Friday 9 December 2022

MAKALAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN MASYARAKAT

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Semenjak umat manusia menghuni planet bumi ini, sebenarnya mereka sudah seringkali menghadapi masalah-masalah kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada di sekeliling mereka seperti benda mati, makhluk hidup, adat istiadat, kebiasaan dan lain-lain. Namun oleh karena keterbatasan ilmu pengetahuan mereka pada saat itu, maka setiap kejadian yang luar biasa dalam kehidupan mereka di asosiasikan dengan hal-hal mistik, seperti wabah penyakit sampar yang berjangkit di suatu tempat di anggap sebagai kutukan dan kemarahan dewata.

Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang di hadapi oleh masyarakat kita saat ini, begitu pula dengan lingkungan sanitasi & pengolahan limbah di Indonesia. Sanitasi sangat menentukan keberhasilan dan paradigma pembangunan kesehatan lingkungan di beberapa tahun kedepan tentunya, semakin maju teknologi di bidang kedokteran, semakin banyak pula macam penyakit yang mendera masyarkat. Hal ini tentu saja jadi pengaruh oleh faktor tingkah laku manusia itu sendiri.

 

B. Rumusan Masalah

1.      Apa saja Faktor Prilaku Masyarakat

2.      Apa saja Faktor Pelayanan Kesehatan

 

C. Tujuan

1.      Untuk mengetahui faktor-fakor yang mempengaruhi perilaku masyarakat?

2.      Mengetahui apa saja faktor pelayanan Masyarakat?

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Faktor Prilaku Masyarakat

Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya terhadap munculnya gangguan kesehatan atau masalah kesehatan masyarakat .Tersedianya jasa pelayanan kesehatan (health service) tanpa disertai perubahan tingkah laku (peran serta) masyarakat akan mengakibatkan masalah kesehatan tetap potensial berkembang di masyarakat. Misalnya, Penyediaan fasilitas dan imunisasi tidak akan banyak manfaatnya apabila ibu-ibu tidak datang ke pos-pos imunisasi. Perilaku ibu-ibu yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan yang sudah tersedia adalah akibat kurangnya pengetahuan ibu-ibu tentang manfaat imunisasi dan efek sampingnya. Pengetahuan ibu-ibu akan meningkat karena adanya penyuluhan kesehatan tentang imunisasi yang di berikan oleh petugas kesehatan. Perilaku individu atau kelompok masyarakat yang kurang sehat juga akan berpengaruh pada faktor lingkungan yang memudahkan timbulnya suatu penyakit.

Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan diri kita dari banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan, diabetes mellitus dan lain-lain. Perilaku/kebiasaan memcuci tangan sebelum makan juga dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran cerna seperti diare dan lainnya.

 

B. Faktor Pelayanan Kesehatan

Ketersediaan pelayanan kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang berkualitas akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan yang diimbangi dengan kelengkapan sarana/prasarana, dan dana akan menjamin kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan seperti ini akan mampu mengurangi atau mengatasi masalah kesehatan yang berkembang di suatu wilayah atau kelompok masyarakat. Misalnya, jadwal imunisasi yang teratur dan penyediaan vaksin yang cukup sesuai dengan kebutuhan, serta informasi tentang pelayanan imunisasi yang memadai kepada masyarakat akan meningkatkan cakupan imunisasi. Cakupan imunisasi yang tinggi akan menekan angka kesakitan akibat penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek yang sangat terkait dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu, Bidan Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit-rumah sakit baru di setiap Kab/Kota

Kualitas pelayanan memegang peranan penting dalam industri jasa. Pelanggan dalam hal ini pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Mutu pelayanan kesehatan yang dapat menimbulkan tingkat kepuasan pasien dapat bersumber dari faktor yang relatif sefesifik, seperti pelayanan rumah sakit, petugas kesehatan, atau pelayanan pendukung (Woodside, 1989). Prioritas peningkatkan kepuasan pasien adalah memperbaiki kualitas pelayanan dengan mendistribusikan pelayanan adil, palayanan yang ramah dan sopan, kebersihan, kerapian, kenyamanan dan keamanan ruangan serta kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan medis dan non medis (Marajabessy, 2008).

Berikut faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan :

1.        Komunikasi, yaitu tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia jasa dan keluhan-keluhan dari pasien. Bagaimana keluhan-keluhan dari pasien dengan cepat diterima oleh penyedia jasa terutama perawat dalam memberikan bantuan terhadap keluhan pasien. Misalnya adanya tombol panggilan didalam ruang rawat inap, adanya ruang informasi yang memadai terhadap informasi yang akan dibutuhkan pemakai jasa rumah sakit seperti keluarga pasien maupun orang yang berkunjung di rumah sakit, akan dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor kepuasan pasien adalah : kualitas jasa, harga, emosional, kinerja, estetika, karakteristik produk, pelayanan, lokasi, fasilitas, komunikasi, suasana, dan desain visual.

2.        Meningkatnya biaya pelayanan kesehatan, sehingga dapat mempengaruhi kualitas pelayanan. Yang dimaksud mempengaruhi kualitas pelayanan adalah dengan adanya biaya, maka fasilitas pelayanan kesehatan dapat lebih lengkap seperti, peralatan medis, dan ruang pelayanan.

3.        Dukungan dari lingkungan sekitar :

-     Masyarakat

-     Pemerintah

-     Penunjang pelayanan kesehatan lainnya

Dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak lengkap apabila kita tidak didukung oleh suatu lembaga yang menaungi perawat apabila terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Untuk memotivasi seorang perawat, selain kesadaran dari orang itu sendiri, perlu orang lain yang memberi motivasi karena dengan kehadiran orang lain akan semakin meningkatkan motivasi dalam diri perawat.

4.        Menyadarkan bahwa masyarakat berhak mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan baik tanpa memandang strata social. Walaupun orang itu kaya, miskin kita sebagai perawat tidak boleh membeda-bedakan, yang membuat pelayanan berbeda adalah seberapa parah penyakit yang diderita pasien, dalam hal ini kita sebagai perawat harus mampu menggutamakan mana yang lebih harus diutamakan.

5.        Semakin meningkatnya standar pelayanan kesehatan. Dunia kesehatan semakin hari semakin meningkat, tidak dipungkiri pelayanan kesehatan pun harus dituntut untuk lebih memberikan pelayanan yang semakin bermutu. Missal: hak-hak pasien dalam mendapatkan pelayanan, cepat, dan tanggap.

6.        Pelayanan keperawatan adalah Kebutuhan konsumen. Semisal: pasien datang ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan mereka datang sebagai konsumen maka kita harus melayani mereka dengan baik.

7.        Semakin hari jaman semakin dihadapkan dengan pengaruh budaya globalisasi yang mempengaruhi cuaca, iklim dan kondisi sekitar yang tidak menentu dan hal tersebut semakin menambah kebutuhan konsumen akan pelayanan keperawatan.

8.        Keperawatan sebagai profesi

a.       Suatu profesi memiliki cabang pengetahuan yang termasuk ketrampilan, kemampuan, dan norma-norma.

b.      Profesi sebagai keseluruhan memiliki kode etik dalam praktiknya.

c.       Profesi harus mampu menciptakan perawat professional yang berpendidikan.

9.        Adanya standar praktik. Untuk menilai kualitas pelayanan keperawatan diperlukan standar praktik keperawatan yang merupakan pedoman bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang diwujudkan dalam bentuk proses keperawatan baik dari pengkajian sampai evaluasi serta pendokumentasian asuhan keperawatan.

10.    Asuhan keperawatan dengan pendokumentasian yang benar. Supaya pelayanan keperawatan berkualitas maka perawat diharapkan bisa menerapkan asuhan keperawatan dengan pendokumentasian yang benar. Namun seringkali perawat belum maksimal dalam melaksanakan dokumentasi. Kelancaran pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan ditentukan oleh kepatuhan perawat dikarenakan asuhan keperawatan merupakan tugas perawat sebagai tenaga profesional yang bekerja di rumah sakit selama 24 jam secara terus menerus yang dibagi dalam 3 (tiga) shift, yaitu pagi, sore dan malam. Dengan porsi waktu yang cukup lama kontak dengan klien, maka perawat mempunyai andil yang cukup besar dalam melakukan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan.

11.    Kepatuhan perawat adalah perilaku perawat sebagai seorang yang profesional terhadap suatu anjuran, prosedur atau peraturan yang harus dilakukan atau ditaati. Kepatuhan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan diartikan sebagai ketaatan untuk melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai prosedur tetap (protap) yang telah ditetapkan karena kesalahan sekecil apapun yang dilakukan seorang perawat akan berdampak terhadap citra keperawatan secara keseluruhan dan akan dimintai pertanggungjawaban dan tanggung gugat oleh konsumen.

 

 


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan masyarakat itu sangat banyak diantaranya ada faktor genetik, faktor pelayanan Kesehatan, serta perilaku manusia. Sedangkan ditinjau dari segi lingkungan  faktor-faktor yang mempengaruhi Kesehatan masyarakat itu ada 4 yaitu, faktor lingkungan, fakor lingkungan sosial, faktor lingkungan biologis, faktor lingkungan sosial budaya, dan faktor lingkungan ekonomi. Secara ringkas Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri host, baik benda mati, benda hidup, nyata atau abstrak, seperti suasana yang terbentuk akibat interaksi semua elemen tersebut, Sedangkan Lingkungan Fisik Bersifat abiotik atau benda mati seperti air, udara, tanah, cuaca, makanan, rumah, panas, sinar, radiasi dan lain-lain.

Lingkungan fisik ini berinteraksi secara konstan dengan manusia sepanjang waktu dan masa, serta memegang peran penting dalam proses terjadinya penyakit pada masyarakat, seperti kekurangan persediaan air bersih terutama pada musim kemarau dapat menimbulkan penyakit diare. Lingkungan biologis Bersifat biotik atau benda hidup seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, virus, bakteri, jamur, parasit, serangga dan lain-lain yang dapat berfungsi sebagai agen penyakit, reservoar infeksi, vektor penyakit atau pejamu (host) intermediate.

Hubungan manusia dengan lingkungan biologisnya bersifat dinamis dan bila terjadi ketidakseimbangan antara hubungan manusia dengan lingkungan biologis maka manusia akan menjadi sakit. Lingkungan sosial Berupa kultur, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, agama, sikap, standar dan gaya hidup, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial dan politi

           


DAFTAR PUSAKA

 

Depkes RI. Standar Asuhan Keperawatan. Jakarta. 2013

Swansburg C.R. Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Pengembangan SDM. Jakarta. EGC. 2010

Marajabessy, Y. (2008) ‘Analisis Kepuasan Pasien terhadap PelayananRawat Inap di RSUD Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara. Intitut Pertanian, Bogor’, Analisis Kepuasan Pasien terhadap PelayananRawat Inap di RSUD Kota Tidore Kepulauan Maluku Utara. Intitut Pertanian, Bogor, (Intitut Pertanian, Bogor).

Woodside G. Arch, Frey L. Lisa, Daly Timothy Robert (1989), Linking Service Quality, Customer Satisfaction, and Behavioral Intention, Journal of Health Care Marketing, Vol. 9, No. 4 (December 1989), pp. 5-17.

No comments:

Post a Comment