Tuesday 13 December 2022

Makalah Komunikasi Kesehatan PESAN VERBAL

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Filsuf Yunani ternama, Aristoteles, mengungkapkan pemikiran terkenalnya bahwa manusia adalah zoon politicon. Ini berarti manusia adalah makhluk yang dikodratkan untuk hidup dalam kelompok masyarakat dan bergantung satu sama lain.

Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia sebagai makhluk sosial harus berinteraksi dengan sesamanya. Interaksi atau proses yang dilakukan dalam pertukaran informasi atau pesan antar individu ini disebut komunikasi.

Dalam proses komunikasi, ada informasi atau maksud yang hendak disampaikan oleh pengirim pesan kepada penerima. Informasi itu memuat serangkaian kata-kata atau tulisan atau bersifat verbal. Nah, proses penyampaian pesan berupa produk bahasa tadi disebut dengan komunikasi verbal.

Komunikasi memiliki peran penting dalam dunia ini. Komunikasi bahkan sanggup untuk menyentuh segala aspek kehidupan. Manusia sebagai makhluk social, hanya dapat hidup berkembang dan berperan sebagai manusia dengan berhubungan dan bekerja sama dengan manusia lain dengan cara komunikasi. Hampir sebagian besar kegiatan manusia selalu berkaitan dengan komunikasi. Semuanya membutuhkan komunikasi.

Walaupun komunikasi telah dipelajari sejak zaman purbakala, perhatian terhadap komunikasi baru muncul pada awal abad ke-20. Barnett Pearce (1989) menyebutkan, munculnya peran komunikasi sebagai penemuan revolusioner (revolutionary discovery) yang disebabkan oleh penemuan teknologi komunikasi, seperti radio, televisi, telepon, handphone, satelit, dan jaringan computer.


BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Pengertian Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah proses transmisi pesan dengan menggunakan bahasa dari pengirim pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan). Kata-kata yang kita ucapkan merupakan isyarat verbal yang digunakan untuk tujuan komunikasi. Komunikasi verbal sering dianggap sebagai bagian utama dari komunikasi.

Komunikasi verbal sebagian besar terjadi dalam situasi tatap muka langsung. Namun, komunikasi verbal kini semakin luas dengan memanfaatkan instrumen atau perangkat elektronik seperti telepon dan surat elektronik (email). Faktor yang paling penting dalam komunikasi verbal adalah adanya simbol-simbol verbal dalam pesan yang disampaikan seperti penggunaan bahasa lewat susunan kata atau kalimat.

 

B. Jenis-Jenis Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal dibagi menjadi dua jenis yaitu komunikasi verbal membaca dan mendengarkan, lalu satu lagi menulis dan berbicara. Biar lebih jelas, yuk baca dulu penjelasannya di bawah ini!

1.      Berbicara dan menulis

Berbicara adalah jenis komunikasi verbal vokal yang paling sering kita gunakan setiap hari, dimana kita berkomunikasi secara langsung dengan orang lain. Sedangkan menulis adalah komunikasi verbal non vokal, karena untuk menyampaikan informasi tersebut kita menggunakan media lain berupa tulisan tanpa berbicara apa pun.

2.      Mendengar dan membaca

Dengan mendengarkan, kita bisa mendapatkan sebuah informasi baru. Begitu juga dengan membaca, membaca juga menjadi salah satu cara untuk mendapatkan informasi, dan karena itu baik membaca maupun mendengar merupakan bagian dari komunikasi verbal.

 

C. Karakteristik Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal memiliki karakteristik sebagai berikut:

1.      Jelas dan Ringkas

Berlangsung sederhana, pendek dan langsung. Bila kata-kata yang digunakan sedikit, maka terjadinya kerancuan juga masin sedikit. Berbicara secara lambat dan pengucapan yang jelas akan membuat kata tersebut makin mudah dipahami.

2.      Perbendaharaan kata

Penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti oleh seseorang akan meningkatkan keberhasilan komunikasi. Komunikasi tidak akan berhasil jika pengirim pesan tidak mampu menterjemahkan kata dan uacapan.

3.      Arti konotatif dan denotative

Makna konotatif adalah pikiran, perasaan atau ide yang terdapat dalam suatu kata, sedangkan arti denotative adalah memberikan pengertian yang sama terhadap kata yang digunakan.

4.      Intonasi

Seorang komunikator mampu mempengaruhi arti pesan melalui nada suara yang dikirimkan. Emosi sangat berperan dalam nada suara ini.

5.      Kecepatan berbicara

Keberhasilan komunikasi dipengaruhi juga oleh kecepatan dan tempo bicara yang tepat. Kesan menyembunyikan sesuatu dapat timbul bila dalam pmbicaraan ada pengalihan yang cepat pada pokok pembicaraan.

6.      Humor

Humor dapat   memningkatkan   keberhasilan   dalam   memberikan dukungan emosi terhadap lawan bicara. Tertawa membantu mengurangi ketegangan pendengar sehingga      meningkatkan keberhasilan untuk mendapat dukungan.


D. Unsur dalam Komunikasi Verbal

Unsur penting dalam komunikasi verbal, dapat berupa kata dan bahasa. [

1.      Kata

Kata merupakan lambang terkecil dari bahasa. Kata merupakan lambang yang mewakili sesuatu hal, baik itu orang, barang, kejadian, atau keadaan. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang. [10] Komunikasi verbal merupakan sebuah bentuk komunikasi yang diantarai (mediated form of communication).[11] Seringkali kita mencoba membuat kesimpulan terhadap makna apa yang diterapkan pada suatu pilihan kata. Kata-

 kata yang kita gunakan adalah abstraksi yang telah disepakati maknanya, sehingga komunikasi verbal bersifat intensional dan harus 'dibagi' (shared) di antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi tersebut.

2.      Bahasa

Bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan adalah bahasa lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik.[6] Bahasa memiliki tiga fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Fungsi itu digunakan untuk mempelajari dunia sekitarnya, membina hubungan yang baik antar sesame dan menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia. Ada tiga teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa, diantarnya:

a.       Operant Conditioning Theory yang dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama B. F. Skinner (1957). Teori ini menekankan adanya unsur rangsangan (stimulus) serta tanggapan (response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R. Teori ini menyatakan jika satu organism dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan memberi reaksi. Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang diucapkan oleh orang lain

b.      Cognitive Theory yang dikembangkan oleh Noam Chomsky, yang menyatakan bahwa kemampuan berbahasa yang ada pada manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir.

c.       Mediating Theory atau teori penengah, yang dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menyatakan bahwa manusia dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal yang terjadi dalam dirinya.

 

Bahasa juga miliki karakteristik sebagai berikut:

a.       Pengalihan (displacement). Bahasa memiliki karakteristik yang namanya pengalihan, dimana kita dapat berbicara mengenai hal-hal yang jauh dari kita, baik dari segi tempat maupun waktu, berbicara tentang masa lalu atau masa depan, berbicara tentang hal-hal yang tidak pernah kita lihat seperti kuda terbang, makhluk planet lain.

b.      Pelenyapan. Suara saat kita bicara bisa hilang atau lenyap dengan cepat. Suara harus diterima dengan segera setelah itu dikirimkan atau kita tidak akan pernah menerimanya.

c.       Kebebasan makna. Isyarat bahasa memiliki kebebasan makna.

 

Suatu kata memiliki arti atau makna yang mereka gambarkan karena kitalah yang secara bebas yang menentukan arti atau maknanya.

a.       Transmisi budaya. Bahasa dipancarkan secara budaya. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga berbahasa Inggris akan menguasai bahasa Inggris

 

E. Hambatan Komunikasi

dalam komunikasi antar personal terdapat beberapa hambatan yang ada. Hambatan ini dapat merusak sebuah hubungan jika tidak dihindari. hambatan-hambatan tersebut antara lain sebagai berikut:

 

 

1.      Status effect

Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia. Karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Yang berakibat karyawan tersebut takut mengemukakan pendapatnya.

2.      Semantic Problems

Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication).          Misalnya         kesalahan         pengucapan     bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.

3.      Perceptual distorsion

Distorsi persepsi disebabkan perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain, sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.

4.      Cultural Differences

Hambatan komunikasi dapat terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan yaitu sayur.

5.      Physical Distractions

Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Misalnya : kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.

6.      Poor choice of communication channels

Gangguan yang disebabkan oleh media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.

7.      No Feed back

Komunikator mengirimkan pesan kepada komunikan tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari komunikan, maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia.

Pada tiap personal terjadi proses komunikasi yang bertujuan untuk mengenali satu dengan lainnya, maka dari itu komunikasi yang terjalin harus terdapat pengertian serta kepercayaan antar personal, selain itu terdapat beberapa komponen yang harus dijaga untuk menjaga hubungan komunikasi agar tidak terjadi kesalah pahaman yang dapat mengakibatkan perusakan atau pemutusan hubungan.

 

 

 


BAB III

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

Sebagai tenaga medis yang profesional, kita harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik. Kemampuan ini dapat membantu banyak pihak untuk memahami informasi yang hendak disampaikan, juga memudahkan kita untuk menjalankan prosedur kesehatan. Oleh sebab itu, tenaga medis diharapkan mempelajari tahapan dan strategi dalam berkomunikasi.


DAFTAR PUSTAKA

 

Morrisan dan Andy Corry Wardhany, Teori Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009

Richard West dan Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi; Analisis dan Aplikasi, Jakarta: Salemba Humanika, 200).

Muhammad Ahmad Al-‘Aththar, The Magic of Communication, Jakarta: Zaman, 2012

Marheni Fajar, Ilmu Komunikasi dan praktek, Yogyakarta: Graha Ilmu. 2009

Onong Uchjana Efendi, Ilmu komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006

            Agus    M.        Hardjana, Komunikasi            Intrapersonal   &         Komunikasi Interpersonal, Yogyakarta: Kanisius, 2003

Hasan Bahanan, Taksonomi Konsep Komunikasi, Surabaya: Patyrus. 2005

Prof. Dr. H. Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, 2007

Agus    M.        Hardjana, Komunikasi            Intrapersonal   &         Komunikasi Interpersonal, Yogyakarta: Kanisius, 2003

Julia T. Wood, Communication in Our Lives, USA: University of North Carolina at Capital Hill, 2009

Widyo Nugroho, Modul Teori Komunikasi Verbal dan Nonverbal

Faisal Wibowo . Komunikasi Verbal dan Nonverbal. 2010

Ani Atih. Komunikasi Verbal dan Nonverbal dalam Hubungan Interpersonal. Universitas Negeri Jakarta , 2015

No comments:

Post a Comment