Saturday 30 May 2020

MAKALAH GANGGUAN SISTEM NEUROLOGI

Makalah Ilmu Dasar Keperawatan II

 

GANGGUAN SISTEM NEUROLOGI

 


 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul, “GANGGUAN SISTEM NEUROLOGI” dalam mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan II.

Adapun makalah ini berisi 3 Bab yakni Bab 1 berupa pendahuluan dari pembuatan makalah, Bab 2 berupa pembahasan dari gangguan sistem .

Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini. Akhir kata, semoga segala informasi yang terdapat di dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

 

Kelompok 4

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

DAFTAR ISI

 

 

 

Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii

 

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1           

1.1  Latar belakang ......................................................................................... 1

1.2  Rumusan masalah .................................................................................... 1

1.3  Tujuan ...................................................................................................... 1

 

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2           

A.    Definisi sistem neurologi.......................................................................... 2

B.     Gangguan sistem neurologi secara umum................................................ 3     

C.     Spesifik stroke iskemik dan stroke hemoragik............................................                        9

 

BAB III PENUTUP............................................................................................... 15

3.1  Ringkasan ................................................................................................ 15

 

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16

 

 

 

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatu sistem organ terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam melaksanakan kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasama anatara alat-alat tubuh yang satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem-sistem organ yang tersusun atas banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka diperlukan adanya sistem pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut sebagai sitem koordinasi.

Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan sistem endokrin. Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya. Semua kegiatan tubuh manusia dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur kegiatan alat-alat tubuh, susunan saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang dan mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsang tersebut. Impuls saraf tersebut dibawa oleh serabut-serabut saraf. (Kus Irianto. 2004)

 

B.   Rumusan Masalah

a.       Jenis-jenis gangguan neurologi secara umum ?

b.      Spesifik gangguan stroke iskemik dan hemoragik ?

 

C.   Tujuan

a.    Mengetahui jenis-jenis gangguan neurologi secara umum.

b.    Mengetahui spesifik tentang gangguan stroke iskemik dan hemoragik.

 

B.       Definisi Sistem Neurologi

Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemprosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf ialah sel saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup bisa menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas yaitu kemampuan menanggapi rangsangan.

 

Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem saraf tepi). Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan sistem saraf perifer terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom. Sistem saraf memiliki tiga fungsi utama, yakni menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.

 

A.    Gangguan sistem neurologi secara umum

 

A.    Stroke

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu. Ketika pasokan darah ke otak terganggu, sel-sel otak tidak mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen, akibatnya beberapa menit kemudian sel-sel pada sebagian area otak mati. Hal itu menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang sudah mati mengalami kerusakan permanen yang sangat membahayakan hidup penderita. Pasokan darah terganggu bisa karena penyumbatan yang menimbulkan stroke iskemik, bisa juga akibat pecahnya pembuluh darah yang menimbulkan stroke hemoragik.

 

Gejala stroke biasanya muncul tiba-tiba dan harus mendapatkan penanganan darurat agar tidak sampai merusak sel otak. Gejala stroke dapat diperingkas menjadi FAST agar mempermudah diagnosa oleh orang awam. Karena stroke harus segera ditangani setelah gejala muncul. Gejala tersebut adalah Face (wajah, yang saat tersenyum ada bagian yang tidak terangkat normal), Arms (lengan, kesulitan mengangkat dan menekuk salah satu atau kedua tangan), Speech (perkataan, tidak terdengar jelas atau bahkan tidak dapat berbicara), Time (waktu, stroke adalah keadaan darurat sehingga harus dibawa ke rumah sakit).

 

Penyebab stroke antara lain tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes mellitus, kadar kolesterol tinggi, obesitas, gangguan pembuluh darah, dan gaya hidup yang buruk. Cara mengobati stroke adalah dengan latihan untuk mempertahankan kekuatan otot seperti latihan berjalan dan berbicara. Meskipun tidak bisa sembuh sepenuhnya karena kerusakan pada otak sudah permanen.

 

 

 

B.     Epilepsi

Epilepsi adalah kondisi yang membuat penderitanya kejang-kejang. Dalam bahasa Indonesia sering disebut ayan. Ada dua jenis epilepsi, yaitu epilepsi idiopatik dan epilepsi simptomatik. Penyebab epilepsi idiopatik tidak diketahui namun ada dugaan kaitannya dengan genetika, meskipun penelitian belum dapat membuktikannya. Sedangkan penyebab epilepsi simptomatik umumnya adalah cedera kepala parah, tumor otak, stroke, infeksi otak, kekurangan oksigen ketika dilahirkan, kecanduan minuman beralkohol, dan penyalahgunaan obat. Cara mengobati epilepsi adalah dengan mengendalikan kejang-kejang dengan terapi obat atau operasi epilepsi. Ketika gejala timbul, segera baringkan penderita dalam posisi miring dan buka rahangnya untuk membuka jalur pernapasan. Jangan menahan kejang-kejang atau memberi makan dan minum kepada penderita.

1.      Gejala epilepsi

a)      Kejang berlangsung lebih dari 5 menit

b)      Pernafasan atau kesadaran tidak kembali setelah kejang berhenti

c)      Demam tinggi

d)     Kelelahan akibat panas

e)      Gemetar atau kejang pada bagian anggota tubuh

2.      Tanda epilepsi

a)      Kebingungan sementara

b)      Kekakuan otot

 

C.    Radang Otak (Ensefalitis)

Ensefalitis adalah peradangan pada otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Ensefalitis berbeda dengan meningitis (radang selaput otak). Virus yang menyebabkan radang otak antara lain virus herpeks simpleks, varicella zoster, epstein-barr, campak, rabies, dll. Penyakit ini sangat serius karena bisa menyebabkan kematian. Gejala ensefalitis umumnya mirip dengan gejala flu. Segera periksa ke dokter apabila mengalami gejala flu yang disertai dengan perubahan kondisi mental. Cara mengobati ensefalitis berbeda-beda tergantung jenis radang otaknya, namun umumnya dilakukan untuk menghentikan infeksi dan mencegah komplikasi.

·         Gejala radang otak

Kejang-kejang,perubahan kondisi mental,halusinasi,kelumpuhan pada wajah,gangguan pada kemampuan bicara,leher yang kaku,pergerakan mata yang tidak terkontrol,pandagan kabur atau bahkan kehilangan penglihatan.

·         Tanda-tanda radang otak

1.      Mudah marah

2.      Sensitivitas terhadap cahaya

3.      Mengalami masalah dengan kemampuan mendengar

4.      Nafsu makan menurun

 

D.    Amnesia

Amnesia adalah kondisi yang ditandai hilang ingatan akan kenyataan, informasi, dan pengalaman. Umumnya amnesia tidak sampai membuat penderita lupa akan identitas dirinya sendiri. Penyebab amnesia adalah usia atau kecelakaan yang melibatkan benturan pada kepala. Cara mengobati amnesia adalah dengan terapi kognitif. Sel saraf pada otak tidak memiliki kemampuan memulihkan diri dengan baik sehingga cukup sulit untuk diobati.

·         Gejala amnesia

Kehilangan memori baru atau memori eksplisit,kehilangan memori iplisit,kebingungan,tak mampu mengenal tempat,sulit mengenali wajah-wajah,tak berkaitan dengan kecerdasan,sulit mempelajari hal baru.

·         Tanda-tanda amnesia

1.      Ganguan kemampuan untuk mempelajari informasi baru setelah terjadinya amnesia(anterogradeamnesia)

2.      Gangguan kemampuan untuk mengingat masa lalu dan informasi sebelumnya yang sudah biasa terjadi(amnesiaretrograde)

 

 

E.     Migrain

     

Migrain adalah nyeri kepala yang terasa berdenyut dan hanya mengenai salah satu sisi kepala sehingga seringkali disebut sakit kepala sebelah. Migrain dapat berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa hari. Migrain dapat mengganggu fungsi tidur dan aktivitas harian. Penyebab migrain umumnya kopi, MSG, tidur berlebihan, kurang tidur, tidak makan, perubahan cuaca atau tekanan udara, stress, asap rokok, dll. Cara mengobati migrain adalah dengan istirahat atau tidur. Jika sampai mengganggu aktivitas, minum parasetamol.

·         Gejala migrain

a)      Berkeringat

b)      Merasa sangat atau sangat dingin

c)      Sakit perut

d)     Diare

e)      Sulit konsentrasi

·         Tanda migrain

a)      Lekas marah

b)      Hidung tersumbat atau mata berair

c)      Menginginkan sesuatu seperti sedang ngidam

d)     Nyeri berdenyut

e)      nyeri pada mata

 

 

 

 

F.     Meningitis (Radang Selaput)

Meningitis adalah infeksi pada meninges (selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang). Infeksi menyebabkan pembengkakan yang dapat merusak otak dan sistem saraf.

·         Gejala umumnya

a)      demam,sakit kepala, dan leher yang terasa kaku.

b)       Penyebab meningitis adalah infeksi virus, bakteri, atau jamur.

c)       Cara mengobat meningitis tergantung pada penyebabnya.

d)      Meningitis sangat berbahaya karena seringkali menyebabkan kematian.

·         Tanda-tanda

a)      Ruang merah pada kulit

b)      Sensitiv terhadap cahaya

c)      Iritabilitas

d)     Mengantuk

e)      Kelesuan

f)       Denyut jantung cepat

 

G.    Sindrom Reye

Sindrom reye adalah kondisi serius yang menyebabkan pembengkakan pada hati dan otak. Sindrom ini biasanya muncul setelah diberi aspirin ketika anak-anak menderita cacar air atau flu. Penyebab sindrom reye masih belum diketahui, meskipun mengarah pada hubungan antara infeksi virus dan penggunaan aspirin. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak berusia 4 sampai 14 tahun, meskipun sangat langka.

·         Gejala sindrom reye

Muntah terus menerus atau berkelanjutan,diare,nafas cepat,kantuk yang tidak biasa,kejang.

·         Tanda-tanda sindrom reye

1.      Prilaku agresif atau marah

2.      Kebingungan atau halusinasi

3.      Kelesuan berlebihan

4.      Penurunan tingkat kesadaran

 

 

 

H.    Sakit Kepala

Sakit kepala adalah rasa sakit yang muncul di sekitar kepala. Penyakit ini adalah penyakit umum dan dapat ditangani dengan mudah seperti meminum obat pereda sakit (contoh: parasetamol), minum air, dan perbanyak istirahat. Penyebab sakit kepala umumnya adalah reseptor nyeri yang terlalu aktif di kepala yang disebabkan oleh aktivitas kimia yang terjadi di otak.

·         Gejala sakit kepala

Rasa sakit kepala saat bangun dari berbaring,nyeri pada otot,resah,konsentrasi terganggu,serta sensitive terhadap cahaya atau suara bising,memilikikesulitan untuk tidur atau mudah terbangun ketika tidur,otot kulit kepala,leher,dan bahu terasa lunak

·         Tanda-tanda sakit kepala

1.      Sakit kepala,sulit bicara dan mati rasa

2.      Sakit kepala dan gangguan penglihatan

3.      Sakit kepala yang tidak mempan diobati

4.      Sakit kepala dengan demam dan leher kaku

5.      Sakit kepala mual

6.      Sakit kepala muncul tiba-tiba

7.      Sakit kepala setelah aktivitas tertentu

8.      Sakit kepala sangat parah kalau berganti posisi

 

 

I.       Polio

Polio adalah penyakit menular yang menyerang sistem saraf, khususnya pada balita yang belum melakukan vaksinasi polio. Akibatnya, otot menjadi lumpuh sehingga tidak dapat menggerakan kaki bahkan mempengaruhi kemampuan bernapas dan menelan. Tidak ada cara mengobati polio, tetapi bisa dicegah dengan memberi imunisasi polio.

·         Gejala-gejala polio

Flu yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu,Demam,Sakit tenggorokan,Sakit kepala,Muntah,Kelelahan,Sakit punggung dan leher,Kekakuan lengan,Kejang kaki,nyeri otot,Dan meningitis

·         Tanda-tanda polio

       Tanda polio adalah kelumpuhan pada otot

 

 

J.      Penyakit Parkinson

parkinson adalah kelainan saraf yang terus memburuk setiap tahun. Umumnya penyakit parkinson dimulai dari tangan bergetar, kemudian otot kaku dan gerakan motorik melambat. Faktor penyebab penyakit parkinson adalah genetika, pencemaran lingkungan, usia, dan adanya lewy body (jumlah protein yang tidak normal pada sel saraf). Hingga saat ini belum ditemukan cara mengobati penyakit parkinson.

·         Gejala parkinson

Tremor,gerak tubuh melambat,dan kaku otot

·         Tanda-tanda parkinson

1.      Hilangnya indra penciuman

2.      Sulit tidur

3.      Mengalami sembelit atau masalah berkemih

4.      Kurangnya ekspresi wajah

5.      Nyeri pada leher

6.      Lambat saat menulis

7.      Perubahan suara

8.      Lengan tidak berayun bebas

9.      Berkeringat secara berlebihan

10.  Perubahan suasana hati dan kepribadian

 

 

K.    Neuritis

   

Neuritis adalah peradangan saraf perifer. Saraf perifer adalah saraf yang berada di luar otak dan sumsum tulang. Akibatnya, saraf perifer tidak berfungsi dengan baik. Gejala neuritis adalah otot yang melemah, masalah pendengaran, sampai masalah penglihatan. Penyebab neurititis adalah cedera, tumor, konsumsi minuman beralkohol, dan infeksi tertentu termasuk lepra. Cara mengobati neuritis adalah dengan memberi vitamin B, bedah, dan terapi medis.

1.      gejala neuritis

a)      pengelihatan menurun

b)      berkurangnya kemampuan untuk melihat perbedaan warna

c)      ruang pandang menyempit

                     tanda-tanda neuritis

a)      penurunan ketajaman penglihatan

b)      kebutaan

L.     Hidrosefalus

Hidrosefalus adalah keadaan ketika terjadi penumpukan cairan pada rongga otak yang menyebabkan ventrikel di dalam otak membesar dan menekan struktur otak dan sekitarnya. Penyebab hidrosefalus adalah adanya penyumbatan yang mencegah cairan serebrospinal mengalir normal yang merupakan cacat bawaan atau kelainan genetik. Cara mengoba

ti hidrosefalus adalah dengan operasi untuk membuang kelebihan cairan serebrospinal pada otak.

·         Gejala hidrosefalus

Sakit kepala,pandangan ganda maupun buram,,sering mengantuk,sulit untuk bangun dari tempat tidur,mual atau muntah,keseimbangan tubuh tidak stabil,koordinasi yang buruk,nafsu makan berkurang,kejang

·         Tanda-tanda hidrosefalus

             Tanda hidrosefalus adalah pembesaran abnormal pada kepala,gangguan berbicara.

 

 

 

 

 

 

M.   Vertigo

Vertigo adalah suatu keadaan ketika penderitanya merasakan sensasi berputar secara tiba-tiba seolah-olah lingkungan di sekitarnya berputar-putar. Hal itu membuat penderita kehilangan keseimbangan. Penyebab vertigo adalah cedera pada otak. Faktor tertentu meliputi penuaan, migrain, dan beberapa jenis obat-obatan. Cara mengobati vertigo adalah dengan terapi rehabilitasi vestibular.

·         Gejala vertigo

Mual,muntah,pergerakan bola mata yang tidak normal (nistagmus),berkeringat,hilangnya pendengaran,tinnitus.

·         Tanda-tanda vertigo

1.      Migrain yang ditandai dengan sakit kepala yang tak tertahankan

2.      Adanya gangguan dibagian kepala seperti tumor

3.      Obat-obatan tertentu yang bisa mengakibatkan tidak berfungsinya bagian telinga

4.      Adanya trauma atau luka dikepala atau leher

5.      Mengidap penyakit mariere yaitu gangguan pada telinga bagian dalam

6.      Adanya vestibular neuronitis yang merupakan inflamasi saraf vestibular ditelinga bagian dalam

 

 

 

N.    Alzheimer

Alzheimer (demensia) adalah kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, dan perubahan perilaku pada penderita. Penyakit ini merusak jaringan otak secara bertahap seiring berjalannya waktu. Penyebab alzheimer adalah adanya protein dalam darah yang disebut ApoE (apoliproprotein E). Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, namun bisa diperlambat perkembangannya dengan obat-obatan tertentu.

·         Gejala alzheimer

Tidak mampu lagi beraktivitas normal akibat hilangnya ingatan mengenai tahapan melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi,makan,dan buang air besar

·         Tanda-tanda alzheimer

1.      Kesulitan makan dan menelan(disfagia)

2.      Kesulitan untuk mengubah posisi atau bergerak tampa bantuan

3.      Perubahan emosi dan sifat

 

O.    Penyakit Huntington

Penyakit Huntington adalah penyakit turunan yang menyebabkan penurunan kemampuan sel saraf di otak secara bertahap hingga sel tersebut mati. Penyakit ini disebabkan oleh adanya gen yang cacat. Penyakit ini mempengaruhi gerakan tubuh, fungsi kognitif, dan perilaku penderita. Dalam istilah bahasa Inggrisnya disebut Huntington’s chorea. Chorea berarti “menari” dalam bahasa Yunani karena penderita sering melakukan gerakan tak terkendali seperti tarian. Gejala tersebut muncul pada usia 40 sampai 50 tahun dan dimulai sebelum usia 20 tahun. Tidak ada cara untuk mengobati penyakit Huntington, namun ada beberapa obat yang mengurangi gejala gangguan gerakan tersebut.

1.      Gejala huntington

a)      Lambat dalam memahami suatu maksud pembicaraan atau mengalai kesulitan menemukan kata yang diucapkan

b)      Sulit mengutamakan mengatur atau fokus pada suatu pekerjaan

c)      Kesulitan mempelajari suatu informasi

d)     Tidak sadar terhadap perilaku dan kemampuan diri sendiri

2.      Tanda-tanda huntington

a)      Mata yang bergerak lambat

b)      Sulit berbicara atau menelan

c)      Gangguan keseimangan

d)     Otot terasa kaku

 

P.     Transeksi

Transeksi adalah penyakit rusaknya salah satu segmen dari sumsum tulang belakang. Penyebab transeksi adalah kecelakaan yang mengakibatkan benturan keras. Apabila transeksi terjadi di bagian sumsum tulang belakang di dekat kepala, dapat menimbulkan kematian. Sedangkan apabila terjadi di bagian bawah, dapat menimbulkan kelumpuhan. Cara mengobati transeksi belum ditemukan.

1.      Gejala transeksi

a)      Menjadi lemah

b)      Mati rasa

2.      Tanda-tanda transeksi

a)      Tidak mampu  memindah kan barang

 

Q.    Neurasthenia

Neurasthenia adalah salah satu gangguan jiwa yang ditandai dengan kelelahan fisik dan mental. Penyakit neurasthenia tidak diketahui. Banyak yang menduga faktor stres karena pekerjaan dan usia menjadi penyebabnya. Terkadang dikira sebagai depresi. Ciri-ciri neurasthenia adalah nyeri otot, pusing, sakit kepala, gangguan tidur, tidak dapat santai, dan cepat marah.

·         Gejala neurasthenia

a)      Nyeri otot

b)      Pusing

c)      Sakit kepala

d)     Gangguan tidur

e)      Tidak dapat santai

f)       Lekas marah

·         Tanda-tanda neurasthenia

a)      Seluruh badan letih

b)      Tidak bersemangat

c)      Perasaan tidak enak

d)     Sebentar –bentar ingin marah

e)      Tidak sanggup berpikir tentang sesuatu persoalan

 

R.    Kelumpuhan (Paralisis)

Paralisis adalah kelumpuhan akibat gangguan saraf motorik. Gangguan saraf motorik dapat menyebabkan hilangnya fungsi otot pada bagian tubuh. Penyakit ini bisa berlangsung sementara atau permanen. Gejala paralisis adalah bagian tertentu tubuh sulit digerakan, mati rasa, kesemutan, kesulitan bicara, kesulitan menelan, dll. Penyebab paralisis bisa datang dari stroke, sklerosis, cedera, tumor otak, dll. Cara mengatasi paralisis adalah dengan menjalankan fisioterapi.

1.      Gejala kelumpuhan

a)      Kesulitan bergerak

b)      Sensasi kesemutan atau mati rasa

2.       Tanda-tanda kelumpuhan

a)      Telapak dan jari jari tangan menjadi melengkung

b)      Kelumpuhan otot

 

S.      Tumor Otak

Tumor otak adalah pertumbuhan sel secara abnormal pada otak. Gejala tumor otak bervariasi mulai dari pusing, kejang-kejang, mudah mengantuk, berhalusinasi, perubahan karakter, kelumpuhan, sulit bicara, gangguan pendengaran dan penglihatan, sampai gangguan keseimbangan tubuh. Penyebab tumor otak bisa dari genetika, zat kimia tertentu, infeksi virus, dan faktor lingkungan. Cara mengobat tumor otak mulai dari operasi, terapi radiasi, kemoterapi, dll.

1.      Gejala tumor otak

a)      sakit kepala yang semakin memburuk ketika beraktivitas dan dipagi hari setelah bangun tidur

b)      kejang atau epilepsi

c)      kedutan otot

d)     kehilangan kesadaran dan kontraksi otot

e)      kehilangan kendali terhadap fungsi tubuh

 

2.      Tanda-tanda tumor otak

a)      Mual muntah

b)      Penglihatan kabur

c)      Badan lemah dan lesu tanpa sebab

d)     Sering ceroboh

Sedangkan pemeriksaan penunjangnya yaitu seperti Computerized Tomography (CT) scan,Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI),Elektroensefalogram (EEG),Positro Emmision Tomography (PET), dan Biopsi (pengambilan sampel jaringan)

 

T.     Multiple Sclerosis

Sklerosis ganda adalah penyakit progresif (makin hari makin parah) akibat sistem kekebalan tubuh yang keliru sehingga menyerang selubung mielin pada saraf dalam otak dan sumsum tulang belakang. Gejala multiple sclerosis adalah gangguan penglihatan, gangguan keseimbangan, kelelahan kronis, kesemutan, mati rasa, penurunan fungsi kandung kemih, gangguan kognitif, otot kaku, dan kejang-kejang. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat diberikan obat untuk mengurangi gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.

1.      Gejala multiple sclerosis

a)      gangguan penglihatan

b)      pusing

c)      rasa kebas atau lemas

d)     otot yang kejang atau kaku

e)      gangguan mental

f)       masalah seksual

2.      Tanda-tanda multiple sclerosis

A.    Cara bicara yang tidak jelas atau kacau

B.     Gangguan keseimbangan

 

C.    Spesifik stroke iskemik dan stroke hemoragik

A.    Stroke Iskemik

a)      Definisi

Stroke iskemik terjadi saat arteri yang mengangkut oksigen dan nutrien ke otak tersumbat.Ada dua jenis stroke iskemik yaitu trombotik dan embolik. Sekitar 50% dari seluruh kasus stroke merupakan stroke trombotik. Kondisi ini terjadi saat arteri otak tersumbat oleh darah yang menggumpal di otak. Di sisi lain, stroke embolik disebabkan oleh gumpalan darah yang terbentuk di bagian tubuh lain (seringkali di jantung). Gumpalan darah akan bergerak mengiringi aliran darah dan tersangkut di dalam arteri otak. Gumpalan darah menghalangi darah yang mengalir ke otak. Tanpa pasokan oksigen dan nutrien yang cukup, sel-sel otak akan segera berhenti bekerja. Dalam beberapa menit, sel tersebut dapat mati kecuali jika aliran darah ke otak lancar kembali.

Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum. Sebanyak 88% kasus stroke berupa stroke iskemik. Serangan stroke umumnya menyerang pasien berusia 55 tahun atau lebih, terutama pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, penyakit jantung dan merokok.

Setiap tahun hampir 800,000 orang di Amerika Serikat menderita stroke dan 130,000 di antaranya meninggal akibat stroke. Penyakit ini merupakan penyebab kematian terbesar ke-lima di negara tersebut dan penyebab utama cacat jangka panjang.

b)      Etiologi

Stroke iskemik terjadi saat arteri yang memasok darah ke otak tersumbat. Kondisi ini dapat disebabkan oleh :

a)      Emboli atau trombus (penggumpalan darah)

b)      Ateroskelorosis – Kondisi arteri yang menyempit karena penumpukan plak. Ketika banyak plak yang menumpuk di satu tempat, darah tidak dapat mengalir dengan baik. Ateroskelorosis dapat terjadi pada arteri lain, bukan hanya yang mengalir ke otak. Jika terjadi pada arteri koroner, atau pembuluh yang memasok darah ke jantung, maka kondisi tersebut dapat berujung pada serangan jantung.

                                            

c)      Patofisiologis

Stroke iskemik terjdi apabila terjadi penyempitan oklusi atau penyempitan pembuluh darah  yang dapat menghambat aliran darah ke otak dimana otak membutuhkan oksigen dan glukosa sebagai sumber energy agar fungsinya tetap baik.(price 2006)

 

1)      Tanda-tanda dan gejalanya

F (Face/Wajah): Saat Anda tersenyum, apakah satu sisi wajah Anda turun ke bawah (senyum mencong)? Apakah ada rasa baal di sekitar mulut ?

A (Arms/Lengan): Bila Anda mengangkat kedua lengan, apakah salah satu lengan terkulai lemas jatuh ke bawah?

S (Speech/Bicara): Apakah ucapan Anda tidak jelas — suara pelo/parau/cadel/sengau? Apakah ada perubahan dari volume suara Anda? Apakah Anda sulit untuk bicara?

T (Time/Waktu): Jika Anda mengalami gejala ini, segera hubungi 119 atau pergi ke UGD terdekat. Hal ini diperlukan agar Anda dapat menerima perawatan di unit stroke rumah sakit dalam waktu 3 jam sejak kedatangan.

2)      Gejala

a)      Kelumpuhan wajah atau paralisis

b)      Mendadak bingung dan sulit berbicara atau memahami

c)      Hilang koordinasi atau keseimbangan

d)     Gangguan penglihatan mendadak

e)      Sakit kepala berat yang mendadak

f)       Sulit berjalan atau terjatuh tanpa sebab

3)      Pemeriksaan fisik

1.      Penurunan GSC

2.      Kelumpuhan saraf kranial

3.      Kelemahan saraf motorik

4.      Defisit sensorik

5.      Gangguan otonom

6.      Gangguan neurobehaviour

                        Pada pemeriksaan fisik yang baik, seharusnya diagnosis topikal letak lesi bisa ditentukan secara klinis.

4)      Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Radiologis pada stroke a. CT scan Pada kasus stroke, CT scan dapat membedakan stroke infark dan stroke hemoragik. Pemeriksaan CT scan kepala merupakan gold standar untuk menegakan diagnosis stroke. (Rahmawati, 2009) 10 b. Magnetic Resonance Imaging (MRI) Secara umum pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) lebih sensitive dibandingkan CT scan. MRI mempunyai kelebihan mampu melihat adanya iskemik pada jaringan otak dalam waktu 2-3 jam setelah onset stroke non hemoragik. MRI juga digunakan pada kelainan medulla spinalis. Kelemahan alat ini adalah tidak dapat mendeteksi adanya emboli paru, udara bebas dalam peritoneum dan fraktur. Kelemahan lainnya adalah tidak bisa memeriksa pasien yang menggunakan protese logam dalam tubuhnya, preosedur pemeriksaan yang lebih rumit dan lebih lama, serta harga pemeriksaan yang lebih mahal (Notosiswoyo, 2004). 6. Pemeriksaan Laboratorium Pada pasien yang diduga mengalami stroke perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Parameter yang diperiksa meliputi kadar glukosa darah, elektrolit, analisa gas darah, hematologi lengkap, kadar ureum, kreatinin, enzim jantung, prothrombin time (PT) dan activated partial thromboplastin time (aPTT). Pemeriksaan kadar glukosa darah untuk mendeteksi hipoglikemi maupun hiperglikemi, karena pada kedua keadaan ini dapat dijumpai gejala neurologis. Pemeriksaan elektrolit ditujukan untuk mendeteksi adanya gangguan elektrolit baik untuk natrium, kalium, kalsium, fosfat maupun magnesium (Rahajuningsih, 2009). 11 Pemeriksaan analisa gas darah juga perlu dilakukan untuk mendeteksi asidosis metabolik. Hipoksia dan hiperkapnia juga menyebabkan gangguan neurologis. Prothrombin time (PT) dan activated partial thromboplastin time (aPTT) digunakan untuk menilai aktivasi koagulasi serta monitoring terapi. Dari pemeriksaan hematologi lengkap dapat diperoleh data tentang kadar hemoglobin, nilai hematokrit, jumlah eritrosit, leukosit, dan trombosit serta morfologi sel darah. Polisitemia vara, anemia sel sabit, dan trombositemia esensial adalah kelainan sel darah yang dapat menyebabkan stroke (Rahajuningsih, 2009).

5)      Penanganan/pengobatan stroke iskemik                                                         

a)      Embolektomi kateter

Penggunaan kateter untuk meraih penyumbatan dan mengangkatnya secara manual menggunakan alat khusus seperti pembuka tutup botol wine yang dipasang di ujung kateter.

b)      Kraniotomi dekompresi

Pembukaan sedikit tengkorak pada area pembengkakan.

6)      Pencegahan

            Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan merubah gaya hidup sehat,pencegahan paska stroke biasanya focus pada peningkatan kesehatan jantung. Ini berarti menurunkan tekanan darah atau mengelola kolesterol dan asam lemak (lipid) dengan lebih baik.

           

B.     Stroke hemoragik

Stroke hemoragik adalah kondisi pecahnya salah satu arteri dalam otak yang memicu perdarahan di sekitar organ tersebut sehingga aliran darah pada sebagian otak berkurang atau terputus. Tanpa pasokan oksigen yang dibawa sel darah, sel otak dapat cepat mati sehingga fungsi otak dapat terganggu secara permanen.

Perdarahan saat pecahnya pembuluh darah dalam otak disebut dengan perdarahan intraserebral, sedangkan perdarahan pada pembuluh darah pada ruang di antara lapisan pembungkus otak bagian tengah dan dalam disebut dengan perdarahan subarachnoid.

a)      Tanda-tanda Gejala Stroke Hemoragik

Gejala yang muncul karena serangan stroke hemoragik dapat berbeda-beda, tergantung seberapa besar jaringan yang terganggu, lokasi, serta tingkat keparahan perdarahan yang terjadi.

 

Tanda-tanda

F (Face/Wajah): Saat Anda tersenyum, apakah satu sisi wajah Anda turun ke bawah (senyum mencong)? Apakah ada rasa baal di sekitar mulut?

A (Arms/Lengan): Bila Anda mengangkat kedua lengan, apakah salah satu lengan terkulai lemas jatuh ke bawah?

S (Speech/Bicara): Apakah ucapan Anda tidak jelas — suara pelo/parau/cadel/sengau? Apakah ada perubahan dari volume suara Anda? Apakah Anda sulit untuk bicara?

T (Time/Waktu): Jika Anda mengalami gejala ini, segera hubungi 119 atau pergi ke UGD terdekat. Hal ini diperlukan agar Anda dapat menerima perawatan di unit stroke rumah sakit dalam waktu 3 jam sejak kedatangan.

Gejala stroke hemoragik intraserebral (perdarahan otak), di antaranya adalah:

 

a)      Sakit kepala berat.

b)      Mual dan muntah.

c)      Penurunan kesadaran.

d)     Kejang.

Gejala lainnya yang dapat terjadi adalah lemah, kelumpuhan pada satu sisi tubuh, gangguan berbicara, mata tidak dapat digerakkan menuju arah tertentu, gangguan penglihatan, dan terlihat bingung.

 

Sementara itu, stroke hemoragik subarachnoid (perdarahan subarachnoid) ditunjukkan dengan gejala awal berupa penglihatan ganda dan sakit kepala yang terjadi tiba-tiba. Gejala tersebut terjadi sebelum pembuluh darah pecah. Setelah pecahnya pembuluh darah, beberapa gejala yang dapat muncul antara lain:

a)      Nyeri di daerah wajah atau sekitar mata.

b)      Penglihatan kabur.

c)      Leher kaku.

d)     Penurunan kesadaran.

Gejala pada perdarahan subarachnoid dapat memburuk dalam waktu 24 jam, di mana cairan serebrospinal mengiritasi selaput pelindung otak (meningens) sehingga mengakibatkan gejala kaku leher, nyeri punggung, pusing, serta dapat diikuti dengan muntah. Gejala perdarahan berat hingga penurunan kesadaran dapat terjadi secara mendadak, sehingga penderita harus segera dilarikan ke rumah sakit. Tidak jarang penderita menjadi koma atau bahkan meninggal sebelum sampai di rumah sakit.

b)     Penyebab Stroke Hemoragik

Penyebab stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah di dalam otak. Beberapa faktor yang dapat menjadi pemicunya, antara lain adalah:

 

1)      Tekanan darah tinggi (hipertensi).

2)      Cedera kepala berat.

3)      Ketidaknormalan pembuluh darah di otak sejak lahir (cacat bawaan berupa malformasi pembuluh darah arteri dan vena).

4)      Aneurisma otak.

5)      Penyakit liver.

6)      Kelainan darah, contohnya penyakit anemia sel sabit dan hemofilia.

7)      Tumor otak.

8)      Efek samping penggunaan obat antikoagulan atau pengencer darah, seperti warfarin.

c)      Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dimulai dengan evaluasi kepala akan adanya luka, kontusio,atau fraktur.pemeriksaan masilofasialis,vetebra sevikalis,thoraks, abdomen,perineum,muskuloskeletal dan pemeriksaan neurologis juga harus dilakukan dalam secondary survey.

 

 

 

d)     Pemeriksaan penunjang Stroke Hemoragik

Seorang pasien dapat didiagnosis mengalami stroke hemoragik berdasarkan gejala, yang ditunjang dengan pemeriksaan. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah:

CT scan atau MRI untuk mengetahui seberapa besar kerusakan jaringan pada otak, serta angiografi otak untuk mengetahui perkembangan perdarahan yang terjadi.

Pemeriksaan cairan serebrospinal dengan mengambil cairan dari area otak dan tulang belakang. Pemeriksaan ini hanya dilakukan jika hasil CT scan atau MRI masih tidak memadai.

e)      Patofisiologi

            Pendarahan intracranial meliputi pendarahan di parenkim otak dan pendarahan subaraknoid.peningkatan tekanan darah yang tiba-tiba menyebabkan pecahnya penetratring arteri. Keluarnyan darah dari pembuluh darah kecil membuat efek penekanan pada arteriole dan pembuluh kapileryang akhirnya membuat pembuluh ini pecah juga.(capian 2009)

f)       Pengobatan Stroke Hemoragik

Pengobatan stroke hemoragik dilakukan berdasarkan penyebab, tingkat keparahan, serta lokasi di mana perdarahan tersebut terjadi. Penderita stroke hemoragik akan dirawat di unit rawat intensif agar dapat dipantau kondisinya secara ketat.

Penanganan stroke hemoragik bertujuan untuk mengendalikan perdarahan dan mencegah terjadinya komplikasi.

Penanganan dilakukan dengan pemberian obat. Dalam kasus stroke hemoragik, pasien yang rutin mengonsumsi obat pengencer darah, akan dihentikan sementara, karena akan memperparah perdarahan. Bahkan bila perlu, diberikan obat untuk membantu pembekuan darah. Di antaranya adalah pemberian vitamin K, transfusi darah trombosit, atau faktor pembekuan.

 

Obat pereda nyeri juga bisa diberikan pada pasien guna meredakan sakit kepala. Namun, obat antiinflamasi nonsteroid tidak dianjurkan untuk pasien stroke hemoragik karena hanya akan memperburuk perdarahan. Selain itu, obat pencahar juga dapat diberikan guna mencegah pasien mengejan terlalu keras saat BAB, yang dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di rangka kepala.

Untuk mencegah perkembangan perdarahan yang lebih parah, dokter dapat memberi obat seperti antagonis kalsium. Pengobatan ini bertujuan untuk menjaga tekanan darah tetap rendah agar tidak terjadi perdarahan kembali. Jika pasien mengalami kejang, maka obat antikonvulsan akan diberikan.

Pada penderita perdarahan subarachnoid, dapat dilakukan pemasangan selang dalam otak untuk mengeluarkan cairan serebrospinal. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada otak dan mencegah hidrosefalus.

Untuk kasus stroke hemoragik yang sangat parah, dibutuhkan tindakan operasi guna memperbaiki pembuluh darah dan menghentikan perdarahan, terutama jika stroke terjadi karena malformasi (kelainan) arteri-vena. Namun demikian, tindakan ini perlu diperhitungkan baik-baik karena operasi sendiri dapat menyebabkan kerusakan otak lebih lanjut.

Setelah menjalani pengobatan, pemulihan pasien tergantung dari tingkat keparahan stroke dan kerusakan jaringan otak yang terjadi. Bagi penderita stroke hemoragik yang tidak mengalami komplikasi, dapat pulih dalam waktu beberapa minggu setelah pulang dari rumah sakit. Tapi bagi pasien stroke hemoragik di mana telah terjadi kerusakan jaringan, dibutuhkan terapi tambahan, seperti terapi fisik, kegiatan, atau terapi bicara. Terapi-terapi tersebut dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi jaringan yang rusak sehingga dapat bekerja secara normal kembali.

 

 

 

g)      Komplikasi Stroke Hemoragik

Komplikasi yang dapat ditimbulkan pada penderta stroke hemoragik adalah:

1)      Kejang.

2)      Gangguan dalam berpikir dan mengingat.

3)      Masalah pada jantung.

4)      Kesulitan dalam menelan, makan, atau minum.

h)     Pencegahan Stroke Hemoragik

Risiko terkena stroke hemoragik bisa dicegah dengan cara menghindari faktor-faktor yang dapat memicunya. Misalnya apabila Anda memiliki penyakit darah tinggi atau hipertensi, maka tangani dengan menggunakan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter dan menjalani gaya hidup sehat yang dianjurkan. Misalnya, mengonsumsi makanan sehat dan rutin berolahraga. Lakukan pemeriksaan secara berkala untuk memastikan tekanan darah tetap normal.

Selain itu, karena stroke hemoragik juga bisa disebabkan oleh cedera di kepala, maka berhati-hatilah saat melakukan berbagai aktivitas, baik di dalam maupun di luar rumah. Misalnya ketika Anda mengendarai sepeda motor, selalu gunakan helm dengan standar yang dianjurkan (SNI) dan selalu taati peraturan berlalu lintas. Begitu pula jika Anda mengendarai mobil, selalu gunakan sabuk pengaman dan berhati-hati dalam berkendara.

Terkait dengan risiko stroke hemoragik bagi pengguna obat warfarin, selalu taati aturan dan dosis yang telah ditetapkan oleh dokter.

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan

 

            Gangguan neurologi adalah gangguan system saraf.Ada berbagai jenis gangguan neurologi secara umum seperti:tumor otak ,ayan(epilepsi) ,stroke ,meningitis ,dll.

            Stroke adalah sindrom klinis yang ditandai dengan berkembangnya secara tiba-tiba deficit neurologis persisten focus sekunder terhadap peristiwa pembuluh darah.stroke dibagi menjadi 2,yaitu;

1.      Stroke iskemik

Stroke iskemik adalah stroke yang terjadi karena penyumbatan pembuluh darah.

2.      Stroke hemoragik

Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah.

 

 

 

 

 

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

1)   http:/www.academia.edu/gangguan_system_saraf

2)   http:/www.alodokter.com/stroke_hemoragik

3)   http:/www.scribd.com/doc/212707925/makalah_stroke_iskemik.

 

 

 

 

 


No comments:

Post a Comment