diaplikasikan. Secara umum pebisnis yang berkarakter seperti ini cenderung melakukan tindakan yang biasanya disebut dengan safety player. Maka mereka penganut risk avoider cenderung sulit menjadi pemimpin dan lebih banyak menjadi follower bukan seorang innovator. Namun yang harus kita pahami bahwa hampir semua investor adalah bertipe penghindaran risiko, dalam artian mereka tidak ingin menanggung resiko yang akan timbul dalam bentuk kerugian yang akan timbul di kemudian hari.

b. Hati-Hati pada Risiko

Karakteristik seperti ini adalah dimana sang decision maker sangat hati-hati atau begitu menghitung terhadap segala dampak yang akan terjadi jika keputusan tersebut dilakukan. Namun bagi mereka yang menganut karakteristik seperti ini dengan kecenderungan kehati-hatian yang begitu tinggi maka biasanya setelah keputusan tersebut diambil ia tidak akan mengubahnya begitu saja. Bagi kalangan bisnis mereka menyebut orang dengan karakter seperti ini secara ekstrem sebagai tipe peragu.

c. Suka pada Risiko

Karakteristik seperti ini adalah tipe yang begitu suka pada resiko. Karena bagi dia semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Prinsip seperti ini cenderung begitu menonjol dan mempengaruhi besar terhadap setiap keputusan yang ia ambil, mereka terbiasa dengan spekulasi dan itu pula yang membuat mereka karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja. Mental risk seeker atau juga risk lover adalah mental yang dimiliki oleh pebisnis besar yang umumnya dimiliki oleh para pemberontak dimana mereka mau besusah-payah dengan keyakinan akan memperoleh kenikmatan setelah itu yaitu berupa kemenangan.

Dari ketiga karakteristik mungkin karakter risk seeker adalah yang paling begitu mendominasi Jika dilihat dari segi kedekatannya dengan risiko, tapi jika dikaitkan dengan ruang lingkup aktivitas bisnis maka mereka dengan latar belakang mental risk seeker cenderung lebih berani dan tegas daripada yang lain, tentunya tidak terlepas dari muatan keputusan yang dihasilkan yaitu fokus pada sasaran atau penuh perhitungan bukan hanya sekedar spekulasi saja.

 

 

 


 

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Dalam pengambilan keputusan konsumen harus bisa berpikir kritis dan dapat bertanggung jawab atas apa yang sudah diambil risiko. Pengambilan keputusan konsumen merupakan suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara agar dapat diterima oleh semua pihak terutama pihak konsumen. Dapat menganalisis setiap permasalahan yang ada juga termasuk dalam modal yang ada sebelum mengambil keputusan. Dalam setiap analisis dilakukan secara menyeluruh agar bisa mengambil keputusan.

Pengambilan keputusan terutama keputusan konsumen juga memiliki tahapan – tahapannya, lalu proses dalam setiap pengambilan keputusan, kualitas keputusan, pengambilan keputusan dalam berbagai kondisi, risiko keputusan, karakteristik pengambil keputusan dan pengaruhnya bagi perusahaan, perubahan dalam keputusan.

B.     SARAN

Dengan adanya makalah pengambilan keputusan diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya para pelajar untuk mengetahui maksud dari ruang kelas, serta diharapkan kepada para pelajar atau mahasiswa untuk mengamalkan ilmu yang telah diberikan oleh dosen serta apa yang mereka pelajari pada saat kegiatan belajar mengajar untuk diamalkan di kehidupan sekarang ataupun masa yang akan datang.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

FahmiIrham Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia Konsep dan Kinerjas.l.Mitra Wacana Media2016

Hardius UsmanMsi. Teknik Pengambilan Keputusans.l.Grasindo

SariFebrina Metode Dalam Pengambilan Keputusans.l.Deepublish2018

Wawan HermawanS.E.,M.T. Teori Pengambilan Keputusans.l.Repository2011

http://degung-wira.blogspot.com/2012/10/4-gaya-pengambilan-keputusan.html

https://nindisabrina.wordpress.com/2015/04/30/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pengambilan-keputusan/

https://feelinbali.blogspot.com/2013/09/manajemen-pengambilan-keputusan.html

No comments:

Post a Comment