Sunday 24 October 2021

Makalah TEKNIK SAMPLING

 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

 

BAB I  PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A.    Latar belakang......................................................................................... 1

B.     Rumusan masalah.................................................................................... 2

C.     Tujuan  .................................................................................................... 2

 

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3

A.   Tehnik Sampling...................................................................................... 3

B.   Data Penelitian........................................................................................ 7

C.   Instrumen Penelitian................................................................................ 9

D.   Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 10

E.    Pengolahan data.................................................................................... 13

 

BAB III PENUTUP............................................................................................. 15

A.   Kesimpulan............................................................................................ 15

 

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 16

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan atas dasar besarnya hasrat keingintahuan manusia yang dilaksanakan secara metodologis, sistematis dan konsisten. Metodologis berarti sesuai dengan metode atau cara yang berlaku, sistematis adalah pelaksanaannya berdasarkan suatu sistem, dan konsisten berarti tidak ada hal-hal yang bertentangan. Dengan demikian, penelitian merupakan suatu sarana manusia untuk memperkuat, membina serta mengembangkan ilmu pengetahuan.

Tentunya dalam melakukan kegiatan penelitian dibutuhkan tahapan- tahapan sebagai suatu proses untuk memecahkan masalah secara sistematis dengan metode tertentu. Penyusunan latar belakang permasalahan dan tujuan penelitian, penyusunan kerangka teoritis dan konsepsional, perumusan hipotesa penelitian (bila diperlukan), pengumpulan data, yang sebelumnya mencari sampel terlebih dahulu dengan menggunakan berbagai teknik sampling, selanjutnya melaksanakan pengolahan data yang kemudian secara bersamaan maupun berkesinambungan melakukan analisa data, dan pada akhirnya menyusun sebuah laporan penelitian. Dalam menyusun laporan penelitian, pada akhirnya membuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari tujuan penelitian dan menyusun saran atau rekomendasi berdasarkan pada pengolahan data hasil penelitian. Salah satu tahapan yang sekiranya akan dibahas dalam makalah ini adalah “teknik sampling dan pengolahan data”.

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana pengertian teknik sampling dan apa saja jenisnya?

2.      Bagaimana pengertian data penelitian dan apa saja macam-macam data?

3.      Apa saja instrumen dalam penelitian?

4.      Bagaimana teknik pengumpulan data?

5.      Bagaimana teknik pengolahan data?

 

C.    Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui bagaimana pengertian teknik sampling dan apa saja jenisnya

2.      Untuk mengetahui bagaimana pengertian data penelitian dan apa saja macam-macam data

3.      Untuk mengetahui apa saja instrumen dalam penelitian

4.      Untuk mengetahui bagaimana teknik pengumpulan data

5.      Untuk mengetahui bagaimana teknik pengolahan data

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.        Tehnik Sampling

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasii tersebut. Sedangkan teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan. dalam penelitian terdapat berbagai tehnik sampling yaitu: probability, dan non probability sampling.

1.      Probability Sampling

Probability Sampling adalah tehnik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Tehnik ini dibagi menjadi:

a.       Simple Random Sampling

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dikarenakan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen.

b.      Propotionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata.

Misalnya: jumlah pegawai yang lulus S1=45, S2=30, STM=800, ST=900, SMEA= 400, SD=300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut. Jumlah sampel dan tehnik pengambilan sampel diambil secara random.[1]

c.       Disproportionate Stratified Random Sampling

Tehnik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proposional. Misalnya, pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai: 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMU dan 700 orang lulusan SMP. Maka 3 orang lulusan S3 dan 4 orang lulusan S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dari kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU, dan SMP.

d.      Cluter Sampling (Area Sampling)

Tehnik sampling daerah yang digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya: penduduk dari suatu negara, provinsi, atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan. Misalnya: di Indonesia terdapat 30 provinsi dan sampelnya akan menggunakan 15 provinsi. Maka pengambilan 15 provinsi itu dilakukan secara random. Tetapi perlu di ingat karena provinsi-provinsi di Indonesia itu tidak berstrata (tidak sama) maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified random sampling. Provinsi di Indonesia ada yang penduduknya padat, ada yang tidak; ada yang mempunyai hutan banyak, ada yang tidak; ada yang kaya akan bahan tambang, ada yang tidak. Karakteristik semacam ini perlu diperhatikan. Sehingga pengambilan sampel menurut strata populasi itu dapat ditetapkan.

Tehnik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahapan. Pertama yaitu menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya yaitu menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga.

2.      Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi :

a.       Sampling Sistematis

Sampilng sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut; yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya sampelnya adalah 1,5,10,15,20 dan seterusnya sampai 100.

b.      Sampling Kuota

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)  yang diinginkan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan ijin mendirikan bangunan.  Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Jika pengumpulan data belum didasarkan kepada 500 orang tersebut,  maka penelitian dianggap belum selesai,  karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.

Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 100 anggota sampel.

c.       Sampling Insidental

Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, apabila dipandang orang yang ditemui tersebut cocok untuk menjadi sumber data.

d.      Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan dilakukan peneliti tentang kualitas makanan, maka sumber datanya adalah orang yang ahli dalam bidang makanan. Jika melakukan penelitian tentang politik maka yang menjadi sampel adalah orang yang ahli dalam bidang politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

 

 

e.       Sampling Jenuh

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel,  bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.

f.       Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding dan lama-kelamaan akan membesar. Dalam penentuan sampel,  pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi dengan dua orang ini merasa belum cukup untuk melengkapi data, maka peneliti mencari orang yang lebih tahu dan juga dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya sampai jumlah sampel semakin banyak. Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel Purposive dan Snowball.

·         Karakteristik sampel yang baik

Sampel harus merupakan bagian yang representatif dari populasi yang hendak dipelajari, jika tidak maka tidak akan bisa dilakukan observasi secara general terhadap suatu populasi. Dua hal yang menjadi kunci agar sampel merupakan representatif dari populasi adalah ukuran dan bias. Yang dimaksud ukuran sampel (sample size), biasanya dilambangan n, adalah besar kecilnya sampel dalam hal jumlah sampel yang diteliti. Semakin besar jumlah dan ukuran sampel, mala semakin besar kepastian atau ketepatan yang diberikan dibandingkan ukuran yang lebih kecil.

Sedangkan yang dimaksud dengan bias jika sampel hanya mewakili subgrup yang spesifik dari populasi atau jika sebagian subgrup mewakili secara berlebih atau kurang dari suatu populasi. Bias sampel dapat terjadi apabila :

·         Sampling dilakukan melalui metode non-random, yaitu jika pemilihan sampel disadari atau tidak terpengaruh oleh pilihan manusia

·         Kerangka sampling (seperti daftar, indeks atau catatan populasi lainnya) yang merupakan dasar pemilihan sampel, tidak mencakup populasi sampling

·          Bagian dari populasi sampling tidak mungkin didapatkan dengan berbagai alasan

·         Menentukan ukuran sampel

Dalam menentukan ukuran sampel dibebaskan namun harus tetap ada dasarnya. Dalam penelitian kuantitatif apabila data yang dimiliki hanya 20-30 data maka dapat dikatakan gagal, atau juga karena data yang diperoleh kurang dari data yang telah ditargetkan sebelumnya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif apabila data yang diperoleh kurang dari target maka penelitian masih dapat dilanjutkan.

·         Sampel pada Penelitian Jenis Kualitatif

Pada peneltian jenis kualitatif, akan tetap ada populasi dari peelitian tersebut. Namun hanya dipilih sebagian kecil untuk dijadikan nara sumber. Narasumber yang telah diwawancarai itulah yang disebut sampel pada penelitian jenis kualitatif, dan hanya diperlukan secukupnya saja. Berbeda dengan penelitian jenis kuantitatif bahwa sampel di butuhkan sebanyak-banyaknya dan bergantung pada angket yang diisi.

 

B.         Data Penelitian

Secara umum, data diartkan sebagai suatu fakta yang dapat digambarkan dengan angka, simbol, kode, dan lain-lain. Lebih spesifiknya data merupakan bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta.

Berdasarkan pengklasifikasiannya data dibagi menjadi lima macam, yaitu:

 

  1. Berdasarkan Jenis Data

a.       Kualitatif

Merupakan data yang menunjukkan kualitas dari sesuatu, baik keadaan, proses, kejadian yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau berupa kata-kata.

b.      Kuantitatif

Data yang berwujud angka-angka yang merupakan hasil dari observasi atau pengukuran.

  1. Berdasarkan Sifat Data

a.       Dikotomi

Merupakan data yang bersifat pilah satu sama lain.

b.      Diskrit

Merupakan data yang pengumpulan datanya dilakukan dengan cara menghitung atau membilang.

c.       Kontinum

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengukur dengan alat ukur yang menggunakan skala.

  1. Berdasarkan Sumber Data

a.       Internal

Data yang diperoleh atau dikumpulkan dari lembaga atau organisasi dimana penelitian dilakukan.

b.      Eksternal

Data yang diperoleh atau dikumpulkan dari lembaga atau organisasi lain, dimana penelitian tersebut dilakukan.

  1. Berdasarkan Cara Pengumpilan Data

a.       Primer

Merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama (langsung)

b.      Sekunder

Data yang diperoleh dari sumber kedua (tidak langsung didapatkan oleh peneliti)

  1. Berdasarkan Pola Pengukuran Data

a.       Nominal

Merupakan data yang hanya dapat dibedakan, tetapi tidak dapat diurutkan dan diperbandingkan.

b.      Ordinal

Data yang memiliki urutan, namun tidak memiliki jarak perbedaan yang sama diantara rangkaian urutan tersebut

c.       Interval

Merupakan data yang memiliki perbedaan, urutan, dan jarak perbedaan yang sama diantara rangkaian urutan tersebut, dan tidak memiliki titik nol.

d.      Rasio

Data yang memiliki perbedaan, urutan, jarak perbedaan yang sama diantara rangkaian urutan tersebut, dan memiliki titik nol.

 

C.        Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian berkenaan dalam validalitas dan reabilitas instrumen, dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan keterapan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Sebagai contoh dari instrumen kuantitatif, misalnya peneliti akan meneliti tentang “Pengaruh kepemimpinan dan Iklim kerja lembaga terhadap produktivitas kerja pegawai.” Dalam hal ini ada tiga hal yang perlu dibuat, yaitu:

1.        Instrumen untuk mengukur kepemimpinan.

2.        Instrumen untuk mengukur iklim kerja.

3.        Instrumen untuk mengukur produktivitas kerja pegawai

Sementara dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus di “validasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakuka penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap:

1.        Pemahaman metode penelitian kualitatif.

2.        Penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti.

3.        Kesiapan peneliti secara akademik dan logistik untuk memasuki obyek penelitian.

 

D.        Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian. Hal ini dikarenakan tujuan utama dari sebuah penelitian itu sendiri adalah mendapatkan data. Dengan mempelajari tehnik pengumpulan data, peneliti akan mendapatkan data yang memenuhi standard data yang ditetapkan.

1)      Macam-macam Tehnik Pengumpulan Data Kuantitatif:

a.       Wawancara

Tehnik ini dilakukan jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Selain itu, untuk mengetahui hal-hal penting dari responden yang lebih mendalam lagi. Contoh: wawancara kepada pegawai sebuah perusahaan, hal ini boleh dilakukan apabila sulit untuk menemui pemimpin perusahaan. Karena sedikit banyak seorang pegawai tersebut mengetahui informasi apa saja yang kita butuhkan dalam perusahaan tersebut, meskipun tidak tahu secara detail seperti apa yang diketahui pemimpin perusahaan tersebut. Hasil dari wawancara bisa dikatakan sebagai hasil yang riil yaitu jika hasilnya tersebut sesuai dengan apa  yang ada dalam wawancara artinya dalam menjadikannya sebuah tulisan hal tersebut haruslah apa adanya tidak boleh dibuat-buat. Dalam wawancara, terdapat dua macam wawancara yaitu:

1.       Wawancara terstruktur : yaitu wawancara yang dilakukan jika sudah terdapat masalah yang sudah pasti tentang informasi apa yang diperoleh. Dalam hal ini, pertanyaan-pertanyaan harus sudah siap beserta alat pendukung seperti HP, Video, tape recorder, dll.

2.       Wawancara tidak terstruktur : yaitu wawancara yang bebas diman penelitian dengan tidak membawa pertanyaan-pertanyaan. Dalam proses wawancara hanya menggunakan garis-garis besar apa yang akan ditanyakan. Wawancara ini biasanya digunakan dalam penelitian pendahuluan, dengan penelitian awal ini akan mendapatkan data-data pendukung untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti.

b.      Kuesioner (Angket)

Angket merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Prosedur Kuisioner yaitu:

1.      Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuisioner

2.      Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran kuisioner

3.      Menjabarkan setiap variabel menjaadi sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal

4.      Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan sekaligus untuk menentukan teknik analisanya.

 

Prinsip penulisan angket yaitu:

1.      Isi dan tujuan pertanyaan

2.      Bahasa yang digunakan

3.      Tipe dan bentuk pertanyaan

4.      Pertanyaan tidak mendua

5.      Tidak menanyakan yang sudah lupa

6.      Pertanyaan tidak menggiring

7.      Pertanyaan panjang

8.      Urutan pertanyaan

9.      Prinsip pengukuran

10.  Penampilan fisik pertanyaan

Dengan adanya 10 prinsip pertanyaan tersebut, jelas bahwa dalam penulisan angket itu tidak sekedar menyusun peranyaan

 

c.       Observasi

Observasi merupakan tehnik yang memiliki ciri yang spesifik yaitu dalam observasi tidak hanya berbicara dengan orang, tetapi juga pada objek-objek alam yang lain. Utamanya dalam membuat sebuah proposal penelitian haruslah didahului dengan observasi karena observasi sendiri dilakukan di awal penelitian.

Dilihat dari proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dibedakan menjadi:

1.       Observasi berperan serta: peneliti terlibat langsung dalam kehidupan sehari-hari orang yang diamati.

2.       Observasi non partisipan: peneliti hanya sebagai pengamat independen . contohnya dalam lembaga pendidikan, peneliti mengamati proses belajar mengajar dalam penelitian penggunaan metode pendidikan.

Dilihat dari segi instrument yang digunakan, observasi dibedakan menjadi:

1.          Observasi terstruktur: observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.

2.          Observasi tidak terstruktur: tidak ada hal yang dirancang secara sistematis, semua hanya berjalan apa adanya.

d.      Dokumentasi

Dokumentasi merupakan tehnik mendapatkan data dari berbagai sumber media, baik dari video, surat kabar, kamera, bulletin, atau yang lainnya.

 

2)      Macam – Macam Tehnik Pengumpulan Data Kualitatif

Dalam tehnik pengumpulan data kualitatif ini, tidak jauh berbeda dengan tehnik pengumpulan data kuantitatif. Hanya saja dari semua macam tehnik pengumpulan data kuantitatif, penelitian kualitatif tidak menggunakan angket dalam melkuak penelitiannya.[8]

 

E.         Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis yang akan diuji harus berkaitan dan berhubungan dengan permasalahan yang akan diajukan. Semua penelitian tidak harus berhipotesis akan tetapi semua jenis penelitian wajib merumuskan masalahnya. Jenis data akan menentukan apakah peneliti akan menggunakan teknik kualitatif atau kuantitatif.

Interpretasi hasil pengolahan data: Tahap ini menerangkan setelah peneliti menyelesaikan analisis datanya dengan cermat. Adapun langkah selanjutnya peneliti menginterpretasikan hasil analisis akhirnya. Peneliti menarik kesimpulan yang berisikan intisari dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian dan membuat rekomendasinya.

  1. Teknik pengolahan data kualitatif

Pengolahan data kualitatif akan melalui tiga kegiatan analisi yakni sebagai berikut:

a.       Reduksi data

Suatu proses pemilihan data, pemusatan pada penyederhanaan data, pengabstrakan data dan transformasi data kasar yang muncul dan catatan-catatan yang tertulis dilapangan. Jadi dalam kegiatan reduksi data dilakukan penajaman data, penggolongan data, pengarahan data dan pembuangan data yang tidak perlu.

b.      Penyajian data

Penyajian data dapat dijadikan kumpulan informasi yang tersusun. Penyajian sering digunakan dalam bentuk naratif, matriks, grafik dan bagan.

c.       Menarik kesimpulan atau verifikasi

d.      Pengolahan data kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara tergesa-gesa, tetapi seacar bertahap dengan tetap memperhatikan perkembangan pengolahan data.

  1. Teknik pengolahan data kuantitatif

Pengolahan data kuantitatif akan melalui tiga kegiatan analisis yakni sebagai berikut:

a.       Mengelompokkan data

Data kuantititatif perlu perlu dikelompokkan, diolah, dan dianalisis antara lain dengan statistik. Untuk mengolah dan menganalisis data ada dua macam yaitu statistik deskriptif dan statistik diferensial.

b.      Kegiatan awal dalam mengelompokkan data

Agar dapat dikelompokkan secara baik perlu dilakukan kegiatan awal yaitu en-coding, nilai dan tabulasi.

c.       Pengolahan statistik sederhana

Cara mengolah data kuantitatif sehingga data mempunyai arti.

  1. Tahapan pengolahan data

Tentunya dalam melakukan proses pengolahan data, secara umum terdapat empat tahapan sebagai berikut:

a.       Penyusunan data

Data yang sudah ada perlu dikumpulkan semua agar mudah untuk mengecek apakah semua data yang dibutuhkan sudah terekap semua.

b.      Klasifikasi data

Klasifikasi data merupakan usaha menggolongkan, mengelompokkan, dan memilah data berdasarkan pada klasifikasi tertentu yang telah dibuat dan ditentukan oleh peneliti.

c.       Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Hipotesis yang akan diuji harus berkaitan dan berhubungan dengan permasalahan yang akan diajukan.

d.      Interpretasi pengolahan data

Tahap ini menerangkan setelah peneliti menyelesaikan analisis datanya dengan cermat. Kemudian langkah selanjutnya peneliti menginterpretasikan hasil analisis akhirnya peneliti menarik suatu kesimpulan yang berisikan intisari dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian dan membuat rekomendasinya.


BAB III

PENUTUP

 

A.        Kesimpulan

Dalam penelitian terdapat populasi dan sampel yang akan dijadikan sebagai data. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan. dalam penelitian terdapat berbagai tehnik sampling yaitu: probability, dan non probability sampling. Pada probability  Sampling dibagi lagi menjadi: Simple Random Sampling, Propotionate Stratified Random Sampling, Disproportionate Stratified Random Sampling, dan Cluter Sampling (Area Sampling). Sedangkan pada Nonprobability Sampling Dibagi lagi menjadi: Sampling Sistematis, Sampling Kuota, Sampling Insidental, Sampling Purposive, Sampling Jenuh, Snowball Sampling.

Setelah diperoleh sampel data dari teknik sampling yang telah dilakukan tersebut, selanjutnya masuk pada tahap pengolahan data. Pengolahan data merupakan salah satu bagian penting dalam penelitian dimana dalam prosesnya terdapat metode pengumpulan data, peringkasan data hingga pengelompokkannya. Dari segenap kegiatan yang dilakukan dalam pengolahan data, semata – mata bertujuan untuk dapat membantu jalannya penelitian agar dapat mencapai tujuannya yaitu melihat, memecahkan dan menjawab persoalan yang tengah dipertanyakan dalam penelitian.

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Eko Putro Widyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm 17.

Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatidf dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2016). Cet. 3, halm. 224-242

Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm 120-122.

Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm.122.

Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan RD) 122-125

Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta), hlm.225.

Restu Kartiko Widi, Asa Metodologi Penelitian, (Yogyakarta :Graha Ilmu, 2010)198-199

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods), Bandung: Alfabeta, 2011.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: ALFABETA, 2016), hlm 222

Widi, Restu Kartiko Asa, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Widyoko, Eko Putro, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.

No comments:

Post a Comment