Friday 9 December 2022

MAKALAH SEJARAH TEKNIK BUDIDAYA HIDROPONIK

 

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

           Dunia sudah semakin canggih dengan teknologo-teknologi yang sangatmembantu manusia dalam beraktivitas, bahkan dari segi pemenuhan pangan. Namun,hal yang masih selaras dengan perkembangan teknologi yaitu perkembangan jumlahkelahiran manusia, sehilngga semakin berkurangnya lahan untuk pemenuhan dalamsegi penanaman bahan pangan, melainkan lahan sudah banyak diperuntukkan lahan pemukiman, dan bahkan juga yang kita lihat deasa ini, yaitu pembukaan lahan untukmenanam tanaman yang bukan bahan pangan pokok, melainkan hanya untukmemperkaya diri.

    Bagaimana kita sebagai manusia yang masih ingin memenuhi kebutuhan pangan menghadapi lahan tanam yang semakin berkurang? Zaman yang serba modernini bertanam tak lagi harus menggunakan tanah. Berbagai metode bercocok tanam bisa digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya adalah bertanam secarahidroponik. Hidroponik sendiri adalah suatu cara bertanam tanpa media tanah. Ketikadihadapkan pada masalah yang di hadapi di dunia berkaitan dengan produksi pangan, berkebun dengan sistem hidroponik (hydroponic system) menawarkan solusi yangmenjanjikan. Di negara-negara miskin di mana tanah atau iklim tidak ramah terhadap pertanian, hidroponik menawarkan cara untuk menumbuhkan tanaman pangan denganmudah. Juga, di daerah dimana tanah telah kehilangan nutrisi atau tanah subur sulitdidapat, hidroponik dapat menjadi alternatif ideal untuk bercocok tanam.

B.Rumusan Masalah

 1.Bagaimana Sejarah Teknik Budidaya Hidroponik?

2.Apa Pengertian Hidroponik Serta Bagaimana Penjelasannya?

3.Apa sajakah Teknik Hidroponik yang ada?4.Bagaimana Nutrisi untuk Tanaman Hidroponik ?

5.Faktor-Faktor Apa Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Budidaya Hidroponik?

6.Bagaimana Prospek Teknik Budidaya Hidroponik ini Didalam Bisnis?

7.Bagaimana teknik budidaya hidroponik terhadap

 

 

C.Tujuan Penulisan Makalah

 1.Untuk mengetahui awal mula teknik budidaya hidroponik.

2.Untuk mengetahui pengertian hidroponik serta penjelasan mengenai hidroponik.

3.Untuk mengetahui macam-macam teknik budiadaya hidroponik.

4.Untuk mengetahui Nutrisi untuk Tanaman Hidroponik.

5.Untuk mengetahui factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam teknik budidayahidroponik

6.Untuk mengetahui prospek teknik budidaya hidroponik.

7.Untuk mengetahui penerapan teknik budidaya hidroponik terhadapa sayuran

 


BAB II

 

PEMBAHASAN

 

SEJARAH TEKNIK BUDIDAYA HIDROPONIK

           Hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah. Bukan hanyadengan air sebagai media pertumbuhannya, seperti makna leksikal dari kata hidroyang berarti air, tapi juga dapat menggunakan media-media tanam selain tanahseperti kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, dan busa. Mungkin, bagi sebagian besar orang tidak akan percaya diantara ratusan tomat yang dimakan tidak tumbuh di atas tanah melainkan di air.Seperti percobaan yang yang dilakukan salah satu bapak hidroponik,Dr.W.F.Gericke dari Universitas California pada tahun 1930-an. Latar belakangGericke meneliti sistem hidroponik ini, karena ia melihat luas tanah di sekelilingnyaterasa semakin menciut untuk ditumbuhi berbagai tanaman.Hasil penelitiannya yang mudah dan praktis ini pun cepat diketahui se-anteroAmerika. Bahkan tentara-tentara Amerika yang dinas di pulau-pulau gersang danterisolasi pun ikut menumbuhkan tanaman sayuran di ruang tertentu denganmenggunakan sistem hidroponik. Begitu pula di Jepang, yang didirikan segerasetelah Perang Dunia II berakhir untuk persediaan makanan bagi tentara pendudukanAmerika. Sejak saat itu, banyak dibuat unit hidroponik yang berskala besar diMeksiko, Puerto Rico, Hawaii, Israel, Jepang, India, dan Eropa. Dan lebih komplekslagi, hidroponik dijadikan sebagai bisnis besar dan diselenggarakan projek risetterhadapnya, juga banyak berdiri perusahaan-perusahaan yang menaruh perhatian pada bidang bercocok tanam paling logis di bumi dengan penduduk yang terus bertambah.Menurut Nicholls (1986), semua ini dimungkinkan dengan adanya hubunganyang baik antara tanaman dengan tempat pertumbuhannya. Elemen dasar yangdibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tapi cadangan makanan serta airyang terkandung dalam tanah yang terserap akar dan juga dukungan yang diberikantanah dan pertumbuhan. Dengan mengetahui ini semua, di mana akar tanaman yangtumbuh di atas tanah menyerap air dan zat-zat vital dari dalam tanah, yang berartitanpa tanah pun, suatu tanaman dapat tumbuh asalkan diberikan cukup air dangaram-garam zat makanan (Anonim. 201

 

   Manipulasi yang dapat dilakukan selain perlakuan di atas adalah pengontrolan.Dengan perawatan rutin (sehari hanya memakan waktu maksimal 20 menit), kitadapat menikmati bermacam buah-buahan, sayur-sayuran, dan rempah-rempah

        Tanaman obat. Metode hidroponik “mengizinkan” orang-orang yang tinggal di rumahdengan halaman yang sempit dan juga siswa yang bertempat di tempat kos untukmenikmati buah dari tangan dingin di tempat sendiri. Karena, itu tadi, tidak perlutanah! Keuntungan yang diperoleh pun cukup berlimpah. Pada bidang tanah yangsempit dapat ditumbuhi lebih banyak tanaman dari yang seharusnya. Lantas hasiltanaman buah dapat menjadi lebih masak dengan cepat dan lebih besar. Air dan pupuk dapat lebih awet karena dapat dipakai ulang. Nicholls (1986) menambahkan pula, hidroponik memungkinkan kita untuk mengatur tanaman lebih teliti danmenjamin hasil yang baik dan seragam. Setelah ribuan tahun manusia menetap dimuka bumi, dan seiring waktu yang terus berjalan, dunia makin kecil dengan bertambahnya populasi bumi yang melaju cepat. Tidak dapat dibayangkan jikaTuhan tidak memberi kita otak atau akal. Apa yang akan terjadi dengan dunia?Tanah makin sedikit, banyak yang dirombak untuk dibangun rumah-rumahmasyarakat. Populasi tumbuhan pun semakin berkurang. Di sisi lain, sekarangsedang maraknya bioteknologi di berbagai bidang, salah satunya bidang pertanian.Setelah melakukan berbagai penelitian, bioteknologi merupakan satu jalan menujukesejahteraan manusia mengingat lahan pertanian Asia yang semakin kecil. Adapuntanaman-tanaman yang berhasil dimutasikan gennya (transgenik) adalah kapas, jagung, buah-buahan yang memang menjadikan kualitasnya lebih baik, tahan hama penyakit, dan hasilnya pun lebih banyak.

          Namun bioteknologi tidak semuluskelihatannya, banyak pihak, terutama dari perkumpulan lingkungan hidup semacamGreenpeace, percaya tanaman transgenik justru akan mengembangkan virus penyakit yang lebih kebal.Adanya bahaya hipotetik pada tanaman kapas, dan seperti yang dikatakanSetyarini (2000), jagung transgenik akan dimakan hewan unggas. Dalam rantaimakanan, unggas tersebut akan dimakan manusia. Yang sangat dikhawatirkanadalah dalam unggas tersebut terdapat genetically modified organism (GMO) yangefeknya cukup riskan dalam tubuh manusia.               Masalah lainnya adalah potensinyadalam mengganggu keseimbangan lingkungan antara lain serbuk sari jagung di alam dapat mengawini gulma-gulma liar, sehingga menghasilkan gulma unggul yang sulit dibasmi.

 

            Tanaman transgenik meskipun memiliki kehebatan yang menakjubkan, berkualitastinggi, kebal terhadap serangan hama hingga petani tidak perlu menyemprot pestisida, serta meningkatkan swasembada pangan tanaman, dan sebagainya, namunkita tetap harus mempertimbangkan kemungkinan besar lain, yang tidak kalah penting hingga berpengaruh terhadap keseimbangan alam dan kesehatan kita.Karena hal ini pun, sepertinya metode hidroponik merupakan alternatif paling aman.Dan mungkin hidroponik ini tidak akan menarik jika sistem tanah memiliki kualitasyang baik, konsisten, dan semua penanaman cukup berinteraksi dengan tanah.Tinggal dalam apartemen yang paling kecil sekalipun tidak menutup kemungkinankita dapat menanam bunga, buah, dan sayur-sayuran. Untuk mencapainya dapatdilakukan dengan sistem hidroponik dalam pot yang kecil-kecil. Intinya, saat ini bercocok tanam dengan hidroponik menjadi alternatif paling realistis jika hidup dikota (Anonim, 2010).

 

B.Pengertian Hidroponik

 Hidroponik berasal dari kata Yunani, yaitu

       Hydro Artinya “air” dan Ponos Artinya “mengerjakan”.Pengertian hidroponikadalah suatu teknik atau metode bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Media-media tanamnya dapat berupakerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongankayu, atau busa. Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah tanah,tetapi cadangan makanan dan air yang terkandung dalam tanah yang diserap akar.Berarti dapat disimpulkan bahwa suatu tanaman dapat tumbuh tanpa tanah, asalkandiberikan cukup air dan garam-garam mineral.Dengan menggunakan hidroponik para petani akan dapat meningkatkankualitas dan hasil produksi tanaman yang dapat di lakukan dengan menggunakanlahan sempit di perkotaan dengan media rumah kaca. Untuk menghasilkan produksitanaman yang baik dan juga melimpah, para petani harus memperhatikan faktoryang mempengaruhi kualitas dari tanaman yang salah satunya adalah tingkatkelembapan pada rumah kaca atau lainnya. Tanaman hidroponik bisa dilakukansecara kecil-kecilan di rumah sebagai suatuhobi ataupun secara besar-besarandengan tujuan komersial. Beberapa kelebihantanaman dengan sistim hidroponik ini antara lain:

1.Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yangdapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa,danmengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin

2.Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah danjugatidak membutuhkan tempat yang luas.

3.Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya.

4.Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukansetiaphari sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalamwadah yang dipakai.

5.Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karenaterbebasdari kotoran dan hama.

6.Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidakmembutuhkanlahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.

7.Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga. Bisamenghemat pemakaian pupuk tanaman.

8.Tidak perlu banyak tenaga kerja. Lingkungan kerja lebih bersih.

9.Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri,ulatdan cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah.

10.Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu.

11.Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuranseperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkanstrowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaumvegan/vegetarianyang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat pembunuhanmakhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan danusahapenghijauan.

C. Teknik Hidroponik

 Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yangmenggunakan larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar,hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutanyang umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkanuntuk teknik media adalah tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah (Susila, 2013).

Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponikterbuatdari plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton, kaca, baja, kayudan bahan solid lainnya. Tempat penampungan harus dijauhkan daricahaya gunamencegah pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang telah diisi.Berikut uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai:1.

 

Substrate System

 Substrate systematau sistem substrat adalah sistem hidroponik yangmenggunakan media tanam untuk membantu pertumbuhan tanaman. Sitem inimeliputi:

a.Sand Culture

          Biasa juga disebut „Sandponics‟ Adalah budidaya tanaman dalammedia pasir. Produksi budidaya tanaman tanpa tanah secara komersial pertamakali dilakukan dengan menggunakan bedengan pasir yang dipasang pipairigasi tetes. Saat ini Sand Culture dikembangkan menjadi teknologi yanglebih menarik, terutama di Negara yang memiliki padang pasir. Teknologi inidibuat dengang membangun sistem drainase dilantai rumah kaca, kemudianditutup dengan pasir yang akhirnya menjadi media tanam yang permanen.Selanjutnya tanaman ditanam langsung dipasir tanpa menggunakan wadah,dan secara individual diberi irigasi tetes.

b. Gravel Culture

           Culture adalah budidaya tanaman secara hidroponikmenggunakan gravel sebagai media pendukung sistem perakaran tanaman.Metode ini sangat populer sebelum perang dunia ke 2. Kolam memanjangsebagai bedengan diisi dengan batu gravel, secara periodik diisi denganlarutan hara yang dapat digunakan kembali, atau menggunakan irigasi tetes.Tanaman ditanam di atas gravel mendapatkan hara dari larutan yangdiberikan. Walaupun saat ini sistem ini masih digunakan, akan tetapi sudahmulai diganti dengan sistem yang lebih murah dan lebih efisien (Longa, 2014).

 c. Rockwool

          Rockwool Adalah nama komersial media tanaman utama yang telahdikembangkan dalam sistem budidaya tanaman tanpa tanah. Bahan ini besarsaldari bahan batu Basalt yang bersifat Inert yang dipanaskan sampai mencair,kemudian cairan tersebut di spin (diputar) seperti membuat aromanis sehinggaMenjadi benang-benang yang kemudian di

 Padatkan seperti kain „wool‟ Yang Terbuat dari „rock‟Rockwool.

 2.Kultur Air

Diantara budidaya tanaman tanpa tanah, kultur air adalah budidya tanamanyang menurut definisi merupakan sistem hidroponik yang sebenarnya. Kultur air juga sering disebut true hydroponics, nutri culture, atau bare root system. Didalam kultur air, akar tanaman terendam dalam media cair yang merupakanlarutan hara tanaman, sementara bagian atas tanaman ditunjang adanya lapisanmedium inert tipis yang memungkinkan tanaman dapat tumbuh tegak.

 a.Wick System

Wick system Merupakan teknik yang paling sederhana dan populerdigunakan oleh para pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi mengalir kedalam media pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu.Wick Sistem hidroponik bekerja dengan baik untuk tanaman dan tumbuhankecil. Sistem hidroponik ini tidak bekerja dengan baik untuk tanaman yangmembutuhkan banyak air.

 b. Ebb & Flow System

Sebuah media tumbuh ditempatkan di dalam sebuah wadah yangkemudian diisi oleh larutan nutrisi. Kemudian nutrisi dikembalikan ke dalam penampungan, dan begitu seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yangdikoneksikan ke timer. Pastikan Anda menggunakan wadah yang cukup besardan atur jarak antar tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak salingmengganggu

c. NFT (Nutrient Film Technique) System

Sistem ini merupakan cara yang paling populer dalam istilahhidroponik. Konsepnya sederhana dengan menempatkan tanaman dalamsebuah wadah atau tabung dimana akarnya dibiarkan menggantung dalamlarutan nutrisi. Sistem ini dapat terus menerus mengalirkan nutrisi yangterlarut dalam air sehingga tidak memerlukan timer untuk pompanya. NFTcocok diterapkan pada jenis tanaman berdaun seperti selada (Ardeni, 2010).

 d. Aeroponic System

Aeroponikmerupakan suatu cara bercocok tanam sayuran di udaratanpa penggunaan tanah, nutrisi disemprotkan pada akar tanaman, air yang berisi larutan hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar Tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutanhara tersebut. Air dan nutrisi disemprotkan menggunakan irigasi sprinkler.Kecanggihan sistem ini memungkinkan Anda memperoleh hasil yang baik dantercepat dibandingkan sistem hidroponik lainnya. Hal ini disebabkan olehlarutan nutrisi yang diberikan berbentuk kabut langsung masuk ke akar,sehingga tanaman lebih mudah menyerap nutrisi yang banyak mengandungoksigen

e. Water Culture System

Dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi dalam airyang kaya nutrisi dan udara diberikan langsung ke akar. Tanaman dapatditempatkan di rakit dan mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistemhidroponik ini, akar tanaman terendam dalam air dan udara diberikan kepadaakar tanaman melalui pompa akuarium dan diffuser udara. Semakingelembung yang lebih baik, tanaman akar akan tumbuh dengan cepat untukmengambil air nutrisi.

D. Nutrisi pada Hidroponik

        Dalam sistem hidroponik tanah tidak digunakan sebagai media tumbuh,tetapi diganti dengan media lain seperti arang sekam, cocopeat atau materiallainnya selain tanah. Media tanam tersebut tidak mengandung unsur hara yangcukup oleh sebab itu kita harus memberikannya kepada tanaman melalui pupuk(dalam hidroponik istilah pupuk disebut juga nutrisi hidroponik). Kita harusmenghitung secara cermat jumlah dari masing-masing unsur hara sesuai dengankebutuhan masing-masing tanaman.Unsur-unsur nutrisi penting dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok berdasarkan kecepatan hilangnya dari larutan.Kelompok pertama adalah unsur-unsur yang secara aktif diserap oleh akar dan hilang dari larutan dalam beberapa jam yaitu N, P, K dan Mn. Kelompok kedua adalah unsur-unsur yang mempunyaitingkat serapannya sedang dan biasanya hilang dari larutan agak lebih cepatdaripada air yang hilang (Mg, S, Fe, Zn, Cu, Mo, Cl). Kelompok ketiga adalahunsur-unsur yang secara pasif diserap dari larutan dan sering bertumpuk dalamlarutan (Ca dan B). Suplai kebutuhan nutrisi untuk tanaman dalam sistemhidroponik sangat penting untuk diperhatikan. Dua faktor penting dalam formulalarutan nutrisi, terutama jika larutan yang digunakan akan Disirkulasi (“closedsystem”) adalah Komposisi larutan dan konsentrasi larutan Kedua faktor ini Sangat menentukan produksi tanaman. Setiap jenis tanaman, bahkan antarvarietas, membutuhkan keseimbangan jumlah dan komposisi larutan nutrisi yang berbeda. Kunci utama dalam pemberian larutan nutrisi atau pupuk pada sistem Hidroponik adalah pengontrolan konduktivitas elektrik atau “electro conductivity” (EC) atau aliran listrik di dalam air dengan menggunakan alat EC meter. EC iniuntuk mengetahui cocok tidaknya larutan nutrisi untuk tanaman, karena kualitaslarutan nutrisi sangat menentukan keberhasilan produksi, sedangkan kualitaslarutan nutrisi atau pupuk tergantung pada konsentrasinya.

        Unsur mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil sebagai nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu juga penting untukmeningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit atau hama.Menurut Bugbee (2003), kekurangan Mn menyebabkan tanaman mudahterinfeksi olehcendawan

 Pythium. Tembaga (Cu) danseng (Zn) dapat menekan pertumbuhan mikrobia, tetapi pada konsentrasi agak tinggi menjadi racun bagitanaman. Silikon juga bermanfaat untuk ketahanan tanaman meskipun tidakdikenal sebagai unsur esensial, yaitu dapat melindungi dari serangan hama dan penyakit (Cherif Et al . 1994; Winslow 1992) dan melindungi dari keracunanlogam berat. Semakin tinggi garam yang terdapat dalam air, semakin tinggi EC-nya. Konsentrasi garam yang tinggi dapat merusak akar tanaman danmengganggu serapan nutrisidan air (Hochmuth dan Hochmuth 2003). Setiap jenisdan umur tanaman membutuhkan larutan dengan EC yang berbeda-beda.Kebutuhan EC disesuaikan dengan fase pertumbuhan, yaitu ketika tanaman masihkecil, EC yang dibutuh kan juga kecil. Semakin meningkat umur tanamansemakin besar EC-nya (Ardeni, 2011).

1.Jenis Nutrisi

Kebutuhan hara berdasar suplai dari luar, larutan nutrisi yang diberikanterdiri atas garam-garam makro dan mikro yang dibuat dalam larutan stok Adan B. Larutan nutrisi stok A terdiri atas unsur N, K, Ca, dan Fe,sedangkanstok B terdiriatasunsur P, Mg, S, B, Mn, Cu, Na, Mo, dan Zn.Selainitu, nutrisi yang terdiri dari unsur hara makro dan mikro merupakan harayang mutlak diperlukan untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman.

Stock A :

a.Ca(N03)2.4H20 (Kalsium Nitrat)

b.HNO3 (Asam NitratNitraFeS04(Ferrum Sulfat)

 

Stock B :

a.H3P04(Asam Phosphat).

b.KNO3 (Kalium Nitrat)

c.KH2PO4 (Kalium Hidrogen Phosphat)

d.MgS04 (Magnesium Sulfat/Garam Inggris)

e.H3B03(Asam Borat)

f.(NH4) 6M07O4 (Amonium Molibdat)

g.ZnS04 (Seng Sulfat)

h.CUSO4 (Kupri Sulfat)

i.K2SO4 (Kalium Sulfat)

       set nutrisi hidroponik terdiri dari 2 kantong yaitu kantong A dankantong B. Adapun kandungannya adalah 9.90% NO3, 0.48% NH4, 4.83%P2O5, 16.50% K2O, 2.83% MgO,11.48% CaO, 3.81% SO3, 0.013% B,0.025% Mn, 0.015% Zn, 0.002% Cu, 0.003% Mo dan 0.037% Fe, atautergantung dari jenis tanamannya, setiap tanaman mempunya formulasikandungan yang berbeda-beda. Suplai kebutuhan nutrisi untuk tanaman dalamsistem hidroponik sangat penting untuk diperhatikan. Dua faktor pentingdalam formula larutan nutrisi, terutama jika larutan yang digunakan akan Disirkulasi (“closed system”) adalah komposisi larutan dan konsentrasi larutan

(Bugbee 2003). Kedua faktor ini sangat menentukan produksi tanaman. Setiap jenis tanaman, bahkan antar varietas, membutuhkan keseimbangan jumlah dankomposisi larutan nutrisi yang berbeda (Sudibyo, 2005).

2. Formulasi Nutrisi dan Cara Aplikasi

       Beberapa faktor penting dalam menentukan formula nutrisi hidroponikadalah :

a.Garam yang mudah larut dalam air

b.Kandungan sodium, khlorida, amonium dan nitrogen organik, atau unsur-unsur yang tidak dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman harusdiminimalkan

c.Komposisi digunakan bahan yang bersifat tidak antagonis satu dengan yanglainnya; dan

d.Dipilih yang ekonomis

 

          Selanjutnya aplikasi larutan nutrisi pada kultur hidroponik secara prinsip juga tergantung pada metode yang akan diterapkan. Beberapametode tersebut antara lain adalah sebagai yang tertera pada uraian berikutini.

1)Kultur pot atau polybag.

      Dengan  metode ini sistem pemberian larutan nutrisi dapat dilakukan Secara manual atau irigasi tetes (“drip irrigation”) dengan frekuensi 3-5 kali per hari, tergantung pada kebutuhan tanaman, macam media tumbuh, dancuaca/kondisi lingkungan. Sistem irigasi tetes lebih mudah, menghemattenaga dan waktu, tetapi kendalanya adalah saluran irigasi sering tersumbatsehingga aliran nutrisi terhambat.

 

 

2)   Kultur bedeng dengan sistem NFT

        Sistem pemberian larutan nutrisi yang digunakan adalah melalui perputaran aliran larutan nutrisi yang dibantu oleh pompa mesin atau dapat pula menggunakan cara yang lebih sederhana (tanpa pompa) yaitumenggunakan gaya grafitasi.

E. Faktor-faktor Penting dalam Budidaya Tanaman Hidroponik

      Beberapa faktor penting dalam menanam tanaman hidroponik harusdiperhatikan. Berikut ini adalah 4 faktor penting dalam budidaya tanamanhidroponik.

     1. Unsur Hara

         Unsur hara begitu penting dalam tanaman hidroponik. Dua unsure harayang penting di sini, yaitu unsur hara mikro dan makro. Unsur hara makrodibutuhkan dalam jumlah besar dan konsentrasinya dalam larutan relatiftinggi. Beberapa komponen dari unsure hara makro meliputi N, P, K, Ca, Mg,dan S.Sedangkan, unsur hara mikro hanya diperlukan dalam konsentrasi yangrendah, yang meliputi unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl. Unsur hara yangtersedia bagi tanaman pada pH 5.5-7.5 tetapi yang terbaik adalah 6.5. Hal inidikarenakan pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi tanaman.Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk dalam air.Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara, pemilihannya biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut. Dan perlu diingatkebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda menurut tingkat pertumbuhannya dan jenis tanaman.

2. Media Tanam Hidroponik

 Jenis media tanam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media yang baik membuat unsurhara tetap tersedia, kelembaban terjamin, dan drainase baik. Media yangdigunakan tersebut harus mampu menyediakan air, zat hara, dan oksigen sertayang terpenting tidak mengandung zat yang beracun bagi tanaman. Bahan- bahan yang biasa digunakan sebagai media tanam dalam hidroponik antaralain pasir, kerikil, pecahan batu bata, arang sekam, spons, dan sebagainya.Bahan yang digunakan sebagai media tumbuh akan mempengaruhi sifatlingkungan media. Tingkat suhu, aerasi, dan kelembaban media akan berlainanantara media yang satu dengan media yang lain, sesuai dengan bahan yangdigunakan sebagai media.

3. Oksigen

 Oksigen memang begitu dibutuhkan dalam setiap tumbuhan, termasuksistem tanaman hidroponik. Oksigen ini akan memberi pengaruh yang kuatterhadap pertumbuhan akar sehingga tumbuhan akan berkembang dengan baik.Dan hasilnya pun sayuran atau buah yang sehat siap untuk dikosumsi. Akantetapi sebaliknya, rendahnya oksigen menyebabkan permeabilitas membran selmenurun, sehingga dinding sel makin sukar untuk ditembus, Akibatnyatanaman akan kekurangan air. Hal ini dapat menjelaskan mengapa tanamanakan layu pada kondisi tanah yang tergenang.Pemberian oksigen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapadiantaranya adalah memberikan gelembung-gelembung udara pada larutan(kultur air), penggantian larutan hara yang berulang-ulang, mencuci ataumengabuti akar yang terekspose dalam larutan hara, dan juga memberikanlubang ventilasi pada tempat penanaman untuk kultur agregat.

4. Air

 Faktor yang keempat ini, yaitu air, memberikan pengaruh cukup kuatterhadap tanaman hidroponik. Kualitas air yang baik dan bisa dipergunakan jugaharus diperhitungkan. Air yang bisa digunakan harus sesuai tingkat salinitasyang tidak melebihi 2500 ppm, atau mempunyai nilai EC tidak lebih dari 6,0mmhos/cm serta tidak mengandung logam-logam berat dalam jumlah besarkarena dapat meracuni tanaman (Jirirfarm. 2017).

 

F.Prospek Usaha Tanaman Hidroponik

          Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasaBob Sadino yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkansistem bercocok tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran hidroponik mulaidiperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket Kem Chick pada sekitar tahun 90-an. Sekarang, sayur hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal.Harga sayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripadaharga sayur biasa di pasar tradisional. Namun, karena sayuran hidroponikterbebas dari pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen yang berhigenitastinggi, lebih segar, dan packaging yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponikyang dijual di beberapa supermarket selalu cepat terjual habis.Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan veganatau vegetarian dalam mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan sayuran dan buah-buahan yang berasal dari proses yang ramahlingkungan akan menjadi permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenishidroponik ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baikuntuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluangekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, sepertiSingapura dan Malaysia.Dari beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanamanhidroponik secara komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2sekitar Rp 150 juta untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air, pipasaluran air, media, cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalianinvestasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per tahun (Girsang, 2011).

G.Teknik Budidaya Sayuran secara Hidroponik

1. Media

         Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5.Selain itu media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Mediayang digunakan dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman :

a.Media untuk persemaian atau pembibitan

Untuk persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arangsekam atau rockwool. Pasir halus sering digunakan karena mudah diperolehdan harganya murah, namun kurang dapat menahan air dan tidak terdapatnutrisi di dalamnya. Media yang biasa digunakan adalah campuran arangsekam dan serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.

B.Media untuk tanaman dewasa

Media untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai,yaitu pasir agak kasar, arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yangideal adalah arang sekam. Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitasmedia lebih terjamin bebas dari kotoran maupun organisme yang dapatmengganggu seperti cacing, kutu dan sebagainya yang dapt hidup dalam pasir. Media arang sekam bersifat lebih ringan namun lebih mudahhancur, penggunaannya hanya dapat untuk dua kali pemakaian. Arangsekam dapat dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.

2.Benih

 Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutngdari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggalkadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditasyang akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya. Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di atasrat-rata adalah tomat Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan,melon dan lain-lain.

 

 

 3. Peralatan Budidaya Hidroponik

 Peralatan yang diperlukan adalah :Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan semai, atau kotak kayu. Wadahtanaman dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30-40 cm denganlobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman.

a. Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban

b. Ayakan pasir untuk mengayak media semai

c. Handsprayer untuk penyiraman

d. Centong pengaduk media

e. Pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai

f. Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant

g.Benang rami (seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untukmengikat tanamanh. Ember penyiram

4.Pelaksanaan

a.       Persiapan media semai

    Sebelum melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulusecara merata.

1) Persemaian Tanaman

a) Persemaian benih besar

           Untuk benih yang berukuran besar seperti benih melon danketimun, sebaiknya dilakukan perendaman di dala air hangat kukuselama 2-3 jam dan langsung ditanamkan dalam wadah semai yang berisi media dan telah disiram dengan air. Benih diletakkan dengan pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah permukaan media.Transplanting bibit dari wadah semai ke wadah yang lebih besar dapatdilakukan ketika tinggi bibit sekitar 12-15 cm (28-30 hari setelah semai).

B) Persemaian benih kecil

         Untuk benih berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara persemaiannya berbeda dengan benih besar. Pertamasiapkan wadah semai dengan media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang dicampurkan dengan pasir kering steril secukupnya dan diaduk merata. Benih yang telah tercampur dengan pasir ditebarkan di atas permukaan media semai secara merata,kemudian ditutup dengan media semai tipis-tipis (3-5 mm). Setelahitu permukaan wadah semai ditutup dengan kertas tisu yang telahdibasahi dengan handsprayer kemudian simpan di tempat gelap danaman.Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tip pagiselama 1-2 jam agar perkecambahan tumbuh dengan baik dan sehat.Setelah benih mulai berkecambah, kertas tisu dibuang. Setelah bibitmencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.

 

2) Perlakuan semai

        Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perludisirami dengan air biasa. Penyiraman jangan berlebih, karena dapatmenyebabkan serangan penyakit busuk.

3) Pembibitan

        Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benihkecil) perlu dipindahkan dari wadah semai ke pot/polybag pembibitanagar dapat tumbuh dengan baik. Caranya adalah dengan mencabutkecambah di wadah semai (umur 3-4 minggu setelah semai) secara hati-hati dengan tangan agar akar tidak rusak kemudian tanam pada lubangtanam yang telah dibuat pada pot/polybag pembibitan.

4) Transplanting/pindah tanam

          dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapanmedia tanam, yaitu dengan mengisikan media tanam ke polybag.Sebaiknya pengisian dilakukan di dekat lokasi penanaman di dalamgreen house agar sterilitas media tetap terjaga. Setelah wadah tanam siapdan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap dilakukan.Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibitdijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitandigunakan polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan denganmemotong/menggunting dasar polybag secara horisontal.

5) Penyiraman

         Penyiraman dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabilamedia tumbuh dipegang dengan tangan terasa kering. Meida tanamhidroponik bersifat kering sehingga penyiraman tanaman jangan sampaiterlambat. Jenis dan cara penyiraman adalah sebagai berikut:a) Penyiraman manualPenyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat ataugayung. Cara penyiramannya adalah sebagai berikut

     Pada masa persemaian

Cara penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup denganhandsprayer 4-5 kali sehari untuk menjaga kelembaban media

      Untuk benih berukuran besar digunakan gembor/emprat berlubanghalus atau tree sprayer.

Pada masa pembibitan

Penyiraman dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak5-6 kali sehari dan ditambahkan larutan encer hara.

Pada masa pertumbuhan dan produksi

       Penyiraman dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutanencer hara setiap harinya.

B) Penyiraman otomatis

Penyiraman dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation Systemdan Drip Irrigation System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes.Sumber tenaga berasal dari pompa.

6) Perawatan Tanaman

      Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah

a) Pemangkasan

    Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidakdikehendaki, tunas air, atau cabang yang terkena serangan penyakit.Pemangkasan dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Misal pada tomat recento hanya dipelihara satu batang utama untuk produksi.

b) Pengikatan

     Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 harimemerlukan penopang agar dapat berdiri tegak sehingga tanamandapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang tersebut diberikan dengancara mengikat tanaman dengan tali (benang rami).

c) Penjarangan bunga (pada sayuran buah)

    Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buahsama besar. Namun hasil penelitian penjarangan bunga pada ketimunGherkin tidak menunjukkan hasil yang berbeda dengan perlakuantanpa penjarangan bunga.

d) Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian dapat dilakukan baik secara manual maupundengan pestisida.

 

 

5. Panen dan Pasca panen

a.Pemanenan

       Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen agar diperoleh mutu yang baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau gunting panen. Cara panen yang benar dan hati-hati akanmencegah kerusakan tanaman yang dapat mengganggu produksi berikutnya. Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu samalainnya dan tergantung dari pasar. Makin besar buah belum tentu makinmahal/laku, malah termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen yangtepat dan pengawasan pada proses produksi perlu diperhatikan.

b.Penanganan pasca panen

          produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhioleh perlakuan pasca panen. Standar harga penjualan produksi tergantungdari menarik atau tidaknya produk yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk (bentuk, warna, dan ukuran). Perlakuan pasca panensangat penting karena kualitas produk tidak semata-mata dari hasil produksisaja, melainkan sangat tegantung dan ditentukan oleh penanganan pasca panen, kemasan, sistem penyusunan, metode pengangkutam maupunselektivitas produk. Kerusakan produk dapat dikurangai dengan penanganan pasca panen yang tepat sehingga diharapkan dapatmeningkatkan nilai tambah pada produk yang dijual

 

  

 

BAB III

PENUTUP

 

KESIMPULAN

1.Pengertian hidroponikadalah suatu teknik atau metode bercocok tanam tanpamenggunakan tanah. Media-media tanamnya dapat berupa kerikil, pasir, sabut kelapa,zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, atau busa.

 2.Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertamamenggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang menggunakanlarutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup denganlarutan mineral bernutrisi. Teknik media adalah tergantung dari jenis media yangdipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbukkayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.

 3.Kunci utama dalam pemberian larutan nutrisi atau pupuk pada sistem hidroponik adalah

 Pengontrolan konduktivitas elektrik atau “electro conductivity” (EC) atau aliran listrik

Di dalam air dengan menggunakan alat EC meter.

4.Faktor-faktor penting dalam budidaya tanaman hidroponik diantaranya unsur hara,media tanam hidroponik, oksigen, dan air.

5.Harga sayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada hargasayur biasa di pasar tradisional. Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenis hidroponik ini sehingga peluang bisnis yang ramahlingkungan ini cukup baik untuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang besar,termasuk peluang ekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi,seperti Singapura dan Malaysia.

6.Teknik budidaya sayuran secara Hidroponik diantaranya dengan menggunakan media, benih, peralatan budidaya hidroponik, pelaksanaan, panen dan pasca panen

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Susila, Anas 2013.

Bahan Ajar Mata Kuliah Dasar-Dasar Hortikultura

. Bogor: IPB Press.Sudibyo, Karsono dkk. 2005.

Hidroponik Tanpa Tanah

. Jakarta: Agro Media PustakaAnonim. 2010.

Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik

. Tersedia [Online].http://www.g-excess.com/4457/pengertian-dan-penjelasan-tanaman-hidroponik/diakses pada 9 Maret 2017 pukul 21.00Ardeni, ananda. 2010.

Makalah hidroponik

. Tersedia [Online].https://www.academia.edu/22740702/Makalah_hidroponik9 Maret 2017 pukul 22.00girsang, febri. 2011.

Makalah Hidroponik

. Tersedia [Online].https://www.academia.edu/19716696/paper_makalah_hidroponik paper, makalah 9Maret 2017 pukul 22.00

 

Jirirfarm. 2017.

Faktor-faktor Penting budidaya tanaman hidroponik

.Tersedia [Online].http://blog.jirifarm.com/2011/12/15/faktor-faktor-penting-budidaya-tanaman-hidroponik/diakses pada 9 Maret 2017 pukul 21.00Longa,R.2014.

Makalahdasar

.

https://www.academia.edu/29176128/Makalah_Dasar2_aGRo _Ricardo.doc

diakses pada 9 Maret 2017 pu

 

No comments:

Post a Comment