Saturday 10 December 2022

Makalah KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. i

DAFTAR ISI. ii

 

BAB I PENDAHULUAN.. 1

A.    Latar Belakang. 1

B.    Rumusan Masalah. 1

C.    Tujuan. 2

 

BAB II PEMBAHASAN.. 3

A.    Konsep Keseimbangan Suhu Tubuh. 3

B.    Gangguan keseimbangan suhu tubuh manusia. 5

C.    Konsep Kompres Hangat Dan Kompres Dingin. 7

 

BAB III PENUTUP. 15

A.    Kesimpulan. 15

B.    Saran. 15

 

DAFTAR PUSTAKA.. 16

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

       Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap.

        Upaya-upaya yang kita dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yaitu mengenakan pakaian yang tipis, banyak minum, banyak istirahat, beri kompres, beri obat penurun panas (Harold S. Koplewich, 2005). Ada beberapa teknik dalam memberikan kompres dalam upaya menurunkan suhu tubuh antara lain kompres hangat basah, kompres hangat kering (buli-buli), kompres dingin basah, kompres dingin kering (kirbat es), bantal dan selimut listrik, lampu penyinaran, busur panas (Anas Tamsuri, 2007). Dalam postingan kali ini, kita akan berfokus pada penggunaan teknik kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu tubuh.

 

B.       Rumusan Masalah

1.      Menjelaskan konsep keseimbangan suhu tubuh?

2.      Menjelaskan Gangguan Keseimbangan suhu tubuh?

3.      Menjelaskan Konsep Kompres Hangat dan Dingin

 

 

C.      Tujuan

     Tujuan umum penulis dalam menyusun makalah ini adalah untuk mendukung kegiatan belajar mengajar jurusan keperawatan khususnya pada mata kuliah Kebutuhan dasar keperawatan “menjelaskan konsep keseimbangan suhu tubuh”


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Konsep Keseimbangan Suhu Tubuh

1.                  Pengertian Suhu Tubuh

Suhu tubuh adalah keseimbangan antara panas yang dihasilkan dan panas yang dikeluarkan (Ernawati, 2012).

Suhu tubuh :

a.         Bersifat hampir konstan. Suhu tubuh terendah terdapat pada pagi hari dan meningkat pada siang atau malam hari.

b.         Semakin rendah jika semakin dekat dengan permukaan tubuh itulah yang diukur. Suhu dipusat tubuh (body care) lebih tinggi daripada permukaan suhu tubuh.

c.         Suhu tubuh pada orang yang sama mempunyai perbedaan jika diukur dari area tubuh yang berbeda. Penting untuk mengetahui suhu normal seseorang karena suhu normal dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain.

d.        Suhu tubuh kurang stabil pada anak – anak.

Tabel 2.1 Suhu tubuh yang kurang stabil pada anak – anak

Usia

Suhu Tubuh

3 Bulan

37,4°C

6 Bulan

37,5°C

1 Tahun

37,6°C

3 Tahun

37,2°C

5 Tahun

37°C

9 Tahun

36,7°C

Keseimbangan suhu tubuh diregulasi oleh mekanisme fisiologis dan perilaku. Agar suhu tubuh tetap konstan dan berada dalam batas normal, hubungan antara produksi panas dan pengeluaran panas harus dipertimbangkan.

 

 

2.                  Jenis Jenis Suhu Tubuh

Menurut (Chris Brooker, 2008). Suhu tubuh pada manusia dibagi menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut :

1)          Core temperatur (Suhu inti)

Suhu pada jaringan dalam dari tubuh, seperti kranium, thorax, rongga abdomen dan rongga pelvis.

2)          Surface temperature

Suhu pada kulit, jaringan subcutan, dan lemak. Suhu ini berbeda, naik turunnya tergantung respon terhadap lingkungan.

3.                  Suhu tubuh normal (W. F.Ganong, 2002)

Suhu tubuh pada manusia, nilai normal untuk suhu tubuh oral adalah 370C, tetapi pada sebuah penelitian terhadap orang-orang muda normal, suhu oral pagi hari rata - rata adalah 36,70C dengan simpang baku 0,20C. Dengan demikian, 95% orang dewasa muda diperkirakan memiliki suhu oral pagi hari sebesar 36,3 -37,10C. Berbagai bagian tubuh memiliki suhu yang berlainan, dan besar perbedaan suhu antara bagian-bagian tubuh dengan suhu lingkungan bervariasi. Ekstremitas umumnya lebih dingin dari pada bagian tubuh lainnya.

Suhu rectum dipertahankan secara ketat pada 320C. Suhu rectum dapat mencerminkan suhu pusat tubuh (Core Temperature) dan paling sedikit dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan. Suhu oral pada keadaan normal 0,50C lebih rendah dari pada suhu rectum.

Tabel 2.2    Variasi suhu tubuh pada orang yang sama

 

Oral

Axial

Rectal

Suhu rata-rata

370C

36,40C

37,60C

Rentang

36,5-37,50C

36 - 370C

37-38,10C

 

 

 

B.       Gangguan keseimbangan suhu tubuh manusia

1.      Pengertian gangguan keseimbangan suhu tubuh

Gangguan keseimbangan bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas. Telinga, mata, persendian, dan otot merupakan organ yang bekerja sama menjaga keseimbangan tubuh. Jika salah satu organ tersebut tidak berfungsi dengan baik, akan menyebabkan masalah pada keseimbangan tubuh.

Selain itu, gangguan keseimbangan juga bisa terjadi karena kondisi medis tertentu yang memengaruhi visual (penglihatan), vestibular (telinga dalam), sistem sensorik umum, atau otak.

Gangguan pada organ yang bertanggung jawab terhadap keseimbangan tubuh manusia itu bisa terjadi karena beberapa hal berikut ini:

a.       Obat-obatan tertentu

b.      Infeksi telinga

c.       Cedera kepala

d.      Penuaan

e.       Gangguan sirkulasi darah yang memengaruhi telinga bagian dalam atau otak

f.       Tekanan darah rendah

2.      Jenis jenis gangguan keseimbangan

Gangguan keseimbangan suhu tubuh ada 3 jenis :

a.         Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)

Vertigo posisional paroksismal jinak atau vertigo posisional adalah gangguan keseimbangan berupa sensasi lingkungan berputar (vertigo) yang terjadi singkat dan intens. Kondisi ini dipicu oleh perubahan spesifik pada posisi kepala.

b.         Penyakit Meniere

Penyakit Meniere adalah salah satu penyebab kepala sering pusing. Gangguan keseimbangan ini        juga dapat ditandai dengan vertigo, gangguan pendengaran, telinga berdenging (tinnitus), dan rasa penuh di telinga yang terjadi pada waktu yang bersamaan.

c.         Labirinitis Labirinitis

 adalah infeksi atau peradangan pada telinga bagian dalam yang menyebabkan pusing dan kehilangan keseimbangan. Kondisi labirinitis sering dikaitkan dengan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), seperti flu.

d.        Bagaimana cara mengatasi gangguan keseimbangan suhu tubuh

Cara mengatasi gangguan keseimbangan harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Beberapa perawatan yang mungkin bisa membantu mengatasi gangguan keseimbangan Anda sesuai dengan rekomendasi ahli antara lain:

1)      Gaya hidup sehat.

2)      Obat-obatan

3)      Antibiotik

4)      Latihan keseimbangan.

5)      Operasi

 

Gangguan suhu tubuh dapat menyebabkan :

a.       Hipertermia

 Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh terlalu tinggi atau lebih dari 38,50C. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kegagalan pada sistem yang mengatur pendinginan suhu tubuh. Akibatnya, muncul keluhan mulai dari kram otot, gangguan otak, hingga gangguan sistem saraf.Adapun Hipotermia kondisi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35oC menyebabkan gangguan juga . Yang mengakibatkan ke jantung dan organ vital lainnya gagal berfungsi. Jika tidak segera ditangani, hipotermia dapat menyebabkan henti jantung, gangguan sistem pernapasan, bahkan

Suhu tubuh hipetermia adalah 37 derajat Celcius, sementara ketika kamu mengalami hipotermia, suhu tubuh akan berada di bawah 35 derajat celcius.

 

 

Macam macam hipotermia

Hipotermia digolongkan dalam tiga tahap dan memiliki gejala atau tanda yang berbeda-beda pada setiap tahapnya, sebagai berikut ini: Hipotermia Ringan (suhu tubuh 32-35°C) Hipotermia Sedang (suhu tubuh 28-32°C) Hipotermia berat (suhu tubuh <28°C)kematian

 

C.    Konsep Kompres Hangat Dan Kompres Dingin

1.            Pengertian Kompres

Dalam bidang keperawatan kompres telah dikenal sejak dahulu sebagai cara untuk mengurangi nyeri. Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan (Chris Brooker, 2008).

Kompres panas dingin, selain menurunkan sensasi nyeri juga dapat meningkatkan proses penyembuhan jaringan yang mengalami kerusakan.

Kompres badan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu kompres dengan air hangat dan kompres dengan air dingin.

2.             Kompres Hangat

a.     Pengertian

Kompres hangat merupakan metode memberikan rasa hangat pada klien dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan (Gabriel F, J, 2008).

Efek hangat dari kompres dapat menyebabkan vasodilatasi pada pembuluh darah yang dapat meningkatkan aliran darah ke jaringan. Dengan cara ini penyaluran zat asam dan makanan ke sel – sel diperbesar dan pembuangan dari zat – zat diperbaiki yang dapat mengurangi rasa nyeri haid primer yang disebabkan suplai darah ke endometrium berkurang.

Kompres panas basah efektif untuk memperbaiki sirkulasi, menghilangkan edema dan meningkatkan konsolidasi dan drainase pus (Potter, 2000). Kompres panas basah merupakan tindakan keperawatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman (Hidayat, A. Aziz Alimul, 2005). Pemakaian kompres panas biasanya dilakukan hanya pada bagian tubuh tertentu (Steven P. J. M, 2000).

Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain atau handuk kecil yang telah dicelupkan pada air hangat dengan temperatur suhu air 34 - 370C (93-98°F) ditempelkan pada bagian tubuh tertentu (Asmadi, 2008). Lokasi kulit tempat mengompres biasanya di wajah, leher, dan tangan. Kompres hangat pada kulit dapat menghambat shivering dan dampak metabolik yang ditimbulkan. Selain itu, kompres hangat juga menginduksi vasodilatasi perifer, sehingga meningkatkan pengeluaran panas tubuh dan menunjukkan bahwa pemberian terapi demam kombinasi antara antipiretik dan kompres hangat lebih efektif dibandingkan antipiretik saja, selain itu juga mengurangi rasa tidak nyaman akibat gejala demam yang dirasakan. Pemakaian antipiretik dan kompres hangat memiliki proses yang tidak berlawanan dalam menurunkan temperatur tubuh.

b.                  Pengaruh Kompres Hangat

Menurut Steven P. J. M (2000) pemberian kompres hangat dapat mempengaruhi tubuh dengan cara :

1)          Pembuluh - pembuluh darah melebar sehingga akan memperbaiki peredaran darah di dalam jaringan

2)          Penyaluran zat asam dan bahan makanan ke sel - sel diperbesar dan pembuangan zat - zat yang dibuang akan diperbaiki sehingga akan timbul pertukaran zat yang lebih baik

3)          Aktifltas sel yang meningkat akan mengurangi rasa sakit dan akan menunjang proses penyembuhan luka dan radang setempat.

Menurut Gabriel F.J (2003), kompres hangat pada tubuh berpengaruh terhadap permeabilitas membran sel akan meningkat sesuai dengan peningkatan suhu, pada jaringan akan terjadi peningkatan metabolisme seiring dengan peningkatan pertukaran zat kimia tubuh dengan cairan tubuh, dilatasi atau pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi atau peredaran darah serta peningkatan tekanan kapiler, Tekanan O2 dan CO2 di dalam darah akan meningkat sedangkan pH akan menurun.

c.                  Tujuan Kompres Hangat

Menurut Hidayat (2005), kompres hangat bertujuan untuk

1)          Memperlancar sirkulasi darah

2)          Mengurangi rasa sakit

3)          Memberi rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien

4)          Memperlancar pengeluaran eksudat

5)          Merangsang peristaltik usus

d.                  Indikasi Kompres Hangat

Menurut Hidayat (2005), indikasi kompres hangat yaitu

1)          Klien yang kedinginan (Suhu tubuh yang rendah)

2)          Klien dengan perut kembung

3)          Klien    yang    mempunyai    penyakit    peradangan,    seperti    radang persendian

4)          Spasme otot

5)          Adanya abses atau hematoma

e.                  Kontra indikasi Kompres Hangat

Menurut Hidayat (2005), indikasi kompres hangat yaitu

1)          Trauma 12-24 jam pertama

2)          Perdarahan atau edema

3)          Gangguan vascular

4)          Pleuritis

f.                   Metode Kompres Hangat

Menurut Hidayat (2005), metode kompres hangat sebagai berikut. Alat dan bahan :

1)          Larutan kompres berupa air hangat dengan temperatur suhu 34-37°C (93-98°F) dalam wadahnya (dalam kom)

2)          Handuk kecil untuk kompres

 

3)          Handuk Pengering

4)          Perlak untuk alas kepala

5)        Sarung tangan

6)        Tissue/kasa

7)        Termometer Aksila Persiapan Perawatan :

1)      Memberitahukan pada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan

2)      Mempersiapkan alat, klien, dan lingkungan Langkah - Langkah Kerja:

1)          Mencuci tangan

2)          Menggunakan sarung tangan

3)          Meletakan perlak dibawah leher pasien

4)          Mengukur suhu tubuh awal

5)          Membasahi handuk kecil dengan air hangat, kemudian peras kain sehingga tidak terlalu basah

6)          Tempatkan perasan tersebut pada daerah yang akan dikompres yaitu pada daerah kepala dan lipatan aksila

7)          Apabila kain telah kering atau suhu kain relativ menjadi dingin, masukkan kembali kain kompres kedalam cairan kompres dan letakan kembali didaerah kompres, lakukan berulang ulang hingga efek yang diinginkan dapat tercapai

8)          Mengevaluasi hasil dengan mengukur suhu tubuh klien setelah 30 menit

9)          Setelah selesai, keringkan daerah kompres atau bagian tubuh yang basah dengan handuk kering

10)         Merapikan alat

11)       Mencuci tangan setelah prosedur dilakukan

12)       Catat penurunan suhu yang terjadi

g.                  Lokasi Pengompresan

Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain/handuk kecil yang dicelupkan pada air hangat dengan temperatur suhu air 34-37°C (93-98°F). Lokasi pengompresan yaitu pada daerah kepala dan lipatan aksila. Pemberian kompres menggunakan air dingin dapat dilakukan dalam waktu 20 menit.

3.            Kompres Dingin

a.         Pengertian

Kompres dingin adalah suatu prosedur menggunakan kain atau handuk kecil yang telah dicelupkan pada air dingin dengan temperatur suhu air 18 - 26°C (65-80°F) dan dilekatkan pada suatu tempat atau pada bagian tubuh (Asmadi, 2008). Kompres dingin memberikan suatu rangsangan dingin sementara. Efek ini dicapai melalui proses perpindahan panas dari tubuh ke kain kompres diusapkan pada kulit (Steven P. J. M, 2000). Tindakan keperawatan yang memberikan rasa dingin dengan menggunakan kain yang dicelupkan kedalam air dingin (Hidayat, 2005).

Kompres ini menggunakan es batu atau bisa juga dengan menggunakan handuk yang direndam ke dalam air es (dingin). Kompres dingin dapat membantu dalam pembengkakan karena trauma atau mengontrol perdarahan. Selain itu kompres dingin juga berguna untuk menurunkan aktivitas ujung syaraf pada otot dan mengurangi nyeri.

Kompres dengan air dingin dapat dilakukan pada kondisi suhu tubuh sangat tinggi lebih dari 4°C dan biasanya kondisi ini dapat disebabkan oleh suhu lingkungan yang tinggi. Kompres dingin adalah terapi pilihan untuk hipertermia yang ditandai oleh temperatur inti tubuh melampaui set point termoregulasi. Berbeda dengan demam, shivering , vasokonstriksi kulit dan respon yang berhubungan dengan perilaku meningkatkan temperatur inti untuk menjangkau peningkatan set point suhu yang diakibatkan oleh kerja pirogen di pusat termoregulasi. Selama hipertermia, penurunan produksi panas, vasodilatasi, berkeringat dan respon perilaku bekerja untuk menurunkan temperatur tubuh. Kompres dingin menurunkan temperatur kulit lebih cepat daripada temperatur inti tubuh, sehingga merangsang vasokonstriksi dan shivering. Shivering mengakibatkan gangguan metabolisme karena meningkatkan konsumsi oksigen dan volume respirasi, meningkatkan persentase karbondioksida dalam udara ekspirasi dan meningkatkan aktifitas sistem saraf simpatis

b.                  Pengaruh Kompres Dingin

Menurut Steven P. J. M (2000) pengaruh kompres dingin pada tubuh adalah penyempitan pada pembuluh - pembuluh darah, dimana dengan cara ini terjadi pengentalan darah dan dapat menghalangi atau membatasi penyebaran darah keluar dari pembuluh bila terjadi suatu bekuan serta berkurangnya rasa sakit.

c.                   Tujuan Kompres Dingin

Menurut Hidayat (2005), kompres dingin bertujuan untuk

1)         Menurunkan suhu tubuh

2)         Mencegah peradangan meluas

3)         Mengurangi kongesti

4)         Mengurangi pendarahan setempat

5)         Mengurangi rasa sakit pada suatu daerah setempat

d.                 Indikasi kompres dingin

1)         Klien dengan suhu tubuh yang tinggi

2)         Klien dengan batuk atau muntah darah

3)         Pascatonsillectomy

4)         Radang atau memar

e.                  Kontra indikasi kompres dingin

Menurut Hidayat (2005), indikasi kompres dingin yaitu

1)         Penyakit reinaud

2)         Alergi dingin

3)         Trauma yang lama

f.              Metode kompres dingin Menurut Hidayat (2005), adalah Alat dan bahan:

1)         Larutan atau air dingin dengan temperatur suhu 18-26°C (65-80°F) dalam wadahnya (dalam kom)

2)         Handuk kecil untuk kompres

 

3)         Handuk pengering

4)         Perlak untuk alas kepala

5)        Sarung tangan

6)        Tissue/kasa

7)          Thermometer aksila Persiapan perawatan :

1)         Memberitahukan pada pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan

2)        Mempersiapkan alat, klien, lingkungan Langkah Langkah Kerja :

1)        Mencuci tangan

2)         Menggunakan sarung tangan

3)         Meletakan perlak dibawah leher klien

4)         Mengukur suhu tubuh awal

5)         Membasahi handuk kecil dengan air dingin kemudian peras kain sehingga tidak terlalu kering

6)         Tempatkan perasan tersebut pada daerah yang akan dikompres yaitu pada daerah kepala dan lipatan aksila

7)         Lakukan berulang – ulang hingga efek yang diinginkan dapat tercapai

8)         Mengevaluasi hasil dengan mengukur suhu tubuh klien setelah 30 menit

9)         Setelah selesai, keringkan daerah kompres atau bagian tubuh yang basah dengan handuk kering

10)       Merapikan alat

11)       Mencuci tangan setelah prosedur dilakukan

12)       Catat penurunan suhu yang terjadi

g.                  Lokasi Pengompresan

Kompres dingin adalah suatu prosedur menggunakan kain/handuk kecil yang dicelupkan pada air dingin dengan temperatur suhu air 18-26°C (65-80°F). Lokasi pengompresan yaitu pada daerah kepala dan lipatan aksila. Pemberian kompres menggunakan air dingin dapat dilakukan dalam waktu 15 menit.

 

4.            Derajat Suhu Air Untuk Kompres

Menurut Asmadi (2008), derajat suhu air untuk pengompresan di klasifikasikan sebagai berikut :

1). Dingin Sekali                     :    Dibawah 13°C (55°F)

2). Dingin                                :    10 – 18°C (50 - 65°F)

3). Sejuk                                  :    18 - 26°C (65 80°F)

4). Hangat Kuku                     :    26 - 34°C (80 - 93°F)

5). Hangat                               :    34 - 37°C (93 – 98°F)

6). Panas                                 :    37 - 41°C (98 - 105°F)

7). Sangat Panas                     :    41 - 46°C (105 115°F)

 

 

 

 

 

 

 


 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Proses kehilangan panas melalui kulit dimungkinkan karena panas diedarkan melalui pembuluh darah dan juga disuplai langsung ke fleksus arteri kecil melalui anastomosis arteriovenosa yang mengandung banyak otot. Kecepatan aliran dalam fleksus arteriovenosa yang cukup tinggi (kadang mencapai 30% total curah jantung) akan menyebabkan konduksi panas dari inti tubuh ke kulit menjadi sangat efisien. Dengan demikian, kulit merupakan radiator panas yang efektif untuk keseimbangan suhu tubuh.

Bila tubuh merasa panas, ada kecendrungan tubuh meningkatkan kehilangan panas ke lingkungan; bila tubuh merasa dingin, maka kecendrungannya menurunkan kehilangan panas. Jumlah panas yang hilang ke lingkungan melalui radiasi dan konduksi – konveksi sangat di tentukan oleh perbadaan suhu antara kilit dan lingkungan eksterna.

 

 

B.     Saran

Perawat diharapkan mampu mengembangkan ilmu yang menjadi satu kewajiban dilandasin dengan ilmu pengetahuan/body of knowledge, falsafah dan paradigm keperawatan. Perawat diharapkan mampu terus mengembangkan riset dan menelaah teori keperawatan guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan/asuhan keperawatan.


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Atkinson ,Fundamental of Nursing,1997

Carpeniton,Lynda Juall,Diagnosa Keperawatan,Aplikasi pada praktik,edisi6,EGC, Jakarta,1999

Guyton,Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit,EGC,Jakarta,1997.

Atkinson ,Fundamental of Nursing,1997

Carpeniton,Lynda Juall, Diagnosa Keperawatan,Aplikasi pada praktik, edisi6,EGC,Jakarta,1999

Guyton,Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit,EGC,Jakarta,1997.

 

No comments:

Post a Comment