Friday 30 July 2021

MAKALAH ANGGARAN KAS

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam jangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai perencanaan laba. Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang akan datang. Untuk melukiskan anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Gedung tersebut akan dibangun berdasarkan cetak biru (blue print) dan berdasarkan rencana biaya yang dibuat oleh arsitek. Setiap bulan dibuat anggaran biaya untuk pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian gedung tersebut, sehingga keseluruhan pekerjaan gedung tersebut dapat terlaksana sesuai dengan blue print yang telah dibuat dengan rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan. Pengelolaan perusahaan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan suatu proyek pembangunan gedung yang dijelaskan diatas. Untuk jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh tahun, manajemen puncak menetapkan kearahmana perusahaan akan dijalankan. Manajemen puncak menyusun semacam blue print tentang kondisi yang akan dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Blue print ini berupa program jangka panjang yaitu pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, keuangan, kepegawaian, citra perusahaan, sistem inforrnasi manajemen, budaya perusahaan dan lain sebagainya.

Manajemen mengalokasikan sumber daya yang ada untuk setiap program yang disusunnya. Untuk menjamin terlaksananya program tersebut, manajemen menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut.

Dalam proses penyusunan anggaran tersebut, ditunjuk manajer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kejadian dialokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan kepada manajer yang bersangkutan. Anggaran menjamin pelaksanaan rencana kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran. Dengan demikian penyusun anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian blue print tentang program jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem informasi manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya.  Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber  daya yang diperkirakan.

 

B.     Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang sudah di jelaskan diatas maka di dapat rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Apa pengertian dari anggaran kas?
  2. Apa pentingnya anggaran kas?
  3. Bagaimana penyusunan anggaran kas?
  4. Bagaimana pendekatan anggaran kas?
  5. Bagaimana format anggaran kas?

 

C.    Tujuan

Dari rumusan masalah yang sudah di paparkan diatas maka di dapat tujuan sebagai berkut:

  1. Untuk mengetahui pengertian anggaran kas.
  2. Untuk mengetahui pentingnya anggaran kas.
  3. Untuk mengetahui penyusunan anggaran kas.
  4. Unuk mengetahui pendekatan anggaran kas.
  5. Untuk mengetahui format anggaran kas.

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Anggaran Kas

Anggaran kas adalah prediksi aliran keluar-masuknya uang yang direncanakan perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.

Kas mempunyai kedudukan yang sentral dalam upaya menjaga kelancaran operasional perusahaan. Jumlah kas yang memadai sangat penting bagi kelancaran usaha perusahaan sehari-hari. Jumlah kas yang kurang akan mengakibatkan tidak terbayarnya kewajiban perusahaan atau terganggunya operasional perusahaan, sedangkan jumlah kas yang berlebih akan mengakibatkan adanya jumlah kas yang menganggur (idle) atau jumlah kas yang tidak produktif.

Anggaran kas adalah perencanaan mutasi dan posisi kas jangka waktu tertentu, yang terdiri atas :

1.      Perencanaan penerima kas (aliran kas masuk)

2.      Perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar)

3.      Penetapan sisa kas minimum

Sifat aliran kas, baik aliran masuk maupun aliran keluar, dapat bersifat kontinyu artinya frekuensi penerima/pengeluaran kas yang sering diterima/dibayar oleh perusahaan ataupun bersifat tidak kontinyu/insidentil artinya frekuensi penerima/pengeluaran kas yang jarang diterima atau dibayar oleh perusahaan.

Contoh aliran kas masuk yang bersifat kontinyu misalnya penerima kas yang berasal dari hasil penjualan produk secara tunai dan hasil pelunasan piutang. Sedangkan contoh aliran kas masuk yang bersifat tidak kontinyu (insidentil) misalnya; penerima kas yang berasal dari penyertaan pemilik perusahaan, penjualan saham, penerima kredit bank, dan penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi.

Contoh aliran kas keluar yang bersifat kontinyu (rutin) misalnya pengeluaran kas untuk pembelian bahan baku, pembayaran upah, gaji dan kesejahteraan karyawan, pembayaran biaya listrik, air , telepon, dll. Sedangkan aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu (insidentil) misalnya; pengeluaran kas misalnya untuk pembayaran bunga, pembayaran dividen, pembayaran pajak penghasilan, pembayaran angsuran utang, pembelian kembali saham perusahaan dan pembelian aktiva tetap.

 

B.     Pentingnya Anggaran Kas

Kas berfungsi untuk membayar semua aktivitas yang dilakukan perusahaan, baik dalam operasi sehari-hari maupun untuk investasi. Karena itu, bagi perusahaan, memiliki alat pembayaran dalam jumlah dan waktu yang tepat akan sangat bermanfaat positif bagi perusahaan. Kekurangan uang akan menyebabkan perusahaan tidak dapat membayar berbagai aktivitas operasi dan investasi. Pembelian dan pembayaran bahan baku akan terganggu, pembayaran biaya tenaga kerja akan terganggu, dan pembayaran biaya-biaya lain akan terganggu. Sebaliknya, kelebihan uang pada suatu saat, melebihi kebutuhan perusahaan, menyebabkan terlalu banyaknya uang yang menganggur, padahal seharusnya uang tersebut dapat dikelola secara lebih optimal lagi untuk kepentingan perusahaan.

Karena itu, penting sekali bagi perusahaan untuk memiliki kas dalam jumlah dan waktu yang tepat agar kas tersebut dapat dipergunakan secara optimal tanpa mengganggu operasi perusahaan. Untuk kepentingan itulah, sangat perlu sekali dibuat suatu perencanaan yang baik untuk melihat berbagai sumber penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan untuk suatu periode tertentu.

Rencana perusahaan yang berupa antisipasi tentang berbagai aktivitas yang memerlukan uang dalam jumlah dan waktu yang diperkirakan serta antisipasi tentang berbagai penerimaan uang dalam jumlah dan waktu yang diperkirakan tersebut harus sekaligus menunjukkan sumber-sumber penggunaan dan penerimaan kas. Setiap sumber penerimaan kas harus dapat dibuat taksirannya tentang berapa banyak uang yang akan diperoleh dari setiap sumber tersebut dan kapan uang tersebut akan diterima. Setiap sumber pengeluaran juga harus dapat dibuat taksirannya tentang berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut dan kapan uang tersebut dibutuhkan.

Dari perbedaan jumlah dan waktu aliran dana yang diterima dan aliran dana keluar tersebut, akan terlihat tingkat keseimbangan antara keduanya. Jika jumlah uang yang akan diterima lebih besar dari jumlah uang yang akan dikeluarkan, cukup dilihat waktu dibutuhkannya uang tersebut dan waktu dikeluarkannya uang tersebut. Jika jumlah uang yang akan dikeluarkan lebih besar dari jumlah uang yang diterima, maka perusahaan harus membuat efisiensi pada pos-pos yang memungkinkan. Jika efisiensi telah dilakukan tetapi jumlah uang yang akan dikeluarkan tetap lebih besar dari jumlah uang yang akan diterima, maka perusahaan perlu mengelola waktu diterima dan dikeluarkannya kas tersebut, agar pada saat dibutuhkan uang tersebut telah ada dalam anggaran kas.

Jadi pada dasarnya, tujuan dibuatnya anggaran kas adalah untuk memberikan infomasi yang relevan tentang taksiran penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan pada suatu periode tertentu di masa mendatang.

Ada dua pendekatan pokok yang dapat dipakai dalam penyusunan anggaran kas yaitu:

1.      Metode penerimaan dan pengeluaran kas (metode terpadu)

2.      Metode aliran kas menurut laporan perhitungan laba rugi (metode pendapatan neto yang disesuaikan)

Dalam menyusun anggaran kas tentunya harus memperhatikan safety cash balance. Safety cash balance merupakan jumlah kas minimal yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansialnya pada setiap saat diperlukan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety cash balance adalah :

1.         Perbandingan antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar

2.         Penyimpangan aliran kas yang diperkirakan

3.         Adanya hubungan baik dengan pihak perbankan

 

 


Format Anggaran Kas

Walaupun tidak ada ketentuan baku tentang bagaimana seharusnya anggaran kas disusun, tetapi terdapat suatu format yang dinilai baik dan sistematis tentang penyusunan anggaran kas sekaligus laporan arus kas suatu perusahaan.

 

Format tersebut membagi arus kas kedalam 3 kelompok, yaitu

  1. Aktivitas Operasi

Adalah berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan produk perusahaan sekaligus semua upaya yang terkait dengan upaya menjual produk tersebut. Karena di dalam aktivitas ini tercakup beberapa aktivitas utama, yaitu :

·      Penjualan Produk Perusahaan

Adalah semua penerimaan yang berasal dari penjualan tunai semua produk yang menjadi sumber penghasilan perusahaan. Untuk perusahaan jasa adalah jasa yang di jual perusahaan tersebut. Untuk perusahaan dagang adalah barang yang diperjualbelikan perusahaan tersebut. Sedangakan perusahaan manufaktur adalah barang yang di produksi dan di jual perusahaan tersebut. Penjualan produk tersebut akan menghasilkan penerimaan bagi perusahaan.

·      Penerimaan Piutang

Adalah penerimaan yang bersal dari penjualan kredit yang dilakukan perusahaan. Penjualan kredit menghasilkan piutang, pada saat piutang tersebut dibayar akan menyebabkan penerimaan piutang bagi perusahaan.

  • Pendapatan dari sumber luar usaha

Adalah pendapatan diluar penjualan produk perusahaan. Penjualan di luar produk utama perusahaan akan mengakibatkan penerimaan kas bagi perusahaan.

  • Pembelian bahan baku/barang dagangan

Adalah aktivitas pembelian bahan utama dari suatu produk yang dihasilkan perusahaan manufaktur. Sedangkan pembelian barang dagangan adalah barang yang dibeli perusahaan dagang untuk dijual lagi. Pembelian bahan baku atau barang dagangan secara tunai adalah aktivitas pengeluaran

  • Pembayaran biaya tengaga kerja

Adalah semua pembayaran upah orang yang terlibat secara langsung dalam proses produksi. Pembayaran upah tenaga kerja merupakan aktivitas pengeluaran kas bagi perusahaan.

  • Pembayaran biaya-biaya overhead

Adalah pembayaran semua biaya produksi selain biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.

  • Pembayaran biaya-biaya pemasaran

Adalah semua aktivitas distribusi produk perusahaan sejak dari gudang perusahaan sampai ke tangan konsumen. Aktivitas pembayaran biaya pemasaran merupakan aktivitas pengeluaran kas perusahaan.

  • Pembayaran biaya-biaya administrasi dan umum

Adalah semua pembayaran aktivitas operasi kantor dan umum. Pembayaran semua biaya administrasi dan umum merupakan aktivitas pengeluaran kas perusahaan.

 

2.   Aktivitas Investasi

Adalah berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan. Seperti pembelian dan penjualan gedung, tanah, kendaraan, pembelian obligasi/saham perusahaan lain.

 

3.   Aktivitas Pembiayaan

Adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumbernya beserta konsekuensinya. Misalnya penerbitan surat utang, penerbitn obligasi, penerbitan saham baru, pembayaran dividen, pelunasan utang.

 

Contoh Aplikasi

Data anggaran pada PT. Demina untuk tahun 2012 sebagai berikut:

  • Rencana penjualan sebagai berikut:

-      Januari                            Rp.    90.000.000

-      Februari                          Rp.    85.000.000

-      Maret                              Rp.    85.000.000

-      Triwulan II                       Rp. 250.000.000

-      Triwulan III                      Rp. 230.000.000

-      Triwulan IV                      Rp. 300.000.000

  • Kerugian piutang tak tertagih sebesar 1%
  • Sistematika pengumpulan piutang adalah:

Ø    75% pada bulan penjualan

Ø    15% pada satu bulan berikutnya

Ø    10% pada 2 bulan berikutnya

Ø    90% pada triwulan penjualan

Ø    10% pada triwulan berikutnya

  • Saldo kas pada awal tahun adalah sebesar Rp. 15.000.000
  • Rencana pengeluaran modal:

Ø    Membeli mesin pada bulan Maret sebesar Rp. 2.500.000 dan pada triwulan III sebesar Rp. 30.000.000

Ø    Pembentukan dana untuk degung pada bulan Desember sebesar Rp. 30.000.000

Ø    Pembelian lainnya pada Februari sebesar Rp. 600.000 triwulan II dan III Rp. 500.000 dan triwulan IV sebesar Rp. 700.000

  • Penerimaan dan Pengeluaran lainnya

                                     Pendapatan Lainnya                         Pengeluaran lainnya

Januari                               Rp. 1.500.000                                       Rp. 2000.000

Februari                             Rp. 1.000.000                                       Rp. 2.000.000

Maret                                 Rp. 1.000.000                                       Rp. 1.500.000

Triwulan II                          Rp. 3.000.000                                       Rp. 5.000.000

Triwulan III                         Rp. 3.000.000                                       Rp. 5.000.000

Triwulan IV                         Rp. 4.000.000                                       Rp. 6.000.000

  • Pembelian Bahan Baku dan biaya tenaga kerja

Bahan Baku                         Tenaga Kerja

Januari                                   Rp. 14.500.000                      Rp.   66400.000

Februari                                 Rp. 16.200.000                      Rp.   63200.000

Maret                                     Rp. 15.200.000                      Rp.   65600.000

Triwulan II                              Rp. 46.400.000                      Rp. 187100.000

Triwulan III                             Rp. 39.300.000                      Rp. 161100.000

Triwulan IV                             Rp. 48.500.000                      Rp. 198500.000

  • Pengeluaran lainnya

Ø    Polis Asuransi pada bulan Juni sebesar Rp. 750.000

Ø    Pajak kekayaan bulan Februari sebesar Rp. 1.400.000

Ø    Fee Ahli hukum setiap bulan sebesar Rp. 150.000

Ø    Fee akuntan sebesar Rp. 2.500.000 pada bulan Februari

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penyelesaian

Tabel Penjualan

Uraian

Total Penjualan

Penjualan Tunai

Penjualan Kredit

Bad Debt

Piutang Netto

Januari

Februari

Maret

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

90.000.000

85.000.000

85.000.000

250.000.000

230.000.000

300.000.000

63.000.000

59.500.000

59.500.000

175.000.000

161.000.000

161.000.000

27.000.000

25.500.000

25.500.000

75.000.000

69.000.000

90.000.000

270.000

255.000

255.000

750.000

690.000

900.000

26.730.000

25.245.000

25.245.000

74.250.000

68.310.000

89.100.000

Total

1.040.000.000

728.000.000

312.000.000

3.120.000

3.08.880.000

 

Tabel Anggaran Piutang

Uraian

Jan

Feb

Maret

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

Januari

Feb

Mar

Tw II

Tw III

Tw IV

20.047.500

-

-

-

-

-

4.009.500

18.933.750

-

-

-

-

2.673.000

3.786.750

18.933.750

-

-

-

-

2.524.500

6.311.250

66.825.000

-

-

-

-

-

7.425.000

61.4790.00

-

-

-

-

-

6.831.000

80.190.000

Total

20.047.500

22.943.250

25.393.500

75.660.750

75.215.250

87.021.000

 

Anggaran Penerimaan Kas

Uraian

Jan

Feb

Maret

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

Piutang

Penjualan

Pdpt Lain

20.047.500

63.000.000

1.500.000

22.943.250

59.500.000

1.000.000

25.393.500

59.500.000

1.000.000

75.660.750

175.000.000

3.000.000

75.215.250

161.000.000

3.000.000

87.021.000

210.000.000

4.000.000

Total

84.547.500

83.443.250

85.893.500

253.660.750

239.215.250

301.021.000

 

 

 

 

Anggaran Pengeluaran Kas

Uraian

Jan

Feb

Maret

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

P. Mesin

P. Dana Gedung

Pembelian Lain

Pengeluaran lain

BBB

BTK

Polis Asuransi

Pajak Kekayaan

Fee Ahli Hukum

Fee Akuntan

-

-

-

2.000.000

14.500.000

66.400.000

-

-

150.00-0

-

-

600.000

2.000.000

16.200.000

63.200.000

-

1.400.000

150.000

2.500.000

2.500.000

-

-

1.500.000

15.200.000

65.600.000

-

-

150.000

-

-

-

500.000

5.000.000

46.400.000

187.100.000

750.000

-

150.000

-

30.000.000

-

500.000

5.000.000

39.300.000

161.100.000

-

-

150.000

-

-

30.000.000

700.000

6.000.000

48.500.000

198.500.000

-

-

150.000

-

Total

83.050.000

86.050.000

84.950.000

239.900.000

236.050.000

283.850.000

 

Anggaran Kas Sementara

Uraian

Jan

Feb

Mar

TW II

TW III

TW IV

Saldo Awal

15.000.000

16.497.500

13.890.750

14.834.250

28.595.000

31.760.250

Penerimaan

84.547.500

83.443.250

85.893.500

253.660.750

239.215.250

301.021.000

Tersedia

99.547.500

99.940.750

99.784.250

268.495.000

267.810.250

332.781.250

Pengeluaran

83.050.000

86.050.000

84.950.000

239.900.000

236.050.000

283.850.000

Saldo Akhir

16.497.500

13.890.750

14.834.250

28.595.000

31.760.250

48.931.250

 

Karena Perusahaan tidak mengalami kekurangan kas setiap bulan dan triwulannya, maka anggaran kas sementara ini bisa langsung dijadikan anggaran kas final.

 


 

2.3       Penyusunanan Anggaran Kas

Manfaat penyusunan anggaran kas bagi perusahaan adalah dapat diketahui bilamana perusahaan dalam keadaan defisit dan keadaan surplus sebagai akibat operasi perusahaan. Tahapan susunan anggaran kas adalah sebagai berikut :

Tahap pertama, menyusun taksiran penerimaan kas dan pengeluaran kas menurut rencana operasional perusahaan.

Tahap kedua, menyusun taksiran kebutuhan dana yang diperlukan untuk menutup defisit dan menyusun taksiran pembayaran bunga utang beserta waktu pelunasan kembali utang tersebut. Atau menyusun taksiran pembelanjaan dana karena adanya dana idle setelah diperhitungkan safety cash balance.

Tahap ketiga, menyusun kembali taksiran seluruh penerimaan dan pengeluaran kas, yang merupakan anggaran kas final.

Terdapat dua macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan yaitu:

·         Anggaran kas jangka pendek

Anggaran ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan. Anggaran ini juga berfungsi sebagai alat pemberian otoritas kas keluar yang secara terus menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.

·         Anggaran kas jangka panjang

Anggaran ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun yang disesuaikan dengan perencanaan perusahaan yang telah disusun. Anggaran ini berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari sumber-sumber internal dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun anggaran.

 

 

Langkah-Langkah Penyusunan Anggara Kas

            Tahapan penyusunan anggaran kas adalah sebagai berikut:

a.       Menyusun anggaran penagihan piutang.

b.      Menyusun anggaran penerimaan kas yang terdiri dari penerimaan tunai, penagihan piutang dan penerimaan lainnya.

c.       Menyusun anggaran pengeluaran kas.

d.      Menyusun anggaran kas sementara, untuk mengetahui kemungkinan terjadinya defisit kas.

e.       Memperkirakan pembayaran, bunga dan menyusun skema pembayaran bunga secara lengkap.

f.       Menyusun anggaran kas akhir.

Tujuan penyusunan anggaran kas antara lain adalah:

a.       Menunjukkan posisi kas pada akhir periode sehingga dapat diketahui apakah posisi kas tersebut surplus atau defisit.

b.      Menunjukkan kebutuhan untuk mencari pinjaman jika terjadi defisit kas atau jumlah kas pada akhir periode tidak mencukupi jumlah minimal kas yang disyaratkan.

c.       Mengkoordinasikan jumlah kas dalam hubungannya dengan:

·         Kebutuhan kas untuk menjamin ketersediaannya modal kerja

·         Penerimaan kas dari penjualan

·         Kebutuhan kas untuk investasi

·         Kebutuhan kas untuk pembayaran utang

d.      Menetapkan dasar perkreditan yang efektif jika perusahaan akan  memberikan fasilitas kredit bagi konsumennya.

e.       Pengendalian posisi kas,

 

2.4       Pendekatan Dalam Menyusun Anggaran Kas

Ada dua  pendekatan yang dapat digunakan dalam menyusun anggaran kas yaitu:

a)      Pendekatan penerimaan dan pengeluaran kas, dimana sumber-sumber penerimaan kas muncul dari transaksi penjualan tunai, piutang dagang, piutang wesel, bunga penjualan aktiva tetap serta penghasilan lainnya. Sedangkan pengeluaran kas muncul dari transaksi pembayaran tunai seperti  pembeliaan bahan,  upah,  pajak, deviden dan lain-lain. Pada pendekatan ini semua  pos yang bersifat actual basis harus dijabarkan kedalam cash basis. Pendekatan ini mudah di laksanakan  jika perusahaan telah menyusun rencana laba komprehensif, karena data tersedia lengkap dan terinci, dan pendekatan ini berguna untuk menyusun anggaran jangka pendek.

b)      Pendekatan akuntansi keuangan, digunakan untuk menyusun anggaran  kas jangka panjang dimana penyusunan aliran kas dimulai dari laporan R/L (laba atau rugi) kemudian laporan tersebut disesuaikan dengan cara mengubah dari accrual basis menjadi cash basis.

2.5       Format Anggaran Kas

Walaupun tidak ada baku tentang bagaimana seharusnya anggaran kas disusun, tetapi terdapat suatu format yang dinilai baik dan sistematis tentang penyusunan anggaran kas sekaligus laporan arus kas suatu perusahaan.

Format tersebut membagi arus kas ke dalam tiga kelompok sumber yaitu:

1.      Aktifitas Operasi yaitu berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan produk perusahaan sekaligus semua upaya yang terkait dengan upaya menjual produk tersebut. Karena itu di dalam aktivitas ini tercakup beberapa aktivitas utama, yaitu:

a.       Penjualan produk perusahaan

b.      Penerimaan piutang

c.       Pendapatan dari sumber di luar usaha utama

d.      Pembelian bahan baku/barang dagangan

e.       Pembayaran biaya tenaga kerja

f.       Pembayaran biaya-biaya overhead

g.      Pembayaran biaya-biaya pemasaran,

h.      Pembayaran biaya-biaya administrasi & umum

2.      Aktivitas Investasi adalah berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan. Seperti pembelian dan penjualan gedung, mesin, tanah, kendaraan, pembelian obligasi/saham perusahaan lain, dan sebagainya.

3.      Aktivitas Pembiayaan adalah semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya dan mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dan dana dari berbagai sumbernya beserta konsekuensinya. Misalnya penerbit surat uang, penerbitan obligasi, penerbitan saham baru, pembayaran dividen, pelunasan utang dan sebagainya.

 

Jika dilihat format anggaran kas tersebut, maka berbagai sumber penerimaan dan   pengeluaran kas tersebut, dapat di susun seperti dalam tabel dibawah ini.

 

SumberAliranKas

           

Penerimaan

           

Pengeluaran

Aktivitas

Operasi

           

Penjualan Produk

           

Pembelian  Bahan/Barang Dagangan

Pendapatan Lain-Lain

           

Pembayaran Biaya Tenaga Kerja

 

           

Pembayaran Biaya Overhead

 

           

PembayaranBiayaPemasaran

 

           

Pembayaran Biaya Administrasi Dan Umum

 

           

Pembayaran Biaya Lain-Lain

Aktivitas

Investasi

           

 

           

 

Penjualan Gedung

           

Pembelian/Pembangunan Gedung

Penjualan Mesin

           

Pembelian Mesin

Penjualan Kendaraan

           

Pembelian Kendaraan

Penjualan Tanah

           

Pembelian Tanah

Penjualan Surat Berharga

           

Pembelian Surat Berharga

Dan Lain-Lain

           

Dan Lain-Lain

Aktivitas

Pembiayaan

           

 

           

 

Penerbitan Saham

           

Pembayaran Deviden

Penerbitan Obligasi

           

Pelunasan Obligasi/Promes/Wesel

Penerbitan Promes/Wesel

           

Dan Lain-Lain

Dan Lain-Lain

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

 

 

 

PENUTUP

Simpulan

Anggara kas adalah prediksi aliran keluar-masuknya uang yang direncanakan perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. Kas berfungsi untuk membayar semua aktivitas yang dilakukan perusahaan, baik dalam operasi sehari-hari maupun untuk investasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya safety cash balance adalah :

1.      Perbandingan antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar

2.        Penyimpangan aliran kas yang diperkirakan

3.        Adanya hubungan baik dengan pihak perbankan

Manfaat penyusunan anggaran kas bagi perusahaan adalah dapat diketahui bilamana perusahaan dalam keadaan defisit dan keadaan surplus sebagai akibat operasi perusahaan. Terdapat dua macam anggaran kas yang diperlukan oleh perusahaan yaitu: Anggaran kas jangka pendek dan Anggaran kas jangka panjang

Ada dua  pendekatan yang dapat digunakan dalam menyusun anggaran kas yaitu, pendekatan penerimaan dan pengeluaran kas dan pendekatan akuntansi keuangan. Walaupun tidak ada baku tentang bagaimana seharusnya anggaran kas disusun, tetapi terdapat suatu format yang dinilai baik dan sistematis tentang penyusunan anggaran kas sekaligus laporan arus kas suatu perusahaan.

Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan pada para pembaca pada umunya dan penulis pada khususnya dapat mengetahui, memahami dan menambah wawasan tentang Anggaran Kas dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

 

DAFTAR PUSTAKA

Suci Made. 2017. Anggaran Perusahaan, singaraja.

Rahayu Sri, Andry. 2013. Penyusu anggaran perusahaan. Graha Ilmu Yogyakarta.

Rudianto. 2008. Penganggaran. Erlangga. Jakarta.

No comments:

Post a Comment