Monday 9 August 2021

LAPORAN BUKU METODE PENELITIAN BAHASA Dr. MAHSUN, M.S.

 

LAPORAN BUKU METODE PENELITIAN BAHASA Dr. MAHSUN, M.S.

Hasil Laporan Metode Penelitian Bahasa

 

Identitas Buku                      

 

Judul buku                  : Metode Penelitian Bahasa

 

Pengarang                   : Dr. Mahsun, M.S.

 

Penerbit                       : PT Raja Grafindo Persada

 

Tahun terbit                 : 2005

 

Cetakan                       : 1

 

Kota terbit                   : Jakarta

 

Halaman                      : 376

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

GARIS BESAR ISI BUKU

 

 

BAB 1  PENELITIAN DAN MASALAH PENELITIAN BAHASA

 

A.    Ihwal Penelitian dan Penelitian Bahasa

B.     Masalah dan Sumber Masalah dalam Penelitian Bahasa

C.     Hipotesis dan Teori dalam Penelitian Bahasa

D.    Metode, Data, dan Teori dalam Penelitian Bahasa

E.     Hakikat Penelitian Bahasa

F.      Beberapa Tahapan Pelaksanaan Penelitian Bahasa

 

BAB 2  TAHAPAN PRAPENELITIAN

A.    Pendahuluan

B.     Rumusan Masalah

C.     Tujuan Penelitian

D.    Tinjauan Pustaka

E.     Kerangka Teori

F.      Hipotesis

G.    Metode Penelitian

H.    Jadwal Penelitian

I.       Biaya Penelitian

J.       Daftar Pustaka

 

BAB 3  TAHAPAN PELAKSANAAN PENELITIAN

A.    Pelaksanaan Penelitian Bahasa Secara Sinkronis

B.     Faktor Penentu Wujud Metode

C.     Metode dan Teknik Penyediaan Data Penelitian Bahasa Secara Sinkronis

1.      Metode Simak

2.      Metode Cakap

3.      Metode Introspeksi

D.    Metode dan Teknik Analisis Data Penelitian Bahasa Secara Sinkronis

1.      Metode Padan Intralingual

2.      Metode Pada Ekstralingual

E.     Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Penelitian Bahasa Secara Sinkrronis

F.      Pelaksanaan Penelitian Bahasa Secara Diakronis

1.      Metode dan Teknik Penyediaan Data dalam Penelitian Bahasa Secara Diakronis

2.      Beberapa Catatan Ihwal Penggunaan Metode Penyediaan Data

3.      Metode dan Teknik Analisis Data dalam Penelitian Bahasa Secara Diakronis

G.    Metode dan Teknik Analisis Data dalam Penelitian Linguistik Historis Komparatif

1.      Metode Leksikostatistik

2.      Metode Inovasi Bersama yang Bersifat Ekslusif

3.      Metode dan Teknik Rekontruksi Bahasa Purba

4.      Metode Penyajian Hasil Analisis Data

H.    Pelaksanaan Penelitian Sosiolinguistik (Pemakaian Bahasa)

1.      Perihal Penelitian Sosiolinguistik (Pemakaian Bahasa)

2.      Metode Penyediaan Data

3.      Metode Analisis Data

4.      Metode Penyajian Hasil Analisis Data

 

BAB 4  TAHAPAN PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

 

BAB 5  PENUTUP

 

 

             

 

 

                                    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RANGKUMAN BUKU

 

BAB 1

 

PENELITIAN DAN MASALAH PENELITIAN BAHASA

 

A.    Ihwal Penelitian dan Penelitian Bahasa

 

Adanya dua wujud tanggapan manusia terhadap realitas alamiah yaitu di samping ia mengamati alamnya sebagai sesuatu yang statis, ia juga mengamati alamnya sebagai sesuatu yang berubah dan berkembang atau sebagai sesuatu yang dinamis, merupakan salah satu penyebab munculnya persoalan yang mendorong manusia untuk selalu mencari jawabannya. Pencarian jawaban itu dilakukannya melalui penelitian terhadap realitas alamiah yang memunculkan persoalan tersebut. Dengan demikian, penelitian tidak lain adalah ikhtiar manusia yang dilakukan dalam upaya pemecahan masalah yang dihadapi. 

Namun, patut dicatat bahwa tidak semua kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan masalah disebut penelitian. Hal ini sangat tergantung pada jenis masalah yang ingin dicari jawabannya serta prosedur yang digunakan dalam pemecahan masalah tersebut. Apabila masalah yang ingin dicari jawabannya itu merupakan masalah biasa dan prosedur pemecahannya dapat diilakukan secara langsung, tidak dapat dikategorikan sebagai penelitian ilmiah.

Penelitian ilmiah, seperti yang dinyatakan oleh Kerlinger (1993) adalah penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis terhadap proposisi-proposisi hipotesis tentang hubungan yang diperkirakan terdapat antargejala alam. Berdasarkan batasan penelitian ilmiah tersebut dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan penelitian bahasa adalah penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis terhadap objek sasaran yang berupa bunyi tutur.

 

B.     Masalah dan Sumber Masalah dalam Penelitian Bahasa

 

Keberadaan suatu masalah merupakan syarat yang tidak dapat ditawar bagi pelaksana suatu penelitian. McGurigan menyatakan bahwa setidaknya ada tiga keadaan yang dapat memunculkan masalah, yaitu:

a.       ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam pengetahuan kita

b.      ada hasil-hasil (penelitian) yang bertentangan

c.       ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskannya melalui penelitian

 

C.    Hipotesis dan Teori dalam Penelitian Bahasa

 

Hipotesis haruslah memiliki sifat-sifat sebagai berikut.

 

1.      Hipotesisi dirumuskan dalam bentuk kalimat deklaratif (pernyataan).

2.      Hipotesis harus dapat diuji.

3.      Hipotesis harus masuk akal, artinya mengemukakan penjelasan yang masuk akal dari kejadian-kejadian yang telah dan akan terjadi.

 

Selain itu, fungsi dari hipotesis adalah sebagai berikut.

 

1.      Memperkenalkan peneliti untuk berpikir dari awal penelitian, karena rumusan hipotesis tidak lain adalah pernyataan masalah secara spesifik.

2.      Menentukan tahap atau prosedur suatu penelitian.

3.      Membantu menetapkan bentuk penyajian, analisis, dan interpretasi data dalam laporan penelitian.

 

D.    Metode, Data, dan Teori dalam Penelitian Bahasa

 

Metode memiliki hubungan dengan teori. Maksudnya, pemilihan penggunaan metode dan  teknik-teknik tertentu pada tahapan penyediaan data, apakah itu  metode simak atau metode cakap sangat ditentukan oleh watak dasar dari objek penelitian. Data yang dimaksud adalah data berupa kata yang di dalamnya terdapat objek penelitian tersebut. Dalam hal ini, teori memainkan posisi sentral dalam penelitian bahasa. Dikatakan demikian, karena baik dalam perumusan masalah maupun dalam pemilihan metode dan teknik-tekniknya, serta penetuan wujud data yang hendak disediakan teorilah yang dapat memberikan arahan.

 

 

 

E.     Hakikat Penelitian Bahasa

 

Pada dasarnya, penelitian merupakan upaya yang dilakukan untuk menguak identitas objek penelitian. Karena objek penelitian bahasa tidak pernah hadir sendirian, selalu disertai konteks, maka konteks merupakan penentu identitas objek penelitian. Hakikat penelitian tersebut hendaknya benar-benar disadari oleh peneliti karena akan sangat berperan dalam membantu peneliti pada tahap penyediaan data.

 

F.     Beberapa Tahapan Pelaksanaan Penelitian Bahasa

 

Pelaksanaan penelitian bahasa menurut tahapannya dapat dibagi atas tiga tahapan, yaitu:

 

1.      prapenelitian

2.      pelaksanaan penelitian

3.      penulisan laporan penelitian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 2

 

TAHAPAN PRAPENELITIAN

 

 

Tahapan prapenelitian adalah tahapan penyusunan desain/usulan penelitian (proposal). Oleh karena itu, dalam pelaksanaan tahapan ini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menyusun suatu desain penelitian yang baik. Desain penelitian yang baik dimaksudkan di sini adalah desain/ususlan penelitian yang disusun dan memenuhi unsur-unsur yang telah ditentukan.

 

a.       Pendahuluan: bagian pendahuluan memuat tentang alur pikir tentang pemeilihan topic dan area penelitian yang mencakup latar belakang, ruang lingkup, dan batas-batas penelitian.

b.      Rumusan masalah: bagian rumusan masalah berisi uraian tentang masalah-masalah yang hendak dipecahkan melalui penelitian

c.       Tujuan penelitian: berisi tentang tujuan penelitian secara spesifik yang ingin dicapai dari penelitian yang hendak dilakukan

d.      Tinjauan pustaka: berisi uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.

e.       Kerangka teori: kerangka teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun oleh peneliti sebagai kerangka acuan dalam memecahkan masalah dan untuk merumuskan hipotesis.

f.       Hipotesis: merupakan jawaban tentatif terhadap masalah yang hendak dipecahkan melalui penelitian yang dirumuskan atas dasar pengetahuan yang ada dan logika dan kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang hendak dilakukan.

g.      Metode penelitian: bagian ini dijelaskan cara penelitian itu akan dilakukan, yang di dalamnya mencakup bahan atau materi penelitian, alat, jalan penelitian, variabel dan data yang hendak disediakan dan analisis data.

h.      Jadwal penelitian: jadwal penelitian hendaknya disusun secara seksama yang dapat menunjukkan tahapan-tahapan yang dilalui dalam penelitian, rincian kegiatan pada setiap tahapnya, dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap kegiatan tersebut.

i.        Biaya penelitian: mengingat yang dibiayai dalam penelitian itu adalah aktivitas/kegiatan penelitian itu sendiri, di samping masalah administrasi dan kebutuhan sarana pendukung penelitian seperti peralatan, bahan dan lain-lain, maka dalam rincian anggaran haruslah tercermin semua kegiatan yang  telah digambarkan.

j.        Daftar pustaka: untuk daftar pustaka hanya didaftarkan semua pustakan yang memang diacu dalam usulan penelitian dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis pertama.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 3

 

TAHAP PELAKSANAAN PENELITIAN

 

A.    Pelaksanaan Penelitian Bahasa Secara Sinkronis

 

Penelitian bahasa secara sinkronis adalah penelitian bahasa yang dilakukan dengan mengamati fenomena suatu bahasa pada kurun  waktu tertentu, jadi bersifat deskriptif. Dalam penelitian yang bersifat deskriptif atau sinkronis ketiga tahapan pelaksanaan penelitian, yaitu penyediaan data, analisis data, dan perumusan hasil analisis merupakan tahapan yang harus dilalui. Setiap tahapan tersebut memiliki metode dan teknik tersendiri yang berbeda satu sama lain.

 

B.     Faktor Penentu Wujud Metode

 

Tahap penyediaan data merupakan salah satu dari dua tahap yang dilalui pada pelaksanaan penelitian. Tahapan ini menjadi dasar bagi pelaksanaan tahapan analisis data. Dikatakan demikian karena pelaksanaan analisis data hanya dimungkinkan untuk dilakukan jika data akan dianalisis telah tersedia. Beberapa factor penentu wujud metode dan teknik yang dapat digunakan pada tahapan penyediaan sebagai berikut.

a.       Pandangan penelitian terhadap dirinya dalam berhadapan dengan objek ilmiah (bahasa)

b.      Jenis bahasa (objek ilmiah) yang diteliti

c.       Watak objek dan tujuan penelitian

 

C.    Metode dan Teknik Penyediaan Data Penelitian Bahasa Secara Sinkronis

 

1.      Metode simak: digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak pengguna bahasa

2.      Metode cakap: pengumpulan data berupa percakapan antara peneliti dengan informan. Adanya percakapan antara peniliti dengan informan mengandung arti terdapat kontak antarmereka. Dalam metode ini juga terdapat beberapa teknik, yaitu (a) teknik bawahan: Lesap, (b) teknik bawahan: Ganti, (c) teknik bawahan: Perluas, (d) teknik lanjutan bawahan: Sisip, dan (e) teknik lanjutan bawahan: Balik.

3.      Metode introspeksi: metode ini sebagai metode dalam analisis data, atau disebut sebagai metode refleksif-introspektif, yaitu upaya meilbatkan atau memanfaatkan sepenuhnya, secara optimal, peran peneliti sebagai penutur bahasa tanpa meleburlenyapkan peran kepenlitian itu.

 

D.    Metode dan Teknik Analisis Data Penelitian Bahasa Secara Sinkronis

 

1.      Metode Padan Intralingual

 

Padan intralingual adalah metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa bahasa yang berbeda. Dalam penelitian yang sesungguhnya, penerapan metode ini dalam tahap analisis data hanya dimugkinkan jika data yang akan dihubung-bandingkan telah tersedia. Oleh karena itu, tahapan penyediaan bahan (data) dalam penelitian (bahasa) memainkan peran yang sangat penting.

 

2.      Metode Padan Ekstralingual

 

Metode pada ekstralingual ini digunakan untuk menganalisis unsur yang bersifat ekstralingual, seperti menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa. Sebagai metode yang secara konseptual bersifat abstrak, maka agar dapat teroprasional diperlukan langkah-langkah konkret yang disebut dengan teknik.

 

E.     Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Penelitian Bahasa Secara Sinkronis

 

Hasil analisis yang berupa kaidah-kaidah dapat disajikan melalui dua cara, yaitu (a) perumusan dengan menggunakan kata-kata biasa termasuk penggunaan termologi yang bersifat teknis dan (b) perumusan dengan menggunakan tanda-tanda atau lambing-lambang. Kedua cara tersebutmasing-masing disebut metode informal dan metode formal. Ihwal penggunaan kata-kata biasa atau tanda-tanda atau lambing-lambang merupakan teknik hasil penjabaran dari masing-masing metode penyajian tersebut.

 

F.     Pelaksanaan Penelitian Secara Diakronis

 

Linguistik diakronis adalah bidang linguistik yang menyelidiki perkembangan bahasa dari satu masa ke masa yang lain, serta menyelidiki perbandingan suatu bahasa dengan bahasa yang lain. Maka, yang diamati dalam kajian bahasa secara diakronis adalah fenomena yang terdapat dalam bahasa-bahasa yang berkerabat atau dalam dialek-dialek suatu bahasa.

 

1.      Metode dan Teknik Penyediaan Data dalam Penelitian Bahasa Secara Diakronis

 

a.       Metode Cakap Beserta Teknik-teniknya: (a) teknik cakap semuka, (b) teknik cakap tansemuka, (c) teknik catat, (d) teknik rekam.

b.      Teknik Simak Beserta Teknik-tekniknya: digunakan peneliti untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Dalam ptaktik selanjutnya, teknik ini diikuti dengan teknik lanjutan, yang berupa teknik catat dan teknik rekam.

 

2.      Beberapa Catatan Ihwal Penggunaan Metode Penyediaan Data:

 

a.       Satuan daerah pengamatan

b.      Penentuan daerah pengamatan

c.       Ihwal informan

d.      Daftar pertanyaan

 

3.      Metode dan Teknik Analisis Data dalam Penelitian Bahasa Secara Diakronis

 

a.       Metode dan teknik analisis data penelitian dialektologi diakronis

Digunakan dalam pengidentifikasian dan pemetaan bentuk-bentuk bahasa yang berbeda di antara daerah-daerah pengamatan, penentuan isolek sebagai dialek atau subdialek,  rekontruksi prabahasa, dan penentuan dialek/subdialek inovatif dan konservatif.

 

b.      Metode dan teknik identifikasi dan pemetaan perbedaan unsur-unsur kebahasaan

Analisis penentuan unsur-unsur bahasa yang berbeda dilakukan dengan menggunakan metode pada intralingual dengan teknik dasar hubung-banding intralingual dan teknik lanjutan hubung banding membedakan. Realisasinya, dilakukan melalui cara pengidentifikasian bentuk-bentuk yang menjadi realisasi dari suatu makna tertentu pada setiap daerah pengamatan.

 

c.       Metode Analisis Isolek sebagai Dialek dan Subdialek

1)      Metode pemahaman timbal balik

2)      Metode leksikostatistik

3)      Metode dialektometri

4)      Metode homals

5)      Metode berkas isoglos

6)      Metode rekontruksi prabahasa

7)      Metode penentuan dialek yang inovatif dan konservatif

 

G.    Metode dan Teknik Analisis Data dalam Penelitian Linguistik Historis Komparatif

 

1.      Metode Leksikostatistik

 

Apabila pada uraian tentang metode dan teknik penentuan isolek sebagai bahasa atau dialek, salah satunya telah diuraikan secara konseptual tentang metode leksikostatistik. Adapun teknik-tekniknya adalah sebagai berikut.

 

a.       Mengumpulkan kosa kata dasar bahasa yang berkerabat

b.      Menetapkan dan menghitung pasangan-pasangan mana yang merupakan kata berkerabat

c.       Menghubungkan hasil perhitungan yang berupa presentase kekerabatan dengan kategri kekerabatan

 

2.      Metode Inovasi Bersama yang Bersifat Eksklusif

 

Metode yang dapat digunakan dalam pengelompokan bahasa adalah metode yang bersifat kualitatif, yaitu metode inovasi eksklusif bersama. Metode ini dimaksud sebagai cara pengelompokan bahasa turunan ke dalam suatu kelompok yang lebih dekat hubungannya, karena memperhatikan inovasi yang berinci linguitik eksklusif yang menyebar pada bahasa-bahasa yang diperbandingkan.

 

3.      Metode dan Teknik Rekontruksi Bahasa Purba

Rekontruksi bahasa purba tidak hanya dilakukan dalam kajian dialektologi diakronis, tetapi dilakukan pula dalam penelitian linguistic historis kompratif. Metode dan teknik yang digunakan sama dengan dalam rekontruksi bahasa purba pada kajian dialektologi diakronis. Bedanya hanya bukti yang digunakan untuk rekontruksi itu adalah bukti-bukti bahasa, artinya bukti-bukti yang terdapat pada bahasa-bahasa yang diperbandingkan.

 

4.      Metode Penyajian Hasil Analisis

 

Hasil analisis, baik dalam penelitian dialektologi diakronis maupun linguistic histroris komparatif, yang berupa kaidah-kaidah dapat disajikan melalui dua cara, yaitu (perumusan dengan kata-kata biasa, termasuk penggunaan terminologi yang bersifat teknis dan (b) perumusan dengan menggunakan tanda-tanda atau lambang.

 

H.    Pelaksanaan Penelitian Sosiolinguistik (Pemakaian Bahasa)

 

1.      Perihal Penelitian Sosiolinguistik (Pemakaian Bahasa)

 

Bidang linguistik yang disebut bidang studi pemakaian bahasa merupakan bagian terbesar dari pembahasan dalam bidang studi antardisiplin yang disebut sosiolinguistik. Dengan kata lain, bidang linguistik yang berhubungan dengan pemakaian bahasa merupakan salah satu bagian dari bidang studi sosiolinguistik. Dengan demikian, penelitian pemakaian bahasa masuk ke dalam penelitian sosiolinguistik, terutama jika yang dibicarakan adalah pemakaian bahasa menurut konteks sosial penggunaannya.

 

2.      Metode Penyediaan Data

 

a.       Penarikan sampel penelitian sosiolinguistik

b.      Penentuan kelas social

c.       Metode penyediaan data

-          Metode simak (pengamatan/observasi)

-          Metode survei

-          Metode cakap (wawancara)

3.      Metode Analisis Data

-          Analisis kualitatif

-          Analisis kuantitatif

 

4.      Metode Penyajian Hasil Analisis Data

 

Hasil analisis data yang berupa temuan penelitian sebagai jawaban atas masalah yang hendak dipecahkan haruslah disajikan dalam bentuk teori. Dalam menyajikan hasil temuan penelitian di atas, terdapat dua metode. Kedua metode ini adalah metode formal dan informal karena pada prinsipnya penyajian hasil analisis baik itu untuk tujuan kajian linguistic sinkronis, linguistic diakronis, maupun sosiolinguistik adalah sama.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 4

 

TAHAPAN PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

 

Laporan penelitian lengkap dengan sasaran pembacanya, yaitu masyarakat akademis, haruslah disusun dengan dipertimbangkan hal-hal berikut ini.

 

a.       Usahakanlah untuk melukiskan seluruh proses penelitian dan pengalaman yang dialami peneliti.

b.      Menulis laporan berarti kita berkomunikasi dengan pembaca yang hendak dituju bukan beromunikasi dengan diri sendiri.

c.       Mengkomunikasikan apa yang sesungguhnya terjadi selama proses penelitian.

d.      Pengalaman-pengalaman penelitian dan penemuan-penemuan yang tampaknya tidak berhubungan langsung dengan tujuan penelitian.

e.       Laporan jangan menjadi suatu cerita terpilih dari keberhasilan kita.

f.       Membuat kerangka laporan terlebih dahulu secara cukup  memadai baru menyusun laporan secara terinci karena akan mudah mengubah garis besar rencana laporan daripada mengubah   seluruh isi laporan.

g.      Laporan harus disusun manjadi bab-bab, seksi-seksi, dan subseksi-subseksi dengan judul yang tepat karena tidak mungkin berharap pembaca memiliki waktu dan kesempatan yang luang untuk membaca laporan kita.

 

Pada umumnya laporan yang lengkap memuat beberapa hal yakni sebagai berikut.

1.      Judul penelitian

2.      Kata pengantar

3.      Daftar isi

4.      Pendahuluan

5.      Hasil dan pembahasan

6.      Kesimpulan dan saran

7.      Ringkasan

8.      Daftar kepustakaan

9.      Lampiran-lampiran

BAB 5

 

PENUTUP

 

Metode memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan ilmiah pada setiap disiplin ilmu karena dengan metode dapat dilakukan pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur “keberadaan” objek sasaran disiplin-disiplin ilmu itu sendiri. Dalam kedudukan linguistik sebagai ilmu tentang bahasa metode merupakan komponen yang keempat setelah tiga komponen lainnya: (a) objek sasaran khusus yang berupa bunyi tutur atau bahasa tutur, (b) kerangka pikiran mengenai bahasa, (c) dugaan mula mengenai asas tertentu yang mengatur aspek tertentu atau yang sering disebut hipotesis.

Buku ini pada dasarnya telah mencoba memaparkan bagaimana penelitian bahasa itu dilakukan, tidak hanya menyangkut penelitian dalam bidang linguistic sinkronis (deskriptif), tetapi juga bidang kajian linguistic diakronis, dan sosiolinguistik. Berbagai metode dan teknik yang dikemukakan merupakan hasil pengalaman lapangan yang pernah dialami penulis dan sekaligus hasil telaah kritis terhadap beberapa metode penelitian yang pernah diusulkan para penulis terdahulu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kelebihan Buku

Buku ini memiliki kelebihan yang lumayan banyak seperti terdapat pendahaluan pada buku ini di mana menggambarkan contoh langsung yang berhubungan khusus dengan bab, menyertakan grafik dan tabel. Selain itu, bahasa yang digunakan untuk menyampaikan maksud penulis dalam buku ini sangat mudah dipahamai sehingga apa yang terkandung dalam buku ini tersampaikan kepada pembaca. Buku ini cocok dibaca oleh kalangan mahasiswa karena di dalamnya memuat cara pembuatan proposal, skripsi, tesis, dan disertasi.

Kekurangan Buku

Selain memiliki kelebihan, buku ini juga memiliki kekurangan seperti penggunaan konjungsi tidak pada tempatnya dan terdapat pengulangan penulisan uraian-uarain pada buku tersebut.

 

 

No comments:

Post a Comment