Monday 9 August 2021

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR................................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

 

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1

A.    Latar Belakang.................................................................................................. 1

B.    Tujuan............................................................................................................... 2

C.    Manfaat............................................................................................................. 2

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 4

A.    Kekurangan Energi Kronis (KEK) ................................................................... 4

B.    Etiologi ............................................................................................................. 4

C.    Lingkar Lengan Atas ....................................................................................... 5

D.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekurangan Energi Kronik (KEK) ........ 6

E.     Gizi pada ibu hamil .......................................................................................... 8

F.     Penilaian Status Gizi Ibu Hamil ....................................................................... 9

G.    Gizi Untuk Tumbuh Kembang Janin ............................................................... 9

H.    Gizi Penting Saat Hamil ................................................................................. 10

 

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 11

 

BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 16

A.    Kesimpulan..................................................................................................... 16

B.    Saran............................................................................................................... 16

 

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 17

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.         Latar Belakang

Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim seorang wanita dan merupakan masa kehidupan yang penting. Masalah gizi yang sering dijumpai pada ibu hamil diantaranya Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia (Waryana, 2010). Kurang Energi Kronis (KEK) adalah keadaan seseorang yang menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronis) yang ditandai dengan lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm sehingga mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan. Kurang Energi Kronis (KEK) dapat terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil (Irianto, 2014).

Menurut World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi kek pada kehamilan secara global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada trimester ketiga dibandingkan dengan trimester pratama dan kedua kehamilan. WHO juga mencatat 40 % kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan kekurangan energi kronis. Kejadian kekurangan energi kronis di negara- negara berkembang seperti Bangladesh, India, Indonesia, Myanmar, Nepal, Srilangka dan Thailand adalah 15-47% yaitu dengan BMI <18,5. Adapun negara   yang   mengalami   kejadian   yang   tertinggi adalah Bangladesh yaitu 47%, sedangkan Indonesia merupakan urutan ke empat terbesar setelah India dengan prevalensi 35,5% dan yang paling rendah adalah Thailand dengan prevalensi 15-25% (WHO, 2017). Sampai  saat  ini  tingginya  angka  kematian ibu di Indonesia masih merupakan masalah yang menjadi prioritas di bidang kesehatan. Di samping itu  derajat kesehatan masyarakat, juga dapat menggambarkan tingkat   kesejahteraan   masyarakat dan kualitas pelayanan kesehatan. Status kesehatan dan gizi ibu hamil di Indonesia tergolong buruk jika dibandingkan Negara Asean lainnya. Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu kekurangan energi kronik (KEK) dan anemi gizi. Menurut  depkes RI tahun 2013, prevalensi ibu hamil  KEK yaitu 24,2%.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2010 terdapat 13,91% ibu hamil dengan KEK (Depkes, 2013). Berdasarkan data yang di peroleh dari Pemantaun Status Gizi Provinsi Aceh tahun 2017, ibu hamil kekurangan energi kronis terdapat 8,7% berisiko menderita (KEK), keadaan ini jika dibandingkan dengan hasil PSG tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 0,6%. Program kesehatan melalui pendekatan pada keluarga dilakukan untuk mewujudkan keluarga sehat yang ditandai dengan 12 indikator atau prilaku dalam keluarga yang berhubungan dengan program gizi, kesehatan ibu dan anak (PSG Aceh, 2017).

 

B.         Tujuan

1.      Tujuan umum

Mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Kehamilan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada keluarga binaan di Desa lampoeh Keude Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2021.

2.      Tujuan Khusus

Keluarga harus mengetahui asupan zat gizi yaitu energi dan protein pada ibu hamil (KEK).

 

C.         Manfaat

1.     Bagi Keluarga

a.          Keluarga dapat mengenal tanda bahaya dari kekurangan energi kronik (KEK)..

b.         Keluarga mampu mengenal penyebab masalah dari kekurangan energi kronik (KEK).

c.          Keluarga mampu mengatasi masalah dari kekurangan energi kronik (KEK).

2.     Bagi Bidan Desa

Untuk mengetahui Peran Edukasi Bidan dalam mencegah Kurang
Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil tentang kesehatan dan kebutuhan gizi pada ibu hamil, dengan pemantauan kesehatan pada ibu hamil.

 

3.      Bagi Institusi Pendidikan

Mahasiswa mampu mendapatkan pengalaman belajar dalam mengenali masalah kesehatan dan menentukan langkah penyelesaiannya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

A. Kekurangan Energi Kronis (KEK)

Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi. Dimana keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi (Helena, 2013).

Menurut Irianto (2014) kurang energi kronis merupakan keadaan dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil. Kurang gizi akut disebabkan oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik (dari segi kandungan gizi) untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan protein (untuk melawan) muntah dan mencret (muntaber) dan infeksi lainnya. Gizi kurang kronik disebabkan karena tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam periode/kurun waktu yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein dalam jumlah yang cukup, atau disebabkan menderita muntaber atau penyakit kronis lainnya.

 

B. Etiologi

Keadaan KEK terjadi karena tubuh kekurangan satu atau beberapa jenis zat gizi yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi antara lain: jumlah zat gizi yang dikonsumsi kurang, mutunya rendah atau keduanya. Zat gizi yang dikonsumsi juga mungkin gagal untuk diserap dan digunakan untuk tubuh (Helena, 2013).

Akibat KEK saat kehamilan dapat berakibat pada ibu maupun janin yang dikandungnya yaitu meliputi:

a. Akibat KEK pada ibu hamil yaitu :

1) Terus menerus merasa letih

2) Kesemutan

3) Muka tampak pucat

4) Kesulitan sewaktu melahirkan

5) Air susu yang keluar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, sehingga bayi akan kekurangan air susu ibu pada waktu menyusui.

b. Akibat KEK saat kehamilan terhadap janin yang dikandung antara lain :

     1) Keguguran

2) Pertumbuhan janin terganggu hingga bayi lahir dengan berat lahir rendah

    (BBLR)

3) Perkembangan otak janin terlambat, hingga kemungkinan nantinya

kecerdasaan anak kurang, bayi lahir sebelum waktunya (Prematur)

4) Kematian bayi (Helena, 2013).

 

C. Lingkar Lengan Atas

Jenis antropometri yang digunakan untuk mengukur resiko KEK kronis pada wanita usia subur (WUS) / ibu hamil adalah lingkar lengan atas (LILA). Sasarannya adalah wanita pada usia 15 sampai 45 tahun yang terdiri dari remaja, ibu hamil, menyusui dan pasangan usia subur (PUS). Ambang batas LILA WUS dengan resiko KEK adalah 23,5 cm. Apabila LILA kurang dari 23,5 cm artinya wanita tersebut mempunyai resiko KEK dan diperkirakan akan melahirkan BBLR Cara mengetahui resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan menggunakan pengukuran LILA adalah :

1. Pengukuran lingkar lengan atas (LILA) adalah suatu cara untuk mengetahui resiko. Kekurangan Energi Kronis (KEK) wanita usia subur termasuk remaja putri. Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.

2. Pengukuran dilakukan dengan pita LILA dan ditandai dengan sentimeter, dengan batas ambang 23,5 cm (batas antara merah dan putih). Apabila tidak tersedia pita LILA dapat digunakan pita sentimeter/metlin yang biasa dipakai penjahit pakaian. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA, artinya remaja putri mempunyai resiko KEK. Bila remaja putri menderita resiko KEK segera dirujuk ke Puskesmas/sarana kesehatan lain untuk mengetahui apakah remaja putri tersebut menderita KEK dengan mengukur IMT. Selain itu remaja putri tersebut harus meningkatkan konsumsi makanan yang beraneka ragam (Hariyani, 2011)

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kekurangan Energi Kronik (KEK)

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kekurangan Energi Kronik (KEK)

Menurut (Hariyani,2011) antara lain : jumlah asupan energi, umur, beban kerja ibu hamil, penyakit/infeksi, pengetahuan ibu tentang gizi dan pendapatan keluarga. Adapun penjelasannya :

1) Jumlah asupan makanan

Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak dari pada kebutuhan wanita yang tidak hamil. Upaya mencapai gizi masyarakat yang baik atau optimal dimulai dengan penyedian pangan yang cukup. Penyediaan pangan dalam negeri yaitu : upaya pertanian dalam menghasilkan bahan makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan. Pengukuran konsumsi makanan sangat penting untuk mengetahui kenyataan apa yang dimakan oleh masyarakat dan hal ini dapat berguna untuk mengukur gizi dan menemukan faktor diet yang menyebabkan malnutrisi.

2) Usia ibu hamil

     Semakin muda dan semakin tua umur seseorang ibu yang sedang hamil akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Umur muda perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri, juga harus berbagi dengan janin yang sedang dikandung. Sedangkan untuk umur tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal, maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung. Sehingga usia yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang dari 35 tahun, dengan diharapkan gizi ibu hamil akan lebih baik.

3) Beban kerja/Aktifitas

 Aktifitas dan gerakan seseorang berbeda-beda, seorang dengan gerak yang otomatis memerlukan energi yang lebih besar dari pada mereka yang hanya duduk diam saja. Setiap aktifitas memerlukan energi, maka apabila semakin banyak aktifitas yang dilakukan, energi yang dibutuhkan juga semakin banyak. Namun pada seorang ibu hamil kebutuhan zat gizi berbeda karena zat-zat gizi yang dikonsumsi selain untuk aktifitas/ kerja zat-zat gizi juga digunakan untuk perkembangan janin yang ada dikandungan ibu hamil tersebut. Kebutuhan energi rata-rata pada saat hamil dapat ditentukan sebesar 203 sampai 263 kkal/hari, yang mengasumsikan pertambahan berat badan 10-12 kg dan tidak ada perubahan tingkat kegiatan.

4) Penyakit /infeksi

Malnutrisi dapat mempermudah tubuh terkena penyakit infeksi dan juga infeksi akan mempermudah status gizi dan mempercepat malnutrisi, mekanismenya yaitu :

a) Penurunan asupan gizi akibat kurang nafsu makan, menurunnya absorbsi dan kebiasaan mengurangi makanan pada waktu sakit.

b) Peningkatan kehilangan cairan atau zat gizi akibat diare, mual, muntah dan perdarahan yang terus menerus.

c) Meningkatnya kebutuhan, baik dari peningkatan kebutuhan akibat sakit atau parasit yang terdapat pada tubuh.

5) Pengetahuan ibu tentang Gizi

Pemilihan makanan dan kebiasaan diet dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap terhadap makanan dan praktek/ perilaku pengetahuan tentang nutrisi melandasi pemilihan makanan. Pendidikan formal dari ibu rumah tangga sering kali mempunyai asosiasi yang positif dengan pengembangan pola-pola konsumsi makanan dalam keluarga. Beberapa studi menunjukkan bahwa jika tingkat pendidikan dari ibu meningkat maka pengetahuan nutrisi dan praktek nutrisi bartambah baik. Usaha-usaha untuk memilih makanan yang bernilai nutrisi semakin meningkat, ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai pengetahuan nutrisi akan memilih makanan yang lebih bergizi dari pada yang kurang bergizi.

6) Pendapatan keluarga

Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kualitas dan kuantitas makanan. Pada rumah tangga berpendapatan rendah, sebanyak 60 persen hingga 80 persen dari pendapatan riilnya dibelanjakan untuk membeli makanan. Artinya pendapatan tersebut 70-80 persen energi dipenuhi oleh karbohidrat (beras dan penggantinya) dan hanya 20 persen dipenuhi oleh sumber energy lainnya seperti lemak dan protein. Pendapatan yang meningkat akan menyebabkan semakin besarnya total pengeluaran termasuk besarnya pengeluaran untuk pangan.

 

7) Pemerkaan Kehamian ( Perawatan Ante Natal)

Dalam memantau status gizi ibu hamil, seorang ibu harus melakukan kunjungan ketenaga kesehatan. Karena pemeriksaan kenaikan berat badan perlu dilakukan dengan teliti, jangan sampai wanita hamil terlalu gemuk untuk menghindarkan kesulitan melahirkan dan bahkan jangan terlalu kurus karena dapat membahayakan keselamatan dirinya dan janin yang dikandungannya.

 

E. Gizi pada ibu hamil

Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut :

a. Asam folat

Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat pada masa pre dan perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan otak, kelainan neural, spina bifida dan anensepalus, baik pada ibu hamil yang normal maupun beresiko. Pemberian suplemen asam folat dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan berlanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan.

b. Energy

Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energy juga protein. Hal ini juga efektif untuk menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal. Kebutuhan energy ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.

c. Protein

Pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh ibu dibutukan protein sebesa 910 gram dalam 6 bullan terakhir kehamilan. Dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.

d. Zat besi (FE)

Pemberian suplemen tablet tambah darah atau zat besi secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah merah, dan sinesa darah otot. Kenaikan volume darah selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan zat besi. Jumlah zat besi yang diperlukan ibu untuk mencegah anemia akibat meningkatnya volume darah adalah 500 mg.

 

e. Kalsium

       Untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg sehari.

f. Pemberian suplemen vitamin

Vitamin D terutama pada kelompok beresiko penyakit seksual dan di negara dengan musim dingin yang panjang

g. Pemberian yodium pada daerah dengan endemic kretinisme

(Waryana, 2010).

 

F. Penilaian Status Gizi Ibu Hamil

a. Berat badan dilihat dari quatelet atau body massa index (Index Masa Tubuh = IMT)  .

Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat bada lahir rendah. Sedangkan berat badan overweight meningkatkan resiko atau komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi, janin besar sehingga terjadi kesulitan dalam persalinan.

b. Ukuran Lingkar Lengann Atas (LILA)

Standar minimal untuk ukuran lingkar lengan atas pada wanita dewasa adalah 23,5 cm. Jika ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka interprestasinya adalah Kurang Energi Kronis (KEK).

c. Kadar Hemoglobin (Hb)

Ibu hamil yang mempunyai Hb kurang dari 10,0 akan mengalami anemia. (Waryana, 2010).

 

G. Gizi Untuk Tumbuh Kembang Janin

Pada kehamilan trimester pertama pertumbuhan janin lambat, mulai trimester dua dan seterusnya, pertumbuhan janin terjadi dengan laju lebih cepat. Sejak menginjak bulan keempat, umumnya ibu hamil sudah bebas dari gangguan morning sicknes, sehingga ibu merasakan nafsu makan kembali. Sekalipun demikian pada trimester ini anda harus mulai memperhatikan komposisi maka yang dikonsumsi (Irianto, 2014).

 

H. Gizi Penting Saat Hamil

Kebutuhan gizi akan terus meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin belangsung sangat cepat. Hal lain yang perlu diperhatikan meskipun nafsu makan meningkat, tetaplah berpegang pada pola makan dengan gizi seimbang.

Status gizi ibu hamil yang baik selama proses kehamilan, harus mengalami kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. yaitu pada trimester pertama kenaikan kurang lebih dari 1 kg, sedangkan pada trimester kedua kurang lebih 3 kg dan pada trimester ketiga kurang lebih mencapai 6 kg.

Sebaiknya ibu hamil menghindari makanan berkalori tinggi . makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat, dan lemak sebagai sumber tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur (Hariyani, 2011).

 


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

Asuhan Kebidanan kehamilan pada Ibu S dengan kekurangan energi kronis (KEK) Di Desa Lampoh Keude

Hari/ Tanggal     : Sabtu/ 8 Juli 2021

Pukul                 : 12.00 WIB

Tempat               : Rumah Ibu S

Alamat               : Desa Lampoh Keude

 

BIODATA


Nama Ibu         :    Safrida Yanti

Umur                 :    31 Tahun

Alamat              :    Desa Lampoh Keude

Pekerjaan           :    Guru paud

Nama Suami      :    Nawardi

Umur                 :    40 Tahun

Alamat              :    Desa Lampoh Keude

Pekerjaan           :    Pedagang


 

1.    Keluhan utama

Subjektif     : Ibu S umur 31 tahun ingin melakukan pemeriksaan kehamilannya, ini merupakan kehamilan yang pertama dan ibu belum pernah keguguran sebelumnya. Hari pertama haid terakhir 10 februari 2021

2.      Riwayat Menstruasi             

a.    Menarche                                                    : 12 Thn

b.   Siklus                                                          : 28 Hari

c.    Banyaknya                                                  : 4 Kali ganti pembalut

d.   Dismenorhea                                               : Tidak ada

e.    Teratur/ Tidak                                             : Tidak teratur

f.     Lamanya                                                    : 7 Hari

g.    Konsistensi darah                                      : Merah

 

 

3.      Riwayat Kehamilan Sekarang

a.    Hamil ke                                                     1 (satu)

b.   Periksa hamil di                                          Polindes

c.    TM I                                                            : Berapa kali    :  1 kali

Keluhan                                                     : Ingin memeriksa kehamilan

Terapi                                                        : Pemeriksaan, konseling dan Fe

d.   Imunisasi TT                                              : TT1, Pada TM Il

e.    Obat/jamu/rokok                                         : Tidak pernah

4.      Keluhan yang dirasakan

a.    Rasa lelah                                                  : Ada

b.   Mual muntah                                             : Tidak ada

c.    Nyeri perut                                                : Tidak ada

d.   Panas menggigil                                        : Tidak ada

e.    Sakit kepala berat                                      : Tidak ada

f.    Penglihatan kabur                                      : Tidak ada

g.   Rasa nyeri / panas waktu BAK                 : Tidak ada

h.   Rasa gatal pada vulva vagina                    : Tidak ada

i.     Pengeluaran cairan pervaginam                 : Tidak ada

j.     Nyeri kemerahan tegang pada tungkai      : Tidak ada

k.   Oedema                                                     : Tidak ada

5.      Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita

a.    Jantung                                                      : Tidak ada

b.   Hipertensi                                                  : Tidak ada

c.    Hepar                                                        : Tidak ada

d.   Anemia                                                      : Tidak ada

e.    DM                                                            : Tidak ada

f.    HIV / AIDS                                              : Tidak ada

g.   Campak                                                     : Tidak ada

h.   Malaria                                                      : Tidak ada

i.     TBC                                                          : Tidak ada

j.     Gangguan mental                                      : Tidak ada

k.   Operasi                                                      : Tidak Pernah

6.      Riwayat Menikah

Ibu mengatakan menikah 1 kali, pertama kali menikah umur 30 tahun lama perkawinan 1 tahun.

7.      Pola kebiasaan sehari-hari :

a.       Pola Nutrisi :

Sebelum hamil    Makan 2-3x / hari (nasi, lauk, sayur-sayuran) porsi sedang, minum air putih 6-8 gelas/hari.

Selama hamil      : Makan 3-4x / hari porsi sedang, (nasi, lauk-pauk, sayur sayuran,) minum air putih + 8 – 9 gelas/hari,

b.      Pola Eliminasi :

Sebelum hamil    : BAB      :  1x / hari, tidak ada keluhan

                       BAK      :  +3 – 4x / hari, tidak ada keluhan

Selama hamil      : BAB      :  + 1 x / hari, tidak ada keluhan

                                         BAK     :  +5 – 6 x/hari atau lebih sering dari biasanya

c.       Pola Aktifitas

Sebelum hamil    : Ibu melakukan pekerjaan rumah sendiri seperti menyapu, mencuci, memasak, dll.

Selama hamil      : Ibu melakukan pekerjaan rumah dibantu oleh suami seperti menyapu, mencuci, memasak, dll.

d.      Pola Istirahat

Sebelum hamil    : Siang: ibu istirahat tidur siang

Malam                : + 8-9 jam /hari dan biasanya dari jam 21.00 WIB – 06.00 WIB

Selama hamil      : ibu jarang tidur siang

Malam                : + 8-9 jam / hari dan biasanya dari jam 21.30 – 05.30 WIB

e.       Pola personal hygine

Sebelum hamil    :  Mandi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti pakaian luar dan dalam 2x/hari

Selama hamil      : Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/ hari, keramas 3x/minggu, ganti pakaian luar dan dalam 3x/hari

 

f.       Pola seksual

Sebelum hamil    : + 2 x / minggu dan kadang-kadang tidak tentu

Selama hamil      : + 1 x / mingggu dan kadang-kadang tidak tentu

g.      Prilaku kesehatan

Positif                 : Ibu mengatakan, ibu dan keluarga selalu berobat ketenaga medis apabila sakit

Negatif               : Ibu mengatakan tidak pernah merokok, meminum alkohol dan tidak mengkonsumsi jamu

h.      Keadaan psikososial

Ibu dan keluarga mengatakan merasa senang dengan kehamilan yang direncanakan ini dan ibu akan menerima/bersyukur apapun jenis kelamin anak nantinya, Ibu mengatakan hubungan dengan suami, keluarga dan masyarakat serta tenaga kesehatan baik.

Objektif                     

a.    Berat Badan                : 58 kg

b.    Tinggi Badan               : 162 cm

c.    Lila                              : 22  cm

1.      Tanda- tanda vital          

a.     Tekanan darah             : 100/80 mmHg

b.    Nadi                            : 82x/menit

c.     Pernafasan                   : 21x/menit

d.    Suhu                            : 36oC

4.  TTP                             : 22 November 2021

2.  Pemeriksaan fisik

            Kepala             : Bersih, tida berketombe.

Muka               : Bersih, tidak ada oedema.

Mata                : Bersih, Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis.

Telinga : Bersih tidak ada pembengkakan kelenjar tymfani.

Hidung                        : Bersih, Tidak ada polip.

Mulut               : Bersih, gigi tidak ada caries

Leher               : -  Pembesaran vena jugularis tidak ada

-    Pembengkakan kelenjar tiroid tidak ada

Payudara         : -  Bentuk       : Simetris

-       Areola       : Menghitam

-       Papilla       : Menonjol

Abdomen        : Tidak ada bekas luka operasi

-          Leopold I                         :  2 jari di bawah pusat  (20 cm)

-          Leopold II                        : -

-          Leopold III           : -

-          Leopold IV          : Belum masuk PAP

Ekstremitas bawah      : oedema          : Tidak ada

Varises           : Tidak ada

R. Patella       : Ada reflek

 

Assesmen       : Ibu N G1P0A0, usia kehamilan 20 minggu 6 hari dengan kekuarngan energi kronis     

Planning         :

1.    Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ukuran lingkar lengan ibu kurang dari angka normal yaitu 22 cm

2.    Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti sayuran hijau, daging, telur, ikan, tahu, tempe, buah-buahan dan susu

3.    Menganjurkan ibu untuk selalu mengkonsumsi tablet Fe setiap malam 1x1 30 menit sebelum tidur

4.    Memberitahu ibu bahaya dari kekurangan energi kronis seperti keguguran, bayi berat lahir rendah, prematur, kematian bayi dan anemia

5.    Memberitahu ibu untuk meningkatkan asupan makanan dengan gizi yang seimbang agar ukuran lila ibu bertambah

6.    Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

7.    Memberitahu ibu untuk mengurangi pekerjaan yang membuat ibu cepat lelah

8.    Ibu mengerti dengan apa yang telah disampaikan.


BAB IV

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

            Berdasarkan praktik kebidanan lapangan pada keluarga binaan di Desa Lampoh Keude kecamatan Kuta Baro kabupaten Aceh Besar ditemukan masalah seperti Ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) setelah dilakukan penyuluhan ibu mau melakukan apa yang telah disampaikan yaitu meningkatkan asupan gizi selama kehamilan dan lebih memperhatikan kesehatan selama kehamilan.

 

B. Saran

  1. Bagi Keluarga

          Diharapkan kepada keluarga agar dapat lebih memperhatikan kesehatann setiap anggota keluarga,ibu yang telah mendapatkan penyuluhan tentang kekuarngan energi kronis  diharapkan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan asupan gizi selama kehamilan dan lebih meningkatka pola hidup sehat.

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Helena. 2013. Kejadian Kekurangan Energi Kronis dengan Anemia. Fitramaya: Yogyakarta

Hariyani.2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graham Ilmu

Irianto. 2014. Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: Alfabeta

Kemenkes, RI. 2017. Pemantauan Status Gizi. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Waryana. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rahima

 

 

No comments:

Post a Comment