Tuesday 13 December 2022

TEKNIK BUDIDAYA KELAPA SAWIT


BAB I

PENDAHULUAN

 

 

Latar Belakang

 Tanaman kelapa sawit memiliki nama latin (Elaeis guineensis Jacq) saatini merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting disektor pertanian umumnya, dan sektor perkebunan khususnya, hal inidisebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak ataulemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya didunia (Balai Informasi Pertanian, 1990). Melihat pentingnya tanaman kelapa sawitdewasa ini dan masa yang akan datang, seiring dengan meningkatnya kebutuhan penduduk dunia akan minyak sawit, maka perlu dipikirkan usaha peningkatankualitas dan kuantitas produksi kelapasawit secara tepat agar sasaran yangdiinginkan dapat tercapai. Salah satu diantaranya adalah pengendalian hama dan penyakit. (Sastrosayono 2003).

 

2.Rumusan Masalah

 Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah teknologi budidayatanaman kelapa sawit ini yaitu :

Bagaimana syarat tumbuh tanaman kelapa sawit ?

Bagaimana teknik budidaya tanaman kelapa sawit ?

 

3.Tujuan Penulisan

 Adapun tujuan dari pembuatan makalah teknologi budidaya tanamankelapa sawit ini yaitu :

Untuk mengetahui syarat tumbuh tanaman kelapa sawit

Untuk mengetahui teknik budidaya tanaman kelapa sa

 

  

BAB II

PEMBAHASAN1.

 

 1.Pengertian Kelapa Sawit

     Tanaman Kelapa sawit berakar serabut yang terdiri atas akar primer,skunder, tertier dan kuartier. Akar-akar primer pada umumnya tumbuh ke bawah,sedangkan akar skunder, tertier dan kuartier arah tumbuhnya mendatar dan ke bawah. Akar kuartier berfungsi menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah.Akar-akar kelapa sawit banyak berkembang di lapisan tanah atas sampaikedalaman sekitar 1 meter dan semakin ke bawah semakin sedikit (Setyamidjaja,2006).

      Tanaman kelapa sawit umumnya memiliki batang yang tidak bercabang.Pada pertumbuhan awal setelah fase muda (seedling) terjadi pembentukan batangyang melebar tanpa terjadi pemanjangan internodia (ruas). Titik tumbuh batangkelapa sawit terletak di pucuk batang, terbenam di dalam tajuk daun. Di batangterdapat pangkal pelepah-pelepah daun yang melekat kukuh (Sunarko, 2008).Pertumbuhan awal daun berikutnya akan membentuk sudut. Daun pupus yangtumbuh keluar masih melekat dengan daun lainnya. Arah pertumbuhan daun pupus tegak lurus ke atas dan berwarna kuning. Anak daun (leaf let) pada daunnormal berjumlah 80-120 lembar (Setyamidjaja, 2006).

       Tanaman kelapa sawit berumur tiga tahun sudah mulai dewasa dan mulaimengeluarkan bunga jantan atau bunga betina. Bunga jantan berbentuk lonjongmemanjang, sedangkan bunga betina agak bulat. Tanaman kelapa sawitmengadakan penyerbukan bersilang (cross pollination). Artinya bunga betina dari pohon yang satu dibuahi oleh bunga jantan dari pohon yang lainnya dengan perantaan angin dan atau serangga penyerbuk (Sunarko, 2008).

         Tandan buah tumbuh di ketiak daun. Semakin tua umur kelapa sawit, pertumbuhan daunnya semakin sedikit, sehingga buah terbentuk semakinmenurun. Hal ini disebabkan semakin tua umur tanaman, ukuran buah kelapasawit akan semakin besar. Kadar minyak yang dihasilkannya pun akan semakintinggi. Berat tandan buah kelapa sawit bervariasi, dari beberapa ons hingga 30 kg(Setyamidjaja, 2006)

 

 2.Syarat Tumbuh

        Sebagai tanaman yang dibudidayakan, tanaman kelapa sawit memerlukankondisi lingkungan yang baik atau cocok, agar mampu tumbuh subur dan dapat berproduksi secara maksimal. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelapa sawit antara lain keadaan iklim dan tanah. Selain itu, faktoryang juga dapat mempengaruhi pertumbuhan kelapa sawit adalah faktor genetis, perlakuan budidaya, dan penerapan teknologi.

 

a.Iklim

·         Penyinaran matahariLama penyinaran matahari yang baik untuk kelapa sawit adalah 7-5 jam perhari.pertumbuhan kelapa sawit di Sumatera Utara terkanal baik karena berkatiklim yang sesuai yaitu lama penyinaran matahari yang tinggi dan curahhujan yang cukup. Umumnya turun pada sore atau malam hari.

·         SuhuSuhu merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan hasil kelapa sawit.Suhu rata-rata tahunan daerah-daerah pertanaman kelapa sawit berada antara25-27 0C, yang menghasilkan banyak tandan. Variasi suhu yang baik janganterlalu tinggi. Semakin besar variasi suhu semakin rendah hasil yangdiperoleh. Suhu, dingin dapat membuat tandan bunga mengalami meratasepanjang tahun. 

·         Curah hujan dan kelembabanTanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan di daerah tropik, dataran rendahyang panas, dan lembab. Curah hujan yang baik adalah 2.500-3.000 mm pertahun yang turun merata sepanjang tahun. Daerah pertanaman yang idealuntuk bertanam kelapa sawit adalah dataran rendah yakni antara 200-400meter di atas permukaan laut. Pada ketinggian tempat lebih 500 meter di atas permukaan laut, pertumbuhan kelapa sawit ini akan terhambat dan produksinya pun akan rendah.

 

b.Tanah 

Pertumbuhan dan produksi kelapa sawit dalam banyak hal bergantung pada karakter lingkungan fisik tempat pertanaman kelapa sawit itu dibudidayakan.

 Jenis tanah yang baik untuk bertanam kelapa sawit adalah tanah latosol, podsolikmerah kuning, hidromorf kelabu, aluvial, dan organosol/gambut tipis. Kesesuaiantanah untuk bercocok tanam kelapa sawit ditentukan oleh dua hal, yaitu sifat-sifatfisis dan kimia tanah.

 

3.Teknik Budidaya Tanaman Kelapa Sawit

 

A.   Pembibitan

 

      Merupakan produk yang dihasilkan dari suatu proses pengadaan bahantanaman yang dapat berpengaruh terhadap pencapaian hasil produksi padamasa selanjutnya. Pembibitan merupakan langkah awal dari seluruh rangkaiankegiatan budidaya tanaman kelapa sawit. Melalui tahap pembibitan sesuaistandar teknis diharapkan dapat dihasilkan bibit yang baik dan berkualitas.Bibit kelapa sawit yang baik adalah bibit yang memiliki kekuatan dan penampilan tumbuh yang optimal serta berkemampuan dalam menghadapikondisi cekaman lingkungan pada saat pelaksanaan penanaman(transplanting). Menurut Setyamidjaja, (2006), untuk menghasilkan bibit yang baik dan berkualitas seperti tersebut di atas, diperlukan pedoman kerja yangdapat menjadi acuan, sekaligus kontrol selama pelaksanaan di lapang. Untukitu berikut ini disampaikan tahapan pembibitan, mulai dari persiapan, pembibitan awal dan pembibitan utama.

 

a.Pemilihan Lokasi

 

Penentuan lokasi pembibitan perlu memperhatikan beberapa persyaratansebagai berikut:

 

·         Lokasi Pembibitan mempunyai jalan yang mudah dijangkau danmempunyai kondisi baik.

 

·         Areal harus jauh dari sumber hama dan penyakit, serta mempunyaisanitasi yang baik.

 

·         Dekat dengan tenaga kerja lapangan sehingga memudahkan dalam pengawasan.

 

·         Dekat dengan tempat pengambilan media tanam untuk pembibitan.Drainase baik, sehingga pada musim hujan tidak tergenang air.

 

·         Dekat dengan sumber air dan air tersedia cukup untuk penyiraman,dengan kualitas yang memenuhi syarat.

 

·         Areal diusahakan mempunyai topografi datar dan berada di tengah-tengah Kebun.

 

·         Areal pembibitan harus terletak sedekat mungkin dengan daerah yangdirencanakan untuk ditanami dengan memperhitungkan biaya pengangkutan bibit

 

 

 

 

 

 

 

 

 

b.Media Tanam

 

      Media tanam yang digunakan seharusnya adalah tanah yang berkualitas baik, misalnya tanah bagian atas (top soil) pada ketebalan 10-20cm. Tanah yang digunakan harus memiliki struktur yang baik, gembur, serta bebas kontaminasi (hama dan penyakit, pelarut, residu dan bahan kimia). Bilatanah yang akan digunakan kurang gembur dapat dicampur pasir dengan perbandingan pasir : tanah = 3 : 1 (kadar pasir tidak melebihi 60%). Sebelumdimasukkan ke dalam polybag, campuran tanah dan pasir diayak denganayakan kasar berdiameter 2 cm. Proses pengayakan bertujuan untukmembebaskan media tanam dari sisa-sisa kayu, batuan kecil dan materiallainnya.

 

c.Pemeliharaan (pada pembibitan)

 

      Bibit yang yang telah ditanam di prenursery atau nursery perlu dipeliharadengan baik agar pertumbuhannya sehat dan subur, sehingga bibit akan dapatdipindahkan ke lapang sesuai dengan umur dan saat tanam yang tepat.Pemeliharaan bibit meliputi :

 

·         Penyiraman

 

·         Penyiangan

 

·         Pengawasan dan seleksi

                                                                                                           

·         Pemupukan

 

B..Persiapan Lahan

 

     Pembukaan lahan merupakan salah satu tahapan kegiatan dalam budidayaKelapa Sawit yang sudah ditentukan jadwalnya berdasarkan tahapan pekerjaanyang akan dilakukan sesuai dengan jenis lahannya (areal) hutan, areal alang-alangmenyilang. Sementaraitu, interval antara rotasi minimum dilakukan dalam dua minggu.

 

C..Pembuatan Jalan, Parit, dan Teras

 

      Pembuatan Jalan dilakukan dengan cara mengorek, menimbun,mengeraskan bagian lapangan, membuat bentang, dan membuat parit di sebelahkiri-kanan jalan. Jalan utama dan jalan produksi dibuat dengan bulldozer dan ataugrader. Jalan sepanjang 1 km dibuat dalam waktu 40-80 jam kerja dengan pemakaian bahan bakar 80 liter/jam kerja. Selanjutnya, jalan di padatkan denganmenggunakan alat pemadat (bomag). Pekerjaan ini umumnya dilakukan padaakhir musim hujan. Pembuatan parit dikerjakan dengan menggali tanah sesuaiukuran dasar. Tanah galiannya di buang ke tempat tertentu.Saluran air di daerah berbukit berupa

 

 

      saluran kebun dan saluran utama yang menyalurkan air ke salurandrainase alam (sungai). Saluran kebun di buat setiap 16 baris tanaman kelapa

 

sawit dan di buat menurut kontur lahan. Saluran utama di buat dengan lebar bagian atas 150 cm, lebar bagian bawah 80 cm. saluran kebun di buat denganlebar bagian atas 90 cm, lebar bagian bawah 60 cm, dan kedalaman 60 cm. Terasindividu di buat menggunakan mal berbentuk tapak kuda dengan muka terasmenhadap kearah lereng bukit. Ukuran teras 3 m x 3 m, jarak antara ajir tanamandan tepi muka teras selebar 1,25 m.


D..Penanaman

 

     Penentuan.Pola,Tanaman

 Pola tanam menggunakan sistem monokultur. Tanaman penutup tanah (legumecover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapatmemperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi,mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknyadilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.

 

E.Pembuatan.Lubang,Tanam

 

        Pembuatan lubang dilakukan secara mekanis. Lubang tanam disiapkan 2 –  4minggu sebelum tanam, sebaiknya paling lambat 4 minggu. Ukuran lobang berkisar antara 60 dan 90 cm dengan kedalaman 60 cm, tergantung kondisitanah. Jika tanah gembur dan subur, cukup 60 x 60 x 60 cm, tetapi kalautanahnya lebih padat atau berliat dan kurang subur, sebaiknya ukuran lobang lebih besar.Jarak tanam yang direkondasikan adalah 9x9x9 m sistem persegi panjang.Penggalian lubang dilakukan pada titik ajir sedemikian rupa sehingga ajir beradatepat di tengah lubang tanam. Buat tanda batas penggalian dengan tongkat berukuran tadi sebelum ajir dicabut untuk penggalian lubang. Setelah lubangselesai, ajir harus dikembalikan pada posisi tepat di tengah lubang. Tanah galiandipilah dua yaitu lapisan atas (top soil) dan lapisan bawah (sub soil) sertameletakkannya terpisah pada sisi lubang yang berbeda (kiri –  kanan atau utara –  selatan) dalam arah yang konsisten.

 

F.Cara,Penanaman

 

       Penanaman pada awal musim hujan yaitu bulan Oktober dan bulan November, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalamlubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupukkandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbundengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Lalu gunakan 1 botol SUPER NASA yang diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air. Kemudiansetiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 G.Hama dan Penyakit

 

a.Hama

 

·         Hama TungauPenyebabnya tungau merah (Oligonychus). Bagian diserang adalahdaun. Gejala terlihat pada daun menjadi mengkilap dan berwarna bronz. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara Semprot Pestisidaatau Natural BVR.

 

·         Ulat SetoraPenyebabnya adalah (Setora nitens). Bagian yang diserang adalahdaun. Gejala yang terlihat pada daun dimakan sehingga tersisa lidinyasaja. Pengendalian dengan cara penyemprotan dengan Pestisida

 

b.Penyakit

 

·         Root BlastPenyebab dari penyakit ini yaitu (Rhizoctonia lamellifera) dan(Phythium Sp). Bagian diserang akar. Gejala dapat dilihat dari bibit di persemaian mati mendadak, tanaman dewasa layu dan mati, terjadi pembusukan akar. Pengendalian dengan cara pembuatan persemaianyang baik, pemberian air irigasi di musim kemarau, penggunaan bibit berumur lebih dari 11 bulan (Zaman, 2006).

 

·         Garis Kuning

      Penyebab dari penyakit ini yaitu (Fusarium oxysporum). Bagiandiserang daun. Gejala terdapat bulatan oval berwarna kuning pucatmengelilingi warna coklat pada daun, daun mengering. Pengendaliandengan cara inokulasi penyakit pada bibit dan tanaman muda.

 

·         Dry Basal Rot

       Penyebab penyakit ini yaitu (Ceratocyctis paradoxa). Bagian diserang batang. Gejala terdapat pada pelepah mudah patah, daun membusukdan kering; daun muda mati dan kering. Pengendalian denganmenanam bibit yang telah diinokulasi penyakit

 

 .Panen

 

     Dalam budidaya kelapa sawit panen merupakan salah satu kegiatan penting dan merupakan saat-saat yang ditunggu oleh pemilik kebun, karena saat panen adalah indikator akan dimulainya pengembalian inventasi yang telahditanamkan dalam budidaya. Melalui pemanenan yang dikelola dengan baik akandiperoleh produksi yang tinggi dengan mutu yang baik dan tanaman mampu bertahan dalam umur yang panjang. Berbeda dengan tanaman semusim, pemanenan kelapa sawit hanya akan mengambil bagian yang paling bernilaiekonomi tinggi yaitu tandan buah yang menghasilkan minyak kelapa sawit daninti kelapa sawit dan tetap membiarkan tanaman berproduksi secara terus menerussampi batas usia ekonomisnya habis. Secara umum batas usia ekonomis kelapasawit berkisar 25 tahun.Kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan, sedikitnya60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buah matang panen.Ciri tandan matang panen

 

adalah sedikitnya ada 5 buah yang lepas/jatuh daritandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepasdari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih

 

 

BAB III

 PENUTUP

 

1.Kesimpulan

 

       Dari uraian diatas dapat saya simpulkan bahwa kelapa sawit adalahtanaman penghasil minyak nabati yang dapat menjadi andalan dimasa depankarena berbagai kegunaannya bagi kebutuhan manusia. Kelapa sawit termasuktanaman daerah tropis yang umumnya dapat tumbuh di daerah antara 120º LintangUtara 120º Lintang Selatan. Curah hujan optimal yang dikehendaki antara 2.000-2.500 mm per tahun dengan pembagian yang merata sepanjang tahun. Lama penyinaran matahari yang optimum antara 5-7 jam per hari dan suhu optimum berkisar 240-380C.Tanaman kelapa sawit mulai berbuah setelah 2,5 tahun dan masak 5,5 bulan setelah penyerbukan. Dapat dipanen jika tanaman telah berumur 31 bulan,sedikitnya 60% buah telah matang panen, dari 5 pohon terdapat 1 tandan buahmatang panen. Ciri tandan matang panen adalah sedikitnya ada 5 buah yanglepas/jatuh dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atau sedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan yang beratnya 10 kg atau lebih. Tanaman denganumur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan kuran lebih 10 butir dan tanamandengan umur lebih 10 tahun, jumlah brondolan sekitar 15-20 butir. Tanamankelapa sawit akan menghasilkan tandan buah segar (TBS) yang dapat dipanen pada saat tanaman berumur 3 atau 4 tahun.

 

2.Saran

 

       Melihat pentingnya tanaman kelapa sawit dewasa ini dan masa yang akandatang seiring dengan meningkatnya kebutuhan penduduk dunia akan minyaksawit, maka perlu dipikirkan teknologi produksi sebagai usaha peningkatankualitas dan kuantitas produksi kelapa sawit

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 Setyamidjaja dan Djoehana. 1991. Budidaya Kelapa sawit . Kanisius. Yogyakarta

 

 

Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit . Penebar Swadaya. Jakarta.

 

 

Perangin-angin, S.A. 2006. Pengendalian Gulma di Kebun Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq.)Kawan Batu Estate, PT. Teguh Sempurna, Minamas Plantation,Kalimantan Tengah.

 

 

Zaman, F.F.S.B. 2006. Manajemen Pengendalian Hama dan penyakit padaTanaman Belum Mengahasilkan di Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq.)Sumatera barat

 

 

.Sastrosayono, S., 2003. Budidaya Kelapa Sawit . Agromedia Pustaka, Jakarta.

 

 

Setyamidjaja, D. 2006. Budidaya Kelapa Sawit . Kanisius. Yogyakarta. 62 Hal

 

 

.Sunarko, 2008. Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit AgromediaPustaka, Jakarta

 

.Anonim. 2012. Makalah teknik budidaya kelapa sawit. http://www.blogspot.com. (Diakses,25 Nopember 2015)

 

 

Sulesman. 2014.Makalah budidaya tanaman kelapa sawit.

http://.blogspot.co.id/.html(diakses, 25 Nopember 2015)

No comments:

Post a Comment