Tuesday 12 March 2019

MAKALAH Sikologi Belajar Bahasa Arab

BAB    I
PENDAHULUAN

Sikologi merupakan ilmu yang membahas tentang perangai atau kelakuan seseorang yang sedang belajar bahasa baik secara lahiriyah maupun secara bathiniyah.
Dengan sikologi, juga dapat membantu para pelajar dalam memahami dan mengingat serta menguasai pelajaran. Begiru juga bagi seorang guru, dengan sikologi ia dapat mengetahui pembawaan dan potensi seorang murid, maupun guru dapat mengetahui keadaan si murid yang lupa dan yang ingat, dengan demikian, seorang guru dapat membedakan individual seseorang yang lagi belajar bahasa atau yang lainnya.












BAB    II
PERKEMBANGAN BAHASA

A.    Pengertian Perkembangan Bahasa
Scorang ahli psikologi perkembangan dari Illinois State University bernama Laura E. Berk (1989) setelah mempelajari dan meneliti berbagai aspek perkembangan individu, sampailah dia pada suatu kesimpulan bahwa perkembangan bahasa merupakan kemampuan khas manusia yang paling kompleks dan mengagumkan. Sungguhpun bahasa itu kompleks, namun pada umumnya berkembang pada individu dengan kecepatan luar biasa pada awal masa kanak-kanak. Pencapaian bahasa yang amat mengesankan pada anak-anak yang sedang belajar berbahasa adalah sedemikian beragamnya dan sedemikian rumitnya sehingga kadang-kadang tampak seperti sesuaiu yang ajaib. Misalnya saja, pada tahun pertama, seorang anak mainpu menggunakan kata-kata tunggal untuk memberi nama terhadap objek-objek yang dipandang akrab olehnya dan untuk mengomunikasikan keinginannya. Begitu anak sudah memasuki tahun ketiga mereka langsung sudah mampu menunjukkan pemahaman yang demikian halus tentang berbagai kesepakatan yang biasa digunakan dalam berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya. Ketika memasuki tahun keempat, dengan bekal kosakata yang sudah semakin banyak, individu sudah mampu menghasiikan ucapan-ucapan yang lebih panjang dan menunjukkan bahwa dia sudah memiliki sejumlah bentuk gramatikal yang bagus. tcrmasuk di dalamnya etika mengungkapkan hahasa.
Demikian cepatnya perkembangan bahasa pada masa kanak-kanak sehingga dalam waktu singkat dapat menguasai banyak kosakata, ucapan, dan bahkan cara mengucapkannya. Oleh karena itu, berbagai peneliti psikologi perkembangan mengatakan bahwa secara umum perkembangan bahasa lebih cepat dari perkembangan dari aspek-aspek lainnva, meskipun kadang-kadang ditemukan juga sebagian anak yang lebih cepat perkembangan motoriknya daripada perkembangan bahasanya. Berdasarkan hasil-hasil penelitiannya maka para ahli psikologi perkembangan mendefinisikan perkembangan bahasa sebagai kemampuan individu dalam menguasai kosakata, ucapan, gramatikal, dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya. Perbandingan antara umur kronologis dengan kemampuan berbahasa individu menunjukkan perkembangan bahasa individu vang bersangkutan.

B.     Tahapan Perkembangan Bahasa
Ada aspek linguistik dasar yang bersifat universal da1am olak manusia yang memungkinkan untuk menguasai bahasa lertentu (Tarigan, 1986). Sedangkan menurut kaum empiris yang dipelopori para penganut aliran behavioristik mnemandang haliwa kemampuan berbahasa merupakan hasil belajar individu da1am interaksinya dengan lingkungan. Pei'iguasaan bahasa merupakan hasil dari penyatupaduan peristiwa-peristiwa linguistik yang diamati dan dialami selama masa Krkembangannya (Tarigan, 19S6:260). Menurut para penganut aliran behavioristik, penggunaan bahasa merupakan asosiasi yang terbentuk melaiui proses pengondisiai-i klasik {classical conditioning'), pengondisian operan (operant conditioning). dan belajar sosial {social learning')
Secara umum. perkembangan keterampilan berbahasa pada individu menurut Berk (1989) dapal. dibagi ke da1am empat komponen. Yaitu :
1. Fonologi (phonology).
2. semantik (semantics').
3. tata bahasa (^rninmnr'), can
4. pragmatik (J)raK>naiics)
Fonologi berkenaan dengan bagaimana individu memahami dan menghasiikan bunyi bahasa. Jika kita pemah rnengunjungi daerah lain atau negara lain yang bahasanya tidak kita mengerti boleh jadi kita akan kagum, heran, atau bingung karena bahasa orang asli di sana terdengar begitu cepat dan sepertinya tidak putus-putus aniara satu kata dengan kaia lain. Sebaliknya, orang asing yang sedanp belajar bahasa kitajuga sangat mungkin mengalami hambatan karena tidak 'familier dengan bunyi kata-kata dan pola intonasir.ya. Bagaimana seseorang memperoleh fasilitas kemampuan memahami bunyi kaia dan intonasi merupakan sejarah perkembangan fonologi.
Semantik merujuk kepada makna kata atau cara yang mendasari konsep-konsep yang diekspresikan da1am kata-kala atau kombinasi kata. Setelah selesai masa prasekolah, anak-anak memperoleh sejumlah kata-kata baru da1am iumlah yane banyak. Penelitian iniensif tentang perkembarsaan kosakata pada anak-auLik diibaraikan oleh Berk (1989) sebagai sejaiih mana kekuaian anak untuk memahami  ribuan pemetaan kata-kata ke. da1am konsep-konsep yang dimiliki sebelumnya meskipun belum terlabelkan dalam dirinya dan kemudian menghubungkannya dengan kesepakatan dalam bahasa masyarakatnya.
Grammar merujuk kepada penguasaan kosakata dan memodifikasikan cara-cara yang bermakna. Pengetahuan tentang grammar meliputi dua aspek utama.
  1. Sintak (syntax), yaitu aturan-aturan yang mengatur bagaimana kata-kati; disusun ke dalam kalima; yang dapal dipahami.
  2. Morfologi (morphology), yaitu aplikasi gramaiikal yang meliputi jumlah, lensc's. kasus, pribadi, gender, kalimat aktif, Rahmat pasif, dan berbagai makna lain
Pragmatik merujuk kepada sisi komunikatifdari bahasa. Jni berkenaan dengan bagaimana menggunakan bahasa dengan baik ketika berkomunikasi dengan orang lain. Di dalamnya meliputi bagaimana mengambil kesempatan yang tepat, mencari dan menetapkan topic yang relevan, mengusahakan agar benar-benar komunikatif, bagaimana menggunakan bahasa tubuh (gesture), intonasi suara. dan menjaga konteks agar pesan-pesan verbal yang disampaikan dapat dimaknai secara lepat oleh penerimanya. Pragmatik juga mencakup di dalamnya pengetahuan sosiolinguistik. yaitu bagaimana suatii bahasa harus diucapkan dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Agar dapat berkomunikasi dengan berhasil. seseorang harus memahami dan menerapkan cara-cara interaksi dan komunikasi yang dapat diterima oleh masyarakat teneniu, seperti ucapan selamat datang dan selamal tinggal serta cara mengucapkannya. Selain itu, seseorang juga harus memperhatikan tata krama berkomunikasi berdasarkan hierarki umur atau status sosial yang masih dijunjung tinggi dalam suaiu masyarakal tertentu.
Dilihat dari perkembangan umur kronoiogis yang dikailkan dengan per-kembangan kemaJnpuan berbahasa individu, tahapan perkembangan bahasa dapat dibedakan ke dalam tahap-tahap sebagai berikut
  1. Tahap pralinguistic atau meraban (0,3-1,0 tahun)
Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif. Pada umur ini anak mengeluarkan herbagai bunyi ujaran sebagai reaksi terhadap orang lain yang ada di sekitarnya sebagai upaya mencan kontak verbal.
  1. T'ahap holofrustik atau  kalimat satu kata (J,0-],8 tahun)
Pada usia sekitar 1 tahun anak mulai mengucapkan kata-kata. Satu kata yang diucapkan oleh anak-anak harus dipandang sebagai satu kalimat penuh mencakup aspek intelektual maupun emosional sehagai cara untuk menyatakan mau tidaknya terhadap sesuatu. Anak yang menyatakan "mobil" dapat berarti "saya mau main mobil-mobilan", "saya mau ikut naik mobil sama ayah", atau "saya minta diambilkan mobil mainan''. dan sebagainya.
  1. Tahap kelima dun kata {1,6-2.0 tahun)
Pada tahap ini anak mulai memiliki banyak kemungkinan untuk menyatakan kemauannva dan berkomunikasi dengan menggunakan kalimat sederhana yang disebut dengan istilah "kalimat dua kata" vang dirangkai secara tepat. Misalnya. anak mengucapkan "mobil-mobilan siapa?" atau bertanya "itu mobil-mobilan milik siapa?". dan sebagainya.
  1. Tahap pengemhangan tata bahasa awal (2,0-5,0 tahun)
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan tata bahasa, panjang kalimat mulai bertambah, ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin kompleks, dan mulai menggunakan kata jamak. Penambahan dan pengayaan terhadap sejumlah dan tipe kata secara berangsur-angsur meningkat sejalan dengan kemajuan dalam kematangan anak
  1. Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5.0-70,0 tahun)
Pada tahap ini anak semakin mampu mengembangkan struktur lata bahasa yang lebih kompleks lagi serta mampu melibatkan gabungan kalimat-kalimat. sederhana dengan komplemenlasi, relativasi. dan konjungsi. Perbaikan dan penghalusan yang dilakukan pada periode ini mencakup belajar mengenai berbagai kekecualian dari keteraturan tata bahasa dan fonologis dalam bahasa terkait (Tarigan, 1986).
  1. Tahap kompetensi lengkap (11,0 tahun – dewasa)
Pada akhir masa kanak-kanak, perbendaharaan kala terus meningkat, gaya bahasa mengalami perubahan, dan semakin lancar serta fasih dalam berkomunikasi. Keterampilan dan performansi tata bahasa lerus berkembang ke arah tercapainya kompetensi berbahasa secara lengkap sebagai pewujudan dari kompetensi komunikasi.

C.    Hubungan Berbahasa dengan Kemampuan Berpikir
Berpikir pada dasarnya merupakan rangkaian proses kognisi yang bersifat pribadi atau pemrosesan informasi (information processing) yang berlangsung selama munculnya stimulus sampai dengan munculnya respons (Morgan. 1989). Dalam proses berpikir digunakan simbol-simbol yang memiliki makna atau arti tertentu bagi masing-masing individu. Manifestasi dari proses berpikir m:un'sia serta sekaligus menjadi karakteristik dari proses beq^ikir manusia adalah bahasa. (Glover, 1987)

No comments:

Post a Comment