Thursday 11 November 2021

MAKALAH PERILAKU DAN MOTIVASI KARYAWAN

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

 

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

A.    Latar Belakang........................................................................................ 1

B.     Tujuan..................................................................................................... 1

C.     Manfaat .................................................................................................. 1

 

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2

A.    Bentuk- bentuk perilaku karyawan............................................................... 2

B.     Beberapa konsep teori motivasi dasar .......................................................... 2

C.     Perbedaan individu antar karyawan............................................................. 3

D.    Mencocokkan sifat karyawan ke pekerjaan.................................................. 4

E.     Strategi meninggkatkan motivasi kerja......................................................... 5

 

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 7

A.    Kesimpulan................................................................................................... 7

B.     Saran ............................................................................................................

 

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 8

 

 

 

 



BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

 

perilaku karyawan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan oleh anggota organisasi yang dapat secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi efeksifitas kerja suatu organisasi antara satu individu dengan individu lainnya  Memiliki sifat yang berbeda.  Ada individu yang cekatan dalam melaksanakan tugas nya, ada individu yang pintar,

tetapi susah berorganisasi, dan mungkin ada juga individu yang suka membuat alasan  agar dapat membolos kerja. Karena perilaku tiap individu tidak sama, manajer sumber daya manusia harus benar-benar memahami perilaku masing-masing karyawannya.

 

Perusahaan menginginkan pencapaian tujuan tanpa mengalami banyak kendala dan kalaupun ada maka kendala yang dihadapi dapat diminimalisasi. Di antara tujuan tersebut adalah tujuan memperoleh laba, memenangkan persaingan serta memberikan kepuasan kepada stakeholer organisasi. Dalam kenyataanya proses untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ternyata bukanlah suatu hal yang mudah dilaksanakan. Organisasi merupakan kumpilan dari berbagai faktor sumber daya,baik sumber daya manusia,moral,teknologi,serta keterampilan. Dari sekian banyak faktor dalam organisasi yang memgang peranan penting adalah faktor sumber daya manusia.keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan sangat tergantung pada bagaimana perusahaan tersebut mengelola dan mempersiapkan managenen sumber daya manusia yang dimilikinya

 

Organisasi baik pemerintah maupun swasta senatiasa dihadapkan pada berbagai masalah, diantaranya masalah dalam motivasi kerja, karyawan yang mempengaruhu perkembangan organisasi. Oleh karena itu, organisasi sangat membutuhkan karyawan yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam bekerja akan memmproleh hasil kerja yang optimal, sehingga suatu pekerjaan akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, menjaga karyawan tetap dilibatkan dan diberdayakan adalah kunci bagaimana keberhasilan perusahaan ketika karyawan berhenti, seluruh pihak merugi.

 

 

            B. TUJUAN

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah agar dapat memahami konsep, bentuk- bentuk organisasi, manfaat organisasi dan bisa menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari.

C.    Manfaat

Sebagai sarana pembelajaran untuk mengetahui hal-hal yang berkaitandengan kegiatan organisasi dan seperti apa bentuk- bentuk organisasi bisnis, jenis-jenis organisasi bisnis, komponen- komponen organisasi bisnis dan pengertian organisasi bisnis

 

 

 


 

BAB II

 

PEMBAHASAN

 

2.1 bentuk-bentuk perilaku karyawan

 

      Seorang manajer harus mampu memahami para karyawannya.pemahaman ini penting karna berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.untuk memahami kondisi karyawannya, seorang manager dapat melihatnya untuk perilaku karyawannya dikantor. Ada tiga bentuk perilaku karyawan, yaitu perilaku kinerja, perilaku kewarganegaran organisasi, dan perilaku kontra produktif :

 

a)      perilaku kinerja adalah, serangkaian perilaku terkait pekerjaan. Yang  diharapkan dapat ditunjukkan oleh karyawan dalam organisasi. Pada dasarnya, ini adalah perilaku yang langsung disasar untuk menjalankan pekerjaan.

b)      Kewargaan organisasi adalah, perilaku positif yang tidak secara langsung berkonstribusi pada laba perusahaan. Kewargaan organisasi ini memacu pada perilaku individu yang memberikan konstribusi positif secara keseluruhan bagi organisasi.

c)      Perilaku kontraproduktif adalah, perilaku yang menjauhkan karyawan dari kinerja organisasi. Ketidakhadiran terjadi ketika seseorang karyawan tidak hadir untuk bekerja

            2.2 Perbedaan individu antar karyawan   

            Perbeda individu(individual diferences) merupakan antribut pribadi yang berbeda antara satu orang dengan orang lain.seperti pada beberapa kategori-kategori dasar perbedaan induvidu antara lain:

            A)kepribadian dalam hidup nyata.

            Kepribadian (personality) adalah serangkaian atribut psikologis yang relatif stabil yang membedakan satu individu dengan individu lain. Kepribadian dalam kehidupan nyata terdapat “lima besar” sifat kepribadian yang terdiri dari:

- kesetujuan (agreeableness) adlah kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain.

- pengaturan diri(conscientiousness) dalam konteks ini merujuk pada kegigihan, sifat mudah di andalkan,dan keteraturan seseorang.

-emosionalitas(emotionality) mengacu pada derajat kecendurungan seseorang memiliki padangan dan perilaku positif atau negatif terhadap orang lain.

-ekstraversi(ekstraversion) keterbukaan terhadap lingkungan sosial dan fisik mengacu pada tingkat kenyamanan individu dengan hubungan.

-keterbukaan(openness)mencerminkan seberapa luwes atau kakunya seseorang dalam hal keyakinannya.

Kerangka pemikiran menurut myers-briggs antara lain:

Ø  Ekstraversi  (E) versus intropersi (I). Ekstrovert memproleh energi berkumpil bersama orang –orang, sedangkan introvert mudah jenuh dengan orang lain dan membutuhkan kesendirian untuk mengisi kembali energi mereka.

Ø  Pengindera/sensing (S) versus intuisi (E). Tipe penginderaan lebih menyukai hal-hal konkret, sedangkan intuitif lebih menyukai konsep abstrak

Ø  Memikirkan (T) versus merasakan (F). Individu yang pemikir berdasarkan keputusan mereka pada logika dan akal, sedangkan individu yang perasa lebih mendasarkan keputusan perasaan dan emosi.

Ø  Menilai(J) versus  memahami (P). orang-orang yang penilai menikmati hal-hal yang rampung atau tujuan yang tercapai, sedangkan mereka yang pemaham lebih menikmati proses dan situasi  yang tidak bisa diduga hasilnya.

 Kecerdasan emosional

Konsep kecerdasan emosional telah dikenali beberapa tahun terakhir dan juga memberikan pengetahuan menarik mengenai kepribadian. Ada beberapa dimensi-dimensi yang digambarkan sebagai berikut:

§  Kesadaran diri mengacu pada kapasitas seseorang untuk menyadari apa yang mereka rasakan.

§  Mengelola emosi mengacu pada kapasitas seseorang untuk mengatasi kecemasan, rasa takut, dan kemarahan sehingga ketiga bentuk emosi ini tidak meggangu kegiatan individu tersebut.

§  Memotivasi diri sendiri adalah kemampuan sesorang untuk tetap optimis dan selalu berusaha keras kendati menghadapi hambatan, tantangan, dan kegagalan.

§  Empati adalah kemampuan seorang untuk memahami perasaan yang dialami oranglain tanpa harus diberitahukan.

§  Keterampilan bersosialisai membanu orang-orang untuk bergaul dengan orang lain dan menjalin hubungan yang positif.

Sifat kepribadian lainya dalam lingkungan kerja

Selain model-model kribadian kompleks, ada juga beberpa sifat kepribadian secara spesifik antara lain :

 

v  Lokus kendali ( locus of control) adalah derajat sejauh mana orang-orang menyakini bahwa perilaku mereka memiliki dampak real terhadap apa yang terjadi pada diri mereka.

v  Efikasi diri (self-efienceci) seseorang adalah keyakinan seseorang atas kemampuanya untuk menjalankan suatu tugas.

v  Otoritarianisme(authoritarism), yakni derajat sejauh mana seseorang menyakini bahwa perbedaan kekuasaan dan status bisa dibenarkan dalam hierarki sistem sosial seperti organisasi.

v  Machiavellianisme(machiavellianism) adalah sifat kepribadian yang penting lainnya.

v   Harga diri ( self- esteem) adalah derajat sejauh mana seseorang menyakini bahwa dirinya adalah individu yang berharga dan pantas diperhitungkan.

v  Kecendrungan mengambil resiko (risk propensity) adalah derajat sejauh mana seseorang bersedia mengambil peluang dan membuat keputusan berisiko.

 

Sikap di lingkungan kerja

Sikap ( atitudes) mencerminkan keyakinan dan perasaan seseorang mengenai ide-ide tertentu,situasi, atau individu lain. Sikap dibentuk oleh berbagai kelakuan, antara lain nilai nilai yang kita pegang,  pengalaman kita dan kerpibadian kita. Sikap biasanya dipandang.

sebagai kecendrungan satbil untuk berperilaku terhadap suatu objek dengan cara tertentu. Terdapat pandangan bahwa sikap memiliki 3 komponen, antara lain:

1)      Kognisi(cognition)adalah pengetahuan yang di pegang seseorang mengenai sesuatu.

2)      Efek(affect)seseorang adalah persaan individu mengenai suatu hal.

3)      Intensi(intention)memadu perilaku seseorang.

                               

Ketika dua bentuk kognisi atau persepsi saling bertolak belakang atau inkongruen, seseora ng mengalami bentuk konflik dan kecemasan yang di sebut sebagi disonansi kognitif(kognitive dissonance)

            Sikap utama yang berkaitan dengan pekerjaan

                           Berikut sifat-sifat penting antara lain:

ü  Kepuasan kerja (job satisfaction) mencerminkan derajat sejauh mana orang-orang memilih sikap positif terhadap pekerjaan mereka.

ü  Komitmen organisasi(organizational commitment) mencerminkan indetifikasi seseorang dengan organisasi dan misi perusahaan.

 

 

2.3  mencocokan pekerjaan dan individu

    Dengan beragam perbedaan individu dan beragam bentuk perilaku karyawan yang dapat terjadi dalam satu organisasi, tidak heran apabila manager selalu ingin mencocokkan antara individu dengan pekerjaan yang mereka jalankan. Dua metode utama dalam memahami bagaimana pencocokkan ini terjadi antara lain kontrak psikologis dan kesesuaian individu-pekerjaan

 

1.)  Kontrak psikologis

Kontrak psikologis adalah serangkaian ekspetasi yang dimiliki oleh karyawan dan organisasi terkait dengan apa yang karyawan akan berikan bagi organisasi dan berikan bagi organisasi dan apa yang organisasi berikan sebagian sebagai imbalannya.tidak seperti kontrak bisnis, kontrak psikologis tidak tertulis dan tidak seluruh ketentuannya dinegosiasikan secara ekspilit.

2.) kesesuian individu-pekerjaan

Mengacu pada derajat sejauhmana kontribusi seseorang dan insensif dari organisasi cocok satu sama lain.kesesuaian individu- pekerjaan yang baik memiliki keseimbangan antarakontribusi yang dihasilkan individu dan insentif yang diberikan organisasi.

 

 

 

 

 

2.4       Beberapa Konsep Teori Motivasi Dasar.

Motivasi adalah sejumlah kekuatan yang mendorong orang-orang untuk berprilaku dalam cara tertentu ada 3 macam cara pendekatan hubungan manusia di tempat kerja ialah: teori klasik dan manajenenilmiah, teori perilaku awal, dan teori motivasi kontenporer.

 

1.      Teori klasik, teori klasik ini merupakan motivasi para pekerja/karyawan semata hanya karna uang.

2.      Teori perilaku awal teori ini bertujuan untuk meninggkatkan produktivitas, teori ini juga mengadakan konteks ujian secara psikologis agar mereka dapat dengan mudah mengetahui bakat, dan bagaimana ambisi si karyawan dalam bekerja.

3.      Teori motivasi kontenporer, yaitu terdiri dari 2 jenis yaitu teori ekspentasi dan teori keadilan

Teori ekspentasi  ialah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang termotivasi bekerja untuk memproleh imbalan yang karyawan inginkan dan bisa mereka dapatkan

Teori keadilan   ialah teori motivasi yang menyatakan karyawan akan dibayar sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan, semakin banyak hal yang bisa karyawan kerjakan maka semakin banyak hasil atau imbalan yang diterima

 

2.5       Menjelaskan Strategi Dan Motivasi Kepada Karyawan

 

            Kepuasan dalam bekerja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan. dimana sangat terlihat ketika karyawan tidak puas maka karyawan akan berhenti bekerja,karyawan mengeluh, tidak patuh atau mengelakkan sebagian tanggung jawab pekerjaan.

Sementara kepuasan karyawan yaitu salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh karyawan dalam suatu pekerjaan tersebut.

1.      Strategi untuk meningkatkan kepuasan dan moral kerja

Untuk strategi meningkatkan kepuasan dan moral kerja karyawan, perusahaan-perusahaan biasanya mencoba untuk membuat dan menginplementasikan beberapa jenis program yang dirancang untuk membuat pekerjaan lebih menarik, sehingga para karyawan bisa meningkatkan kepuasan dan meningkatkan kepuasan moral dan karyawan antara lain:

a.       Menaikkan upah karyawan

b.      Memberikan kenaikan jabatan kepada karyawan yang berpartisipasi.

c.       Kepastian kerja

d.      Memberikan bonus uang tunai kepada karyawan yang bekerja baik di dalam perusahaan

e.       Memberikan komposisi kepada karyawan

f.       Menciptakan lingkuangan kerja yang harmonis

 

2.      Motivasi dalam lingkuangn kerja 

Dalam hal ini dibutuhkan manejer  yang mampu untuk memotivasi karyawan secara aktif dan harus dapat mempengaruhi tingkat motivasi karyawan, jika salah satu karyawan kinerjanya  harus diperbaiki, maka manejer harus turut ikut campur dan membantu menciptakan atmosfet yang mendorong, mendukung, dan mempertahankan perbaikan.

 

3.      Strategi untuk meningkatkan motivasi kerja

Ada 3 aspek penting yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang dalam bekerja yaitu, SKILL, ATITUDE dan MOTIVASI. Untuk aspek skill dapat ditingkatkan dengan melakukan program training, untuk atitude dapat dilakukan dengan program training pengembangan diri, sedangkan  untuk meningkatkan motivasi seringkali tidak sekedar memberikan input pengetahuan tetapi juga perlu melihat akar masalah yang membuat kurangnya termotivasi. Motifasi sering terpengaruhi dari faktor luar maupun dalam. Adapun strategi yang menambahkan motivasi karyawan antara lain:

a.       Sasaran

Sasaran yang jelas dan tegas akan membantu individu untuk tetap fokus pada tujuan yang realistis. Karena semakin tidak realistis semakin mudah untuk individu menjadi frustasi.

b.      Partisipasi

Umumnya setiap orang akan lebih bersemangat jika mengerjakan suatu tugas dimana ia punya kontribusi dalam prosesnya. Libatkan lah bawahan kita untuk memikirkan langkah-langkah pengembangan perusahaan.

 

 

 

c.       Pengakuan

Lakukan pengakuan non-financial berupa pujian dari atasan akan memberikan dampak yang sangat besar bagi individu. Pengakuan sendiri berkaitan dengan enam kebutuhan dasar manusia  yang paling dicari.

d.      Komunikasi

Dengan melakukan komunikasi yang intens maka bawahan akan merasa lebih dipercaya dan merasa aman. Hal ini tentunya akan membantu individu untuk bekerja dengan tenang.

e.       Kesempatan

Pada umumnya setiap orang memiliki keinginan untuk berkembang, namun banyak hal yang berpengaruh, antara lain : adanya kesempatan untuk berkontribusi dan meninggkatkan potensi dirinya

f.       Kerjasama

Manusia adalah mahluk sosial, dimana manusia tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan individu lain untuk meneruskan hidup. maka interaksi antar satu dengan yang lain sangat dibutuhkan.

 

 


 

BAB III

PENUTUP

 

3.1  KESIMPULAN

 

Motivasi karyawan merupakan suatu keadaan yang mendorong,atau menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang dilakukannya sehingga mencapai  tujuanya.

Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau mengugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memproleh hasil unruk mencapi tujuan tertentu.

Kegunaan motivasi karyawan adalah untuk mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar. Sebagai pengarah artinya, mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diingnkan. Sebagai penggerak berfungsi sebagai mesin  bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu  pekerjaan.

 

3.2  SARAN 

Dekemian yang penulis dapat paparkan mengenai perilaku dan motivasi karyawan dan yang berkaitan dengannya, tentunya penulis menyadari atas segala kekurangannya. Maka dari itu, penulis berharap para pembaca dan penyimak memberikan kritikdan saran yang membangun demi kesempurnaan ya makalah ini.

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

1.      Ebert, griffin.2017. pengantar bisnis. Jakarta: erlangga

2.      http://gitawiratama.blogspot.com/2015/01/bab-8-perilaku-dan-motivasi-karyawan.html

3.      http://phnharapan.blogspot.com/2015/05/makalah-motivasi-karyawan.html

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment