Saturday 16 October 2021

MAKALAH ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA MEDIA ONLINE

 

 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

 

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

1.1  Latar Belakang Masalah....................................................................................... 1

1.2  Rumusan Masalah................................................................................................ 3

1.3  Tujuan Masalah.................................................................................................... 3

1.4  Manfaat Masalah.................................................................................................. 3

 

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................. 4

2.1 Kesalahan Ejaan................................................................................................... 4

2.2 Kesalahan Kalimat............................................................................................... 4

2.3 Kesalahn Diksi..................................................................................................... 4

2.4 Kesalahan Kalimat............................................................................................... 5

2.5 Penelitian Terdahulu............................................................................................ 6

 

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 7

3.1 Jenis Penelitian..................................................................................................... 7

3.2 Sumber Data Penelitian........................................................................................ 8

3.3 Teknik Pengumpulan Data................................................................................... 8

3.4 Teknik Penganalisisan Data................................................................................. 8

 

BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................... 9

4.1 Hasil Penelitian.................................................................................................... 9

4.2 Pembahasan.......................................................................................................... 12

 

BAB V PENUTUP.................................................................................................. 28

5.1 Simpulan.............................................................................................................. 28

5.2 Saran.................................................................................................................... 28

 

LAMPIRAN 1. Sumber Data Penelitian................................................................... 29

LAMPIRAN 2. Korpus Data.................................................................................... 30

LAMPIRAN 3. Biodata Penelitian........................................................................... 33

 



BAB I

PENDAHULUAN

 

 

1.1  Latar Belakang

Manusia diberikan akal dan pikiran yang sempurna oleh Tuhan. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan memanfaatkan akal dan pikiran tersebut secara komprehensif. Salah satu di antara kelebihan manusia adalah penguasaan bahasa. Bahasa sendiri dipelajari dengan tujuan sebagai alat komunikasi antarmanusia di dalam kehidupan bermasyarkat.

Setiap anggota masyarakat dan komunitas selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau penulis) maupun sebagai komunikan (mitrabicara, penyimak, pendengar, atau pembaca). Secara garis besar sarana komunikasi verbal dibedakan menjadi dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan sarana komunikasi yang berupa bahasa tulis. Dengan begitu wacana atau tuturan pun dibagi menjadi dua macam: wacana lisan dan wacana tulis. Kedua macam bentuk wacana itu masing-masing memerlukan model (metode dan teknik) kajian yang berbeda. Di dalam penelitian/ pengkajian wacana, kedua bentuk wacana itu pun terdapat pada sumber data yang berbeda. Bentuk wacana lisan misalnya terdapat pada pidato, siaran berita, khotbah, dan iklan yang disampaikan secara lisan. Sementara itu, bentuk wacana tulis didapatkan misalnya pada buku-buku teks, surat, dokumen tertulis, koran, majalah, prasasti, dan naskah-naskah kuno (Sumarlam, 2009:01).

Ketika berkomunikasi manusia mengharapkan dapat melakukan komunikasi dengan baik. Sering kali sesuatu yang baik yang menjadi idaman hampir setiap manusia itu tidak selalu dapat terpenuhi semuanya untuk sepanjang waktu. Ada kalanya apa yang diinginkan manusia terpenuhi, ada kalanya harapan manusia tidak dapat terpenuhi. Dalam berbahasa pun terjadi hal yang demikian. Tanpa disengaja penutur mengucapkan bahasa yang salah. Sering pula tanpa disadari seseorang keliru dalam mengucapkan suatu kalimat. Begitu juga surat kabar pada media online dalam penulisanya tanpa disengaja menggunakan bahasa yang salah, ejaan yang salah, kalimat yang salah.

Menurut Tarigan (dalam Sri Handayani, 2011:93) menulis merupakan padanan kata dari mengarang, sedangkan mengarang itu sendiri merupakan keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

Surat kabar sebagai salah satu media massa yang menggunakan bahasa sebagai alat vital untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan bahasalah segala disajikan, meskipun ada pula beberapa variasi seperti gambar, diagram, tabel, dan lainya. Penulisan surat kabar pada media online  haruslah berpegang teguh pada kaidah-kaidah kebahasaan bahasa Indonesia, harus memperhatikan kepaduan antar kalimat yang lainnya baik dari segi bentuk maupun dari segi makna. Kepaduan inilah yang akan mempengaruhi tingkat pemahaman pembaca terhadap informasi.

Surat kabar sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat, dengan membaca surat kabar masyarakat akan memperoleh informasi yang dibutuhakan. Masyarakat yang semakain akrab dengan teknologi intenet  menjadi salah satu alasan cepatnya perkembangan surat kabar pada media online. Kemampuan media ini menyampaikan berita secara singkat, cepat, mudah diakses, dan menjadi dasar proferensi consumen surat kabar online terutama pada masa kritis bencana alam,kerusuhan, dan kondisi serupa yang memungkinkan situasi berubah dalam hitungan detik. Surat kabar online seperti Acehtrend, Modus Aceh, AJNN, Acehtrubun merupakan surat kabar yang memuat berita yang aktual, tajuk rencana, pengobatan-pengobatan dan sebagainya. Pada saat seseorang membaca surat kabar, pertama kali yang dibaca adalah isi berita tersebut. Setelah selesai dibaca, kemudian koran akan dilipat kembali lalu diletakan di meja yang khusus koran. Jarang sekali seseorang meneliti kebahasanya, padahal belum tentu setiap wacana tidak terdapat kesalahan. Kesalahan-kesalahan itu muncul karena dalam pembuatannya tidak berpedoman pada kaidah-kaidah bahasa yang benar. Penulisan yang digunakan dalam surat kabar online seperti Acehtrend, Modus Aceh, AJNN, dan Acehtribun masih terdapat ejaan yang tidak tepat.

Melihat fenomena tersebut, dapat dijelaskan bahwa penulisan surat kabar online sangat menarik untuk dijadikan objek penelitian, terutama dari bidang kesalahan berbahasa. Oleh karena itu, peneliti berkesimpulan dalam melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Media Online Seperti Acehtrend, Modus Aceh, AJNN, dan Acehtribun”.

 

1.2  Rumusan Masalah

Masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut

1.      Bagaimana kesalahan berbahasa dalam media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN?

2.      Bagaimana kesalahan ejaan pada media online Online Seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN?

 

1.3  Rumusan Tujuan

1.      Mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa pada media online Acehtrend, Modus Aceh, AJNN.

2.      Menganalisis kesalahan ejaan pada media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN.

 

1.4  Rumusan Manfaat

Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu dan memperluas wawasan penulis.

 


 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1 Kesalah Ejaan

Di dalam penggunaan bahasa masih banyak kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan penerapan ejaan,terutama tanda baca. Pemakaian ejaan yang benar merupakan salah satu faktor yang menentukan kesempurnaan bahasa tulisan. Ejaan merupakan seperangkat kaidah yang mengatur cara melambangkan bunyi ujaran, cara memisahkan dan menggambungkan lambang-lambang itu dalam suatu bahasa. Sejalan dengan pengertian di atas, Keraf (1997:3) menyatakan bahwa ejaan adalah keseluruhan dari peraturan bagaimana menggambarkan lambang-lambang bunyi ujaran dan bagaimana interaksi antara lambang-lambang itu (pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa.

          Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dalam Sriyanto (2016:5) ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat dan sebagainya) dalam tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.

Ada beberapa bentuk kesalahan ejaan yaitu, (a) Kesalahan penggunaan huruf kapital, dan (b) kesalahan pemakaian tanda baca.

 

2.2 Kesalahan Kalimat

Akhadiah (2003:116) menyatakan bahwa setiap gagasan, pikiran, atau konsep yang dimiliki seseorang pada praktiknya harus dituangkan ke dalam bentuk kalimat. Kalimat yang baik pada pertama sekali haruslah memenuhi persyaratan gramatikal. Hal ini berarti bahwa kalimat harus disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat, aturanaturan tentang ejaan yang disempurnakan, dan cara memilih kata dalam kalimat.

 

2.3 Kesalahan Diksi

Diksi atau pilihan kata merupakan aspek penting dalam kejelasan kalimat, karena kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya baik lisan maupun tulisan. Jika pilihan kata tidak tepat, selain dapat menyebabkan komunikasi terputus, juga dapat mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan.

Menurut Arifin dan Tasai (1995:141), Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Ketepatan memilih kata dapat mengungkapkan gagasan secara tepat, sehingga pendengar atau pembaca dengan mudah menangkap dan mengerti pesan atau ide yang hendak akan disampaikan.

Parera menambahkan (1991:66), Diksi adalah pilihan kata atau penggunaan kata. Pilihan atau penggunaan kata yang dimaksudkan adalah kemampuan memilih dan menentukan kata yang tepat dalam menyampaikan gagasan. Jadi, diksi erat hubungannya dengan kemampuan menulis atau berbicara dalam hal menyampaikan gagasan kepada pembaca atau pendengar

 

2.4 Kesalahan Kalimat

2.4.1 Kalimat Efektif

Menurut Akhadiah (2003:116), kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas agar mudah dipahami orang lain secara tepat. Dengan kata jika suatu kalimat telah dapat menyampaikan maksud penulis dan pembaca memahami maksud penulis maka kalimat tersebut dapat dikatakan telah efektif. Hal ini sejalan dengan pendapat Arifin (1989:70), yang mengatakan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan atau pemikiran penulis secara tepat dan dengan sendirinya diterima oleh pembaca sesuai dengan maksud penulisnya.

Agar kalimat yang ditulis dapat memberikan informasi kepada pembaca secara tepat, menurut Akhadiah (2003:116-117) perlu diperhatikan cirri-ciri kalimat efektif yaitu kesepadanan dan kesatuan, kesejajaran bentuk, penekanan dalam kalimat, kehematan dalam mempergunakan kata, dan kevariasian dalam struktur kalimat. Semi (2009:218--219) menyatakan bahwa suatu kalimat dikatakan efektif apabila mengandung ciriciri berikut ini. (1) Gramatikal, ditinjau dari aspek tata bahasa sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. (2) Sesuai dengan tuntutan bahasa baku, menggunakan ejaan yang tepat dan menggunakan bahasa baku sesuai tata bahasa. (3) Jelas, kalimat itu dipahami. (4) Ringkas dan lugas serta tidak berbelitbelit. (5) Adanya hubungan yang baik (koherensi) antara satu kalimat dengan kalimat yang lain.

 

2.5 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan judul peneliti,  yaitu  Analisis Kesalahan Berbahasa pada media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN edisi 2020 ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dijadikan acuan peneliti. Dari acuan tersebut terlihat latar belakang yang diambil oleh peneliti merupakan kesalahan-kesalahan dalam bidang ejaan  yang terjadi di dalam penulisan berita pada media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN edisi 2020.

Menurut   peneliti,   kesalahan-kesalahan   yang   terlihat   dalam   penulisan berita pada media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN edisi 2020 tersebut membuat gagasan-gagasan atau ide-ide yang ingin disampaikan penulis dalam hal ini mahasiswa tidak dapat tersampaikan dengan baik. Bahkan,bisa saja penggunaan kalimat atau pembentukan kata yang digunakan oleh penulis membuat pemahaman pembaca bertolak belakang dengan gagasan penulis.


 

BAB III

METODE PENELITIAN

 

 

3.1  Jenis Penelitian

Jenis  penelitian  ini  merupakan penelitian kualitatif deskriptif yaitu berupa kata-kata  maupun kalimat.  Dalam penelitian  kualitatif  kegiatan  penyediaan data merupakan kegiatan yang berlangsung secara  simultan  dengan  kegiatan  analisis data.  Analisis  kualitatif  fokusnya  pada penunjukan makna, deskripsi, penjernihan, dan  penempatan  data  pada  konteksnya masing-masing  dan  sering  kali melukiskannya  dalam  bentuk  kata-kata daripada angka-angka (Mahsun, 2005). Objek  penelitian  dalam  penelitian ini  adalah  media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN edisi 2020.

Teknik pengumpulan data yang digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah teknik simak dan catat. Hal tersebut karena objek  dalam  penelitian  ini merupakan kata dan kalimat yang terdapat pada  Media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, AJNN, dan Acehtribun. Teknik simak Mahsun  (2005)  menjelaskan teknik  simak  adalah  suatu  metode  yang dilakukan untuk  memperoleh data dengan menyimak penggunaan bahasa. Teknik ini digunakan  untuk  menyimak  penggunaan bahasa  tulis yang  mengandung kesalahan berbahasa  pada Media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, AJNN, dan Acehtribun. Teknik  catat adalah  teknik  yang menyediakan  data dengan  mencatat data-data  yang  diperoleh.  Teknik  catat  yang digunakan yaitu mencatat kata atau kalimat yang  merupakan  bentuk  kesalahan berbahasa  bidang  ejaan pada  Media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, AJNN, dan Acehtribun.  Setelah  data  terkumpul langkah selanjutnya  adalah  menganalisis data  dengan  kajian  kesalahan  berbahasa bidang  ejaan pada Media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN. Selanjutnya,  dalam  menganalisis  kesalahan  ejaan  dalam  penulisan  berita adalah  kesalahan  penggunaan  tanda  titik, tanda  koma, tanda  hubung, huruf  kapital, dan  lain-lain.  Kemudian,  kesalahan  pada bidang  morfologi  dapat  diketahui  dari kesalahan  penggunaan  bentuk  kata dalam wacana  yang  tidak  sesuai.  Kesalahan bidang  semantik  dapat  diketahui  dari kesalahan penggunaan makna kata  dalam wacana  yang  tidak  sesuai. 

 

3.2 Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian ini terdapat pada Media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN tahun 2020.

 

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah langkah-langkah atau cara untuk mengumpulkan data yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah telaah dokumentasi. Peneliti menggunakan metode dokumentasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data yang berbentuk tulisan maupun gambar yang didapatkan dari sumber data yang ada berupa buku dan catatan dalam bentuk tulisan.  Penggunaan teknik ini menurut Sugiyono (2013:240) merupakan perlengkapan dari penggunaan metode observasi dalam penelitian kualitatif.

 

3.4 Teknik penganalisisan Data

Sesuai dengan metode yang digunakan, penganalisisan atau pengumpulan data penelitian ini menggunkan teknik analisis kualitatif. Berdasarkan teknik analisis kualitatif, langkah-langkah yang ditempuh dalam penganalisisan data penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.      Mengumpulkan data

2.      Mengklarifikasi data yang telah dikumpulkan sesua dengan submasalah;

3.      Menganalisis data

 

 


 

BAB IV

PEMBAHASAN

 

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menganalisis berita pada Media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN tahun 2020. Penelitian difokuskan pada dua hal, yaitu; (1) mengidentifikasi kalimat afektif dan, (2) menemukan kesalah ejaan.

Adapun korpus data kesalahan adalah sebagai berikut

No

Data

Keterangan

1.

Di tengah merabaknya virus corona (Covid-19) dalam beberapa pekan terakhir. Sadar atau tidak, telah terjadi kepanikan (panic buying) pada masyarakat dunia. Tak terkecuali Indonesia dan Aceh

Modus Aceh,

26 Maret 2020

2.

Nah, sebagai Aneuk Nanggroe Aceh  (anak negeri Aceh), saya ingin mengurai dan membahas, bagaimana langkah-langkah konkrit yang di lakukan Pemimpin Aceh?

Modus Aceh,

26 Maret 2020

3.

Lalu, muncul pertanyaan, dimana keberadaan pemimpin Aceh? Sadar atau tidak hingga kini tidak ada langkah nyata dari Pemerintah Aceh, terkait pencegahan Covid-19. 

Modus Aceh,

26 Maret 2020

4.

 Pemimpin terlihat gugup dan gagap, tak ada solusi bagi warga di negeri Serambi Mekkah ini, kecuali diminta berdoa pada Illahi, Allah SWT.

Modus Aceh,

26 Maret 2020

5.

Sejak kepemimpinan tempo dulu hingga kini, konon baru kali ini Aceh di pimpin orang-orang yang tidak tegas, apalagi lugas. Sudah miskin ide, juga tak bernyali.

Modus Aceh,

26 Maret 2020

6.

Jika Aceh ingin belajar dari beberapa negara yang melakukan lockdown, maka niscaya langkah itu belum terlambat untuk dilakukan di Aceh. 

Modus Aceh,

26 Maret 2020

7.

Kini, menurut data terakhir yang di rilis kememkes Ri, 25 Maret 2020, pukul 12.00 WIB.

Modus Aceh,

26 Maret 2020

8.

Di bawah pemimpin yang bodoh anak buah pun bias kocar kacir.

 

9.

Semoga pemimpin Aceh sigap dalam merespon berbagai kepentingan yang menyangkut rakyat bukan hanya untuk pejabat, pengusaha apalagi konglomerat, ditengah wabah virus corona (Covid-19) yang kian membuat panic, gel;isah dan galau.

 

 

10.

Jika kita merujuk pada pernyataan kepada pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata Aceh, Jamaluddinm, yang menyebut bahwa pihak investor akan membangun infrastruktur dan meminta hah pengelolaan destinasi wisata di sana, maka besar kemungkinan investasi inmi tidak akan berdampak apa-apa bagi rakyat Aceh, khususnya masyarakat singkil-Pulau Banyak.

 

Acehtrend,

25 Desember 2020

11.

Jika ini yang terjadi maka pemerintah Aceh sama saja mengundang “ureung laen bak lapak droe”.

Acehtrend,

25 Desember 2020

12.

Mungkin untuk beberapa orang akan merasa sedikit aneh, tapi inilah pendidikan.

Acehtrend,

07 Desember 2020

 

13.

Mungkin untuk beberapa orang akan merasa sedikit aneh, tapi inilah pendidikan.

 

Acehtrend,

07 Desember 2020

14.

Di satu sisi, pemerintah Malaysia sudahpun mengumumkan paket stimulus ekonomi terbesar di negara itu sejak krisis finansial tahun 2008/2009 dalam rangka mengurangi parahnya dampak negatif pandemi ini untuk sektor sosio-ekonomi mereka.

 

Acehtrend,

18 April 2020

15.

COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan yang berjumlah dua kasus, kemudian mengalami peningkatan hingga saat ini.

 

Acehtrend,

19 November 2020

16.

Selain anjuran pemerintah yang mengharuskan untuk tetap di rumah saja, dengan tujuan untuk mencegah penularan virus Corona atau memutus rantai penularan

Acehtrend,

19 November 2020

17.

Memperkuat mental anak juga diperlukan dukungan orang tua serta peran orang tua.

Acehtrend,

19 November 2020

18.

Ada tiga yang di uji coba kemampuan terpaksa diberikan izin tinggal terpaksa karena tidak bisa pulang.

AJNN,19 Maret 2020

19.

Kami mengingatkan jika hal itu terjadi, maka KPK akan menjerat mereka baik penerima maupun pemberi dengan pasal 5 UU Tipikor Nomor 20 Tahun 2001.

AJNN,

09 September 2020

20.

Selain akses-akses tersebut, pelapor juga bias juga dilakukan melalui unit pengendalian gratifikasi di instansi masing-masing, kemudian akan diteruskan KPK.

AJNN, 09 September 2020

21.

Dan yang paling heroik Haji Uma kononnya berhasil merangkul seorang remaja yang kononnya telah murtad baru-baru ini.

Acehtrend, 11 Januari 2020

22.

Sementara itu ada pula sebagian politisi lainnya yang asyik dan larut dalam peubut (aksi) tapi lemah dalam peugah (publikasi) sehingga “hal-hal besar” yang mereka lakukan luput dari pengetahuan publik.

Acehtrend, 11 Januari 2020

23.

DUNIA santri sangatlah kompleks. Membicarakan kehidupan para santri, tak boleh luput dari topik kesehatan.

Acehtrend, 11 Maret 2020

24.

Penulis pernah mendengar guyonan bila kudee buta adalah penyakitnya anak pondok. Jika belum terkena kudee buta maka belum sah menjadi santri.

 

Acehtrend, 11 Maret 2020

25.

Tidak tanggung-tanggung, dua kabupaten dan satu kota mendapatkan penghargaan karena berhasil melakukan percepatan penyaluran Dana Desa Tahap I pada bulan Januari 2020.

 

Acehtrend, 07 Maret 2020

26.

Tidak banyak pekerja okal Aceh yang terlibat dalam pembangunan mega proyek tersebut pada saat itu.

 

Acehtren, 02 februari 2020

27.

Saya bersuuzan, ada banyak Kahar Muzakar lain yang rela melakukan tindakan-tindakan konyol demi memuluskan niatnya mempersunting calon istri.

Acehtrend, 19 Maret 2020

28.

Jika sikap ini terus dipelihara, maka kita akan berada dalam situasi mengalami kebutaan basirah (ilmu dan iman), suatu kebutaan hakiki yang membinasakan.

Acehtrend, 15 April 2020

29.

Tentu saja, matinya nurani itu, adalah sesuatu yang sungguh teramat sangat mengganggu. 

Acehtrend, 15 April 2020

30.

BISA dibilang, saya termasuk salah satu fannya Ivan Lanin, khususnya sejak serius menekuni dunia sunting. 

Acehtrend, 28 April 2020

 

 

 

4.2 Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data (1)

Di tengah merabaknya virus corona (Covid-19) dalam beberapa pekan terakhir. Sadar atau tidak, telah terjadi kepanikan (panic buying) pada masyarakat dunia. Tak terkecuali Indonesia dan Aceh.

 

Analisis…

Data nomor 1 tidak efektif karena terdapat dua kesalahan yakni (1) kesalahan dalam penulisan kata merabaknya yang seharusnya ditulis merebaknya, (2) penggunaan kata tidak baku. Pada kalimat tersebut menggunakan kata tak yang seharusnya kata tidak. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan mengubah kata tak menjadi tidak.

 

Perbaikan

Di tengah merebaknya virus corona (Covid-19) dalam beberapa pekan terakhir. Sadar atau tidak, telah terjadi kepanikan (panic buying) pada masyarakat dunia. Tidak terkecuali Indonesia dan Aceh.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 2

Nah, sebagai Aneuk Nanggroe Aceh  (anak negeri Aceh), saya ingin mengurai dan membahas, bagaimana langkah-langkah konkrit yang di lakukan Pemimpin Aceh?

 

Analisis…

Data nomor 2 tidak efektif karena penggunan di sebagai awalan  ditulis terpisah dengan  kata kerja pasif yang sebenarnya ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menggabungkan kata di dengan kata  lakukan.

 

Perbaikan

Nah, sebagai Aneuk Nanggroe Aceh  (anak negeri Aceh), saya ingin mengurai dan membahas, bagaimana langkah-langkah konkrit yang dilakukan Pemimpin Aceh?

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 3

Lalu, muncul pertanyaan, dimana keberadaan pemimpin Aceh? Sadar atau tidak hingga kini tidak ada langkah nyata dari Pemerintah Aceh, terkait pencegahan Covid-19.

       Analisis…

Data nomor 3 tidak efektif karena penggunan di sebagai kata depan  ditulis serangkai  dengan  kata petunjuk yang sebenarnya  terpisah dengan kata dasar. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan memisahkan  kata di dengan kata  mana.

 

Perbaikan

Lalu, muncul pertanyaan, di mana keberadaan pemimpin Aceh? Sadar atau tidak hingga kini tidak ada langkah nyata dari Pemerintah Aceh, terkait pencegahan Covid-19.

 

      Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 4

Pemimpin terlihat gugup dan gagap, tak ada solusi bagi warga di negeri Serambi Mekkah ini, kecuali diminta berdoa pada Illahi, Allah SWT.

 

Analisis…

Data nomor 1 tidak efektif karena penggunaan kata tidak baku. Pada kalimat tersebut menggunakan kata tak yang seharusnya kata tidak. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan mengubah kata tak menjadi tidak.

Perbaikan

Pemimpin terlihat gugup dan gagap, tidak ada solusi bagi warga di negeri Serambi Mekkah ini, kecuali diminta berdoa pada Illahi, Allah SWT.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 5

Sejak kepemimpinan tempo dulu hingga kini, konon baru kali ini Aceh di pimpin orang-orang yang tidak tegas, apalagi lugas. Sudah miskin ide, juga tak bernyali.

 

Analisis

Data nomor 5 tidak efektif karena pada kalimat ini terdapat dua kesalahan yaitu; (1) penggunan di ditulis terpisah   dengan  kata kerja  yang sebenarnya serangkai dengan kata dasar, (2) penggunaan kata tidak baku pada kata tak yang seharusnya kata tidak.

  

Perbaikan

Sejak kepemimpinan tempo dulu hingga kini, konon baru kali ini Aceh dipimpin orang-orang yang tidak tegas, apalagi lugas. Sudah miskin ide, juga tidak bernyali.

 

      Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 6

jika Aceh ingin belajar dari beberapa negara yang melakukan lockdown, maka niscaya langkah itu belum terlambat untuk dilakukan di Aceh. 

 

Analisis

Data nomor 6 tidak efektif karena pemakaian tanda penghubung jika dan maka. Hal itu karena kata jika dan maka merupakan konjungsi subordinatif, yang berfungsi sebagai pemerluasan kalimat simpleks. Perbaikan kalimat tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu konjungsi subordinatif.

 

Perbaikan

jika Aceh ingin belajar dari beberapa negara yang melakukan lockdown, niscaya langkah itu belum terlambat untuk dilakukan di Aceh. 

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 7

Kini, menurut data terakhir yang di rilis kememkes Ri, 25 Maret 2020, pukul 12.00 WIB.

 

Analisis

Data nomor 7 tidak efektif karena penggunan di  ditulis terpisah   dengan  kata imbuhan yang sebenarnya  ditulis serangkai dengan kata dasar. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menggabungkan  kata di dengan kata  rilis.

 

Perbaikan

Kini, menurut data terakhir yang dirilis kememkes Ri, 25 Maret 2020, pukul 12.00 WIB.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 8

Di bawah pemimpin yang bodoh anak buah pun bias kocar kacir.

 

Analisis

Data nomor 8 tidak efektif karena tidak menggunakan tanda  penghubung pada kata kocar kacir. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menambahkan tanda penghubung.

Perbaikan

Di bawah pemimpin yang bodoh anak buah pun bias kocar-kacir.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 9

Semoga pemimpin Aceh sigap dalam merespon berbagai kepentingan yang menyangkut rakyat bukan hanya untuk pejabat, pengusaha apalagi konglomerat, ditengah wabah virus corona (Covid-19) yang kian membuat panik, gelisah dan galau.

 

      Analisis

Data nomor 9 tidak efektif karena terdapat dua kesalahan yaitu; (1) penggunan di sebagai kata depan ditulis serangkai  dengan  kata petunjuk yang sebenarnya  terpisah dengan kata dasar,  (2) kesalahan dalam penulisan kata yang seharusnya panic bukan panic. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan memisahkan kata di dengan kata tengah.

 

Pembetulan

Semoga pemimpin Aceh sigap dalam merespon berbagai kepentingan yang menyangkut rakyat bukan hanya untuk pejabat, pengusaha apalagi konglomerat, di tengah wabah virus corona (Covid-19) yang kian membuat panik, gelisah dan galau.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 10

Jika kita merujuk pada pernyataan kepada pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata Aceh, Jamaluddinm, yang menyebut bahwa pihak investor akan membangun infrastruktur dan meminta hah pengelolaan destinasi wisata di sana, maka besar kemungkinan investasi ini tidak akan berdampak apa-apa bagi rakyat Aceh, khususnya masyarakat singkil-Pulau Banyak.

 

Analisis

Data nomor 10 tidak efektif karena pemakaian tanda penghubung jika dan maka. Hal itu karena kata jika dan maka merupakan mkonjungsi subordinatif, yang berfungsi sebagai pemerluasan kalimat simpleks. Perbaikan kalimat tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu konjungsi subordinatif.

 

Perbaikan

Jika kita merujuk pada pernyataan kepada pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata Aceh, Jamaluddinm, yang menyebut bahwa pihak investor akan membangun infrastruktur dan meminta hah pengelolaan destinasi wisata di sana, besar kemungkinan investasi ini tidak akan berdampak apa-apa bagi rakyat Aceh, khususnya masyarakat singkil-Pulau Banyak.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 11

Jika ini yang terjadi maka pemerintah Aceh sama saja mengundang “ureung laen bak lapak droe”.

 

Analisis

Data nomor 11 tidak efektif karena pemakaian tanda penghubung jika dan maka. Hal itu karena kata jika dan maka merupakan konjungsi subordinatif, yang berfungsi sebagai pemerluasan kalimat simpleks. Perbaikan kalimat tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu konjungsi subordinatif.

 

 

Perbaikan

Jika ini yang terjadi, pemerintah Aceh sama saja mengundang “ureung laen bak lapak droe”.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 12

Mungkin untuk beberapa orang akan merasa sedikit aneh, tapi inilah pendidikan.

 

Analisis

Data nomor 12 tidak efektif karena penggunaan kata tidak baku. Pada kalimat tersebut menggunakan kata tapi yang seharusnya kata tetapi. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan mengubah kata tapi menjadi tetapi.

 

       Pembetulan

Mungkin untuk beberapa orang akan merasa sedikit aneh, tetapi inilah pendidika

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 13

Sama halnya seperti kita yang dulu aneh ketika melihat ada orang yang menggunakan gawainya di masjid, tapi sekarang hal itu sudah biasa saja.

 

Analisis

Data nomor 13 tidak efektif karena penggunaan kata tidak baku. Pada kalimat tersebut menggunakan kata tapi yang seharusnya kata tetapi. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan mengubah kata tapi menjadi tetapi.

 

Perbaikan

Sama halnya seperti kita yang dulu aneh ketika melihat ada orang yang menggunakan gawainya di masjid, tetapi sekarang hal itu sudah biasa saja.

Pembahasa

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 14

Ada tiga yang di uji coba kemampuan terpaksa diberikan izin tinggal terpaksa karena tidak bias pulang.

 

Analisis

Data nomor 14 tidak efektif karena terdapat dua kesalahan yaitu; (1) penggunaan di,  dipisahkan dengan kata kerja yang seharusnya ditulis serangai, (2) tidak memenuhi ciri kunsur kehematan, karena pada kalimat tersebut menggunkan kata yang mananya sama.

 

Pembetulan

Ada tiga yang diuji coba kemampuan diberikan izin tinggal terpaksa karena tidak bisa pulang.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 15

COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan yang berjumlah dua kasus, kemudian mengalami peningkatan hingga saat ini.

 

Analisis

Data nomor 15 tidak efektif karena tidak sesuai dengan ciri kalimat efektif unsur kehematan. Pada kalimat tersebut menggunakan superordinat pada hiponimi kata. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan superordinat.

 

 

 

 

Perbaikan

COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada 2 Maret 2020 yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan yang berjumlah dua kasus, kemudian mengalami peningkatan hingga saat ini.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 16    

Selain anjuran pemerintah yang mengharuskan untuk tetap di rumah saja, dengan tujuan untuk mencegah penularan virus Corona atau memutus rantai penularan.

 

Analisis

Data nomor 16 tidak efektif karena tidak memenuhi ciri kalimat efektif unsur kepaduan. Pada kalimat tersebut menggunakan kata tujuan dan untuk yang mananya sama. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu kata, baik kata untuk maupun kata untuk.

 

Pembetulan

Selain anjuran pemerintah yang mengharuskan untuk tetap di rumah saja, dengan tujuan mencegah penularan virus Corona atau memutus rantai penularan.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 17

Memperkuat mental anak juga diperlukan dukungan orang tua serta peran orang tua.

 

Analisis

Data nomor 17 tidak efektif karena tidak memenuhi ciri kalimat efektif kelugasan. Pada kalimat tersebut menggunakan kata yang fungsinya sama, yaitu penggunaan kata orang tua yang diulang secara berlebihan. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu kata orang tua.

 

       Perbaikan

Memperkuat mental anak juga diperlukan dukungan serta peran orang tua.

Pembahasa

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 18

Ada tiga yang di uji coba kemampuan terpaksa diberikan izin tinggal terpaksa karena tidak bias pulang.

 

Analisis

Data nomor 18 tidak efektif karena terdapat dua kesalahan yaitu; (1) penggunaan di,  dipisahkan dengan kata kerja yang seharusnya ditulis serangai, (2) tidak memenuhi ciri kunsur kehematan, karena pada kalimat tersebut menggunkan kata yang mananya sama.

 

Pembetulan

Ada tiga yang diuji coba kemampuan diberikan izin tinggal terpaksa karena tidak bisa pulang.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 19

Kami mengingatkan jika hal itu terjadi, maka KPK akan menjerat mereka baik penerima maupun pemberi dengan pasal 5 UU Tipikor Nomor 20 Tahun 2001.

 

Analisis

Data nomor 19 tidak efektif karena pemakaian tanda penghubung jika dan maka. Hal itu karena kata jika dan maka merupakan konjungsi subordinatif, yang berfungsi sebagai pemerluasan kalimat simpleks. Perbaikan kalimat tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu konjungsi subordinatif.

 

Perbaikan

Kami mengingatkan jika hal itu terjadi, KPK akan menjerat mereka baik penerima maupun pemberi dengan pasal 5 UU Tipikor Nomor 20 Tahun 2001.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 20

Selain akses-akses tersebut, pelapor juga bias juga dilakukan melalui unit pengendalian gratifikasi di instansi masing-masing, kemudian akan diteruskan KPK.

 

Analisis

Data nomoer 20 tidak efektif karena tidak memenuhi ciri kalimat efektif unsur kehematan. Pada kalimat tersebut menggunakan kata yang mananya  sama, yaitu penggunaan kata juga yang diulang secara berlebihan. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu kata juga

 

Perbaikan

Selain akses-akses tersebut, pelapor bias juga dilakukan melalui unit pengendalian gratifikasi di instansi masing-masing, kemudian akan diteruskan KPK.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 21

Dan yang paling heroik Haji Uma kononnya berhasil merangkul seorang remaja yang kononnya telah murtad baru-baru ini.

 

 

Analisis

Data nomoer 21 tidak efektif karena tidak memenuhi ciri kalimat efektif kelugasan. Pada kalimat tersebut menggunakan kata yang fungsinya sama, yaitu penggunaan kata kononnya yang diulang secara berlebihan. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu kata kononnya.

Perbaikan

Dan yang paling heroik Haji Uma berhasil merangkul seorang remaja yang kononnya telah murtad baru-baru ini.

 

Pembahasa

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 22

Sementara itu ada pula sebagian politisi lainnya yang asyik dan larut dalam peubut (aksi) tapi lemah dalam peugah (publikasi) sehingga “hal-hal besar” yang mereka lakukan luput dari pengetahuan publik.

 

Analisis

Data nomor 22 tidak efektif, terdapat dua kesalahan yaitu; (1) tidak menggunakan tanda koma di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, (2) menggukan kata tidak baku. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menggunkan tanda koma dan mengubah kata yang tidak baku menjadi baku.

Perbaikan

Sementara itu, ada pula sebagian politisi lainnya yang asyik dan larut dalam peubut (aksi) tetapi lemah dalam peugah (publikasi) sehingga “hal-hal besar” yang mereka lakukan luput dari pengetahuan publik.

 

 

 

 

 

Pembahasa

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 23

DUNIA santri sangatlah kompleks. Membicarakan kehidupan para santri, tak boleh luput dari topik kesehatan.

 

Analisis

Data nomor 23 tidak efektif, karena menggunakan huruf kapital yang berlebihan pada kata DUNIA. Menurut PUEBI huruf kapital digunakan pada huruf awal pada awal kalimat.

 

Perbaikan

Dunia santri sangatlah kompleks. Membicarakan kehidupan para santri, tak boleh luput dari topik kesehatan.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 24

Penulis pernah mendengar guyonan bila kudee buta adalah penyakitnya anak pondok. Jika belum terkena kudee buta maka belum sah menjadi santri.

 

Analisis

Data nomor 24 tidak efektif karena pemakaian tanda penghubung jika dan maka. Hal itu karena kata jika dan maka merupakan konjungsi subordinatif, yang berfungsi sebagai pemerluasan kalimat simpleks. Perbaikan kalimat tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu konjungsi subordinatif.

 

Pembetulan

Penulis pernah mendengar guyonan bila kudee buta adalah penyakitnya anak pondok. Jika belum terkena kudee buta  belum sah menjadi santri.

 

Pembahasa

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 25

Tidak tanggung-tanggung, dua kabupaten dan satu kota mendapatkan penghargaan karena berhasil melakukan percepatan penyaluran Dana Desa Tahap I pada bulan Januari 2020.

 

Analisis

Data nomor 25 tidak efektif karena tidak sesuai dengan ciri kalimat efektif unsur kehematan. Pada kalimat tersebut menggunakan superordinat pada hiponimi kata. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan superordinat.

 

Perbaikan

Tidak tanggung-tanggung, dua kabupaten dan satu kota mendapatkan penghargaan karena berhasil melakukan percepatan penyaluran Dana Desa Tahap I pada Januari 2020.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 26

Tidak banyak pekerja  okal Aceh yang terlibat dalam pembangunan mega proyek tersebut pada saat itu.

 

Analisis

Data nomor 26 tidak efektif karena penulisan kata yang tidak tepat, yaitu kata okal yang sebenarnya kata lokal. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan mengubah kata okal menjadi lokal.

 

Perbaikan

Tidak banyak pekerja  lokal Aceh yang terlibat dalam pembangunan mega proyek tersebut pada saat itu.

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 27

Saya bersuuzan, ada banyak Kahar Muzakar lain yang rela melakukan tindakan-tindakan konyol demi memuluskan niatnya mempersunting calon istri.

 

Analisis

Data nomor 27 tidak efektif, karena salah dalam penulisan kata bersuuzan yang seharusnya kata bersuudzon. Perbaikan kesalahan kalimat tersebut dapat dilakukan dengan mengubah kata bersuuzan menjadi bersuudzon.

 

Perbaikan

Saya bersuudzon, ada banyak Kahar Muzakar lain yang rela melakukan tindakan-tindakan konyol demi memuluskan niatnya mempersunting calon istri.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 28

Jika sikap ini terus dipelihara, maka kita akan berada dalam situasi mengalami kebutaan basirah (ilmu dan iman), suatu kebutaan hakiki yang membinasakan.

 

Analisis

Data nomor 24 tidak efektif karena pemakaian tanda penghubung jika dan maka. Hal itu karena kata jika dan maka merupakan konjungsi subordinatif, yang berfungsi sebagai pemerluasan kalimat simpleks. Perbaikan kalimat tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu konjungsi subordinatif.

 

 

 

Perbaikan

Jika sikap ini terus dipelihara, kita akan berada dalam situasi mengalami kebutaan basirah (ilmu dan iman), suatu kebutaan hakiki yang membinasakan.

 

Pembahasan

Berikut ini disajikan pembahasan berkaitan dengan kesalahan berbahasa

Data 29

Tentu saja, matinya nurani itu, adalah sesuatu yang sungguh teramat sangat mengganggu.

 

Analisis

Data nomer 29 tidak efektif karena tidak memenuhi ciri kalimat efektif unsur kepaduan. Pada kalimat tersebut menggunakan kata teramat  dan sangat yang mananya sama. Perbaikan kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu kata, baik kata teramat maupun kata sangat.

 

Perbaikan

Tentu saja, matinya nurani itu, adalah sesuatu yang sungguh sangat mengganggu.

 

Pembahasan

BISA dibilang, saya termasuk salah satu fannya Ivan Lanin, khususnya sejak serius menekuni dunia sunting. 

     

Analisis

Data nomor 30 tidak efektif, karena menggunakan huruf kapital yang berlebihan pada kata BISA. Menurut PUEBI huruf kapital digunakan pada huruf awal pada awal kalimat.

 

Perbaikan

Bisa dibilang, saya termasuk salah satu fannya Ivan Lanin, khususnya sejak serius menekuni dunia sunting. 

BAB V

PENUTUP

 

5.1 Simpulan

Di dalam berita pada media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN tahun 2020.  masih banya ditemukan kesalahan bebahasa dalam bidang ejaan  seperti kesalahana penggunaan  tanda koma, kesalahan penggunaan huruf kapital, kesalahan tanda penghubung dan penulisan kata depan.

Di dalam berita pada media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, dan AJNN tahun 2020,terdapat beberapa kalimat tidak efektif. Kalimat tersebut tidak efektif Karena tidak memenuhi aturan kalimat efektif berupa; unsur kehematan, unsur kelugasan, dan unsur kepaduan.

 

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian ini.

1)      Penelitian mengenai kesalahan berbahasa harus terus dilakukan untuk mengetahui bentuk-bentuk kesalahan berbahaasa. bahasa itu terus berkembang, maka kesalahan dalam berbahasa pun berkembang seiring dengan masyarakat penutur bahasa itu sendiri.

2)      Apabila ditemukan kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh siswa, sebaiknya tidak dibiarkan, tetapi harus ditangani dengan menentukan tindakan apa yang harus dilakukan.


 

Lampiran 1. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian ini diambil dari Media online seperti Acehtrend, Modus Aceh, AJNN, dan Acehtribun tahun 2020.

 


 

Lampiran 2. Korpus Data

 

No

Data

Keterangan

1.

Di tengah merabaknya virus corona (Covid-19) dalam beberapa pekan terakhir. Sadar atau tidak, telah terjadi kepanikan (panic buying) pada masyarakat dunia. Tak terkecuali Indonesia dan Aceh

Modus Aceh, 26 Maret 2020

2.

Nah, sebagai Aneuk Nanggroe Aceh  (anak negeri Aceh), saya ingin mengurai dan membahas, bagaimana langkah-langkah konkrit yang di lakukan Pemimpin Aceh?

Modus Aceh, 26 Maret 2020

3.

Lalu, muncul pertanyaan, dimana keberadaan pemimpin Aceh? Sadar atau tidak hingga kini tidak ada langkah nyata dari Pemerintah Aceh, terkait pencegahan Covid-19. 

Modus Aceh, 26 Maret 2020

4.

 Pemimpin terlihat gugup dan gagap, tak ada solusi bagi warga di negeri Serambi Mekkah ini, kecuali diminta berdoa pada Illahi, Allah SWT.

Modus Aceh, 26 Maret 2020

5.

Sejak kepemimpinan tempo dulu hingga kini, konon baru kali ini Aceh di pimpin orang-orang yang tidak tegas, apalagi lugas. Sudah miskin ide, juga tak bernyali.

Modus Aceh, 26 Maret 2020

6.

Jika Aceh ingin belajar dari beberapa negara yang melakukan lockdown, maka niscaya langkah itu belum terlambat untuk dilakukan di Aceh. 

Modus Aceh, 26 Maret 2020

7.

Kini, menurut data terakhir yang di rilis kememkes Ri, 25 Maret 2020, pukul 12.00 WIB.

Modus Aceh, 26 Maret 2020

8.

Di bawah pemimpin yang bodoh anak buah pun bias kocar kacir.

 

9.

Semoga pemimpin Aceh sigap dalam merespon berbagai kepentingan yang menyangkut rakyat bukan hanya untuk pejabat, pengusaha apalagi konglomerat, ditengah wabah virus corona (Covid-19) yang kian membuat panic, gel;isah dan galau.

 

 

10.

Jika kita merujuk pada pernyataan kepada pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata Aceh, Jamaluddinm, yang menyebut bahwa pihak investor akan membangun infrastruktur dan meminta hah pengelolaan destinasi wisata di sana, maka besar kemungkinan investasi inmi tidak akan berdampak apa-apa bagi rakyat Aceh, khususnya masyarakat singkil-Pulau Banyak.

 

Acehtrend, 25 Desember 2020

11.

Jika ini yang terjadi maka pemerintah Aceh sama saja mengundang “ureung laen bak lapak droe”.

Acehtrend, 25 Desember 2020

12.

Mungkin untuk beberapa orang akan merasa sedikit aneh, tapi inilah pendidikan.

Acehtrend, 07 Desember 2020

13.

Mungkin untuk beberapa orang akan merasa sedikit aneh, tapi inilah pendidikan.

 

Acehtrend, 07 Desember 2020

14.

Di satu sisi, pemerintah Malaysia sudahpun mengumumkan paket stimulus ekonomi terbesar di negara itu sejak krisis finansial tahun 2008/2009 dalam rangka mengurangi parahnya dampak negatif pandemi ini untuk sektor sosio-ekonomi mereka.

 

 

15.

COVID-19 pertama dilaporkan di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 yang diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan yang berjumlah dua kasus, kemudian mengalami peningkatan hingga saat ini.

 

Acehtrend, 19 November 2020

16.

Selain anjuran pemerintah yang mengharuskan untuk tetap di rumah saja, dengan tujuan untuk mencegah penularan virus Corona atau memutus rantai penularan

Acehtrend, 19 November 2020

17.

Memperkuat mental anak juga diperlukan dukungan orang tua serta peran orang tua.

Acehtrend, 19 November 2020

18.

Ada tiga yang di uji coba kemampuan terpaksa diberikan izin tinggal terpaksa karena tidak bisa pulang.

 

AJNN,19 Maret 2020

19.

Kami mengingatkan jika hal itu terjadi, maka KPK akan menjerat mereka baik penerima maupun pemberi dengan pasal 5 UU Tipikor Nomor 20 Tahun 2001.

AJNN, 09 September 2020

20.

Selain akses-akses tersebut, pelapor juga bias juga dilakukan melalui unit pengendalian gratifikasi di instansi masing-masing, kemudian akan diteruskan KPK.

AJNN, 09 September 2020

21.

Dan yang paling heroik Haji Uma kononnya berhasil merangkul seorang remaja yang kononnya telah murtad baru-baru ini.

Acehtrend, 11 Januari 2020

22.

Sementara itu ada pula sebagian politisi lainnya yang asyik dan larut dalam peubut (aksi) tapi lemah dalam peugah (publikasi) sehingga “hal-hal besar” yang mereka lakukan luput dari pengetahuan publik.

Acehtrend, 11 Januari 2020

23.

DUNIA santri sangatlah kompleks. Membicarakan kehidupan para santri, tak boleh luput dari topik kesehatan.

Acehtrend, 11 Maret 2020

24.

Penulis pernah mendengar guyonan bila kudee buta adalah penyakitnya anak pondok. Jika belum terkena kudee buta maka belum sah menjadi santri.

 

Acehtrend, 11 Maret 2020

25.

Tidak tanggung-tanggung, dua kabupaten dan satu kota mendapatkan penghargaan karena berhasil melakukan percepatan penyaluran Dana Desa Tahap I pada bulan Januari 2020.

 

Acehtrend, 07 Maret 2020

26.

Tidak banyak pekerja okal Aceh yang terlibat dalam pembangunan mega proyek tersebut pada saat itu.

 

Acehtren, 02 februari 2020

27.

Saya bersuuzan, ada banyak Kahar Muzakar lain yang rela melakukan tindakan-tindakan konyol demi memuluskan niatnya mempersunting calon istri.

Acehtrend, 19 Maret 2020

28.

Jika sikap ini terus dipelihara, maka kita akan berada dalam situasi mengalami kebutaan basirah (ilmu dan iman), suatu kebutaan hakiki yang membinasakan.

Acehtrend, 15 April 2020

29.

Tentu saja, matinya nurani itu, adalah sesuatu yang sungguh teramat sangat mengganggu. 

Acehtrend, 15 April 2020

30.

BISA dibilang, saya termasuk salah satu fannya Ivan Lanin, khususnya sejak serius menekuni dunia sunting. 

Acehtrend, 28 April 2020

 


 

Lampiran 3. Biodata Penelitian

 

       A. Data Pribadi

1. Nama                                       : Raisa Wardani

2. Tempat & Tanggal Lahir       : Mns Baktrieng & 01 desember 2000

3. Jenis Kelamin                         : Perempuan

4. E-mail                                      : Raisawrdn01@gmail.com

 

A.    B. Riwayat Pendidikan Formal

MIN Negeri Bungcala 2006-2012

MTsN Kuta Baro 2012-2015

SMA Abulyatama 2015-2018

Universitas Abulyatama 2019

 

No comments:

Post a Comment