Saturday 16 October 2021

MAKALAH RESIKO YANG ADA DI PT Astra Honda Motor

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

 

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A.    Latar Belakang...................................................................................... 1

B.     Perumusan Masalah............................................................................... 1

C.     Tujuan Masalah..................................................................................... 1

 

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2

A.    Pengertian Risiko.................................................................................. 2

B.     Karakteristik Risiko.............................................................................. 2

C.     Wujud Risiko........................................................................................ 3

D.    Macam-macam Risiko........................................................................... 3

E.     Pengertian Manufaktur......................................................................... 4

F.      Risiko Perusahaan Manufaktur............................................................. 5

G.    Contoh Kasus Risiko PT Astra Honda Motor...................................... 6

 

BAB III PENUTUP............................................................................................. 11

A.    Kesimpulan......................................................................................... 11

 

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12

 

 


BAB 1

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/ pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.

Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).

 

B.     Perumusan Masalah

1.        Apa pengertian dari perusahaan manufaktur ?

2.        Risiko apa saja yang mungkin terjadi dari perusahaan manufaktur ?

3.        Risiko apa saja yang mungkin terjadi dari kasus perusahaan manufatur PT.ASTRA HONDA ?

 

C.    Tujuan Masalah

            Dalam penulisan makalah ini diharapkan dapat memahami perusahaan manufaktur dan risiko-risiko apa saja yang mungkin terjadi dalam perusahaan manufaktur.

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Risiko

Istilah risiko sudah biasa dipakai dalam kehidupan kita sehari-hari, umumnya secara intuitip  kita sudah memahami apa yang dimaksudkan.  Secara ilmiah pengertian risiko masih tetap beragam . Berikut beberapa pengertian risiko yang disampaikan oleh beberapa ahli:

1.      Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu (Arthur Williams dan Richard, MH.).

2.      Risiko adalah ketidaktentuan/uncertainty yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian/loss (A. Abas Salim).

3.      Risiko adalah ketidak pastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarta)

4.      Risiko merupakan penyebaran/penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan (Herman Darmawi)

5.      Risiko adalah probabilitas sesuatu hasil/outcome yang berbeda dengan yang diharapkan (Herman Darmawi).

 

B.     Karakteristik Risiko

Dari pengertian-pengertian risiko di atas dapat kita simpulkan bahwa risiko selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak diduga/tidak diharapkan.  Dengan demikian risiko ini mempunyai karakteristik :

1.        Merupakan ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa

2.        Bila terjadi akan menimbulkan kerugian.

Jadi ketidakpastian  merupakan kondisi yang menyebabkan timbulnya risiko.  Kondisi ketidakpastian sendiri timbul karena berbagai sebab, antara lain :

1.       Tenggang waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu berakhir, dimana makin panjang tenggang waktunya akan makin besar ketidakpastiannya.

2.       Keterbatasan informasi yang tersedia yang diperlukan untuk penyusunan rencana.

3.       Keterbatasan pengetahuan/kemampuan pengambilan keputusan dari perencana.

 

C.    Wujud Risiko

Risiko dapat berwujud dalam berbagai bentuk, antara lain :

1.         Berupa kerugian atas harta milik/kekayaan atau penghasilan, misalnya yang diakibatkan oleh kebakaran, pencurian, pengangguran dan sebagainya.

2.         Berupa penderitaan seseorang, misalnya sakit/cacat karena kecelakaan.

3.         Berupa tanggungjawab hukum, misalnya risiko dari perbuatan atau peristiwa yang merugikan orang lain.

4.         Berupa kerugian karena perubahan pasar, misalnya karena terjadinya perubahan harga, perubahan selera konsumen, dan sebagainya.

 

D.    Macam-macam Risiko

Risiko dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara, antara lain :

1.        Berdasarkan sifatnya :

a.            Risiko Spekulatif/Speculatif risk, yaitu risiko yang timbul dari suatu aktivitas/keputusan yang sengaja dilakukan, namun hasilnya menyimpang dari harapan sehingga merugikan.  Artinya dalam suatu keputusan/kegiatan yang dilakukan ada kemungkinan mendapat keuntungan dan ada kemungkinan mendapat kerugian.  Contoh :  risiko hutang-piutang, judi, perdagangan berjangka, dan sebagainya.

b.            Risiko murni/pure risk, yaitu risiko yang timbul dari suatu kejadian yang betul-betul tidak disengaja.  Jadi hanya ada kemungkinan kerugian.  Contoh : risiko terjadinya kebakaran, bencana alam, pencurian, dan sebagainya.

c.            Selain risiko spekulatif dan risiko murni, berdasarkan sifatnya juga  terdapat    1)  risiko fundamental, yaitu risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu orang/beberapa orang, tetapi banyak orang, contoh banjir, angin topan dan bencana lainnya, 2) risiko dinamis, yaitu risiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan (dinamika) masyarakat di bidang ekonomi, ilmu dan teknologi.  Contoh : risiko keuangan.

2.        Dapat tidaknya risiko tersebut dialihkan kepada pihak lain;

a.        Risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain

b.        Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain

3.        Berdasarkan sumber risiko :

a.         Risiko sosial, yaitu risiko yang disebabkan oleh perilaku manusia. Contoh: peperangan, pencurian, penggelapan, pembunuhan, kerusuhan, dan sebagainya.

b.         Risiko ekonomi, yaitu risiko yang timbul sebagai akibat dari perilaku dan kondisi ekonomi.  Contoh : inflasi, resesi, perubahan selera konsumen, persaingan, dan sebagainya.

c.         Risiko fisik, yaitu risiko yang timbul disebabkan oleh kondisi alam.  Contoh : badai, banjir, gempa bumi, dan sebagainya.

d.        Berdasarkan sumbernya risiko juga dapat dibagi menjadi risiko internal, yaitu 1)  risiko yang bersumber dari dalam perusahaan, contoh : kecelakaan kerja dan mismanajemen  2) risiko eksternal, yaitu risiko yang bersumber dari luar perusahaan, contoh : persaingan, fluktuasi harga dan kebijakan pemerintah.

 

E.     Pengertian Manufaktur

Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual.

Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, dimana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.

Manufaktur ada dalam segala bidang sistim ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas, manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara masal untuk dijual ke pelanggan untuk mendapatkan keuntungan.

Beberapa industri seperti semikonduktor dan baja lebih sering menggunakan istilah fabrikasi dibandingkan manufaktur.

Sektor manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau teknik.

 

F.     Risiko Perusahaan Manufaktur

Setiap industri pasti memiliki peluang menghadapi risiko, begitu juga dengan industri manufaktur. Risiko yang melekat pada perusahaan dalam kelompok industri manufaktur tidak terlepas dari karakteristik utama kegiatan perusahaan yaitu kegiatan memperoleh sumberdaya, mengolah sumberdaya menjadi barang jadi serta menyimpan dan mendistribusikan barang jadi. Oleh karena itu, risiko-risiko yang melekat pada industri manufaktur adalah sebagai berikut:

1.    Risiko sulitnya memperoleh bahan baku, yang dapat disebabkan oleh:

·      kelangkaan bahan baku

·      ketergantungan yang tinggi terhadap impor atau pemasok tertentu

2.    Risiko berfluktuasinya nilai tukar rupiah. Berfluktuasinya nilai tukar rupiah dapat dilihat dari dua sisi yaitu:

·      Depresiasi rupiah berakibat buruk bagi perusahaan yang penjualannya mengandalakan pasar lokal dan tergantung pada bahan baku impor. Meningkatnya harga jual produk jadi ang melebihi daya beli masyarakat akan berakibat menurunnya penjualan perusahaan. Pada sisi lain, depresiasi rupiah menguntungkan perusahaan yang mengandalakan pasar ekspor dan tergantung pada bahan baku yang pengadaanya dalam nilai tukar rupiah

·      Apresiasi rupiah pada sisi sebaliknya, berpengaruh negatif terhadap perusahaan yang mengandalakan penjualan pada pasar ekspor.

3.    Risiko kapasitas produksi tidak terpakai (idle capacity) yang terjadi karena kurangnya daya serap pasar terhadap produk, kompetisi, perubahan teknologi, adanya restriksi pemerintah terhadap produksi barang tertentu

4.    Risiko terjadinya pemogokan atau kerusuhan (riot) yang antara lain dapat terjadi karena ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang diterima, kondisi perekonomian atau kondisi politik yang tidak stabil

5.    Risiko kekakuan investasi yaitu adanya restriksi/pembatasan pemerintah terhadap investasi pada bidang tertentu.

6.    Putusnya hak paten (patent right) atas formula produksi bagi perusahaan yang produknya terkait erat pada hak paten atas formula tertentu akan sangat mempengaruhi pendapatannya

7.    Risiko leverage (leverage risk) yaitu risiko-risiko yang terkait pada kewajiban perusahaan karena pendanaan yang berasal dari luar perusahaan (external financing)

8.    Risiko pemasaran meliputi, antara lain tak terjualnya barang jadi, kerusakan dann kehilangan pada jalut distribusi dan pemasaran, habisnya daur hidup produk.

9.    Risiko penelitian dan pengembangan produk meliputi, antara lain biaya penelitian dan pengembangan yang gaga menghasilkan produk baru.

10.    Risiko dampak usaha terhadap lingkungan yang tercermin dari peringkat analasis mengenai dampak lingkungan (amdal) yang diberikan oleh Bapedaldan unjuk rasa ketidakpuasan penduduk di lingkkungan setempat

11.    Risiko tidak tertagihnya piutang (account receivable risk) yaitu risiko yang muncul karena rendahnya kolektabilitas piutang. Risiko ini terkati langsung pada industri manufaktur, karena sistem penjualan pada industri manufaktur umumnya tidak dilakukan secara tunai.

 

G.    Contoh Kasus Risiko PT Astra Honda Motor

Setiap perusahaan pasti memiliki risiko dalam menjalankan kinerja perusahaanya, salah satu risiko yang akan dihadapi perusahaan adalah risiko kredit. Risiko kredit adalah risiko yang dihadapi sebuah perusahaan karena pendanaan eksternal yang di usahakan oleh perusahaan.

Dalam pengukuran risiko kredit kita membagi ke dalam penilaian risiko kredit secara kualitatif, dan penilaian risiko kredit secara kuantitatif. Penilaian kualitatif pada risiko kredit berkaitan dengan penggunakan kerangka 3R dan 5C. Sedangkan penilaian kuantitatif pada risiko kredit yaitu dengan menggunakan analisis kuantitatif untuk mengukur risiko kredit. Ada beberapa metode penilaian kuantitatif, yaitu model scoring kredit, RAROC, yield income, mortality rate, credit metrics, dan kerangka opsi.

1.      Penilaian Kualitatif

Penggunaan penilaian kualitatif risiko kredit berdasarkan 3R dan 5C adalah sebuah usaha pendekatan untuk mendapatkan nilai pengukuran risiko kredit yang dialami oleh perusahaan. .

            Return;

            Repayment Capacity;

            Risk Bearing Ability.

            Character;

            Capacity;

            Capital;

            Collateral;

            Condition.

Secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa penilaian secara kualitatif ini di dasarkan pada pencintraan terhadap perusahaan di dalam hal ini PT. Astra Honda Motor dalam perspektif 3R ataupun 5C.

Pedoman 3R

       Return (pendapatan) yaitu menilai apakah PT. Astra Honda Motor mempunyai pendapatan yang memadai dalam mencukupi atau melunasi hutang dan bunganya.

       Repayment Capacity (kemampuan mengembalikan pinjaman) yaitu menilai apakah PT. Astra Honda Motor mempunyai kapasitas/kemampuan dalam mengembalikan pinjaman dan bunganya pada saat jatuh tempo.

       Risk-bearing Ability yaitu menilai kemampuan PT. Astra Honda Motor dalam menanggung  risiko kegagalan atau ketidakpastian yang berkaitan dengan penggunaan kredit.

 

Pedoman 5C

       Character yaitu penilaian kualitatif atas kemauan peminjam untuk memenuhi kewajiban hutangnya dan bunganya.

       Capacity yaitu penilaian kualitatif atas peminjam untuk melunasi kewajiban hutangnya melalu pengelolaan perusahaannya dengan efektif dan efisien.

       Capital yaitu penilaian kualitatif posisi keuangan perusahaan (peminjam) secara keseluruhan.

       Collateral yaitu penilaian kualitatif aset yang dijaminkan (dijadikan agunan) untuk suatu pinjaman.

       Condition yaitu penilaian kualitatif tentang sejauh mana kondisi perekonomian akan mempengaruhi kemampuan mengembalikan pinjaman.

 

2.      Risiko Regulasi dan Hukum

Risiko ini dapat terjadi karena adanya perubahan regulasi atau hukum dari regulator atau pemerintah yang dapat mengancam posisi kompetitif dan kemampuan perusahaan untuk menjalankan bisnis secara efisien, demikian juga dengan kebijakan internal perusahaan yang  selalu berubah-ubah. Termasuk di dalamnya ketidakpatuhan dalam standar  industri. Macam-macam risiko regulasi dan hukum yang mungkin dihadapi oleh manajemen disajikan dalam tabel berikut.

 

Risiko

Dampak

Batasan-batasan dalam industri yang menyebabkan kehilangan peluang dan pendapatan

 

Besar

Perubahan regulasi pemerintah

Besar

Kehilangan lisensi

Sangat Besar

Sengketa dalam perjanjian kontrak

Besar

Tindakan manajemen yang melanggar aturan

 

Besar

Penjelasan:

1.      Risiko pertama, batasan-batasan dalam industri yang menyebabkan kehilangan peluang dan pendapatan dapat berdampak pada keuntungan yang dihasilkan dan strategi yang diterapkan akan berubah. Risiko ini tidak dapat dihindari karena merupakan kebijakan pemerintah dalam menentukan batasan-batasan industri sehingga manajemen harus menyiapkan langkah antisipasinya.

2.      Risiko kedua, perubahan regulasi pemerintah juga merupakan risiko yang tidak bisa diprediksi. Risiko ini memiliki dampak yang cukup besar pada kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan sehingga ketika risiko ini terjadi, manajemen diharapkan untuk menyesuaikan dengan regulasi yang baru secepatnya dan sebaiknya menyiapkan strategi cadangan untuk berjaga-jaga apabila regulasi pemerintah berubah lagi.

3.      Risiko ketiga, risiko kehilangan lisensi memiliki dampak yang sangat besar pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Namun, risiko ini kecil kemungkinannya terjadi karena biasanya perusahaan akan segera mendaftarkan lisensinya begitu usaha telah berjalan

4.      Risiko keempat, risiko ini memiliki dampak yang besar bagi perusahaan. Masalah sengketa dalam perjanjian kontrak dengan pihak lain dalam bentuk kerjasama maupun ijin penggunaan aset/lahan untuk mendirikan tower apabila tidak segera diselesaikan, maka akan menimbulkan masalah berkepanjangan yang bisa menyebabkan kinerja perusahaan menurun. Risiko ini dapat dicegah apabila kedua belah pihak dalam perjanjian saling mematuhi aturan yang ada.

5.      Risiko kelima, tindakan manajemen yang melanggar aturan akan menyebabkan terganggunya kinerja perusahaan baik sebagian maupun secara keseluruhan. Risiko ini dapat dicegah dengan selalu mematuhi peraturan yang ada dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan perusahaan.

Risiko Perubahan Tingkat Suku Bunga

Risiko

Dampak

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dapat memengaruhi tingkat suku bunga

Besar

Kebijakan internal perbankan tentang tingkat suku bunga

Besar

Jangka waktu yang lama membuat perubahan tingkat suku bunga semakin sering

Besar

Timbul gap yang cukup besar antara pendapatan bunga dan biaya bunga akibat perubahan tingkat suku bunga

Besar

 

Risiko tingkat suku bunga ini merupakan risiko terkait dengan kesehatan finansial perusahaan. Adanya risiko Tingkat Suku Bunga merupakan salah satu indikasi bahwa PT. Astra Honda Motor menggunakan pendanaan atas investasi dan operasionalnya dengan modal yang berasal dari luar (external capital). Dengan demikian akan merubah struktur modal dari perusahaan. Indikasi yang dari modal yang didapatkan dari luar berupa hutang merupakan salah satu sebab berubahnya struktur modal perusahaan. Dengan struktur modal yang berubah seiring dengan bertambahnya utang perusahaan maka akan menambah biaya kebangkrutan perusahaan walaupun taxshield nya bertambah. Biaya kebangkrutan merupakan salah satu sebab perusahaan sedang mengalami financia distress.

Risiko Tingkat suku bunga ini dapat dilihat dengan mengetahui utang perusahaan dan membandingkanya dengan modal sendiri perusahaan yang terhubung dalam struktur modal. Dengan melihat perbandingan antara keduanya, maka kita bisa melihat bagaimana perusahaan tersebut mempunyai risiko perubahan tingkat suku bunga yang besar atau rendah.

 


BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

            Kebanyakan pemberi pinjaman menggunakan cara penilaian kelayakan kredit mereka masing-masing guna membuat peringkat risiko konsumen lalu kemudian mengaplikasikannya terhadap strategi bisnis mereka. Dengan produk-produk seperti pinjaman pribadi tanpa jaminan atau kredit pemilikan rumah, kreditur akan mengenakan suku bunga yang tinggi terhadap konsumen yang berisiko tinggi dan sebaliknya. Pada pinjaman berulang seperti pada kartu kredit dan overdraft, risiko ini dikontrol dengan cara penetapan batasan kredit yang seksama. Beberapa produk mensyaratkan adanya jaminan yang biasanya dalam bentuk properti.

 

Risiko yang dihadapi oleh bisnis

Perusahaan menghadapi "risiko kredit" dalam hal misalnya perusahaan tidak menerima "pembayaran dimuka" secara tunai untuk produk atau jasa yang dijualnya.   Dengan melakukan penyerahan barang atau jasa di depan dan menagih pembayaran kelak maka perusahaan menanggung suatu risiko selama tenggang waktu penyerahan barang atau jasa dengan waktu pembayaran.

 

Risiko yang dihadapi individu

Konsumen dapat menemui risiko kredit dalam bentuk langsung misalnya sebagai deposan di bank atau sebagai debitur. Mereka dapat juga menghadapi risiko kredit sewaktu melakukan transaksi dagang dengan cara penyerahan uang muka kepada mitra pengimbang misalnya untuk melakukan pembelian rumah atau penyewaan rumah. Karyawan dari suatu perusahaan juga amat tergantung pada kemampuan perusahaan dalam melakukan pembayaran gaji juga termasuk yang menghadapi risiko kredit dalam stausnya sebagai karyawan.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

Ahira, Anne. Manajemen Resiko. 2012. http://www.anneahira.com/manajemen-resiko.htm [Terhubung Berkala] (10 Maret 2012)

Basuki, Minto. 2008. Studi Pengembangan Manajemen Risiko Usaha BangunanBaru Pada Industri Galangan Kapal. Jurnal.journal.uii.ac.id/index.php/Teknoin/article/view/2106[Terhubung Berkala](9 Maret 2012)

Bluhm, Christian, Ludger Overbeck, and Christoph Wagner (2002). An Introduction to Credit Risk Modeling. Chapman & Hall/CRC. ISBN13 978-1584883265.

de Servigny, Arnaud and Olivier Renault (2004). The Standard & Poor's Guide to Measuring and Managing Credit Risk. McGraw-Hill. ISBN13 978-0071417556.

Nasution Zulfikar. 2011. Standar Keamanan Pangan Global. http://zulkiflinasution.blogspot.com/2011/01/standar-keamanan-pangan-global.html

Siagian, Faira dan Sekarsari, Jane. 2001, Penerapan Model Manajemen Risiko pada Proyek Konstruksi Joint Venture di Indonesia Suatu Studi Kasus. Universitas Trisakti, Jakarta.

No comments:

Post a Comment