Sunday 24 October 2021

MAKALAH PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP UNGGAS PETELUR

 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

 

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A.    Latar Belakang............................................................................................. 1

B.    Tujuan........................................................................................................... 2

 

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3

A.    Budidaya Unggas Petelur............................................................................ 3

1.      Sarana dan Peralatan Budidaya Unggas Petelur................................... 3

2.      Teknik Budidaya Unggas Petelur......................................................... 3...........

B.     Pengaruh Lingkungan Terhadap Unggas Petelur......................................... 3

1.      Suhu dan Kelembaban Ayam Kampung............................................... 7

2.      Tingkah laku unggas terhadap kondisi panas........................................ 7

 

BAB III PENUTUP............................................................................................... 8

A.    Kesimpulan................................................................................................... 8

 

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun berdampak pada peningkatan konsumsi produk peternakan (daging, telur, susu). Meningkatnya kesejahteraan dan tingkat kesadaran masyarakat akan pemenuhan gizi khususnya protein hewani juga turut meningkatkan angka perminataan produk peternakan. Daging banyak dimanfaatkan oleh masyarakat karena mempunyai rasayang enak dan kandungan zat gizi yangtinggi.Salah satu sumber daging yangpaling banyak dimanfaatkan oleh  masyarakat Indonesia adalah ayam.Daging ayam yang sering dikonsumsi oleh masyarakat diperoleh dari pemotongan ayam broiler, petelur afkir, dan ayam kampung.

Melihat kemajuan teknologi saat ini, masyarakat pada umumnya dan masyarakat kota pada khususnya lebih banyak membuka usaha dibidang teknologi informasi seperti warnet, digital printing, dan lain-lain. Sehingga penulis menganalisa bahwa usaha dibidang peternakan masih tergolong minim. Melihat kondisi seperti ini penulis menyadari bahwa persaingan bisnis semakin hari semakin ketat, oleh karena itu penulis mencoba membuat rencana usaha yang bergerak dibidang peternakan khususnya ternak ayam petelur.

Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan pangan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, dan lain-lain. Lahan usaha ternak ayam petelur memiliki prospek ekonomi yang baik. Telur ayam merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Selain itu, konsumsi masyarakat akan telur ayam cukup tinggi. Hal ini penulis bisa melihat dari kondisi lingkungan masyarakat seperti rumah makan, sehingga produksi telur ayam memiliki prospek ekonomi yang bagus untuk dikembangkan. 

Selain manfaat yang didapat dari lahan usaha ini yaitu berupa produksi telur ayam, juga bisa menikmati suasana alam yang sejuk, karena lokasi dari lahan usaha ternak ayam petelur ini jauh dari pusat kota tapi transportasi terjangkau dengan baik seperti didaerah konsel, Sulawesi tenggara. Oleh karena itu penulis akan mencoba untuk memaksimalkan usaha ternak ayam petelur ini untuk dijadukan serupa bisnis dan sarana untuk memnuhi kebutuhan pangan di Indonesia.

 

B.     Tujuan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk mengetahui Pengaruh lingkungan terhadap Unggas petelur


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Budidaya Unggas Petelur

Budidaya unggas petelur merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas dengan tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya uggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan. Selanjutnya kamu akan mempelajari sarana dan peralatan yang di butuhkan dalam budidaya unggas petelur. Dalam budidaya unggas petelur pemilihan lokasi harus dilakukan sebaik mungkin. Lokasi yang sesuai untuk budidaya ayampetelur adalah jauh dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran, dan bersifat menetap.

  1. Sarana dan Peralatan Budidaya Unggas Petelur

Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam petelur terdiri dari kandang dan perlengkapan kandang, bibit, pakan, vitamin dan obat-obatan.

a.       Kandang

Kandang adalah kebutuhan utama dalam usaha budidaya ternak unggas. Kandang berguna untuk menjaga agar unggas peliharaan tidak berkeliaran, memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian pakan dan obat-obatan, serta memudahkan pemanenan atau pengumpulan hasil peternakan. Selain itu kandang juga berfungsi untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas.

Kandang yang umum digunakan pada budidaya unggas petelur adalah kandang sangkar yang dimodifikasi menjadi kandang battery. Unggas petelur biasanya dipelihara terlebih dahulu dalam kandang postal, selanjutnya dipindahkan ke kandang battery jika sudah dewasa. Biasanya kandang battery diletakkan dalam bangunan kandang, jika seolah-olah ada kandang dalam kandang. Kandang battery dapat dibuat dari kawat, kayu atau bambu yang didesain sedemikian rupa sehingga telur dapat mengelinding keluar dari kandang battery. Biaya oembuatan kandang battery cukup besar, sedangkan keuntungan kandang battery adalah:

·         Memudahkan mengambil dan mengumpulkan telur

·         Menghindari kerusakan telur dari unggas

·         Memperoleh telur yang bersih dari kotoran unggas

·         Menghindari kanibalisme antarunggas

b.      Peralatan kandang

Selain kandang dibutuhkan juga peralata seperti di bawah tempat makan, minum, dan grit. Kandang postal harus dilengkapi dengan tempat makan dan minum sehinnga harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Tempat makan dan minum pada kandang battery sudah cukup menyatu dengan kandang yang dapat terbuat dari bambu, aluminium atau bahan lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.

c.       Bibit ayam

Bibit ayam petelur dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit ayam yang digunakan disebut DOC/ ayam umur sehari. Persyaratan bibit DOC adalah:

·         Anak ayam berasal dari induk yang sehat

·         Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya

·         Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya

·         Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik

·         Ukura badan normal, yaitu mempunyai berat badan antara 35-40 gram

·         Tidak ada letajan tinja diduburnya

d.      Pakan

Pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya. Pakan dapat dibuat dari bahan-bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan, dan hasil industri yang mengandung zat gizi dan layak dipergunakan sebagai pakan baik yang telah diolah maupun yang belum diolah.

Pakan unggas terdiri atas campuran bahan makanan seperti jagung, kedelai, dan bahan lainnya sehingga memiliki komposisi nutrisi karbohidrat, serat kasar, protein, lemak, kalsium, dan fospor sehingga sesuai sebagai pakan ayam. Pakan ayam sudah tersedia dalam bentuk siap pakai dibeli di toko pakan ternak.

e.       Obat-obatan, vitamin, dan Hormon Pertumbuhan

Obat-obatan diberikan kepada unggas jika diperlukan, yaitu untuk yang sakit. Obat-obatan yang diberikan harus disesuaikan dengan penyakit yang diderita oleh unggas. Obat juga diberikan sesuai dosis, julah serta waktu yang tepat.

Vitamin berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan menjaga kesehatan unggas, sedangkan hormon pertubuhan berfungsi untuk menpercepat pertumbuhan unggas. Secara alami unggas dapat tumbuh sehat jika mendapatkan pakan dalam jumlah yang cukup.

f.       Peralatan panen

Peralatan panen diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat panen. Disamping itu, peralatan panen dapat digunakan untuk mencegah telur yang dihasilkan tidak pecah dan ruak. Peralatan panen adalah wadh untuk mengumpulkan telur yang telah dipanen.

  1. Teknik Budidaya Unggas Petelur

Kegiatan budidaya unggas petelur meliputi:

·         Penyediaan Kandang

·         Penyediaan bibit

·         Pemeliharaan

·         Panen

·         Pasca panen

 

B.     Pengaruh Lingkungan Terhadap Unggas Petelur

1.      Suhu dan Kelembaban Ayam Kampung

sangatlah penting dalam tata cara pemeliharaan ternak ayam kampung. Suhu dan kelembaban ayam kampung yang baik akan meningkatkan produktifitas hasil ternak. Managemen suhu dan kelembaban yang baik merupakan salah satu teknis penting dalam budidaya ayam kampung asli. Maka dari itu perlu diperhatikan dalam mengatur suhu dan kelembaban ayam kampung.

a.       Suhu dan kelembaban terlalu rendah

Suhu dan kelembaban terlalu rendah berakibat pada ayam terutama yang lebih terlihat jelas adalah ayam muda atau anak ayam. Pada saat di dalam brooder (pemanas) dalam keadaan suhu dan kelembaban terlalu rendah akibatnya ayam akan kedinginan. Sebagai contoh gambar di bawah ini.

Ayam akan mengerumuni sumber panas jika suhu dan kelembaban kurang (kedinginan) Pada gambar di samping terlihat jelas tingkah laku anak ayam yang berkerumun di tengah tanpa aktifitas dikarenakan suhu dan kelembaban yang kurang. Jika ini terus dibiarkan maka ayam akan sibuk dengan menghangatkan diri dari pada makan. Ini jelas akan menurunkan produktifitas dan perkembangan ayam

b.      Suhu dan kelembaban terlalu tinggi

Suhu dan kelembaban terlalu tinggi artinya panas yang berlebih bagi ayam. Akibatnya kebutuhan pakan ayam akan turun dan sebaliknya kebutuhan minum ayam akan meningkat. Jika ini dibiarkan maka hal yang paling sering terjadi adalah ayam mengeluarkan fases yang encer atau mencret. Anda sering melihat ini bukan? Salah satu penyebabnya adalah suhu dan kelembaban yang terlalu tinggi.

Untuk tingkah laku ayam saat suhu dan kelembaban terlalu tinggi bisa anda bandingkan dari gejala berikut ini:

·         Ayam akan berkerumun di tepi kandang maupun brooder

·         Ayam akan berkerumun di sekitar tempat minum

·         Ayam akan membuka mulutnya terus menerus

·         Ayam akan berdiri tegak dan mengepakkan sayapnya Ayam dengan gejala seperti di atas juga ditandai dengan paruh yang menganga dan berkumpul di sekitar tempat minum Maka dari itu segera lakukan penanganan.

c.       Mencegah Berbagai Penyakit Ayam Kampung

Masalah serius dari peternakan ayam kampung adalah timbulnya berbagai penyakit. Seiring dengan musim kemarau yang berkempanjangan tentu akan menimbulkan berbagai penyakit pula.

Banyak penyakit datang dari fasilitas kandang yang kurang baik. Untuk itu langkah mencegah datangnya penyakit adalah sanitasi atau kebersihan kandang itu sendiri. Dengan begitu ancaman dari virus dan bakteri yang merugikan semakin ditekan sehingga penyakit dapat dihindari.

 

2.      Tingkah laku unggas terhadap kondisi panas

Secara alamiah anak ayam (unggas lain) yang baru menetas dari hasil pengeraman induknya, diasuh dan dibesarkan dibawah pemeliharaan induknya sendiri. Dengan suhu tubuh yang dihasilkan oleh induk, telah memberikan suhu yang stabil.

Pada keadaan lain, anak ayam yang dipelihara dalam indukan (brooder) pengaturan suhunya dapat dilakukan dengan melihat tingkah laku dari anak ayam (kutuk).  Bila suhu dalam indukan terlampau panas, maka anak ayam akan menjauhi sumber panas dan menyebar di bagian pinggir indukan (brooder), nafsu makan kurang serta dalam keadaan ini kutuk akan mengalami panting dan  berusaha mencari air minum, sehingga dapat dibedakan antara keadaan panas dengan keadaan normal (95oF) dalam indukan. Yang mana pada keadaan normal bila suhu dalam indukan sudah cukup atau sesuai dengan kebutuhan anak ayam, maka kondisi anak ayam akan tersebar dan aktif mencari makan.

Ternak hanya dapat hidup pada interval suhu tertentu disebabkan adanya toleransi panas, temperatur  yang  panas  atau  terlalu  dingin  sangat  mempengaruhi produktifitas  ternak. Ternak  lokal  dapat  bertahan  dengan  suhu  yang panas, sedangkan  ternak yang berasal  dari subtropis yang telah disilangkan dengan ternak lokal  dapat bertahan ditempat  yang bersuhu sedang.

 


BAB III

PENUTUP

 

A.      Kesimpulan

Budidaya unggas petelur merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas dengan tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya uggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan

Sangatlah  penting dalam tata cara pemeliharaan ternak ayam kampung. Suhu dan kelembaban ayam kampung yang baik akan meningkatkan produktifitas hasil ternak. Managemen suhu dan kelembaban yang baik merupakan salah satu teknis penting dalam budidaya ayam kampung asli

 


DAFTAR PUSTAKA

 

 

http://duniapendidikan4.blogspot.com/2016/08/makalah-budidaya-unggas-petelur.html

http://idirosidi.blogspot.com/2013/11/pengaruh-lingkungan-terhadap-tingkah.html

No comments:

Post a Comment