Friday 9 December 2022

ASKEB PADA PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI TEORI DAN MODEL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR.. 2

DAFTAR ISI. 3

BAB I. 4

PENDAHULUAN.. 4

A. Latar belakang Pemeriksaan Darah. 4

B. Rumusan masalah. 5

C. Tujuan. 5

BAB II. 6

PEMBAHASAN.. 6

A. PEMERIKSAAN DARAH.. 6

B. HEMOGLOBIN.. 6

C. LAJU PENGENDAPAN DARAH.. 7

D. GABUNGAN DARAH ABO.. 8

E. LEUKOSID.. 10

F. WESSERMAN.. 12

BAB III. 13

PENUTUP. 13

A. Kesimpulan. 13

DAFTAR PUSTAKA.. 14

 


 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count CBC) yaitu suatu jenis pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi.

Hemoglobin (Hb)

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.

Laju Pengendapan Darah

Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam LED merupakan uji yang tidak spesifik.

Gabungan Darah ABO

Jenis Darah Kumpulan Darah ialah pengelasan darah berasaskan kehadiran atau ketiadaan bahan-bahan antigen terwaris pada permukaan sel darah merah (SDM). Antigen-antigen ini berbentuk protein karbohidrat, glikoprotein atau glikolipid.bergantung pada sistem kumpulan darah.

Leukosid

Leukosid merupakan Komponen darah yangberperan dalam memerangi inveksi yang diakibatkan oleh virus,bakteri maupun proses metabolik toksin dll.

Wesserman

Wasserman reaksi merupakan tes darah untuk mendeteksi penyakit terutama sipilis yang dilengkapi uji fiksasi yang digunakan untuk mendeteksi antibodies ke sipilis organisme triponema,reaksi positif ini menunjukan dan infeksi adanya antibody karena sipilis.

B. Rumusan masalah

1.      Apa itu Pemeriksaan Darah

2.      Jenis Pemeriksaan Darah

3.      Alasan mengapa Melakukan pemeriksaan Darah

4.      Pengertian Hemoglobin

5.      Tujuan Pemeriksaan Hemoglobin

6.      Pengertian Laju Pengendapan Darah

7.      Nilai normal LED pada metode westergreen

8.      Sistem Penggabungan Darah ABO

9.      Sistem Penggolongan Darah ABO dan Rhesus

10.  Bagaimana transkip informasi genetik

11.  Pengertian Leukosid

12.  Pengertian Wesserman

C. Tujuan

1.      Untuk mengetahui apa Darah, Hemoglobin,Laju Pengendapan Darah, Gabungan Darah ABO,Pengertian Leukosid, dan itu Pemeriksaan Pengertian Wesserman.

2.      Untuk mengtahui Alasan bagaimana melakukan Pemeriksaan Darah

3.      Untuk mengetahui apa saja sifat-sifat darah ABO

4.      Untuk mengetahui bagaimana Nilai Leukosid Normal

5.      Untuk mengetahui bagaimana Tujuan Pemeriksaan Hemoglobin

6.      Untuk mengetahui tujuan Fiksasi dalam metode Tes Wesserman


 

BAB II

PEMBAHASAN

A. PEMERIKSAAN DARAH

PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu jenis pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu suatu penyakit dan atau untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi. Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu:

1.      Hemoglobin

2.      Hematrokit

3.      Leukosid

4.      Eritrosit

5.      Indeks Eritrosit

6.      Laju Pengendapan Darah

Pemeriksaan Darah Lengkap biasanya disarankan kepada setiap pasien yang datang ke suatu Rumah Sakit yang disertai dengan suatu gejala klinis, dan jika didapatkan hasil yang diluar nilai normal biasanya dilakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih spesifik terhadap gangguan tersebut, sehingga diagnosa dan terapi yang tepat bisa segera dilakukan. Lamanya waktu yang dibutuhkan suatu laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ini berkisar maksimal 2 jam.

B. HEMOGLOBIN

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Harga normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita

 

harus memperhatikan faktor umur, walaupun hal ini berbeda-beda di tiap laboratorium klinik, yaitu:

1.      Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl

2.      Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl

3.      Umur 1 bulan 11-15 gram/dl

4.      Anak anak 11-13 gram/dl

5.      Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl

6.      Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl

7.      Lelaki tua 12.4-14.9 gram/dl

Perempuan tua 11.7-13.8 gram/dl Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia

Tujuan :

Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemiadan penyakit ginjal. Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi, penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-lain

1.      Hb rendah (<10 gram/dL) biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Sebab lainnya dari rendahnya Hb antara lain pendarahan berat, hemolisis, leukemia leukemik, lupus eritematosus sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan). Dari obat-obatan: obat antikanker, asam asetilsalisilat, rifampisin, primakuin, dan sulfonamid. adalah Hb 5 gram/dL. Ambang bahaya

2.      Hb tinggi (>18 gram/dL) berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD (bronkitis kronik dengan cor pulmonale), dehidrasi diare, eritrositosis, polisitemia vera, dan pada penduduk pegunungan tinggi yang normal. Dari obat-obatan: metildopa dan gentamisin.

C. LAJU PENGENDAPAN DARAH

Laju Endap Darah

Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam.

 

LED merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan).

International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk menggunakan metode Westergreen dalam pemeriksaan LED, hal ini dikarenakan panjang pipet Westergreen bisa dua kali panjang pipet Wintrobe sehingga hasil LED yang sangat tinggi masih terdeteksi.

Nilai normal LED pada metode Westergreen:

1.      -Nilai normal dewasa pria <15 mm/jam pertama, wanita <20 mm/jam pertama

-Nilai normal lansia pria <20 mm/jam pertama, wanita <30-40 mm/jam pertama

-Nilai normal anak <10 mm/jam pertama

D. GABUNGAN DARAH ABO

A, B, O, AB

Ada beberapa sistem penggolongan darah. dipakai adalah sistem ABO dan sistem Rhesus. Golongan darah kita ditentukan oleh perpaduan gen yang diwariskan oleh ayah dan gen yang diwariskan oleh ibu kita. Pewarisan gen yangmenentukan golongan darah mengikuti hukum Mendel.

Jenis gen yang diwariskan itu disebut genotip (genotype), terdiri dari genotip A, B, dan O. Perpaduan gen O dan gen O menghasilkan golongan darah O.

Perpaduan gen A dan gen O menghasilkan golongan darah A menghasilkan golongan A.

Perpaduan gen A dan gen darah A.

Perpaduan gen B dan gen O menghasilkan golongan darah B.

Perpaduan gen B dan gen B menghasilkan golongan darah B.

Perpaduan gen A dan gen B menghasilkan golongan darah AB.

Dengan kata lain :

1.      Jika kita bergolongan darah O, kita hanya mempunyai gen O.

2.      Jika kita bergolongan darah A, kita mungkin mempunyai gen A saja, atau mempunyai gen A dan gen O.

3.      Jika kita bergolongan darah B, kita mungkin mempunyai gen B saja, atau mempunyai gen B dan gen O.

4.      Jika kita bergolongan darah AB, kita mempunyai gen A dan gen B.

Orang yang bergolongan darah A, jika menerima gen A dan gen A dari kedua orangtuanya, disebut homozigot; jika menerima gen A dan gen O dari kedua orangtuanya, disebut heterozigot.

Orang yang bergolongan darah B, jika menerima gen B dan gen B dari kedua orangtuanya, disebut homozigot; jika menerima gen B dan gen O dari kedua orangtuanya, disebut heterozigot.

Orang yang bergolongan darah O hanya mewariskan gen O untuk keturunannya.

Orang yang bergolongan darah A bisa mewariskan gen A atau gen O untuk keturunannya. Orang yang mewariskan atau gen O untuk keturunannya.

Ada banyak faktor yang menentukan kesehatan fisik kita termasuk kadar Haemoglobin (Hb), jumlah sel darah merah (Eritrosit), jumlah dan komposisi sel darah putih (Lekosit), jumlah sel darah pembeku (Trombosit), dan masih banyak indikator lain yang menentukan kesehatan seseorang .Golongan darah tidak menentukan sehat tidaknya seseorang. Rhesus Rh+ atau Rh-

Sistem Rh ialah sistem kumpulan darah kedua terpenting dalam bidang pemindahan darah manusia, kini dengan 50 antigen. Antigen Rh yang terpenting ialah antigen D kerana inilah di antara lima antigen Rh utama yang paling mampu merangsang tindak balas sistem imun. Ramai individu berjenis darah D-negatif tiada antibodi IgG atau IgM anti-D, kerana antibodi anti-D biasanya tidak dihasilkan oleh pemekaan kepada bahan-bahan persekitaran. Namun begitu, individu D-negatif boleh menghasilkan antibodi IgG anti-D berikutan peristiwa yang memekakan: mungkin pemasukan darah fetomaternal dari janin ketika mengandung, atau kadang-kadangnya pemasukan darah yang bersel darah merah D-positif. Dalam hal-hal sedemikian, boleh timbulnya jangkitan penyakit Rh.

Sistem lain yang sangat penting adalah sistem Rhesus. Penggolongan jenis ini didasarkan atas ada tidaknya antibodi kita terhadap sejenis protein dalam darah kera spesies Macacus rhesus. Jika darah seseorang bereaksi (membentuk gumpalan), ia tergolong Rhesus positif (Rh+). Jika darah seseorang tidak bereaksi, ia tergolong Rhesus negatif (Rh-). Mayoritas ras kita bergolongan Rh+. Tapi penggolongan ini hanya bisa dipastikan dari pemeriksaan darah seperti halnya golongan ABO.

 Sistem ABO dan Rhesus sudah menjadi standar penggolongan darah di seluruh dunia. golongan-golongan darah sebagai berikut:

Golongan O, Rh-

Golongan A, Rh+

Golongan A, Rh-

Golongan B, Rh+

Golongan B, Rh-

Golongan AB, Rh+

Golongan AB, Rh-     

Orang yang bergolongan Rh- tidak boleh menerima darah bergolongan Rh+, karena bisa menimbulkan efek fatal/kematian. Jadi, walaupun penerima dan donor sama-sama bergolongan A, sama-sama bergolongan B, sama-sama bergolongan O, sama-sama bergolongan AB, tapi penerima bergolongan Rh- tidak boleh menerima donor yang bergolongan Rh+; hanya boleh menerima donor yang juga bergolongan Rh-. Sedangkan penerima yang bergolongan Rh+ boleh menerima donor bergolongan Rh-.

E. LEUKOSID

Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll.

Nilai normal leukosit berkisar 4.000 10.000 selul darah. Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada kasus penyakit akibat infeksi virus, penyakit sumsum tulang, dll, sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal ginjal, dll

Nilai normal 4500-10000 sel/mm3

Neonatus 9000-30000 sel/mm3, Bayi sampai balita rata-rata 5700- 18000 sel/mm3, Anak 10 tahun 4500-13500/mm3, ibu hamil rata-rata 6000- 17000 sel/mm3, postpartum 9700-25700 sel/mm3 Segala macam infeksi menyebabkan leukosit naik; baik infeksi bakteri, virus, parasit, dan sebagainya. Kondisi lain yang dapat menyebabkan leukositosis yaitu:

1.      Anemia hemolitik

2.      Sirosis hati dengan nekrosis

3.      Stres emosional dan fisik (termasuk trauma dan habis berolahraga)

4.      Keracunan berbagai macam zat

5.      Obat: allopurinol, atropin sulfat, barbiturat, eritromisin, streptomisin, dan sulfonamid.

Leukosit rendah (disebut juga leukopenia) dapat disebabkan oleh agranulositosis, anemia aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi virus (misalnya dengue), keracunan kimiawi, dan postkemoterapi. Penyebab dari segi obat antara lain antiepilepsi, sulfonamid, kina, kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi leishmaniasis), dan beberapa antibiotik lainnya.

Leukosit (hitung jenis)

Nilai normal hitung jenis

1.      Basofil 0-1% (absolut 20-100 sel/mm3)

2.      Eosinofil 1-3% (absolut 50-300 sel/mm3)

3.      Netrofil batang 3-5% (absolut 150-500 sel/mm3)

 

4.      Netrofil segmen 50-70% (absolut 2500-7000 seV/mm3)

5.      Limfosit 25-35% (absolut 1750-3500 sel/mm3)

6.      Monosit 4-6% (absolut 200-600 sel/mm3)

Penilaian hitung jenis tunggal jarang memberi nilai diagnostik, kecuali untuk penyakit alergi di meningkat.

1.      Peningkatan jumlah netrofil (baik batang maupun segmen) relatif dibanding limfosit dan monosit dikenal juga dengan sebutan shift to the left. Infeksi yang disertai shift to the left biasanya merupakan infeksi bakteri dan malaria. Kondisi noninfeksi yang dapat menyebabkan shift to the left antara lain asma dan penyakit-penyakit alergi lainnya, luka bakar, anemia perniciosa, keracunan merkuri (raksa), dan polisitemia vera.

2.      Sedangkan peningkatan jumlah limfosit dan monosit relatif dibanding netrofil disebut shift to the right. Infeksi yang disertai shift to the rightbiasanya merupakan infeksi virus. Kondisi noninfeksi yang dapat mana. eosinofil sering ditemukan menyebabkan shift to the right antara lain keracunan timbal, fenitoin, dan aspirin.

F. WESSERMAN

Wasserman reaksi merupakan tes darah untuk mendeteksi penyakit terutama sipilis yang dilengkapi uji fiksasi yang digunakan untuk mendeteksi antibodies ke sipilis organisme triponema,reaksi positif ini menunjukan adanya antibodi dan infeksi karena sipilis.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemeriksaan Darah) yaitu suatu jenis pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit.

Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu:

1. Hemoglobin

2. Laju Pengendapan Darah

3. Leukosid

(Seperti yang dijelaskan diatas)

Golongan darah kita bersifat tetap, tidak bisa berubah-ubah. Jika seseorang pernah mendapati golongan darahnya berbeda dalam dua kali pemeriksaan, berarti ada salah satu pemeriksaan yang salah.

Tes Wesserman merupakan tes reaksi yang biasa dipakai para dokter melakukan pemeriksaan intensif penyakit sipilis.


 

DAFTAR PUSTAKA

Prof.Dr.AD.Adedea, M.Pd.2004.MateriPemeriksaan DarahLaboratorium Penerbit Universitas Negeri Sumatera

Hurion,dkk. 1986.Jakarta. Penerbit Erlangga

Cibitung Bandung. Penerbit Erlangga

http://www.askeb.octavia.co.id

No comments:

Post a Comment