Tuesday 13 December 2022

Makalah Komunikasi Kesehatan MODEL KOMUNIKASI OSGOOD DAN SCHRAMM

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan hal mutlak yang dilakukan oleh setiap manusia. Karena dengan berkomunikasilah manusia bisa saling berinteraksi dalam hidupnya dalam kepentingan suatu hal. Dapat juga dikatakan bahwa komunikasi merupakan salah satu kebutuhan yang tidak kalah penting dengan kebutuhan lainnya bagi manusia. Pentingnya komunikasi bagi kehidupan social, budaya pendidikan dan politik sudah disadari oleh para cendikiawan sejak Aristoteles yang hidup ratusan tahun lalu sebelum masehi.

Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai model yang tentunya mempunyai sisi positif dan juga sebaliknya yaitu negatif. Menurut Sereno dan Mortensen model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model komunikasi mempresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. Dengan adanya model komunikasi tentu akan mempermudah penyampaian dengan berbagai model penyampaian. Adanya model-model dalam komunikasi juga tentunya akan membuat komunikator mampu mengetahui dengan model apa yang harus di terapkannya dalam menyampaikan sesuatu guna mencapai sasaran dengan lebih efektif. Secara tidak disadari sudah banyak sekali contoh model-model komunikasi yang selama ini terjadi di lingkungan baik di lingkungan masyarakat maupun dalam lingkungan lembaga dan lainnya yang kesemuanya adalah fenomena nyata tentang bagaimana penerapan model-model komunikasi yang akan dibahas dalam makalah ini.

 

B. Rumusan Masalah

1.      Bagaimana model komunikasi menurut Osgood

2.      Bagaimana model komunikasi menurut Schramm ?  

 

C. Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui model komunikasi menurut Osgood

2.      Mengetahui model komunikasi menurut Schramm.


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      Pengertian Model Komunikasi

Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya

Model adalah kerangka kerja konseptual yang menggambarkan penerapan teoriuntuk kasus-kasus tertentu. Sebuah model membantu kita mengorganisasikan data-data sehingga dapat tersusun kerangka konseptual tentang apa yang akan diucapkan atau yang akan ditulis (stein-fatt, 1977). Kerap kali model-model teoritis, termasuk ilmu komunikasi, digunakan untuk mengekspresikan “defenisi” komunikasi, bahwa komunikasi adalah proses transmisi dan resepsi informasi antara manusia melalui aktivitas encoder yang dilakukan pengirim dan decoder terhadap sinyal yang dilakukan oleh penerima

  1. Fungsi utama model

a.       Simplify a complex problem adalah menyederhanakan teori, konsep, atau masalah yang abstrak dan sukar menjadi lebih konkret sehingga gampang dimengerti

b.      Organize thingking adalah mengorganisasikancara berpikir pengirim dan penerima tentang ide-ide yang terkandung dalam pesan.

c.       Abstrak part of a whole adalah membuat abstrak atau meringkas suatu keseluruhan yang maha luas dan maha besar menjadi lebih kecil agar dapat dipahami (bayangkan, orang memodelkan dunia dengan globe)

d.      Predict success or failure adalah melakukan prediksi terhadap sesuatu yang bakal terjadi dengan memperhatikan argumentasi tentang masa lalu dan masa kini. Model memungkinkan orang membuat prediksi kuantitatif yang lengkap dengan tingkat presisi yang tinggi dan kelak dijadikan sebagai indikator keberhasilan atau kegagalan.

 

 

 

B.       Model Komunikasi Osgood

Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang artinya sama. Sehingga komunikasi dapat terjadi bila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Dikutip dari buku Ilmu Komunikasi Sutu Pengantar (2010) oleh Deddy Mulyana, Osgood menggambarkan proses komunikasi sebagai proses pembauran simbol-simbol dari pesan yang disampaikan pengirim pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan). Osgood menyampaikan bahwa manusia memberikan pemaknaan terhadap simbol-simbol yang ada dalam pesan(message). Proses komunikasi melibatkan sejumlah variabel atau komponen, termasuk pelaku atau partisipan, pesan (termasuk bentuk, isi, dan cara penyajian), saluran, media, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan, waktu, tempat, hasil atau akibat yang terjadi, hambatan yang muncul, serta situasi atau kondisi selama proses komunikasi.

Pandangan Ahli Tentang Proses Komunikasi prinsip dasar dalam proses komunikasi menurut Osgood, sebagai berikut:

1.      Sumber atau bisa disebut dengan pengirim pesan (komunikator) yaitu orang yang bertugas sebagai penyebar informasi atau pesan.

2.      Pesan yakni lambang-lambang berupa gambar atau tulisan yang berisi informasi Saluran sebagai media yang digunakan untuk menyampaikan pesan

3.      Penerima atau disebut dengan komunikan yang menjadi tujuan komunikator untuk menyampaikan pesan baik perorangan ataupun perkelompok (organisasi).

Faktor memengaruhi proses komunikasi Selain elemen-elemen di atas, ada beberapa faktor yang memengaruhi dalam proses komunikasi, yakni:

  1. Dampak atau akibat, timbul setelah pesan sampai kepada komunikan.
  2. Feedback atau timbal balik yaitu apa yang akan dilakukan komunkan setelah menerima pesan tersebut.
  3. Noise atau gangguan berupa hambatan yang membuat penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan tidak berjalan secara semestinya.

Tahapan proses komunikasi Osgood membagi proses komunikasi menjadi empat tahapan, yaitu: Proses komunikasi primer Proses utama di mana pesan atau infomasi disampaikan dari satu orang ke orang lain melalui media tertentu. Pesan tersebut berupa lambang seperti tulisan, lisan, syarat yang akan dimaknai oleh komunikan. Proses komunikasi sekunder Proses komunikasi yang menggunakan media kedua setelah penggunaan media pertama. Proses komunikasi linier Sebagai poin terakhir, penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Proses komunikasi sirkular Tahap akhir dalam komunikasi di mana komunikan memberikan tanggapan berupa reaksi yang akan dilakukan setelah menerima pesan.

 

C.      Model Komunikasi Schramm

  1. Jenis-jenis Model Komunikasi Schramm

Wilbur Schramm adalah seorang ahli komunikasi yang memberikan pengaruh yang sangat besar dalam memfasilitasi penggunaan model komunikasi linear pada tahun 1950an dan kemudian bergerak untuk mengembangkan model komunikasi relasional di tahun 1973. Berbagai penelitian komunikasi dan empiris dipengaruhi oleh model komunikasi Schramm.

Terdapat tiga model komunikasi Schramm, yaitu :

  1. Model Komunikasi Schramm Pertama

Model komunikasi Schramm sejatinya berakar dari model komunikasi Shannon dan Weaver. Perbedaannya adalah bahwa model komunikasi Shannon dan Weaver bersifat matematis dan teknologis sedangkan model komunikasi Schramm bersifat psikologis.

  1. Model Komunikasi Schramm Kedua

Pada tahun 1954, Wilbur Schramm merumuskan sebuah model komunikasi sebagai gambaran yang menunjukkan bahwa komunikasi merupakan sebuah proses dua arah dimana baik pengirim pesan dan penerima pesan saling bergantian mengirim dan menerima pesan. Model komunikasi Schramm diadaptasi dari berbagai teori dari teoris lainnya yaitu Osgood dan dikenal sebagai model komunikasi Osgood dan Schramm atau model komunikasi encode-decode.

Osgood mengganti model komunikasi linear dengan proses komunikasi sirkuler dan Schramm menambahkan dengan konsep bidang pengalaman di dalamnya. Schramm meyakini bahwa latar belakang individu yang terlibat dalam komunikasi memiliki peranan yang sangat penting. Masing-masing individu memiliki pengetahuan, pengalaman, serta memperaktekkan penafsiran pesan dalam cara yang berbeda.

Dalam model komunikasi Schramm dijelaskan bahwa pengirim pesan mengirimkan informasi kepada penerima pesan. Penerima pesan kemudian menafsirkan pesan berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan umpan balik yang diberikan kepada pengirim pesan.

 Konsep utama dalam model komunikasi Schramm adalah bidang pengalaman (field of experience), konteks hubungan (context of the relationship), konteks lingkungan sosial mempengaruhi bidang referensi, penggunaan metafora, serta model mental.

1)       Bidang pengalaman

Bidang pengalaman adalah hal-hal yang mempengaruhi pemahaman dan penafsiran pesan seperti budaya, latar belakang sosial, kepercayaan, pengalaman, nilai, dan aturan. Pesan yang sama dapat ditafsirkan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Jika kata-kata dan tanda yang digunakan oleh partisipan komunikasi  sangat umum maka dapat dikatakan mereka berkomunikasi secara lebih efektif.

2)       Konteks hubungan

Mereka yang terlibat dalam komunikasi, pada umumnya memiliki banyak hal untuk dibicarakan dengan orang lain. Pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan kepada penerima pesan tentunya sangat penting bagi keduanya. Komunikasi yang terjalin akan menjadi lebih mudah jika sebuah pengirim pesan dan penerima pesan memiliki hubungan yang dekat. Contohnya saja, masing-masing dari kita pasti memiliki sahabat. Dengan sahabat, kita dapat berbagai cerita dan pengalaman masing-masing. Kita dapat bercerita banyak kepada sahabat kita karena memiliki kedekatan hubungan yang sangat erat. Kita menjadi lebih mudah untuk mengungkapkan siapa sebenarnya diri kita kepada sahabat kita. Hal inilah yang dikupas dalam teori penetrasi sosial.

 

 

3)       Konteks lingkungan sosial mempengaruhi bidang pengalaman

Ketika kita memasuki situasi tertentu, maka kita akan berkomunikasi berdasarkan situasi yang ada. Kita akan berperilaku dan berkomunikasi berdasarkan tempat, waktu, alasan, serta latar belakang situasi yang kita hadapi. Terkadang, kita akan berperilaku secara berbeda ketika kita dihadapkan pada berbagai tujuan.

4)       Menggunakan metafora

Seringkali metafora digunakan guna mempermudah kita berkomunikasi dengan orang lain. Ketika seseorang menghubungan dengan satu hal dengan yang lain maka akan menjadi lebih mudah dalam menjelaskan dan menafsirkannya.

5)       Model-model mental

Bidang pengalaman seringkali tumpang tindih dengan kondisi mental dan kondisi sosial seseorang.

 

  1. Model Komunikasi Schramm Ketiga atau Model Komunikasi Relasional

Dalam model komunikasi relasional yang dirumuskan pada tahun 1973, Schramm menekankan pada efek komunikasi terhadap penerima pesan. Schramm menggunakan komponen efek dan analisis efek dari model komunikasi Berlo (1960). Secara implisit Schramm menyarankan sebuah komponen yaitu komponen interaksi ketika ia berbicara tentang khalayak yang aktif, selektif dan manipulatif dalam model komunikasi relasional. Lebih lanjut ia berpendapat bahwa sebagian besar perubahan dramatis dalam teori komunikasi umum dalam kurun waktu lebih dari empat dekade telah mengesampingkan gagasan khalayak yang pasif karena sejatinya dalam proses komunikasi, khalayak adalah mitra seutuhnya bagi komunikator.

 

  1. Komponen-komponen Model Komunikasi Schramm

Dalam model komunikasi Schramm terdapat beberapa  elemen-elemen komunikasi atau komponen-komponen komunikasi atau unsur komunikasi, yaitu :

  1. Pengirim pesan (sender/transmitter), adalah orang yang mengirim pesan.
  2. Encoder adalah orang yang mengkonversi pesan agar dapat dikirim dalam bentuk kode-kode.
  3. Decoder adalah orang yang menerima pesan yang telah di-encode yang dikirimkan oleh encoder dan mengkonversinya ke dalam bahasa yang dapat dipahami oleh orang itu.
  4. Interpreter adalah orang yang mencoba untuk memahami dan menganalisa pesan. Pesan diterima setelah interpretasi. Interpreter dan penerima pesan adalah orang yang sama.
  5. Penerima pesan (receiver) adalah orang yang menerima pesan. Ia meng-decode dan menginterpretasikan pesan aktual.
  6. Pesan (message) adalah data yang dikirim oleh pengirim pesan dan informasi yang diterima oleh penerima pesan.
  7. Umpan balik (feedback) adalah proses memberi respon atau tanggapan terhadap pesan yang diterima oleh penerima
  8. Media (medium) adalah saluran yang digunakan untuk mengirim pesan.

Gangguan (noise) adalah interferensi dan interupsi yang terjadi selama proses komunikasi berlangsung. Gangguan juga dapat terjadi karena adanya perbedaan makna pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan dan makna pesan yang diinterpretasikan oleh penerima pesan yang dikenal dengan gangguan semantik.

 

  1. Cara Kerja Model Komunikasi Schramm

Model komunikasi Schramm menyarankan bahwa encoding dan decoding merupakan dua bagian penting dalam proses komunikasi. Berikut adalah cara kerja model komunikasi Schramm :

  1. Encoding mengasumsikan sebuah bagian kritis dalam memulai prosedur koresponden dengan mengkonversi informasi data. Encoding dilakukan oleh pengirim pesan atau transmiter dan mengirimkannya kepada penerima pesan.
  2. Ketika data menjangkau penerima pesan, penerima pesan kemudian melakukan decoding dan menafsirkan data yang disebut dengan pesan dan disalurkan melalui media komunikasi.
  3. Model komunikasi Schramm memperlihatkan bahwa makna dikirimkan dari satu orang atau satu kelompok kepada orang atau kelompok yang lain. Model komunikasi Schramm umumnya digunakan baik dalam konteks komunikasi intrapersonal maupun komunikasi interpersonal.
  4. Model komunikasi Schramm memandang komunikasi sebagai sebuah proses yang tiada berakhir dan mengandung berbagai macam pesan dan umpan balik. Masing-masing partisipan komunikasi berperan sebagai pengirim pesan dan penerima pesan oleh karena itu masing-masing partisipan komunikasi memperoleh giliran dalam menafsirkan pesan yang diterima. Proses penafsiran data inilah yang disebut dengan informasi. Hal ini membuat komunikasi yang efektif terwujud namun bukan berarti tanpa menimbulkan masalah. Pesan yang dikirimkan setelah proses encoding bisa jadi tidak sama dengan pesan yang  di-decode oleh penerima pesan. Model komunikasi Schramm tidak seperti model komunikasi dasar lainnya yang hanya fokus pada pengirim pesan dan penerima pesan.

Umpan balik merupakan salah satu komponen model komunikasi yang sangat penting karena umpan balik membiarkan pengirim pesan mengetahui jika penerima pesan telah menafsirkan pesan dengan sesuai atau tidak. Pesan akan menjadi tidak berguna jika penerima pesan tidak memahami pesan sehingga menyebabkan perbedaan umpan balik dengan apa yang diharapkan sebelumnya oleh pengirim pesan.

 

D.      Kelebihan dan Kekurangan Model Komunikasi Osgood dan Schramm

Model komunikasi Schramm juga memiliki kelebihan dan kekurangan sebagaimana model komunikasi lainnya. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan model komunikasi Schramm sebagaimana yang diungkapkan oleh para ahli :

  1. Kelebihan Model Komunikasi Schramm

Model komunikasi Schramm memiliki beberapa kelebihan, yaitu :

a.       Komunikasi sirkuler memberikan kesempatan bagi kedua belah pihak untuk memberikan pendapat mereka.

b.      Model komunikasi Schramm bersifat dinamis dan selalu berubah sehingga sangat membantu dalam berbagai praktek komunikasi secara umum.

c.       Pengirim pesan dan penerima pesan saling bertukar pesan dalam tingkatan yang sama aktifnya.

d.      Gangguan semantik merupakan konsep yang membantu pemahaman berbagai permasalahan yang dapat terjadi selama penafsiran pesan.

e.       Umpan balik memberikan kemudahan untuk mengetahui apakah pesan yang ditafsirkan oleh penerima pesan sesuai dengan tujuan atau tidak.

f.       Konsep interpretasi membuat komunikasi menjadi efektif.

g.      Bidang pengalaman atau efek psikologis membantu pemahaman proses komunikasi dalam beberapa cara dibandingkan dengan cara tradisional.

h.      Konsep konteks membuat berbagai faktor lingkungan dapat dimasukkan ke dalam penafsiran pesan dan membawa perubahan dalam nilai pesan.

 

  1. Kekurangan Model Komunikasi Schramm

Model komunikasi Schramm juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu :

a.       Model komunikasi Schramm tidak dapat digunakan dalam berbagai tingkatan komunikasi dan proses komunikasi yang kompleks.

b.      Pesan yang dikirimkan dan diterima mungkin saja ditafsirkan secara berbeda.

c.       Hanya ada dua sumber yang berkomunikasi, beberapa sumber membuat proses menjadi lebih kompleks dan model tidak dapat diimplementasikan.

 

 

 

 


BAB III

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

Komunikasi merupakan hal mutlak yang dilakukan oleh setiap manusia. Karena dengan berkomunikasilah manusia bisa saling berinteraksi dalam hidupnya dalam kepentingan suatu hal.

Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya

Model adalah kerangka kerja konseptual yang menggambarkan penerapan teoriuntuk kasus-kasus tertentu. Sebuah model membantu kita mengorganisasikan data-data sehingga dapat tersusun kerangka konseptual tentang apa yang akan diucapkan atau yang akan ditulis

.


DAFTAR PUSTAKA

 

Richard & Turner, Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. (Jakarta: Salemba Humanika, 2008),

Riswandi, Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta : Graha Ilmu, Cet 1 2009)

 

No comments:

Post a Comment